Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN PRINSIP ERGONOMI DI

FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
No. Dokumen : 6.17.
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit :Januari
Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas TTd Kepala Puskesmas

Ergonomi adalah ilmu tentang hubungan diantara


manusia, mesin yang digunakan, dan lingkungan
kerjanya.
Penerapan prinsip ergonomi saat bekerja merupakan
1. Pengertian
upaya penyesuaian pekerjaan dengan manusia,
sertabagaimana merancang tugas, pekerjaan,
peralatan kerja, informasi, serta fasilitas di lingkungan
kerja.
Agar petugas di puskesmas dapat bekerja secara
2. Tujuan
aman, nyaman, sehat, efektif, efisien, dan produktif.
SK Kepala Puskesmas Ngujung tentang Kesehatan
3. Kebijakan
dan Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
4. Referensi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
1. Penanganan Manual Handling ( Beban Manual )
 Petugas menyesuaikan tinggi tempat tidur
dengan pinggang
 Petugas memastikan tempat tidur/brankard
terkunci
 Petugas memastikan badan tidak melintir
5. Prosedur / Langkah- sebagian dalam menolong, putar badan
langkah secara keseluruhan
 Petugas menekuk kaki untuk penyesuaian
bukan membungkukkan punggung (tulang
punggung posisi netral)
 Petugas mengukur kemampuan untuk
menolong, upayakan ada penolongan atau
bantuan
2. Postur Kerja
a. Postur kerja saat duduk
 Petugas pada saat duduk posisikan siku
sama tinggi dengan meja kerja, lengan
bawah horizontal dan lengan atas
menggantung bebas
 Petugas mengatur tinggi kursi sehingga
kaki bias diletakkan di atas lantai dengan
posisi datar. Jika diperlukan gunakan
footrest terutama bagi SDM yang bertubuh
mungil.
 Petugas menyesuaikan sandaran kursi
sehingga punggung bawah ditopang
dengan baik
 Petugas mengatur merja kerja supaya
mendapatkan pencahayaan yang sesuai.
Hal ini untuk menghindari silau, pantulan
cahaya dan kurangnya pencahayaan.
 Petugas memastikan ada ruang yang
cukup di bawah meja untuk pergerakan
kaki.
 Petugas menghindari tekanan berlebihan
dari ujung tempat duduk pada bagian
belakang kaki dan lutut.
 Petugas meletakkan semua dokumen dan
alat yang diperlukan dalam jangkauan
tangan. Penyangga dokumen (document
holder), alat dan bahan dapat digunakan
untuk menghindari pergerakan mata dan
leher yang janggal.
b. Postur kerja saat berdiri
 Petugas memastikan postur berdiri yang
baik yakni posisi tegak lurus pada sisi
tubuh mulai dari telinga bahu pinggul dan
mata kaki.
 Petugas memastikan berat badan
bertumpu secara seimbang dua kaki.
 Petugas mengusahakan postur berdiri
sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka
waktu yang lama (± <1 jam atau <4 jam
sehari) untuk menghindari kerja otot yang
static, jika postur kerja dilakukan berdiri
sebaiknya sedinamis mungkin.
 Petugasmenjagapunggungdalamposisinetr
al.
 Petugasmenyediakanfoot
stepjikapekerjaanberdiridilakukandalamjan
gkawaktu lama,
untukmengistirahatkansalahsatu kaki
secarabergantian.
 Petugasmenyediakantempat duduk
untukistirahatsejenak.
- Jaga punggung dalam posisi netral
- Jika pekerjaan berdiri dilakukan dalam
jangka waktu yang lama, maka perlu ada
foot step (pijakan kaki) untuk
mengistirahatkan salah satu kaki secara
bergantian.
- Perlu disediakan tempat duduk untuk
istirahat sejenak.
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait Semua Unit
Rekaman Historis (halaman sendiri)

N Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl


o

1 1 Kop SOP Logo kabupaten 4 Januari 2021


berwarna berubah
menjadi hitam putih

2 1 Nomor Dokumen Mengacu pada SK 4 Januari 2021


tata naskah

3 1 Kebijakan Mengacu pada SK ...........................


Tim Lokmin Tahun
2021
LOKAKARYA MINI
BULANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Halaman :

UPTD Puskesmas Ngujung TTd Kepala Puskesmas dr. LILAVATI VIJAGANITA


NIP.198805092019022003

Unit :…………………………………………………………………...
Nama Petugas :……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………….

No Kegiatan Ya Tidak

Compliance Rate ( CR ) : %

……………….., …………
Auditor

(………………………….....)

Anda mungkin juga menyukai