Anda di halaman 1dari 63

IMPLEMENTASI KEPDIRJEN MINERBA NO.

579
TERHADAP BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN SECARA
TEORITIS PADA ALAT MEKANIS MEREK KOMATSU

SKRIPSI

FERNANDO PELIPUS HEHAKAYA


201463010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
IMPLEMENTASI KEPDIRJEN MINERBA NO. 579
TERHADAP BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN SECARA
TEORITIS PADA ALAT MEKANIS MEREK KOMATSU

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Bidang Pertambangan Dari Universitas Papua

FERNANDO PELIPUS HEHAKAYA


201463010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Implementasi Kepdirjen Minerba No. 579 Terhadap


Biaya Produksi Penambangan Secara Teoritis Pada Alat
Mekanis Merek Komatsu
Nama : Fernando Pelipus Hehakaya
Nim : 201463010
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : S1 Teknik Pertambangan

Disetujui
Pembimbing I
Yulius Ganti Pangkung, S.T., M.Eng (............................. )
Pembimbing II
Juanita R. Horman, S.T., M.T (............................. )
Penguji I
Ricardo O.M Hutapea, S.T., M.T (............................. )
Penguji II
Arif Setiawan, S.T., M.T (............................. )

Diketahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan
Dan Perminyakan

Ir. Endra Gunawan, MP Dr. Hendri P. Perangin-Angin, ST., MT

Tanggal Lulus: Oktober 2021

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENILITIAN

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul


“Implementasi Kepdirjen Minerba No. 579 Terhadap Biaya Produksi
Penambangan Secara Teoritis Pada Alat Mekanis Merek Komatsu” yang di
buat guna melengkapi persyaratan untuk memperolah gelar sarjana teknik pada
program studi S1 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan Universitas Papua, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan
tiruan atau duplikasi karya ilmiah yang sudah dipublikasikan dan atau pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dilingkungan Universitas Papua
maupun di perguruan tinggi lain atau instansi manapun, kecuali bagiam tertentu
yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa tidak sesuai dengan yang saya katakan, maka
saya bersedia menerima pembatalan karya ilmiah ini.

Manokwari, 18 Agustus 2021

Fernando Pelipus Hehakaya

iv
ABSTRAK

Fernando Pelipus Hehakaya. Implementasi Kepdirjen Minerba No.579 Terhadap


Biaya Produksi Penambangan Secara Teoritis Pada Alat Mekanis Merek
Komatsu. Dibimbing Oleh Yulius Ganti Pangkung dan Juanita Rosalia Horman.

Biaya produksi merupakan sektor finansial yang paling penting untuk


diketahui rinciannya karna biaya tersebut merupakan pengeluaran perusahaan
yang paling besar sekaligus sumber pendapatan bagi perusahaan. Kepdirjen
Minerba No.579 Tahun 2015 tentang acuan biaya produksi batubara. Penelitian
Ini menghasilkan perhitungan biaya produksi penambangan langsung secara
teoritis dari handbook komatsu edition 30, yang di perhitungkan adalah aktivitas
penggalian batubara, pengangkutan batubara, pengupasan overburden dan
pengangkutan overburden. Biaya teoritis untuk aktivitas penggalian batubara
sebesar $. 0.09 /Ton sedangkan biaya kepdirjen sebesar $. 1.71 /Ton, selisih $.
1.62 /Ton lebih murah dari biaya kepdirjan. Untuk biaya teoritis aktivitas
pengangkutan batubara adalah sebesar $. 0.19 /Ton/km sedangkan biaya kepdirjen
sebesar $. 0.28 /jam/km selisih $. 0.09 /Ton/km lebih murah dari biaya kepdirjen.
Biaya kepdirjen untuk aktivitas pengupasan overburden sebesar $. 1.74 /Bcm
sedangkan biaya teoritis sebesar $. 0.17 /Bcm selisih $. 1.57 /Bcm lebih murah
dari biaya kepdirjen dan untuk biaya teoritis pengangkutan overburden sebesar $.
0.20 /Bcm/km sedangkan biaya yang di terapkan kepdirjen sebesar $. 1.74
/Bcm/km selisih $. 1.54 /Bcm/km lebih murah dari biaya yang di terapkan oleh
kepdirjen.

Kata Kunci: Produksi, Biaya Produksi, Batubara

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto:
“Perjuangan merupakan bukti bahwa engkau belum menyerah, Waktu Tuhan pasti
yang terbaik”

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas
segalah kasih dan karunia penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penulis persembahkan Skripsi ini kepada kedua orang tua terkasih, bapak
Merianus Tupamahu dan ibu An Hehakaya yang selalu menopang Penulis dalam
doa serta memberikan semangat kepada penulis. Terima kasih penulis ucapkan
kepada keluarga, Mama Poppy Siswadi, kaka Elin Siswadi, Kaka Grace
Hehakaya, kaka Clara Balukh, kaka Jandri Tupamahu, kaka Evresia Siswadi, ade
Keren Tupamahu dan terakhir ade Indah Tupamahu serta keluarga besar penulis
yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta selalu menemani penulis
dalam penyusunan skripsi. Terima kasih kepada sahabat baik penulis yang selalu
membantu memberikan dorongan, motivasi dan semangat untuk penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi terkhususnya untuk adik Klinton Butar-butar.
Teman-teman penulis angkatan 2014 serta kakak dan adik tingkat pada jurusan
Teknik Pertambangan yang selalu memberikan masukan dan semangat kepada
penulis. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca

“Serahkanlah Hidupmu Kepada Tuhan dan Percaya Kepada-Nya, dan Ia


Akan Bertindak”
(Mazmur 37:5)

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
Rahmat dan Perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan Judul “Implementasi Kepdirjen Minerba No. 579 Terhadap Biaya
Produksi Penambangan Secara Teoritis Pada Alat Mekanis Merek Komatsu”.
Skripsi ini di buat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi S1 Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Papua
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Yulius Ganti Pangkung, S.T,.
M.Eng selaku Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Juanita R. Horman, S.T., M.T selaku
dosen Pembimbing 2, yang telah membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini
serta kepada Bapak Ricardo O.M Hutapea, S.T., M.T selaku Dosen Penguji 1 dan
Bapak Arif Setiawan, S.T., M.T selaku dosen Penguji 2 dan seluruh staf dosen
teknik pertambangan yang telah memberikan semangat dan membagikan ilmunya
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, Terimakasih.

Manokwari, 18 Agustus 2021

Fernando Pelipus Hehakaya

vii
RIWAYAT HIDUP

Fernando Pelipus Hehakaya, Lahir di Kabupaten


Manokwari Provinsi Papua Barat pada tanggal 18 April
1996, dari kedua orang tua yang bernama Merianus
Tupamahu dan An Hehakaya sebagai anak ke dua dari
empat orang bersaudara dengan menganut keyakinan
agama Kristen Protestan.

Penulis menempuh pendidikan pada SD Inpres 01 Wosi


Dalam dan lulus pada Tahun 2008, melanjutan ke SMP Negeri 11 manokwari dan
lulus pada Tahun 2011 dan masuk SMA Negeri 02 Manokwari dan lulus pada
tahun 2014, hingga akhirnya pada tahun 2014 penulis menempuh masa kuliah di
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan pada Program Studi S1 Teknik
Pertambangan Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Papua dan aktif sebagai
anggota dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan.

Selama berkuliah di Universitas Papua pada bulan juli tahun 2018 penulis pernah
bekerja pada perusahaan PT. BFI Finance Tbk, Sebagai Field Collector Motor
hingga Januari 2019. Dan pada bulan juni tahun 2020 penulis juga pernah bekerja
pada perusahaan PT. Telkomsel sebagai Admin SOO Manokwari sampai dengan
bulan desember tahun 2020 dan pada bulan Januari tahun 2021 penulis di
pindahkan pada bagian NS (Network Service) sebagai OMC (Always Monitoring
Center) hingga bulan mei 2021.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN TUJUAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................. iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ....................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Masalah Penelitian......................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah............................................................................ 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 3
2.2 Dasar Teori.................................................................................... 3
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................... 15
3.2 Alat dan Bahan............................................................................... 15
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 16
3.4 Variabel Penelitian......................................................................... 17
3.5 Pengolahan dan Analisis Data....................................................... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................... 19
4.2 Pembahasan................................................................................... 40
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 46
5.2 Saran.............................................................................................. 47

ix
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48
LAMPIRAN..................................................................................................... 49

x
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................... 2
2.2 Cycle Time Berdasarkan Kondisi Penggalian......................................... 4
2.3 Time Utilisation PerHour........................................................................ 4
2.4 Bucket Fill Factor (K)............................................................................. 5
2.5 Rolling Resistance................................................................................... 7
2.6 Speed Factor........................................................................................... 8
2.7 Waktu dibutuhkan untuk dumping.......................................................... 9
2.8 Waktu yang di Butuhkan Truck untuk Diposisikan dan Loader............. 9
Untuk Memulai Muat
3.1 Matriks Penelitian................................................................................... 15
4.1 Hasil Perhitungan Produksi Hydraulic Excavator.................................. 20
4.2 Hasil Perhitungan Produksi Dump Truck................................................ 23
4.3 Hasil Perhitungan Biaya Kepemilikan Excavator PC 2000-8................ 26
4.4 Harga Lubricant and Consumsi Excavator PC 2000-8........................... 28
4.5 Hasil Perhitungan dan Rincian Biaya Operasi Excavator PC 2000-8.... 30
4.6 Hasil Total Biaya Produksi Hydraulic Excavator................................... 31
4.7 Hasil Perhitungan Biaya Kepemilikan Dump Truck HD 785-7.............. 34
4.8 Harga Lubricant and Consumsi Dump Tuck HD 785-7.......................... 36
4.9 Hasil Perhitungan dan Rincian Biaya Operasi Dump Truck HD 785-7. . 38
4.10 Hasil Total Biaya Produksi Dump Truck................................................39
4.10 Perbandingan Biaya Kepdirjen Dengan Biaya Secara Teoritis...............40

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Kurva Kinerja Perjalanan Dumptruck..................................................... 8
3.1 Bagan Alir Prosedur Penelitian............................................................... 15
3.2 Bagan Alir Pengolahan dan Analisis Data.............................................. 17
4.1 Kurva Factor of Interest, Taxes, insurance............................................. 24
4.2 Grafik Perbandingan Biaya Penggalian Batubara................................... 43
4.3 Grafik Perbandingan Biaya Pengangkutan Batubara.............................. 43
4.4 Grafik Perbandingan Biaya Pengupasan Overburden............................. 44
4.5 Grafik Perbandingan Biaya Pengangkutan Overburden......................... 45

xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian Pertama


Simbol Kali pada Halaman

Singkatan
GR Grade Resistance 7
HP Horse Power 11
ITA interest, taxes dan 11
insurance.
Km Kilo Meter 8
m Meter
RR Rolling Resistance 8

Simbol
Bc Bucket Capacity m3 4
C1 Kapasitas Terukur m3 6
Dumptruck
Cmt Waktu Siklus Dumptruck 6
D Depresiasi 11
D Jarak Angkut Dumtruck m 6
E Time Utilisation % 4
Per hour
K Kapasitas Bucket % 4
Fill Facktor
n Jarak Siklus yang m3 6
Dibutuhkan loader untuk
Mengisi Penuh
Qh Produksi Perjam Ton/jam 4
Q1 Kapasitas Bucket Pemuat m3 6

xiii
t1 Waktu Dumping Menit 6

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian Pertama


Simbol Kali pada Halaman

Simbol
t2 Waktu Standby Truck Menit 6
Tn Waktu Muat Truck Perjam 4
Tq Kapasitas Truck Ton 4
Tsp Waktu manuver Mengisi Detik 4
tT Waktu Muat Pertruck Detik 4
V1 Kecepatan Rata-rata m/menit 6
Truck Bermuatan
V2 Kecepatan rata-rata m/menit 6
Truck Kosong

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Spesifikasi Alat Mekanis ........................................................................
2. Harga Alat Mekanis ...............................................................................
3. Produksi Hydraulic Excavator dan Dump Truck ...................................
4. Kurva Kinerja Perjalanan Dump truck....................................................
5. Biaya Produksi Hydraulic Excavator dan Dump Truck .........................
6. Consumsi Fuel Alat Mekanis .................................................................
7. Consumsi Lubricantl Alat Mekanis ........................................................

xv
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 2020 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, yang dimaksud dengan penambangan adalah bagian
kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan
mineral ikutannya yang meliputi pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Dalam kegiatan penambangan membutuhkan peralatan mekanis,
penggunaan alat mekanis ini bertujuan untuk mempermudah proses penambangan
sehingga mendapatkan hasil tambang (Mining Recovery) yang sebesar-besarnya.
Dalam melakukan pekerjaan alat-alat mekanis memiliki produksinya masing-
masing. Produksi teoritis alat-alat mekanis dapat dihitung sesuai dengan
spesifikasi alat yang terdapat pada handbook.
Dalam menghasilkan produk tambang, alat mekanis tentunya memerlukan
biaya. Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting dalam
analisis strategik penggunaan alat mekanis. Proses penentuan biaya produksi
penambangan dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang
akan datang. Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan
adalah perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan standar biaya
produksi penambangan yang berlaku, dalam hal ini Kepdirjen Minerba No. 579.
Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien dengan biaya
yang tidak melebihi pendapatan, maka diperlukan penentuan terhadap biaya
produksi. Pengendalian biaya produksi merupakan penggunaan utama dari
akuntansi dan analisis biaya produksi. Komponen biaya utama yaitu upah, bahan
baku dan overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut
pertanggungjawaban.

1.2 Permasalahan
Adapun Masalah yang terdapat dalam penelitian ini antara lain:
1. Berapa kemampuan produksi alat mekani secara teoritis?
2. Berapa biaya produksi penambangan secara teoritis?

1
3. Berapa selisih biaya produksi dari kepdirjen Minerba No. 579 dengan biaya
produksi secara teoritis?

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini dibatasi pada penentuan produksi Excavator PC 2000-7, PC
1250SP-8, PC 600, PC 500LC-8R dan Dump truck Hd 785-7, HD 605-7R, HD
405-7, HD 325-7 untuk merek komatsu secara teoritis dilanjutkan dengan
perhitungan penentuan biaya produksi langsung berdasrkan handbook komatsu.
Yang menjadi acuan dalam penilitian ini dimuat pada Kepdirjen Minerba No. 579.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah.
1. Menghitung produksi alat mekanis secara teoritis.
2. Menghitung biaya produksi alat mekanis secara teoritis.
3. Membandingkan biaya produksi kepdirjen Minerba No. 579 dengan biaya
produksi secara teoritis
Adapun Manfaat dari Penelitian ini yaitu, sebagai bahan informasi kepada
para pembaca terkait biaya produksi penambangan terhadap kepdirjen minerba
no.579

2
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Pada penelitian ini ada beberapa penelitian yang digunakan diantaranya
dapat dilihat pada Tabel 6.1 sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.
No
PENELITIAN
.
1 Nama Elsa Rahma Afrila
Tahun 2017
Jenis Penelitian Skripsi
Analisis Biaya Produksi Penambangan Batu Kapur Pada Bulan April
Judul
2017 Di Bukit Karang Putih Pt. Semen Padang
Produktivitas alat bor Furukawa HCR 1500 – ED II adalah 1.519,86
ton/jam. Produktivitas alat gali muat Backhoe Caterpillar 6030 (EC-
03) adalah 1.292,37 ton/jam. Produktivitas alat angkut Dumptruck
Hasil Penelitian
Komatsu HD 785-7 adalah 427,62 ton/jam, Biaya produksi per ton
batu kapur dari front penambangan sampai dumping area yang harus
dikeluarkan perusahaan pada bulan April 2017
Penelitian Sebelumnya melakukan Perhitungan biaya produksi
Perbedaan
penambangan secara aktual sedangkan penelitian ini menghitung
Penelitian
biaya produksi penambangan secara teoritis

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Pengertian Batubara
Menurut sukandarrumidi 1995, Mengatakan batubara merupakan bahan
bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari proses penggambutan dan
pembatubaraan di dalam suatu cekungan (daerah rawa) dalam jangka waktu
geologis yang meliputi aktivitas bio-geokimia terhadap akumulasi flora di alam
yang mengandung seluosa dan lignin. Proses pembatubaraan juga dibantu oleh
factor tekanan dan suhu

2.2.2 Proses Pembentukan Batubara


Menurut sukandarrumidi 2018, batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan
yang sudah mati dengan komposisi terdiri dari cellulose (senyawa organic).
Proses pembentukan batubara, dikenal sebagai proses pembatubaraan atau
coalification.

3
2.2.3 Penambangan
Dalam peraturan pemerintah yang dimaksud dengan penambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan
pemurnian pengangkutan dan penjualan, serata kegiatan pasca tambang. Menurut
Sukandarrumidi usaha pertambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum atau badan usaha untuk mengambil bahan galian
dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia.
Sedangkan kegiatan penambangan adalah serangkayan kegiatan dari mencari dan
mempelajari kelayakan sampai dengan pemanfaatan mineral, baik untuk
kepentingan perusahaan, masyarakat sekitar, maupun pemerintah (daerah dan
pusat).

2.2.4 Alat Gali Muat


2.2.4.1 Prinsip Kerja Backhoe/Excavator
Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya dibawah
kedudukannya sendiri, untuk penggalian parit, pondasi bangunan dan material-
material lainnya. Sehingga fungsinya hampir sama dengan dragline atau clamshel.
Namun backhoe dapat menggali dengan kedalaman yang lebih teliti dan dapat
digunakan sebagai alat pemuat bagi truck-truck.
Untuk pekerjaaan penggalian dari tanah dasar, dan pemuatan tanah atau material
keatas dump truck, menggunakan bucket standar. Sedangkan untuk galian saluran
dan memerlukan jangkauan yang jauh dapat menggunakan bucket yang lebih kecil
serta digunakan long-arm.
Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai jenis material yang lunak sampai yang
keras, Backhoe dapat di ganti-ganti sesuai fungsinya, misalnya pada tanah normal
cukup bucket standar, sedangkan untuk tanah yang keras menggunakan bucket
yang lebih kecil dan kuat (rock bucket)
2.2.4.2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi Backhoe dapat ditentukan dari rumus-rumus Sebagai
berikut:

Qh = Tn x Tq x E (6.1)

4
Dimana Qh adalah Produksi perjam (ton/jam), Tn adalah waktu muat truck
perjam, Tq adalah kapasitas truck (Ton) dan E adalah time utilisation per hour
(%)

Untuk Menentukan waktu muat truck perjam dapat digunakan persamaan


berikut:
Tn = 3600/(tT + tsp) (6.2)

Dimana Tn adalah Waktu muat truck perjam, tT adalah Waktu muat per truck
(detik) dan tsp adalah waktu manuver mengisi (detik)

Untuk Menentukan waktu muat truck perjam dapat digunakan persamaan


berikut:
tT = (Tq/(Bc x K)) rounded x tc (6.3)

Dimana tT waktu muat per truck (Detik), Tq adalah Kapasitas truck (Ton), K
adalah kapasitas bucket Fill Factor (%), Bc adalah Bucket Capacity (m3)

Tabel 2.2 Cycle time berdasarkan kondisi penggalian

Sumber: Handbook Komatsu Edition 30

Tabel 2.3 Time utilisation per hour (E)


Operation Conditions Time Utilisation
Good 0.83
Average 0.75
Rather Poor 0.67
Poor 0.58
Sumber: Handbook Komatsu Edition 30

5
Tabel 2.4 Backet Fill Factor (K)
PC 78 – PC 2000 Excavating Conditions Bucket Fill Facctor
Easy Excavating natural ground of clayey soil, clay, 1.1 – 1.2
or soft soil
Average Excavating natural ground of soil such as sandy 1.0 – 1.1
soil and dry soil
Severe Excavating natural ground of sandy soil 0.8 – 0.9
Difficult excavating Excavating natural ground of sandy soil with 0.7 – 0.8
gravel loading blasted rock
Sumber: Handbook Komatsu Edition 30

2.2.5 Alat Angkut


2.2.5.1 Prinsip Kerja Dumptruck
Adapun Prinsip kerja Dumptruck antara lain ialah:
1. Gerakan Travelling (Gerakan Jalan)
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan berjalan dump truck untuk
mengangkut muatan dari satu tempat menuju tempat lain untuk memindahkan dan
menumpahkan muatan tersebut. Gerakan tersebut dimulai dari sumber tenaga
yang dinamakan dengan mesin penggerak. Mesin ini akan memutar poros
penggerak, kemudian melalui kopling akan menggerakkan transmisi roda gigi
yang diatur oleh handle gigi. Transmisi ini memutar roda-roda dump truck untuk
berjalan dan memindahkan muatan, melalui poros propeller dan gigi diferensial.

2. Gerakan Dumping atau Menumpahkan Muatan


Pada saat menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak, dump
truck menggunakan sistem hidrolis. Sistem ini merupakan pemindah daya dengan
menggunakan zat cair atau oli sebagai perantaranya. Sistem hidrolis merupakan
pengubahan tenaga dari tenaga hidrolis menjadi mekanis. Dengan
gerakan dumping yang berprinsip kerja sistem hidrolis tersebut, muatan akan
dengan mudah meluncur ke bawah. Saat memiringkan muatan tersebut sistem
hidrolis didapatkan dari mesin penggerak kemudian diteruskan pada mekanisme
roda gila untuk menggerakkan pompa hidrolik. Pompa tersebut akan mendorong
atau mengalirkan oli menuju katup pengontrol. Dari katup inilah aliran oli akan
diatur oleh tekanan minyak oli yang masuk ke dalam silinder hidrolik. Tekanan

6
minyak yang telah diatur tersebut akan mendorong silinder hidrolik untuk
menumpahkan muatan material yang ada dalam bak truk.
2.2.5.2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi Dumptruck dapat ditentukan dari rumus-rumus
Sebagai berikut:
1. Estimasi waktu siklus
a. Waktu Siklus Dumptruk (Cmt)

+D D
Cmt = n x Cms +t 1 +t 2 (6.4)
V1 V2

Dimana Cmt adalah waktu siklus dumptruk, n adalah Jumlah siklus yang
dibutuhkan untuk mengisi dump truck, Cms adalah waktu siklus backhoe (menit),
D adalah jarak angkut dumptruck (m), Vi adalah kecepatan rata-rata truck yang
dimuat (m/menit), v2 adalah kecepatan rata-rata truck kosong (m/menit), t1 adalah
Waktu yang dibutuhkan untuk dumping + waktu yang dibutuhkan untuk standby
sampai dumping dimulai (menit), t2 adalah Waktu yang dibutuhkan truk untuk
diposisikan dan loader untuk mulai memuat (menit)

n = C1/Q1 x K (6.5)
Dimana C1 adalah kapasitas terukur dump truck (m3), Q1 adalah Kapasitas bucket
pemuat (m3), K adalah Bucket fill factor of backhoe

b. Waktu Pemuatan (Loading Time)


Waktu yang dibutuhkan loader/Backhoe untuk memuat dump truck,
diperoleh dengan perhitungan berikut.

Loading time = Cms × n (6.6)

Dimana Cms adalah waktu siklus backhoe (menit), n adalah Jumlah siklus yang
dibutuhkan backhoe untuk mengisi dump truck.

2. Waktu pengangkutan material dan waktu pengembalian


Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut muatan dan kembali dengan
kosong, dapat dihitung dengan membagi jalan angkut menjadi beberapa bagian
sesuai dengan rolling resistance dan grade resistance, sebagai berikut.

7
a. Rolling Resistance (Tahan Gelinding)
Tahanan guling/ tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR)
merupakan segala gaya-gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan
yang sedang berjalan di atas suatu jalur. Bagian yang mengalami Rolling
Resistance (RR) secara langsung adalah terdapat pada bagian ban bagian luar
kendaraan, tahanan gelinding (RR) tergantung pada banyak faktor, bisa di lihat
pada tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.5 Rolling resistance
Kondisi Jalan Angkut Rolling Resistance
Jalan yang terpelihara dengan baik, permukaannya rata dan 2%
kokoh, dibasahi dengan baik, dan tidak tenggelam karena beban
kendaraan
Kondisi jalan yang sama seperti di atas, tetapi permukaannya 3.5 %
sedikit tenggelam karena berat kendaraan
Tidak terawat, tidak basah 5.0 %
buruk, dasar jalan tidak dipadatkan atau distabilkan, mudah 8.0 %
rusak
Jalan pasir atau kerikil lepas 10.0 %
Tidak terawat sama seklai dan berlumpur 15.0 - 20.0 %
Sumber: Handbook Komatsu Edition 30

b. Grade Resistance (Tahan Kemiringan)


Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau
membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur
jalan itu naik disebut kemiringan positif, Tahanan Kemiringan atau Grade
Resistance (GR) akan menalwan gerak kendaraan; tetapi sebaliknya, jika jalan itu
turun disebut kemiringan negatif, tahanan kemiringan akan membantu gerak
kendaraan.

c. (Selection of the travel speed) Pemilihan kecepatan perjalanan


Rentang kecepatan yang sesuai dengan resistansi, dan kecepatan
maksimum, dapat diperoleh dengan menggunakan Kurva Performa Perjalanan
muncul di lembar spesifikasi. Untuk menggunakan, pertama-tama buat garis
vertikal sesuai dengan berat kendaraan (A) dan tandai titik (B) sesuai dengan
hambatan total (jumlah hambatan gelinding dan hambatan kemiringan).
Selanjutnya, tarik garis horizontal dari (B), lalu tandai (C) di mana garis tersebut
memotong kurva rimpull dan baca (E) untuk rimpull. Untuk kecepatan perjalanan

8
(D), tarik garis vertikal ke bawah dari (C). Misalnya, kapan menempuh gradien
8% dan menghadapi hambatan gelinding 5%, kendaraan dengan muatan
maksimum
harus memiliki rimpull 8 ton (8,8 ton) dan bergerak dengan kecepatan 15,0
km/jam (9,3 MPH) pada gigi ke 2

Gambar 2.1 Kurva Kinerja Perjalanan Dumptruck

Kecepatan maksimum yang diperoleh adalah nilai teoretis, dan untuk mengubah
kecepatan maksimum ini menjadi kecepatan rata-rata praktis, kecepatan harus
dikalikan dengan faktor kecepatan. Faktor kecepatan yang berlaku dapat dipilih
dari tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Speed Factor


Distance of each When making a When running into
section of haul road, m standing star each section
0 - 100 0.25 – 0.50 0.50 – 0.70
100 – 250 0.35 – 0.65 0.60 – 0.75
250 – 500 0.50 – 0.65 0.70 - 0.80
500 – 750 0.60 – 0.70 0.75– 0.80
750 - 100 0.65 – 0.75 0.80 – 0.85
1000- 0.70 – 0.85 0.80 – 0.90

9
Untuk menghitung kecepatan rata-rata dapat menggunakan persamaan berikut:

Kecepatan rata-rata =Kecepatan kendaraan maksimum (6.7)


Diperoleh dari kurva kinerja perjalanan × (Faktor kecepatan)

3. Hauling time (Waktu Pengangkutan)


Jika jarak pengangkutan di setiap bagian dibagi dengan kecepatan rata-rata
yang diberikan sebelumnya waktu pengangkutan di setiap bagian akan diperoleh.

Waktu pengangkutan dan waktu pengembalian= (6.8)


Panjang bagian (m) / Kecepatan rata-rata (m/menit.)

4. Dumping time (Waktu Pembuangan)


Dumping Time atau waktu pembuangan material dapat di tentukan dengan
cara melihat tabel 2.7 dan 2.8 berikut
Tabel 2.7 Waktu di butuhkan untuk damping (t1)
Operation Conditions t1, (min)
Favorable 0.5 to 0.7
Average 1.0 to 1.3
Unfavorable 1.5 to 2.0

Tabel 2.8 Waktu yang dibutuhkan truk untuk diposisikan dan loader untuk mulai
memuat (t2)

Operation Operation t2, (min)


Favorable 0.5 to 0.7
Average 1.0 to 1.3
Unfavorable 1.5 to 2.0

2.2.6 Biaya dan Klasifikasi Biaya


Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga
perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris.
Harga perolehan biasanya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis yang
dilakukan untuk mendapatkan suatu aktiva. Termasuk dalam kelompok harga
perolehan adalah harga beli dan pengorbanan lainnya yang dilakukan untuk

10
mempersiapkan aktiva yang bersangkutan sampai siap digunakan. Istilah biaya
umumnya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh
jasa yang tidak dikapitalisir nilainya. Beban merupakan biaya yang tidak dapat
memberikan manfaat di masa yang akan datang atau identik dengan biaya atau
harga perolehan yang sudah habis masa manfaatnya. Berkenaan dengan batasan
yang terakhir ini dimana terdapat biaya yang langsung diperlakukan sebagai
beban dalam pelaporan keuangan konvensional, maka istilah biaya sering
digunakan secara bergantian dengan istilah beban.
Unsur pokok dalam baiaya adalah sebagai berikut:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang.
3. Memberikan manfaat sekarang atau masa depan.
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang
dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk tujuan
perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan
khusus atau fungsi-fungsi. Menurut Hansen dan Mowen, biaya dikelompokkan ke
dalam dua kategori fungsional utama, antara lain:
1. Biaya Produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan penyediaan jasa.
2. Biaya Nonproduksi (non-manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan
dengan fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum.

2.2.6.1 Biaya Produksi


Menurut Yanto Indonesianto dalam buku Pemindahan Tanah Mekanis
pemilihan suatu alat mekanis bukan hanya didasarkan pada besarnya produksi
atau kapasitas alat tersebut, tetapi juga didasarkan atas biaya termurah untuk
memproduksi tiap bcm atau tonnya. Adapun biaya yang diperhitungkan dalam
memperkirakan biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Kepemilikan (Ownership Cost)

11
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki suatu alat dan
memelihara segala peralatan tersebut baik dari segi keausan maupun kepajakan.
Biaya ini terdiri dari:
a. Depresiasi
Yaitu penyisihan uang/keuntungan dari pemakaian suatu alat sehubungan
dengan menyusutkan nilai pakai/kemampuan alat tersebut.

Net Depreciation Value


D = (6.2)
Depretiation Period in Hour

Dimana D adalah depresiasi garis lurus.

b. Interest, Taxes, Insurance


Interest adalah bunga yang dikehendaki oleh pemilik alat sebagaimana
kalau ia menanamkan modalnya di bank, hanya saja disini ia menanamkan
modalnya dalam bentuk alat mekanis. Taxes adalah pajak-pajak yang dibebankan
pada alat tersebut. Insurance adalah premi yang harus ditambahkan dan
diperhitungkan untuk menjaga kemungkinan kecelakaan kerja.
Factor x Delivered Price x Anual Rate
ITA= (6.4)
Anual use ∈hours

Dimana ITA adalah interest, taxes dan insurance.

c. Total Biaya Kepemilikan


Total Biaya Kepemilikan=Depresiasi + ITA (6.5)

2. Biaya Operasi (Operating Cost)


Yaitu biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa memperkerjakan suatu
alat mekanis. Biaya ini terdiri dari:
a. Ongkos bahan bakar
Untuk yang memakai bahan bakar bensin, rata-rata diperlukan 0,06
gallon/HP/jam. Untuk mesin diesel, rata-rata dibutuhkan 0,04
gallon/HP/jam.
b. Ongkos penggantian trackshoe/ban

12
harga trackshoe/ban
Ongkos penggantian trackshoe/ban= (6.6)
umur trackshoe/ban
c. Ongkos reparasi trackshoe/ban
Ongkos reparasi =100%×ongkos penggantian trackshoe/ban (6.7)
d. Ongkos reparasi umum

Ongkos reparasi umum=90%×depresiasi (6.8)

e. Upah operator.
Upah operator termasuk asuransi dan tunjangan.

f. Total Biaya Operasi


Total Biaya Operasi adalah jumlah dari ongkos penggantian trackshoe/ban,
ongkos reparasi trackshoe/ban, ongkos reparasi umum, ongkos bahan bakar,
ongkos minyak pelumas dan grease dan upah operator
3. Total Biaya Produksi
Total biaya produksi adalah jumlah total biaya kepemilikan dan total biaya
operasi. Biaya tersebut hanya merupakan biaya alat tiap jam tidak termasuk
keuntungan dan biaya overhead.

2.2.7 Biaya Produksi Langsung


Biaya produksi langsung merupakan biaya yang dapat secara mudah
diindentifikasi saat proses produksi. Biaya produksi langsung merupakan biaya-
biaya yang dikeluarkan akibat adanya keterlibatan langsung sebuah kegiatan
dalam memproduksi sebuah barang (Dewi, 2011). Dalam produksi batubara, yang
termasuk biaya produksi langsung adalah biaya yang timbul akibat aktivitas
penambangan batubara. Biaya pengupasan overburden, misalnya, dihitung dari
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengupasan overburden yang terdiri dari
biaya operasi alat mekanis per jam dan biaya operator. Menurut Kepdirjen
Minerba No. 579 Tahun 2015, biaya produksi langsung terdiri dari biaya
pengupasan overburden, pengangkutan overburden, penggalian batubara,
pengangkutan batubara dari lokasi tambang sampai lokasi pengolahan dan
pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke stockpile.

13
2.2.8 Biaya Produksi Untuk Penentuan Harga dasar Batubara
Adapun Acuan penentuan harga dasar batubara yang di terbitkan oleh
Kepdirjen Minerba No. 579 dapat di lihat pada tabel 2.7 berikut:
Tabel 2.7 Acuan Biaya Produksi untuk Penentuan Harga Dasar Batubara
No Jenis Biaya Satuan Biaya ($)
Biaya Produksi Langsung
1 Pengupasan Overburden USD/bcm 2.41
2 Pengangkutan Overburden USD/Bcm/km 1.74
3 Penggalian Batubara USD/ton 1.70
4 Pengangkutan Batubara dari lokasi USD/ton/km 0.28
tambang sampai lokasi pengolahan
5 Pengangkutan Batubara dari lokasi USD/ton Kesepakatan
tambanga ke stockpile PLTU Perushahaan
Tambanga dengan
Pemegang IUPTL
Biaya Produksi Tak Langsung
6 Pengolahan Batubara USD/ton 1.98
7 Amortisasi, Pembebasan/Penggantian USD/ton 6.88
Tanah dan Depresiasi
Biaya Umum dan Administrasi
8  Pemantauan dan Pengolaha USD/ton
Lingkungan, Reklamasi dan
pasca tambang
 Keselamatan dan Kesehatan USD/ton 0.55
Kerja
 Pengembangan dan USD/ton
Pemberdayaan Masyarakat
9 Overhead USD/ton 2.07
10 Iuran Tetap USD/ton 0.11
11 Asumsi iuran produksi/ Royalti USD/ton 20.3%
12 Margin USD/ton 25%
Sumber: Kepdirjen Minerba No. 579 Tahun 2015.

III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif.


Menurut Kasiram (2009: 149), Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses

14
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui

3.1 Alat
Alat yang di gunakan pada penelitian ini berupa laptop dan software
pengolah angka Microsoft Excel

3.2 Waktu dan Tempat.


Penelitian ini dilakukan secara mandiri yang di lakukan pada tanggal 18
januari – 10 Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder, Adapun
waktu penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Matriks Penelitian


Waktu Pelaksanaan
2021
No Jenis Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Studi Literatur
2 Pengajuan Proposal
3 Bimbingan Proposal Skripsi
4 Seminar Pra Skripsi dan Perbaikan
5 Bimbingan Skripsi
6 Seminar Skripsi dan Perbaikan
7 Ujian Skripsi
Keterangan
: Waktu Pelaksanaan
1-10 (Bulan)

3.3 Prosedur Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan identifikasi masalah dan merumuskannya
untuk kemudaian mencari studi literatur yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi mengenai rencana penelitian yang dilakukan. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dari handbook.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder,
dengan data utama berupa spek alat, produksi dan biaya produksi yang di
terbitkan oleh handbook pada periode 2009. Keseluruhan data ini akan diolah dan

15
di susun menjadi suatu karya tulis ilmiah berupa skripsi. Secara singkat prosedeur
penelitian ini di tampilkan pada gambar 3.1 berikut.

Mulai

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Pengumpulan data

Data:
Spesifikasi Alat
Harga Alat
Biaya Produksi
Acuan biaya Produksi dari
Kepdirjen Minerba No.
579

Pengolahan dan Analisis


Data

Penyusunan Laporan

Laporan

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alir Prosedur Penelitia


3.4 Variabel Penilitian
Adapun Variabel penelitian pada penelitian ini adalah.
1. Spesifikasi Alat
2. Harga Alat
3. Produksi Alat
4. Biaya produksi
5. Biaya produksi menurut Kepdirjen Minerba No. 579
6. Handbook Komatsu Edition 30

16
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini data berupa produksi dan biaya produksi yang telah di hitung
secara matematis menggunakan Software Microsoft Excel, dengan persamaan
yang telah di muat pada Bab tinjauan pustaka. Kemudian dianalisis apakah biaya
yang di keluarkan untuk produksi penambangan secara teoritis lebih mahal atau
lebih murah dari biaya standar yang di kasih oleh pemerintah menurut Kepdirjen
Minerba No. 579 tahun 2015. Untuk alur dari pengolahan dan analisis data dapat
di lihat pada gambar 3.2.

Data

Spesifikasi Alat Biaya Harga Alat Biaya


Lain-lain Kepdirjen

Dump Backhoe
Truck

Biaya Biaya
Operasi
17 Kepemilikan

Menghitung
Produksi
Produksi

Biaya Produksi
Langsung

Biaya Pengupasan Ob Biaya Penggalian Biaya Pengangkutan


Batubara Ob dan Batubara
(USD/bcm)
(USD/ton/km)
(USD/ton)
(USD/Bcm/km)

Implementasi

Lebih Mahal Lebih Murah

Selesai

Gambar 3.2 Bagan Alir Pengolahan dan Analisis Data

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Perhitungan Produksi Hydraulic Excavator/Backhoe
Adapun perhitungan produksi hydraulic excavator sebagai berikut.
1. Hydraulic Excavator PC 2000-8
a. Waktu muat pertruck

18
Diketahui:
Kapasitas truck HD 785-7 = 91 ton
Bucket fill factor = 110% = 1.1
Bucket capacity = 11.00 m3
Cycle time = 23 Detik
Ditanya:
Waktu Muat PerTruck?
Penyelesaian:
Tq
tT = x tc
Bc x k
91 ton
= 11 m3 x 1.1 x 23 Detik

= 172.98 Detik

Dimana tT adalah waktu muat pertruck, Tq adalah kapasitas truck (Ton), Bc


adalah bucket capacity (m3) dan k adalah bucket fill factor (m3)

b. Jumlah truck yang dimuat perjam


Diketahui:
Waktu muat pertruck = 172.98 Detik
Waktu manever = 12 Detik
Ditanya:
Jumlah truck yang di muat perjam?
Penyelesaian:
3600
Tn =
tT +tsp
3600
=
172.98 Detik +12 Detik
=19.46 /jam

Dimana Tn adalah jumlah truck yang di muat perjam (Detik), tT adalah


waktu muat pertruck, Tsp adalah Waktu Manuver (Detik)

c. Produksi excavator perjam


Diketahui:

19
Jumlah truck yang dimuat Perjam = 19.46 /jam
Kapasitas truck HD 785-7 = 91 Ton
Time Utilisation = 75% = 0.75
OB bank density = 1.80 Ton/bcm
Ditanya:
Produksi excavator perjam?
Penyelesaian:
Qh = Tn x Tq x E
= 19.49 /jam x 91 ton x 0.75
= 1,328.29 Ton/jam
1328.29Ton/ jam
=
1.8 Ton /bcm
= 737.94 Bcm/jam

Dimana Qh adalah produksi excavator perjam dan E adalah time utilisation

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Produksi Hydraulic Excavator


Waktu Muat
Mechine Jumlah Truck yang Kapasitas Produksi
Merek PerTruck
Model Dimuat Perjam (Tn) (Qh)
(tT)
Ton/ja
Excavator Detik   m Bcm/jam
PC 2000-8 Komatsu 172.98 19.46 1328.29 737.94
PC 1250SP-8 Komatsu 196.61 17.26 815.41 453.00
PC 600 Komatsu 181.82 18.57 557.22 309.57
PC 500LC-8R Komatsu 207.97 16.38 491.37 272.99
Sumber: Pengolahan Data

4.1.2 Perhitungan Kapasitas Produksi Dump Truck


Adapun perhitungan produksi Dump Truck sebagai berikut.
1. Dumptruck HD 785-7
a. Jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mengisi dump truck (n)
Diketahui:
Kapasitas terukur dump truck = 60 m3
Kapasitas bucket (PC 2000) = 11 m3
Bucket fill factor = 110% = 1.1

20
Ditanya:
Jumlah siklus yang dibutuhkan untuk mengisi dump truck (n)?
Penyelesaian:
C1
n = xk
Q1
60 m3
= x 1.1
11m 3
=6
Dimana C1 adalah kapasitas terukur dump truck (m3) dan Q1 adalah kapasitas
bucket loader (m3)

b. Waktu pemuatan (Loading Time)


Diketahui:
Cms (PC 2000) = 0.40 Menit
n =6
Ditanya:
Loading time (waktu pemuatan)?
Penyelesaian:
Loading time = Cms x n
= 0.40 Menit x 6
= 2.4 Menit

Dimana Cms adalah cycle time excavator (Menit)

c. Waktu siklus dump truck


Diketahui:
n =6
Cms = 0.40 menit
D (Jarak) = 1 km = 1000 Meter
v1 = 623 m/menit
v2 = 474 m/menit
t1 = 1.10 Menit
t2 = 1.30 Menit

21
Ditanya:
Waktu siklus dump truck?
Penyelesaian:
D D
Cmt = n x Cms + + t1 x t2
v1 v2
1000 Meter 1000 Meter
= 6 x 0.40 Menit + + 1.10 Menit x + 1.30
623 m/menit 474 m/menit
Menit
= 7.62 Menit

c. Produksi dump truck


Diketahui:
Load per dump truck = 62.92 Ton
Job Efisiensi = 75% = 0.75
Cycle time dump truck = 7.62 Menit
Density OB bank = 1.8 ton/bcm
Ditanya:
Produksi dump truck ton/km?
Penyelesaian:
Load per dump truck x 60 menit x Job efisiens i
P =
CMT
62.92ton x 60 menit x 0.75
=
7.62 Menit
= 371.47 Ton/km
371.47Ton /km
=
1.8 ton/bcm
= 206.37 bcm/km

Dimana P adalah kapasitas produksi dump truck dan cmt adalah Cycle time
dump truck (Menit)
Untuk hasil dari perhitungan produksi dump truck selanjutnya pada alat
mekanis dump truck merek HD 605-7R, HD 405-7 dan HD 325-7 dapat di lihat
pada tabel 4.2

22
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Produksi Dump Truck
Jumlah
Cycle
Siklus
Waktu time Produksi Dump
Mechine Model Merek Mengis
Pemuatan Dump Truck
i Dump
Truck
Truck
Dumptruck     Menit Menit Ton/km bcm/km
HD 758-7 Komatsu 6 2.4 7.6 371.47 206.37
HD 605-7R Komatsu 7 2.6 7.7 332.78 184.88
HD 405-7 Komatsu 7 2.6 7.6 228.91 127.17
HD 325-7 Komatsu 8 3.0 7.8 221.64 123.13
Sumber: Pengolahan Data

4.1.3 Perhitungan Biaya Produksi Hydraulic Excavator/Backhoe


Adapun perhitungan biaya produksi Hydraulic Excavator sebagai berikut.
1. Hydraulic Excavator PC 2000-8
a. Biaya Kepemilikan (Ownership Cost)
1. Trade-in Value
Diketahui:
Delivered price (Harga Alat) = Rp. 7.765.686.967
Trade-in value rate = 0.10 = 10%
Ditanya:
Trade-in value?
Penyelesaian:
Trade-in value = Delivered Price x Trade-in Value rate
= Rp. 7.765.686.967 x 10%
= Rp. 776.568.696

2. Net Depreciation Value


Diketahui:
Delivered price (Harga Alat) = Rp. 7.765.686.967
Trade-in value = Rp. 776.568.696
Ditanya:
Net depreciation value?
Penyelesaian:
Net depreciation value = Delivered price – Trade-in value

23
= Rp. 7.765.686.967 - Rp. 776.568.696
= Rp. 6.989.118.270

3. Depreciation
Diketahui:
Depreciation period in Hour = 11.520 Jam
Net depreciation value = Rp. 6.989.118.270
Ditanya:
Depreciation?
Penyelesaian:
Net depreciation
D =
Depreciation period∈hours
Rp . 6.989 .118 .270
=
11.520 jam
= Rp. 606.694 /Jam

4. Trade-in Value rate (r)

Gambar 4.1 Kurva Factor of Interest, Taxes, insurance

Diketahui:
Delivered price = Rp. 7.765.686.967
Trade-in value = Rp. 776.568.696
Ditanya:

24
Trade-in value rate?
Penyelesaian:
Trade−¿ value
Trade-in value rate =
Delivered price
Rp . 776.568.696
=
Rp . 7.765.686 .967
= 0.10

5. Factor (F)
Diketahui:
Trade-in value rate = 0.10
Depreciation period = 5 Years
Ditanya:
Factor?
Penyelesaian:
( n−1 ) x (1−r )
Factor =1-
2 xn
( 5−1 ) x( 1−0.1)
=1-
2x 5
4 x 0.9
=1-
2 x5
2 x 0.9
=1-
5
1.8
=1-
5
= 1 - 0.36
= 0.64

Dimana n adalah depreciation period dan r adalah Trade-in value


6. Interest, Taxes, Insurance (ITI)
Diketahui:
Delivered price = Rp. 7.765.686.967
Annual rate = 0.15
Factor = 0.64
Annual use in hour = 11.520 jam

25
Ditanya:
Interest, taxes, insurance (ITI)
Penyelesaian:
Factor x Delivered Price x Annual Rate
ITI =
Annual Use∈Hour
Factor x Delivered Price x Annual Rate
=
Annual Use∈ Hour
0.64 x Rp .7.765 .686 .967 x 0.15
=
11520 jam
=Rp. 64.714 /Jam

7. Total Biaya Kepemilikan


Diketahui:
Depreciation = Rp. 606.694 /Jam
Interest, taxes, insurance (ITI) = Rp. 64.714 /Jam
Ditanya:
Total biaya kepemilikan?
Penyelesaian:
Total Biaya Kepemilikan = Depreciation + Interest, taxes, insurance (ITI)
= Rp. 606.694 /Jam + Rp. 64.714 /Jam
= Rp. 671.408 /Jam

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Biaya Kepemilikan Excavator PC 2000-8


No Ownership Cost (Biaya Kepemilikan) Unit  
1 Depreciation Rp/jam 606,694.29
2 Harga Alat (Delivered Price) Rp 7,765,686,967.00
3 Net Depreciation Value Rp 6,989,118,270.30
4 Depreciation Period in hour Hours 11,520.00
5 Interest, Taxes, Insurance Rp 64,714.06
6 Trade-in Value Rate % 0.10
7 Factor % 0.64
8 Depreciation Period Years 5
9 Annual Rate % 0.15
10 Annual use in hours Jam 11,520.00
11 Total Biaya Kepemilikan Rp/jam 671,408

26
b. Biaya Operasi (Operating Cost)
1. Ongkos Bahan Bakar (Fuel)
Diketahui:
Konsumsi BBM = 70 Ltr/Jam
Price BBM = Rp. 9.700 /Liter
Ditanya:
Ongkos bahan bakar?
Penyelesaian:
Ongkos bahan bakar = Price BBM x Konsumsi BBM
= Rp. 9.700 /Liter x 70 Ltr/Jam
= Rp. 679.000 /Jam

2. Ongkos Penggantian Trackshoe/ban


Diketahui:
Price trackshoe/ban = Rp. 15.200.000
Umur trackshoe/ban = 1 Year = 8766 jam
Ditanya:
Ongkos penggantian ban?
Penyelesaian:
HargaTrackshoe /ban
Ongkos penggantian ban =
Umur Trackshoe /ban
Rp . 15.200 .000
=
8766 jam
= Rp. 1.733 /Jam

3. Ongkos Reparasi Trackshoe/ban


Diketahui:
Ongkos penggantian trackshoe/ban = Rp. 1.733 /Jam
Ditanya:
Ongkos reparasi trackshoe/ban = 100% x ORT
= 100% x Rp. 1.733 /Jam
= Rp. 1.733 /Jam

27
4. Ongkos Reparasi Umum
Diketahui:
Depreciation = Rp. 606.694 /Jam
Ditanya:
Ongkos reparasi umum?
Penyelesaian:
Ongkos reparasi umum = 90% x Depreciation
= 90% x Rp. 606.694 /Jam
= Rp. 546.025 /Jam

5. Lubrican and Grease


Tabel 4.4 Harga Lubricant and Consumsi Excavator PC 2000-8
N Consumsi Price
Lubricant And Grease
o Ltr/Jam Rp/Ltr
1 Crank Case 0.24 32,500
2 Transmision 0.06 30,000
3 Final Driver 0.085 27,500
4 Hydraulic Control 0.26 25,000
  Kg/jam Rp/Kg
5 Grease 0.08 30,000

Diketahui:
Crank case = 0.24 Ltr/Jam x Rp. 32.500 /Ltr
= Rp 7.800 /Jam
Transmision = 0.06 Ltr/Jam x Rp. 30.000 /Ltr
= Rp. 1.800 /Jam
Final Driver = 0.085 Ltr/Jam x Rp. 27.500 /Ltr
= Rp. 2.337 /Jam
Hydraulic Control = 0.26 Ltr/Jam x Rp. 25.000 /Ltr
= Rp. 6.500 /Jam
Grease = 0.8 Kg/Jam x Rp. 30.000 /Kg
= Rp. 2.400 /Jam
Ditanya:

28
Lubricant and grease?
Penyelesaian:
Lubrican and greas = Crank case + Transmision + Final Driver +
Hydraulic Contorl + Grease
= Rp 7.800 /Jam + Rp. 1.800 /Jam + Rp. 2.337 /Jam +
Rp. 6.500 /Jam + Rp. 2.400 /Jam
= Rp. 20. 837 /Jam

6. Upah Operator (Operator Wage)


Diketahui:
Upah Operator = Rp. 3.137.900
Waktu Efektif = 192 Jam/Bulan
Ditanya:
Upah Operator perjam?
Penyelesaian:
Rp . 3.137 .900/Bulan
Upah Operator =
192 jam
= Rp. 16.343 / Jam

7. Total Biaya Operasi


Diketahui:
Ongkos bahan bakar = Rp. 672.000 /jam
Ongkos Penggantian trackshoe/ban = Rp. 1.733 /Jam
Ongkos reparasi trackshoe/ban = Rp. 1.733 /Jam
Ongkos reparasi umum = Rp. 546.025 /Jam
Lubricant and grease = Rp. 20. 837 /Jam
Upah operator (Operator Wage) = Rp. 16.343 /Jam
Ditanya:
Total biaya operasi?
Penyelesaian:
Total biaya operasi = Ongkos bahan bakar + ongkos penggantian trackshoe +
Ongkos reparasi + ongkos reparasi + Lubricant and
Grease + upah operator

29
= Rp. 679.000 /jam + Rp. 1.733 /Jam + Rp. 1.733 /Jam
Rp. 546.025 /Jam + Rp. 20. 837 /Jam + Rp. 16.343 /Jam
= Rp. 1.265.674 /Jam

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan dan Rincian Biaya Operasi Excavator PC 2000-8
No Operating Cost (Biaya Operasi) Unit  
1 Ongkos Bahan Bakar   Rp/Jam 679,000.00
2 Konsumsi Fuel   Ltr/hour 70.00
3 Harga BBM   Rp/Ltr 9,700.00
Ongkos Penggantian
Rp/hours 1,733.97
4 Trackshoe/ban  
5 Price Trackshoe/ban   Rp 15,200,000.00
6 Life Time (umur ban)   Hours 8,766.00
7 Ongkos Reparasi Trackshoe   Rp/hours 1,733.97
8 Presentasi   % 1.00
9 Ongkos Reparasi Umum   Rp/hours 546,024.86
10 Presentasi   % 90.00%
11 Lubricants (Oil and Grease)   Rp/hours 20,837.50
12 Crank Case 32500 Rp/Ltr Rp/hours 7,800.00
13 Consumsi Crancase   Ltr/h 0.24
14 Transmision 30000 Rp/Ltr Rp/hours 1,800.00
15 Consumsi Transmisi   Ltr/h 0.06
16 Final Driver 27500 Rp/Ltr Rp/hours 2,337.50
17 Consumsi Final Drive   Ltr/h 0.09
18 Hydraulic Control 25000 Rp/Ltr Rp/hours 6,500.00
19 Consumsi Hydraulic Control   Ltr/h 0.26
20 Grease 30000 Rp/Ltr Rp/hours 2,400.00
21 Consumsi Grease   Ltr/kg 0.08
22 Upah Operator   Hours 16,343.22
23 Upah Operator   Rp/Month 3,137,000.00
24 Total Biaya Operasi   Rp/hour  1,265,674

c. Total Biaya Produksi


Diketahui:
Biaya Kepemilikan (Ownership Cost) = Rp. 671.408 /Jam
Biaya Operasi (Operating Cost) = Rp. 1.265.674 /Jam

30
USD = $. 1 = Rp. 13.543
Ditanya:
Total Biaya Produksi?
Penyelesaian:
Total Biaya Produksi = Biaya Kepemilikan + Biaya Operasi
= Rp. 671.408 /Jam + Rp. 1.265.674 /Jam
= Rp. 1.937.082 /Jam
= $. 143 /Jam

Untuk hasil dari perhitungan total biaya produksi selanjutnya pada alat
mekanis Hydraulic Excavator merek PC 1250SP-8, PC 600 dan PC 500LC-8R
dapat di lihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Total Biaya Produksi Hydraulic Excavator


Total Total
Mechine
Merek Ownership Operating Total Biaya Produksi
Model
Cost Cost
USD/Ja
Excavator   Rp/Jam Rp/Jam Rp/Jam
m
Komats 1,265,673.5 1,937,081.8
PC 2000-8 u 671,408.35 3 8 143.03
Komats 1,574,871.9
PC 1250SP-8 u 581,887.24 992,984.74 8 116.29
Komats
PC 600 u 294,186.83 606,032.22 900,219.05 66.47
PC 500LC- Komats
8R u 245,808.82 518,097.40 763,906.22 56.41
Sumber: Pengolahan Data

4.1.4 Perhitungan Biaya Produksi Dump Truck


Adapun perhitungan biaya produksi Dump Truck sebagai berikut.
1. Dumptruck HD 785-7
a. Biaya Kepemilikan (Ownership Cost)
1. Trade-in Value
Diketahui:
Delivered price (Harga Alat) = Rp. 8.600.000.000
Trade-in value rate = 0.10 = 10%
Ditanya:

31
Trade-in value?
Penyelesaian:
Trade-in value = Delivered Price x Trade-in value rate
= Rp. 8.600.000.000 x 10%
= Rp. 860.000.000

2. Net Depreciation Value


Diketahui:
Delivered price (Harga Alat) = Rp. 8.600.000.000
Trade-in value = Rp. 860.000.000
Ditanya:
Net depreciation value?
Penyelesaian:
Net depreciation value = Delivered price – Trade-in value
= Rp. 8.600.000.000 - Rp. 860.000.000
= Rp. 7.400.000.000

3. Depreciation
Diketahui:
Depreciation period in Hour = 11.520 jam
Net depreciation value = Rp. 7.400.000.000
Ditanya:
Depreciation?
Penyelesaian:
Net depreciation
D =
Depreciation period∈hours
Rp . 7.400 .000.000
=
11.520 jam
= Rp. 671.874 /Jam

4. Trade-in Value rate (r)


Diketahui:
Delivered price = Rp. 8.600.000.000
Trade-in value = Rp. 860.000.000

32
Ditanya:
Trade-in value?
Penyelesaian:
Trade−¿ value
Trade-in value =
Delivered price
Rp . 860.000 .000
=
Rp . 8.600 .000.000
= 0.10

5. Factor (F)
Diketahui:
Trade-in value rate = 0.10
Depreciation period = 5 Years
Ditanya:
Factor?
Penyelesaian:
( n−1 ) x (1−r )
Factor =1-
2 xn
( 5−1 ) x( 1−0.1)
=1-
2x 5
4 x 0.9
=1-
2 x5
2 x 0.9
=1-
5
1.8
=1-
5
= 1 - 0.36
= 0.64

Dimana n adalah depreciation period dan r adalah Trade-in value


6. Interest, Taxes, Insurance (ITI)
Diketahui:
Delivered price = Rp. 8.600.000.000
Annual rate = 0.15
Factor = 0.64

33
Annual use in hour = 11.520 jam
Ditanya:
Interest, taxes, insurance (ITI)
Penyelesaian:
Factor x Delivered Price x Annual Rate
ITI =
Annual Use∈Hour
Factor x Delivered Price x Annual Rate
=
Annual Use∈ Hour
0.64 x Rp . 8.600.000 .000 x 0.15
=
11520 jam
= Rp. 71.667 /Jam

7. Total Biaya Kepemilikan


Diketahui:
Depreciation = Rp. 671.874 /Jam
Interest, taxes, insurance (ITI) = Rp. 71.667 /Jam
Ditanya:
Total biaya kepemilikan?
Penyelesaian:
Total Biaya Kepemilikan = Depreciation + Interest, taxes, insurance (ITI)
= Rp. 671.874 /Jam + Rp. 71.667 /Jam
= Rp. 743.542 /Jam

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Biaya Kepemilikan Dump Truck HD 785-7


No Ownership Cost (Biaya Kepemilikan) Unit  
1 Depreciation Rp/Hours 671,874
2 Harga Alat (Delivered Price) Rp 8,600,000,000
3 Net Depreciation Value Rp 7,400,000,000
4 Depreciation Period in hour Hours 11,520.00
5 Interest, Taxes, Insurance Rp 71,667
6 Trade-in Value Rp 860,000,000
7 Trade-in Value Rate % 0.10
8 Factor % 0.64
9 Depreciation Period Years 5
10 Annual Rate % 0.15
11 Annual use in hours Hours 11,520.00

34
12 Total Biaya Kepemilikan Hours 743,542

b. Biaya Operasi (Operating Cost)


1. Ongkos Bahan Bakar (Fuel)
Diketahui:
Konsumsi BBM = 65 Ltr/Jam
Price BBM = Rp. 9.600 /Liter
Ditanya:
Ongkos bahan bakar?
Penyelesaian:
Ongkos bahan bakar = Price BBM x Konsumsi BBM
= Rp. 9.600 /Liter x 65 Ltr/Jam
= Rp. 624.500 /jam

2. Ongkos Penggantian Trackshoe/ban


Diketahui:
Price trackshoe/ban = Rp. 99.000.000
Umur trackshoe/ban = 1 Year = 8766 jam
Ditanya:
Ongkos penggantian ban?
Penyelesaian:
HargaTrackshoe /ban
Ongkos penggantian ban =
Umur Trackshoe /ban
Rp . 99.000 .000
=
8766 jam
= Rp. 11.293 /Jam

3. Ongkos Reparasi Trackshoe/ban


Diketahui:
Ongkos penggantian trackshoe/ban = Rp. 11.293 /Jam
Ditanya:
Ongkos reparasi trackshoe/ban = 100% x OPT
= 100% x Rp. 11.293 /Jam

35
= Rp. 11.293 /Jam

4. Ongkos Reparasi Umum


Diketahui:
Depreciation = Rp. 671.874 /Jam
Ditanya:
Ongkos reparasi umum?
Penyelesaian:
Ongkos reparasi umum = 90% x Depreciation
= 90% x Rp. 671.874 /Jam
= Rp. 604.687 /Jam

5. Lubrican and Grease


Tabel 4.8 Harga Lubricant and Consumsi Dump Tuck HD 785-7
N Consumsi Price
Lubricant And Grease
o Ltr/Jam Rp/Ltr
1 Crank Case 0.26 32,500
2 Transmision 0.21 30,000
3 Final Driver 0.13 27,500
4 Hydraulic Control 0.08 25,000
  Kg/jam Rp/Kg
5 Grease 0.03 30,000

Diketahui:
Crank case = 0.26 Ltr/Jam x Rp. 32.500 /Ltr
= Rp 8.450 /Jam
Transmision = 0.21 Ltr/Jam x Rp. 30.000 /Ltr
= Rp. 6.300 /Jam
Final Driver = 0.13 Ltr/Jam x Rp. 27.500 /Ltr
= Rp. 3.575 /Jam
Hydraulic Control = 0.08 Ltr/Jam x Rp. 25.000 /Ltr
= Rp. 2.000 /Jam
Grease = 0.03 Kg/Jam x Rp. 30.000 /Kg
= Rp. 900 /Jam

36
Ditanya:
Lubricant and grease?
Penyelesaian:
Lubrican and greas = Crank case + Transmision + Final Driver +
Hydraulic Contorl + Grease
= Rp 8.450 /Jam + Rp. 6.300 /Jam + Rp. 3.575 /Jam +
Rp. 2.000 /Jam + Rp. 900 /Jam
= Rp. 21.225 /Jam

6. Upah Operator (Operator Wage)


Diketahui:
Upah Operator = Rp. 3.137.900
Waktu Efektif = 192 Jam/Bulan
Ditanya:
Upah Operator perjam?
Penyelesaian:
Rp . 3.137 .900/Bulan
Upah Operator =
192 jam
= Rp. 16.343 / Jam

7. Total Biaya Operasi


Diketahui:
Ongkos bahan bakar = Rp. 630.500 /jam
Ongkos Penggantian trackshoe/ban = Rp. 11.293 /Jam
Ongkos reparasi trackshoe/ban = Rp. 11.293 /Jam
Ongkos reparasi umum = Rp. 604.687 /Jam
Lubricant and grease = Rp. 21.225 /Jam
Upah operator (Operator Wage) = Rp. 16.343 / Jam
Ditanya:
Total biaya operasi?
Penyelesaian:
Total biaya operasi = Ongkos bahan bakar + ongkos penggantian trackshoe +
Ongkos reparasi + ongkos reparasi + Lubricant and

37
Grease + upah operator
= Rp. 624.500 /jam + Rp. 11.293 /Jam + Rp. 11.293 /Jam +
Rp. 604.687 /Jam + Rp. 21.225 /Jam + Rp. 16.343 / Jam
= Rp. 1.288.842 /Jam

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan dan Rincian Biaya Operasi Dump Truck HD 785-7
No Operating Cost (Biaya Operasi) Unit  
1 Ongkos Bahan Bakar   Rp/Jam 6624,500
2 Konsumsi Fuel   Ltr/h 65.00
3 Harga BBM   Rp/Ltr 9,600.00
4 Ongkos Penggantian Trackshoe/ban   Rp/hours 11,293
5 Price Trackshoe/ban   Rp 99,000,000
6 Life Time (umur ban)   Hours 8,766.00
7 Ongkos Reparasi Trackshoe   Rp/hours 11,293
8 Presentasi   % 1.00
9 Ongkos Reparasi Umum   Rp/hours 604,687
10 Presentasi   % 0.90
11 Lubricants (Oil and Grease)   Rp/hours 21,225
12 Crank Case 32500 Rp/Ltr Rp/hours 8,450
13 Consumsi Crancase   Ltr/h 0.26
14 Transmision 30000 Rp/Ltr Rp/hours 6,300
15 Consumsi Transmisi   Ltr/h 0.21
16 Final Driver 27500 Rp/Ltr Rp/hours 3,575
17 Consumsi Final Drive   Ltr/h 0.13
18 Hydraulic Control 25000 Rp/Ltr Rp/hours 2,000
19 Consumsi Hydraulic Control   Ltr/h 0.08
20 Grease 30000 Rp/Ltr Rp/hours 900
21 Consumsi Grease   Ltr/kg 0.03
22 Upah Operator   Hours 16,343.22
23 Total Biaya Operasi   Rp/Hour 1,288,842
Sumber: Pengolahan Data

c. Total Biaya Produksi


Diketahui:
Biaya Kepemilikan (Ownership Cost) = Rp. 743.542 /Jam
Biaya Operasi (Operating Cost) = Rp. 1.288.842 /Jam
USD = $. 1 = Rp. 13.543
Ditanya:

38
Total Biaya Produksi?
Penyelesaian:
Total Biaya Produksi = Biaya Kepemilikan + Biaya Operasi
= Rp. 743.542 /Jam + Rp. 1.288.842 /Jam
= Rp. 2.032.384 /Jam
= $. 150.07 /Jam

Untuk hasil dari perhitungan total biaya produksi selanjutnya pada alat
mekanis Dump Truck merek HD 605-7R, HD 405-7 dan HD 325-7 dapat di lihat
pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Total Biaya Produksi Dump Truck


Total Total
Mechine Model Merek Ownership Operating Total Biaya Produksi
Cost Cost
Dumptruck   Rp/Jam Rp/Jam Rp/Jam USD/Jam
HD 758-7 Komatsu 743,541.67 1,288,842.99 2,032,384.66 150.07
HD 605-7R Komatsu 267,169.26 750,855.99 1,018,025.26 75.17
HD 405-7 Komatsu 114,810.57 464,830.21 579,640.78 42.80
HD 325-7 Komatsu 110,781.65 456,990.59 567,772.24 41.92
Sumber: Pengolahan Data

4.1.5 Perbandingan Biaya Produksi Kepdirjen dan Biaya Produksi Teoritis


Perbandingan biaya produksi menurut kepdirjen dan biaya produksi secara
teoritis pada produksi langsung terdiri dari pengupasan overburden, pengangkutan
overburden, penggalian batubara dan pengangkutan batubra. Hasil dari
perbandingan biaya produksi menurut kepdirjen dan biaya produksi secara teoritis
dapat di lihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Perbandingan Biaya Kepdirjen Dengan Biaya Secara Teoritis

39
Biaya
Mechine Kepdirjen Biaya
Merek Activity Satuan
Model Minerba Teoritis
No. 579
Excavator          
PC 2000-8 Komatsu 1.70 0.11
PC 1250SP-8 Komatsu Penggalian 1.70 0.10
USD/Ton
PC 600 Komatsu Batubara 1.70 0.09
PC 500LC-8R Komatsu 1.70 0.11
Dump Truck          
HD 758-7 Komatsu 0.28 0.40
HD 605-7R Komatsu Pengangkutan 0.28 0.22
USD/Ton/km
HD 405-7 Komatsu Batubara 0.28 0.19
HD 325-7 Komatsu 0.28 0.19
Excavator          
PC 2000-8 Komatsu 2.41 0.19
PC 1250SP-8 Komatsu Pengupasan 2.41 0.18
USD/Bcm
PC 600 Komatsu Overburden 2.41 0.17
PC 500LC-8R Komatsu 2.41 0.21
Dump Truck          
HD 758-7 Komatsu 1.74 0.72
HD 605-7R Komatsu Pengangkutan USD/Bcm/k 1.74 0.40
HD 405-7 Komatsu Overburden m 1.74 0.33
HD 325-7 Komatsu 1.74 0.34

4.2 Pembahasan
4.2.1 Produksi
a. Hydraulic Excavator
Hasil dari perhitungan produksi yang didapatkan untuk alat mekanis
hydraulic excavator PC 2000-8 untuk batubara sebesar 1,328.29 Ton/jam
sedangkan untuk overburden sebesar 737.94 Bcm/jam, untuk PC 1250SP-8
sebesar 815.41 Ton/jam sedangkan overburden sebesar 453.00 Bcm/jam, untuk
PC 600 produksi overburden yang di dapat sebesar 309.57 Bcm/jam sedangkan
untuk batubara sebesar 557.22 Ton/jam dan untuk PC 500LC-8R produksi
batubara sebesar 491.37 Ton/jam sedangkan untuk overburden 272.98 Bcm/jam.

b. Dump Truck

40
Hasil dari perhitungan produksi yang didapatkan untuk alat mekanis dump
truck HD 785-7 untuk batubara sebesar 371.47 Ton/km sedangkan untuk
overburden sebesar 206.37 Bcm/km dengan cycle time yang di dapat 7.6 menit,
Untuk HD 605-7R sebesar 815.41 Ton/km sedangkan overburden sebesar 184.88
Bcm/km dan cycle time yang di dapat sebesar 7.7 menit, untuk HD 407-7
produksi overburden yang di dapat sebesar 228.91 Bcm/km sedangkan untuk
batubara sebesar 127.17 Ton/km dengan cycle time 7.6 menit dan untuk HD 325-7
produksi batubara sebesar 221.64 Ton/km sedangkan untuk overburden 123.13
Bcm/km dengan cycle time sebesar 7.8 menit

4.2.2 Biaya Produksi


a. Total Biaya Kepemilikan (Total Ownership Cost)
1. Hydraulic Excavator
Hasil yang di dapatkan dari perhitungan maka total biaya kepemilikan
(Total Ownership Cost) yang harus di keluarkan untuk alat mekanis hydraulic
excavator PC 2000-8 sebesar Rp. 671.408,53 /Jam, untuk PC 1250SP-8 sebesar
Rp. 581.887,24 /Jam, untuk PC 600 sebesar Rp. 294.186,83 /Jam dan untuk PC
500LC-8R sebesar Rp. 245.808,82 /Jam.
2. Dump Truck
Hasil yang di dapatkan dari perhitungan maka total biaya kepemilikan
(Total Ownership Cost) yang harus di keluarkan untuk alat mekanis dump truck
HD 785-7 sebesar Rp. 743.541,67 /Jam, untuk HD 605-7R sebesar Rp.
267.169,26 /Jam, kemudian untuk HD 405-7 sebesar Rp. 114.810,57 /Jam dan
untuk HD 325-7 sebesar Rp. 110.781,65 /Jam.

b. Total Biaya Operasi (Total Operating Cost)


1. Hydraulic Excavator
Total biaya Operasi (Total Operating Cost) yang di dapatkan dari hasil
perhitungan maka total biaya operasi yang harus di keluarkan untuk hydraulic
excavator PC 2000-8 sebesar Rp. 1.265.673,53 /Jam, untuk PC 1250SP-8 sebesar
Rp. 992.984,74 /Jam, untuk PC 600 sebesar Rp. 606.032,22 /Jam dan untuk PC
500LC-8R sebesar Rp. 518.097,40 /Jam.
2. Dump Truck

41
Total Biaya Operasi (Operating Cost) yang di dapatkan dari hasil
perhitungan maka total biaya operasi yang harus di keluarkan untuk dump truck
HD 2000-8 sebesar Rp. 1.288.842,99 /Jam, untuk HD 605-7R sebesar Rp.
750.855,99 /Jam, untuk HD 405-7 sebesar Rp. 464.830,21 /Jam dan untuk HD
325-7 sebesar Rp. 456.990,59 /Jam.

c. Total Biaya Produksi


Total Biaya Produksi yang di dapatakan dari hasil perhitungan adalah total
biaya kepemilikan dan total biaya operasi di jumlahkan. Adapun total biaya
produksi untuk hydraulic excavator dan dump truck sebagai berikut.
1. Hydraulic Excavator
Total biaya produksi yang harus di keluarkan untuk hydraulic excavator PC
2000-8 sebesar Rp. 1.937.081,88 /Jam atau $. 143,03 /Jam, untuk PC 1250SP-8
sebesar Rp. 1.574.871,98 /Jam atau $. 116,29 /Jam, untuk PC 600 sebesar Rp.
900.219,05 /Jam atau $. 66,67 /Jam, sedangkan untuk PC 500LC-8R biaya yang
harus di keluarkan sebesar Rp. 763.906,22 /Jam atau $. 56,41 /Jam
2. Dump truck
Total biaya produksi yang di dapatkan dari hasil perhitungan maka biaya
total produksi yang harus di keluarkan untuk dump truck HD 758-8 sebesar Rp.
2.032.384,66 /Jam atau $. 150,07 /Jam, untuk HD 605-7R sebesar Rp.
1.018.025,26 /Jam atau $. 75,17 /Jam, untuk HD 405-7 sebesar Rp. 579.640,78
/Jam atau $. 42,80 /Jam, sedangkan untuk HD 325-7 biaya yang harus di
keluarkan sebesar Rp. 567.772,24 /Jam atau $. 41,92 /Jam

4.2.3 Perbandingan Biaya Produksi Kepdirjen dan Biaya Produksi Teoritis


a. Penggalian Batubara
Biaya penggalian batubara yang di tetapkan oleh Kepdirjen Minerba No.579
Tahun 2015 adalah sebesar $.1,70 /Ton sedangkan biaya penggalian secara teoritis
yang di dapatkan dari hasil perhitungan untuk hydraulic excavator PC 2000-7
adalah sebesar $. 1.11 /Ton, untuk PC 1250SP-8 sebesar $. 0.10 /Ton, untuk PC
600 sebesar $. 0.09 /Ton dan untuk PC 500LC-8R sebesar $. 0.11 /Ton. Grafik
perbandingan biaya penggalian batubara dapat di lihat pada gambar 4.2.

42
Gambar
GRAFIK BIAYA KEPDIRJEN DAN BIAYA SECARA TEORITIS
(PENGGALIAN BATUBARA) 4.2 Grafik
$1.80 $1.70 $1.70 $1.70 $1.70
$1.60
$1.40
$1.20
$1.00
$0.80
$0.60
$0.40
$0.20 $0.11 $0.10 $0.09 $0.11
$-
PC 2000-8 PC 1250SP-8 PC 600 PC 500LC-8R

BIAYA KEPDIRJEN BIAYA TEORITIS


Perbandingan Biaya Penggalian Batubara

b. Pengangkutan Batubara
Biaya
GRAFIK PERBANDINGAN BIAYA KEPDIRJEN DAN BIAYA SECARA
TEORITIS (PENGANGKUTAN BATUBARA)
$0.45
$0.40
$0.40
$0.35
$0.30 $0.28 $0.28 $0.28 $0.28
$0.25 $0.22
$0.20 $0.19 $0.19
$0.15
$0.10
$0.05
$-
HD 785-7 HD 605-7R HD 405-7 HD 325-7

BIAYA KEPDIRJEN BIAYA TEORITIS

pengangkutan batubara yang di tetapkan oleh Kepdirjen Minerba No.579 Tahun


2015 adalah sebesar $. 0.28 /Ton sedangkan biaya pengangkutan batubara secara
teoritis yang di dapatkan dari hasil perhitungan untuk dump truck HD 2000-7
adalah sebesar $. 0.40 /Ton, untuk HD 605-7R sebesar $. 0.22 /Ton, untuk HD
405-7 sebesar $. 0.19 /Ton dan untuk HD 325-7 sebesar $. 0.0.19 /Ton. Grafik
perbandingan biaya pengangkutan batubara dapat di lihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Biaya Pengangkutan Batubara


c. Pengupasan Overburden

43
Biaya Pengupasan overburden yang di tetapkan oleh Kepdirjen Minerba
No.579 Tahun 2015 adalah sebesar $. 2.41 /Ton sedangkan biaya pengupasan
overburden secara teoritis yang di dapatkan dari hasil perhitungan untuk
hydraulic excavator PC 2000-7 adalah sebesar $. 0.19 /Ton, untuk PC 1250SP-8
sebesar $. 0.18 /Ton, untuk PC 600 sebesar $. 0.17 /Ton dan untuk PC 500LC-8R
sebesar $. 0.21 /Ton. Grafik perbandingan biaya pengupasan overburden dapat di
lihat pada gambar 4.4.

GRAFIK PERBANDINGAN BIAYA KEPDIRJEN DANBIAYA SECARA


TEORITIS ( PENGUPASAN OVERBURDEN) Gambar
$3.00 4.4 Grafik
$2.50 $2.41 $2.41 $2.41 $2.41

$2.00

$1.50

$1.00

$0.50
$0.19 $0.18 $0.17 $0.21
$-
PC 2000-8 PC 1250SP-8 PC 600 PC 500LC-8R

BIAYA KEPDIRJEN BIAYA TEORITIS

Perbandingan Biaya Pengupasan Overburden

b. Pengangkutan Overburden
Biaya pengangkutan overburden yang di tetapkan oleh Kepdirjen Minerba
No.579 Tahun 2015 adalah sebesar $. 1.74 /Ton sedangkan biaya pengangkutan
overburden secara teoritis yang di dapatkan dari hasil perhitungan untuk dump
truck HD 2000-7 adalah sebesar $. 0.72 /Ton, untuk HD 605-7R sebesar $.
0.40 /Ton, untuk HD 405-7 sebesar $. 0.33 /Ton dan untuk HD 325-7 sebesar $.
0.0.34 /Ton. Grafik perbandingan biaya pengangkutan batubara dapat di lihat pada
gambar 4.5.

44
GRAFIK PERBANDINGAN BIAYA KEPDIRJEN DAN BIAYA SECARA TEORITIS (
PENGANGKUTAN OVERBURDEN)
$2.00
$1.80 $1.74 $1.74 $1.74 $1.74
$1.60
$1.40
$1.20
$1.00
$0.80 $0.72
$0.60
$0.40
$0.40 $0.33 $0.34
$0.20
$-
HD 785-7 HD 605-7R HD 405-7 HD 325-7

BIAYA KEPDIRJEN BIAYA TEORITIS

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Biaya Pengangkutan Overburden

45
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengolahan data maka dapat disimpulkan.
1. Kemampuan produksi alat mekanis secara teoritis pada hydraulic excavator
PC 2000-8 untuk batubara sebesar 1,328.29 Ton/jam sedangkan untuk
overburden sebesar 737.94 Bcm/jam, untuk PC 1250SP-8 sebesar 815.41
Ton/jam sedangkan overburden sebesar 453.00 Bcm/jam, untuk PC 600
produksi overburden yang di dapat sebesar 309.57 Bcm/jam sedangkan
untuk batubara sebesar 557.22 Ton/jam dan untuk PC 500LC-8R produksi
batubara sebesar 491.37 Ton/jam sedangkan untuk overburden 272.98
Bcm/jam. Hasil dari perhitungan produksi yang didapatkan untuk alat
mekanis dump truck HD 785-7 untuk batubara sebesar 371.47 Ton/km
sedangkan untuk overburden sebesar 206.37 Bcm/km, untuk HD 605-7R
sebesar 815.41 Ton/km sedangkan overburden sebesar 184.88 Bcm/km,
untuk HD 407-7 produksi overburden yang di dapat sebesar 228.91 Bcm/km
sedangkan untuk batubara sebesar 127.17 Ton/km dan untuk HD 325-7
produksi batubara sebesar 221.64 Ton/km sedangkan untuk overburden
123.13 Bcm/km.
2 Biaya Produksi yang harus di keluarkan untuk hydraulic excavator PC
8000-7 adalah sebesar $. 143.03 /Jam, PC 125SP-8 sebesar $. 116.29 /Jam,
PC 600 sebesar $. 66.47 /Jam, PC 500LC-8R sebesar $56.41 /Jam
sedangkan untuk dump truck HD 785-7 sebesar $. 150.07 /Jam, HD 605-7R
sebesar $. 75.17 /Jam, HD 405-7 sebesar 42.80 /Jam dan HD 325-7 sebesar
$. 41.92 /Jam
3. Biaya teoritis untuk aktivitas penggalian batubara sebesar $. 0.09 /Ton
sedangkan biaya kepdirjen sebesar $. 1.71 /Ton, selisih $. 1.62 /Ton lebih
murah dari biaya kepdirjan. Untuk biaya teoritis aktivitas pengangkutan
batubara adalah sebesar $. 0.19 /Ton/km sedangkan biaya kepdirjen sebesar
$. 0.28 /jam/km selisih $. 0.09 /Ton/km lebih murah dari biaya kepdirjen.
Biaya kepdirjen untuk aktivitas pengupasan overburden sebesar $. 1.74
/Bcm sedangkan biaya teoritis sebesar $. 0.17 /Bcm selisih $. 1.57 /Bcm

46
lebih murah dari biaya kepdirjen dan untuk biaya teoritis pengangkutan
overburden sebesar $. 0.33 /Bcm/km sedangkan biaya yang di terapkan
kepdirjen sebesar $. 1.74 /Bcm/km selisih $. 1.41 /Bcm/km lebih murah dari
biaya yang di terapkan oleh kepdirjen.

5.2 Saran
Untuk peneliti selanjutnya bisa melakukan perhitungan biaya produksi
penambangan secara aktual agar mengetahui biaya aktual secara pasti yang di
keluarkan oleh perusahaan.

47
DAFTAR PUSTAKA

Elsa Rahma Afrila. 2017. Analisis Biaya Produksi Penambangan Batu Kapur
Pada Bulan April 2017 Di Bukit Karang Putih Pt. Semen Padang.
September 2017.

Handbook Komatsu Edition 30. 2009. Spesification and Application Handbook


Edition 30. December 2009

Deea Rizki Oziana. 2016. Studi Perbandinagn Perhitungan Biaya Produksi


Penambangan Batubara PT. Mifa Bersaudara Tahun 2015 Dengan
Kepdirjen Minerba No.579 Tahun 2015. https://etd.unsyiah.ac.id/baca.
(18 Agustus 2021)

Klinton Butar-Butar. 2021. Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Adaro


Energy Tbk. Skripsi Jurusan Teknik pertambangan Universitas papua
Manokwari.

Fernando Nanlohy. 2017. Perhitungan Biaya Produksi penambangan Sirtu


Pada PT. Klawafun Alam Lestari Kabupaten Sorong Provinsi Papua
Barat. Kerja Praktek Jurusan Teknik pertambangan Universitas papua
Manokwari.

Ronald Martin Sokop. 2018. Analisis Perhitungan Produktivitas Alat Berat


Gali-Muat (Excavator) Dan Alat Angkut (Dump Truck) Jordan Sea.
Agustus 2018

Marketbook. 2021. Harga Alat Mekanis Hydraulic Excavatod dan Dump


Truck.https://www.marketbook.web.id/listings/constructionequipment/fors
ale/list/category/1032/excavatorscrawler/manufacturer/komatsu/model/pc20
00-8.

Kepdirjen Minerba Tahun 2015. Biaya Produksi Untuk Penentuan Harga Dasar
Batubara.

48

Anda mungkin juga menyukai