Anda di halaman 1dari 4

Keandalan Pelayanan Fasyankes dan Rumah

Sakit Paska Pandemi

Tulus Abadi
Materi singkat disampaikan pada acara Panelist for Kongres XV PERSI dan Seminar Tahunan
Patient Safety dan Ina Hospital Fair I, 25-30 Oktober 2021. Seluler 0818195030. Email:
tulus.ylki@gmail.com
Persepsi Masyarakat thd Fasyankes Selama Pandemi

• Fasyankes sebagai episentrum pandemi, sehingga masyarakat menghindari fasyankes


khususnya rumah sakit;
• Fasyankes (rumah sakit) menelantarkan dan menolak pasien, baik pasien Covid-19 dan pasien
non Covid-19;
• Rumah sakit mengenakan biaya khusus untuk pasien, khususnya pasien Covid-19;
• Rumah sakit “meng-Covid-kan” pasien yang tidak/bukan pasien Covid;
• Rumah sakit kurang komunikatif/kurang transparan terhadap pasien/keluarga pasien terkait
ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19;
Kerja sama Fasyankes dengan komunitas?

• Melakukan forum dialog atau semacam temu pelanggan, dengan pasien atau keluarga
pasien;
• Hal tersebut dilakukan untuk menjaring feed back dan atau ekspektasi pasien, keluarga
pasien, dan masyarakat secara keseluruhan;
• Membangun kelompok penyintas penyakit (kronis) tertentu, untuk bisa saling Sharing antar
pasien;
• Membentuk forum komunikasi pasien, misalnya via grup WA atau telegram. Grup ini bisa
digunakan untuk memerkuat aspek promotif preventif.
Harapan ke depan thd Fasyankes dan RS
(Paska Pandemi?)

• Memperkuat keandalan infrastruktur dan sumber daya manusia (nakes) untuk


mengantisipasi “ledakan” dari pasien kronis yang kembali mendatangi rumah sakit;
• Menginisiasi pelayanan berbasis digital, khususnya untuk memangkas antrian bagi
pasien rawat jalan, khususnya peserta JKN;
• Mendorong pelayanan berbasis tele konsultasi, dan bahkan tele medicine;
• Memperluas kerjasama dengan program JKN, BPJS Kesehatan (menyongsong “single
class”?)

Anda mungkin juga menyukai