Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS PENERBITAN DAN HARGA OBLIGASI PT TELEKOMUNIKASI

INDONESIA (PERSERO) TBK TAHUN 2015

MK ANALISA LAPORAN KEUANGAN

KELOMPOK 5

Afif Widya Kusumastuti 01017200077

Dwinda Febriani 01017200076

Khofifah Oktavianto Saputri 01017200074

Muhammad Gifari 01017200050

Prasya Maulida Andara 01017200051

Rosaenna Syahfitri 01017210082

Zulfa Naurah 01017200104

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

JAKARTA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Profil Perusahaan..............................................................................................................5
1.2.1. Profil Perusahaan......................................................................................................5
1.2.2. Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan............................................................................6
1.2.3. Sejarah Perusahaan...................................................................................................6
1.2.4. Produk Perusahaan....................................................................................................7
1.3. Identifikasi Masalah......................................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................9
2.1 Obligasi........................................................................................................................9
2.1.1 Jenis Obligasi.......................................................................................................9
2.1.2 Karakteristik Obligasi........................................................................................10
2.1.3 Harga Obligasi...................................................................................................11
2.1.4 Keuntungan Obligasi..........................................................................................11
2.1.5 Risiko Obligasi...................................................................................................11
2.2 Proses Penerbitan Obligasi Korporasi.......................................................................12
2.3 Penilaian Obligasi......................................................................................................12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................14
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................................14
3.2 Tahap - Tahap Penelitian Kepustakaan.....................................................................14
3.3 Pendekatan Penelitian................................................................................................15
3.4 Sumber Data..............................................................................................................15
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................16
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................................16
BAB IV ANALISIS KASUS...................................................................................................17
4.1 Analisis Penerbitan Obligasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk...........................17
4.2. Analisis Obligasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.........................................18
4.2.1 Analisis Jumlah Obligasi yang Terbit...................................................................18
4.2.2 Analisis Harga Obligasi........................................................................................19

2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................22
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................22
5.2 Saran.........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan memerlukan modal yang cukup dalam memenangkan persaingan yang


ketat di dalam pasar. Menurut Ayem dan Tia, 2019, Memaksimalkan nilai perusahaan sangat
penting artinya karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan
tujuan utama perusahaan. Untuk memaksimalkan tujuan utama perusahaan pendanaan pada
suatu perusahaan merupakan hal yang penting dalam menentukan masa depan perusahaan
kedepannya. Perusahaan perlu melakukan dengan bijak dalam menentukan keputusan
pendanaan. Keputusan pendanaan adalah keputusan mengenai bagaimana perusahaan
mencari dana untuk membiayai investasi dan sumber pendanaan tersebut. Sumber pendanaan
perusahaan bisa berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Pendanaan dari internal
perusahaan bisa didapatkan dari laba ditahan sedangkan pendanaan dari eksternal perusahaan
penerbitan utang atau saham. Pendanaan eksternal bisa dilakukan perusahaan dengan
menerbitkan efek. Perusahaan dapat melakukan penawaran secara sah dimata hukum kepada
suatu emiten untuk memasarkan, menawarkan, dan melakukan transaksi jual/beli efek suatu
perusahaan kepada para calon investor.
Salah satu efek yang dapat diperjualbelikan, yaitu obligasi. Menurut Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka Panjang yang
dapat diperjualbelikan. Singkatnya obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan guna
mendapatkan pinjaman dana dari calon investor. Perusahaan yang akan atau ingin
menerbitkan obligasi harus memiliki laporan keuangan yang baik, tujuannya adalah agar
dapat menarik para calon investor untuk membeli efek yang mereka jual.
Laporan keuangan memuat banyak sekali informasi – informasi yang penting bagi
para investor, salah satunya adalah laba perusahaan. laba perusahaan yang stabil atau
mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya dapat membuktikan perusahaan tersebut
mampu atau memiliki kemampuan bertahan atau membayar kupon obligasi untuk para
investornya. Laporan keuangan juga dapat menganalisis rasio-rasio keuangan lainnya.
Tujuannya dari menganalisis rasio-rasio tersebut adalah untuk memprediksi kejadian dimasa
yang akan datang.

4
Dengan demikian, atas latar belakang tersebut tujuan daripada penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana proses penerbitan obligasi, baik mengukur jumlah obligasi
yang diterbitkan, menghitung harga obligasi dengan yield to maturity hingga membandingkan
harga obligasi dengan perusahaan sejenis dengan asumsi obligasi dibeli pada harga nominal
yang sama.

1.2 Profil Perusahaan

1.2.1. Profil Perusahaan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) merupakan penyelenggara jaringan jasa telekomunikasi domestik (sambungan
domestik dan sambungan langsung jarak jauh) di Indonesia. Berdasarkan Anggaran
Dasarnya, PT Telkom didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas untuk
merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan,
memasarkan, menjual/menyewakan dan memelihara jaringan dan meningkatkan layanan
jasa telekomunikasi, serta informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan
memperhatikan ketentuan undang-undang yang berlaku. Kegiatan usaha utama Telkom
Indonesia adalah menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon
kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi selular, layanan
jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Selain itu, PT Telkom
juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk
cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-
Commerce dan layanan portal lainnya.
PT Telkom pada awalnya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang
didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25
tahun 1991, status Perseroan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”).
Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.128, tanggal 24 September 1991 dan
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”)
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-6870.HT.01.01.Th.1991, tanggal 19 November 1991 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.5, tanggal 17 Januari 1992, Tambahan BNRI No.210.
Kantor pusat PT Telkom berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Dalam
upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, PT Telkom

5
mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi PT Telkom
menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan
industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer
experience yang berkualitas.

1.2.2. Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan

Tujuan

Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai
tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

Visi

Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat

Misi

1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang


berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong
kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital
pelanggan terbaik

1.2.3. Sejarah Perusahaan

1965:

Tahun 1965 menandai awal berdirinya PT Telkom sebagai entitas mandiri, ketika
Pemerintah Indonesia memisahkan layanan pos dan telekomunikasi dengan memecah
PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

1974:

6
PN Telekomunikasi menjadi dua entitas: PT INTI, sebuah perusahaan independen
yang memproduksi perangkat telekomunikasi, dan Perumtel.

1991 – 1995:

Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 25 Tahun 1991, Perumtel berubah menjadi


Telkom. Pada tahun 1995, Telkom mendirikan anak perusahaan, Telkomsel, sebuah
operator seluler. Pada tahun yang sama Telkom memasuki bursa dengan melakukan
IPO di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, mencatatkan saham di NYSE
dan LSE, dan menawarkan saham secara publik tanpa pencatatan di Bursa Efek
Tokyo.

1999 – 2010:

Untuk memperkuat infrastruktur layanan telekomunikasi, Telkom meluncurkan satelit


Telkom-1 dan Telkom-2. Pada periode tersebut Telkom juga berhasil menyelesaikan
proyek kabel serat optik bawah laut, JaKaLaDeMa.

2011 – 2015:

Pada tahun 2011, untuk menembus era digital, Telkom menyelesaikan proyek Super
Nusantara Highway dan True Broadband Access untuk menyediakan akses internet
dengan kapasitas 20 Mbps hingga 100 Mbps. Pada tahun 2014, didukung dengan
ketersediaan infrastruktur terkini, Telkom menjadi operator pertama di Indonesia yang
memasuki jaringan layanan 4G. Tahun berikutnya, Telkom meluncurkan paket
layanan IndiHome yang terdiri dari layanan internet broadband, telepon kabel tidak
bergerak dan layanan TV interaktif.

1.2.4. Produk Perusahaan

Berikut adalah lini Bisnis Telkom Group dan produknya, yaitu :

1. Mobile: mobile voice, SMS, dan value added service, serta mobile broadband.
2. Fixed Service: fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging
wireless technology.
3. Wholesale & international: layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi,
VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan
solution.

7
4. Network infrastructure: network service, satelit, infrastruktur, dan tower.
5. Enterprise digital: layanan information and communication technology
platform service dan smart enabler platform service.
6. Consumer digital: media dan edutainment service, seperti e-commerce
(blanja.com), video/TV dan mobile based digital service, digital life service
(digital lifestyle: Langit Musik dan VideoMax), digital payment (TCASH),
digital advertising and analytics (bisnis digital advertising dan solusi mobile
banking) serta enterprise digital service (Internet of Things).

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa identifikasi masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis ini, yaitu:
1. Bagaimana analisis terhadap penerbitan obligasi PT Telkom Indonesia (Persero)
Tbk?
2. Bagaimana analisis jumlah obligasi yang diterbitkan PT Telkom Indonesia
(Persero) Tbk?
3. Bagaimana analisis harga obligasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan
metode Yield to Maturity?

1.4. Tujuan Penelitian

Berikut adalah tujuan dari pembuatan karya tulis ini, yaitu :


1. Dapat memahami, menjelaskan, dan menganalisis proses penerbitan obligasi
pada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
2. Dapat memahami, menjelaskan, dan menganalisis jumlah obligasi yang
diterbitkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
3. Dapat memahami, menjelaskan, dan menganalisis harga obligasi PT Telkom
Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan metode Yield to Maturity.

8
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Obligasi

Menurut Rahardjo (2003) obligasi merupakan suatu surat berharga dengan jangka
waktu menengah dan panjang dan merupakan bukti atas pengakuan utang dari penerbit dan
dapat diperjualbelikan. Pembeli atau pemodal (investor) obligasi merupakan kreditor yang
dapat memberikan pinjaman sebesar nilai nominal kepada para debitur atau penerbit dengan
jangka waktu yang telah ditentukan. Pihak penerbit obligasi yaitu emiten, memberikan
imbalan jasa tetap kepada pembeli obligasi dalam bentuk bunga yang lazim disebut kupon
dan dibayarkan secara periodik.

2.1.1 Jenis Obligasi

Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, terdapat suatu kontrak perjanjian
obligasi (bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Perjanjian tersebut
menentukan adanya macam-macam obligasi yang terdiri dari beberapa bagian
diantaranya adalah:

 Berdasarkan penerbit obligasi (Issuer)


1. Government bond, merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
Obligasi pemerintah Indonesia sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis
diantaranya, Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SukRi),
Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST).
2. Corporate bonds, merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan,
baik itu perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
atau badan usaha swasta.
3. Municipal bond, merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan
kepentingan publik.

 Berdasarkan Pembayaran Bunga

9
1. Obligasi tanpa Kupon (Zero Coupon Bond), tidak mempunyai kupon
sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga
langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian.

2. Obligasi Kupon (Coupon Bond), suatu obligasi yang bunganya dibayarkan


secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan.
Obligasi Kupon terbagi menjadi beberapa jenis tingkat kupon:
a. Obligasi Kupon Tetap (Fixed Coupon Bond), merupakan suatu
obligasi yang tingkat kupon bunga nya itu sudah ditetapkan
sebelum masa penawaran pada pasar perdana, serta
pembayarannya itu dilakukan secara periodik.
b. Obligasi Kupon Mengambang (Floating Coupon Bonds),
merupakan suatu obligasi yang tingkat kupon bunga nya itu
ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, atau juga mengacu
pada suatu indeks pasar uang, seperti LIBOR atau Euribor.

2.1.2 Karakteristik Obligasi

1. Nilai Nominal

Nilai nominal mencerminkan nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh
pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

2. Kupon

Kupon merupakan berupa pendapatan suku bunga yang akan diterima oleh pemegang
obligasi sesuai perjanjian dengan penerbit obligasi tersebut. Biasanya pembayaran
kupon tersebut dilakukan secara periode tertentu.

3. Rating Emiten

Obligasi yang mempunyai rating bagus akan cenderung diminati oleh investor. Untuk
itu, perusahaan penerbit obligasi dengan rating AAA harga obligasinya akan
cenderung lebih tinggi dan cukup laris apabila dibanding dengan obligasi milik
perusahaan yang memiliki rating BB.

4. Periode Jatuh Tempo (Maturity)

10
Jatuh tempo merupakan tanggal dimana nilai pokok obligasi tersebut harus dilunasi
oleh penerbit obligasi. Kewajiban pembayaran pokok pada saat jatuh tempo dan
bunga obligasi akan terhindar apabila dilakukan penebusan obligasi atau pembelian
kembali obligasi sebelum jatuh tempo oleh penerbit obligasi.

2.1.3 Harga Obligasi

Harga obligasi merupakan struktur penting dalam instrumen obligasi. Harga


obligasi itu sendiri dinilai secara perhitungan persentase (%) sebagai berikut:

1. Harga = 100% atau at PAR, yaitu harga obligasinya sesuai nilai nominal
obligasi.
2. Harga < 100% atau at DISCOUNT, yaitu harga obligasinya dibawah par atau
di bawah nilai nominal.
3. Harga > 100% atau at PREMIUM, yaitu harga obligasinya diatas par atau
diatas nilai nominal.

2.1.4 Keuntungan Obligasi

1. Keuntungan dari sisi Emiten


- Sebagai sumber dana emiten.
- Sebagai jaminan atau agunan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
pinjaman bank.
- Sebagai jaminan untuk membeli saham ke bursa efek (stock exchange).

2. Keuntungan dari sisi Investor


- Mendapatkan kupon secara berkala, tergantung masa periode dari obligasi
tersebut.
- Memperoleh capital gain, apabila obligasi tersebut diperjualbelikan sebelum
waktu jatuh tempo.
- Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain seperti
saham yang fluktuatif.

11
2.1.5 Risiko Obligasi

- Risiko bunga dan nominal tidak terbayar (default risk). Resiko ini terjadi
apabila emiten tidak dapat memenuhi kewajiban dalam membayar kupon dan
nilai pokok obligasi.
- Risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk). Risiko di mana investor
tidak dapat menjual obligasi dalam waktu cepat pada harga yang wajar.
- Risiko tingkat suku bunga (interest rate risk). Semakin tinggi tingkat suku
bunga maka akan semakin turun harga obligasi.

2.2 Proses Penerbitan Obligasi Korporasi


Ross, et al (2008) mengatakan pada umumnya prosedur yang dilakukan dalam
penerbitan obligasi hampir sama dengan prosedur penerbitan saham. Pertama, penerbitan
obligasi ini harus disetujui oleh dewan direksi. Kedua, perusahaan menyiapkan registration
statement yang akan diperiksa oleh lembaga terkait. Ketiga, jika disetujui oleh lembaga
terkait, registration statement tersebut akan berlaku 20 hari setelahnya dan obligasi dapat
diperjualbelikan. Berbeda dengan saham, registration statement obligasi membutuhkan
indenture, yaitu perjanjian tertulis antara perusahaan peminjam dengan perusahaan trust yang
umumnya adalah bank. Selain itu, ada persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah
perusahaan apabila ingin menerbitkan obligasi, diantaranya:
1. Perusahaan yang akan menerbitkan obligasi memiliki nama dan reputasi yang baik.
2. Laporan keuangan perusahaan telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar.
3. Selama 3 tahun terakhir berturut-turut perusahaan tidak mengalami kerugian.
Penerbitan Obligasi Menurut James M.Reeve yang dialih bahasakan oleh Damayanti Dian
(2013:222) saat suatu perusahaan menerbitkan obligasi, harga yang bersedia dibayarkan
pembeli bergantung pada tiga faktor berikut:
1. Nilai nominal obligasi, yang merupakan nilai yang akan jatuh tempo.
2. Bunga obligasi yang harus dibayarkan secara periodik.
3. Suku bunga pasar.

2.3 Penilaian Obligasi

Penilaian obligasi adalah sebuah cara investor untuk menentukan nilai wajar dari
sebuah surat utang. Penilaian obligasi dihitung dengan menggunakan nilai saat ini dari
tingkat bunga dan nilai par atau nominalnya. Sebagai seorang investor dalam menentukan

12
langkah dalam berinvestasi obligasi, perlu memperhatikan nilai obligasi saat ini, tingkat
kupon dan tanggal jatuh tempo. Untuk menilai harga saat ini dari sebuah obligasi, investor
perlu melihat apakah penerbit obligasi menerbitkan obligasi-nya tanpa tingkat kupon (zero
coupon bonds) atau dengan tingkat kupon (coupon bonds).

a. Zero Coupon Bonds

par
Bond Value= t
(1+r )

Yang mana,
Par = nilai nominal
r = tingkat suku bunga atau Yield to Maturity
t = jumlah periode

a. Coupon Bonds
C C par +C
Bond Value= 1
+ 2
+ …+ n
(1+r ) (1+r ) ( 1+ r)
Yang mana,
C = tingkat kupon
Par = nilai nominal
r = tingkat suku bunga atau Yield to Maturity
t = jumlah periode

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode Penelitian adalah langkah dalam hal mengumpulkan data atau informasi
untuk diolah dan dianalisis secara ilmiah guna mencapai sebuah tujuan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu merupakan suatu metode
penelitian yang memiliki tujuan dalam hal menjelaskan dan menggambarkan secara spesifik
permasalahan yang ada berdasarkan data-data yang ada. Penelitian ini berusaha untuk
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan suatu permasalahan yang diteliti.
Dalam penelitian ini sendiri penulis menerapkan dengan jenis metode penelitian
deskriptif dikarenakan terdapat beberapa alasan untuk mendasarinya. Pertama, melakukan
penelitian dengan metode studi kasus yang berfokus pada suatu objek dengan mempelajari
kasus yang berkaitan untuk mempermudah dalam hal memberikan gambaran yang rinci
mengenai sifat, karakter dari suatu kasus. Yang kedua, melalui metode deskriptif
berkesinambungan yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya dapat menghasilkan suatu
hasil atau pengetahuan mengenai fenomena yang berlangsung. Alasan ketiga, meneliti data-
data yang didapatkan untuk memberikan solusi, jawaban atau menemukan inovasi dalam
bidang tertentu yang dibutuhkan di masa mendatang.

3.2 Tahap - Tahap Penelitian Kepustakaan

Adapun beberapa tahapan-tahapan yang harus digunakan penulis dalam melakukan


penelitian menggunakan metode kepustakaan yaitu sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data-data untuk dilakukan penelitian.

Pada dasarnya penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, maka data-data yang
dikumpulkan yaitu berdasarkan beberapa informasi ataupun data empirik yang bersumber
dari jurnal, buku, dan literatur lain yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan,
dengan begitu hasil dari laporan penelitian resmi maupun bersifat ilmiah.

b. Membaca bahan-bahan kepustakaan.

14
Dalam kegiatan ini yaitu membaca kepustakaan yang bertujuan untuk penelitian bukanlah
suatu pekerjaan yang dapat dikatakan pasif. Pembaca juga diminta untuk memahami dari
berbagai macam sumber informasi yang ada seperti “pengetahuan” dalam bahan bacaan
melainkan sebuah kegiatan “perburuan” untuk menuntut keterlibatan para pembaca untuk
lebih kritis maupun aktif agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Dalam membaca
bahan-bahan penelitian, para pembaca juga harus menggali lebih mendalam yang
memungkinkan tumbuhnya ide-ide baru yang muncul serta berkaitan dengan penelitian
ini.

c. Membuat catatan dari sebuah penelitian.

Kegiatan ini yaitu mencatat bahan penelitian yang dapat dikatakan tahap yang sangat
penting serta merupakan puncak yang paling berat dari berbagai keseluruhan rangkaian
penelitian kepustakaan karena pada akhirnya seluruh bahan-bahan yang telah dibaca oleh
penulis maka harus ditarik sebuah kesimpulan dalam bentuk suatu laporan.

d. Mengolah catatan penelitian.

Semua bahan yang telah dibaca oleh penulis kemudian dapat dianalisis ataupun diolah
untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang dapat ditarik serta disusun dalam bentuk
laporan penelitian.

Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini sendiri,
penulis menelaah tentang proses penerbitan obligasi dan penilaian harga obligasi PT.
Telkom dengan menggunakan analisis dari berbagai macam sumber yang ada.

3.3 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan Asosiatif.


Menurut Sugiyono (2013:53) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

15
3.4 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan Asosiatif.


Menurut Sugiyono (2013:53) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan dalam hal
mengumpulkan data sebagai langkah strategis dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono
(2017), dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Hasil penelitian akan
lebih kredibel apalagi didukung oleh dokumen-dokumen, dan menambah informasi untuk
penelitian, dengan begitu teknik perolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, meneliti dan menganalisis dokumen
perusahaan. Data sekunder yang dijadikan bahan penelitian yaitu berupa laporan keuangan
PT. Telkom yang diperoleh dalam situs resmi perusahaan Telkom Indonesia (persero) Tbk
dan selain itu juga data tersebut diperoleh dengan cara meneliti buku, literatur, makalah dan
penelitian- penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan data
pendukung untuk referensi, dan dapat mendukung data penunjang objek.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan metode atau cara dalam mengolah sebuah data menjadi
informasi sehingga data tersebut mudah untuk dipahami dan juga dapat menemukan
kesimpulan dan solusi secara keseluruhan dalam suatu permasalahan yang terjadi. Dalam
penelitian ini teknik yang digunakan yaitu time-series dengan analisa data dilakukan dengan
metode horizontal yaitu metode yang membandingkan laporan keuangan dalam beberapa
periode. Dengan metode ini dapat terlihat juga nantinya tentang bagaimana perusahaan
berkembang pada tahun tahun berikutnya dan dapat menjadikan landasan serta teori berpikir
kritis dalam sub - bahasan pada masa mendatang.

16
BAB IV
ANALISIS KASUS

4.1 Analisis Penerbitan Obligasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 1856. Ruang lingkup kegiatan usaha PT Telkom
Indonesia adalah bergerak pada bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. PT Telkom pertama kali menerbitkan
Obligasi I pada tanggal 16 Juli 2002 dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 miliar untuk
jangka waktu 5 (lima). Obligasi I ini dijamin dengan kesanggupan penuh oleh PT Danareksa
Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi. Obligasi tersebut diperdagangkan di
Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal jatuh tempo, yaitu 16 Juli 2007, PT Telkom telah
melakukan pelunasan atas utang obligasi tersebut.
Obligasi II diterbitkan PT Telkom pada tanggal 25 Juni 2010, masing-masing sebesar
Rp1.005 miliar untuk Seri A dengan jangka waktu 5 (lima) dan Rp1.995 miliar untuk Seri B
dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Obligasi I ini dijamin dengan kesanggupan penuh
oleh PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas selaku para
penjamin pelaksana emisi obligasi dengan PT CIMB Niaga Tbk yang ditunjuk PT Telkom
sebagai wali amanat.
Penerbitan obligasi tersebut telah dicatatkan di BEI. Pemenuhan kewajiban atas
diterbitkannya Obligasi II Seri A telah dilakukan PT Telkom saat jatuh tempo pada tanggal 6
Juli 2015. Sedangkan untuk Obligasi II Seri B akan dilakukan pelunasan saat jatuh tempo
pada tanggal 6 Juli 2020.
Pada tanggal 16 Juni 2015, PT Telkom menerbitkan Obligasi berkelanjutan Tahap I
Tahun 2015 dengan jumlah pokok sebesar Rp7.000 miliar yang masing-masing sebesar
Rp2.200 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 7 (tujuh) tahun, Rp2.100 miliar untuk
Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun, Rp1.200 miliar untuk Seri C yang berjangka
waktu 15 (lima belas) tahun dan Rp1.500 miliar untuk Seri D yang berjangka waktu 30 (tiga
puluh) tahun. Obligasi tersebut mendapat rating AAA dari Pefindo dan dijamin dengan
seluruh harta kekayaan Emiten baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak,
baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Penerbitan obligasi tersebut
telah dicatatkan di BEI dengan penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT Bahana

17
Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas dengan PT Bank Permata Tbk
yang ditunjuk PT Telkom sebagai wali amanat.
PT Telkom menerima hasil penerbitan Obligasi berkelanjutan Tahap I Tahun 2015 ini
pada tanggal 23 Juni 2015. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah
dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk pengembangan usaha,
yaitu sekitar 86,80% akan digunakan untuk pengembangan usaha yang terdiri dari:
Broadband berupa peningkatan penetrasi bisnis triple play (phone, internet dan TV) dengan
menggelar perangkat fiber di sejumlah broadband city serta sinergi antara jaringan 3G/4G
dengan WiFi untuk peningkatan kualitas layanan kepada seluruh pelanggan mobile,
Backbone berupa pembangunan jaringan backbone baik untuk internal maupun untuk Other
Line Operator (OLO) dengan menggelar program Perseroan OneNetwork dan implementasi
jaringan high speed di Kawasan Indonesia Timur dengan menggunakan kabel laut (SMPCS),
Metro & RMJ berupa peningkatan kapasitas jaringan metro existing yang berada di regional
kawasan, untuk mendukung target pencapaian sales IndiHome dan pengembangan IT APP &
Support melalui pengembangan dan akuisisi IT Application khususnya new Operation
Support System (OSS) dan Customer Relationship Management (CRM) untuk mendukung
target pertumbuhan bisnis yang tinggi. Lalu sekitar 13,20% akan digunakan untuk
mengakuisisi beberapa perusahaan untuk mendukung pengembangan bisnis group Perseroan,
baik yang dilakukan dalam lingkup domestik maupun internasional. Akuisisi tersebut
rencananya akan dilaksanakan oleh Perseroan maupun oleh Entitas Anak Perseroan. Adapun
untuk akuisisi yang akan dilaksanakan oleh Entitas Anak Perseroan, dana untuk akuisisi
tersebut akan diperoleh dari tambahan setoran modal dari Perseroan kepada Entitas Anak
yang sumber dananya diperoleh dari penerbitan obligasi ini.

4.2. Analisis Obligasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

4.2.1 Analisis Jumlah Obligasi yang Terbit

Sumber: Statistik Mingguan Pasar Modal, Minggu Ke-3 Desember 2015

Pada tahun 2015, PT Telkom menerbitkan pokok obligasi sebesar Rp 7,000 miliar
yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), terbagi menjadi 4 seri sebagai berikut:

18
● Seri A yaitu jumlah pokok obligasi sebesar Rp 2,200 M dengan tingkat bunga
tetap sebesar 9,925% per tahun dan berjangka waktu 7 tahun;
● Seri B yaitu jumlah pokok obligasi sebesar Rp 2,100 M dengan tingkat bunga
tetap sebesar 10,250% per tahun dan berjangka waktu 10 tahun;
● Seri C yaitu jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1,200 M dengan tingkat bunga
tetap sebesar 10,600% per tahun dan berjangka waktu 15 tahun;
● Seri D yaitu jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1,500 M dengan tingkat bunga
tetap sebesar 11,000% per tahun dan berjangka waktu 30 tahun.
Obligasi PT Telkom ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi
dengan bunga yang dibayarkan setiap triwulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada
tanggal 23 September 2015, sedangkan pembayaran bunga terakhir yaitu pada jatuh tempo
masing-masing obligasi ialah pada tanggal 23 Juni 2022 untuk Obligasi Seri A, 23 Juni 2025
untuk Obligasi Seri B, 23 Juni 2030 untuk Obligasi Seri C dan 23 Juni 2045 untuk Obligasi
Seri D. Obligasi yang dikeluarkan oleh PT Telkom ini, merupakan obligasi terbanyak yang
terbit pada tahun tersebut yakni sebesar 11,2% dari seluruh jumlah penawaran umum obligasi
di tahun 2015.

4.2.2 Analisis Harga Obligasi

a. Perhitungan Harga Wajar Obligasi

Obligasi yang diterbitkan PT Telkom memberikan imbalan bunga yang tetap hingga
tanggal jatuh tempo. Dimana artinya imbalan bunga yang akan diterima oleh pemegang
obligasi setiap tahunnya memiliki rate yang sama. Ketika obligasi telah jatuh tempo,
pemegang obligasi tidak hanya menerima imbalan bunga tetapi juga terdapat pengembalian
jumlah pokok kepada pemegang obligasi tersebut. Sebelum mulai membeli suatu obligasi,

19
pemegang obligasi perlu mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya dapat memahami
nilai sekarang (present value) dari suatu obligasi. Nilai sekarang pada obligasi dapat dihitung
dari pembayaran bunga (interest) serta nilai sekarang dari jumlah pokok yang akan diterima
pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan perhitungan harga obligasi dengan menggunakan yield to maturity
(YTM) terlihat bahwa semakin rendah nilai YTM maka akan menghasilkan harga yang lebih
tinggi. Dapat dijelaskan bahwa untuk Obligasi Seri A dengan YTM 5.00% menghasilkan
bond value sebesar 2.837,18; Obligasi Seri B dengan YTM sebesar 6.44% menghasilkan
sebesar 2.686,40; Obligasi Seri C dengan YTM sebesar 7.74% menghasilkan sebesar
1.503,01; Obligasi Seri D dengan YTM sebesar 8% menghasilkan sebesar 1.915,22. Sehingga
berdasarkan hasil perhitungan Obligasi Seri A memiliki bond value yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Seri B, C, dan D.

b. Perbandingan Harga Obligasi PT Telkom Indonesia dengan Perusahaan


Lain Di Sektor Industri yang Sejenis

Dalam menetapkan obligasi yang tepat, salah satu prinsip utama yang perlu diketahui
dalam berinvestasi obligasi ialah harga obligasi akan bergerak berlawanan dengan suku
bunga dan imbal hasil suku bunga dan imbal hasil (yield) pada obligasi. Harga obligasi dapat
bergerak naik ataupun turun karena dipengaruhi berbagai faktor. Untuk mengetahui kualitas
harga obligasi pada PT Telkom, di bawah ini merupakan analisa harga obligasi pada PT
Telkom dengan perusahaan lain di sektor industri yang sejenis. Pada perbandingan harga
obligasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa investor akan melakukan pembelian
obligasi di harga nominal yang sama.

20
Berdasarkan perhitungan tersebut, terlihat bahwa harga obligasi pada PT Telkom pada
Obligasi Seri A dengan YTM 5.00% menghasilkan bond value sebesar 6.45 dan untuk
Obligasi Seri B dengan YTM 6.44% menghasilkan 6.40. Sedangkan pada perusahaan lain
yang sejenis memiliki YTM 4.76% dan bond value sebesar 6.73 serta YTM 6.42%
menghasilkan 6.75. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan lain sejenis tersebut memiliki
bond value yang lebih tinggi dibandingkan PT Telkom Indonesia, maka dapat membuktikan
semakin tinggi pula likuiditas obligasi tersebut. Sedangkan, apabila harga obligasi semakin
rendah maka keuntungan yang akan diperoleh investor obligasi pun semakin rendah. Terbukti
bahwa investor pemegang obligasi pada PT Telkom akan menerima keuntungan yang lebih
rendah dibandingkan perusahaan yang sejenis tersebut.
Namun berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa obligasi Seri A dan B PT
Telkom memiliki tingkat kupon yang lebih rendah daripada obligasi Seri C dan D perusahaan
lain. Tetapi, hal tersebut diikuti dengan nilai yield yang lebih tinggi daripada perusahaan lain.
Rendahnya tingkat kupon yang diikuti dengan besarnya nilai yield, menghasilkan nilai
obligasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan lain.

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan analisis penerbitan dan penilaian harga obligasi PT
Telkom Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Pada tanggal 25 Juni 2010, PT Telkom menerbitkan Obligasi II masing-


masing sebesar Rp1.005 miliar untuk Seri A dengan jangka waktu 5 tahun dan
Rp1.995 miliar untuk Seri B dengan jangka waktu 10 tahun. Penerbitan
obligasi tersebut telah dicatatkan di BEI. Pemenuhan kewajiban atas
diterbitkannya Obligasi II Seri A telah dilakukan PT Telkom saat jatuh tempo
pada tanggal 6 Juli 2015. Sedangkan untuk Obligasi II Seri B dilakukan
pelunasan saat jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2020.

2. Pada tanggal 16 Juni 2015, PT Telkom menerbitkan Obligasi berkelanjutan


Tahap I Tahun 2015 dengan jumlah pokok sebesar Rp7.000 miliar yang
masing-masing sebesar Rp2.200 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 7
tahun, Rp2.100 miliar untuk Seri B yang berjangka waktu 10 tahun, Rp1.200
miliar untuk Seri C yang berjangka waktu 15 tahun dan Rp1.500 miliar untuk
Seri D yang berjangka waktu 30 tahun. PT Telkom menerima hasil penerbitan
Obligasi berkelanjutan Tahap I Tahun 2015 ini pada tanggal 23 Juni 2015.

3. Hasil dari analisis berdasarkan jumlah obligasi yang terbit menunjukan bahwa
obligasi PT Telkom ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi
dengan bunga yang dibayarkan setiap triwulan. Pembayaran bunga pertama
dilakukan pada tanggal 23 September 2015, sedangkan pembayaran bunga
terakhir yaitu pada jatuh tempo dari masing-masing obligasi. Dari obligasi
yang dikeluarkan oleh PT Telkom ini, merupakan obligasi terbanyak yang
terbit pada tahun tersebut yakni sebesar 11,2% dari seluruh jumlah penawaran
umum obligasi di tahun 2015.

4. Hasil dari analisis berdasarkan harga obligasi dengan menggunakan yield to


maturity (YTM) terlihat bahwa semakin rendah nilai YTM maka akan
menghasilkan harga yang lebih tinggi. Sehingga berdasarkan hasil

22
perhitungan, Obligasi Seri A memiliki bond value yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Seri B, C, dan D yaitu dengan YTM 5.00%
menghasilkan bond value sebesar 2.837,18. Hal ini dapat diartikan bahwa jika
PT Telkom memiliki bond value yang lebih tinggi, maka dapat membuktikan
semakin tinggi pula likuiditas obligasi tersebut. Sedangkan, apabila harga
obligasi semakin rendah maka keuntungan yang akan diperoleh investor
obligasi pun semakin rendah.

5.2. Saran

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya hasil penelitian yang sudah
dilakukan diatas dapat melakukan analisa secara lebih komprehensive dan mendalam
bagaimana tata cara perusahaan melakukan pembayaran atas obligasi yang diterbitkan,
mengingat pada penelitian ini hanya memfokuskan pada Penerbitan dan Harga Obligasi PT
Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

23
DAFTAR PUSTAKA

-. Instrumen Investasi Financial Asset (1).


http://hartoyo.staff.ipb.ac.id/files/2011/03/Chapter-12-Obligasi.pdf. Diakses
pada 13 April 2022.

-. Obligasi. http://www.pasarinvestasi.com/library.php?page=obligasi. Diakses pada


13 April 2022.

(Telkom), P. T. (2020). Tentang Telkomgroup. Retrieved from Profil dan Riwayat


Singkat: https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-dan-
riwayat-singkat-22. Diakses pada 13 April 2022.

Amarilisya, A. (2021, October 17). Pengertian Initial Public Offering (IPO), Tujuan,
dan Mekanismenya. Retrieved from Finansial Bisnis:
https://finansial.bisnis.com/read/20211017/55/1455242/pengertian-initial-
public-offering-ipo-tujuan-dan-mekanismenya. Diakses pada 13 April 2022.

Arumsari, O. B. (2013). INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) OBLIGASI SEBAGAI


PEMICU MANAJEMEN LABA: BUKTI EMPIRIS DARI PASAR MODAL
INDONESIA. Kertas Kerja, 14 - 21.

Bursa Efek Indonesia (BEI). Surat Utang (Obligasi).


https://www.idx.co.id/produk/surat-utang-obligasi/. Diakses pada 13 April
2022.

KEUANGAN, O. J. (2022). DEFINISI DAN JENIS OBLIGASI. Retrieved from


sikapiuangmu: https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/364

Muhammad Fadly Bahrun, T. A. (2020). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Keputusan


Investasi, Kebijakan Dividen, Dan Arus Kas Bebas Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Pendidikan, 1 - 14.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2015). Statistik Mingguan Pasar Modal.


https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/data-dan-statistik/statistik-pasar-

24
modal/Documents/Desember%20-%20Minggu%203%202015.pdf. Diakses
pada 13 April 2022.

Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). (2021). INDONESIA BOND MARKET


DIRECTORY 2021. https://www.idx.co.id/media/10374/ibmd-2021.pdf.
Diakses pada 13 April 2022.

Rizki, Annasa. (2021). Pahami dan Kenali Risiko Investasi.


https://finansial.bisnis.com/read/20211116/55/1466698/pahami-dan-kenali-
risiko-investasi-obligasi#:~:text=Risiko%20investasi%20obligasi%20ini
%20disebut%20risiko%20likuiditas.&text=Harga%20obligasi%20amat
%20ditentukan%20oleh,maka%20harga%20obligasi%20akan%20naik.
Diakses pada 13 April 2022.

Salmaa. (2021). Penelitian Deskriptif Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh.


Deeppublish

Setyo, Arvin. (2010). Pengaruh Current Ratio, Debt-to-equity ratio.


https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/136298-T%2028243-Pengaruh%20current-
Literatur.pdf. Diakses pada 13 April 2022.

Telekomunikasi Indonesia, PT. (2015). Prospektus PT TELEKOMUNIKASI


INDONESIA TBK. TELKOM. Jakarta.

Wahyuni, Endang Dwi. (2007). Penilaian Obligasi (Bond).


https://slideplayer.info/slide/2560021/. Diakses pada 13 April 2022.

Wardana, R. (2019, Desember 6). Mengenal Telkomsel: Profil, Produk, Inovasi, dan
Tagihan. Retrieved from Lifepal: https://lifepal.co.id/media/tagihan-telkom/

25

Anda mungkin juga menyukai