Anda di halaman 1dari 36

PERHITUNGAN VOLUMETRIK POMPA LUMPUR JENIS DUPLEX

TUGAS AKHIR

FATHU RAMADHONA
201741002

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2022
PERHITUNGAN VOLUMETRIK POMPA LUMPUR JENIS DUPLEX

Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik
Bidang Perminyakan Dan Universitas Papua

FATHU RAMADHONA
201741002

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG

ii
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Perhitungan Volumetrik Pompa Lumpur Jenis Duplex


Nama : Fathu Ramadhona
Nim : 201741002
Jurusan : Teknik Perminyakan
Program Studi : D3 Teknik Perminyakan dan Gas Bumi.

Disetujui
Pembimbing I
Randa P.J Melato, ST., M.Pet.Eng (……………………………)
Pembimbing II
Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng (……………………………)
Penguji I
Agustinus D.U. Raharjo, ST., MOGE (……………………………)
Penguji II
Riris Setyowati, S Si., M.Sc (……………………………)
Penguji III
Praditya Nugraha, ST., MT (……………………………)

Diketahui

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan


Pertambangan Dan Perminyakan Teknik Perminyakan

Ir. Endra Gunawan, MP. Agustinus D.U. Raharjo, ST., MOGE.

iii
NIP:19660414.199303.1003 NIP: 19770528.200604.1.002
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas akhir dengan judul
Perhitungan Volumetrik Pompa Lumpur Jenis Duplex yang dibuat sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Perminyakan Universitas Papua sejauh
yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau atau duplikasi karya ilmiah yang
sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai dilingkungan Universitas Papua
maupun di perguruan tinggi lain atau instansi manapun, kecuali bagian tertentu yang
bersumber informasinya dicantumkan sebagai mestinya. Apabila dikemudian hari
terbukti bahwa tidak sesuai dengan yang saya katakan, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku.

Sorong , Mei 2022

Fathu Ramadhona

iv
ABSTRAK

Demi mengetahui kelayakan suatu pompa dalam mensirkulasikan lumpur


pemboran kedalam lubang bor, maka harus mengetahui kinerja suatu pompa tersebut,
hal inilah menjadi pertimbangan untuk mengetahui kemampuan suatu pompa dalam
mensirkulasikan lumpur pengeboran. Sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk
mengetahui kemampuan dari pompa tersebut. Penentuan ini dilakukan untuk
mengetahui volumetrik suatu pompa duplek dalam menghasilkan suatu kapasitas
pompa (Qt ). Diketahui data spesifikasi pompa untuk mengetahui volumetrik suatu
pompa, yaitu panjang stroke (S), diameter liner ( Dl), diamer rod ( Dr ) putaran pompa
(RPM), dan volumetrik efisiensi 100%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
didapat nilai kapasitas teoritis pompa sebesar 420 gpm pada liner 7.5 inch,
selanjutnya 313 gpm pada liner 6.5 inch, dan pada liner 5.5 inch menghasilkan 222
gpm.

Kata kunci : pompa, volumetrik duplex.

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada Tuhan yang maha Esa karena
berkat dan Rahmat-nya, sehinnga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
baik. Penulis juga persembahkan kepada kedua orang tua yang selalu memberikan
doa dan motivasi kepada penulis.
Terimakasih kepada para dosen pembimbing yaitu bapak Randa P.J Melato,
ST., M.Pet.Eng dan Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng untuk ilmu serta bimbingan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk teman teman seperjuangan migas 2017 yang selalu ada yang saling
membantu untuk menyelesaikan tugas akhir ini
Kepada para pembaca, semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan
dapat menjadi sumber dalam penulisan laporan selanjutnya.

vi
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahir di Kabupaten Nabire tepatnya di Kelurahan Bumi Wonerejo


Kecamatan Nabire pada tanggal 26 Desember 1998. Anak pertama dari dua saudara
dari pasangan Bapak Sumariaji dan Ibu Betti Shofiaty. Pada tahun 2014 penulis
melanjutkan sekolah menengah atas di SMA MUHAMMADIYAH NABIRE dan
lulus pada tahun 2017. Dan Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
perguruan tinngi, tepatnya di Universitas Papua (UNIPA) Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan pada Program Studi D3 Teknik Perminyakan dan
Gas Bumi.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tugas akhir yang berjudul
Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir, tidak terlepas dari batuan berbagai
pihak yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. pada kesempatan ini penulis
memberikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu setia mendukung dan membiayai kuliah, serta
seluruh anggota yang selalu memberikan semangat dan doa.
2. Randa P.J Melato, ST., M.Pet.Eng Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan penulis dalam proses penyusunan laporan Tugas
Akhir
3. Bapak Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan penulis dalam proses penyusunan laporan Tugas
Akhir
4. Para dosen pengajar program studi D3 Teknik Perminyakan dan Gas Bumi
Universitas Papua
5. Teman-teman seperjuangan Migas Angkatan 2017.
6. Semua pihak yang telah ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan
Laporan tugas akhir ini
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari Laporan Kerja
Praktek, baik dari materi dan penyusunannya. Penulis mengharapakan kritik dan
saran untuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kerja Praktek ini. Semoga
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Sorong, 20 Februari 2022

viii
Fathu Ramadhona

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


HALAMAN TUJUAN .........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN DAN SYMBOL...........................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii
I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Batasan Masalah...................................2
1.5 Motode Penelitian ..............................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................3
II TUNJUAN PUSTAKA.....................................................................................4
2.1 Pengertian Sistem................................................................................4
2.2 Pompa Torak (Reciprocating Pump)..................................................7
III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................15
3.1 Hasil....................................................................................................15
3.2 Pembahasan.........................................................................................18

ix
IV PENUTUP.......................................................................................................20
4.1 Kesimpulan ........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................24

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pompa double acting.......................................................................7


Gambar 2.2 Pompa Mud Triplex Pump................................................................9
Gambar 2.3 Pompa Mud Duplex Pump................................................................9
Gambar 2.4 Komponen Pompa Lumpur Duplex..................................................11
Gambar 2.5 Komponen Power End......................................................................10
Gambar 2.6 komponen Fluid End.........................................................................10
Gambar 3.1 Grafik Perbedaan Liner Terhadap Displacement..............................14
Gambar 3.2 Grafik Efisiensi Volumetrik Vs Volume Pompa (gpm)....................15

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Spesifikasi Pompa Lumpur Duplex.....................................................15


Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Volumetrik Duplex Pump......................................18

xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/Simbol Nama Pemakaian Pertama


Kali pada Halaman
Q Kapasitas Pompa 7
Qt Kapasitas Teoritis 7
π Luas Lingkaran 8
S Stroke Length 8
Dl Diameter Liner 8
Dr Diameter Rod 8
N Putaran 8
SPM Stroke Perminute 8
OD Outside Diameter 9
ID Inside Diameter 9

bbl Barrel 13

In Inchi 13

gal Galon 13

RPM Rotating permenit 14

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Spesifikasi Pompa Lumpur Jenis Duplex

xiv
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari satu tempat ketempat yang lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut,
kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran seperti berupa berbedaan tekanan perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek. Pada cara kerja pompa membuat perbedaan tekanan antara saluran masuk
(suction) Dan saluran keluar (discharge), dengan adanya perbedaan tekanan maka
fluida dapat mengalir
Dalam kegunaan pompa dalam operasi pengeboran yaitu mensirkulasikan
lumpur pengeboran kedalam lubang bor (pompa dengan tekanan tinggi) dan juga
sebagai transfer pada pipe line pumping (pompa dengan tekanan rendah).
pompa lumpur duplex merupakan salah satu unit peralatan sirkulasi, pompa
ini bekerja ganda (double acting) yang artinya untuk gerakan piston pompa kedepan
ataupun kebelakang akan senantiasa menghasilkan pendorong cairan, pada penelitian
ini pompa yang digunakan yaitu jenis pompa duplek, dikarenakan jenis pompa ini
dapat mensirkulasikan lumpur pengeboran dengan terisinya dua fluida volumetrik
dalam silinder (double acting) sehingga menghasilkan lumpur pengeboran lebih
banyak dengan RPM rendah.
Dalam menentukan volumetrik suatu pompa duplek agar menghasilkan
kapasitas suatu pompa duplex (Qt ) diperlukan data yang diperlukan berupa
spesifikasi desain pompa yang berupa diameter liner, diameter stroke, RPM sehingga
akan mendapatkan nilai efisiensi suatu pompa agar dapat mensirkulasi lumpur
pemboran dengan maksimal. Data pompa diambil dari “Jurnal Duplex
Eqiutpements”, Gander Denver

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah pada tugas akhir ini yaitu:
1. apa saja parameter yang menentukan volumetrik pompa jenis pompa duplex

1
2. Bagaimana cara melakukan perhitungan volumetrik pada pompa jenis duplex

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui volumetrik Pompa Lumpur (Mud Pump) jenis duplek
2. Mengetahui kinerja pompa lumpur (pump mud) jenis duplek

1.4 Ruang Lingkup Dan Batasan Masalah


Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya membahas mengenai
perhitungan volumetrik pompa lumpur dan kinerja pada pompa lumpur (Mud
Pump) jenis Duplex.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang dipakai untuk penelitian Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Sekunder/Studi Pustaka
Dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur, internet dan sumber
yang dapat mendukung atau mendasari penelitian yang dilakukan.

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat empat bab dengan sistematika
sebagai berikut.
 BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian,
ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.
 BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang sistem sirkulasi secara umum dan sistem sirkulasi
lumpur serta pengertian pompa lumpur, sistem kerja, karakteristik, peralatan
efisiensi volumetrik dari pompa lumpur.
 BAB III Hasil dan Pembahasan

2
Bab ini berisi perhitungan hasil evaluasi-evaluasi pada pompa lumpur (Mud
Pump) jenis duplex dan pembahasan dari hasil hitungan evaluasi volumetrik
pompa lumpur jenis duplex
BAB IV Penutup
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan yang didapat dalam penulisan Tugas
Akhir ini.

3
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Sirkulasi


Pada prosesnya, ketika melakukan suatu pemboran di lapangan, dibutuhkan
peralatan – peralatan yang dapat membantu berjalannya proses pemboran tersebut.
Salah satu peralatan yang penting dalam proses ini, yaitu pompa, dimana penggunaan
pompa sangat diperlukan untuk mensirkulasikan lumpur pemboran.
Pompa lumpur merupakan peralatan utama dalam sistem sirkulasi pada rig.
Pompa di ibaratkan jantung dalam sistem sirkulasi tersebut. Fungsi utama dari pompa
lumpur adalah untuk memompa lumpur pengeboran dari tangki ke lubang pengeboran
dengan tekanan yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan pompa dalam sistem

sirkulasi harus diperhatikan dengan baik Adapun tujuan utama dari sistim sirkulasi
pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur
bor) ke seluruh sistim pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan
fungsinya.
Sistim sirkulasi pada dasarnya terdiri dari beberapa sub-komponen, yaitu :
1. Fluida pemboran (lumpur bor),
2. Tempat persiapan,
3. Peralatan sirkulasi, dan

2.1.1 Lumpur Pemboran


Lumpur pengeboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa
komponen yang dapat terdiri dari : air, minyak, tanah liat (clay), bahan kimia, gas,
dan udara. Di lapangan fluida dikenal sebagai "Lumpur" (mud). Lumpur pemboran
merupakan faktor yang penting dalam mendukung optimalnya proses pengeboran.
Pada lumpur pengeboran mengunakan alat yang mampu mendorong fluida
pengeboran kedalam lubang bor, pompa mampu memompakan suatu massa jenis
fluida yang berbeda-beda secara continue ketika proses pengeboran berlangsung
pompa lumpur mampu memompakan suatu fluida dengan tekanan yang tinggi.

4
Dengan adanya pompa lumpur dan lumpur pengeboran, maka dua hal ini tidak dapat
dipisahkan. Adapun fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara lain sebagai
berikut:
 Mengangkat cutting ke permukaan.
 Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
 Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.
 Mengontrol tekanan formasi.
 Menahan cutting dan material pemberat sirkulasi lumpur dihentikan.
 Melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
 Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
 Mengurangi effek negatif pada formasi.
 Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).
 Media logging.

2.1.2 Tempat Persiapan (Preparation Area)


Ditempatkan pada tempat dimulai sistim sirkulasi. Tempat persiapan lumpur
pemboran terdiri dari peralatan-peralatan yang diatur untuk memberikan fasilitas
persiapan atau "treatment" lumpur bor. Peralatan yang digunakan untuk persiapan
pembuatan lumpur pemboran meliputi : Mud Hous, Steel Mud Pits/Tank, Mixing
Hopper, Chemical Mixing Barrel, Bulk Storage Bins, Water Tank, dan Reserve Pit.

2.1.3 Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)


Peralatan sirkulasi merupakan komponen utama dalam sistim sirkulasi.
Peralatan ini mengalirkan lumpur pemboran dari peralatan sirkulasi, turun
kerangkaian pipa bor dan naik ke anullus serbuk bor kepermukaan menuju
conditioning area sebelum kembali ke mud pits untuk sirkulasi kembali. Peralatan
sirkulasi terdiri dari beberapa komponen alat seperti : Mud pit, Mud pump, Pump
discange and return lines, Stand pipe, Rotary hose.

5
2.2 Pompa Torak (Reciprocating Pump)
Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen
yang bergerak bolak-balik didalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap
dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang dipindahkan selama satu
langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang
langkah. Adapun permindahan tersebut berupa torak membrane atau diagragma. Jenis
pompa ini terdiri dari susunan satu silinder (simplex), dua silinder (duplex) dan tiga
silinder (triplex) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi.
a) Penggunaan Penggunaan Pompa Torak (Reciprocating Pump) dalam
Industri Migas yaitu :
 Sebagai pompa injeksi cairan dengan tekanan tinggi.
 Sebagai pompa lumpur yang digunakan selama operasi pemboran.
 Sebagai pompa pada pabrik pengolahan minyak.
 Sebagai pompa transfer pada pipe line pumping.
b) Kelebihan dari Pompa Torak (Reciprocating Pump) yaitu :
 Kapasitas dipengaruhi oleh kecepatan (putaran) dan tidak dipengaruhi
oleh tekanan.
 Tekanan yang diberikan atau dibangkitkan tergantung dari tenaga
penggeraknya.
 Dapat digunakan untuk semua cairan.

2.2.1 Mekanisme Kerja Pompa Torak


Mekanisme kerja berdasarkan kontruksi dan cara kerja pompa yaitu Pada
pompa torak kerja tunggal, dalam setiap silinder ada dua katup isap dan katup buang.

6
Pada langkah isap torak bergerak mundur, tekanan didalam silinder menjadi turun.
Akibatnya ada beda tekanan antara diluar silinder dengan didalam silinder, sehingga
katup isap terbuka, zat cair kemudian terhisap kedalam silinder. Ketika torak mulai
maju katup isap menutup kembali. Setelah zat cair masuk ke dalamm silinder
kemudian didorong torak menuju katup buang, tekanan didalam silinder menjadi
naik, sehingga katup buang terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup
buang keluar silinder dengan dorongan torak yang menuju katup sampai akhir
langkah buang.
Ketika piston bergerak ke kiri, cairan didorong keluar dari ruang pompa kiri,
menuju katup discharge sebelah kiri melewati pipa discharge dan sampai ke
discharge line. Secara bersamaan cairan mengalir dari suction line melalui suction
manifold, menuju katup hisap sebelah kanan dan masuk ke ruang pompa yang tepat.
Ketika piston bergerak ke kanan, cairan didorong keluar dari ruang pompa dan secara
bersamaan mengalir ke ruang pompa sebelah kiri.

Gambar 2.1: Pompa Double Acting (Darmawan, 2012 )

2.2.2. Karakteristik Pompa.


 Kapasitas Pompa (Q)
Kapasitas pompa torak merupakan (Positif Diplacement Pump) dimana
pemindahan fluida kerjanya adalah volume per volume pompa ini mengeluarkan
cairan dalam jumlah terbatas selama pergerakan piston sepanjang langkahnya. Akan

7
tetapi tidak seluruh cairan dapat mencapai pipa buang yang di sebabkan oleh
kebocoran.
 Kapasitas Teoritis (Qt)
Adalah laju ideal pompa tampa adanya kebocoran internal dan eksternal.
Kebocoran ini terjadi antara silinder dan Piston/Plunger pada pompa dalam satuan
volume per satuan waktu. Kapasitas pompa dapat dihitung dengan persamaan berikut
π
Q= (2 ( Dl ¿2 - ( D r ¿2 ) x S x n x Ev ……………………………………...
2
(2.1)
Dimana :
Q = Kapasitas Pompa
Dl= Diameter silinder, in/stroke
D r = Diameter rod, in/stroke
S = langkah Gerak Piston, in/stroke
n = Putaran Pompa, (SPM )
Ev = Evisiensi volumetrik pompa (%)
Putaran (n) Merupakan banyaknya putaran mesin dalam satu putar Stroke Per Minute
(SPM).

2.2.3 Pompa Lumpur


Pompa lumpur (Mud Pump) adalah salah satu jenis pompa torak atau
Reciprocating, dimana energi mekanik dari penggerak diubah menjadi energi
potensial dari cairan yang dipindahkan melalui elemen pemindah yang bergerak
secara bolak-balik di dalam ruang pompa. Pompa lumpur merupakan peralatan utama
dalam sistem sirkulasi pemboran, pompa ibarat jantung dalam sistem sirkulasi.
Pompa lumpur berfungsi untuk mensirkulasikan lumpur pemboran dari mud tank
sampai ke dasar sumur.
Secara umum terdapat 2 (dua) macam tipe pompa yang digunakan untuk
mengsirkulasikan lumpur dari permukaan, dasar sumur, sampai kembali

8
kepermukaan yaitu duplex dan triplex, perbedaan dari keduanya adalah di dalam
jumlah piston dan cara kerjanya.

1. Pompa Triplex
Pompa triplex dilengkapi dengan 3 buah piston dengan masing-masing piston
berpasangan dengan satu valve tekan dan satu valve isap. Pompa triplex single acting
bekerja tunggal artinya piston hanya bekerja satu arah ke depan, sedangkan gerakan
ke belakang hanya akan menghasilkan pengisapan lumpur dari tanki masuk ke dalam
ruangan liner pompa.

Gambar 2.2 Pompa Mud Triplex Pump (Darmawan, 2012)

2. Pompa Duplex
Pompa duplex dilengkapi dengan 2 buah piston, pompa duplex bergerak ke
depan dan ke belakang untuk mengisap lumpur ke ruang liner pompa dan menekan
lumpur ke lubang dasar sumur. Dua piston dan pada setiap piston memiliki pasangan
4 buah valve, 2 buah valve isap dan 2 buah valve buang. Pompa duplex doule acting
artinya untuk gerakan piston pompa kedepan atau ke belakang akan senantiasa
melakukan pendorongan cairan.

9
Gambar 2.3 Pompa Mud Duplex (Darmawan, 2012)

2.2.4 Komponen Pompa Duplex

Komponen pompa lumpur duplex dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
komponen power end, komponen Fluid end.

Gambar 2.4 Komponen Pompa Lumpur Duplex (Hendra, 2009)

A) Power End mempunyai fungsi merubah gerakan mekanis berputar yang


berasal dari putaran motor, dirubah menjadi gerakan maju mundur secara bergantian
untuk semua piston.

10
Gambar 2.5 Komponen Power End (putra, R, 2012)
1. Coupling : Berfungsi menghubungkan antara dua shaft.
2. Rotor Coil Sebagai penghasil banyaknya jumlah putaran.
3. Crank shaft: Berfungsi untuk melindungi pemakai dari putaran rotor yang
sangat tinggi.
4. Bearing main : Berfungsi sebagai tempat menempelnya beberapa komponen
seperti rotor dan drive pulley.
5. Drive Pulley : Berfungsi untuk mentransfer putaran menuju motor menuju
komponen lain.
6. Bearing : Sebagai bantalan antara permukaan poros dengan motor hausing.
7. Stator Coil : Berfungsi membangkitkan medan magnet pada sekitar rotor.

B) Fluid End mempunyai fungsi untuk merubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidroulis dengan menghasilkan sejumlah kapasitas aliran yang bertekanan tinggi.
Berdasarkan kerja pompa ada beberapa bagian utama dari komponen pompa lumpur
adalah sebagai berikut:

11
Gambar 2.6 komponen Fluid End (putra, R, 2012)
1. Plunger/Piston : Berfungsi untuk mengisap fluida kedalam dan menekannya
kembali keluar silinder.
2. Batang Piston : Berfungsi sebagai penerus tenaga gerak dari mesin ke piston.
3. Mur piston : Berfungsi untuk mengikat piston pada batang piston.
4. Ring/Seal : Berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida dari dalam silinder.
5. Silinder : Berfungsi sebagai tempat pergerakan piston dan penampung
sementara fluida.
6. Silinder Liner : Sebagai pelapis silinder yang bagian dalamnya harus
mempunyai permukaan yang halus berguna untuk memperlancar gerak piston.
7. Packing : Berfungsi sebagai pencegah kebocoran fluida dari dalam silinder.
8. Perapat Packing : Berfungsi sebagai penekan supaya packing tetap pada
posisinya sewaktu batang piston bergerak.
9. Suction Valve : Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan penutupan fluida
pada saat piston langkah hisap.
10. Discharge Valve : Berfungsi untuk mencegah kembalinya fluida dari ruang
outlet kedalam ruang silinder pada saat piston langkah tekan.

12
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL
3.1.1 Data Pompa Lumpur Duplex
Data yang dipakai dalam penulisan Tugas Akhir ini diambil dari jurnal
Gardner Denver dengan judul “ FXX (FY-FXX) Two-Piece Fluid End Duplex Power
Pump.
Tabel 3.1 Spesifikasi Pompa Lumpur Duplex (GARDNER, 2004)
Rod Size Stroke Maxsimum Liner Size
Diameter (in) SPM Diameter in
(in)
1.5 8 70 7.5
7.25
7
6.75
6.5

13
6
5.5
5

3.1.2 Perhitungan Evaluasi Volumetrik Pompa Lumpur (Mud Pump)


A) Penentuan kapasitas volumetrik pompa lumpur menggunakan liner
1
diameter 7 inch volumetrik effesiensi 100%
2
 Menentukan kapasitas teoritis pompa dengan menggunakan persamaan (2.1)
π
Q= (2 ( D l ¿2 - ( Dr ¿2 ) x S x n x Ev
2
3.14
Q= (2 (7.5∈¿2 - (1.5∈¿2) x 8 in x 70 x 1
2
= 1.57 (2 (56.25 in) - (2.25 in) x 8 in x 70 x1
= 1.57 x (122.5 in - 2.25 in) x 8 in x 70 x 1
= 1.57 x 110.25 ¿2 x 8 in x 70 x 1
= 96,931.8 ¿3 / stroke (1 ¿3 / stroke = 231 ¿3 / gal )
96,931.8 ¿3 /stroke
= = 419.6 gal/menit
231¿ 3 /gal
 Dengan menggunakan ukuran rod dan RPM yang sama perhitungan
1
kapasitas teoritis pompa dengan menggunakan liner diameter 7 inch
2
sampai liner 5 inch berdasarkan variasi efisiensi dari 90%, 80%, dan 70%,
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Volumetrik Duplex Pump

Displacement
Variasi
Liener
(Inch) 100% 90% 80% 70% Unit

7.5 419.6182 377.6564 335.6945 293.7327 gal/menit

14
6.5 313.0485 281.7436 250.4388 219.1339 gal/menit

5.5 221.703 199.5327 177.3624 155.1921 gal/menit

Gambar 3.1 Grafik Perbedaan Liner Terhadap Displacement

Gambar 3.2 Grafik Efisiensi Volumetrik VS Volume Pompa (gpm)

15
3.2 Pembahasan

System sirkuasi adalah salah satu factor yang sangat penting untuk jalannya
operasi pengeboran. Dalam system sirkulasi, pompa lumpur (mud pump) merupakan
alat atau komponen yang sangat penting dalam operasi sirkulasi lumpur pemboran.
Adapun Fungsi umum lumpur dalam operasi pengeboran yaitu untuk menahan
sebagian berat drill string (buoyancy effect) pada saat tubing berada dalam sumur dan
mengontrol atau mengimbangi tekanan formasi sehingga tidak terjadi kick atau blow
out dan fungsi lumpur lainnya .Dari hal tersebut pemilihan pompa lumpur dalam
pengoperasian sirkulasi perlu dilakukan evaluasi terhadap pompa lumpur secara
periode guna mengetahui presentasi kinerja pompa yang secara praktis dilakukan
dengan melakukan menghitung kapasitas volumetrik pompa.

16
Tahap awal dalam mengevaluasi pompa lumpur duplex yaitu mengetahui
ukuran piston/ukuran silinder, panjang stroke, dan diameter rod. Diketahui pompa
1 1
tersebut memiliki variasi ukuran diameter silinder yang berbeda-beda yaitu 7 , 7 ,
2 4
3 1 1
7, 6 , 6, 6 , 5 , dan 5 inch, dengan panjang stroke 8 inchi, dan diameter rod 1,5
4 2 2
inch. Dengan adanya berbedaan besar silinder akan mempengaruhi kapasitas fluida
yang dihasilkan, sedangkan langkah gerak piston yaitu panjang langkah gerak yang
bekerja bolak balik dalam ruang liner pompa, panjang gerak ini juga menentukan
kapasitas fluida yang dihasilkan (RPM). Selanjutnya mengevaluasi pompa lumpur
menghitung kapasitas pompa dengan melihat nilai efisiensi pompa 100%,90%,80%,
dan 70%. Pada liner 7.5, 6.6 dan 5.5 inch. Penentuan kapasitas pompa menentukan
kapasitas fluida optimum yang dihasilkan suatu pompa lumpur dalam kinerja pompa
menggunakan 100% dengan liner 7.5, 6.6, 5.5 menghasilkan volumetrik fluida
sebesar 420 gpm, 313 gpm,dan 222 gpm
Selanjutnya menentukan efisiensi volume pompa terhadap kinerja pompa
menggunakan 90% dengan liner yang sama menghasilkan volumetrik fluida sebesar
gpm 378, 282 gpm,dan 199 gpm, pada efisiensi 80% menghasilkan volumetrik fluida
sebesar 336 gpm, 250 gpm,dan 177 gpm, dan yang terakhir pada efisiensi 70%
menghasilkan 294 gpm, 219 gpm, dan 155 gpm..
Dari perhitungan evaluasi volumetrik pompa mendapatkan beberapa hal yang
dibahas yaitu jika dilihat dari ukuran diameter liner yang berbeda-beda dapat
mempengaruhi kapasitas pompa seperti jumlah fluida dalam gpm. Selain diameter
liner, diameter rod dan panjang langkah gerak piston (SPM) patut juga di
perhitungkan, karena suatu putaran mesin pompa juga dapat mempengaruhi seperti
RPM pada lambat cepatnya fluida yang keluar dari volumetrik suatu pompa. Dan
dengan adanya nilai efisiensi pompa juga berpengaruh pada suatu pompa dimana
pada liner yang berbeda dengan perbandingan efisiensi yang berbeda juga akan
menghasilkan fluida dalam volumetrik suatu pompa.

17
IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan desain spesifikasi pompa didapat besar lumpur yang
dipompakan yaitu, 420 gpm, 313 gpm, dan 222 gpm, pada liner masing-masing 7.5,
6.5, dan 5.5 inch pada volumetrik efisiensi 100%.
Ketika pompa mengalami penurunan setiap poin volumetrik sebesar 42 gpm
pada size liner 7.5 inch maka diasumsikan pompa tersebut mengalami penurunan
volumetrik efisiensi sebesar 10%. Begitu juga pada liner 6.5 dan 5.5 inch yang
mengalami penurunan 32 gpm dan 22 gpm dari hasil sebelumnya.

18
DAFTAR PUSTAKA
.
Handayani, S.U. 2014. “Bab 4 Pompa Pemindahan Positif”.
http://id.scribd.com/doc.(21 Mei 2022)

Hendra, 2009. “Teori Mesin-Mesin Fluida/Pompa Lumpur”, Universitas Riau.

Hendra, 2009 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Teori Mesin-Mesin Fluida/ Mud
Pump. http://id.scribd.com/doc.(22 Mei 2022)

Mahmudi, A. 2002. “Pompa dan Kompresor”. Bandung TP.

19
Okasatria, N.Y. 2008 “Pengetahuan Umum Tentang Pompa”. 5 januari
http//okasatria.blogspot.com/2008/01/pengetahuan umum tentang pompa html
diakses pada 21 mei 2022

Pamungkas, J. 2004. “Pengantar Teknik Perminyakan” (TM-110)-Buku IV-


Pengantar Teknik Produksi.

Putra, R. 2012. “Kemampuan Kerja Operasi Pompa Torak (Reciprocating)


Terhadap Kapasitas Yang Dihasilkan Dipabrik Mini PTKI”. Medan.

Dermawan.S.A. “Positif Displacement Pum, Reciprocating, Pompa Torak” Jurnal


Universitas Sebelas Maret (2012).

TT. 2008. “Pengetahuan Jenis Jenis Pompa dan Sistem Perpipaan”.http;//Psbtik.


Smkn 1 cms.net/kapal/teknika_pelayaran_niaga_/pengetahuan-jenis-
jenis_pompa_dan_sistem_perpipaan.pdf . (Doc 19 mei 2022 )

Zakhrifady, F.M. 2018. “Hidrolika Pemboran Dan Pengangkatan


Cutting”. PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan, 7(1), 5-14.

LAMPIRAN

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai