Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL KOTA

MALANG
( Studi Kasus Simpang Empat Ki Ageng Gribig –
Madyopuro )

SKRIPSI

OLEH
DANNY EKA SETIAWAN
NIM: 1806130027

UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2022
EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL KOTA
MALANG
( Studi Kasus Simpang Empat Ki Ageng Gribig –
Madyopuro )

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas Wisnuwardhana Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana

Oleh
Danny Eka Setiawan
NIM: 1806130027

UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2022

I
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Danny Eka Setiawan

NIM : 1806130027

Program Studi : Teknik Sipil

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Evaluasi
Kinerja Simpang Empat Bersinyal Kota Malang ( Studi Kasus Simpang
Empat Ki Ageng Gribig – Madyopuro )” merupakan karya asli dan bukan
merupakan duplikat dan mengutip seluruhnya karya orang lain., kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari karya asli saya disinyalir bukan merupakan karya asli
saya, maka saya akan bersedia menerima segala konsekuensi apapun yang
diberikan Program Studi Teknik Sipil S-1, Fakultas Teknik, Universitas
Wisnuwardhana Malang.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Malang, 22 April 2022


Penulis

Danny Eka Setiawan

II
ABSTRAK

Danny Eka Setiawan. Jurusan Teknik Sipil Universitas Wisnuwardhana Malang.


2022. Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Kota Malang ( Studi Kasus
Simpang Empat Ki Ageng Gribig – Madyopuro ).
Pembimbing : (I) Taufikkurrahman, S.T., M.T. (II) Dian Agung S, S.T., M.T

Simpang Ki Ageng Gribig – Madyopuro merupakan salah satu simpang di Kota


Malang yang merupakan pertemuan antara jalan Raya Ki Ageng Gribig, jalan
Danau Toba, dan jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan Kedungkandang
Kota Malang. Simpang ini disebut daerah yang memiliki tipe lingkungan jalan
komersil karena banyak terdapat pertokoan. Pada persimpangan ini merupakan
salah satu persimpangan yang sangat padat dan volume kendaraan yang terus
bertambah sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan di jam-jam sibuk
atau jam aktif kerja. Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi studi simpang
empat bersinyal pada persimpangan Jalan Raya Ki Ageng Gribig - Jalan Danau
Toba - Jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Data lalu lintas untuk analisis simpang empat bersinyal berdasarkan survei yang
dilakukan dan pengamatan di lingkungan sekitar simpang empat bersinyal.
Hitungan analisis simpang empat bersinyal menggunakan metode Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal, volume lalu lintas dan alternatif
pemecah masalah kemacetan lalu lintas yang memberikan kinerja simpang
bersinyal lebih baik.

Kata kunci: Kinerja Simpang Bersinyal, Volume Lalu Lintas, MKJI 1997

III
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh Danny Eka Setiawan ini


Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji

Malang,……………
Pembimbing I

Taufikkurrahman, S.T., M.T

Malang,……………
Pembimbing II

Dian Agung S, S.T., M.T

IV
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi oleh Danny Eka Setiawan ini telah dipertahankan didepan tim penguji
pada tanggal ……

Tim Penguji,

………………… Ketua
Taufikkurrahman, S.T., M.T

………………… Anggota I
Sunyoto, S.T., M.T.

………………… Anggota II
Dian Agung S, S.T., M.T

Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Dekan Fakultas Teknik

Aulia Rahman, S. T., M.T. Sunyoto, S.T., M.T.

V
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
membahas tentang Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Kota Malang
( Studi Kasus Simpang Empat Ki Ageng Gribig – Madyopuro ). Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada pendidikan tingkat strata satu ( S1)
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Wisnuwardhana Malang.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimaksih kepada
yang terhormat :
1. Bapak Sunyoto, S.T., M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Wisnuwardhana Malang
2. Bapak Aulia Rahman, S. T., M.T. Selaku Kepala Prodi Teknik Sipil S-1
Teknik Universitas Wisnuwardhana Malang
3. Bapak Taufikkurrahman, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Dian Agung S., S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing II.
5. Rekan-rekan Teknik Sipil angkatan 2018 yang telah berjuang bersama
hingga terselesaikannya Skripsi ini.
6. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Skripsi ini.
Penulis menghargai sepenuhnya komentar dan saran dari pembaca.

Malang, 22 April 2022

Danny Eka Setiawan

VI
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAN
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah

VII
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Malang merupakan salah satu kota tujuan wisata dan kota terbesar

kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang dikenal baik sebagai kota

Pendidikan. Selain itu, kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang

sangat menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk.

Kota Malang juga terkenal sebagai kota bunga karena banyaknya bunga yang

menghiasi Kota Malang. Kota Malang juga merupakan kota seni karena

banyaknya kesenian khas dari kota ini, mulai dari tarian hingga pertunjukan. Hal

tersebut memikat para pendatang dari luar daerah untuk sekedar berkunjung

atau tinggal dalam jangka waktu lama bahkan tidak jarang menetap. Kota

Malang memiliki jumlah penduduk ±930.869 jiwa pada per akhir april tahun 2022

dengan luas wilayah 110,1 km² (sumber: dispendukcapil.malangkota.go.id)

Pertumbuhan penduduk yang pesat dan meningkatnya jumlah kendaraan

pribadi akan memicu aktifitas penduduk sehingga berdampak pada tingginya

kebutuhan akan pelayanan transportasi akibat volume kendaraan yang

meningkat. Hal ini berdampak pada problematika transportasi yang berupa

kemacetan lalu lintas, tundaan dan antrian pada ruas-ruas jalan serta

persimpangan di Kota Malang. Adapun cara untuk menanggulangi masalah ini

dapat dilakukan pengaturan lalu lintas maupun membenahi pelayanan ruas-ruas

jalan serta persimpangan agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jalan

secara maksimal. Pada jalur-jalur utama sebagai akses keluar masuk kendaraan

baik yang menuju maupun meninggalkan Kota Malang. Sarana dan prasarana

transportasi Kota Malang sebagian besar telah terpenuhi dengan adanya sarana

1
yang meliputi berbagai jenis angkutan dan beberapa prasarana seperti terminal,

stasiun kereta api, serta bandara.

Secara umum transportasi di Kecamatan Kedungkandang ini menjadi hal

terpenting di bagian timur Kota Malang dan sekitarnya. Kecamatan

Kedungkandang merupakan kecamatan yang mempunyai perkembangan yang

begitu cepat dalam sektor pembangunan, maupun pendidikan, terbuktikan

dengan banyaknya sekolah-sekolah, perumahan, pertokoan, dan perkantoran

yang dibangun, sehingga lahan pertanian yang berada di Kecamatan

Kedungkandang terus berkurang dengan melihatnya padatnya penduduk, baik

penduduk asli maupun pendatang, ini tentu memiliki dampak besar terhadap lalu

lintas. Kecamatan Kedungkandang sendiri memiliki sarana transportasi berupa

angkot dan bus antar kota yang bergerak menurut trayeknya sendiri. Untuk

infrastrukturnya sendiri berupa, Terminal Hamid Rusdi yang terletak di Jalan

Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Terminal

Madyopuro yang terletak di Jalan Danau Jonge Madyopuro, Kecamatan

Kedungkandang, Kota Malang, dan stasiun di Kota Malang. Oleh sebab itu

diperlukan transportasi dan infrastruktur yang lebih baik dalam mendukung

aktifitas masyarakat sekitar Kota Malang.

Simpang Ki Ageng Gribig – Madyopuro merupakan salah satu simpang di

Kecamatan Kedungkandang Kota Malang yang merupakan pertemuan antara

Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Jalan Danau Toba, dan Jalan Terusan Danau

Sentani. Simpang ini disebut daerah yang memiliki tipe lingkungan jalan komersil

karena banyak terdapat pertokoan. Pada persimpangan ini merupakan salah

satu persimpangan yang sangat padat dan volume kendaraan yang terus

bertambah sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan di jam-jam sibuk

2
atau jam aktif kerja. Tingkat mobilitas transportasi yang cukup tinggi, serta

penggunaan badan jalan yang dinilai belum maksimal menambah kondisi dan

antrian panjang untuk pergerakan jalan di persimpangan Ki Ageng Gribig –

Madyopuro pada jam sibuk atau jam aktif kerja sehingga mengalami peningkatan

yang tinggi. Hal ini menyebabkan tundaan kendaraan dan mengakibatkan kinerja

persimpangan menjadi kurang maksimal. Kemacetan di titik ruas ini lekas diatasi,

jika kinerja simpang bersinyal itu makin berkurang maka akan mendatangkan

kesusahan bagi pengguna jalan, Kejenuhan karena terjadinya kemacetan lalu

lintas, Kerugian waktu karena terbatasnya kecepatan kendaraan, pemborosan

bahan bakar, dan Meningkatnya polusi udara. Kawasan ini merupakan salah

satu kawasan dengan lalu lintas yang cukup tinggi karena jalan tersebut

merupakan jalan kolektor sekunder dengan status jalan kota. Jalan ini memiliki

penggunaan lalu lintas intensitas cukup tinggi, karena digunakan sebagai salah

satu tumpuan utama lalu lintas dan akses utama menuju tol Malang-Pandaan,

menuju Kota Malang, serta menuju Kabupaten Malang. Kawasan ini juga

merupakan akses menuju pusat perekonomian masyarakat, tempat

perbelanjaan, dan juga kawasan pendidikan.

Klasifikasi tiap jalan berada pada simpang empat bersinyal yang masing-

masing terdiri dari 4 lajur 2 arah terbagi Jalan Raya Ki Ageng Gribig dengan

lebar jalur 7 meter, 2 lajur 2 arah tak terbagi Jalan Raya Ki Ageng Gribig dengan

lebar jalur 6 meter, 4 lajur 2 arah terbagi Jalan Danau Toba dengan lebar jalur 5

meter, 2 lajur 2 arah tak terbagi Jalan Terusan Danau Sentani dengan lebar jalur

5 meter. Terkait dengan kondisi yang terjadi pada Simpang Ki Ageng Gribig –

Madyopuro merupakan salah satu simpang di Kecamatan Kedungkandang Kota

Malang yang merupakan pertemuan antara Jalan Raya Ki Ageng Gribig, Jalan

3
Danau Toba, dan Jalan Terusan Danau Sentani. Yang sering menimbulkan

penumpukan kendaraan atau kemacetan lalu lintas pada jam-jam padat. Peneliti

akan menciptakan solusi atau petunjuk terkait manajemen lalu lintas yang tepat

dalam mengatasi kemacetan. Dalam penelitian ini akan mengevaluasi kinerja

simpang empat bersinyal yang berlokasi pada Kecamatan Kedungkandang Kota

Malang dengan bersumber bedasarkan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(MKJI 1997). Diharapkan dapat berguna untuk pemerintah Kota Malang demi

menghasilkan keadaan lalu lintas yang baik, kinerja simpang bersinyal lebih baik,

dan berkelanjutan bagi masa depan lalu lintas Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang pada pendahuluan, maka dapat

dirumuskan sebagai berikuit :

1. Bagaimana kinerja simpang empat bersinyal pada persimpangan Jalan

Raya Ki Ageng Gribig - Jalan Danau Toba - Jalan Terusan Danau Sentani

Kecamatan Kedungkandang Kota Malang saat ini (2022) ?

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada

simpang empat bersinyal pada persimpangan Jalan Raya Ki Ageng Gribig

- Jalan Danau Toba - Jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan

Kedungkandang Kota Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan dari rumusan masalah adalah :

1. Mengetahui kinerja simpang empat bersinyal pada persimpangan Jalan

Raya Ki Ageng Gribig - Jalan Danau Toba - Jalan Terusan Danau Sentani

Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada saat ini (2022).

4
2. Mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada

simpang empat bersinyal pada persimpangan Jalan Raya Ki Ageng Gribig

- Jalan Danau Toba - Jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan

Kedungkandang Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah :

1. Bagi Mahasiswa :

Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan baik

secara teori maupun praktek di lapangan serta menambah pengalaman

dan pengetahuan yang bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja simpang

empat bersinyal.

2. Bagi Pemerintah Kota Malang :

Dapat memberikan saran dan masukan kepada pemerintah Kota Malang

bagi Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas Perhubungan untuk

pembangunan maupun perancangan mengenai kinerja simpang empat

bersinyal pada persimpangan Jalan Raya Ki Ageng Gribig - Jalan Danau

Toba - Jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan Kedungkandang Kota

Malang, guna memberikan tingkat pelayanan yang baik pada

persimpangan.

1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi studi simpang empat

bersinyal pada persimpangan Jalan Raya Ki Ageng Gribig - Jalan Danau

Toba - Jalan Terusan Danau Sentani Kecamatan Kedungkandang Kota

Malang.

5
2. Data lalu lintas untuk analisis simpang empat bersinyal berdasarkan

survei yang dilakukan dan pengamatan di lingkungan sekitar simpang

empat bersinyal.

3. Pengambilan data survei dilakukan pada weekday hari senin, selasa dan

weekeend hari sabtu yaitu pada saat jam padat pagi hari (07:00 WIB –

09:00 WIB), siang hari (12:00 WIB – 14:00 WIB), sore hari (16:00 WIB –

18:00 WIB).

4. Hitungan analisis simpang empat bersinyal menggunakan metode Manual

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).

5. Kinerja simpang empat bersinyal yang diteliti meliputi kapasitas

persimpangan, derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan yang

terhenti, serta tundaan kendaraan yang terjadi.

6. Kendaraan yang diamati adalah :

a. Kendaraan ringan (RV), seperti : mobil penumpang, oplet, minibus,

mobil box. Pick up dan sedan.

b. Kendaraan berat (HV), seperti : bus, truck 2 as, truck 3 as, truck

gandeng dan kendaraan yang memiliki roda lebih dari 4 roda.

c. Sepeda motor (MC)

d. Kendaraan tak bermotor (UM), seperti : segala jenis kendaraan yang

digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan, gerobak, sepeda ontel

dan becak.

DAFTAR PUSTAKA

6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

Afandi, A. 2019. “Analisis Eksplorasi Kota Sebagai Destinasi Wisata”. Seminar


Nasional Gabungan Bidang Sosial (Vol. 1, No. 1).

Aminah, S. (2018). Transportasi Publik dan Aksesbilitas Masyarakat


Perkotaan. Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 1142-1155.

Soseco, T. (2011). Pusat Pertumbuhan di Kota Malang: Potensi dan


Permasalahan. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 3(1), 1-25.

Supriyadi, A. (2021). Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Bersinyal Pada Jalan Raya


S. Supriadi–Jalan Raya Janti Barat Kota Malang (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Purti Damayanti, F. A. (2021). Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Bersinyal (Studi


Kasus: JL. Kelapa 2–JL. Hamidi Pante Kota Jayapura) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai