Anda di halaman 1dari 11

Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 89

Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

PENGUATAN KARAKTER MANDIRI, DISIPLIN, KERJASAMA DAN KREATIF


(“MARIKERJA KREATIF”) MELALUI LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR

STRENGTHENING INDEPENDENT, DISCIPLINE, COOPERATION AND CREATIVE


CHARACTERS BY LESSON STUDY IN LEARNING OF MOTORCYCLE TECHNOLOGY

Yosep Efendi1, Sudarwanto2


Program Studi Pendidkan Teknik Otomotif FT UNY
Email: yosepefendi@uny.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter yang relevan, menguatkan karakter
dan mengetahui pengaruh penguatan karakter “MARIKERJA Kreatif” (Mandiri, Disiplin, Kerjasama
dan Kreatif) terhadap motivasi kewirausahaan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY. Metode penelitian dengan lesson studi pendekatan Project
Based Learning. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan data dianalisis menggunakan
metode statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) kompetensi Perawatan dan Perbaikan Sistem
Bahan Bakar relevan untuk penguatan karakter mandiri. Karakter Mandiri dikuatkan pada kompetensi
sistem pelumasan dan pembuatan laporan praktikum. Karakter kerjasama dikuatkan pada kompetensi
mekanisme Katup sedangkan karakter kreatif dikuatkan pada overhaul mesin dan penyusunan rencana
bisnis bengkel sepeda motor. (2) Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama dan Kreatif (MARIKERJA
Kreatif) dapat dikuatkan dalam kompetensi Tune Up Sepeda Motor. (3) Lesson study dapat
menguatkan karakter kerjasama (0,86 poin), kedisiplinan (0,75 poin), kemandirian (0,86 poin) dan
kreatifitas (1,5 poin ). (4) Kegiatan Lesson Studi berbasis penumbuhan karakter dengan tema
“MARIKERJA Kreatif” ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
Kata kunci: mandiri, disiplin, kerjasama, kreatif, kewirausahaan

ABSTRACT
The purpose of this study was to identify relevant characters, strengthen the character and
determine the effect of strengthening the character of Independent, Discipline, cooperative and
Creative) on student entrepreneurial motivation. This research was conducted in the Department of
Automotive Engineering, Unversitas Negeri Yogyakarta. The research method is lesson study with
Project Based Learning approach. Data was collected by observation and analyzed using descriptive
statistical methods. The results of this study are (1) the competency of Maintenance and Repair of
Fuel Systems is relevant for strengthening the independent character. The character of Independent is
strengthened in the lubrication system competency and manufacturing practicum reports. The
character of cooperation is strengthened in the competence of the Valve mechanism while the creative
character is strengthened in the engine overhaul and the preparation of the motorcycle workshop
business plan. (2) Character of independent, Discipline, Cooperation and Creative can be
strengthened in the competence of Motorbikes Tune Up. (3) Lesson study can strengthen the character
of cooperation (0.86 points), discipline (0.75 points), independence (0.86 points) and creativity (1.5
points). (4) Lesson Studies based on character building can foster students' entrepreneurial
motivation.
Keywords: independent, disciplined, cooperative, creative, entrepreneurship

Pendahuluan mencetak Pendidik yang berkarakter


Universitas Negeri Yogyakarta mulia. Karakter mulia yang nantinya dapat
(UNY) merupakan salah satu Perguruan menjadi teladan bagi peserta didik. Oleh
Tinggi yang fokus pada aplikasi dan sebab itu, UNY selalu mengedepankan
pengembangan ilmu kependidikan. prinsip penumbuhan karakter yang
Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga kemudian menjadi menjadi slogan UNY,
Pendidik (LPTK), UNY bertanggungjawab yaitu Leading in Character Education.
90 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Volume 1 Nomor 1, November 2018

Penumbuhan karakter dapat yang diterima pasar. Jiwa kewirausahaan


diterapkan saat pembelajaran. ini penting untuk ditumbuhkan mengingat
Pembelajaran praktik bengkel yang jumlah pengusaha Indonesia pada tahun
menjadi ciri khas Jurusan Pendidikan 2017 masih relatif sedikit, hanya 3,1 %
Otomotif khususnya dan Fakultas Teknik dari jumlah penduduk. Angka tersebut
pada umumnya merupakan media paling masih lebih rendah dibandingkan dengan
efektif untuk penumbuhan karakter mulia negara lain seperti Malaysia 5 %, China 10
mahasiswa. Mulai dari karakter %, Singapura 7 %, Jepang 11 % dan AS
kemandirian, dimana mahasiswa diminta yang 12 % (sumber data:
untuk mencari dan membaca materi http://www.depkop.go.id). Jurusan
pembelajaran sebelum waktu tatap muka Pendidikan Teknik Otomotif berpeluang
perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga besar menambah angka tersebut,
diminta untuk rajin mencari informasi dibuktikan dengan cukup banyak alumni
terkait perkembangan teknologi otomotif. yang sukses membangun bisnis sendiri,
Sebab, teknologi otomotif berkembang yaitu bisnis di bidang teknologi otomotif.
pesat. Selain itu, tak sedikit alumni yang menjadi
Selain karakter kemandirian, karakter pimpinan perusahaan profit yang menuntut
disiplin juga ditanamkan, terutama saat mereka untuk berjiwa wirausaha.
masuk kelas/praktik bengkel, dimana ada Tingginya peluang alumni Jurusan
sanksi bagi yang terlambat. Karakter Pendidikan Teknik Otomotif untuk
kerjasama ditumbuhkan melalui menjadi pengusaha bidang otomotif
pembagian kelompok kerja saat kuliah dikarenakan jumlah populasi kendaraan
praktik bengkel otomotif. Karakter terus meningkat setiap tahunnya.
tanggungjawab diterapkan melalui tugas Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
dan tanggungjawab menjaga keutuhan alat (BPS), diketahui bahwa jumlah kendaraan
dan bahan praktik. Karakter kepedulian tahun 2016 mencapai 129.281.079 unit,
terhadap rekan mahasiswa dan kepedulian dengan rata-rata peningkatan 6% setiap
menjaga alat dan bahan praktik. Serta tahun. Populasi kendaraan dalam jumlah
penumbuhan kreatifitas dan inovasi besar dan selalu meningkat setiap tahun
melalui pemberian job-job dan tugas menjadi peluang wirausaha bagi alumni
laporan praktikum. Dalam laporan Pendikan Teknik Otomotif, khususnya di
tersebut, mahasiswa diminta untuk sektor jasa perawatan kendaraan. Oleh
menuliskan inovasi kewirausahaan yang sebab itu, menjadi penting untuk
dapat diciptakan terkait dengan job menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini
praktikum. Selain menumbuhkan sikap kepada mahasiswa, sebagai bekal saat
kreatif dan inovatif, juga menanamkan meraka lulus nanti.
jiwa kewirausahaan. Ada beberapa faktor penting
Penumbuhan jika kewirausahaan pendukung penumbuhan karakter pada
menjadi suatu komponen penting untuk mata kuliah TSM. Pertama, mata kuliah
menghadapi dinamika ekonomi yang TSM berbobot 3 sks, dan ketiga sks
meruncing pada bisnis industri kreatif. tersebut adalah sks praktik (semuanya
Dimana dalam bisnis tersebut calon praktikum) dengan durasi waktu 6 kali 50
pengusaha/pengusaha dituntut untuk terus menit (300 menit). Dengan durasi waktu
kreatif dan menghasilkan inovasi-inovasi pembelajaran yang relatif panjang, akan
Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 91
Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

membuat upaya penumbuhan karakter melibatkan 3 hal, yaitu emotional


menjadi lebih bermakna dan komprehensif. autonomy, behavioral autonomy dan value
kedua, sepeda motor adalah jenis autonomy.
kendaraan yang populasinya terbanyak di Aspek emotional autonomy berkaitan
Indonesia, mencapai 105.150.082 unit dengan perubahan hubungan individu
pada tahun 2016 dan selalu meningkat khususnya orangtua, yang dibentuk dalam
setiap tahun. Populasi dalam jumlah besar lingkungan keluarga. Aspek behavioral
tersebut menjadi peluang bisnis yang baik autonomy berkaitan dengan kemampuan
bagi alumni Pendidikan Teknik Otomotif. untuk membuat keputusan sendiri dan
Faktor ketiga, jurusan Pendidikan menjalankan keputusan tersebut, yang
Teknik Otomotif memiliki bengkel sepeda dibangun dalam diri pribadi. Sedangkan
motor yang dikelola mahasiswa, yaitu aspek value autonomy berkaitan dengan
Bengkel Automotive Training Center seperangkat prinsip-prinsip yang
(ATC). Bengkel tersebut menerima jasa berhubungan dengan benar dan salah serta
perawatan sepeda motor masyarakat dan hal penting dan tidak penting. Ketiga aspek
sudah memiliki cukup banyak pelanggan. tersebut saling berkaitan dan secara
Bengkel tersebut bisa menjadi inkubator bersama-sama membentuk jiwa
bisnis bagi mahasiswa dan memberikan kemandirian individu.
pengalaman nyata berwirausaha pada Kemandirian dapat dibentuk dan
mahasiswa. Setiap tahun, bengkel tersebut dikembangkan dengan berbagai upaya.
menerima seleksi mekanik dari kalangan Menurut Ali dan Asrori (2008 : 118),
mahasiswa. Namun, faktanya hanya sistem pendidikan di sekolah dapat
sebagian kecil mahasiswa yang berminat mendukung pembentukan kemandirian jika
untuk mengikuti seleksi tersebut. sistem pendidikan menekankan pentingnya
Tujuan utama penelitian ini adalah penghargaan terhadap potensi anak,
untuk mengidentifikasi karakter yang pemberian reward serta penciptaan
relevan, menguatkan karakter dan kompetisi positif. Maka dengan perhargaan
mengetahui pengaruh penguatan karakter terhadap potensi dan dengan memberikan
“MARIKERJA Kreatif” (Mandiri, ruang kompetisi yang sehat, akan
Disiplin, Kerjasama dan Kreatif) terhadap menumbuhkan karakter kemandirian.
motivasi kewirausahaan mahasiswa. Karakter selanjutnya adalah disiplin.
Dalam dunia pendidikan, disiplin
Konsep “MARIKERJA Kreatif” (Mandiri, merupakan salah satu sikap yang terus
Disiplin, Kerjasama dan Kreatif) digaungkan dan dibentuk sejak awal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Dalam KBBI Daring, disiplin diartikan
Indonesia Daring, mandiri dan sebagai ketaatan (kepatuhan) kepada
kemandirian diartikan sebagai dalam peraturan (tata tertib dan sebagainya).
keadaan dapat berdiri sendiri dan tidak Menurut Masykur (2011:64) disiplin
bergantung pada orang lain. Menurut berasal dari bahasa Inggris “discipline”
Steinberg (dalam Patriana, 2007 : 20) yang mengandung beberapa arti,
kemandirian diri adalah kemampuan pengendalian diri, membentuk karakter
individu untuk bertingkah laku seorang yang bermoral, memperbaiki dengan
diri. Lebih lanjut lagi, Steinberg sanksi, serta kumpulan beberapa tata tertib
menjabarkan aspek kemandirian yang untuk mengatur tingkah laku.
92 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Volume 1 Nomor 1, November 2018

Menurut Moenir (2010:95-96), Subali (2014: 507) menyatakan bahwa


disiplin ada dua jenis, yaitu disiplin waktu kemapuan berfikir kreatif merupakan
dan disiplin perbuatan. Menurutnya, kedua upaya berpikir dan melakukan sesuatu
jenis disiplin tersebut merupakan kesatuan untuk menghasilkan cara atau hasil baru
yang tidak dapat dipisahkan serta saling dari sesuatu yang telah dimiliki. Pendapat
mempengaruhi. Bisa saja seseorang hadir tersebut dapat dimaknai bahwa kreatif
tepat waktunya, tetapi tidak segera adalah mampu menghasilkan cara atau
melakukan perbuatan sesuai ketentuan metode baru.
organisasi pada hakekatnya merugikan
organisasi. Berdasarkan penjelasan para Hubungan “MARIKERJA Kreatif”,
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kejuruan dan Kewirausahaan
disiplin merupakan sikap mengendalikan Dalam naskah “Pengembangan
diri untuk mentaati peraturan, yang dapat Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”
dicerminkan dari menghargai waktu dan yang disusun oleh Kementerian Pendidikan
menjaga perbuatan sesuai peraturan. Nasional, nilai-nilai pendidikan karakter
Karakter mandiri dan disiplin yang dapat diimplementasikan dalam
memang tampak sebagai sikap internal penumbuhan jiwa kewirausahaan nilai-
individu, namun jika diperhatikan lebih nilai kewirausahaan adalah : (1) mandiri,
mendalam, sikap tersebut dapat (2) kreatif, (3) berani mengambil resiko
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Terlebih, dengan pertimbangan, (4) berorientasi
manusia adalah makhluk sosial yang butuh pada tindakan, (5) kepemimpinan, (6) kerja
bersosialisasi dan bermasyarakat serta keras, (7) Jujur, (8) Disiplin, (9) Inovatif ,
saling membutuhkan. Oleh sebab itu, (10) Tanggung-jawab, (11) Kerja sama ,
manusia butuh kerjasama. Kerjasama (12) Pantang menyerah (ulet), (13)
bukan berbarti manusia tidak dapat Komitmen, (14) Realistis, (15) Rasa ingin
mandiri, sebab manusia memiliki tahu, (16) Komunikatif, (17) Motivasi kuat
keterbatasan kamampuan. Dengan untuk sukses (Kemendiknas: 2010, 10).
kerjasama, keterbatasan tersebut dapat diisi Empat dari 17 karakter tesebut yang akan
oleh kemapuan orang lain dan diimlementasikan pada matakuliah
berorganisasi untuk mencapai tujuan. Teknologi Sepeda Motor, yaitu mandiri,
Sebagaimana yang diutarakan oleh disiplin, kerjasama dan kreatif, yang
Soerjono Soekanto (2006: 66), bahwa kemudian dibuat dalam suatu konsep yaitu
kerjasama merupakan suatu usaha bersama MARIKERJA Kreatif.
antara orang perorangan atau kelompok Dalam pendidikan kejuruan,
untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi dikenal istilah life skill atau kecakapan
tersebut dapat dimaknai bahwa tiap hidup. Pendidikan kejuruan bertujuan
individu atau kelompok dapat berinteraksi untuk memberikan keterampilan khusus
untuk mencapai tujuan bersama. kepada peserta didik, dimana keterampilan
Karakter selanjutnya yang saat ini tersebut dapat dimanfaatkan untuk bekerja
menjadi tuntutan generasi milenial adalah di industri atau mandiri membangun usaha
kreatif. Dalam KBBI, kreatif diartikan sendiri. Kemandirian berbekal
sebagai memiliki daya cipta; memiliki keterampilan kejuruan tersebut merupakan
kemampuan untuk menciptakan; bersifat aplikasi dari life skill atau kecakapan
(mengandung) daya cipta. Lebih jelas lagi, hidup. Sebagaimana Menurut Brolin
Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 93
Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

(1980) dalam Jamal (2009, 29-30), life Kegiatan implementasi konsep


skill atau kecakapan hidup adalah karakter “MARIKERJA Kreatif” ini
kontinum pengetahuan dan kemampuan dilakukan dengan strategi Lesson Study.
yang diperlukan oleh seseorang agar Lesson study yang akan dilaksanakan
menjadi independen dalam kehidupan. menggunakan pendekatan Project Based
Independen tersebut sangat relevan dengan Learning, dengan strategi
poin pertama pada konsep “MARIKERJA tindakan/treatment disesuaikan dengan
Kreatif”, yaitu mandiri. Dengan bekal kondisi kelas dan akan dilakukan 3 siklus
keterampilan kejuruan dan sikap mandiri, tindakan yaitu Pra-Tindakan, Tindakan 1
maka sesorang bisa berwirausaha, dan Tindakan 2. Berikut ini rancangan
khususnya wirausaha yang sesuai dengan integrasi konsep karakter “MARIKERJA
bidang keahlian kejuruan. Kreatif” melalui metode Lesson Study pada
mata kuliah Teknologi Sepeda Motor.
Metode Penelitian

.
Gambar 1. Pengintegrasian Konsep Karakter “MARIKERJA Kreatif” melalui metode
Project-Based Learning pada mata kuliah Teknologi Sepeda Motor

Dalam dalam kegiatan Lesson Study Hasil Penelitian


ini diperoleh berdasarkan observasi yang Analisis Kondisi
dilakukan oleh 2 orang dosen observer. Subjek kegiatan ini adalah mahasiswa
Instrumen pengumpulan data semester satu angkatan 2017/2018 jurusan
menggunakan lembar observasi. pendidikan Teknik Otomotif kelas C2 (18
orang), Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta, yang sedang
menempuh mata kuliah Praktik Teknologi
Sepeda Motor. Mata kuliah Teknologi
94 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Volume 1 Nomor 1, November 2018

Sepeda Motor (TSM) merupakan mata permasalahan pada Tune Up Sepeda Motor
kuliah praktik tentang berbagai sistem dan dibahas dalam satu kelompok.
teknologi pada sepeda motor. Mata kuliah
TSM dengan kode OTO 6350 memiliki Setelah pembahanan kelompok,
bobot 3 sks praktikum dengan durasi setiap mahasiswa dituntut untuk praktik
waktu pembelajaran tatap muka 6 x 50 individu, untuk membentuk kemandirian
menit (300 menit). kerja dan tanggungjawab individu. Jika
Berdasarkan observasi saat dalam satu kelompok tidak terjadi diskusi
perkuliahan praktik Teknologi Sepeda dan kerjasama, maka akan mengalami
Motor, ada beberapa fenomena menarik kesulitan saat melakukan job individu.
yang penting untuk dikaji. Pertama, saat Oleh sebab itu, memang penting untuk
softtalk di awal perkuliahan (sebelum lebih menguatkan karakter kerjasama dan
mulai praktik), ada beberapa mahasiswa kemandirian dalam diri mahasiswa,
yang belum menyiapkan materi atau tidak khususnya melalui penerapan karakter
membaca materi sebelum perkuliahan dalam perkuliahan TSM.
praktik. Padahal, materi teoritis sangat Selain itu, fenomena lain yang
mendukung dalam kegiatan praktik, agar penting untuk dikaji adalah rendahnya
praktik lebih terarah. kreatifitas mahasiswa, terutama dalam
Kedua, durasi perkuliahan yang penggunaan alat dan proses kerja. Dalam
relatif lama (6 x 50 menit), cenderung semua jenis pekerjaan perawatan dan
membuat mahasiswa letih dan jenu. perbaikan sepeda motor, memang sudah
Kondisi tersebut membuat mahasiswa ada Standard Operational Procedure (SOP)
tampak letih dan kurang semangat dan Manual Book yang menjadi pedoman
terutama saat pertengahan akhir mekanik. Namun, ada kalanya dalam
perkuliahan. Hal itu salah satunya ditandai kondisi mendesak, mekanik harus
dengan kurang fokusnya mahasiswa dalam menggunakan peralatan seadanya yang
mengerjakan job yang telah diinstruksikan. kemudian berdampak pada proses kerja
Selain itu, beberapa mahasiswa kerap izin yang tidak sesuai SOP. Oleh sebab itu,
meninggalkan bengkel sesaat, dengan mahasiswa perlu dilatih untuk kondisi
berbagai alasan, akibat dari kejenuhan. darurat dan keterbatasan alat, yang
Dengan kerapnya mahasiswa izin diharapkan dapat menumbuh-kembangkan
meninggalkan sesaat bengkel, membuat kreatifitas mereka.
pembagian kerja dalam kelompok menjadi Hasil Implementasi Lesson Studi
tidak terarah dan mahasiswa cenderung “MARIKERJA Kreatif”
menjadi individualis. Padahal, dalam Observer telah mengamati
pembelajaran TSM, diutamakan kerjasama perkuliahan selama 3 kali pertemuan (3
kelompok untuk mencapai penguasaan praktikum). Hasil pengamatan dari
kompetensi individu. Artinya, secara observer dicatat pada lembar observasi.
bersama-sama mereka melakukan Berikut ini adalah tabulasi hasil
pekerjaan Tune Up Sepeda Motor dan pengamatan observer untuk semua karakter
kemudian setiap kompetensi dan yang dikuatkan pada perkuliahan:
Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 95
Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

Tabel 1. Skor Rata-Rata Penilaian Observer Pada Pelaksanaan Lesson Study


No Butir Yang Diamati Skor Observasi Kelas
Pra Siklus Siklus
1 2

1 Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan 5 5 4


2 Hadir kuliah tepat waktu 4 5 4
3 Kesiapan materi teoritis (materi pendukung praktik) 2,5 3 3,5
mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan praktik
4 Mahasiswa merespon tugas yang diberikan 3,5 3 3,5
5 Mahasiswa merespon tugas (job) individu di bengkel 3,5 4 3,5
6 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas (job) individu 3,5 3 5
di bengkel
7 Interaksi antara mahasiswa dan dosen 3 4 4,5
8 Bahan belajar (buku/modul/ebook/dsb) yang dibawa oleh 2,5 3 3,5
mahasiswa saat praktik
9 Intensitas mahasiswa mengakses Manual Book 2,5 3,5 4
10 Interaksi antara mahasiswa dan media/sumber belajar/job 2,5 3 3,5
sheet
11 Mahasiswa membangun kerja tim dalam satu kelompoknya 3,5 4 4
12 Interaksi antara mahasiswa dan media/sumber belajar/job 3 3 4,5
sheet
13 Keaktifan mahasiswa dalam kelompok praktikum 3,5 4 4,5
14 Kemampuan diskusi mahasiswa dalam satu kelompoknya 4 4 4
15 Pembagian tugas mahasiswa dalam kelompoknya 3 3,5 4,5
16 Kemampuan mahasiswa dalam penguasaan training object 3 3,5 3,5
17 Keaktifan mahasiswa dalam perkuliahan 3 3,5 4,5
18 Mahasiswa merespon tugas kelompok yang diberikan 3,5 4 4,5
19 Ketepatan penggunaan alat praktikum 3 3,5 4
20 Pengembalian alat pada tempatnya 3,5 4 5
21 Mahasiswa kreatif dalam merespon keterbatasan alat 2,5 3 4,5
22 Mahasiswa menggunakan SST 3 3,5 4
23 Mahasiswa menyusun Strategi marketing pada simulasi 3 3 4,5
bisnis sepeda motor
24 Mahasiswa menyusun strategi promosi pada simulasi bisnis 2,5 3 4
sepeda motor
Skor Rata-rata 3,19 3,58 4,12
Rentang Skor :
5 : Sangat Baik 4 : Baik 3 : Cukup 2 : Kurang 1 : Sangat Kurang
peningkatan, angka 3,58. Meskipun masih
Berdasarkan tabel 1 di atas,
termasuk kategori cukup, tetapi mengalami
diketahui bahwa terjadi peningkatan
sedikit peningkatan. Pada pelaksanaan
kualitas pembelajaran selama pelaksanaan
tindakan 2 skoring yang dilakukan
tindakan lesson study. Pada tahapan pra-
observer terhadap proses pembelajaran
tindakan, skor observasi kualitas
ternyata meningkat, yaitu pada skor 4,12
pembelajaran hanya 3,19 (cukup). Setelah
(kategori baik). Sedangkan skor hasil
dilakukan perbaikan strategi pembelajaran
observasi berdasarkan karakter yang
berdasarkan hasil evaluasi (see), maka
kualitas pembelajaran mulai mengalami
96 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Volume 1 Nomor 1, November 2018

dikuatkan tercantum pada tabel 2 di bawah


ini:
Tabel 2. Skor Observasi Berdasarkan Nilai Karakter Yang Dikuatkan
Skor Observasi Kelas
No Butir Yang Diamati Pra Siklus 1 Siklus 2

Karakter Mandiri
1 Kesiapan materi teoritis (materi pendukung 2,5 3 3,5
praktik) mahasiswa sebelum mengikuti
perkuliahan praktik
2 Mahasiswa merespon tugas yang diberikan 3,5 3 3,5
3 Mahasiswa merespon tugas (job) individu di 3,5 4 3,5
bengkel
4 Bahan belajar (buku/modul/ebook/dsb) yang 2,5 3 3,5
dibawa oleh mahasiswa saat praktik
5 Interaksi antara mahasiswa dan 3 3 4,5
media/sumber belajar/job sheet
6 Interaksi antara mahasiswa dan 2,5 3 3,5
media/sumber belajar/job sheet
7 Intensitas mahasiswa mengakses Manual 2,5 3,5 4
Book
Skor Rata-rata Mandiri 2,86 3,21 3,71
Karakter Disiplin
1 Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan 5 5 4
2 Hadir kuliah tepat waktu 4 5 4
3 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas 3,5 3 5
(job) individu di bengkel
4 Keaktifan mahasiswa dalam perkuliahan 3 3,5 4,5
5 Ketepatan penggunaan alat praktikum 3 3,5 4

6 Pengembalian alat pada tempatnya 3,5 4 5


Skor Rata-rata Disiplin 3,67 4,00 4,42
Karakter Kerjasama
1 Interaksi antara mahasiswa dan dosen 3 4 4,5
2 Mahasiswa membangun kerja tim dalam satu 3,5 4 4
kelompoknya
3 Keaktifan mahasiswa dalam kelompok 3,5 4 4,5
praktikum
4 Kemampuan diskusi mahasiswa dalam satu 4 4 4
kelompoknya
5 Pembagian tugas mahasiswa dalam 3 3,5 4,5
kelompoknya
Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 97
Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

Skor Observasi Kelas


No Butir Yang Diamati Pra Siklus 1 Siklus 2

6 Kemampuan mahasiswa dalam penguasaan 3 3,5 3,5


training object
7 Mahasiswa merespon tugas kelompok yang 3,5 4 4,5
diberikan

Skor Rata-rata Kerjasama 3,36 3,86 4,21


Karakter Kreatif
1 Mahasiswa kreatif dalam merespon 2,5 3 4,5
keterbatasan alat
2 Mahasiswa menggunakan SST 3 3,5 4
3 Mahasiswa menyusun Strategi marketing 3 3 4,5
pada simulasi bisnis sepeda motor
4 Mahasiswa menyusun strategi promosi pada 2,5 3 4
simulasi bisnis sepeda motor
Skor Rata-rata Kreatif 2,75 3,125 4,25
Berdasarkan tabel 2 di atas, mulai dari pra tindakan, siklus 1 hingga
diketahui bahwa pada tiap aspek karakter siklus 2.
(mandiri, disiplin, kerjasama dan kreatif)
mengalami peningkatan mulai dari Berbagai peningkatan tersebut
tindakan pra tindakan hingga tindakan disebabkan karena pada setiap awal
kedua. Karakter disiplin mengalami pembelajaran, mahasiswa diberi
peningkatan 0,75 poin. Karakter mandiri pemahaman tentang pentingnya karakter
dan kerjasama mengalami peningkatan mandiri, disiplin, kerjasama dan kreatif
poin yang sama, yaitu 0,86. Sedangkan dalam menunjang kesuksesan proses
karakter kreatif mengalami peningkatan pembelajaran. Dengan demikian,
tertinggi, yaitu 1,5 poin. mahasiswa akan berusaha untuk
mengaplikasikan karakter tersebut dalam
Pembahasan proses pembelajaran yang kemudian
Berdasarkan hasil skoring pada penerapan tersebut tercatat oleh observer
tabel 1, dapat dilihat bahwa terjadi yang mengamati proses pembelajaran
peningkatan kualitas proses pembelajaran, mulai dari awal hingga akhir.
mulai dari pra-tindakan, tindakan 1 (siklus
1) hingga tindakan 2 (siklus 2). Selain Berdasarkan hasil obeservasi,
Peningkatan secara umum (skor rata-rata karakter kreatif mengalami penguatan
keseluruhan), juga terjadi peningkatan tertinggi diantara 3 karakter lainnya, yaitu
kualitas penumbuhan karakter pada 4 meningkat 1,5 poin. Hal tersebut dapat
aspek karakter yang ditanamkan pada terjadi didasari oleh peningkatan
kegiatan ini, yaitu mandiri, disiplin, kompetensi mahasiswa. Ketika mahasiswa
kerjasama dan kreatif. Skoring keempat telah cukup kompeten dalam
karakter tersebut secara umum meningkat menyelesaikan job yang menjadi tugasnya,
maka kreatifitas akan berkembang. Hal
98 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Volume 1 Nomor 1, November 2018

tersebut didukung oleh kuatnya karakter Berdasarkan kegiatan Lesson Study


kedisiplinan, kemandirian dan terutama yang telah dilakukan, diperoleh
kerjasama. Sikap kerjasama telah kesimpulan bahwa:
membentuk kebiasaan interaksi dan diskusi 1. Kompetensi Perawatan dan
yang baik antar mahasiswa. Hal tersebut Perbaikan Sistem Bahan Bakar
berdampak pada berkembangnya pola pikir relevan untuk penguatan karakter
mahasiswa yang selanjutnya dapat mandiri. Karakter Mandiri
mengembangkan kreatifitas mahasiswa. dikuatkan pada kompetensi sistem
pelumasan (oli) dan pembuatan
Meskipun secara umum telah laporan praktikum. Karakter
terjadi peningkatan kualitas proses kerjasama dikuatkan pada
pembelajaran, namun ada beberapa catatan kompetensi mekanisme Katup
penting yang harus diperhatikan. Pertama, sedangkan karakter kreatif
terjadi penurunan jumlah mahasiswa yang dikuatkan pada overhaul mesin,
merespon tugas yang diberikan oleh dosen penggunaan SST dan penyusunan
model (instrumen nomer 5) yaitu pada rencana bisnis bengkel sepeda
tindakan 1 dan tindakan 2, dari skor 4 motor.
menjadi 3,5. Hal ini dapat disebabkan oleh 2. Karakter Mandiri, Disiplin,
adanya mahasiswa yang belum menguasai Kerjasama dan Kreatif
kompetensi dan cenderung menunggu dan (MARIKERJA Kreatif) dapat
mengamati mahasiswa lain mengerjakan. dikuatkan dalam kompetensi Tune
Artinya, Ia butuh waktu tambahan untuk Up Sepeda Motor.
belajar dengan mahasiwa lain, melalui 3. Kegiatan penumbuhan karakter
proses pengamatan. melalui Lesson Study yang yang
telah dilaksanakan berdampak baik
Fenomena kedua yang layak
terhadap kualitas proses
mendapat perhatian lebih adalah pada
pembelajaran Teknologi Sepeda
tindakan 2, yaitu masih adanya aspek
Motor. Selain itu, lesson study juga
penilaian yang masuk pada kategori cukup.
dapat menguatkan karakter
Aspek tersebut adalah butir instrumen
kerjasama, kedisiplinan,
nomer 3, 4, 5, 8, 10 dan 16. Artinya, masih
kemandirian dan kreatifitas
perlu penguatan pada aspek kemandirian
mahasiswa ditandai dengan
mahasiswa dalam mencari materi ajar,
peningkatan skor observasi pada
ketersediaan bahan ajar oleh mahasiswa,
semua karakter tersebut. Di mana
interaksi atau akses mahasiswa terhadap
karakter disiplin mengalami
sumber belajar, respon tugas dan
peningkatan 0,75 poin, mandiri dan
kemapuan mahasiswa dalam menguasai
kerjasama mengalami peningkatan
training objek. Dari fenomena tersebut
poin yang sama, yaitu 0,86,
maka perlu perlakuan lebih pada aspek
sedangkan karakter kreatif
literasi mahasiswa, akan mahasiswa lebih
mengalami peningkatan tertinggi,
sadar pentingnya mengumpulkan dan
yaitu 1,5 poin.
mengakses sumber belajar.
4. Kegiatan Lesson Studi berbasis
KESIMPULAN penumbuhan karakter dengan tema
“MARIKERJA Kreatif” ini dapat
Yosep Efendi, Penguatan Karakter Mandiri, Disiplin, Kerjasama Dan Kreatif (“Marikerja Kreatif”) 99
Melalui Lesson Study Pada Pembelajaran Teknologi Sepeda Motor

menumbuhkan jiwa kewirausahaan Pelatihan Penguatan


mahasiswa, ditandai dengan MetodologiPembelajaran
penyusunan perencanaan bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya
bengkel sepeda motor. untuk Membentuk DayaSaing dan
Karakter Bangsa. Jakarta: Badan
Saran Penelitian dan Pengembangan Pusat
Berdasarkan hasil yang diperoleh Kurikulum
dari pelaksanaan lesson study, yang Maman Suryaman (Ed). 2014.
menunjukkan arah perbaikan dan Memantapkan Pendidikan Karakter
peningkatan kualitas proses pembelajaran, Untuk Melahirkan Insan Bermoral,
maka kegiatan ini layak untuk dilakukan Humanis dan Profesional.
secara kontinyu, khususnya pada semua Yogyakarta: UNY Press
kompetensi dimata kuliah Teknologi Masykur Arif Rahman. 2011. Pentingnya
Sepeda Motor dan layak diterapkan pada Disiplin Belajar. Jakarta : Rineka
setiap mata kuliah lainnya. Namun, disisi Cipta.
lain perlunya alokasi waktu yang lebih Moenir. 2010. Masalah-Masalah dalam
memadai, sehingga pelaksanaan lesson Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
study dapat berlangsung lebih maksimal. Muhamad Ali dan Muhamad Asrori.
Khususnya alokasi waktu beberapa (2006). Psikologi Remaja
observer yang akan dilibatkan dalam Perkembangan Peserta Didik.
kegiatan lesson studi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2009. Implementasi
Kurikulunm Tingkat Satuan
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Kemandirian Guru dan
Badan Pusat Statistik. 2016. Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi
Perkembangan Jumlah Kendaraan Aksara
Bermotor Menurut Jenis. Diakses Pradnya Patriana. (2007). Hubungan antara
dari Kemandirian Diri dengan Motivasi
https://www.bps.go.id/dynamictable/ Bekerja sebagai Pengajar Les Privat
2016/02/09/1133/perkembangan- pada Mahasiswa di Semarang.
jumlah-kendaraan-bermotor- Skripsi. Fakultas Psikologi UNDIP.
menurut-jenis-1949-2016.html. Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu
Departemen Koperasi. 2017. Rasio Pengantar, PT. Raja Grafindo
Wirausaha Indonesia. Diakses dari Persada, Jakarta
http://www.depkop.go.id/content/rea
d/ratio-wirausaha-indonesia-naik-
jadi-31-persen/.
Jamal Ma’ruf Asmani. 2009. Sekolah Life
Skills, Lulus Siap Kerja. Yogyakarta:
Diva Press.
Kementerian Pendidikan Nasional.2010.
Pengembangan Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa.Bahan

Anda mungkin juga menyukai