TUGAS AKHIR
FATHU RAMADHONA
201741002
Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik
Bidang Perminyakan Dan Universitas Papua
FATHU RAMADHONA
201741002
ii
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui
Pembimbing I
Randa P.J Melato, ST., M.Pet.Eng (……………………………)
Pembimbing II
Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng (……………………………)
Penguji I
Agustinus D.U. Raharjo, ST., MOGE (……………………………)
Penguji II
Riris Setyowati, S Si., M.Sc (……………………………)
Penguji III
Praditya Nugraha, ST., MT (……………………………)
Diketahui
iii
NIP:19660414.199303.1003 NIP: 19770528.200604.1.002
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas akhir dengan judul
Perhitungan Volumetrik Pompa Lumpur Jenis Duplex yang dibuat sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Perminyakan Universitas Papua sejauh
yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau atau duplikasi karya ilmiah yang
sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai dilingkungan Universitas Papua
maupun di perguruan tinggi lain atau instansi manapun, kecuali bagian tertentu yang
bersumber informasinya dicantumkan sebagai mestinya. Apabila dikemudian hari
terbukti bahwa tidak sesuai dengan yang saya katakan, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku.
Fathu Ramadhona
iv
ABSTRAK
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada Tuhan yang maha Esa karena
berkat dan Rahmat-nya, sehinnga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
baik. Penulis juga persembahkan kepada kedua orang tua yang selalu memberikan
doa dan motivasi kepada penulis.
Terimakasih kepada para dosen pembimbing yaitu bapak Randa P.J Melato,
ST., M.Pet.Eng dan Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng untuk ilmu serta bimbingan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk teman teman seperjuangan migas 2017 yang selalu ada yang saling
membantu untuk menyelesaikan tugas akhir ini
Kepada para pembaca, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan
dapat menjadi sumber dalam penulisan laporan selanjutnya.
vi
RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tugas akhir yang berjudul
Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir, tidak terlepas dari batuan berbagai
pihak yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. pada kesempatan ini penulis
memberikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu setia mendukung dan membiayai kuliah, serta
seluruh anggota yang selalu memberikan semangat dan doa.
2. Randa P.J Melato, ST., M.Pet.Eng Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan penulis dalam proses penyusunan laporan Tugas
Akhir
3. Bapak Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan penulis dalam proses penyusunan laporan Tugas
Akhir
4. Para dosen pengajar program studi D3 Teknik Perminyakan dan Gas Bumi
Universitas Papua
5. Teman-teman seperjuangan Migas Angkatan 2017.
6. Semua pihak yang telah ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan
Laporan tugas akhir ini
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari Laporan Kerja
Praktek, baik dari materi dan penyusunannya. Penulis mengharapakan kritik dan
saran untuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kerja Praktek ini. Semoga
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
viii
Fathu Ramadhona
DAFTAR ISI
ix
IV PENUTUP.......................................................................................................20
4.1 Kesimpulan ........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................24
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
bbl Barrel 13
In Inchi 13
gal Galon 13
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
I PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana cara melakukan perhitungan volumetrik pada pompa jenis duplex
2
Bab ini berisi perhitungan hasil evaluasi-evaluasi pada pompa lumpur (Mud
Pump) jenis duplex dan pembahasan dari hasil hitungan evaluasi volumetrik
pompa lumpur jenis duplex
BAB IV Penutup
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan yang didapat dalam penulisan Tugas
Akhir ini.
3
II TINJAUAN PUSTAKA
sirkulasi harus diperhatikan dengan baik Adapun tujuan utama dari sistim sirkulasi
pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur
bor) ke seluruh sistim pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan
fungsinya.
Sistim sirkulasi pada dasarnya terdiri dari beberapa sub-komponen, yaitu :
1. Fluida pemboran (lumpur bor),
2. Tempat persiapan,
3. Peralatan sirkulasi, dan
4
Dengan adanya pompa lumpur dan lumpur pengeboran, maka dua hal ini tidak dapat
dipisahkan. Adapun fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara lain sebagai
berikut:
Mengangkat cutting ke permukaan.
Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.
Mengontrol tekanan formasi.
Menahan cutting dan material pemberat sirkulasi lumpur dihentikan.
Melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
Mengurangi effek negatif pada formasi.
Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).
Media logging.
5
2.2 Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak-balik didalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap
dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu
langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah. Adapun permindahan tersebut berupa torak membrane atau diagragma. Jenis
pompa ini terdiri dari susunan satu silinder (simplex), dua silinder (duplex) dan tiga
silinder (triplex) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi.
a) Penggunaan Penggunaan Pompa Torak (Reciprocating Pump) dalam
Industri Migas yaitu :
Sebagai pompa injeksi cairan dengan tekanan tinggi.
Sebagai pompa lumpur yang digunakan selama operasi pemboran.
Sebagai pompa pada pabrik pengolahan minyak.
Sebagai pompa transfer pada pipe line pumping.
b) Kelebihan dari Pompa Torak (Reciprocating Pump) yaitu :
Kapasitas dipengaruhi oleh kecepatan (putaran) dan tidak dipengaruhi
oleh tekanan.
Tekanan yang diberikan atau dibangkitkan tergantung dari tenaga
penggeraknya.
Dapat digunakan untuk semua cairan.
6
Pada langkah isap torak bergerak mundur, tekanan didalam silinder menjadi turun.
Akibatnya ada beda tekanan antara diluar silinder dengan didalam silinder, sehingga
katup isap terbuka, zat cair kemudian terhisap kedalam silinder. Ketika torak mulai
maju katup isap menutup kembali. Setelah zat cair masuk ke dalamm silinder
kemudian didorong torak menuju katup buang, tekanan didalam silinder menjadi
naik, sehingga katup buang terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup
buang keluar silinder dengan dorongan torak yang menuju katup sampai akhir
langkah buang.
Ketika piston bergerak ke kiri, cairan didorong keluar dari ruang pompa kiri,
menuju katup discharge sebelah kiri melewati pipa discharge dan sampai ke
discharge line. Secara bersamaan cairan mengalir dari suction line melalui suction
manifold, menuju katup hisap sebelah kanan dan masuk ke ruang pompa yang tepat.
Ketika piston bergerak ke kanan, cairan didorong keluar dari ruang pompa dan secara
bersamaan mengalir ke ruang pompa sebelah kiri.
7
tetapi tidak seluruh cairan dapat mencapai pipa buang yang di sebabkan oleh
kebocoran.
Kapasitas Teoritis (Qt)
Adalah laju ideal pompa tampa adanya kebocoran internal dan eksternal.
Kebocoran ini terjadi antara silinder dan Piston/Plunger pada pompa dalam satuan
volume per satuan waktu. Kapasitas pompa dapat dihitung dengan persamaan berikut
π
Q= (2 ( Dl ¿2 - ( D r ¿2 ) x S x n x Ev ……………………………………...
2
(2.1)
Dimana :
Q = Kapasitas Pompa
Dl= Diameter silinder, in/stroke
D r = Diameter rod, in/stroke
S = langkah Gerak Piston, in/stroke
n = Putaran Pompa, (SPM )
Ev = Evisiensi volumetrik pompa (%)
Putaran (n) Merupakan banyaknya putaran mesin dalam satu putar Stroke Per Minute
(SPM).
8
kepermukaan yaitu duplex dan triplex, perbedaan dari keduanya adalah di dalam
jumlah piston dan cara kerjanya.
1. Pompa Triplex
Pompa triplex dilengkapi dengan 3 buah piston dengan masing-masing piston
berpasangan dengan satu valve tekan dan satu valve isap. Pompa triplex single acting
bekerja tunggal artinya piston hanya bekerja satu arah ke depan, sedangkan gerakan
ke belakang hanya akan menghasilkan pengisapan lumpur dari tanki masuk ke dalam
ruangan liner pompa.
2. Pompa Duplex
Pompa duplex dilengkapi dengan 2 buah piston, pompa duplex bergerak ke
depan dan ke belakang untuk mengisap lumpur ke ruang liner pompa dan menekan
lumpur ke lubang dasar sumur. Dua piston dan pada setiap piston memiliki pasangan
4 buah valve, 2 buah valve isap dan 2 buah valve buang. Pompa duplex doule acting
artinya untuk gerakan piston pompa kedepan atau ke belakang akan senantiasa
melakukan pendorongan cairan.
9
Gambar 2.3 Pompa Mud Duplex (Darmawan, 2012)
Komponen pompa lumpur duplex dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
komponen power end, komponen Fluid end.
10
Gambar 2.5 Komponen Power End (putra, R, 2012)
1. Coupling : Berfungsi menghubungkan antara dua shaft.
2. Rotor Coil Sebagai penghasil banyaknya jumlah putaran.
3. Crank shaft: Berfungsi untuk melindungi pemakai dari putaran rotor yang
sangat tinggi.
4. Bearing main : Berfungsi sebagai tempat menempelnya beberapa komponen
seperti rotor dan drive pulley.
5. Drive Pulley : Berfungsi untuk mentransfer putaran menuju motor menuju
komponen lain.
6. Bearing : Sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor hausing.
7. Stator Coil : Berfungsi membangkitkan medan magnet pada sekitar rotor.
B) Fluid End mempunyai fungsi untuk merubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidroulis dengan menghasilkan sejumlah kapasitas aliran yang bertekanan tinggi.
Berdasarkan kerja pompa ada beberapa bagian utama dari komponen pompa lumpur
adalah sebagai berikut:
11
Gambar 2.6 komponen Fluid End (putra, R, 2012)
1. Plunger/Piston : Berfungsi untuk mengisap fluida kedalam dan menekannya
kembali keluar silinder.
2. Batang Piston : Berfungsi sebagai penerus tenaga gerak dari mesin ke piston.
3. Mur piston : Berfungsi untuk mengikat piston pada batang piston.
4. Ring/Seal : Berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida dari dalam silinder.
5. Silinder : Berfungsi sebagai tempat pergerakan piston dan penampung
sementara fluida.
6. Silinder Liner : Sebagai pelapis silinder yang bagian dalamnya harus
mempunyai permukaan yang halus berguna untuk memperlancar gerak piston.
7. Packing : Berfungsi sebagai pencegah kebocoran fluida dari dalam silinder.
8. Perapat Packing : Berfungsi sebagai penekan supaya packing tetap pada
posisinya sewaktu batang piston bergerak.
9. Suction Valve : Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan penutupan fluida
pada saat piston langkah hisap.
10. Discharge Valve : Berfungsi untuk mencegah kembalinya fluida dari ruang
outlet kedalam ruang silinder pada saat piston langkah tekan.
12
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
3.1.1 Data Pompa Lumpur Duplex
Data yang dipakai dalam penulisan Tugas Akhir ini diambil dari jurnal
Gardner Denver dengan judul “ FXX (FY-FXX) Two-Piece Fluid End Duplex Power
Pump.
Tabel 3.1 Spesifikasi Pompa Lumpur Duplex (GARDNER, 2004)
Rod Size Stroke Maxsimum Liner Size
Diameter (in) SPM Diameter in
(in)
1.5 8 70 7.5
7.25
7
6.75
6.5
13
6
5.5
5
Displacement
Variasi
Liener
(Inch) 100% 90% 80% 70% Unit
14
6.5 313.0485 281.7436 250.4388 219.1339 gal/menit
15
3.2 Pembahasan
System sirkuasi adalah salah satu factor yang sangat penting untuk jalannya
operasi pengeboran. Dalam system sirkulasi, pompa lumpur (mud pump) merupakan
alat atau komponen yang sangat penting dalam operasi sirkulasi lumpur pemboran.
Adapun Fungsi umum lumpur dalam operasi pengeboran yaitu untuk menahan
sebagian berat drill string (buoyancy effect) pada saat tubing berada dalam sumur dan
mengontrol atau mengimbangi tekanan formasi sehingga tidak terjadi kick atau blow
out dan fungsi lumpur lainnya .Dari hal tersebut pemilihan pompa lumpur dalam
pengoperasian sirkulasi perlu dilakukan evaluasi terhadap pompa lumpur secara
periode guna mengetahui presentasi kinerja pompa yang secara praktis dilakukan
dengan melakukan menghitung kapasitas volumetrik pompa.
16
Tahap awal dalam mengevaluasi pompa lumpur duplex yaitu mengetahui
ukuran piston/ukuran silinder, panjang stroke, dan diameter rod. Diketahui pompa
1 1
tersebut memiliki variasi ukuran diameter silinder yang berbeda-beda yaitu 7 , 7 ,
2 4
3 1 1
7, 6 , 6, 6 , 5 , dan 5 inch, dengan panjang stroke 8 inchi, dan diameter rod 1,5
4 2 2
inch. Dengan adanya berbedaan besar silinder akan mempengaruhi kapasitas fluida
yang dihasilkan, sedangkan langkah gerak piston yaitu panjang langkah gerak yang
bekerja bolak balik dalam ruang liner pompa, panjang gerak ini juga menentukan
kapasitas fluida yang dihasilkan (RPM). Selanjutnya mengevaluasi pompa lumpur
menghitung kapasitas pompa dengan melihat nilai efisiensi pompa 100%,90%,80%,
dan 70%. Pada liner 7.5, 6.6 dan 5.5 inch. Penentuan kapasitas pompa menentukan
kapasitas fluida optimum yang dihasilkan suatu pompa lumpur dalam kinerja pompa
menggunakan 100% dengan liner 7.5, 6.6, 5.5 menghasilkan volumetrik fluida
sebesar 420 gpm, 313 gpm,dan 222 gpm
Selanjutnya menentukan efisiensi volume pompa terhadap kinerja pompa
menggunakan 90% dengan liner yang sama menghasilkan volumetrik fluida sebesar
gpm 378, 282 gpm,dan 199 gpm, pada efisiensi 80% menghasilkan volumetrik fluida
sebesar 336 gpm, 250 gpm,dan 177 gpm, dan yang terakhir pada efisiensi 70%
menghasilkan 294 gpm, 219 gpm, dan 155 gpm..
Dari perhitungan evaluasi volumetrik pompa mendapatkan beberapa hal yang
dibahas yaitu jika dilihat dari ukuran diameter liner yang berbeda-beda dapat
mempengaruhi kapasitas pompa seperti jumlah fluida dalam gpm. Selain diameter
liner, diameter rod dan panjang langkah gerak piston (SPM) patut juga di
perhitungkan, karena suatu putaran mesin pompa juga dapat mempengaruhi seperti
RPM pada lambat cepatnya fluida yang keluar dari volumetrik suatu pompa. Dan
dengan adanya nilai efisiensi pompa juga berpengaruh pada suatu pompa dimana
pada liner yang berbeda dengan perbandingan efisiensi yang berbeda juga akan
menghasilkan fluida dalam volumetrik suatu pompa.
17
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan desain spesifikasi pompa didapat besar lumpur yang
dipompakan yaitu, 420 gpm, 313 gpm, dan 222 gpm, pada liner masing-masing 7.5,
6.5, dan 5.5 inch pada volumetrik efisiensi 100%.
Ketika pompa mengalami penurunan setiap poin volumetrik sebesar 42 gpm
pada size liner 7.5 inch maka diasumsikan pompa tersebut mengalami penurunan
volumetrik efisiensi sebesar 10%. Begitu juga pada liner 6.5 dan 5.5 inch yang
mengalami penurunan 32 gpm dan 22 gpm dari hasil sebelumnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
.
Handayani, S.U. 2014. “Bab 4 Pompa Pemindahan Positif”.
http://id.scribd.com/doc.(21 Mei 2022)
Hendra, 2009 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Teori Mesin-Mesin Fluida/ Mud
Pump. http://id.scribd.com/doc.(22 Mei 2022)
19
Okasatria, N.Y. 2008 “Pengetahuan Umum Tentang Pompa”. 5 januari
http//okasatria.blogspot.com/2008/01/pengetahuan umum tentang pompa html
diakses pada 21 mei 2022
LAMPIRAN
20
21
22