NIM: 33101900074
SGD 2
LEARNING ISSUE
Faktor
Bioavailabilitas Disolusi
Permeabilitas
metabolisme lintas
pertama
Sumber :
Rachmaniar, R. (2017). Review: Usaha Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Zat
Aktif Farmasi Sukar Larut Air. JSTFI 4 (2).
2. Apa hubungan antara bioavailabilitas dengan bentuk sediaan obat, sifat fisiko kimia serta efek
terapi dari obat? (sasmita)
JAWAB:
dimana Obat-obatan yang memiliki kelarutan rendah akan lebih lambat diserap,
menyebabkan rendahnya bioavailabilitas obat dalam tubuh. Jika suatu obat memiliki
bioavailabilitas yang rendah maka efek terapi yang dihasilkan akan rendah dan tidak
dapat memenuhi keinginan terapi.
Sumber :
Rachmaniar, R. (2017). Review: Usaha Peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi Zat
Aktif Farmasi Sukar Larut Air. JSTFI 4 (2)
3. Mengapa bentuk sediaan memiliki pengaruh terhadap pelepasan obat? (yuva)
JAWAB:
Padat
pelepasan obat Bentuk sediaan lambat
(terdisolusi)
selain padat
Lebih cepat
(tidak terdisolusi)
4. Bagaimana mekanisme absorpsi, metabolisme dan eliminasi obat dalam tubuh? (niken)
JAWAB:
Sumber :
Nita. Dkk. 2017. Bahan ajar keperawatan gigi Farmakologi. Kemenkes RI
5. Bagaimana pengaruh bentuk sediaan obat (oral, rektal, parenteral) terhadap proses absorbsi,
distribusi dan metabolism dan eliminasi obat? (April)
JAWAB:
Absorbsi
Absorbsi obat dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah
satunya adalah bentuk sediaan obat. Dimana bentuk sediaan obat seperti pil
tablet, kapsul, suspensi, emulsi, serbuk, dan larutan memiliki waktu absorpsi dan
bioavailabilitas yang dipengaruhi oleh ukuran partikel molekul obat, kelarutan,
dan derajat ionisasi.
Distribusi
Distribusi sediaan obat didalam tubuh dipengaruhi oleh salah satunya
adalah sifat fisiko kimia obat.
Metabolisme
Bentuk sediaan obat dapat mempengaruhi metabolisme dari obat
tersebut berupa kelarutan dan sifatnya (pelepasannya).
Ekskresi
Ekskresi obat didalam tubuh ditentukan oleh bentuk sediaan obat
tersebut dan bagaimana sifat fisiko kimia obat tersebut.
Sumber :
Harvey, 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta