Oleh:
HAPSORO BAGUS WICAKSONO
101316047
Menyetujui,
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur serta terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
seluruh rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga program kerja praktik yang berjudul “Studi
Desain Pengeboran Sumur Barokah-01 Pertamina Hulu Energi Tuban East Java” dapat
terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada kesempatan ini, penulis
ingin berterima kasih kepada kedua orang tua, adik, rekan-rekan perjuangan di Teknik Perminyakan
Universitas Pertamina, serta Pertamina Hulu Energi Tuban East Java yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan kerja praktik ini, saya mengucapkan terima kasih terutama kepada Bapak
Dhony Afriyantho dan Bapak Novian Borneo Putra sebagai pembimbing dan pendamping di
Pertamina Hulu Energi Tuban East Java atas segala ilmu, saran, bimbingan dan motivasi selama
periode kerja praktik ini berlangsung dan selama dilakukannya penulisan laporan kerja praktik ini.
Terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Riko Meidiya Putra selaku Operation Manager
di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan
kerja praktik di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java dengan periode yang telah ditenukan.
Pada kesempatan kali ini penulis secara khusus ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Astra Agus Pramana DN., S.Si., M.Sc. selaku Ketua Program
Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi, Universitas Pertamina.
Kemudian, Bapak Prof. Dr. Rer. Nat. Awali Priyono. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Eksplorasi
dan Produksi, Universitas Pertamina. Serta, kepada Bapak Raka Sudira Wardana, M.T. selaku
pembimbing akademik penulis untuk tema kerja praktik Teknik Pengeboran.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam proses penulisan Laporan Kerja Praktik ini
maka dari itu Saran dan kritik penulis harapkan untuk memperbaiki penulisan Laporan Kerja Praktik
ini. Akhir kata penulis berharap agar Laporan Kerja Praktik yang penulis akan buat dapat digunakan
sebagaimana mestinya, dan dapat memberi manfaat yang berarti kepada pembaca, dan rekan-rekan
semuanya.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB V TINJAUAN TEORI....................................................................................................... 27
VI.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 32
VI.2 Saran Mahasiswa ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 34
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 35
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR PERSAMAAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 24 : Axial Loads Intermediate Casing 9.625" ................................................................ 48
x
I. BAB I
PENDAHULUAN
Sumur Barokah-01 adalah sumur eksplorasi. Pada Sumur Barokah-01 akan Dilakukan
pengeboran untuk proses produksi pada tahun 2020. Saat ini Sumur Barokah-01 sedang memasuki
tahap desain sumur, menyiapkan seluruh rangkaian equipments yang akan digunakan, menyusun
Drilling Program yang berfungsi untuk menjadi sebuah guidance bagi para Wellsite Engineer yang
berada di Sumur Barokah-01, dan sumur ini akan dilakukan pengeboran pada Bulan Oktober 2019.
Untuk pengeboran Sumur Barokah-01 ditargetkan selesai dalam waktu 65 hari
Pada kegiatan Kerja Praktik ini penulis memilih topik bahasan mengenai desain sebuah
sumur dikarenakan, menurut penulis, Desain Sumur adalah hal yang paling utama dalam proses
pengeboran dari suatu sumur, ketika sebuah sumur didesain dengan baik, dan mempertimbangkan
segala aspek baik aspek engineering dan non-engineering maka sumur tersebut akan mendapat
efisiensi yang baik dan nilai NPT (Non Productive Time) akan turun dikarenakan semua
permasalahan sudah diminimalisir dengan baik. Dan sebaliknya ketika suatu sumur tidak didesain
dengan baik maka akan mengakibatkan munculnya beberapa masalah-masalah yang mungkin terjadi
dalam fase pengeboran dan tentunya hal tersebut akan menyebabkan naiknya nilai NPT (Non
Productive Time).
Kerja praktik ini dimaksudkan untuk melakukan studi pengeboran dan desain sumur dari
Sumur Barokah-01 yang merupakan sebuah sumur eksplorasi. Hasil dari kerja praktik ini dapat
menentukan beberapa hal :
1. Mengetahui bagaimana etika, norma, dan budaya kerja yang diterapkan oleh Pertamina Hulu
Energi Tuban East Java
2. Mengetahui kemampuan dan mindset yang dibutuhkan penulis untuk bekerja secara efektif,
baik dalam individu atauapun kelompok
3. Mengetahui kemampuan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dengan sesama
pekerja di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java dan perusahaan terkait
4. Mendapatkan metode yang tepat dan efisien dalam melakukan Geomechanical Evaluation
5. Mengetahui beberapa kontingensi dan pertimbangan khusus dalam melakukan Casing Design,
Kick Tolerance Calculation, Rig Selection yang efisien
1
I.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Sumur Barokah-01 berlokasi di Desa Soko, Kecamatan Rahayu, Kabupaten Tuban, Jawa
Timur. Berdasarkan peta Blok tuban, Sumur Barokah-01 Berada di daerah West Tuban Block, peta
dapat dilihat pada Gambar 1.1. Sumur Barokah-01 saat ini dalam masa persiapan untuk pengeboran,
dan seluruh equipments sudah hadir di storage dan tinggal menunggu beberapa equipments
penunjang di akhir Agustus dan akan segera melakukan pengeboran. Karena singkatnya masa
periode kerja praktik dan jadwal proses drilling yang dimulai pada Bulan Oktober 2019, sehingga
penulis tidak dapat mengunjungi Sumur Barokah-01 secara riil untuk melihat proses pengeboran
sesungguhnya, namun penulis tetap berusaha semaksimal mungkin dalam belajar dan analisa seluruh
data yang terdapat di PHE TEJ. Pertamina Hulu Energi TEJ memiliki Headquarter yang berlokasi
di Arkadia Green Office Park Tower D-11. Untuk waktu pelaksanaan, penulis melakukan periode
kerja praktik dari 1 Juli 2019 hingga 31 Agustus 2019.
2
II. BAB II
PROFIL INSTANSI
Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE - TEJ) merupakan salah satu Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (Migas) yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1971 yang mengatur tentang kebijakan penanganan eksplorasi hasil
sumber daya alam khususnya tentang perusahaan tambang minyak dan gas bumi, maka pada tanggal
29 Februari 1988 Trend International Ltd menandatangani kontrak bagi hasil dengan Pertamina,
sehingga terbentuklah Joint Operating Body Pertamina-Trend Tuban. Masa kontrak dengan
pemerintah di Blok Tuban ini adalah 30 tahun dengan Wilayah Kuasa Pertambangan meliputi 6
kabupaten yaitu Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto dengan
Luas 1.478 km2.
Pada tanggal 31 Agustus 1993 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina
tentang persetujuan konsesi peralihan kontraktor dari Trend East Java ke Santa FE Energy Resources
Java Ltd, JOB Pertamina-Trend Tuban beralih menjadi JOB Pertamina-Santa Fe Tuban.
Berdasarkan SK Direktur Pertamina No. 620/C00000/2001-SI tanggal 2 Juli 2001 tentang
peralihan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari JOB Pertamina-Santa FE Tuban beralih lagi
menjadi JOB Pertamina-Devon Tuban. Pada tanggal 4 Juli 2001 TMT 1 Juli 2002 terjadi peralihan
perusahaan kembali dari JOB Pertamina-Devon Tuban menjadi JOB Pertamina-PetroChina East Java
berdasarkan Surat Direktur Utama Pertamina No. 553/C00000/2002- SI tanggal 27 Juni 2002 dan
No. 562/C00000/2002.
Penulis melaksanakan kerja praktik di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, dan penulis
ditempatkan di Operations Division yang merupakan sebuah divisi yang bergerak dalam proses
3
operasi yang terdapat di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, dalam Operations Division terdapat
Sub-Division yaitu Drilling Operations, Production Operations, Work Over and Well Service
Operations. Pada periode kerja praktik ini penulis ditempatkan di Drilling Operatons dikarenakan
kesesuaian dari judul kerja praktik penulis yang berjudul “Studi Pengeboran dan Desain Sumur
Barokah-01 di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java”. Sesuai kesepakatan kontrak, penulis
akan ditempatkan di dua lokasi yaitu PHE TEJ Headquarters Jakarta, dan Headquarters Field dan
akan dilanjutkan melakukan survey sumur yang berada di Mudi field.
4
III. BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Pada awal periode kerja praktik, penulis melakukan sebuah analisa desain sumur yang akan
dijadikan pokok bahasan dalam laporan kerja praktik. Penulis melakukan pengumpulan dan analisa
data yang telah diberikan oleh Operations Divisions. Data yang diperoleh antara lain adalah Pore
Pressure and Fracture Pressure, Reservoir Fluid Contents dan beberapa file spreadsheet untuk
membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang lebih akurat. Dalam melakukan desain sumur,
penulis menerapkan metode yang diterapkan di PHE TEJ untuk melakukan desain sumur, dan
tahapan tersebut adalah Geomechanical Evaluation, Casing Design (Kick Tolerance, Rig Selection,
Wellhead Selection), Mud Design.
Disela-sela periode kerja praktik, penulis diajak oleh PHE TEJ untuk melakukan Inspeksi
Wellhead yang dilakukan di PT. Mulia Artha Anugerah yang berlokasi di Taman Tekno BSD. Pada
kegiatan inspeksi ini wellhead yang telah dipesan oleh PHE TEJ dilakukan beberapa rangkaian tes
seperti Pressure Testing dengan tekanan 4000 Psi selama 10 Menit. Kemudian test yang dilakukan
adalah Hydro-Testing Wellhead. Hydro-Testing adalah sebuah test wellhead dengan menginjeksi air
selama 10 menit dengan tekanan 3000 Psi untuk mengetahui kekuatan seal yang dimiliki oleh
wellhead tersebut. P
5
Gambar III.2 Inspeksi Wellhead PT. MAG #2
Dalam pelaksanaan kerja praktik, penulis diminta oleh perusahaan untuk mempelajari
software Landmark, kemudian PHE TEJ menyarankan untuk menggunakan Landmark sebagai
software penunjang untuk validasi desain sumur yang telah dibuat oleh penulis, sehingga desain yang
dibuat penulis akan menjadi desain yang proporsional dan efisien. Kemudian setelah penulis cukup
mahir dalam menggunakan Landmark, penulis diharapkan dapat membuat sebuah guidance yang
sistematis dan serta dapat menjadi mentor software Landmark bagi mahasiswa lain yang berada di
PHE TEJ. Selain itu penulis juga sering diajak oleh Drilling Operation untuk melakukan desain ulang
menggunakan software Landmark dari sumur yang ada apabila terdapat revisi yang diberikan oleh
pihak Service Company, dan sampai akhir periode kerja praktik PHE TEJ mempercayakan kepada
penulis untuk melakukan simulasi desain sumur menggunakan software Landmark.
6
Gambar III.3 Software PHE
Selama periode kerja praktik, penulis diberikan tugas untuk membuat dan mengevaluasi
drilling program dari Sumur West Mudi, diberikannya tugas ini bertujuan untuk agar penulis dapat
mengetahui parameter yang terdapat di Drilling Program, serta proses pembuatan dari Drilling
Program yang baik dan benar sesuai SOP dari Pertamina Hulu Energi.
7
III.1.5 Well Summary
Selama periode kerja praktik, penulis diberikan beberapa pekerjaan Drilling Operation yang
bersinggungan langsung dengan proses kegiatan operasi pengeboran yang terdapat di PHE TEJ.
Penulis dipercaya PHE TEJ untuk melakukan pembuatan sebuah Well Summary dari beberapa sumur
yang telah dibor dan tugas dari penulis adalah membuat skema Well Summarynya. Well Summary
dibuat dengan excel dan format dibuat oleh penulis sendiri. Tujuan diberikannya tugas pembuatan
Well Summary ini adalah agar penulis dapat mengetahui bagaimana cara membuat sebuah well
summary yang baik dan benar berdasarkan dari Final Well Report. Well Summary yang pernah dibuat
oleh penulis adalah Well Summary Karang Mudi, East Mudi, dan Mudi.
Disela-sela periode kerja praktik, penulis diajak oleh PHE TEJ khususnya Operations
Division untuk melaksanakan inspeksi rig yang dilakukan di Harmand Intimarin Yard. Tujuan
dilakukannya inspeksi rig adalah untuk mengetahui kelayakan rig yang dimiliki oleh Harmand.
Penulis diberikan kesempatan untuk ikut dalam inspeksi dan mengikuti serangkaian kegiatan uji
kelayakan rig dari awal hingga akhir, seluruh sistem dari rig dijelaskan satu persatu oleh pihak
Harmand, agar penulis dapat mengerti dan dapat menulis sebuah summary dari inspeksi dengan baik.
Pertama-tama dilakukan uji pompa circulation system kemudian, cek fisik dari conditioning system
yang terdiri atas Poorboy, Shale Shaker, Degasser, Desander, Desilter dan Cooling Tower. Setelah
melakukan uji di Circulating System, system yang diuji selanjutnya adalah Well Control System hal
yang diuji adalah Accumulator BOP dan fisik dari BOP yang akan digunakan. Kemudian yang
selanjutnya disurvey adalah Power System dan kondisinya sangat prima, kemudian uji Rotary System
dan Hoisting System dan semuanya dalam kondisi yang prima. Setelah seluruh bagian telah disurvey
dan diuji maka PHE TEJ melakukan rapat Bersama Harmand terkait dokumen dan sertifikat
penunjang yang dimiliki oleh Harmand Rig tersebut. Setelah seluruhnya selesai penulis pulang ke
Headquarter Jakarta, dan kemudian penulis membuat summary tentang inspeksi rig yang telah
dilakukan.
8
Gambar III.5 Inspeksi Sistem Well Control
9
III.2 Fokus Kajian
Pada fokus kajian yang dilakukan oleh penulisan adalah mengenai Well Design pada sumur
“Barokah-01”. Fokus kajian ini berfungsi untuk memberi penjelasan mendetail mengenai output
yang dihasilkan dari Well Design yang telah dibuat oleh penulis. Pada fokus kajian well design akan
terbagi menjadi empat bagian, yang pertama adalah Geomechanical Evaluation, lalu Casing Design,
Rig and Wellhead Selection, dan Mud Design.
Pada proses geomechanical evaluation hal yang harus dianalisa adalah pore pressure,
fracture gradient, lithologi, dan stress tensor. Penulis telah melakukan analisa dasar yang terstruktur
mengenai geomechanical evaluation dari data geomechanics yang diperoleh dari Sumur ”Barokah-
01”
Penulis telah melakukan analisa terstruktur tentang pore pressure dan fracture gradient dari
Sumur Barokah-01, pada Gambar III.8 dan Gambar III.9 adalah hasil intepretasi dasar mengenai
pressure profile yang dimiliki oleh Barokah-01.
10
Gambar III.9 Stress Profile Barokah-01
11
Berdasarkan plot Pore Pressure dan Fracture Gradient disamping, penulis dapat
menganalisa dan mengevaluasi dengan baik. Berikut adalah analisa drilling window yang
dimiliki oleh tiap section yang dapat ditinjau di Tabel III.1 Drilling Window Sumur
Barokah-01
Tabel III.1
Drilling Window Sumur Barokah-01
Parameter 1st Section 2nd Section 3rd Section 4th Section 5th Section
Pore Pressure 7.5 ppg 8.8 – 9.2 ppg 9.2 – 12.2 ppg 12.2 ppg 8.7 ppg
Berikut adalah drilling hazard yang akan terjadi di Sumur Barokah-01 berdasarkan litologi
yang ada. Pertama untuk Lubang sumur 36” yang dihadapi adalah Wellbore Instability dikarenakan
adanya interbedded lithology yang cukup variatif. Kemudian untuk lubang sumur 26” hal yang akan
dihadapi adalah Screen Blinding dan Wellbore Instability karena sama seperti keadaan yang dialami
oleh lubang sumur 36”. Kemudian pada lubang 17.5” drilling hazard yang akan dihadapi adalah Loss
Circulation, Bit Balling dikarenakan banyaknya soft and mushy formation, dan hazard yang terakhid
adalah potensi akan terjadinya pack-off karena variasi litologi yang cukup banyak, dan saling
menimpa satu sama lain. Kemudian untuk lubang sumur 12.25” sama seperti yang terjadi di lubang
sumur sebelumnya, karena pada section ini memiliki litologi dan keadaan formasi yang serupa.
Kemudian yang terakhir pada lubang 8.5” drilling hazard yang terjadi sama seperti lubang sumur
sebelumnya, namun tidak terjadi loss dan bit balling dikarenakan sudah tidak menembus shale
formation
Pada analisa litologi, penulis menuliskan analisa litologi yang diperoleh dari gambar litologi
yang terdapat pada Gambar III.9. Berikut adalah analisa yang berdasarkan buku Sedimentologi dan
Stratigrafi (Nichols, 2009) :
12
Gambar III.10 Litologi Barokah-01
• Formasi Wonocolo
Merupakan formasi shale yang cenderung dominan akan claystone berwarna keabu-
abuan dan terdapat endapan soft-silt , terdapat endapan calcite dalam jumlah sedikit,
dan ada carbonate speck. Kemudian terdapat juga siltstone berwarna abu tua, berupa
sub-blocky hingga blocky dan ada hadirnya carbon specks sedikit.
• Formasi Ngrayong
Hampir serupa dengan claystone yang hadir di formasi wonocolo, dan terdapat
adanya endapan limestone dengan campuran wackestone dan packstone berwarna
putih dengan keadaan moderate. Pada formasi ngrayong juga terdapat
recrystallization dengan butir very fine hingga fine dengan mode butir angular-sub
rounded. Adanya loss foram terdapat di Ngrayong
• Formasi Tuban
Merupakan batuan limestone full dan carbonate build up
13
III.2.2 Casing Design
Pada tahap Casing Setting Depth hal yang diperlukan adalah analisa geomechanics, lebih
tepatnya adalah analisa plot seperti yang ditunjukkan pada Gambar III.9, pada plot tersebut terdapat
beberapa breakout, dan abnormal pressure pada pore pressure, sehingga diperlukan pemasangan
casing agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut adalah hasil casing setting depth yang
mengacu pada geomechanics evaluation yang ditunjukkan pada Gambar III.9.
Dalam proses casing design diperlukan sebuah perhitungan Kick Tolerance, yang mana
fungsinya adalah untuk menghitung volume gas maksimal ketika melakukan underbalance, dan
perhitungan ini juga diperlukan untuk melindungi formasi yang paling lemah agar tak terjadi pack-
off dikarenakan tidak terlindungi oleh casing. Berikut adalah contoh proses perhitungan kick
tolerance untuk lubang 17.5”
14
Gambar III.12 Flowchart Kick Tolerance
Berikut adalah parameter yang digunakan dalam perhitungan kick tolerance untuk tiap hole
section dimulai dari lubang 17.5”, 12.25”, dan yang terakhir 8.5”
15
Tabel III.2
Parameter Perhitungan Kick Tolerance
Setelah parameter untuk perhitungan kick tolerance sudah diperoleh seluruhnya, penulis
dapat melakukan perhitungan sesuai dengan persamaan yang telah dipaparkan pada bab ini. Berikut
adalah hasil dari perhitungan kick tolerance untuk masing-masing lubang. Berikut adalah contoh
perhitungan kick tolerance untuk lubang 8.5”
16
1. Perhitungan Annular Capacity Around BHA (Ca)
8.52 − 52
𝐶𝑎 =
1029.4
𝐶𝑎 = 0.0259 𝑏𝑏𝑙𝑠/𝑓𝑡
17
6. Perhitungan Maximum Influx Volume at Initial Shut In Cond. (V)
Ca
𝑉 = Hmax ∗
𝑃𝑖
𝐶𝑂𝑆(𝐻𝑜𝑙𝑒 𝑎𝑛𝑔𝑙𝑒 ∗ 180)
0.0259 bbls/ft
𝑉 = 6334 ft ∗
𝑃𝑖
𝐶𝑂𝑆(3.88 ∗ 180)
𝑉 = 164.58 bbls
18
Tabel III.3
Hasil Perhitungan Kick Tolerance Barokah-01
Tabel III.4
Parameter Stresscheck
Berikut adalah rangkaian gambar yang diperoleh dari hasil simulasi menggunakan software
Landmark, penulis melakukan simulasi menggunakan data yang diolah oleh penulis sendiri.
19
Gambar III.13 Justifikasi Uji Stresscheck
20
BAROKAH-01 Exploration Well
TVDRT (ft)
Lithology
MD (ft)
Casing Settings Depth Remarks
1000 1000
3000 3000
4000 4000
Ngrayong Fm.
5000 5000
13-3/8” Intermediate
@ 5575 ftMD/TVD
K55, BTC, R3
6000 6000
9-5/8” Intermediate
@ 7625 ftMD/TVD
7000 7000 L80, BTC, R3
Tuban Fm.
7” Liner
8000 8000
NOT TO @ 8825 ftMD/TVD
L80, BTC, R3
SCALE
Target
Untuk proses pemilihan drilling rig diperlukan beberapa persamaan dan asumsi mendasar
terkait proses perhitungan power dari suatu drilling rig, karena dalam proses pemilihan rig hal yang
harus diperhatikan adalah power yang dibutuhkan, berikut adalah asumsi dasar dan beberapa
ketetapan (rule of thumb) yang digunakan dalam proses perhitungan power untuk pemilihan drilling
rig.
21
• BHA tidak ikut dalam perhitungan, dikarenakan asumsi sedang melakukan pemasangan
casing
• Max Overpull memiliki beban sebesar 100000 lbs, Block Weight memiliki beban sebesar
50000 lbs dan tidak adanya drag
• Beban Block Weight terdiri atas Block, Top Drive, dan Hoisting Equipment dengan Line
Travelling Block sejumlah 10 Lines
• Transmission Efficiency, Mechanical Efficiency, dan Block Efficiency sebesar 95% dengan
kecepatan maksimum Trip speed sebesar 70 ft / mins
• Safety Factor sebesar 1.94, dengan nilai Dynamic Fastline Factor sebesar 1.233 dan nilai
Dynamic Deadline Factor sebesar 0.833
Setelah mengetahui beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan dari suatu
drilling rig, maka berikut adalah persamaan yang digunakan dalam proses perhitungan
power yang akan digunakan dalam proses pemilihan drilling rig
22
Gambar III.15 Flowchart Rig Sizing
23
Berikut adalah contoh perhitungan pemilihan drilling rig dan serta hasil yang didapatkan :
TABEL 3.4.
CASING LOAD
Casing Type Load (lbs)
20” Surface 260937.73 lbs
13-3/8” Intermediate 392719.16 lbs
9-5/8” Intermediate 358392.49 lbs
7” Liner Casing 229461.20 lbs
24
𝐷𝐿 = 28 𝑇𝑜𝑛𝑠
𝐻𝑃 = 1342.718 𝐻𝑃
Tabel III.5
Hasil Perhitungan Pemilihan Drilling Rig
25
IV. BAB IV
HASIL KERJA PRAKTIK
Pada periode kerja praktik, penulis mendapat beberapa hasil atau sebuah manfaat dari
pelaksanaan kerja praktik yang dilaksanakan di Drilling Operations di Pertamina Hulu Energi Tuban
East Java. Berikut adalah manfaat yang diperoleh penulis
• Di Headquarters Pertamina Hulu Energi Tuban East Java menerapkan norma, budaya, dan
etika kerja yang membuat penulis menjadi seorang pribadi yang berkompeten dan siap untuk
terjun langsung ke dunia kerja yang sesungguhnya
• Pada saat periode kerja praktik Pertamina Hulu Energi Tuban East Java memperkenankan
seluruh mahasiswa untuk menghadiri seluruh rangkaian kegiatan rapat atau inspeksi yang
dilakukan, fungsi dari diizinkan mahasiswa untuk mengikuti rapat dan inspeksi adalah agar
penulis terbiasa untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik, selain itu penulis juga
mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga
• Seluruh pegawai di Headquarters Pertamina Hulu Energi Tuban East Java memiliki etos
kerja yang sangat tinggi dan tidak memandang posisi dan jabatan yang dimiliki oleh insan
yang berada di Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, sehingga baik pegawai, mahasiswa
tugas akhir, dan mahasiswa kerja praktik akan memiliki porsi kerja yang sama dan perlakuan
yang sama
• Selama periode kerja praktik, Pertamina Hulu Energi Tuban East Java memperbolehkan
penulis untuk melakukan riset dengan data dan fasilitas yang ada di Headquarters Pertamina
Hulu Energi Tuban East Java, hal ini termasuk juga dengan penggunaan Software Landmark
yang digunakan penulis untuk proses pengerjaan kerja praktik. Selain itu Pertamina Hulu
Energi Tuban East Java memperkenankan penulis untuk belajar lebih lanjut mengenai topik
yang diajukan ataupun diluar topik kerja praktik yang diajukan penulis, sehingga hardskill
yang dimiliki oleh penulis akan bertambah seiringnya proses kerja praktik
26
V. BAB V
TINJAUAN TEORI
Pore Pressure adalah suatu tekanan dimana fluida terkandung dalam ruang pori batu
dipertahankan pada kedalaman. Pore Pressure identik dengan tekanan hidrostatik, kenaikan nilai
pore pressure dapat dipicu oleh undercompaction yang disebabkan oleh rapid burial di zona
permeabilitas rendah.
Fracture Pressure adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh formasi, ketika
tekanan melebih fracture pressure maka formasi tersebut akan mengalami fracture.
Drilling Hazard merupakan hal yang esensial dalam geomechanical evaluation. Penentuan
drilling hazard diperoleh dari intepretasi dari litologi, yang berfungsi sebagai panduan dalam
pelaksanaan pengeboran, ketika dapat memetakan drilling hazard yang akan terjadi, maka kita dapat
meminimalisir hazard yang kemungkinan akan terjadi,
27
V.2 Casing Design
Casing setting depth adalah skema penentuan setting casing dengan menggunakan plot grafik
pore pressure dan fracture pressure, hasil dari casing setting depth akan menghasilkan beberapa
parameter seperti, section yang akan di bor dan casing point.
Kick tolerance adalah suatu volume influx yang dapat ditahan oleh formasi ketika terjadi
kick. Kick tolerance dihitung untuk tiap-tiap lubang. Untuk lubang 12-1/4” minimal kick tolerance
sebesar 50 barel, dan lubang 8-1/2” sebesar 25 barel. Berikut adalah persamaan yang digunakan
untuk perhitungan kick tolerance 33 (Pertamina Hulu Energi, 2017)
…(5.1)
…(5.2)
…(5.3)
Persamaan V.3 Revised Max Allowable Pressure
• Langkah 4 - Perhitungan Formation Pressure
…(5.4)
…(5.5)
28
• Langkah 6 - Perhitungan Maximum Influx Volume at Initial Shut-In Conditions
…(5.6)
…(5.7)
…(5.8)
Burst loads adalah keadaan ketika internal pressure lebih besar dari external pressure pada
casing, hal ini biasanya terjadi ketika mud weight meningkat ketika sedang proses drilling, dan
berasosiasi dengan influx yang memiliki densitas tinggi
Collapse Pressure adalah keadaan dimana external pressure lebih tinggi daripada internal
pressure, dan pipe akan mengalami failure karena mengalami pembebanan elastic instabilitiy dan
yielding.
Principal tensile forces berasal dari pipe weight, bending load, shock loads. Tension loads
didefinisikan dengan memasukkan parameter buoyant forces yang berada di pipa dan berat pipa.
Kemudian buoyant forces didefinisikan sebagai hasil dari wellbore pressure yang bekerja di
horizontal cross - sectional areas.
29
V.2.4 Pemilihan Drilling Rig
Pada proses pemilihan rig, kita harus melakukan perhitungan yang mendetail mengenai
draw-works yang digunakan, penentuan draw-works ini akan memberikan suatu output berupa
horsepower yang dijadikan acuan sebagai pemilihan rig. Untuk perhitungan pemilihan drilling rig
dapat ditinjau di Persamaan III.9 – Persamaan III.16.
…(5.9)
Persamaan V.9 Heaviest Load Casing
• Langkah 2 - Perhitungan Maximum Weight Loads
…(5.10)
Persamaan V.10 Maximum Weight Loads
• Langkah 3 - Perhitungan Hook Line Loads (HL)
…(5.10)
Persamaan V.11 Hook Line Loads
• Langkah 4 - Perhitungan Derrick Capacity
…(5.11)
Persamaan V.12 Derrick Capacity
• Langkah 5 - Perhitungan Fast Line Loads (FL)
…(5.12)
Persamaan V.13 Dynamic Fastline Loads
• Langkah 6 - Perhitungan Deadline Loads (DL)
…(5.13)
Persamaan V.14 Deadline Loads
• Langkah 7 - Perhitungan Dynamic Crown Block Head
…(5.13)
30
Persamaan V.15 Dynamic Crown Block Head
…(5.14)
Persamaan V.16 Drawworks Power
31
VI. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan program kerja praktik selama satu periode yang dimulai dari 1 Juli 2019
hingga 31 Agustus 2019, mahasiswa dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Penulis menyimpulkan bahwa Pertamina Hulu Energi Tuban East Java adalah tempat
yang sangat sesuai untuk penulis dalam melaksanakan kerja praktik. Hal ini dikarenakan
Pertamina Hulu Energi Tuban East Java memiliki etos kerja yang sangat tinggi, yang
kedua adalah lingkungan yang sangat mendukung penulis untuk mengasah softskill dan
hardskill dikarenakan Pertamina Hulu Energi Tuban East Java sangat memperhatikan
input dan output yang diperoleh penulis selama periode kerja praktik. Hal ini
2. Metode yang tepat dalam melakukan proses evaluasi geomechanics adalah dengan
memperhatikan pore pressure dan fracture gradient dengan sesuai prosedur dalam buku
panduan Drilling Engineering Guidance 2.0 Pertamina Hulu Energi, dan kemudian
dilakukan proses validasi dengan litologi formasi “Barokah-01”, sehingga evaluasi dan
analisa yang dibuat menghasilkan data yang akurat.
3. Pertimbangan khusus yang diperlukan dalam casing design adalah :
• Kick Tolerance Calculation
Pada proses casing design, perhitungan kick tolerance harus diperhitungkan dengan
baik agar casing dapat melindungi formasi yang terkena oleh influx sehingga tidak
pack-off. Hal yang harus diperhatikan adalah Leak-Off Test, Casing Setting Dpeth,
Mudweight yang digunakan, dan Choke Operator.
• Stress-Check Casing
Stress-check merupakan pertimbangan utama dalam proses casing design, ketika
suatu casing tidak dapat melewati Burst, Collapse, Tension yang telah ditetapkan,
maka harus melakukan pengaturan casing set, dan grading casing yang sesuai agar
masuk dengan kriteria burst, collapse, dan tension yang ditetapkan.
• Rig Sizing and Selection
Dalam pemilihan rig, hal yang harus dipertimbangkan adalah pounder casing, dan
Panjang casing, sehingga penulis dapat melakukan perhitungan dengan persamaan
yang telah tersedia. Pada perhitungan drawworks capacity data yang sangat
diperlukan adalah beban casing terberat yang akan diterima oleh drawworks.
32
VI.2 Saran Mahasiswa
Saran mahasiswa untuk PHE TEJ adalah untuk tetap mempertahankan budaya dan etos kerja
yang selama ini telah diberlakukan oleh PHE TEJ. Saya sangat mengapresiasi budaya kerja
yang diterapkan oleh PHE TEJ, karena di PHE TEJ semua lapisan pekerja memiliki poesi
kerja yang sama tanpa pandang bulu, sehiingga mahasiswa terpacu dan terbiasa untuk menjadi
seorang pekerja yang cakap, tanggap, dan bertanggungjawab.
33
DAFTAR PUSTAKA
Adams, N. J., & Charrier, T. (1985). A Complete Well Planning Approach. Oklahoma: Penwell
Publishing Company.
Pertamina Hulu Energi. (2017). Drilling Engineering Guidance 2.0. Jakarta: Pertamina.
Shokouhi, S. V., Aamodt, A., Skalle, P., & Sørmo, F. (2009). Determining Root Causes of Drilling
Problems by Combining Cases and General Knowledge. Retrieved 7 29, 2019, from
http://idi.ntnu.no/~agnar/publications/iccbr09-drilling-causes.pdf
34
LAMPIRAN
35
Lampiran 1 : Design Parameters Conductor 30"
36
Lampiran 3 : Burst Loads Conductor 30"
37
Lampiran 5 : Axial Loads Conductor 30"
38
Lampiran 7 : Design Parameters Surface Casing 20"
39
Lampiran 9 : Burst Loads Surface Casing 20"
40
Lampiran 11 : Axial Loads Surface Casing 20"
41
Lampiran 13 : Design Parameters Intermediate Casing 13.375"
42
Lampiran 14 : Initial Conditions Intermediate Casing 13.375"
43
Lampiran 16 : Collapse Loads Intermediate Casing 13.375"
44
Lampiran 18 : Minimum Safety Factors Intermediate Casing 13.375"
45
Lampiran 20 : Design Parameters Intermediate Casing 9.625"
46
Lampiran 22 : Burst Loads Intermediate Casing 9.625"
47
Lampiran 24 : Axial Loads Intermediate Casing 9.625"
48
Lampiran 26 : Design Limits Intermediate Casing 9.625"
49
Lampiran 28 : Initial Conditions Liner 7"
50
Lampiran 30 : Collapse Loads Liner 7"
51
Lampiran 32 : Minimum Safety Factors Liner 7"
52
Lampiran 34 : Stress-check Summary
53
54
55
56
57
58
59
60