Anda di halaman 1dari 33

TINJAUAN UMUM PERALATAN SONOLOG

PADA LAPANGAN KLAMONO PT. PERTAMINA EP ASSET 4


PAPUA FIELD, SORONG – PAPUA BARAT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

NOVALDA CHRISTIN TOMASOA

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2018

i
TINJAUAN UMUM PERALATAN SONOLOG
PADA LAPANGAN KLAMONO PT. PERTAMINA EP ASSET 4
PAPUA FIELD, SORONG – PAPUA BARAT

NOVALDA CHRISTIN TOMASOA

Laporan Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai Kerja
Praktek dari Program Studi DIII Teknik Perminyakan dan Gas Bumi
Universitas Papua

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Tinjaun Umum Peralatan Sonolog Pada Lapangan Klamono


PT. Pertamina EP Asset 4 Papua Field, Sorong – Papua
Barat
Nama : Novalda Christin Tomasoa
Nim : 2014 41 006
Jurusan : Teknik Perminyakan
Program Studi : D3 Teknik Perminyakan dan Gas Bumi

Disetujui,
Dosen Pembimbing

Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Perminyakan Ketua Program Studi


D3 Teknik Perminyakan dan Gas Bumi

Agustinus D. U. Raharjo, ST.,MOGE Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
dengan Judul “Tinjaun Umum Peralatan Sonolog Pada Lapangan Klamono PT.
Pertamina EP Asset 4 Papua Field, Sorong – Papua Barat.”
Laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat unutk meyelesaikan
studi pada jenjang diploma tiga. Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini
berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga penulis, yang senantiasa memberikan bimbingan
dan bantuan moril maupun materil untuk penyelesaian Laporan Kerja
Praktek ini.
2. Bapak Hastowo Resesiyanto ST., M.Eng selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini.
3. Seluruh Dosen pengajar Program Studi D3 Teknik Perminyakan
Universitas Papua.
4. Bapak A. Fajrin Wijaya Kusuma selaku pembimbing Lapangan selama
berada di Lapangan dan beserta crew yang bertugas.
5. Rekan-rekan Migas angkatan 2014 yang telah memberikan dukungan
kepada penulis.
6. Christy Renjaan yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis selama penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
7. Teman-teman maupun saudara Gank Tercyduk, Squad Cabe, Kos
Gangster dan Kakak Koce Charis yang telah memberikan semangat
kepada penulis.
8. Seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Laporan
Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran serta kritikan dari para pembaca yang bersifat

iv
membangun. Akhir kata semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Manokwari, 31 Agustus 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR SINGAKATAN DAN SIMBOL................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek ..................................................... 1
1.4 Metode Kerja Praktek ................................................................. 2
1.5 Waktu dan Tempat ...................................................................... 2
1.6 Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6
2.1 Pengertian Sonolog ..................................................................... 6
2.2 Peralatan Sonolog ....................................................................... 7
2.3 Prinsip Kerja Peralatan Sonolog .................................................. 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 12
3.1 Hasil ........................................................................................... 12
3.2 Pembahasan ................................................................................ 13
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek .......................................................... 3
Gambar 1.2 Logo Pertamina ......................................................................... 4
Gambar 2.1 Gas Gun .................................................................................... 7
Gambar 2.2 Komputer................................................................................... 8
Gambar 2.3 Tabung Gas N₂ .......................................................................... 8
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Sonolog ................................................................ 9
Gambar 3.1 Gas Gun .................................................................................... 14
Gambar 3.2 Laptop ....................................................................................... 14
Gambar 3.3 Echometer ................................................................................. 15
Gambar 3.4 Tabung Gas N₂ .......................................................................... 15
Gambar 3.5 Solenoid Cable.......................................................................... 16
Gambar 3.6 Microphone Cable ..................................................................... 16
Gambar 3.7 Pressure Transducer .................................................................. 17
Gambar 3.8 Well Analyzer ............................................................................ 18
Gambar 3.9 Diagram Alir Prosedur Penggunaan Well Analyzer dengan
metode Sonolog menggunakan Total Well Management ........... 19
Gambar 3.10 Contoh Denyut Acoustic Hasil Sonolog .................................... 21
Gambar 3.11 Data Lengkap Dari Well Analyzer TWM ................................... 22

vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Spesifikasi Peralatan Sonolog ........................................................ 12

viii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/Simbol Nama Satuan


BHP Bottom Hole Pressure Psi
BOPD Barrel Oil Per Day -
CO2 Carbon Dioxide -
D Depth (Kedalaman Mid Perforasi) feet (ft)
DFL Dynamic Fluid Level feet (ft)
EP Eksplorasi Produksi -
ESP Electrical Submersible Pump -
Ft Feet -
Gf Gradient Fluida -
KSO Kerja Sama Operasional -
L Liquid Level Depth feet (ft)
M Meter -
N2 Nitrogen -
NNGPM Nederlandsch Nieuw Guiniea -
Petroleum Maatschapij
OD Outside Diameter Inch
PBHP Producing Bottom Hole Pressure Psi
Ps Tekanan Statik Psi
Psi Pound Per Square Inch -
Pwf Tekanan Alir Dasar Sumur Psi
SBHP Static Bottom Hole Pressure Psi
SFL Static Fluid Level feet (ft)
𝑆𝐺 ₍𝜄₎ Specific Gravity Liquid feet (ft)
SOP Standart Operating Procedure -
SP.Co Sorong Petroleum Company -
SRP Sucker Rod Pump -
T1 Sonic Travel Time detik (sec)
TAC Technical Assistance Contract -
TWM Total Well Management -
v Velocity (Kecepatan Bunyi) feet/detik (ft/sec)

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap sumur mempunyai tekanan reservoir yang berbeda-beda tergantung
dari kondisi sumur tersebut. Tekanan reservoir akan mengalami penurunan seiring
dengan berjalannya waktu produksi, sehingga berdampak terhadap menurunnya
kapasitas produksi sumur yang dapat diketahui dari ketinggian fluida pada sumur
tersebut. Salah satu kegiatan pemantauan ketinggian fluida didalam sumur adalah
kegiatan Sonolog.
Sonolog merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan ketinggian
fluida di dalam sumur yaitu Static Fluid Level (SFL) untuk sumur yang sedang
tidak diproduksikan dalam artian fluida tidak diangkat kepermukaan dan Dynamic
Fluid Level (DFL) untuk sumur yang sedang beroperasi dengan menggunakan
sistem gelombang akustik. Fluid level itu sendiri merupakan ukuran kemampuan
suatu sumur untuk memproduksikan fluidanya.
Penentuan fluid level dengan menggunakan Sonolog sangat penting dalam
proses produksi. Sebelum sumur diproduksikan, penentuan fluid level sangat
diperlukan untuk menentukan ukuran pompa yang akan dipasang. Sedangkan
setelah sumur diproduksikan, penentuan fluid level dilakukan untuk mengetahui
apakah sumur tersebut masih mendukung untuk pompa yang sebelumnya telah
terpasang sehingga proses produksi dapat dilakukan secara optimal.

1.2 Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu Sonolog.
2. Mengetahui peralatan yang digunakan pada Sonolog
3. Mengetahui prinsip kerja Sonolog

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Ruang lingkup dan batasan masalah dalam Kerja Praktek ini adalah
1. Mempelajari cara penggunaan perlatan Sonolog

1
2. Mengamati prinsip kerja dari Sonolog

1.4 Metode Kerja Praktek


Metode yang dipakai dalam pelaksanaan Kerja Praktek adalah sebagai
berikut:
1. Metode Studi Observasi
Penulis memperoleh data dengan mengadakan observasi atau
pengamatan Langsung ke Lapangan dengan didampingi oleh pembimbing
Kerja Praktek atau pembimbing observasi sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
2. Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara/diskusi kepada pembimbing Lapangan
dan supervisor atau operator yang berkompeten sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
3. Metode Studi Pustaka
Penulis juga memperoleh data dari referensi buku atau modul dari
kampus yang sudah pernah dipelajari, serta buku lain yang relevan untuk
digunakan sebagai data laporan.

1.5 Waktu dan Tempat


 Waktu
Kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan selama satu bulan, yaitu pada
tanggal 10 Oktober 2017 sampai dengan 9 November 2017.
 Tempat
Kegiatan Kerja Praktek ini bertempat di Kantor PT. Pertamina EP Asset
4 Papua Field Sorong-Papua Barat dan Lapangan Klamono PT. Pertamina
EP Asset 4 Papua Field. (Lihat Gambar 1.1)

2
Lokasi

Gambar 1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek


(Pertamina, 2016)

1.6 Sejarah Singkat Perusahaan


Pada tanggal 13 September 2005, PT. Pertamina EP Asset 4 Papua Field
didirikan sebagai anak perusahaan PT. Pertamina (Persero). Lapangan produksi
PT. Pertamina EP Asset 4 Papua Field yaitu own operation, unitasi, TAC/KSO
dan mitra, own operation meliputi Lapangan Klamono, Lapangan Klamumuk,
Lapangan Salawati dan lapangan Sele – Linda, unitasi meliputi Lapangan
Klamumuk, TAC/KSO meliputi TAC Sele – Linda, KSO Petro Energy Wiriagar
dan KSO Papua Mogoi Wasian.
Pada tanggal 17 September 2006, PT. Pertamina EP Asset 4 Papua Field
menandatangani kontrak kerja sama dengan BP MIGAS (kini SKK MIGAS)
untuk melaksanakan bisnis hulu minyak dan gas bumi dengan wilayah kerja
seluas 113.613,90 km². Wilayah kerja PT. Pertamina EP own operation dibagi

3
menjadi 5 Asset, yaitu Asset 1 yang terdiri dari Rantau, Pangkalan Susu, Lirik,
Jambi dan Rambu, asset 2 terdiri dari Adera, Limau, Pendopo dan Prabumulih,
Asset 3 terdiri dari Tambun, Subang dan Jatibarang, asset 4 terdiri dari Cepu,
Poleng dan Papua, Asset 5 terdiri dari Bunyu, Tarakan, Sangata dan Tanjung.
Shell Oil Company melakukan eksplorasi minyak didaerah kepala burung
Papua pada tahun 1932 namun tidak berhasil. Nederlandsch Nieuw Guinea
Petroleum Maatschapij (NNGPM) melanjutkan kegiatan eksplorasi dibekas
konsesi Shell Oil Company pada tahun 1935. Kemudian Pada tahun 1936
NNGPM menemukan lapangan minyak di Klamono, sedangkan NNGPM mulai
memproduksikan Lapangan Klamono pada tahun 1948 dengan jumlah produksi
sekitar 4000 BOPD. Dan pada tahun 1951, NNGPM menemukan Lapangan
minyak di Sele Kabupaten Sorong. Pada tahun 1962 NNGPM berganti nama
menjadi Sorong Petroleum Company (SP.Co) yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Namloose Venood Schap Bataafse Petroleum Maatschapij (NV.BPM).
Pada tahun 1964 PN Permina membeli saham SP.Co yang kemudian
berganti nama menjadi Pertamina. Kemudian pada tahun 1971, Pertamina
meneruskan pemboran sumur ke - 47 di Klamono dan pada tahun 1976, Pertamina
menemukan Lapangan minyak Linda di Kabupaten Sorong.

Gambar 1.2 Logo Pertamina


(Pertamina, 2016)

4
Lapangan minyak Salawati dikembalkan oleh Philips Petroleum Company
kepada Pertamina pada tahun 1984 dan Lapangan minyak Wiriagar dikembalikan
oleh Conoco kepada Pertamina pada tahun 1992. Pada tahun 2005, Pertamina EP
Klamono memiliki 206 sumur dan yang berproduksi ada 133 sumur. Pada tahun
2015, TAC Intermega mengembalikan Lapangan Klamono, Klamumuk, Sele,
Linda dan Salawati kepada Pertamina untuk dioperasikan. Pada tahun 2016,
Lapangan Klamono memiliki jumlah sumur sebanyak 208 sumur dan yang
berproduksi hanya 128 sumur sengan menggunkan 2 jenis pompa yaitu Electrical
Submersible pump (ESP) sebanyak 3 sumur dan Sucker Rod Pump (SRP)
sebanyak 65 sumur. Pada bulan Agustus 2017, PT. Pertamina EP Papua Field
resmi berganti dari Asset 5 ke Asset 4 bersama Cepu dan Poleng. Per Oktober
2017, produksi Lapangan Klamono rata-rata 616.404 bopd dengan 125 sumur
produksi dimana sumur yang menggunakan SRP 49 sumur dan ESP 76 sumur.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sonolog


Sonolog Test adalah teknik analisa sumur dengan menggunkan sifat
pantulan gelombang bunyi (Nandang, 2014). Sonolog berkerja dengan peralatan
acoustic yang menggunakan peralatan penghasil gelombang bunyi (acoustic pulse
generator). Prinsip kerjanya dengan mengirimkan getaran kedalam sumur yang
berasal dari gas N₂. Getaran tersebut dihubungkan dengan recorder yang
berfungsi untuk menggambarkan pola getaran gas N₂ tersebut. Bila getaran
tersebut melewati tubing joint, pola grafiknya akan membentuk defleksi dan saat
getaran dipantulkan lagi ke permukaan fluid level, pola aliran akan menggulung.
Kedalaman fluid level dapat dilihat dari jumlah tubbing joint yang dikonversikan
menjadi satuan kedalaman. Pemilihan gas N₂ dikarenakan sifat gas yang ringan.
Fluid level ini sangat menentukan kinerja pompa yang akan dipasang.
Sebelum sumur diproduksikan, penentuan fluid level sangat diperlukan untuk
menentukan ukuran pompa yang akan dipasang. Fluid level itu sendiri merupakan
ukuran kemampuan suatu sumur untuk memproduksikan fluidanya
Sedangkan setelah sumur diproduksikan, penentuan fluid level dilakukan
untuk mengetahui apakah sumur tersebut masih support untuk pompa yang
sebelumnya telah dipasang. Fluid level terdiri atas Static Fluid Level (SFL) dan
Dynamic Fluid Level (DFL). Suatu sumur dikatakan masih support untuk ukuran
suatu pompa jika DFL sumur tersebut sekitar 300 – 400 ft diatas Pump Setting
Depth. Istilah support disini menandakan bahwa pompa yang digunakan dapat
menghisap fluida dari dalam sumur dengan efisiensi yang optimal dan tidak
merusaknya.
Ukuran fluid level inilah yang dijadikan dasar apakah suatu pompa perlu
diganti atau tidak. Suatu sumur dengan fluid level yang terlalu rendah
menandakan bahwa pompa yang ada perlu di size down, dalam arti ukuran pompa
diturunkan laju alirannya. Sedangkan untuk fluid level tinggi maka kemungkinan
pompanya akan di size up

6
2.2 Peralatan Sonolog
Peralatan Sonolog antara lain :
1. Gas Gun. Alat ini digunakan untuk menghasilkan bunyi dipermukaan.
Gas gun diperlengkapi dengan mikrofon, thermometer, manometer
pengukur tekanan di selubung yang biasanya berujud peralatan digital
serta manometer pengukur tekanan pada Gas Chamber yang merupakan
sumber bunyi. Untuk mengaktifkan gun dipasang pula Solenoid valve
yang bisa dioperasikan secara elektrik.

Gambar 2.1 Gas Gun


(Pieritsz, 2017)

2. Analog Digital Converter. Alat ini digunakan untuk mengolah data dari
sensor agar dapat diterima oleh komputer dan mengolah perintah dari
komputer agar dapat dieksekusi oleh sensor.
3. Komputer untuk mengolah data menghitung dan memprogram perintah.
Biasanya komputer sudah dilengkapi dengan software untuk perhitungan
ini.

7
Gambar 2.2 Komputer
(Pieritsz, 2017)

4. Catu gas. Umumnya dipakai gas yang tidak bereaksi dengan hidrokarbon
seperti N2 atau CO2. Botol Nitrogen sebagai sumber gas dilengkapi
dengan pressure regulator yang memadai.

Gambar 2.3 Tabung Gas N₂


(Pieritsz, 2017)

5. Peralatan tambahan seperti pipa-pipa penghubung gas gun dengan well


head.

8
2.3 Prinsip Kerja Peralatan Sonolog

Gambar 2.4 Prinsip Kerja Sonolog


(Juniawan, 2011)

9
Prinsip kerja alat ini adalah Gas Gun dipicu untuk menimbulkan bunyi yang
kemudian merambat di annulus dan dipantulkan oleh permukaan cairan. Pantulan
(selama proses berlangsung bunyi direkam secara terus menerus) akan diterima
oleh mikrofon dan komputer akan menghitung waktu yang dipergunakan bunyi
untuk merambat dari permukaan, dipantulkan oleh permukaan cairan sampai
kembali ke permukaan.
Seperti diterangkan diatas waktu telah diukur dan dicatat oleh komputer
sehingga tinggal mencari kecepatan suara. Kecepatan suara ditentukan oleh jenis
dan kepadatan media. Di annulus media yang mengisinya adalah gas hidrokarbon.
Menunjukkan grafik untuk menghitung kecepatan perambatan suara pada gas.
Dengan data specific gravity dari gas dan data tekanan pada casing dapat dihitung
kecepatan suara di annulus. Untuk menghitung jarak dari permukaan ke
permukaan jarak dari permukaan ke permukan liquid level digunakan rumus :

𝐿 = 𝑇₁ × 0.5 × 𝑣 ............................................................. ..................... (2.1)

Keterangan :
L = Jarak dari wellhead ke permukaan cairan (feet)
𝑇₁ = Waktu tempuh ulang-alik dari wellhead ke permukaan cairan (detik)
v = kecepatan bunyi (feet/detik)

Telah ditemukan cara yang lebih praktis yaitu dengan adanya kenyataan
bahwa selain merekam pantulan, mikrofon juga merekam adanya tonjolan sebagai
refleksi dari tubing collar. Dengan mengetahui panjang rata-rata tubing dan
jumlah tubing dapat dihitung jarak pemukaan cairan dari permukaan.
Untuk mempermudah operasi dan perhitungan (terutama dalam hal
pengukuran yang cepat dan banyak) penggunaan komputer dan piranti lunak
umum dilakukan saat ini.
Piranti lunak dapat memberikan signal untuk membuka valve sehingga
terjadi ledakan secara otomatis serta menghitung secara otomatis. Pada sumur
yang sedang produksi pengukuran ini dipakai untuk mendapatkan PBHP

10
(Producing Bottom Hole Pressure). Sedangkan pada sumur yang di shut in untuk
mendapatkan SBHP (Static Bottom Hole Pressure).
Secara garis besar informasi yang didapatkan dari pegujian Sonolog adalah :
1. Tekanan Casing
2. Kecepatan suara (berdasarkan data rata-rata panjang tubing)
3. Kedalaman fluida (Fluid Level)
4. BHP
Setelah mengetahui kedalaman cairan (fluid level) dari pengujian Sonolog,
Tekanan Statik (Ps) dan Tekanan Laju Alir (Pwf) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :

𝑃𝑠 = (𝐷 − 𝑆𝐹𝐿) (𝐺𝑓) ............................................................................. (2.2)


𝑃𝑤𝑓 = (𝐷 − 𝐷𝐹𝐿 )(0.433 𝑆𝐺₍𝜄₎) ............................................................. (2.3)

Keterangan :
Ps = Tekanan Statik, psi
Pwf = Tekanan Alir Dasar Sumur, psi
D = Kedalaman Mid Perforasi, ft
SFL = Kedalaman Static Fluid Level, ft
DFL = Kedalaman Dynamic Fluid Level, ft
Gf = Gradient Fluida
𝑆𝐺 ₍𝜄₎= Speciffic Gravity Liquid

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Peralatan Sonolog
Dari hasil peninjauan yang telah dilakukan di Lapangan Klamono,
peralatan Sonolog terdiri dari :
1) Gas Gun
2) Laptop
3) Echometer
4) Tabung Gas Nitrogen
5) Solenoid Cable
6) Microphone Cable
7) Pressure Transducer
8) Well Analyzer
9) Peralatan Tambahan

3.1.2 Spesifikasi Peralatan Sonolog


Tabel 3.1 Spesifikasi Peralatan Sonolog
Features Specification
Laptop  Merk : Dell
 Type : PP04X
 Made In : Malaysia
Gas Gun  Pressure Rating : 1500 Psi
 Pressure Gauge :1500 Psi
 Limits of Work Pressure : 1500 Psi
 Volume Chamber : 12 Cubic Inch
 Mode : Explosion
 Designed for use with the well analyzer
system

12
Pressure Transducer  Size : 1” O.D x 5”
 Rated : at 1500 Psi
 Pressure : 1500 Psi
Well Analyzer  Model :E
 Type : Echometer Recorders
 Product Number : EQ100

3.2 Pembahasan
Sonolog bekerja berdasarkan prinsip gelombang suara atau getaran. Dalam
operasinya, sumber gelombang suara dapat berasal dari penembakan peluru
hampa (blank cartridge) atau pengaliran gas bertekanan secara cepat dan dalam
waktu yang sangat singkat. Prinsip kerjanya adalah gas yang telah diisi kedalam
chamber/tabung pada gun ( gas yang digunakan disini adalah Nitrogen (N₂) )
dipicu kedalam sumur kemudian gas akan merambat di annulus sampai
dipermukaan cairan kemudian akan dipantulkan kembali ke permukaan sumur dan
dideteksi oleh microphone yang dipasang dipermukaan, dimana pantulan suara
tersebut terbaca oleh grafik chart khusus atau pada peralatan digital langsung
terlihat oleh layar laptop. Selama merambat di annulus , setiap kali suara
mengenai tubing collar sebagian gerataran akan dipantulkan ke permukaan dan
ditangkap oleh microphone. Dengan demikian setiap tubing collar akan
memberikan pantulan kecil yang direkam oleh recorder. Sesampai di permukaan
cairan, pantulan suara oleh permukaan cairan akan dipantulkan lagi ke permukaan
dan menghasilkan efek yang sama dengan pancaran suara yang pertama, dengan
intensitas yang makin lemah, sehingga rekaman pantulan-pantulan suara tersebut
akan berlangsung berulang-ulang sampai suara tersebut kehabisan energinya.

3.2.1 Peralatan Sonolog


a. Gas Gun
Gas gun berfungsi menghasilkan gelombangan suara yang berasal dari gas
nitrogen yang ditembakkan ke dalam sumur. Gas Gun dilengkapi dengan
mikrofon, thermometer, manometer pengukur tekanan di selubung yang biasanya

13
berwujud peralatan digital serta manometer pengukuran tekanan pada gas
chamber yang merupakan sumber bunyi. Untuk mengaktifkan gun dipasangkan
pula solenoid valve yang bisa dioperasikan secara elektrik.

Gambar 3.1 Gas Gun

b. Laptop
Digunakan untuk mengolah data, menghitung dan memprogram perintah.
Biasanya laptop sudah dilengkapi dengan software untuk perhitungan ini.

Gambar 3.2 Laptop

14
c. Echometer
Echometer berfungsi menangkap dan menerjemahkan gelombang suara
yang dipantulkan menjadi data Sonolog chart.

Gambar 3.3 Echometer

d. Tabung Gas Nitrogen


Tabung Nitrogen sebagai sumber gas dilengkapi dengan pressure regulator
yang memadai.

Gambar 3.4 Tabung Gas N₂

15
e. Solenoid Cable
Solenoid Cable memiliki 2 cabang dengan 2 fungsi. Pertama adalah sebagai
penghasil getaran yang dipasangkan di kepala sumur dan yang kedua sebagai alat
penguat dan pencatat pantulan getaran dari sumur yang juga dipasang pada kepala
sumur.

Gambar 3.5 Solenoid Cable

f. Microphone Cable
Microphone Cable berfungsi untuk menangkap gelombang suara yang telah
dipantulkan dari casing annulus yang kemudian menghantarkan gelombang
tersebut ke echometer.

Gambar 3.6 Microphone Cable

16
g. Pressure Transducer
Alat ini berfungsi sebagai sensor dari tekanan yang dikirimkan dan
dipantulkan kembali kedalam sumur dan mengubahnya kedalam bentuk digital
agar dapat terbaca pada well analyzer.

Gambar 3.7 Pressure Transducer

h. Well Analyzer
Well Analyzer adalah sistem akuisisi data untuk memperoleh data level
cairan, data dynamometer, daya motor/data arus, dan data transien tekanan
akustik. Sistem portable ini didasarkan pada konverter analog ke digital yang
dikendalikan oleh komputer atau notebook dengan aplikasi berbasis Windows.
Well analyzer mengakuisisi, menyimpan, memproses, menampilkan dan
mengelola data di situs sumur untuk memberikan analisis langsung dari kondisi
operasi sumur.

17
Gambar 3.8 Well Analyzer

i. Peralatan Tambahan
Seperti pipa-pipa penghubung gas gun dengan well head. Peralatan
tambahan ini diperlukan bila alur gas gun tidak sesuai dengan alur pipa pada well
head.

18
3.2.2 Prosedur Penggunaan Well Analyzer dengan metode Sonolog
menggunakan Total Well Management

START

Aquire Mode

F2

Pilih Nomor Seri


Create New

Obtain Zero Offset


Pressure Transducer

Alt-3

Zero

Buka Base Well File (F3)

Select Test (F4)

Acquire Data (F5)


Fire Shot (Alt-S)

Analyze (F6)
Pilih Casing Pressure Tab
Kemudian BHP Tab

End

Gambar 3.9 Diagram Alir Prosedur Penggunaan Well Analyzer dengan


metode Sonolog menggunakan Total Well Management

19
Dalam pekerjaan untuk melakukan pengoperasian Sonolog dengan
menggunakan Well Analyzer menggunakan TWM untuk Pengukuran Fluid Level
selalu di sertai dengan SOP ( Standard Operating Procedure ). Beberapa prosedur
untuk melakukan kegiatan Sonolog diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Lakukan Safety Talk, sebelum pekerjaan dimulai
2) Pasang gun chamber pada koneksi di valve casing annulus. Pastikan valve
di gun chamber dalam kondisi terbuka.
3) Pasang Pressure Transducer pada Gun Chamber. Pastikan Pressure
Transducer terpasang dengan kuat.
4) Hubungkan kabel solenoida pada solenoida (2 pin), pressure transducer (6
pin), dan input well analyzer (8 pin).
5) Hubungkan kabel mikrofon pada gun chamber dan mikrofon input di well
analyzer.
6) Hubungkan kabel USB ke laptop / notebook.
7) Hidupkan well analyzer. Pastikan lampu indikator menyala.
8) Hidupkan laptop/notebook. Buka program Total Well Management (TWM).
9) Pilih mode Acquire Mode (F2), Pilih Mode Setup (F2). Pilih sensor akustik
dan pressure transducer, kemudian pilih nomor seri yang terdapat pada
pressure transducer. Gunakan Create New, apabila nomor seri tidak ada
pada daftar.
10) Mulai untuk kalibrasi transducer dengan memilih Obtain Zero Offset atau
tombol (Alt-3).
11) Pilih mode Base Well File (F3), Buka data sumur yang akan diambil data
fluid level.
12) Isikan gas nitrogen dari tabung gas ke gun chamber.
13) Buka casing valve di sisi bagian koneksi sonolog dan tutup casing valve
yang berhubungan dengan flowline.
14) Pilih Mode Select Test (F4), Pilih mode accoustic (akustik).
15) Pilih Mode Acquire Data (F5), lihat data well noise yang terekam di
notebook, Tunggu 20 detik untuk stabilisasi, Tekan/klik Fire Shot (Alt-S),
tunggu hingga muncul perintah untuk simpan data,Simpan data.

20
16) Bila data telah disimpan TWM, secara otomatis tampilan akan berpindah ke
Select Liquid Level Tab pada bagian analisis. Catatan, TWM akan
menghitung dan memilih pantulan yang terbaik. Gunakan tombol ß Left and
Right à untuk menempatkan dan memilih dari pantulan. gambar dibagian
kanan bawah menampilan pembesaran dari pantulan.
17) Pilih mode Analyze (F6), Pilih Casing Pressure. Pada Casing Pressure Tab,
TWM menampilkan data tekanan setiap 15 detik. Tekan tombol End
Buildup untuk menghentikan pengambilan data jika data telah membentuk
garis lurus.
18) Kemudian menuju "BHP Tab". Disini TWM menampilkan hasil akhir
penentuan liquid level, pengambilan data casing pressure, dan well file.
19) Terakhir, tutup program TWM, Matikan notebook, Matikan Well Analyzer.

Dari prosedur yang diatas dapat menghasilkan data grafik seperti dibawah
ini :

Gambar 3.10 Contoh Denyut Acoustic Hasil Sonolog

21
Hasil pengukuran yang dilakukan untuk satu kali tembakan (shoot) yang
menggambarkan perambatan gelombang bunyi dan kedalaman saat mengalami
refleksi, seperti gambar di atas. Permukaan denyut acoustic dihasilkan dengan
melepaskan gas tekanan tinggi secara tiba-tiba ke dalam annulus dari chamber.
Selama denyut akustik merambat turun pada annulus, perubahannya di refleksikan
dengan sinyal akustik ke mikrofon yang terpasang pada gas gun. Refleksi yang
kuat (down kick) dari denyut akustik tercatat pada 0.134 detik mengindikasikan
puncak cairan berada di kedalaman 77.03412 ft = 23.48 m dari permukaan.

Gambar 3.11 Data Lengkap Dari Well Analyzer TWM

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari proses Well Analyzer dengan metode Sonolog menggunakan TWM
Echometer, pengujian dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
 Sonolog merupakan kegiatan yang berfungsi mengukur Static Fluid Level
(SFL) untuk sumur yang sedang tidak diproduksikan dan Dynamic Fluid
Level (DFL) untuk sumur yang sedang beroperasi. Sonolog bekerja
berdasarkan prinsip gelombang suara atau getaran dengan cara mengirimkan
getaran kedalam sumur yang berasal dari gas N2.
 Peralatan Sonolog terdiri dari Gas Gun, Pressure Transducer, Solenoid
Cable, Microphone Cable, Echometer, tabung gas Nitrogen, Well Analyzer,
Laptop dan Peralatan tambahan.
 Prinsip kerja Sonolog adalah Gas Gun dipicu ke dalam sumur untuk
menimbulkan bunyi yang kemudian merambat di annulus dan dipantulkan
oleh permukaan cairan dan akan terbaca di well analyzer pada laptop.

23
DAFTAR PUSTAKA

Juniawan, Guntur. 2011. “Re-Optimasi Pompa Sucker Rod Berdasarkan Analisa


Sonolog Pada Sumur X Lapanga Y“. Universits Pembangunan Nasional
“Veteran”. Yogyakarta.
“Langkah Dasar Total Well Management (TWM) Untuk Memperoleh Data”.
TotalWellManagement.lnk.
Pieritsz, Vella. 2017. “Laporan Kerja Praktik Sonolog PT. PERTAMINA EP
ASSET V FIELD SANGASANGA”. Sekolah Tinggi Teknologi Minyak
Dan Gas Bumi. Balikpapan.
Taryana, Nandang. 2014. ”Sonolog Test Sumur Minyak Menggunakan Alat
Total Well Management Echometer Sebagai Well Analyzer Sumur di
Pertamina EP Subang”. Bandung. Vol. 2 nomor 2, Juli – Desember 2014.
https://www.researchgate.net/publication/319477343. (Diunduh 18 Oktober
2017)
www.echometer.com (Diakses 18 Oktober 2017)

24

Anda mungkin juga menyukai