Disusun oleh :
DERI SUPRIYADI
NIM : 171010350046
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Tangerang Selatan, 28 September 2022
Di Tempat
Dengan Hormat.
Nim : 171010350046
Dengan ini saya bermaksud mengajukan permohonan judul tugas akhir untuk
melengkapi persyaratan kurikulum Sarjana Strata Satu (S-1) di jurusan Teknik
Mesin. Adapun judul tugas akhir yang saya ambil adalah : “SINTESIS
GRAPHENE NANOSHEET DARI TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI
ELEKTRODA BATERAI DENGAN PENGAMATAN SEM-EDX DAN UJI
KERJA”.
Besar harapan saya, judul tersebut dapat Bapak terima. Atas perhatian dan
dukungan nya saya terima kasih.
Hormat saya
(Deri Supriyadi)
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin dengan memanjatkan Puji dan syukur
kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan kekuatan, rahmat dan hidayah-
Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi kita
Muhammad S.A.W, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
Proposal saya yang berjudul “SINTESIS GRAPHENE NANOSHEET (N-
GBN) DARI TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA) DENGAN SUHU
PEMANGGANGAN 300° C DAN SUHU PIROLIS 700° C SEBAGAI
ELEKTRODA BATERAI DENGAN PENGAMATAN SEM-EDX, XRD DAN
UJI KERJA” ini ditempuh untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Strata
Satu (S-1) di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
Penulis menyadari penulisan proposal ini jauh dari kesempurnaan, itu
dikarenakan keterbatasan dari penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dalam penulisan proposal ini, semoga laporan ini berguna bagi
penulis dan untuk pihak-pihak lain sebagai acuan untuk kebutuhan ilmu
pengetahuan. Dalam proses pengerjaan dan penyusunan proposal ini tidak lepas
dari pengarahan dan bimbingan diberbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan proposal,kepada :
1. Bapak Drs. H. Darsono. Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
memberikan pendidikan yang dapat terjangkau.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. Selaku Rektor Universitas
Pamulang yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi mahasiswa nya
untuk lebih berinovasi.
3. Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng. Sc., Ph.D, Selaku Dekan Fakultas Teknik, yang
telah memberikan masukan dan pengarahanya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Nur Rohmat, S.T., M.T Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
juga selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan masukan dan
pengarahannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
Skripsi.
ii
5. Bapak Nur Rohmat S.T., M.T selaku dosen pengarah Proposal Skripsi Teknik
Mesin Universita Pamulang, yang telah membimbing dan mengarahkan dalam
penyusunan Proposal Skripsi.
6. Seluruh rekan-rekan seperjuangan Teknik Mesin Universitas Pamulang yang
telah memberikan semangat dan dukungannya.
7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
semangat, motivasi, dukugan penuh kepada saya dan selalu terselipkan Do’a
agar di berikan kelancaran dan kemudahan untuk segala urusan nya.
Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga proposal skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian walaupun masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang
membangun kemudian hari dan hanya Alloh SWT yang bisa membalas kebaikan
dan selalu mencurahkan taufik serta hidayah-Nya untuk kita semua Aamiin.
Deri Supriyadi
171010350046
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
iv
2.12 Pengertian X-RAY Diffraction (XRD)...................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Graphene...............................................................................5
Gambar 2. 2 Sintesis Oksidasi graphene..................................................................8
Gambar 2. 3 Sintesis Graphene................................................................................8
Gambar 2. 4 Pohon Kelapa....................................................................................10
Gambar 2. 5 Tempurung Kelapa............................................................................14
Gambar 2. 6 Alat Uji SEM.....................................................................................18
Gambar 2. 7 Alat Uji XRD....................................................................................19
Gambar 3. 1 Flow Chart Proses Penelitian............................................................23
Gambar 3. 2 Lab Teknik Mesin Unpam................................................................24
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Klasifikasi Kelapa.................................................................................10
Tabel 2. 2 Komposisi Kimia Tempurung Kelapa..................................................14
Tabel 3. 1 Schedule Penyusunan Skripsi...............................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara tropis yang dikaruniai pohon kelapa yang melimpah.
Pohon ini dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pulau
Sumatera hingga Papua. Ini merupakan potensi yang perlu digarap dengan baik
mengingat pemanfaatan kelapa hingga saat ini dirasakan belum optimal. Salah satu
peluang pengembangan potensi dari kelapa dan sengon adalah dengan
pemanfaatan limbah. Perkebunan kelapa menghasilkan sisa atau limbah yang
belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah yang dihasilkan oleh perkebunan
kelapa ada tiga macam yaitu limbah padat, limbah cair dan gas (Anggoro et al.,
2018).
Terkadang kita tidak menyadari bahwa sampah organik sangat banyak
jumlahnya dan memiliki nilai yang lebih bermanfaat seperti dijadikan briket dan
bahan bakar alternatif dari pada dibakar yang hanya menghasilkan polutan bagi
udara. Salah satu pemanfaatan limbah batok kelapa dan magnesium adalah dengan
memanfaatkannya sebagai sumber energi terbarukan atau sebagai bahan bakar
alternatif. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah sebagai briket arang
(Anetiesia et al., 2015).
Tempurung kelapa merupakan sumber energi alternatif yang melimpah
dengan kandungan energi yang relatif besar, bahan bakunya mudah didapatkan
dan dapat digunakan oleh masyarakat tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
Tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih ramah
lingkungan. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan bakar pada rumah
tangga. Penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan bakar langsung kurang
praktis, karena menghasilkan asap yang banyak, karena itu harus diolah terlebih
dahulu menjadi briket (Arkan, 2018).
Graphene adalah monolayer grafit, yang terdiri dari hibridisasi sp2 atom
karbon yang memiliki struktur hexagonal dan tersusun dalam kisi kristal sarang
lebah. Graphena tampak berupa material kristalin berdimensi dua pada suhu
kamar memperlihatkan struktur jaringan karbon yang benar-benar teratur dalam
dua dimensi, yaitu dimensi panjang dan dimensi lebar. Unit dasar struktur ini
1
2
hanya terdiri atas enam atom karbon yang saling bergabung secara kimiawi. Jarak
antar atom C-nya sama dengan 0,142 nm (Arjo et al., 2021)
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak negatif
yang akan ditimbulkan. Salah satu cara yang paling efektif dalam penanggulangan
masalah limbah tempurung kelapa ini adalah mereduksi limbah tempurung kelapa
dari sumbernya. Limbah tempurung kelapa dapat diolah menjadi sebagai sumber
energi yaitu elektroda baterai. Dalam pengajuan proposal skripsi ini akan
dilakukan studi “SINTESIS NITROGEN DOPE - GRAPHENE NANOSHEET (N-
GBN) DARI TEMPURUNG KELAPA (COCOS NUCIFERA) DENGAN SUHU
PEMANGGANGAN 300° C DAN SUHU PIROLIS 700° C SEBAGAI
ELEKTRODA BATERAI DENGAN PENGAMATAN SEM-EDX, XRD DAN
UJI KERJA”.
5
6
dengan alat sentrifus pada kecepatan 6500 rotor per minute (rpm) selama 20
8
Perubahan yang terjadi pada Sintesis Graphene Berlapis Nano (N-GBN) pada
tahapan sintesis oksida graphene, grafit dioksidasi sehingga menjadi oksida grafit.
Metode yang digunakan untuk mensintesis oksida grafit dalam penelitian ini
adalah modifikasi Metode Hummers. Proses sintesis dimulai dengan melarutkan
grafit komersil, NaNO3 dan KMnO4 di dalam H2SO4 98% pada kondisi
stirring di dalam ice bath untuk menjaga temperatur di bawah 25oC selama 1 jam.
Pada proses penambahan ini maka larutan akan berubah warna, yang sebelumnya
berwarna hitam pekat menjadi hitam kehijauan yang menunjukan indikasi, bahwa
reaksi oksidasi grafit telah dimulai. Prosesnya selanjutnya adalah proses
homogenisasi dengan stirring selama 24 jam menghasilkan larutan coklat tua
yang menandakan grafit telah teroksidasi secara sempurna.
Proses sintesis graphene dimulai dengan pembuatan prekursor oksida
graphene. Oksida graphene diperoleh dengan menggunakan proses pendispersian
oksida grafit pada air dengan menggunakan proses ultrasonikasi. Proses
ultrasonikasi betujuan untuk proses pengelupasan oksida grafit menjadi lembaran-
lembaran oksida grafena dengan memutuskan ikatan Van der Walls pada
interlayer. Pancaran gelombang ultrasonik sebelum proses reduksi mengakibatkan
terjadinya perbedaan tinggi puncak difraksi. Puncak difraksi meningkat dengan
lamanya proses ultrasonikasi. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak jumlah
oksida graphene yang terbentuk, sehingga derajat reduksi meningkat. Larutan
oksida graphene yang didapatkan, disaring dan dikeringkan dalam oven pada suhu
80° C.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan
teknologi penyangga bangunan. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu,
dipakai orang sebagai kayu bakar dan papan untuk rumah. Daunnya dipakai
sebagai atap rumah setelah dikeringkan.
2. Buah kelapa
Bunga kelapa mulai mekar ketika kelapa berusia sekitar 4 sampai 6 tahun.
Bunga kelapa memiliki warna kuning dan beraroma manis. Bunga tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh barectea. Bunga kelapa dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan alkohol dan cuka.
3. Sabut kelapa
Sabut (Mesocarp, Coco fibre) buah kelapa digunakan sebagai bahan bakar, tali
anyaman, keset, pot bunga anggerek, dan lain-lain. Dalam dunia pertanian,
sabut kelapa cocok digunakan sebagai cangkok tanaman dan medium
tumbuhan tanaman anggerek epifit. Selain itu sabut kelapa dapat digunakan
sebagai obat tradisional
4. Tempurung kelapa
Tempurung atau batok kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar berupa
arang dan bahan baku kerajinan tangan. Tempurung kelapa yang dibakar akan
menjadi arang, diproses lagi hingga menjadi karbon aktif. Arang tempurung
kelapa yang baik mengandung air antara 2-5%.
5. Daging buah kelapa
Daging buah kelapa mengandung berbagai enzim. Semua bagian buah kelapa
dapat dimanfaatkan daging buahnya untuk berbagai keperluan. Minyak kelapa
selain digunakan sebagai minyak goreng juga dimanfaatkan sebagai obat
tradisional dan produk kecantikan.
6. Air kelapa
Air kelapa (Coconut water) merupakan air alami yang steril dan mengandung
kalium, khalor serta kalorin yang tinggi. Industri makanan, air kelapa
digunakan sebagai bahan baku pembuatan kecap,dan nata de coco. Indonesia,
air kelapa dimanfaatkan sebagai minuman, gula merah dan media pembuatan
nata de coco.
7. Batang kelapa
Batang kelapa terdiri atas jaringan pembuluh yang dikelilingi jaringan
parenchime sehingga kayu kelapa memiliki nilai yang artistik. Batang kelapa
dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, dan bahan bangunan, perabotan,
13
mebel atau furnitur. Komposisi kimia kayu kelapa sama dengan kayu lain,
terdiri atas 50% Karbon, 6,2% Hidrogen, dan 43,2% Oksigen.
(SiO2) yang terdapat pada tempurung tersebut. Dari berat total buah kelapa antara
15% sampai 19% merupakan berat tempurungnya. Selain itu, tempurung juga
banyak mengandung lignin, sedangkan kandungan methoxyl dalam tempurung
hampir sama dengan yang terdapat dalam kayu. Pada umumnya, nilai kalor yang
terkandung dalam tempurung kelapa adalah berkisar antara 18200kJ/kg hingga
19338,05 kJ/kg.
Tabel 2. 2 Komposisi Kimia Tempurung Kelapa
(Sumber : Defianti, 2016)
Unsur Kimia Kandungan (%)
Sellulosa 26,60
Pentosan 27
Lignin 29,40
Kadar Abu 0,60
Solven Ekstraktif 4,20
Uronat Anhydrad 3,50
Nitrogen 0,11
Air 8,00
b. Pirolisis hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan polimer dari beberapa monosakarida seperti
pentosan (C5H8O4) danheksosan (C6H10O5). Pirolisis pentosan
menghasilkan furfural, furan dan derivatnyabesertasatu seri panjang asam-
asam karboksilat (Suhendra et al., 2020). Pirolisis heksosan terutama
menghasilkan asam asetat dan homolognya. Hemiselulosa akan
terdekomposisi pada temperatur 200-250° C .
c. Pirolisis lignin
Lignin merupakan sebuah polimer kompleks yang mempunyai berat
molekul tinggi dantersusun atas unit-unit fenil propana. Senyawa-senyawa
yang diperoleh dari pirolisis strukturdasar lignin berperanan penting dalam
memberikan aroma asap produk asapan. Senyawa ini adalah fenol, eter
fenol seperti guaiakol, siringol dan homolog serta derivatnya. Lignin mulai
mengalami dekomposisi pada temperatur 300-350° C dan berakhir pada
400-450° C.
2.9 Asap Cair
Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam
medium gas. Asap cair juga merupakan campuran larutan dari dispersi asapkayu
dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu. Asap
cair dapat digunakan untuk menciptakan flavor asap pada produk. Asap cair
pertama kali diproduksi pada tahun 1980 oleh sebuah pabrik farmasi di Kansas
City, dikembangkan dengan metode distilasi kayu asap. Asap cair yang dihasilkan
dari proses pirolisis perlu dilakukan proses pemurnian dimana prosesini
menentukan jenis asap cair yang dihasilkan (Jayanudin et al., 2012). Berikut ini
adalah jenis asap cair yaitu :
1. Asap cair nilai 3
Jenis asap cair nilai 3 ini sudah dilakukan proses pemurnian dengan distilasi
pada suhu sekitar 150° C untuk menghilangkan tar. Proses pemurnian asap cair
belum sempurna karena masih mengandung sedikit tar. Hal ini dapat terlihat
dari cirinya yaitu berwarna coklat pekat, bau tajam. Asap cair ini diorentasikan
untuk pengawetan karet.
2. Asap cair nilai 2
17
Jenis asap cair ini lebih murni dibandingkan dengan nilai 3 karena selain di
distilasi kemudian dilanjutkan penyaringan dengan zeolit. Asap cair ini
memiliki warna kuning kecoklatandandiorentasikan untuk pengawetan bahan
makanan mentah seperti daging, ayam, dan ikan.
3. Asap cair nilai 1
Asap cair nilai 1 merupakan penyempurnaan dari asap cair nilai 3 dan 2
karena dilakukan proses fraksinasi dan dilanjutkan penyaringan dengan
karbon aktif. Warna asap cair ini kuning pucat dan digunakan untuk bahan
makanan siap saji seperti mie basah, bakso, dan tahu.
Pemanfaatan asap cair sangat luas, seperti pada industri pangan. Asap cair ini
selain digunakan sebagai pengawet makanan juga sebagai pemberi rasa dan
aroma. Asap cair mengandung senyawa fenol dan asam bersifat anti mikroba dan
antioksidan. Manfaat asap cair pada industry perkebunan digunakan sebagai
koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti antijamur, anti bakteri
sehingga dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan. Pada Industri
kayu asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap dari pada kayu
yang tanpa diolesi asap cair
2.10 Pengertian Scanning Electron Microscope (SEM)
Pengujian mikrostruktur dilakukan untuk melihat mikrostuktur yang terjadi
pada bahan paduan CuHfCo. Dimana alat yang digunakan untuk pengamatan
mikrostruktur adalah SEM. Untuk melihat wujud fasa struktur yang terbentuk
pada bahan paduan CuHfCo. Sedangkan untuk pengamatan komposisi unsur
kimia secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan Energy Disversif Sinar-X
Spektroskopi (EDXS). SEM merupakan sebuah mikroskop elektron yang
berfungsi untuk melihat/menganalisa suatu permukaan dari sampel dengan cara
menembakkan elektron dengan energi tinggi pada sampel. Elektron ini kemudian
berinteraksi dengan atom-atom pada sampel sehingga sampel akan memproduksi
sinyal-sinyal yang mengandung informasi mengenai topografi permukaan dari
sampel komposisi dan beberapa karakteristik lain seperti konduktifitas listrik.
Definisi lain dari SEM adalah merupakan suatu mikroskop elektron yang mampu
untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi dari sebuah permukaan sampel.
Gambar yang dihasilkan oleh SEM memiliki karakteristik penampilan tiga
18
dimensi, dan dapat digunakan untuk menentukan struktur permukaan dari sampel
(Sihite, 2019). Hasil gambar dari SEM hanya ditampilkan dalam warna hitam
putih. SEM menerapkan prinsip difraksi elektron, dimana pengukurannya sama
seperti mikroskop optik. Prinsipnya adalah elektron yang ditembakkan akan
dibelokkan oleh lensa elektromagnetik dalam SEM. SEM menggunakan suatu
sumber elektron berupa pemicu elektron (electron gun) sebagai pengganti sumber
cahaya. Elektron-elektron ini akan diemisikan secara termionik (emisi elektron
dengan membutuhkan kalor, sehingga dilakukan pada temperatur yang tinggi) dari
sumber elektron
3. Elektrolit
Pada umumnya larutan elektrolit berupa larutan asam, basa atau garam
sehingga sangat bersifat konduktor ionik. Namun elektrolit tidak harus berupa
larutan, dimana terdapat elektrolit berupa bubuk kering atau pasta. Elektrolit
berperan sebagai media transfer antara katoda dan anoda. Pada saat elektron
melewati sirkuit eksternal, material elektroda di bagian dalam sel berubah
menjadi ion - ion untuk bisa mempertahankan aliran proses, sehingga ion - ion
tersebut harus melewati elektrolit yang berupa asam, basa atau garam.
Elektrolit yang digunakan dalam sel mempunyai persyaratan yaitu mempunyai
konduktivitas yang baik dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam
baterai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian secara umum merupakan tata cara penelitian yang
direalisasikan dalam pemeriksaan, pengujian dan eksperimen. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini diawali dengan melakukan pengumpulan data
melalui inspeksi lapangan, pengambilan data visual, sampel material uji,
pengujian, studi literatur untuk mendukung pembuktian hipotesa, pengolahan
data, analisa sampai dengan mendapatkan penentuan kelayakan operasi
3.1 Diagram Alir Penelitian
Proses penelitian dalam sintesis graphene nanosheet (N-GBN) dari tempurung
kelapa (cocos nucifera) dengan suhu pemanggangan 300° C dan suhu pirolis 700°
C sebagai elektroda baterai dengan pengamatan SEM-EDX, XRD dan uji kerja
sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah.
2. Kegiatan pengumpulan data penelitian.
3. Pengujian laboratorium dan analisa suhu
4. Analisa dan pembahasan
5. Kesimpulan dan saran
22
23
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Bahan
Proses Pemanggangan
Pengumpulan Data
Selesai
c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian meliputi kegiatan analisis data dan penyusunan
laporan, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2022 - Januari
2023.
Tabel 3. 1 Schedule Penyusunan Skripsi
Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Bulan 1
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan BAB I
3 Penyusunan BAB II
4 Penyusunan BAB III
5 Sidang Proposal
6 Pengambilan data
Analisis dan olah
7
data
8 Penyusunan BAB IV
9 Penyusunan BAB V
10 Sidang Skripsi
26
27