Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN TUGAS

KUALITAS INFORMASI

OLEH : GUSRIYANTO

NPM : 2110024262024

MK : KONSEP SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

STTIND (SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI)PADANG

2022
KUALITAS INFORMASI

Ketika pengembang sistem -baik pengguna maupun spesialis informasi- mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan setidaknya empat
dimensi utama dasar informasi. Keempat dimensi ini akan dapat menambah nilai dari informasi
tersebut.

Dengan kata lain, untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak, kita
dapat mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu : relevansi informasi, akurasi informasi,
ketepatan waktu dan kelengkapan informasi.

 Relevansi. Suatu informasi tidak akan ada gunanya, apabila tingkat relevansinya dengan
keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relevansi suatu informasi akan menjadi
penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang menentukan pengambilan
keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki
hubungan dengan masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang
diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.

 Akurasi. Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan


demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut.
Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama informasi tersebut, maka ini akan
berbahaya karena tidak ada yang bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang
ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi
tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.

Seharusnya seluruh informasi adalah akurat. Akan tetapi, hal-hal yang memberikan kontribusi
kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Oleh
karenanya, para pengguna informasi seringkali harus menerima informasi dengan tingkat akurasi
kurang dari 100 persen.

 Ketepatan waktu. Seyogyanya, informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan
sebelum situasi yang genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang datang
setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat
penting artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu.
Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi
tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada
artinya.

 Kelengkapan. Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu


gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat
menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila
memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana
keputusan akan diambil.

NILAI INFORMASI

Informasi akan memiliki nilai yang tinggi apabila ia memiliki manfaat bagi penggunanya,
sebaliknya apabila informasi tidak memiliki manfaat, ia tidak mempunyai nilai.

Setiap informasi akan memiliki arti penting yang berbeda tergantung siapa yang memerlukan
informasi tersebut. Sebagai contoh, angka pertumbuhan ekonomi suatu Negara tentu akan
dibutuhkan oleh para pelaku bisnis, pemimpin perusahaan, pengamat ekonomi dan lain-lain yang
membutuhkan informasi mengenai angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Akan tetapi, informasi
tersebut tidak akan ada artinya bagi tukang mie ayam, tukang ojek atau tukang warteg misalnya.

Suatu informasi akan sangat bernilai jika dikaitkan dengan bagaimana ia berkorban untuk
mendapatkan informasi tersebut. Semakin mahal ia mendapatnya, maka ia akan semakin bernilai
tinggi. Sebaliknya, apabila ia mendapatkannya dengan sangat murah maka informasi tersebut
menjadi tidak bernilai. Contohnya adalah, informasi mengenai rahasia perusahaan yang mungkin
diperoleh dengan cara membajak manajer perusahaan pesaing, tentu akan memiliki arti yang
sangat penting bagi perusahaan tersebut. Akan tetapi, apabila ia mendapatkan informasi
perusahaan pesaing dari gosip di majalah hiburan misalnya, maka informasinya menjadi tidak
bernilai apa-apa selain hiburan semata.

Anda mungkin juga menyukai