Anda di halaman 1dari 4

Kepada Yth

Kapolsesk Pusakanegara
Di -
Pusakanegara
Perihal : Pengadilan
Assalamualikum wr.wb
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Hj. Cici binti Soeng, Agama Islam,Tempat tanggal lahir Indramayu, 28 Maret 1965 umur
56Tahun, Pekerjaan Pedagang bertempat tinggal di Blok Pasir Muncang
Rt/Rw 01/03, Desa Baleraja Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu

Bapak Kapolsek yang terhormat :


Setahun sebelum meninggal suami saya yang Bernama H. Ramin, saya mendengar isu bahwa
suami saya punya istri lagi dan sudah punya anak tetapi saya tidak percaya karena rumah
tangga saya, saya belum pernah kehilangan suami saya.
Pada waktu suami saya meninggal pada tanggal 7 Juli 2021 karena terserang COVID-19,
pada saat pemakaman saya tidak hadir di pemakaman karena saya juga positif COVID-19.
Setelah selesai pemakaman pikiran saya panik terasa disambar petir di siang bolong ternyata
isu itu benar adanya, orang-orang yang hadir dipemakaman melaporkan bahwa ada seorang
Wanita yang Bernama Hj, Sumarni mengaku istrinya H. Ramin dengan tiga orang anak yang
mengaku anaknya.
Dengan hati yang sedih karena saya ditinggal suami dan pikiran setress saya tidak
menyangka suami saya tega menghianati saya, punya istri lagi tanpa izin terlebih dahulu pada
saya, dan saya juga kaget setelah suami saya meninggal banyak yang datang kerumah untuk
menagih hutang dengan jumlah yang sangat besar, kurang lebih 4 miliar rupiah.
Walaupun hati panas penuh amarah saya masih berusaha menyadarkan diri berdoa pada Allah
agar saya kuat untuk menghadapi cobaan hidup yang sangat berat menimpa pada diri saya ini.
Saya berusaha menenangkan hati dan menyadarkan diri saya pasrah pada Allah mungkin ini
sudah nasib jalan hidup saya, yang akhirnya saya ingat barangkali anak-anak yang hadir
dipemakaman suami saya adalah benar anak-anak suami saya.
Saya berfikir anak-anak tidak bersalah dan tidak berdosa sehingga saya ada perasaan kasihan
pada mereka, yang akhirnya saya minta bantuan kepada Pak Turah (Wakil Ketua DPRD
Indramayu) yang sudah saya anggap saudara sendiri, untuk mewakili saya menyampaikan
niat baik saya, kepada Hj. Sumarni dan anak-anaknya, walaupun saya harus memikirkan
hutang-hutang suami saya sebesar 4 Miliar, saya mau ngasih kepada mereka (Hj. Sumarni
dan anaknya) sebesar 1,5 Miliar.
Setelah 7 hari kematian suami saya, Pak Turah datang ke Kepala Desa Pacing Kecamatan
Jatisari Kabupaten Karawang (Bapak Wawan) untuk menyampaikan niat baik saya kepada
istri gelapnya Almarhum suami saya dengan jawaban dari Kepala Desa Pacing “nanti saja
setelah 40 hari”, setelah 40 hari Pak Turah dating lagi Ke Kepala Desa Pacing, Hj. Sumarni
belum mau bertemu denga Pak Turah, Karena Pak Turah banyak kesibukan akhirnya Pak
Turah mengundang Kepala Desa Pacing dan kaka dari Hj. Sumarni untuk membantu mediasi
niat baik saya kepada Hj. Sumarni dan anak-anaknya setelah itu tidak ada jawaban pula , dan
akhirnya Pak Turah malam-malam datang lagi ke Desa Pacing ke rumahnya Kepala Desa
Pacing, Pak Wawan mengundang anaknya dan kakaknya Hj. Sumarni di depan Kepala Desa
Pacing bahwa saya akan memberikan uang sebesar 1,5 miliar , jawaban anaknya “nanti
tunggu saya bilang dulu ke mamah (Hj. Sumarni)”. Pak Turah selalu menunggu, bolak-balik
ke Pak Wawan (Kepala Desa Pacing)” tapi tidak ada hasil, niat baik saya tidak di respon
sama sekali. Pak Turah bilang “mungkin ada amanat dari Almarhum Hj. Ramin”, karena
sebelum meninggal Almarhum bilang ke Pak Turah “ yang dibaleraja untuk baleraja, yang
dipacing untuk dipacing” pikiran pak Turah mungkin Hj. Sumarni sudah dapat amanat itu
sehingga tidak merespon niat baik saya.
Ternyata
Hj. Sumarni dan anak-anaknya malah minta bantuan ke LBH HADE INDONESIA RAYA-
JAKARTA SELATAN. Untuk mediasi dan saya di undang oleh LBH tersebut ke Jakarta
pada tanggal 13-12-2021 tapi saya tidak hadir karena sebelum dia minta mediasi lewah LBH
saya duluan. Setelah 7 hari meninggal suami saya, saya sudah mewakilkan ke pak Turah
untuk mediasi dan pak Turah sudah datang berkali-kali ke Kepala Desa pacing dan sudah
bertemu dengan anaknya yang Bernama Koko dan kakak kandung Hj. Sumarni, tapi tidak di
respon sama sekali. Ini jelas sudah melecehkan pak Turah (Wakil Ketua DPRD Indramayu)
dan pak Wawan sebagai Kepala Desa Pacing yang punya niat baik membantu menyampaikan
niat baik saya.
Bapak Kapolsek yang terhormat
Didasari dengan kronologis seperti hal tersebut diatas saya Hj. Cicih (Istri Resmi Almarhum
Hj. Ramin), mengadukan Hj. Sumarni (isri siri Almarhum H. Ramin) kepada bapak kapolsek
pusaka negara, kerena :
1. TKP perkawinan H. Ramin dengan Hj. Sumarni di Pusaka Negara (Foto Copy, akta
nikah terlampir).
2. Surat keterangan KUA kecamatan Pusaka Negara Nomor B. 4871 KUA
32.13.101/PW 01/12/2021 (Foto Copy Terlampir).
3. Surat pernyataan khusus dari Lembaga bantuan hukum HADE INDONESIA RAYA
(Foto Copy terlampir).
4. Yang bersangkutan Hj. Sumarni sudah melanggar Pasal 263 KUHP dengan sangsi
pidana berupa pidana penjara paling lama 6 tahun. Pasal 264 KUHP Ancaman pidana
penjara selama-lamanya 8tahun. Pasal 279 KUHP Ancaman pidana pelajari selama
5tahun.
Dengan ini saya mohon kepada Kapolsek Pusaka Negara untuk memproses Hj.
Sumarni dan orang-orang yang terlibat didalamnya sesuai dengan hukum yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
Demikian surat ini saya sampaikan mohon maaf atas segala kekurangannya dan
dihaturkan terimakasih atas segala bantuan bapak.

Baleraja, 18 Desember 2021


Hormat saya

Hj. Cicih
Indramayu. Desember 2021

Kepada Yth
Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A
Subang
Hal : Permohonan pembatalan Pernikahan

Assalamualaikum
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Hj. Cici binti Soeng, Agama Islam ,Tempat tanggal lahir Indramayu, 28 Maret 1965 umur 56
Tahun Pekerjaan Pedagang bertempah tinggal di Blok Pasir Muncang
Rt/Rw 01/03, Desa Baleraja Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Selanjutnya di sebut permohonan
Dengan ini saya bermaksud mengajukan antara H. Ramin dengan Hj. Sumarni adapaun alsan-
alasan yang mendasari permohonan ini adalah :
1. H. Ramin (Almarhum) adalah suami resmi saya (Foto Copy Surat nikah yang
dilegalisir oleh KUA Haurgeulis Terlampir).
2. Saya tau suami saya punya istri lagi pada waktu pemakaman suami saya (Alm H.
Ramin)
3. Saya tidak pernah memberi ijin suami saya untuk nikah lagi dengan Hj. Sumarni.
4. Keterangan KUA 3213101/PW 01/12/2021 (Foto Copy terlampir)
5. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, pemohon, mohon kepada pengadilan agama
Subang Ketua Majelis Hakim yang memeriksa permohonan ini supaya di tetapkan
pembatalan pernikahan H. Ramin dengan Hj. Sumarni.
Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, pemohon, mohon kepada Ketua Majelis Hakim
yang memeriksa permohonan ini berkenan menetapkan permohonan pemohon yang akrarnya
berbunyi sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan pemohon
2. Menetapkan pembatalan perkawinan H. Ramin dengan Hj. Sumarni
3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum
Demikian surat permohonan ini dibuat atas berkenannya, diucapkan Terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Pemohon

Hj. Cicih

Anda mungkin juga menyukai