TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
YUDHA WIBOWO
NIM. 080403226
DEPARTEMEN
TEKNIK
F A K U L T A S
INDUSTRI
T E K N I K
D A N
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir merupakan salah satu syarat akademis yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa Teknik Industri untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Penulis melaksanakan Tugas Akhir di PT. Bridgestone Sumatera Rubber
Estate yang bergerak dibidang pembuatan crumb rubber. Tugas Akhir ini berjudul
Analisis Penentuan Waktu Istirahat Pendek Berdasarkan Beban Kerja Fisik dan
Asupan Energi pada Bagian Balling Press di PT. Bridgestone Sumatera Rubber
Estate.
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, penulis selalu terbuka untuk saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan tulisan ini ke depan.
PENULIS
UCAPAN TERIMAKASIH
7. Seluruh staff dan karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate yang
telah memberikan bantuan baik berupa informasi dan dukungan moril dalam
melakukan penelitian
8. Teman-teman terbaikku Randy Cardo, Riza, Ade, Yudha Aditya, Febrian,
Tiwi, Dwi,
memberikan semangat, canda dan tawa, serta berbagi dalam keadaan susah
dan senang.
9. Semua teman-teman seperjuangan stambuk 2005, dan seluruh senior dan
junior yang mendukung dan memberi semangat kepada penulis.
10. Seluruh yang pernah memberikan spesial semangat kepada penulis Irene
Anastasya SKg, Utami Sartika SST, Briptu Ulpa Rizki, Yana Septi Wahani,
Damayanti semoga di kemudian hari tuhan membalas kebaikan anda.
Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan terimakasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN
LEMBAR JUDUL...................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................
ii
KATA PENGANTAR.............................................................................
iii
iii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iv
DAFTAR TABEL....................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................
vii
ABSTRAK..............................................................................................
iii
PENDAHULUAN...............................................................
I-1
I-1
I-3
I-3
I-3
I-4
I-5
BAB
II
HALAMAN
II-1
II-1
II-4
II-5
II-6
II-6
II-8
II-10
II-10
II-12
II-13
II-13
II-14
III-1
III-1
III-2
III-2
3.4. Fisiologi.................................................................................
III-5
III-6
BAB
HALAMAN
III-6
III-8
III-12
III-15
III-16
III-17
III-17
3.9. Energi..................................................................................
III-19
III-19
III-20
III-21
III-22
III-23
3.10.1. Pengertian..............................................................
III-23
III-23
III-25
III-26
III-29
BAB
HALAMAN
III-29
III-30
3.15.1. Populasi..................................................................
III-30
III-31
III-31
III-35
BAB
HALAMAN
V-1
V-1
V-2
V-2
V-3
V-25
V-28
V-32
V-36
V-38
V-39
VI-1
6.1. Jumlah Masukan dan Keluaran Energi pada Kondisi Saat Ini VI-1
6.2. Jumlah Konsumsi Oksigen pada Saat Ini...............................
VI-7
6.3. Frekuensi dan Lamanya Waktu Istirahat yang Ada Saat Ini..
VI-8
BAB
HALAMAN
VI-8
VI-9
VI-10
VI-13
VII-1
VII-1
7.2. Saran......................................................................................
VII-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
II-3
II-11
II-12
III-8
III-9
III-11
III-25
V-3
V-4
V-4
V-4
V-5
V-7
V-9
V-11
TABEL
HALAMAN
V-13
5.10. Perhitungan Jumlah Energi Pekerja 1 yang Masuk dari Makanan V-15
5.11. Hasil Perhitungan Jumlah Energi yang Masuk dari Makanan
Pekerja 1......................................................................................
V-17
V-17
V-17
V-18
V-20
V-21
V-22
V-24
TABEL
HALAMAN
V-26
V-26
V-27
V-28
V-29
V-29
V-30
V-31
V-32
TABEL
HALAMAN
V-33
V-33
V-34
V-34
V-35
V-35
V-35
V-36
V-37
V-37
V-38
V-38
V-40
V-41
TABEL
HALAMAN
V-41
V-42
VI-1
VI-2
VI-2
VI-3
VI-3
VI-4
VI-4
VI-5
VI-5
TABEL
HALAMAN
VI-6
VI-6
VI-7
VI-8
VI-9
VI-10
VI-10
VI-11
VI-11
VI-13
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
1.
L-1
2.
L-2
3.
L-3
4.
L-4
5.
L-5
6.
Form TA ..........................................................................................
L-6
7.
L-7
8.
Surat Balasan.....................................................................................
L-8
9.
L-9
10.
ABSTRAK
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan suatu perusahaan yang
di dalam darah, untuk hal ini istirahat setengah jam sesudah 4 jam kerja terusmenerus sangat penting artinya. Istirahat pendek sering dilakukan juga lebih baik
daripada melakukan istirahat satu kali dalam waktu yang panjang (Sedamayanti,
1996).
Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses
kerja terjadi kelelahan, hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis
dan kelelahan psikologis. Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul
karena adanya perubahan faal tubuh. Perubahan faal tubuh dari kondisi segar
menjadi letih akan mempengaruhi keoptimalan kinerja pekerja. Pemulihan kondisi
faal tubuh untuk kembali pada kondisi segar selama beraktivitas merupakan hal
penting yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat
tentunya membutuhkan periode dan frekuensi yang berbeda dengan pekerja yang
bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila lamanya waktu istirahat tidak sesuai
dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam
kondisi yang tidak optimal. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan dampak
yang negatif, seperti waktu pengerjaan yang lebih lama, terjadinya produk cacat,
timbulnya kecelakaan kerja dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai kesesuaian jam kerja dengan waktu istirahat berdasarkan
beban kerja fisik maupun asupan energi pada PT Bridgestone Sumatra Rubber
Estate.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian yang akan dilakukan adalah merancang
waktu istirahat pendek berdasarkan beban kerja fisik sehingga dapat mengurangi
kelelahan yang dirasakan oleh pekerja pada PT Bridgestone Sumatra Rubber
Estate.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
Mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada bagian balling press
dan menilai asupan makanan.
3.
Menentukan lama waktu istirahat pendek bagi pekerja pada bagian balling
press.
1.4.
Pekerja yang diamati adalah pekerja yang bekerja dalam kondisi normal serta
sehat secara jasmani dan rohani.
2.
3.
4.
5.
6.
Takaran makanan yang telah dibakukan beratnya yang sesuai dari daftar
komposisi bahan makanan.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
1.6.
tentang penelitian yang dilakukan. Pada Bab I diuraikan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika
laporan. Di dalam Bab II berisi gambaran ringkas dan padat tentang objek studi
meliputi sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, proses produksi,
pemasaran dan ringkasan lain. Dalam Bab III Memuat penjelasan tentang konsep
dan dasar untuk memecahkan masalah penelitian dan pedoman untuk pembahasan
masalah, antara lain konsep ergonomi, beban kerja, perhitungan konsumsi energi,
pemulihan waktu istirahat dan penentuan waktu istirahat dengan menggunakan
metode pendekatan fisiologis. Pada Bab IV berisi metodologi yang digunakan
untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan
data dan pemecahan yang dilakukan pada bab sebelumnya. Dalam Bab VII berisi
kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil penelitian serta saran yang
perlu bagi perusahaan secara ringkas dan padat.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan suatu perusahaan yang
2.
Pada tanggal 1 Oktober 1977, Perkebunan PT. Haboko Tea Coy, yang
sebelumnya dikuasai oleh oleh PT. Lonsum diurus atau diusahai oleh
Goodyear , dan pada tanggal 1 Januari 1982 PT. Haboko Tea Coy resmi
berubah nama menjadi NV. Goodyear Sumatra Plantations, LTD.
3.
4.
5.
Kebun Aek Tarum diusahai berdasarkan Hak Guna Usaha No. 1/Perk. A.
Tarum Haboko dan telah memperoleh perpanjangan selama 25 Tahun
sesuai dengan SK. Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
No. 149/HGU/BPN/97 tanggal 9 Desember 1997 seluas 4.238,88 Hektar.
Koordinasi
penanaman
modal R.I.
No.
Divisi
Lokasi
1.
Divisi I
Naga Raja
2.
Divisi II
Dolok Meragir
3.
Divisi III
Dolok Ulu
4.
Divisi IV
Dolok Ulu
5.
Divisi V
Aek Tarum
PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate saat ini memiliki pabrik pengolahan
crumb rubber seluas 106.537,58 m2. Pabrik pengolahan crumb rubber terbagi atas
5 factory, yaitu :
1. DM Factory (Dolok Merangir Factory)
2. DX Factory (Dolok Merangir Expansion Factory)
3. FOOM Factory
4. NB1 (New Bridgestone 1)
5. NB2 (New Bridgestone 2)
DM factory, DX factory serta Foom factory merupakan factory yang
didirikan oleh PT. Goodyear Sumatra Plantations. Factory
merupakan factory yang didirikan oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate.
2.2.
dari pada
perusahaan sejenis yang ada di lingkungan sekitar. Harga Jual karet yang tinggi
dikarenakan perusahaan sangat bergantung pada penjualan karet dari masyarakat.
Sekitar 65% bahan baku untuk proses produksi berasal dari karet masyarakat.
Selain bergerak dalam bidang penjualan dan pengolahan karet, PT.
Bridgestone Sumatera Rubber Estate juga bergerak pada bidang perkebunan karet.
Hasil perkebunan karet dari PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate hanya
memenuhi 35% dari kebutuhan bahan baku. Saat ini PT. Bridgestone meiliki 5
Divisi perkebunan yaitu di daerah Naga Raja, Dolok Ulu, Dolok Merangir dan
Aek Tarum. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku saat ini PT. Bridgestone
Sumatera Rubber Estate berupaya menambah divisi perkebunannya.
2.3.
Lokasi perusahaan
Letak pabrik pengolahan crumb rubber PT. Bridgestone Sumatra Rubber
: Dolok Merangir
Kecamatan
Kabupaten
: Simalungun
Provinsi
: Sumatera Utara
Sebelah barat
: Pemukiman penduduk
Sebelah utara
2.4.
Daerah Pemasaran
Crumb Rubber yang dihasilkan oleh PT. Bridgestone Sumatra Rubber
Estate, merupakan bahan baku pembuatan ban. Sebelum crumb rubber dikirim ke
Jepang, terlebih dahulu akan dikirim ke Singapura. Bridgestone corporation
Singapura menentukan kuantitas bahan baku yang diperlukan oleh Bridgestone
Corporation di Yokohama, Jepang. Daerah pemasaran ban Bridgestone meliputi
wilayah Asia, negara-negara di Amerika seperti Amerika Serikat, Kanada dan
Brazil serta beberapa negara di kawasan Afrika. Untuk pasar kawasan Eropa ban
Bridgestone masih bersaing dengan ban sejenis.
Kawasan Asia merupakan pasar yang paling potensial bagi ban
Bridgestone, hal ini dikarenakan harga ban Ban bridgestone dapat dijangkau oleh
konsumen di Asia selain kualitas produk yang baik. Pemesanan bagi pasar Asia
dilakukan pada Bridgestone Corporation Singapura, sedangkan bagi pasar
Indonesia dilakukan di Kantor cabang Bridgestone Corporation di Jakarta dan
Medan.
Saat ini Bridgstone merupakan satu-satunya pabrikan ban yang dipakai
pada Formula 1 (F1) dan Moto GP, kedepannya Bridgestone Corporation dapat
bersaing di pasar Eropa dengan ban sejenis.
2.5.
memberikan dampak ekonomi serta dampak sosial dan budaya. Dampak ekonomi
diantaranya, keberadaan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate membuka
diperkebunan. Dampak ekonomi lainnya adalah, adanya kegiatan jual beli karet
antara PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate dengan masyarakat sekitar.
Tingginya harga karet pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate membuat
masyarakat lebih tertarik menjualnya pada perusahaan ini ketimbang perusahaan
sejenis.
Dampak sosial budaya diantaranya, perbaikan jalan disekitar areal PT.
Bridgestone Sumatra Rubber Estate. Adanya kerjasama perusahaan dengan
masyarakat sekitar dengan adanya kegiatan bakti sosial. Kerja sama juga
dilakukan oleh perusahaan dengan perusahaan sekitar mengenai pelatihan
karyawan tentang keselamatan kerja.
Mengenai dampak lingkungan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate
telah menerapkan sistem ISO 14000 mengenai manajemen lingkungan. Untuk
penaganan bau akibat pengolahan crumb rubber PT. Bridgestone memakai Air
Scrubber. Air Scrubber merupakan peralatan yang digunakan untuk menyerap
kadar bau yang terkandung dalam gas buang, sehingga bau-bauan dapat di
minimalisir. Limbah hasil proses produksi crumb rubber berbentuk limbah cair
yaitu air pencucian crumb rubber. Sebelum dibuang dan dialirkan ke sungai air
pencucian akan diolah terlebih dahulu dengan sistem lagoon dan sistem active
sludge, sehingga air tidak mengandung bahan kimia serta bakteri.
2.6.
dikoordinasikan.
menunjukkan
Selain
daripada
spesialiasi-spesialisasi
itu,
pekerjaan,
struktur organisasi
saluran
perintah,
juga
dan
penyampaian laporan.
Suatu sistem pengorganisasian pada unit yang berbeda-beda memerlukan
struktur organisasi yang dapat mempersatukan seluruh sumberdaya dengan cara
yang teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang
ada
didalam
organisasi
dapat
diarahkan
sehingga
mendorong
mereka
2.7.
setiap 2 minggu sekali atau pada periode pembayaran yang telah ditentukan. Jenis
pekerja free labor tidak memiliki keterkaitan dengan perusahaan apabila periode
pekerjaannya telah selesai.
Jumlah karyawan pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate setiap
bulannya berubah, hal ini diakibatkan perubahan jumlah karyawan tidak tetap
yang berubah setiap bulannya. Jumlah tenaga kerja pada PT. Bridgestone Sumatra
Rubber Estate pada akhir Januari 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.2. dan jumlah
karyawan pada akhir Februari 2010 pada Tabel 2.3.
Tabel 2.2. Jumlah Karyawan PT. BSRE Bulan Januari 2010
No
Bagian
Jumlah (Orang)
Exprative
Full Staff
84
Staff Contract
GRD Training
Apprentice
75
MP Contract
Karyawan
a. Monthly Paid (MP)
4122
1266
Jumlah
5.563
Exprative
Full Staff
84
Staff Contract
GRD Training
Apprentice
75
MP Contract
Karyawan
a. Monthly Paid (MP)
4149
1263
Jumlah
5.587
Waktu Kerja
Pukul 07.00-12.00
Waktu Istirahat
Pukul 12.00-13.30
Waktu Kerja
Pukul 13.30-16.00
Waktu Kerja
Pukul 07.00-12.00
Sabtu
b. Berdasarkan Shift
Shift I
Shift II
Shift III
Bagi karyawan shift yang bekerja dibagian produksi, karyawan diberi izin
beristirahat setiap 11/2 selama periode 8 jam bekerja. Penggantian shift dilakukan
setiap seminggu, hal ini dilakukan agar pekerja tidak terlalu letih dan jenuh
terhadap jam kerja.
2.8.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
Definisi Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan
3.2.
Tujuan Ergonomi
Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi menurut Tarwaka, dkk
akan
menyebabkan stress.
3.4.
Fisiologi
Kriteria fisiologis dari kegiatan manusia biasanya ditentukan berdasarkan
seseorang
meningkat, akan sulit ditentukan apakah akibat kerja, akibat rasa takut atau akibat
temperatur ruangan yang terlalu panas. Dengan demikian pengukuran berdasarkan
kriteria Fisiologis dapat digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh
tersebut kecil, atau situasi kerjanya harus dalam keadaan normal.
Pengukuran berdasarkan kecepatan denyut jantung akan mudah dilakukan
tetapi pengukuran ini kurang tepat dibandingkan dengan konsumsi oksigen karena
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor individu, seperti emosi, kondisi fisik,
kelamin, dan lain-lain. Sehubungan dengan pekerjaannya sendiri, terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran tenaga selama bekerja,
diantaranya cara melaksanakan kerjanya, kecepatan kerjanya, sikap pekerja,
kondisi lingkungan, dan lain-lain.
3.5.
Beban Kerja
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan
sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh beban
tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan dan melakukan pekerjaan.
Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan
prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.
Dipihak lain, bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya.
Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang
bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun mental.
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh
seseorang harus sesuai atau seimbang baik dalam kemampuan fisik, maupun
kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut.
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan
sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran jasmani, usia dan ukuran
tubuh dari pekerja yang bersangkutan.
Konsumsi
Oksigen
(l/min)
0,5 1,0
1,0 1,5
1,5 2,0
2,0 2,5
Ventilasi
Paru (l/min)
Suhu
Rektal ( 0 C)
Denyut
Jantung
(denyut/min)
75 -100
100 - 125
125 - 150
150 - 175
Ringan
11 - 20
37,5
Sedang
20 - 30
37,5 38,0
Berat
31 - 43
38,0 38,5
Sangat Berat
43 - 56
38,5 39,0
Sangat Berat
2,5 4,0
60 -100
>39
>175
Sekali
Sumber: Christensen (1991:169). Encyclopedia of occupational Health and Safety
10 Denyut
x 60
Waktu Perhitungan
tidak diperlukan peralatan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak
menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa.
Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari
beberapa jenis yaitu:
1. Denyut Nadi Initial (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan
dimulai.
2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi initial dengan denyut nadi
kerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting didalam
peningkatan cardiat output dari istirahat sampai kerja maksimum. Peningkatan
yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja maksimum oleh
Rodahl (1989) dalam Tarwaka, dkk (2004:101) didefinisikan sebagai Heart Rate
Reverse (HR Reverse) yang diekspresikan dalam presentase yang dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut.
% HR Reverse =
DNK DNI
x 100
DN Max DNI
% CVL =
% CVL
Tidak terjadi kelelahan
Diperlukan Perbaikan
Kerja dalam waktu singkat
Diperlukan tindakan segera
Tidak diperbolehkan beraktivitas
3.6.
Kelelahan Kerja
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap
individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan
kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.
Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.
Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot,
sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja
yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan
lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status
kesehatan, dan gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh
manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang
berhenti bekerja (beraktivitas). Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk
menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipaksa
untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi
produktivitas pekerja. Kelelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus
sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan.
perubahan yang sifatnya reversible ini terhambat karena tubuh tidak menerima
cukup oksigen, maka akan terjadi penumpukkan asam laktat dalam otot yang
menyebabkan terjadinya kelelahan otot, keadaan ini disebut fatique (rigor otot)
karena terjadinya proses aksidifikasi (keasaman) oleh asam laktat.
Konsumsi Oksigen
Jika 1 liter oksigen dikonsumsikan oleh tubuh, maka tubuh akan
mendapatkan energi dari oksigen sebesar 4,8 Kkal. Pengertian 1 Kkal adalah
jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 liter air dari tubuh 14,5 0 C.
Pada orang yang bekerja berat menurut Astrand yang dikutip Eko Nurmianto
(1998) bahwa kerja berat akan menyebabkan kekurangan oksigen (oxygen debt)
setelah 5 menit aktivitas berlangsung. Jika bekerja terus menerus, maka terjadi
akumulasi oxygen debt yang selanjutnya terjadi metabolisme aneorobik.
Akumulasi kekurangan oksigen karena digunakan selama kerja akan diterima
(dipulihkan kembali) ketika beristirahat yang selanjutnya tubuh akan menjadi
segar kembali.
Selain denyut nadi dan kebutuhan energi dalam perancangan sistem kerja
juga perlu diperkirakan jumlah kebutuhan oksigen yang dapat dihitung dengan
rumus:
X 75
Konsumsi Oksigen =
x 0,1 + 0,5
Dimana :
X = Kecepatan denyut nadi
diserap oleh dinding alat pencerna sampai ke aliran darah. Bagian besar dari
pecahan makanan lalu diangkut ke hati untuk disimpan sebagai cadangan energi
dalam bentuk glikogen, dan jika dibutuhkan lalu dilepaskan ke dalam aliran darah
sebagian besar dalam bentuk senyawa gula.
3.9.
Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang
protein, 20,6% dari lemak dan seleihnya yaitu 68,6% dari karbohidrat. Angkaangka ini untuk konsumsi makanan di Amreka Serikat adalah 12 % dari protein ,
30-45% dari lemak, dan 43-58% dari karbihidrat. Untuk memelihara kesehatan
yang baik suaut penduduk , WHO (1990) menganjurkan rata-rata konsumsi energi
makanan sehari adalah 10-15% berasal dari protein, 15-30% dari lemak, dan 5575% dari karbohidrat. Dengan demikian, komposisi konsumsi makanan rata-rata
di Indonesia sudah mendekati komposisi konsumsi yang dianjurkan oleh WHO.
dikeluarkan dalam bentuk panas. Kecuali pada suhu lingkungan yang sangat
rendah, panas yang dikeluarkan sebagai produk samping ini cukup untuk
memelihara suhu tubuh, terutama bila tubuh dibalut dengan pakaian. Bila
penggunaan energi ini meningkat secara berarti, panas ekstra yang dihasilkan
sering berlebihan untuk pemeliharaan suhu tubuh, sehingga dikeluarkan dalam
bentuk keringat.
Basal Metabolisme
3.10.1. Pengertian
Energi minimal yang diperlukan untuk memperthankan proses-proses
hidup yang pokok disebut Basal Metabolisme. Proses hidup pokok ini meliputi
sistem kerja :
a. mempertahankan tonus otot
b. sistem sirkulasi
c. pernafasan
d. kelenjar-kelenjar dan aktivitas seluler
Tubuh manusia seakan-akan merupakan mesin yang tidak pernah berhenti
bekerja. Demkian pula sel-sel dari jaringan-jaringan tubuh merupakan organisme
yang selalu aktif menjalankan proses hidup. Tenaga atau energi untuk
mempertahankan proses hidup tersebut sebagian digunakan oleh organ tubuh
untuk melakukan kegiatannya seperti jantung berdenyut, paru-paru berkembang
kempis, usus menggerakkan makanan dengan ritme peristaltik, hati, ginjal, dan
kelenjar-kelenjar bekerja menjalankan fungsinya. Sebagian energi yang lebih
banyak lagi dipergunakan untuk melakukan proses oksidasi dalam jaringan untuk
mempertahankan tonus otot.
Kelompok Umur
(Tahun)
Pria
Wanita
0-3
60,9 B + 54
61,0 B + 51
3-10
22,7 B + 495
22,5 B + 499
10-18
17,5 B + 651
12,2 B + 746
18-30
15,3 B + 679
14,7 B + 496
30-60
11,6 B + 879
8,7 B + 829
60
13,5 B + 487
10,5 B + 596
Dalam keadaan demikian, sistem syaraf utama yang berfungsi adalah komponen
simpatis. Maka pada kondisi seperti itu, aktivitas tidak dapat dilakukan terusmenerus, melainkan harus diselingi istirahat untuk memberi kesempatan tubuh
melakukan pemulihan. Pada saat istirahat tersebut, maka tubuh mempunyai
kesempatan membangun kembali tenaga yang telah digunakan (katabolisme).
Grandjean (1993) menjelaskan bahwa setiap fungsi tubuh manusia dapat
dilihat sebagai keseimbangan ritmis antara kebutuhan energi (kerja) dengan
penggantian kembali sejumlah energi yang telah digunakan (istirahat). Kedua
proses tersebut merupakan bagian integral dari kerja otot, kerja jantung dan
keseluruhan fungsi biologis tubuh. Dengan demikian jelas bahwa untuk
memelihara performansi dan efisiensi kerja, waktu istirahat harus diberikan
secukupnya, baik antara waktu kerja maupun di luar jam kerja (istirahat pada
malam hari).
Waktu Istirahat
Pada waktu bekerja terjadi pengerahan tenaga dan penggunaan organ
tubuh secara terkoordinasi. Pengerahan ini berbeda menurut sifat-sifat pekerjaan,
fisik, mental dan sosial. Namun kualitatifnya bekerja adalah sama yaitu
bertambahnya aktivitas persarafan, menegangnya otot-otot, bebasnya adrenalin,
meningkatnya perdarahan ke dalam organ-organ yang perlu untuk bekerja, lebih
dalamnya pernafasan, lebih cepatnya jantung dan nadi, bertambah tingginya
tekanan darah, meningkatnya kebutuhan akan tenaga, pembebasan lemak dan gula
ke dalam aliran darah. Kualitatif, kegiatan-kegiatan organ berbeda menurut jenis
pekerjaan dan beban kerja. Pada kerja otot, tentu saja peranan otot yang lebih
menonjol.
Dalam buku Sastrowinoto (1985), menyebutkan bahwa dengan studi kerja
kita mengetahui bahwa orang yang bekerja diselipi oleh istirahat dengan berbagai
jalan. Ada 4 tipe istirahat yang dapat dibedakan :
1.
Istirahat spontan
Istirahat spontan jelas merupakan istirahat yang diselipkan oleh pekerja
sendiri untuk istirahat. Meski tidak akan memakan waktu lama meskipun
sering dilakukan, terutama pada pekerjaan yang berat.
2.
Istirahat tersembunyi
Ialah melakukan pekerjaan yang tidak perlu bagi tugas yang sedang Ia
tangani. Banyak juga tempat-tempat yang memungkinkan waktu istirahat
jenis itu, misalnya membersihkan komponen mesin, membenahi bangku
kerja, duduk yang enak dan lain-lain.
3.
4.
Istirahat Pendek
Waktu istirahat tambahan yang diberikan kepada pekerja selain waktu
istirahat yang telah ditentukan.
Kelima
jenis
istirahat
tersebut
di
atas
memperlihatkan
saling
T (K S )
K 1.5
Dimana:
RT = Istirahat yang dibutuhkan (menit)
T = Durasi waktu kerja (menit)
K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja (Kkal/menit)
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan
(S= 4 Kkal/menit untuk wanita dan S= 5 Kkal/menit untuk laki-laki)
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta. Rajawali Pers.
Pada teknik sampling terdapat dua metode teknik sampling yang umum
digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:
1. Probability Sampling.
Probability sampling adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Probability sampling dapat dibagi menjadi:
a. Simple Random Sampling
Ada tiga cara pengambilan sampel dengan simple random sampling :
1) Cara Undian
Cara ini memberi nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu
secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel
yang dibutuhkan.
2) Cara Tabel Bilangan Random
Prinsip pemakaiannya adalah pertama-tama memberi nomor pada
setiap anggota populasi. Lalu gunakan jumlah digit pada tabel acak dengan
digit populasi. Pemakaian pada tabel, pilih salah satu nomor dengan cara
acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sampel
frame.
3) Cara Sistematis/ Ordinal
Cara ini merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui
peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel setelah
dimulai dengan pemilihan secara acak untuk data pertama dan berikutnya
setiap interval tertentu.
pertimbangan
karena
dalam
pelaksanaannya
digunakan
a. Convinience Sampling
Sampling ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi biasanya paling murah
dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
siapa saja yang mereka temui. Hasilnya dapat menunjukkan bukti-bukti
yang cukup berlimpah, sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih
canggih tidak diperlukan lagi.
b. Judgement Sampling
Cara ini sama dengan purposive sampling, dapat dipakai, misalnya kita
ingin mengetahui pendapat karyawan tentang produk yang akan dibuat.
Peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu
daripada orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara
ini lebih cocok dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.
c. Quota Sampling
Jika riset akan mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi, maka
responden yang akan dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat
menjawab semua sisi itu.
d. Snowball Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan
sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel terus menjadi
banyak.
e. Purposive Sampling
Dalam hal ini, pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu
yang dianggap mempunyai sangkut-paut dengan karakteristik populasi
yang telah diketahui sebelumnya.
n=
N
1 + Ne 2
Dimana :
n = ukuran sampel,
N = ukuran populasi
B2
dengan D =
4
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.
Jenis Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis pekerjaan
dan aktivitas yang dilakukan pekerja. Penelitian ini dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan kapasitas kerja pekerja pada proses balling press di PT Bridgestone
Sumatera Rubber. Penelitian ini dilakukan mulai dari awal sampai selesai proses
yang terjadi di balling press.
4.2.
4.3.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Masalah
- Beban kerja fisik yang berat
- Belum adanya waktu
Istirahat
pendek
- Terjadinya kelelahan dini
Tujuan
Penentuan Waktu Istirahat
Pendek
1.
2.
dari tingkat keterampilan, kesegaran jasmani, usia dan ukuran tubuh dari pekerja
yang bersangkutan.
Menurut Rodhal, Adipura dan Manuaba, bahwa secara umum hubungan
antara beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
sangat kompleks, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
1. Beban kerja karena faktor eksternal, meliputi :
a.
Tugas-tugas (task)
b.
Organisasi kerja
c.
Lingkungan kerja
Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh status gizi, kondisi
kesehatan)
b.
2. Asupan energi
Pada manusia normal keadaan sehat dalam jangka waktu panjang akan
dicapai bila tubuh memproses pemasukan dan pengeluaran sebanyak 4800 kkal
setiap hari. Bila lebih, tubuh bekerja terlalu keras dan ini tidak baik untuk
kesehatan. Bila makanan yang dimakan mengandung lebih banyak energi dari
yang dibutuhkan tubuh maka akan disimpan dalam bentuk lemak. Pada tingkat
intensitas yang terlampau tinggi memungkinkan pemakaian energi yang
berlebihan sebaliknya intensitas yang terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan
jenuh.
4.5.
Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah pekerja yang bekerja pada bagian
balling press di PT. Bridgestone Sumatera Rubber dengan melihat beban kerja
dengan cara pendekatan fisiologis yang dapat menimbulkan kelelahan pada
pekerja.
4.6.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di bagian
balling press yang berjumlah 4 orang, karena sedikitnya jumlah populasi, maka
penulis menggunakan total sampling yakni seluruh populasi menjadi anggota yang
diamati sebagai sampel.
4.7.
Sumber Data
Ada 2 jenis data yang harus diperoleh yaitu data primer dan data skunder,
yaitu :
1.
Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari tempat yang dijadikan sebagai objek
penelitian. Data primer yang dikumpulkan adalah :
Data primer ini terdiri dari :
a. Data usia dan berat badan pekerja
b. Data denyut nadi pekerja setiap jam selama bekerja
c. Menu makanan pekerja setiap hari selama 6 hari
2. Data Sekunder
4.8.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah :
1. Diary Record 3
Diary Record merupakan instrumen yang digunakan untuk mencatat dalam
suatu daftar semua konsumsi makanan yang dikonsumsi oleh pekerja dengan
cara recall 6 x 24 jam. Berat makanan ditaksir dengan contoh makanan yang
telah dibakukan beratnya. Jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsi
dihitung menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
2. Lembar Catatan
Lembar catatan merupakan instrumen yang digunakan dalam wawancara yang
berisi daftar pertanyaan yang terkait dengan perusahaan dan masalah yang
akan dipecahkan.
3. Stopwatch
Stopwatch untuk mengukur waktu denyut nadi pekerja saat istirahat dan ketika
bekerja di lapangan.
4. Stethoscope
Stethoscope untuk mengukur detak jantung pekerja saat istirahat dan ketika
bekerja di lapangan.
4.9.
Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian di lapangan adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
6.
dalam
8.
99% = k = 3
95% = k = 2
68% = k = 1
BKB = X kx
dimana :
X
X=
n
n
x = S =
(Xi - X)
i =1
n -1
N'=
Xi
Studi Pendahuluan
1. Studi Literatur
2. Melakukan pengamatan langsung di PT. Bridgestone Sumatera Rubber
Pengumpulan Data
Data Primer
1. Pengamatan beban kerja pekerja
2. Data denyut nadi pekerja
3. Jam istirahat pekerja
1.
2.
3.
4.
5.
Pengolahan Data
Mengidentifikasikan tahapan-tahapan kerja pekerja
Menghitung rata-rata denyut nadi
Pengukuran energi kerja
Penentuan klasifikasi beban kerja
Menghitung waktu istirahat
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung dengan mengukur tinggi badan, berat badan, umur dan denyut nadi
pekerja pada bagian balling press, dari pengumpulan data didapatkan data sebagai
berikut:
Shift I
Waktu Kerja
Waktu Istirahat
Waktu Kerja
Shift II
Waktu Kerja
Waktu Istirahat
Waktu Kerja
Shift III
Waktu Kerja
Waktu Istirahat
Waktu Kerja
Umur
(Tahun)
34
29
31
30
Berat Badan
(Kg)
63
62
66
63
10 Denyut
x 60
Waktu Perhitungan
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
74
76
77
70
74
108
117
107
122
124
115
114
127
124
113
122
116
121
124
120
121
118
121
119
114
127
126
126
115
117
120
122
118
115
129
82
86
83
88
82
79
124
121
127
124
122
126
125
122
126
122
123
133
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
73
71
73
73
75
115
115
113
105
125
120
120
123
128
126
128
122
129
124
123
125
126
119
131
119
117
127
120
129
113
113
115
113
116
113
77
84
75
76
87
76
121
120
119
123
120
123
125
117
120
115
123
129
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
74
77
116
115
121
128
117
124
123
125
116
119
123
116
120
117
117
76
76
75
125
127
121
123
120
117
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
75
74
74
116
116
120
129
117
113
121
122
115
118
122
120
120
113
125
77
73
77
123
119
123
128
124
120
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
73
75
77
73
72
113
117
108
110
113
121
125
124
121
117
120
119
117
122
118
115
121
114
119
121
123
123
120
117
124
123
127
125
119
121
75
75
76
75
74
74
123
117
124
118
122
120
122
121
123
117
120
115
Keterangan :
-
Pengambilan atau pengukuran denyut nadi kerja dilakukan pada saat pekerja
melakukan pekerjaannya. Pengukuran dilakukan setiap jam (interval 1 jam)
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Senin 25
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Telur dadar
Air putih
2010
Teh Manis
Bayam rebus
Selasa 26
Nasi putih
Nasi putih
3 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Air putih
2010
Teh Manis
Rabu 27
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Tumis kangkung
2010
Teh Manis
Kamis 28
Nasi putih
Nasi putih
2 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Gabus sambal
Buncis
Air putih
Buncis
2010
Teh Manis
Gabus sambal
Tumis kangkung
Sambal teri kacang
Gabus sambal
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Jumat 29
Nasi putih
Nasi putih
2 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Kacang panjang
Air putih
Kacang panjang
2010
Teh Manis
Telur dadar
Telur dadar
Sabtu 30
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Mujair sambal
Bayam rebus
2010
Teh Manis
Mujair sambal
Bayam rebus
Mujair sambal
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Senin 25
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Tumis kangkung
2010
Teh Manis
Selasa 26
Nasi putih
Nasi putih
2 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Buncis
Air putih
Buncis
2010
Teh Manis
Rabu 27
Nasi putih
Nasi putih
3 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Air putih
2010
Teh Manis
Telur dadar
Kamis 28
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Bayam rebus
Roti
Bayam rebus
2010
Teh Manis
Nasi putih
-
Tumis kangkung
Sambal Teri kacang
Telur dadar
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Jumat 29
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Tahu Sambal
Kacang panjang
Roti
Kacang panjang
2010
Teh Manis
Tahu Sambal
Tahu Sambal
Sabtu 30
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
2010
Teh Manis
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Senin 25
Nasi putih
Nasi putih
3 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Air putih
2010
Teh Manis
Telur dadar
Selasa 26
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Mujair sambal
Bayam rebus
Bayam rebus
2010
Teh Manis
Mujair sambal
Mujair sambal
Rabu 27
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Sawi rebus
Air putih
Sawi rebus
2010
Teh Manis
Kamis 28
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Tumis kangkung
2010
Teh Manis
Telur dadar
Teh manis
Nasi putih
Tumis kangkung
Ikan kembung sambal
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Jumat 29
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Tahu Sambal
Sawi rebus
Sawi rebus
2010
Teh Manis
Tahu Sambal
Tahu Sambal
Sabtu 30
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Kacang panjang
2010
Teh Manis
Telur dadar
Kacang panjang
Telur dadar
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Senin 25
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Roti
2010
Teh Manis
Selasa 26
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Bayam rebus
Roti
Bayam rebus
2010
Teh Manis
Telur dadar
Rabu 27
Nasi putih
Nasi putih
3 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Mujair sambal
Air putih
2010
Teh Manis
Mujair sambal
Mujair sambal
Kamis 28
Nasi putih
Nasi putih
Nasi putih
Oktober
Sawi rebus
2010
Teh Manis
Telur dadar
Sawi rebus
Ikan kembung sambal
Makan Pagi
Makan Siang
Snack Sore
Makan Malam
Jumat 29
Nasi putih
Nasi putih
Teh manis
Nasi putih
Oktober
Kacang panjang
Kacang panjang
2010
Teh Manis
Sabtu 30
Nasi putih
Nasi putih
3 potong bakwan
Nasi putih
Oktober
Telur dadar
Bayam rebus
Air putih
Bayam rebus
2010
Teh Manis
Telur dadar
Telur dadar
5.2.
Pengolahan Data
200
x 178 = 356 kkalori
100
50
x 198 = 113.8 kkalori
87
Gula (2 sdm):
Total Kalori
Nasi Putih (200 gr)
240
x 132 = 316.8 kkalori
100
10
x 364 = 36.4 kkalori
100
868 kkalori
200
x 178 = 356 kkalori
100
Makan Siang
Bayam Rebus (100 gr)
100
x 23 = 23 kkalori
100
50
x 198 = 113.8 kkalori
87
537.8 kkalori
120
x 115 = 222.5 kkalori
62
492.5 kkalori
200
x 178 = 356 kkalori
100
100
x 23 = 23 kkalori
100
50
x 198 = 113.8 kkalori
87
Minyak makan (0.5 sdm) : 45 kkalori
Total Kalori
537.8 kkalori
Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Jumlah Energi yang Masuk dari Makanan
Pekerja 1
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Makan Pagi
868
1056.4
895.8
1048.5
868
1045.9
Jumlah Energi
(kkal)
Makan Siang
Snack Sore
537.8
492.5
806.5
606
617.6
725.5
494
561.7
606
715.7
-
Makan Malam
537.8
806.5
617.6
725.5
561.7
715.7
Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Jumlah Energi yang Masuk dari Makanan
Pekerja 2
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Makan Pagi
895.8
1056.4
868
1109.2
1020
872.2
Jumlah Energi
(kkal)
Makan Siang
Snack Sore
617.6
733.4
494
618.1
606
779
551.6
713
551.6
622.3
-
Makan Malam
617.6
733.4
618.1
779
713
622.3
Tabel 5.13. Hasil Perhitungan Jumlah Energi yang Masuk dari Makanan
Pekerja 3
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Makan Pagi
868
1045.9
895.8
1056.4
1020
868
Jumlah Energi
(kkal)
Makan Siang
Snack Sore
618.1
606
715.7
353.2
562.8
492.5
778.2
678
353.2
561.7
-
Makan Malam
618.1
715.7
562.8
778.2
678
561.7
Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Jumlah Energi yang Masuk dari Makanan
Pekerja 4
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Makan Pagi
895.8
868
1045.9
1056.4
895.8
868
Jumlah Energi
(kkal)
Makan Siang
Snack Sore
645.9
551.6
537.8
551.6
796
606
723.4
589.5
353.2
537.8
606
Makan Malam
645.9
537.8
796
723.4
589.5
537.8
BKA = X + kx
BKB = X kx
di mana :
X
X=
n
n
x = S =
(X
i 1
X) 2
Jika Xmin > BKB dan Xmax < BKA maka Data Seragam
Jika Xmin < BKB dan Xmax > BKA maka Data Tidak Seragam
Contoh: Perhitungan uji keseragaman data waktu pengamatan Senin pukul 07.00
untuk pekerja I :
X = 73 + 74 + 76 + 77 + 70 + 74 = 444
X = 444 = 74
6
30
6
= 2.45
=
BKA = X + kx
BKB = X kx
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
108
114
121
119
117
82
124
125
74
117
127
124
114
120
86
121
122
76
107
124
120
127
122
83
127
126
77
122
113
121
126
118
88
124
122
70
124
122
118
126
115
82
122
123
74
115
116
121
115
129
79
126
133
Xrata
74.00
115.50
119.33
120.83
121.17
120.17
83.33
124.00
125.17
Stdev
2.45
7.01
5.79
1.94
5.91
4.96
3.20
2.28
4.17
BKA
78.90
129.51
130.90
124.71
132.99
130.08
89.74
128.56
133.50
BKB
69.10
101.49
107.76
116.95
109.34
110.25
76.93
119.44
116.83
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Denyut Nadi
Keterangan
Denyut nadi
75
X rata-rata
70
BKA
65
BKB
60
1
Hari
Gambar 5.2. Peta Kontrol Denyut Nadi 07.00 Senin s/d Sabtu Pekerja 1
Gambar di atas dapat dilihat tidak ada data yang diluar kontrol sehingga
dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut
nadi pekerja 1 berikut dapatnya dilhat pada Lampiran.
Hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja 2 dapat
dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 2
(Senin - Sabtu Tanggal 25 s/d 30 Oktober 2010)
Hari
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
115
120
129
131
113
77
121
125
73
115
123
124
119
113
84
120
117
71
113
128
123
117
115
75
119
120
73
105
126
125
127
113
76
123
115
73
125
128
126
120
116
87
120
123
75
120
122
119
129
113
76
123
129
Xrata
73.17
115.50
124.50
124.33
123.83
113.83
79.17
121.00
121.50
Stdev
1.33
6.75
3.33
3.33
5.88
1.33
5.04
1.67
5.21
BKA
75.82
128.99
131.16
130.99
135.59
116.49
89.24
124.35
131.91
BKB
70.51
102.01
117.84
117.68
112.07
111.18
69.09
117.65
111.09
Keterangan
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Denyut Nadi
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
66
1
Hari
Gambar 5.3. Peta Kontrol Denyut Nadi 07.00 Senin s/d Sabtu Pekerja 2
Gambar di atas dapat dilihat tidak ada data yang diluar kontrol sehingga
dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut
nadi pekerja 2 berikutnya dapat dilhat pada lampiran.
Hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja 3 dapat
dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Uji Keseragaman Data Denyut Nadi Pekerja 3
(Senin - Sabtu Tanggal 25 s/d 30 Oktober 2010)
Hari
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
116
128
123
119
120
76
125
123
74
115
117
125
123
117
76
127
120
77
121
124
116
116
117
75
121
117
75
116
129
121
118
120
77
123
128
74
116
117
122
122
113
73
119
124
74
120
113
115
120
125
77
123
120
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
Xrata
74.67
117.33
121.33
120.33
119.67
118.67
75.67
123.00
122.00
Stdev
1.21
2.50
6.59
3.98
2.58
4.03
1.51
2.83
3.85
BKA
77.09
122.34
134.52
128.30
124.83
126.73
78.68
128.66
129.69
BKB
72.24
112.33
108.15
112.37
114.50
110.60
72.66
117.34
114.31
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Denyut Nadi
Keterangan
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
1
Hari
Gambar 5.4. Peta Kontrol Denyut Nadi 07.00 Senin s/d Sabtu Pekerja 3
Gambar di atas dapat dilihat tidak ada data yang diluar kontrol sehingga
dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut
nadi pekerja 3 berikutnya dapat dilhat pada lampiran.
Hasil keseluruhan perhitungan uji keseragaman data untuk pekerja 4 dapat
dilihat pada Tabel 5.18.
Jam
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
113
125
117
119
124
75
123
122
73
117
124
122
121
123
75
117
121
75
108
121
118
123
127
76
124
123
77
110
117
115
123
125
75
118
117
73
113
120
121
120
119
74
122
120
72
121
119
114
117
121
74
120
115
Xrata
73.83
113.67
121.00
117.83
120.50
123.17
74.83
120.67
119.67
Stdev
1.83
4.72
3.03
3.19
2.35
2.86
0.75
2.80
3.08
BKA
77.50
123.10
127.07
124.21
125.19
128.88
76.34
126.28
125.82
BKB
70.16
104.23
114.93
111.46
115.81
117.45
73.33
115.06
113.51
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Denyut Nadi
Keterangan
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
66
1
Hari
Gambar 5.5. Peta Kontrol Denyut Nadi 07.00 Senin s/d Sabtu Pekerja 4
Gambar di atas dapat dilihat tidak ada data yang diluar kontrol sehingga
dapat dikatakan bahwa data tersebut sudah seragam, untuk peta kontrol denyut
nadi pekerja 4 berikutnya dapat dilhat pada lampiran.
5.2.3. Uji Kecukupan Data
Penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan
95% sehingga rumus yang digunakan adalah :
40 N Xi 2 ( Xi )2
N'=
Xi
= 73 2 + 74 2 + ..... + 74 2 = 32886
= 197136
X = 73 + 74 + ..... + 74 = 444
40 6(32886 ) 197136
N'=
444
= 1.46
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
108
114
121
119
117
82
124
125
74
117
127
124
114
120
86
121
122
76
107
124
120
127
122
83
127
126
77
122
113
121
126
118
88
124
122
70
124
122
118
126
115
82
122
123
74
115
116
121
115
129
79
126
133
X
X
( X )
444
693
716
725
727
721
500
744
751
32886
80287
85610
87623
88263
86763
41718
92282
94087
197136
480249
512656
525625
528529
519841
250000
553536
564001
1.46
4.91
3.13
0.34
3.18
2.27
1.97
0.45
1.48
Keterangan
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
115
120
129
131
113
77
121
125
73
115
123
124
119
113
84
120
117
71
113
128
123
117
115
75
119
120
73
105
126
125
127
113
76
123
115
73
125
128
126
120
116
87
120
123
75
120
122
119
129
113
76
123
129
X
X
( X )
2
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
439
693
747
746
743
683
475
726
729
32129
80269
93057
92808
92181
77757
37731
87860
88709
0.44
4.55
0.95
0.95
3.01
0.18
5.40
0.25
2.45
Keterangan
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
74
116
128
123
119
120
76
125
123
74
115
117
125
123
117
76
127
120
77
121
124
116
116
117
75
121
117
75
116
129
121
118
120
77
123
128
74
116
117
122
122
113
73
119
124
74
120
113
115
120
125
77
123
120
X
X
( X )
448
704
728
722
718
712
454
738
732
33458
82634
88548
86960
85954
84572
34364
90814
89378
0.35
0.61
3.94
1.46
0.62
1.54
0.53
0.71
1.33
Keterangan
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
73
113
125
117
119
124
75
123
122
73
117
124
122
121
123
75
117
121
75
108
121
118
123
127
76
124
123
77
110
117
115
123
125
75
118
117
73
113
120
121
120
119
74
122
120
72
121
119
114
117
121
74
120
115
X
X
( X )
443
682
726
707
723
739
449
724
718
32725
77632
87892
83359
87149
91061
33603
87402
85968
0.82
2.30
0.84
0.98
0.51
0.72
0.13
0.72
0.88
Keterangan
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Data
Cukup
Load
adalah
klasifikasi
beban
kerja
dengan
% CVL =
DNI pada
Jam
07.00 13.30
73
82
DNI
ratarata
77.5
DNK
ratarata
118.3
DNK
maks
186
74
86
80
117
127
124
114
120
121
122
120.7
186
76
83
79.5
107
124
120
127
122
127
126
121.9
186
77
88
82.5
122
113
121
126
118
124
122
120.9
186
70
82
76
124
122
118
126
115
122
123
121.4
186
74
79
76.5
115
116
121
115
129
126
133
122.1
186
120.9
186
Rerata
78.7
Keterangan:
DN Maks : Denyut Nadi Maksimal 220 Umur (pria), 200 Umur (wanita).
Maka dari tabel 5.25 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut
Perhitungan Cardiovasculair strain (% CVL) untuk pekerja 1
% CVL =
= 39.3 %
Tabel 5.24. Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja 2
(Senin - Sabtu Tanggal 25 s/d 30 Oktober 2010)
Hari
1
DNI pada
Jam
07.00 13.30
74
77
DNI
ratarata
75.5
DNK
ratarata
122.0
DNK
maks
191
73
84
78.5
115
123
124
119
113
120
117
118.7
191
71
75
73
113
128
123
117
115
119
120
119.3
191
DNI pada
Jam
07.00 13.30
73
76
DNI
ratarata
74.5
DNK
ratarata
119.1
DNK
maks
191
73
87
80
125
128
126
120
116
120
123
122.6
191
75
76
75.5
120
122
119
129
113
123
129
122.1
191
120.6
191
Rerata
76.2
% CVL =
DNI pada
Jam
07.00 13.30
74
76
DNI
ratarata
75
DNK
ratarata
122.0
DNK
maks
189
74
76
75
115
117
125
123
117
127
120
120.6
189
77
75
76
121
124
116
116
117
121
117
118.9
189
75
77
76
116
129
121
118
120
123
128
122.1
189
74
73
73.5
116
117
122
122
113
119
124
119.0
189
74
77
75.5
120
113
115
120
125
123
120
119.4
189
120.3
189
Rerata
75.2
% CVL =
DNI pada
Jam
07.00 13.30
73
75
DNI
ratarata
74
DNK
ratarata
120.4
DNK
maks
190
73
75
74
117
124
122
121
123
117
121
120.7
190
75
76
75.5
108
121
118
123
127
124
123
120.6
190
77
75
76
110
117
115
123
125
118
117
117.9
190
73
74
73.5
113
120
121
120
119
122
120
119.3
190
72
74
73
121
119
114
117
121
120
115
118.1
190
119.5
190
Rerata
74.3
% CVL =
30% 60%
= Diperlukan perbaikan
60% 80%
80% 100 %
> 100 %
Kategori
34
78.7 120.9
186
39.3
Diperlukan Perbaikan
29
76.2 120.6
191
38.7
Diperlukan Perbaikan
31
75.2 120.3
189
39.6
Diperlukan Perbaikan
30
74.3 119.5
190
39.1
Diperlukan Perbaikan
Hari
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
2.65
4.83
5.32
5.94
5.76
5.58
3.10
6.22
6.31
2.69
5.58
6.50
6.22
5.32
5.85
3.32
5.94
6.03
2.79
4.75
6.22
5.85
6.50
6.03
3.15
6.50
6.41
2.84
6.03
5.24
5.94
6.41
5.67
3.44
6.22
6.03
2.51
6.22
6.03
5.67
6.41
5.41
3.10
6.03
6.12
2.69
5.41
5.49
5.94
5.41
6.70
2.94
6.41
7.10
Rata - rata
2.69
5.47
5.80
5.93
5.97
5.87
3.18
6.22
6.33
Konsumsi Energi
(kkal/menit) pada Jam
10.00 11.00 12.00
07.00
08.00
09.00
13.30
15.00
16.00
2.69
5.41
5.85
6.70
6.90
5.24
2.84
5.94
6.31
2.65
5.41
6.12
6.22
5.76
5.24
3.21
5.85
5.58
2.56
5.24
6.60
6.12
5.58
5.41
2.74
5.76
5.85
2.65
4.60
6.41
6.31
6.50
5.24
2.79
6.12
5.41
2.65
6.31
6.60
6.41
5.85
5.49
3.38
5.85
6.12
2.74
5.85
6.03
5.76
6.70
5.24
2.79
6.12
6.70
Rata - rata
2.65
5.47
6.27
6.25
6.22
5.31
2.96
5.94
6.00
Hari
1
2
3
4
5
6
Rata - rata
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
2.69
5.49
6.60
6.12
5.76
5.85
2.79
6.31
6.12
2.69
5.41
5.58
6.31
6.12
5.58
2.79
6.50
5.85
2.84
5.94
6.22
5.49
5.49
5.58
2.74
5.94
5.58
2.74
5.49
6.70
5.94
5.67
5.85
2.84
6.12
6.60
2.69
5.49
5.58
6.03
6.03
5.24
2.65
5.76
6.22
2.69
2.72
5.85
5.61
5.24
5.99
5.41
5.89
5.85
5.82
6.31
5.74
2.84
2.77
6.12
6.13
5.85
6.04
Hari
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.30
15.00
16.00
2.65
5.24
6.31
5.58
5.76
6.22
2.74
6.12
6.03
2.65
5.58
6.22
6.03
5.94
6.12
2.74
5.58
5.94
2.74
4.83
5.94
5.67
6.12
6.50
2.79
6.22
6.12
2.84
4.99
5.58
5.41
6.12
6.31
2.74
5.67
5.58
2.65
5.24
5.85
5.94
5.85
5.76
2.69
6.03
5.85
2.60
5.94
5.76
5.32
5.58
5.94
2.69
5.85
5.41
Rata - rata
2.69
5.30
5.94
5.66
5.90
6.14
2.73
5.91
5.82
Hari
07.00
08.00
289.8
08.00
09.00
319.2
09.00
10.00
356.4
10.0011.00
345.6
11.00
12.00
334.8
13.30
15.00
373.2
15.00
16.00
378.6
334.8
390
373.2
319.2
351
356.4
361.8
285
373.2
351
390
361.8
390
384.6
361.8
314.4
356.4
384.6
340.2
373.2
361.8
373.2
361.8
340.2
384.6
324.6
361.8
367.2
324.6
329.4
356.4
324.6
402
384.6
426
Hari
07.00
08.00
324.6
08.00
09.00
351
09.00
10.00
402
10.0011.00
414
11.00
12.00
314.4
13.30
15.00
356.4
15.00
16.00
378.6
324.6
367.2
373.2
345.6
314.4
351
334.8
314.4
396
367.2
334.8
324.6
345.6
351
276
384.6
378.6
390
314.4
367.2
324.6
378.6
396
384.6
351
329.4
351
367.2
351
361.8
345.6
402
314.4
367.2
402
Hari
07.00
08.00
329.4
08.00
09.00
396
09.00
10.00
367.2
10.0011.00
345.6
11.00
12.00
351
13.30
15.00
378.6
15.00
16.00
367.2
324.6
334.8
378.6
367.2
334.8
390
351
356.4
373.2
329.4
329.4
334.8
356.4
334.8
Hari
07.00
08.00
329.4
08.00
09.00
402
09.00
10.00
356.4
10.0011.00
340.2
11.00
12.00
351
13.30
15.00
367.2
15.00
16.00
396
329.4
334.8
361.8
361.8
314.4
345.6
373.2
351
314.4
324.6
351
378.6
367.2
351
Hari
07.00
08.00
314.4
08.00
09.00
378.6
09.00
10.00
334.8
10.0011.00
345.6
11.00
12.00
373.2
13.30
15.00
367.2
15.00
16.00
361.8
334.8
373.2
361.8
356.4
367.2
334.8
356.4
289.8
356.4
340.2
367.2
390
373.2
367.2
299.4
334.8
324.6
367.2
378.6
340.2
334.8
314.4
351
356.4
351
345.6
361.8
351
356.4
345.6
319.2
334.8
356.4
351
324.6
Oksigen =
x 0,1 + 0,5
Dimana :
X = Kecepatan denyut nadi
Contoh:
Konsumsi Oksigen pekerja 1 pada pukul 07.00 hari 1
73 75
=
x 0,1 + 0,5 = 0.46 liter/menit
Hasil perhitungan konsumsi oksigen dari data denyut nadi para pekerja
dapat dilihat pada Tabel 5.36 - Tabel 5.39.
Tabel 5.36. Jumlah Konsumsi Oksigen Pekerja 1 per harinya
Konsumsi Oksigen
Rata(liter/menit)
pada Jam
Hari
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 15.00 16.00 rata
1
0.46
1.16
1.28
1.42
1.38
1.34
0.64
1.48
1.5
1.18
0.48
1.34
1.54
1.48
1.28
1.4
0.72
1.42
1.44
1.23
0.52
1.14
1.48
1.4
1.54
1.44
0.66
1.54
1.52
1.25
0.54
1.44
1.26
1.42
1.52
1.36
0.76
1.48
1.44
1.25
0.4
1.48
1.44
1.36
1.52
1.3
0.64
1.44
1.46
1.23
0.48
1.3
1.32
1.42
1.3
1.58
0.58
1.52
1.66
1.24
Rerata
1.23
0.48
1.3
1.4
1.58
1.62
1.26
0.54
1.42
1.5
1.23
0.46
1.3
1.46
1.48
1.38
1.26
0.68
1.4
1.34
1.20
0.42
1.26
1.56
1.46
1.34
1.3
0.5
1.38
1.4
1.18
0.46
1.1
1.52
1.5
1.54
1.26
0.52
1.46
1.3
1.18
0.46
1.5
1.56
1.52
1.4
1.32
0.74
1.4
1.46
1.26
0.5
1.4
1.44
1.38
1.58
1.26
0.52
1.46
1.58
1.24
Rerata
1.22
0.48
1.32
1.56
1.46
1.38
1.4
0.52
1.5
1.46
1.23
0.48
1.3
1.34
1.5
1.46
1.34
0.52
1.54
1.4
1.21
0.54
1.42
1.48
1.32
1.32
1.34
0.5
1.42
1.34
1.19
0.5
1.32
1.58
1.42
1.36
1.4
0.54
1.46
1.56
1.24
0.48
1.32
1.34
1.44
1.44
1.26
0.46
1.38
1.48
1.18
0.48
1.4
1.26
1.3
1.4
1.5
0.54
1.46
1.4
1.19
Rerata
1.21
0.46
1.26
1.5
1.34
1.38
1.48
0.5
1.46
1.44
1.20
0.46
1.34
1.48
1.44
1.42
1.46
0.5
1.34
1.42
1.21
0.5
1.16
1.42
1.36
1.46
1.54
0.52
1.48
1.46
1.21
0.54
1.2
1.34
1.3
1.46
1.5
0.5
1.36
1.34
1.17
0.46
1.26
1.4
1.42
1.4
1.38
0.48
1.44
1.4
1.18
0.44
1.42
1.38
1.28
1.34
1.42
0.48
1.4
1.3
1.16
Rerata
1.19
Pekerja yang diteliti adalah 4 pria dengan umur 34 tahun, 29 tahun, 31 tahun dan
30 tahun, yang masing-masing memiliki berat badan 63, 62 , 66 , dan 63 kg.
Maka : AMB pekerja 1
= 11.6 B + 879
= 11.6 (63) + 879
= 1609.8 kkal/hari
AMB pekerja 2
= 15.3 B + 679
= 15.3 (62) + 679
= 1627.6 kkal/hari
AMB pekerja 3
= 11.6 B + 879
= 11.6 (66) + 879
= 1644.6 kkal/hari
AMB pekerja 4
= 11.6 B + 879
= 11.6 (63) + 879
= 1609.8 kkal/hari
R=
T (K S )
K 1.5
Keterangan :
RT = Istirahat yang dibutuhkan (menit)
T = Durasi waktu kerja (menit)
K = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja (kkal/menit)
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan
(S= 4 Kkal/menit untuk wanita dan S= 5 Kkal/menit untuk laki-laki)
Contoh :
Lamanya waktu istirahat untuk pukul 08.00 =
60(5.47 5)
5.47 1.5
= 7.1 menit
Konsumsi energi rata-rata dapat dilihat pada Tabel 5.28 Tabel 5.31.
Hasil perhitungan lamanya waktu istirahat yang dibutuhkan oleh para
pekerja sepanjang jam kerja disajikan pada Tabel 5.40 - Tabel 5.43.
Tabel 5.40. Waktu Istirahat yang dibutuhkan Pekerja 1
Waktu
Pengamatan
pada Jam
07.00
74.00
2.69
08.00
115.50
5.47
7.1
09.00
119.33
5.80
11.2
10.00
120.83
5.93
12.6
11.00
121.17
5.97
13.0
12.00
120.17
5.87
11.9
13.30
83.33
3.18
15.00
124.00
6.22
15.5
16.00
125.17
6.33
73.17
2.65
08.00
115.50
5.47
7.1
09.00
124.50
6.27
16.0
10.00
124.33
6.25
15.8
11.00
123.83
6.22
15.5
12.00
113.83
5.31
4.9
13.30
79.17
2.96
15.00
121.00
5.94
12.7
16.00
121.50
6.00
74.67
2.72
08.00
117.33
5.61
8.9
09.00
121.33
5.99
13.2
10.00
120.33
5.89
12.2
11.00
119.67
5.82
11.4
12.00
118.67
5.74
10.5
13.30
75.67
2.77
15.00
123.00
6.13
14.6
16.00
122.00
6.04
73.83
2.69
08.00
113.67
5.30
4.7
09.00
121.00
5.94
12.7
10.00
117.83
5.66
9.5
11.00
120.50
5.90
12.3
12.00
123.17
6.14
14.7
13.30
74.83
2.73
15.00
120.67
5.91
12.4
16.00
119.67
5.82
BAB VI
ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1.
09.00 12.00
13.30 16.00
609
1036,8
751,8
Total
Konsumsi
Energi
(kkal/jam)
2397,6
724,8
1043,4
718,2
2486,4
658,2
1102,8
774,6
2535,6
676,2
1081,2
735
2492,4
735
1049,4
729
2513,4
654
1083
810,6
2547,6
Hari
Tabel 6.2. Jumlah Energi yang dikeluarkan Pekerja 2 pada Saat Bekerja
Konsumsi Energi
(kkal/jam) pada Jam
07.00 09.00
09.00 12.00
13.30 16.00
675,6
1130,4
735
Total
Konsumsi
Energi
(kkal/jam)
2541
691,8
1033,2
685,8
2410,8
710,4
1026,6
696,6
2433,6
660,6
1083
691,8
2435,4
774,6
1065
718,2
2557,8
712,8
1062
769,2
2544
Hari
Tabel 6.3. Jumlah Energi yang dikeluarkan Pekerja 3 pada Saat Bekerja
Konsumsi Energi
(kkal/jam) pada Jam
07.00 09.00
09.00 12.00
13.30 16.00
725,4
1063,8
745,8
Total
Konsumsi
Energi
(kkal/jam)
2535
659,4
1080,6
741
2481
729,6
993,6
691,2
2414,4
731,4
1047,6
763,2
2542,2
664,2
1038
718,8
2421
665,4
1054,2
718,2
2437,8
Hari
Tabel 6.4. Jumlah Energi yang dikeluarkan Pekerja 4 pada Saat Bekerja
Konsumsi Energi
(kkal/jam) pada Jam
Hari
07.00 09.00
09.00 12.00
13.30 16.00
693
1053,6
729
708
1085,4
691,2
646,2
1097,4
740,4
634,2
1070,4
675
665,4
1053
712,8
702
1010,4
675,6
Total
Konsumsi
Energi
(kkal/jam)
2475,6
2484,6
2484
2379,6
2431,2
2388
Dari Tabel 5.11 - Tabel 5.14 dan Tabel 6.1 - Tabel 6.4 masih ada didapat
jumlah energi yang masuk masih lebih besar dari jumlah energi yang dikeluarkan
oleh pekerja yang berasal dari makan pagi dan makan siang, tetapi untuk makan
pagi dan makan siang energi yang didapat tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan energi yang dikeluarkan pekerja pada saat bekerja.
Perbandingan jumlah energi yang dihasilkan oleh makanan yang
dikonsumsi pekerja dengan jumlah energi yang dikeluarkan pekerja untuk aktifitas
pekerjaannya per harinya dapat dilihat pada Tabel 6.5 - Tabel 6.8.
Tabel 6.5. Perbandingan Jumlah Energi yang Dikeluarkan dengan Jumlah
Energi yang Terkandung dalam Makanan per harinya Pekerja 1
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
2397,6
2486,4
3275.4
2535,6
2131
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
2492,4
2513,4
2597.4
2547,6
2477.3
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
2541
2410,8
3017.2
2433,6
2710.2
2435,4
3218.8
2557,8
2997.6
2544
2116.8
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
2535
2481
2830.5
2414,4
2513.9
2542,2
2612.8
2421
2729.2
2437,8
1991.4
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
2475,6
2484,6
2495.2
2484
3243.9
2379,6
2503.2
2431,2
2428
2388
2549.6
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
4007,4
4096,2
3275.4
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
4145,4
4102,2
2993.5
4123,2
2597.4
4157,4
2477.3
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
4168,6
4038,4
3017.2
4061,2
2710.2
4063
3218.8
4185,4
2997.6
4171,6
2116.8
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
4179,6
4125,6
2830.5
4059
2513.9
4186,8
2612.8
4065,6
2729.2
4082,4
1991.4
Hari
Energi yang
Dikeluarkan
(kkal/jam)
4085,4
4094,4
2495.2
4093,8
3243.9
3989,4
2503.2
4041
2428
3997,8
2549.6
Hari
Dari Tabel 6.9 - Tabel 6.12 dapat dilihat bahwa jumlah energi yang
dikeluarkan per harinya masih lebih besar dari jumlah energi yang masuk dari
makanan, sedangkan penyediaan asupan makanan dan minuman untuk pekerja
berupa makan pagi dan snack sore yang diusahkan oleh pekerja itu sendiri
disesuaikan dengan tingkat ekonomi pekerja tersebut sehingga asupan makanan
dan minuman yang dikonsumsi pekerja tersebut dapat mencukupi kebutuhan
energinya untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Untuk mencegah kelelahan dini
dapat diberikan waktu istirahat pendek yang dapat memulihkan energi pekerja
6.2.
yaitu pukul 07.00 adalah sebesar 0.46 liter/menit, kemudian pada fase bekerja
terjadi peningkatan yaitu pukul 08.00 menjadi 1,16 liter/menit dan terus
meningkat untuk jam-jam berikutnya, dan akan kembali turun ketika istirahat
menjadi 0,64 liter/menit. Begitu juga untuk hari-hari berikutnya. Pada Tabel 5.28 -
Tabel 5.39 dapat dilihat adanya hubungan antara konsumsi energi dan konsumsi
oksigen dengan kecepatan denyut nadi, bahwa semakin cepat denyut nadi maka
semakin besar konsumsi energi dan semakin banyak oksigen yang dikonsumsi.
Berdasarkan konsumsi oksigen, pekerjaan ini diklasifikasikan sedang (moderate).
6.3.
WIB sampai dengan 16.00 WIB dan isitirahat selama 11/2 jam pada pukul 12.00
WIB sampai 13.30 WIB, selain istirahat makan siang perusahaan tidak
memberikan waktu istirahat tambahan. Hasil dari pengolahan data didapat waktu
istirahat yang dapat digunakan oleh pekerja untuk memenuhi kebutuhan energi
yang hilang selama bekerja dan sekaligus menghilangkan rasa jenuh dan lelah.
6.4.
nadi selama bekerja. Kategori beban kerja pada metode ini ditentukan melalui dua
variabel yaitu beban kardiovaskuler (% CVL), hasil pengolahan dengan metode
tidak langsung didapat hasil perhitungan seperti disajikan pada Tabel 6.13.
Tabel 6.13. Hasil Penilaian Beban Kerja Metode Tidak Langsung
Pekerja
Umur
DNI
DNK
DNMaks
%CVL
Kategori
34
78.7
120.9
186
39.3
Diperlukan Perbaikan
29
76.2
120.6
191
38.7
Diperlukan Perbaikan
31
75.2
120.3
189
39.6
Diperlukan Perbaikan
30
74.3
119.5
190
39.1
Diperlukan Perbaikan
6.5.
Pemecahan Masalah
istirahat
memulihkan kondisi fisiknya berbeda untuk masing-masing pekerja. Hal ini dapat
dilihat dari denyut nadi pada saat bekerja. Semakin cepat denyut nadi pekerja
maka waktu istirahat yang dibutuhkan semakin besar pula.
Tabel 6.14. Waktu Istirahat yang dibutuhkan Pekerja 1
Waktu
Pengamatan
Pada Jam
07.00
74,00
Waktu Istirahat
yang diperlukan
(menit)
-
08.00
115,50
7,1
09.00
119,33
11,2
10.00
120,83
12,6
11.00
121,17
13,0
12.00
120,17
11,9
13.30
83,33
15.00
124,00
15,5
16.00
125,17
73,17
Waktu Istirahat
yang diperlukan
(menit)
-
08.00
115,50
7,1
09.00
124,50
16,0
10.00
124,33
15,8
11.00
123,83
15,5
12.00
113,83
4,9
13.30
79,17
15.00
121,00
12,7
16.00
121,50
74,67
Waktu Istirahat
yang diperlukan
(menit)
-
08.00
117,33
8,9
09.00
121,33
13,2
10.00
120,33
12,2
11.00
119,67
11,4
12.00
118,67
10,5
13.30
75,67
15.00
123,00
14,6
16.00
122,00
73,83
Waktu Istirahat
yang diperlukan
(menit)
-
08.00
113,67
4,7
09.00
121,00
12,7
10.00
117,83
9,5
11.00
120,50
12,3
12.00
123,17
14,7
13.30
74,83
15.00
120,67
12,4
16.00
119,67
Pekerja 4
71,3
72
70,8
66,3
Rata - rata
11,9
12
11,8
11,05
Tabel 6.18 di atas dapat dilihat rata-rata waktu istirahat yang dibutuhkan
oleh pekerja untuk mengembalikan kondisi fisiknya. Rata-rata waktu istirahat
yang diusulkan adalah selama 10 menit diluar dari waktu istirahat makan siang.
Hal ini dapat diusulkan oleh perusahaan tanpa mengurangi jam produksi. Bila jam
produksi berkurang maka jumlah produksi akan menurun. Untuk menghindari hal
ini maka waktu istirahat yang diberikan sebaiknya diatur dengan baik sehingga
tidak terjadi pengurangan jam produksi dengan cara mengambil atau memotong
30 menit dari waktu istirahat makan siang yang sebelumnya 11/2 jam menjadi 1
jam istirahat makan siang. Jika selama ini isitirahat makan siang dari jam 12.00
13.30 WIB menjadi 12.00 13.00 WIB. Kemudian 30 puluh menit waktu istirahat
makan siang yang diambil, dikonversikan menjadi waktu isitirahat pendek yang
akan diberikan kepada pekerja pada jam 10.00 WIB, 11.00 WIB dan 15.00 WIB
dimana pada jam-jam tersebut pekerja mengalami kelelahan yang dapat dilihat
dari rerata tertinggi denyut nadi dan energi yang dikeluarkan pekerja perharinya.
Waktu isitirahat pendek diberikan kepada pekerja selama tiga periode,
dengan lama isitirahat 10 meint. Pada periode pertama untuk pekerja 1 diberikan
waktu isitrahat pada jam 10.00 10.10 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu
isitirahat pada jam 10.10 10.20 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat
pada jam 10.20 10.30 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam
10.30 10.40 WIB.
Selanjutnya pada periode kedua untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat
pada jam 11.00 11.10 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam
11.10 11.20 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.20
11.30 WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 11.30 11.40
WIB.
Pada periode Ketiga untuk pekerja 1 diberikan waktu isitrahat pada jam
15.00 15.10 WIB, untuk pekerja 2 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.10
15.20 WIB, untuk pekerja 3 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.20 15.30
WIB, untuk pekerja 4 diberikan waktu isitirahat pada jam 15.30 15.40 WIB.
Ketika salah satu pekerja sedang beristirahat maka pekerja yang lain tetap bekerja
dengan begitu proses produksi tidak terganggu. Asupan energi pekerja sebaiknya
juga ditambahkan, tidak hanya sarapan pagi dirumah saja tapi diberikan makanan
ringan misalnya : roti ( 198.4 kkal) dan gorengan (492.5 kkal). Sehingga
kehilangan energi pada saat bekerja dapat dikembalikan dengan waktu istirahat
dan asupan energi yang mencukupi. Dengan adanya waktu istirahat ini diharapkan
operator dapat bekerja maksimal.
6.6.
Tabel 6.19. Perbandingan Metode Kerja Aktual dan Metode Kerja Usulan
(Lanjutan)
Metode Kerja Aktual
Metode Kerja Usulan
Pekerja hanya mengkonsumsi makanan Pekerja diberi waktu isitirahat pendek
dari rumah ketika sarapan pagi
untuk mengkonsumsi makanan ringan
yang
dapat
memulihkan energi
misalnya seperti : roti ( 198.4 kkal) dan
gorengan (492.5 kkal).
Sumber : Hasil Analisis
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data maka dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Dari hasil perhitungan didapat waktu istirahat yang diberikan untuk pekerja 1
sampai dengan pekerja 4 yaitu pada pukul 10.00, 11.00 dan 15.00 dimana
diberikan waktu istrahat pendek selama 10 menit secara bergantian.
2. Jumlah energi yang masuk masih lebih besar dari jumlah energi yang
dikeluarkan oleh pekerja yang berasal dari makan pagi dan makan siang, tetapi
untuk makan pagi dan snack siang energi yang didapat tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan energi yang dikeluarkan pekerja pada saat bekerja.
3. Dari hasil perhitungan CVL dapat dilihat bahwa pekerja 1 (39,3 %), Pekerja 2
( 38,7 %), Pekerja 3 (39,6 %) dan Pekerja 4 (39,1 %). Dimana semua pekerja
dikategorikan diperlukan perbaikan dan beban kerja seluruh pekerja
berdasarkan perhitungan CVL yaitu sedang.
7.2.
Saran
Saran yang diberikan kepada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate
adalah
1. Sebaiknya waktu istirahat yang ada sekarang diperbaiki dengan waktu istirahat
yang diusulkan, sehingga apabila pekerja mengalami kejenuhan akan dapat
berkurang dengan waktu istirahat yang diusulkan.
2. Memberikan tambahan waktu istirahat sesuai dengan beban kerja dari masingmasing pekerja.
3. Pekerja mempunyai keterbatasan biaya sehingga untuk dapat memenuhi
asupan energi sehari hari dari pekerja maka sebaiknya perusahaan lebih
memperhatikan penyediaan asupan energi yang sesuai dengan kebutuhan fisik
pekerja.
4. Pimpinan perusahaan hendaknya lebih memperhatikan kondisi kesehatan
pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
H.M. Widjajakusumah. Djauhari. 2002. Fisiologi Kedokteran. EGC edisi 20.
Jakarta.
Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya.
Surabaya.
Sumamur. 1982. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung.
Jakarta.
Sastrowinoto, Suyatno. 1985. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. PT.
Pustaka Binaman Pessindo. Jakarta.
Sutalaksana, dkk. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung.
Tarwaka, Solichul H, Bakri A, dan Sudiajeng Lilik. 2004. Ergonomi Untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press.
Surakarta.
Theresia L, Sudri N.M, dan Yusnita E. 2006. Penentuan lamanya waktu istirahat
berdasar beban kerja. ITI. Serpong Tangerang.
jawab
terhadap
hasil
produksi
bahan
baku,
serta
5. Production Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap Production Director mengenai hasil produksi
dan kegiatan-kegiatan produksi baik terhadap bahan baku, proses, maupun
perawatan mesin-mesin.
b. Mengkoordinir kegiatan produksi mulai penerimaan bahan baku, proses,
dan perawatan mesin.
c. Mengkoordinir wewenang yang dilimpahkan kepada bagian Processing
dan Engineering.
6. Factory Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap President director mengenai kondisi pada
pabrik, terutama pada kegiatan pemeliharaan dan riset dan pengembangan
pabrik.
b. Melakukan pemantauan terhadap kondisi pabrik, mesin peralatan serta
kondisi fisik bangunan.
c. Melakukan riset pengembangan terhadap pabrik terutam kemungkinan re
layout pabrik.
7. Finance Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Memiliki tanggung jawab kepada Finance Director mengenai kondisi
finansial perusahaan.
b. Mengaudit keuangan perusahaan.
b.
c.
d.
12. Engineering
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Memberi tanggung jawab kepada Production Manager mengenai hal
yang bersifat perawatan, baik perawatan mesin maupun perawatan
terhadap bangunan
b. Melakukan pengawasan terhadap mesin dan alat-alat yang digunakan
pada pabrik.
Jam
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 15.00 16.00
8.26
8.15
7.93
7.78
8.53
8.14
5.53
5.15
5.63
4.91
4.84
5.22
5.28
4.72
4.85
5.31
4.93
5.17
4.96
4.83
4.98
4.97
5.08
4.96
5.03
5.27
4.73
4.75
4.77
5.22
5.15
4.99
4.93
5.10
5.23
4.66
7.36
6.95
7.21
6.84
7.33
7.57
4.84
4.96
4.71
4.85
4.91
4.78
4.79
4.92
4.75
4.91
4.86
4.52
= 8.26
DNI (Denyut/Menit) =
10 Denyut
x60
8.26
= 72.63 denyut/menit
= 73 denyut/menit
10 Denyut
x60
7.36
= 81.52 denyut/menit
= 82 denyut/menit
= 5.53
DNK (denyut/menit) =
10 Denyut
x60
5.59
= 108.49 denyut/menit
= 108 denyut/menit
Jam
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 15.00 16.00
8.12
8.22
8.45
8.24
8.19
7.98
5.21
5.22
5.32
5.74
4.79
4.98
5.01
4.89
4.68
4.77
4.69
4.91
4.65
4.82
4.89
4.81
4.77
5.04
4.58
5.06
5.12
4.73
4.98
4.65
5.29
5.32
5.21
5.31
5.19
5.33
7.84
7.17
8.01
7.85
6.93
7.87
4.97
5.01
5.03
4.87
4.99
4.86
4.81
5.11
4.98
5.23
4.87
4.66
Jam
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 15.00 16.00
8.11
8.09
7.78
7.99
8.14
8.10
5.17
5.21
4.95
5.16
5.19
5.02
4.69
5.11
4.85
4.66
5.12
5.32
4.89
4.79
5.17
4.95
4.91
5.22
5.04
4.88
5.17
5.10
4.90
5.01
4.99
5.11
5.13
4.98
5.32
4.79
7.89
7.90
8.04
7.80
8.17
7.81
4.79
4.71
4.96
4.87
5.06
4.89
4.87
4.98
5.11
4.70
4.85
5.02
Jam
07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.30 15.00 16.00
8.22 5.32 4.81 5.11 5.03 4.84 7.98 4.88 4.91
8.17 5.12 4.85 4.90 4.95 4.89 8.01 5.11 4.96
7.99 5.55 4.97 5.10 4.87 4.71 7.88 4.85 4.87
7.81 5.47 5.13 5.22 4.88 4.80 7.97 5.10 5.11
8.21 5.31 4.99 4.97 4.99 5.05 8.10 4.90 4.98
8.35 4.97 5.04 5.25 5.12 4.97 8.09 5.01 5.23
Denyut Nadi
78
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
66
1
Hari
Denyut Nadi
120
115
Denyut Nadi
110
X rata-rata
105
BKA
100
BKB
95
90
1
Hari
Denyut Nadi
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
BKA
115
BKB
110
105
1
Hari
Denyut Nadi
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
115
BKA
BKB
110
105
1
Hari
Denyut Nadi
124
122
Denyut Nadi
120
X rata-rata
118
BKA
116
BKB
114
112
110
1
Hari
Denyut Nadi
130
125
Denyut Nadi
X rata-rata
120
BKA
BKB
115
110
1
Hari
Denyut Nadi
76
Denyut Nadi
75
X rata-rata
74
BKA
73
BKB
72
71
1
Hari
Denyut Nadi
130
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
115
BKA
110
BKB
105
1
Hari
Denyut Nadi
130
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
115
BKA
110
BKB
105
1
Hari
Denyut Nadi
78
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
1
Hari
Denyut Nadi
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
115
BKA
110
BKB
105
1
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
120
X rata-rata
110
BKA
BKB
100
1
Hari
Denyut Nadi
130
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
`
115
BKA
BKB
110
105
1
Hari
Denyut Nadi
130
125
Denyut Nadi
120
X rata-rata
115
110
BKA
BKB
105
100
1
Hari
Denyut Nadi
80
78
Denyut Nadi
76
X rata-rata
74
72
BKA
BKB
70
68
1
Hari
Denyut Nadi
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
120
BKA
115
BKB
110
1
Hari
Denyut Nadi
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
120
BKA
115
BKB
110
105
1
Hari
Denyut Nadi
76
Denyut Nadi
74
X rata-rata
72
BKA
70
BKB
68
66
1
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
`
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
135
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
`
120
BKA
BKB
115
110
1
Hari
Denyut Nadi
135
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
`
120
BKA
BKB
115
110
1
Hari
Denyut Nadi
140
120
Denyut Nadi
100
X rata-rata
80
BKA
60
BKB
40
20
0
1
Hari
Denyut Nadi
118
116
Denyut Nadi
114
X rata-rata
`
112
BKA
BKB
110
108
1
Hari
Denyut Nadi
100
80
Denyut Nadi
60
X rata-rata
40
BKA
BKB
20
0
1
Hari
Denyut Nadi
124
Denyut Nadi
122
X rata-rata
120
BKA
118
BKB
116
114
1
Hari
Denyut Nadi
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
120
115
BKA
110
BKB
105
100
1
Hari
Denyut Nadi
80
Denyut nadi
75
X rata-rata
70
BKA
65
BKB
60
1
Hari
Denyut Nadi
120
100
Denyut Nadi
80
X rata-rata
`
60
BKA
BKB
40
20
0
1
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
`
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
`
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
`
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
Denyut Nadi
X rata-rata
`
BKA
BKB
Hari
Denyut Nadi
95
90
Denyut Nadi
85
X rata-rata
`
80
BKA
BKB
75
70
1
Hari
Denyut Nadi
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
120
BKA
115
BKB
110
1
Hari
Denyut Nadi
135
130
Denyut Nadi
125
X rata-rata
120
BKA
115
BKB
110
105
1
Hari