Anda di halaman 1dari 121

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Teriring doa semoga Allah SWT Senantiasa Melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan
Hidayah kepada kita semua agar senantiasa diberikan kekuatan untuk tetap
istiqomah di jalan-Nya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.

Latihan Kader 1 (Basic Training) merupakan gerbang awal masuk dalam


Himpunan Mahasiswa Islam, Khususnya Komisariat MESIN Sepuluh Nopember.
Harapan dari keikutsertaan LK 1 ini, para calon kader bukan hanya mampu
mengenal himpunan tetapi juga nantinya akan muncul kecintaan pada himpunan
hingga akhirnya semangat (ghirah) organisasi tetap terjaga.

Pada LK 1 kali ini, kami berusaha tidak hanya menyampaikan materi-materi yang
secara klasik ada dalam setiap Latihan Kader, namun juga materi lain sebagai
tambahan wawasan yang dianggap perlu sebagai bekal dalam menjalankan roda
organisasi. Tentunya materi yang dimaksud tidak terdapat dalam modul ini,
karena itu yang paling utama adalah keaktifan dalam bertanya dan menggali
informasi baik mengenai ke-HMI-an maupun mengenai dasar-dasar organisasi.

Semoga modul ini memberikan inspirasi kepada calon kader untuk dapat
menyelami HMI sebagai bekal kelak dalam membangun umat dan bangsa serta di
riddhai Allah SWT. Selamat berkader Jagoan!! Yakin Usaha Sampai!!

Billahittaufiq wal hidayah


Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

10 – 12 Juli 2022 M
10 – 12 Dzulqa’idah 1443 H
Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam
Cabang Surabaya
Komisariat KIMIA Sepuluh
Nopember
Periode 2021-2022

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 1
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

SEJARAH PERJUANGAN HMI

1. Pendahuluan
Adalah suatu keharusan bagi seorang kader organisasi untuk mengetahui
lembar-lembar sejarah organisasi masa silang dengan menyoroti moment
terpenting dalam kelahiran dan dinamikanya. Namun bukan cuma itu, sebab
anggapan akan selalu muncul dengan ketidarelevanannya dalam memahami
makna serpihan-serpihan peristiwanya. Hal ini dimaksud untuk melihat krisis segi
kelebihan dan kekurangan masa lalu, sehingga kemudian dapat dijadikan batu
pijak dalam menentukan garis perjuangan saat ini dan masa yang akan datang.
Demikian pula dengan HMI, telah banyak diulas bagi berbagai segi
pandangan oleh para pengarang baik dari kalangan HMI sendiri maupun dari luar
HMI, yang terakhir ditulis oleh seorang tokoh Kristen yaitu DR. Viktor Tanja untuk
meraih gelar doctoral pada Harvard Seminary Foundation, USA.
Sesungguhnya apa yang dipaparkan di sini dengan keterbatasannya
tidaklah cukup untuk mengungkapkan keseluruhan peristiwa dengan sejela-
jelasnya, maka dari buku-buku yang telah ditulis oleh orang-orang terdahulu
tentang “Sejarah Perjuangan HMI” terutama yang ditulis oleh sejarahwan HMI,
Drs. Agus Salim Sitompul tidak bias ditinggalkan begitu saja dan itu adalah
pelengkap tulisan ini.

2. Situasi Dunia Islam


HMI sebagai organisasi berdasarkan Islam, tentu saja dalam membcarakan
kesejarahannya tidak lepas dari situasi dan kondisi dunia Islam. Hal ini segabai
konsekuensi logis, sebab Islam dijadikan sebagai dasar organisasi, maka Islam
dalam organisasi HMI menjadi sumber inspirasi dan aspirasi sekaligus motivasi
perjuangan HMI.
Masa Kelahiran Islam dan Kepemimpinan Muhammad SAW
Mulai pertama Islam datang, situasi umat sedang dalam puncak kekacauan
dan berada di tepi jurang kehancuran. Dalam catatan sejarah, situasai ini dikenal
dengan masa jahiliyah, yang secara bahasa berarti kebodohan karena tenggelam
dalam keterbelakangan dan kebiadaban serta tidak didasari dengan norma-norma
dan nilai kesopanan. Petunjuk ke mana mereka harus berjalan dan sampai kapan
mereka harus berhenti belumlah diketahui.
Turunnya perintah dan larangan Tuhan yang sudah ratusan tahun secara
biadab mereka tinggalkan, dan diganti dengan bentuk kepercayaan dan ritual-
ritual yang telah dipalsukan oleh pimpinan-pimpinan jahiliyah yang haus akan
kekuasaan. Dalam puncak kebiadaban umat itulah, Allah SWT melimpahkan
kasihNya sengan mengutus seorang Nabi yang bernama Muhammad bin Abdullah.
Tugas yang diberikan kepadanya adalah mengubah tatanan masyarakat yang
tidak beradab pada tatanan masyarakat yang berakhlakul karimah. Dengan
perkataan lain tugas yang diembannya adalah mengubah tatanan kebiadaban dan
Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya
Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 2
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

keberingasan masyarakat dengan pancaran kebenaran, keadilan dan kasih sayang


dengan hidup saling membantu yang didasarkan pada keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Islam dating dengan konsep keillahiannya, membawa ruh
kebenaran membawa manusia dari rasa takut menuju kemerdekaan dan
mengarahkannya kepada hidup yang damai lagi tentram.
Semua pengamat sejarah mengagumi semua ketentuan dan kecermatan
Nabi Muhammad di dalam membimbing umat manusia untuk mencintai dan
menjunjung tinggi musyawarah. Para pengikutnya tidak dibedakan antara yang
bangsawan dengan yang budak, yang kaya dengan yang miskin. Zaid bin Tsabit
seorang budak dimerdekakan dan diangkat menjadi sekretaris pribadi, beliau
(Zaid) sejajar dengan Utsman yang hartawan dan sejajar dengan Ali yang
bangsawan.
Michel Hart, seorang sejarawan Amerika dengan bukunya ‘Seratus Tokoh
berpengaruh di Dunia” meletakkan Nabi Muhammad dalam urutan pertama.
Kepemimpinan yang dijalankan oleh Nabi lebih ditekankan kepada Lisanul Hal,
kesederhanaan sebagai seorang pemimpin nampak dalam kehidupan beliau, baik
sebelum maupun di saat mengemban Risalah Kenabian.
Masa Kejayaan Islam
Sejarah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan sepeninggal nabi
Muhammad. Umat Islam berusaha menyiarkan ajaran Islam sehingga kita
mengenal masa perluasan kekuasaan. Masa perluasan terjadi pada zaman
Imperium Umayyah, yang mengarah ke Barat dengan jalan peperangan dan ke
Timur dengan jalan perdamaian atau lebih nampak sebagai uapaya akulturasi
budaya.
Pada zaman ini perkembangan ilmu pengetahuan yang bersifat rasional sangat
sedikit. Hal itu disebabkan oleh perkembangan pemikiran keagamaan lenih kuat,
sehingga ilmu-ilmu yang bervisi agama banyak dikembangkan seperti ilmu hadits,
tafsir dan ilmu-ilmu lain. Persoalan lain yang mempengaruhi adalah ketertutupan
golongan Muawiyyain terhadap dunia luar (budaya luar) terutama kebudayaan
Persia, Yunani dan kebudayaan lain yang timbul oleh kemampuan rasio.
Pada perkembangan lebih lanjut, setelah tenggelamnya Imperium Umayyah
lahirlah Imperium ‘Abbayiyah yang nampak lebih terbuka dengan anasir-anasir
kebudayaan lain seperti Persia, Yunani dan Romawi. Keterbukaan ini membawa
implikasi inovatif aspiratif bagi proses pembentukan iman dan ilmu pengetahuan
dalam dunia Islam. Terjadinya proses interaksi budaya antara budaya Islam
dengan budaya asing membawa pola pemikiran baru yang lebih bersifat rasional
dalam memahami teks Al-Qur’an sehingga banyak ditemukan konsep-konsep baru
tentang ilmu pengetahuan yang sesuai dengan konsep Al-Qur’an. Pada zaman ini
kita bias kenal Jabir al Khawarizmi, Yunus al Misri, Ibnu Sina, Al farabi dan masih
banyak lagi.
Masa Kemunduran Islam
Kejayaan Islam yang dicapai pada waktu itu ternyata membuat banyak
kalangan orang Islam menjadi kejangkitan inyelektual kegengsian (Urgention
Intelectual). Merasa tinggi dengan apa yang dimiliki, merasa bangga dengan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 3
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

kemampuan yang ada dan merasa cukup dengan apa yang ada. Kemajuan Islam
ternyata membawa petaka bagi umat Islam sendiri. Kemunduran Islam ditentukan
oleh dua factor, yaitu factor intern dan factor ekstern.
Faktor Intern umat Islam tersebut adalah mundurnya tata nilai etik umat
Islam (dekadensi moral). Timbulnya sekularisme yang membuat umat Islam
berfikir sektoral, merajalelanya ulama dan ilmuan pesanan (bayaran) dan yang
paling parah lagi adalah mereka yang tidak lagi berpegang pada Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagai referensi mutlak (pedoman) bagi umat Islam. Oelh sebab itu
timbullah Khurafat dan Bid’ah atau pemikiran-pemikiran sepihak yang
diatasnamakan agama.
Faktor Eksternal, banyak ditimbulkan oleh kekalahan umat Islam terhadap
umat Non Islam dalam peperangan, seperti jatuhnya Imperium Baghdad oleh
bangsa Mongol pada tahun 1258 M dan kekalahan umat Islam Spanyol dari Raja
Ferdinan dan Isabela dari negeri Castelia pada tahun 1492 M. kekalahan
disebabkan oelh lemahnya umat Islam pada waktu itu yang selalu berperang
dengan kawan sendiri. Kekalahan itu tidak hanya diterima secara territorial dan
militer, akan tetapi juga kekalahan di bidang ilmu pengetahuan, sebab segala
bentuk kitab dan macam-macam ilmu pengetahuan diboyong ke negeri pemenang
sehingga secara total umat Islam hancur.

3. Dunia Baru Islam


Kekacauan politik juga berakibat pula pada kekacauan ilmu pengetahuan
dalam dunia Islam. Orang tidak mau lagi mendapatkan kebenaran sendiri.
Penelaahan terhadap kebenaran selalu berkiblat pada hasil karya nenek moyang
yang banyak diliputi oleh tatanan tradisi yang mengakibatkan matinya
kemerdekaan berfikir. Yang muncul adalah semangat mengekor yang
berakumulasi denga situasi dan kondisi, maka berlakulah sabda Nabi : maka
kaum akan diperlakukan sesuai dengan kualitasnya.
Pada abad XIII M timbullah gerakan pembaharuan, dimana pada waktu itu
umat Islam dalam kondisi stagnasi, karena akibat praktek politik yang dekaden.
Sehingga umat Islam lari kepada gerakan-gerakan kebatinan (sufi). Andai kata
dicari pembaharu Islam, tentunya adalah Ibnu Taimiyah. Pembaharuan yang
dilakukan selain menangkal sufisme juga masalah fiqih untuk meluruskan dan
mengembalikan pemahaman Islam yangh benar. Sufisme sebemarnya baik,
namun karena kecenderungannya yang menarik diri dari kehidupan duniawi, maka
ia takubahnya seperti lahan subur bagi tumbuhnya praktek-praktyek Tahayyul dan
ini harus dibasmi. Gerakan ini dalam perjalanannya belum berhasil mengubah
perilaku umat Islam pada saat itu, kendatipun Ibnu Qiyyim melanjutkan cita-
citanya. Kemudian pada abad XVII M di Jazilah Arab timbul lagi gerakan
pembaharuan yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul wahab yang kemudian
gerakan ini dikenal dengan garakan Wahabiyah, namun gerakan inipun juga
tenggelam.
Pada abad XIX M muncul seorang reformis yaitu Jamaluddin al Afghani
yang berusaha menyatukan umat Islam sedunia dalam Federasi Pan Islamisme

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 4
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

yang merdeka dan sejalan dengan peradaban Barat. Gerakan ini nyatanya mampu
memberikan pengaruh yang luar biasa dalam dunia Islam, yang dikemudian hari
muncullah kader-kader seperti Muhammad Abduh di Mesir dan Ahmad Khan di
India. Gagasan Jamaluddin ini ditopang dengan ideology-ideologi Muhammad
Abduh (abad XX) dimana ia mendorong umat untuk menjelaskan dan menafsirkan
ulang doktrin-doktrin Islam dalam bahasa yang diterima oleh pikiran modern.
Dengan berusaha menjembatani tradisionalisme dan
modernisme dengan upaya reformasi di bidang pendidikan, maksudnya untuk
mengangkat umat Islam pada taraf yang sama dengan intelektual barat.
Belakangan hari, ajaran Muhamad Abduh didukung oleh muridnya M.
Rasyid Ridlo dengan gerakan Salafiyahnya yang dengan tegas menolak untuk
berbaik-baik terhadap gagasan modern barat dan sebaliknya ia bertumpu kepada
cara kaum fundamentalis yang tegar di dalam menafsirkan doktrin-doktrin Islam.

4. Islam di Indonesia
Islam dating ke Nusantara tidak dalam vakum kebudayaan, karena
penduduknya saat itu masih mempunyai peradaban tertentu, yaitu berdasar
kepada kebudayaan yang asli dengan penyerapan pengaruh peradaban Hindu-
Budha dari India. Namun penyebarannya tidak merata. Di Jawa penyerapan ini
sudah tebal dan mendalam serat mengakar ke bawah. Di tempat lain, seperti di
Sumatra serapan ini baru merupakan lapisan tipis di permukaan saja, sedangkan
di tempat lain belum terjadi penyerapan kultur buadaya Hindu-Budha. Maka, Islam
harus berhadapan dengan kenyataan adanya keanekaragaman peradaban itu.
Terjadilah kemudian dalam panggung sejarah apada yang oleh sejarawan Arnals
J. Toymbe disebut Encouter of Civilition yaitu bertatap muka dan bertemunya
peradaban. Dalam proses saling mempengaruhi itu berlakulah hokum siapa yang
membawa cita-cita lebih benilai, lebih progresif dan dapat mempraktekkan lebih
unggul biasanya akan lebih unggul keluar dari Encouter of Civilition tersebut.
Dalam pada itu Prof. W. F. Werthein dalam bukunya Indonesian Society in
Transition mengatakan bahwa ajaran yang dating ke Indonesia telah merombak
struktur feudal masyarakat Indonesia, dari system kasta menjadi system yang
lebih demokratis dan karenanya lebih maju. Penyebaran Islam setapak demi
setapak tanpa ketersinggungan perasaan dan bentrokan yaitu dengan cara
penetrasi damai atau penetration paseigue. Dan ternyata Islam sangat berharga
bagi proses transformasi social itu, sekalipun feodalisme kuno belum terkikis habis
oleh kedatangan Islam, demikian dari ruslan.
4.1. Masa Penjajahan dan Masa Kemerdekaan
Akibat dari penjajahan yang berturut-turut ini oleh Belanda kemudian
penjajah terdorong untuk meneliti ajaranajaran Islam yang sebenarnya serta
watak pemeluknya di seluruh Indonesia karena Islam merupakan mayoritas
pertama di Aceh. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahannya agar mudah dibendung, dikuasai dan ditaktukkan, minimal
dijinakkan. Prof Snouch Horgonye seorang Islamolog dalam hal ini banyak
memberikan nasihat (masukan) kepada pemerintah Belanda untuk menerapkan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 5
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

poktor devide at impera dikalangan umat Islam, dengan memberikan kebebasan


yang seluas-luasnya di bidang keagaan murni (ubudiyah), tetapi menolak di
bidang politik dan kenegaraan, terutama menyangkut ide tentang khalifah, Pan
Islamisme dan ide perang jihad.
Ternyata memang beberapa golongan Islam dapat dipecah belah dan
dipatahkan oleh Belanda. Nampaknya atas kejadian tersebut bangsa Indonesia
harus menempuh jalan baru dalam menghadapi kolonialisme Belanda yakni bukan
dengan perlawanan dan pemberontakan senjata, tetapi dengan jalan organissai
Modern. Maka lahirlah Serikat Dagang Islam yang akhirnya dikenal dengan serikat
Islam (SI) pada tahun 1905. sebagai cermin Nasionalisme ekonomi di kalangan
pedagang dan wiraswastawan yang kemudian tumbuh dalam nasionalisme politik
yang religius, di kalangan urban Islam yangberakar dalam rural Islam. Agus Salim
dan Cokro Aminoto aktif dalam SI (tahun 1925) menggerakkan pemuda dan
pelajar dalam Jong Islamatin Bond agar pendidikan dan pelajaran barat yang
dituntut tidak lepas dari nilai-nilai Islam. Sebelum tahun 1908 sebagai cermin
nasionalisme cultural lahirlah Boedi oetomo dikalangan intelektua; radikal dan
pada tahun selanjutnya timbul juga Muhammadiyah (1912), Persisi (1913), Al
Irsyad (1914), NU (1926), PNI (1927). Adapun alasannya ternyata gerakan dalam
tubuh umat Islam di Indonesia yang ditopang pula oleh pengaruh kemenangan
Jepang terhadap Rusia (1908), maka tanggal 17 Agustus 1945
bangsa Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Berkat kebulatan tekad itulah
segenap lapisan rakyat dan bangsa Indonesia berjuang tanpa pamrih untuk
mempertahankan kemerdekaannya.
4.2.Situasi Umat Islam sesudah Kemerdekaan
Bertempat di balai Muslimin, Jakarta 2 Oktober 1945, didirikan Organisasi
Islam yang bergerak dibidang politik dan kemasyarakatn oleh kalangan angkatan
muda Islam yang bernama Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang
disponsori oleh KH. Wahid Hasyim dan Moh. Natsir. Dan tanggal 3 Nopember
1945 pemerintah mengumumkan membolehkan berdirinya partai-partai yang
ditandatangani oleh Wapres Moh. Hatta, maka bertempat di gedung madrasah
Mualimin Yogyakarta pada tanggal 7 Nopember 1945 dilangsungkan Muktamar
Umat Islam Indosesia I yang diikuti oleh seluruh partai-partai dan organisasi islam
Indonesia.
Keputusan yang dikeluarkan dalam Muktamar itu antara lain :
a. mendirikan suatu parpol Islam yang bernama Masyumi
b. Masyumi adalah satu-satunya parpol Islam dan tidak mendirikan parpol Islan
lain, selain masyumi
c. Masyumilah yang akan memperjuangkan nasib umat Islam di bidang politik.
Telah terkabullah cita-cita Islam untuk merealisasikan persatuan dan kesatuan
umat Islam dalam suatu Iamamh dan jama’ah.
4.3.Situasi Dunia Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan
Dampak dari penjajahan Belanda seperti diuarikan di muka, yang
menyebabkan dunia pendidikan dan kemahasiswaan di Indonesia telah tercekoki
oleh unsure-unsur dan sosok pendidikan Barat yang mengarah pada sekulerisme

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 6
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

dengan meninggalkan agama, di setiap aspek kehidupan umat manusia.


Kenyataan memang menunjukkan bahwa kehidupan kemahasiswaan berada
dalam krisis keseimbangan, dimana iman dan ilmu tidak ada keserasian. Demikian
alam dan situasi kehidupan pendidikan di Indonesia sebelum kehadiran HMI.
Di pihak lain sebelum lahitnya HMI telah berdiri Perserikatan Mahasiswa
Islam (PSI) yang dalam anggaran dasarnya dengan tegas menyatakan bahwa
organisasi ini berdasarkan non agama dan non politik, dasar pertama tentu sangat
bertentangan dengan Islam. Sedang dasar kedua, non politik memang pada
prinsipnya semua organisasi kemahasiswaan itu non politik. Di Surakarta terdapat
Serikat Mahasiswa Islam (SMI) yang tokoh-tokohnya gembong PKI.
Kedua organisasi kemahasiswaan itu setali tiga uang, tak mengerti peluang
terhadap perkembangan agama. Pemrakarsa berdirinya HMI pada waktu itu
membayangkan bagaimana kehidupan mahasiswa-mahasiswa itu kelak sebagai
calon sarajana dan pemimpin umat yang asama sekali tidak mendapat pengajaran
agama Islam di bangku perkulaiahan. Betapapun kelak senadainya para intelektual
yang semata-mata mengutamakan ilmu pengetahuan tanpa didasari oleh ilmu
agama sama sekali, akan tampil sebagai tokoh masyarakat dan pemimpin bangsa.
Pengalaman dan fakta menunjukkan dan sebagai saksi sejarah siapa yang dapat
menguasai generasi muda dan cendekiawan pasti akan dapat menguasai masa
depan bangsa.
Sekarang timbul persoalan, bagaiamana cara mengubah kondisi yang
kurang menguntugkan itu? Sehingga tercipta suasana harmonis dalam dunia
pendidikan dan kemahasiswaan yang semata-mata tidak mengutamakan rasio dan
ilmu pengetahuan tetapi mutlak harus diimbangi jiwa dan semangat agama.
Dari problem ini, sejak Nopember 1945 timbullah gagasan di benak seorang
mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (UII), yang selama ini selalu mengikuti dan
memperhatikan segala aspek dan aneka ragam kehidupan mahasiswa dan
perguruan tinggi khususnya, maupun perjalanan sejarah rakyat dan bangsa
Indonesia umumnya, untuk mendirikan organisasi mahasiswa sebagai alat
perjuangan untuk mencapai cita-citanya. Tersebutlah nama Lafran Pane, ia adalah
Ketua III SEMA STI bidang kemahasiswaan.

5. Detik-detik berdirinya HMI


Untuk mendirikan organisasi mahasiswa, lafran Pane tidak bekerja sambil
lalu saja, ia meminta saran dan pemikirn Rektor STI, yaitu Prof. A. Kahar Muzakir.
Dan pendukung idenya itu bukan sembarangan orang diikutsertakan, ia amat
selektif sekali. Mengingat kebutuhan yang mendesak, Lafran Pane berjihad,
mencari jalan keluar dari ketidakmengertian beberapa pihak tentang niat baiknya.
Yaitu, bahwa organisasi ini memang harus didirikan. Memang sudah takdir Allah,
disaat bapak Husaen Yahya yang memberi jam kuliah ilmu tafsir, memenuhi
permintaan Lafran Pane, waktunya digunakan untuk rapat. Dan pada saat itu pula
pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H,
secara formal semua peserta rapat menyetujui didirikannya organisasi mahasiswa
Islam, yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bertujuan :

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 7
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

1. Mempertahankan negara RI dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia


2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam
Kemudian mengesahkan Anggaran Dasar HMI dan adapun ART akan dibuat
kemudian hari. Dua peristiwa penting yang mengiringi kelahiran HMI pada
waktu itu adalah :
1. Peringatan Maulid Nabi Muhammad tanggal 12 Rabiul Awal 1366 H
2. Sidang kabinet di gedung Agung Yogyakarta
Ternyata apa yang diputuskan mahasiswa-mahasiswa di STI dengan
berdirinya HMI pada tanggal yang sama, dimana disebutkan bahwa HMI
bertujuan mempertahankan Negara RI dan mempertinggi derajat rakyat
Indonesia adalah sejarah dengan hasil kabinet tersebut. Berarti HMI selalu
ada dan berada dalam timbul tenggelamnya Negara RI.

6. Reaksi terhadap berdirinya HMI


Gelombang yang pasang surut reaksi-reaksi yang dialami HMI adalah :

Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PIY)


Karena bagi Malino Ahmad (ketua PMY) merupakan tantangan untuk
melebarkan pengaruhnya di kalangan mahasiswa dan cendekiawan yang saat itu
dibutuhkan sekali, maka PMY (termasuk PSI) melancarkan propagandanya bahwa
HMI pemecah belah mahasiswa. Rekasi ini bersifat ideologis, karena PMY yang
jelas tidak beragama.
Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)
Lafran pane adalah orang yang belum dikenal oleh Masyumi maupun GPII,
dengan sendirinya dicurigai karena ada kekuatan Islam yang tumbuh diluar
Masyumi. GPII yang pada waktu itu berorentasi kepada Masyumi secara spontan
Ia memberikan realisasi atas kelahiran HMI. Isu yang dilancarkan oleh PMY
temasuk oleh GPII ialah bahwa HMI merupakan pemecah pemuda dan umat
Islam. Persoalannya pada Lafran Pane bukan karena tidak setuju dengan Masyumi
dan GPII, tetapi yang urgen organisasi harus bersifat independen.
Pelajar Islam Indonesia (PII)
Kendati PII berdiri pada tanggal 4 Mei 1947 (lebih muda dari HMI), tetapi ia
juga memberikan reaksi atas kelahiran HMI dengan motif yang hampir sama
dengan GPII, karena anggota dan pengurus PII terdapat juga rekan-rekan dari
GPII. Sikap tidak setuju ini mereka cetuskan dalam kongres I PII di solo tanggal
14-16 Juli 1947. Namun kemudian PII berubah sikap tatkala PII melakukan
Konferensi besar I, di Ponorogo pada tanggal 4-6 November 1947. Setelah Lafran
Pane diminta menjelaskan maksud dan tujuan serta latar belakang sejarah
berdirinya HMI, yang pada pokoknya, bidang kemahasiswaan bukan merupakan
bidang garap, bidang PII maupun GPII, karena ia mempunyai ciri tersendiri, untuk
itu HMI hadir. Sehingga pembagian lapangan kerja dari berbagai aspek
kemasyarakatan terlaksana. Sejak itu PII maupun GPII menerima dan memahami
kehadiran HMI.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 8
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

7. Fase-fase Perkembangan HMI


Fase Pengokohan (5 Februari s/d 30 November 1947)
Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan dan mengembangkan HMI waktu
itu antara lain:
a. Cerama-cerama ilmiah dari pemimpin-pemimpin terkemuka
b. Memanfaatkan kongres PPMI di Malang pada tanggal 8 Maret 1947 untuk
mencari dukungan HMI dari luar daerah. Berdirinya HMI cabang Klaten,
Solo dan Malang.
c. Mendukung dalam kepengurusan PB HMI mahasiswa seperti lulusan STI
seperti Mintateja mahasiswa FK UGM, kemudian muncul wajah baru,
Achmad Tirto Sudiro, Ushuludin Hutangalung dan lain-lain.
Fase Perjuangan Bersenjata (1947-1949)
a. Tanggal 25 Maret 1947 ditandatangani perjanjian Linggarjati antara
Belanda dan Indonesia
b. Tanggal 21 Juli 1947, Agresi Kolonial I, HMI bersama pemerintah dan
rakyat melaqkukan perlawanan
c. Tanggal 17 januari 1948, terjadi perjanjian Renvil, HMI bersama Masyumi
tidak menyetujui
d. Tanggal 18 September 1948 terjadi teror berdarah di Madiun oleh PKI
melalui PPMI, HMI membentuk koprs mahasiswa dengan inti kesatuan
tempur HMI yang berjuang bersama tentara siliwangi Jawa Barat melawan
PKI. Dan pada saat itu pula, kekuatan yang dilancarkan “Ikrar 17 Agustus
1945” dalam tubuh umat Islam. Maka untuk mecakup semua lapanngan
pekerjaan, pada tanggal 28 Desember 1945 di gedung seni seno
Jogyakarta diadakan kongres muslimin Indonesia II setelah kemerdekaan,
dihadiri 129 organisasi. Dan salah satu keputusan kongres menyatakan
bahwa HMI sebagai organisasi Mahasiswa Islam.

Lembar-lembar baru telah terbuka dengan keeksistensian HMI ditenga


umat bangsa Indonesia. Rupanya persatuan dan kesatuan ini tidak berumur
panjang, karena praktek politik yang dedaken dikalangan umat Islam sendiri yang
pada akhirnya Masyumi pecah.
1. Tanggal 30 November 1947 PERTI memproklamirkan diri sebagai partai
2. Tanggal 17 Juli PSII kembali berdiri sebagai partai
3. Tanggal 06 April 1947 NU memproklamirkan diri sebagai partai
4. Akhirnya Masyumi pun berdiri sendiri sebagai partai
Dampak dari kejadian ini mengovakan keutuhan perjanjian seni seno maka
tumbulah Organisasi pelajar, Mahasiswa dan keguruan untuk kepentiangan-
kepentingan partai tersebut.
Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950-1963)
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan HMI secara garis besarnya adalah;
a. Pembentukan cabang baru
b. Mimindahkan PB HMI dari Yokyakarta ke Jakarta
c. Menentukan atribut-atribut HMI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 9
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

d. Menetapkan nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI


e. Pembentukan BAKDO (Badan Koordinasi) HMI tingkat promosi
f. Pembentukan lembaga-lembaga HMI
Adapun yang bersifat umum antara lain meliputi;
a. Pendayagunaan PPMI
b. Penegasan Idependen HMI
c. Mendesak emerinta agar mengeluarkan UU Perguruan Tinggi
d. Mendesak pemerintah agar pelajaran Agama diajarkan sejak SD
sampaiPerguruan Tinggi (Secara terinci dapat dilihat pada buku “Sejarah
Perjuangan HMI” karangan Drs. Agus Salim Sitompul, pada bab V, hal 98 )
Fase Tantangan(1964-1965)
Sejak HMI melalui korps mahasiswa turut mengganyang PKI pada peristiwa
Madiun 1948, dendam kusumat PKI sebagai front HMI tak kunjung padam. Karena
itu ia memandang HMI sebagai Front islam terkuat sesudah Masyumi dan GPII.
Maka dihembus-hembuskanlah niat jeleknya, baik melalui kaki tangan PKI maupun
organisasi lain yang ia peralat untuk secepatnya menuntut pembubaran HMI.
Namun Soekarno sebagai presiden RI mengatakn “Go Ahead HMI”, kenyataan
akhirnya menunjukkan PKI-lah yang justru dilarang di Indonesia setelah peristwa
30 September.
Fase Kebangkitan HMI sebagai pelopor orde baru dan angkatan 66’
(1966-1967)
a. Penumpasan PKI merupakan suatu momentum yang menguak fase baru
memasuki perjuangan menuntut tegaknya keadilan dan kebenaran serta
perbaikan ekonomi rakyat PPMI yang sudah ditunggangi PKI tidak bisa
banyak bisa diharapkan untuk menyuarakan keinginan mahasiswa pada
saat itu (yang akhirnya bubar), atas prakarsa ketua PB HMI Mar’ie
Muhammad, pada tanggal 23 oktober 1965 untuk mendirikan KAMI yang
dikenal dengan TRITURANYA-nya.
b. Setelah KAMI dibubarkan pada tanggal 27 Februar 1960 muncul KAPPI
yang didirikan pada
tanggal 27 Februari 1966 berperan sebagai penerus KAMI yang dipimpin
oleh Husni Tamri( ketua PII )
c. Tanggal 4 maret 1966 didirikanlah lasykar Arif Rahman Hakim dengan
komandannya Fahmi Idris( ketua HMI Jaya )
Fase Pembangunan Nasional (1969-sekarang)
Lahirnya babak baru dalam perjuangan bangsa Indonesia yakni Orde Baru,
maka menuntut seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Semakin kompleksnya masalah pembangunan, baik sebagai akibat
peningkatan harapan masyarakat terhadap kehidupan yang lebih baik maupun
dampak negatif dari pilihan strategis dan pelaksanaan pembangunan
mengharuskan kita untuk senantiasa berfikir kreatif terhadap masalah –masalah
pembangunan maupun kemasyarakatan sehingga dapat melahirkan sikap bangsa
terhadap pentingnya kualitas sumber daya manusia.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 10
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Sebagai organisasi kader, maka HMI dituntut untuk tanggap terhadap


kecenderungan-kecenderungan ini, supaya HMI dapat berperaan Aktif dalam
setiap pembangunan dan perkembangannya. Untuk itu tidaklah mengherankan
jika HMI memberikan masukan yang berarti (pada masa pembangunan ini)
diantaranya yaitu, menyatakan (pernyataan) PB HMI tentang lembaga
kepresidenan dan lembaga UUD1945 yang isinya menyatakan dukungan HMI
kepada Sidang Umum MPR untuk menetapkan Jenderal Soeharto untuk menjadi
Presiden dan tidak mengubah UUD 1945, karena saat ada usaha untuk mengubah
UUD sehingga menggoyahkan kepemimpinan Nasional.
Di bidang pembinaan dan pembaharuan Umat, HMI memberikan masukan
terhadap metode dakwah islam (1972), disamping itu juga memberikan masukan
yang berarti mengenai undang-undang perkawinan (20 tahun untuk waita dan 25
tahun untuk pria).
Di bidang kepemudaan HMI bersama-sama organisasi yang lain
membentuk kelompok Cipayung(HMI,PMII,GMNI,GMKI,dan PMKRI)sebagai wadah
untuk menampung aspirasi pemuda sekaligus merupakan proses mendinamisasi
kretifitas pemuda. Kelompok ini di bentuk tahun 1972.
elain itu secara perorangan banyak alumni HMI yang duduk
dipemerintahan, swasta, organisasi dan sebagainya. Dewan bidang kealian
masing-masing untuk memberikan darma baktinya dan sumbangsihnya bagi
pembangunan dan mengisi kemerdekaan RI.

8. Penutup
Apa yang telah dikemukakan itu adalah cermin perjuangan HMI pada setiap
babak sejarah masa silam yang diperaninya. Itu semua diperbuat HMI tanpa
pamrih semata-mata untuk kesejahteraan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia
menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Diakui atau tidak semua telah menjadi kenyataan dan hasilnya pun telah
sama dirasakan dan dihayati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 11
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

NILAI DASAR PERJUANGAN ( NDP )

1. SEJARAH PERUMUSAN NDP


Dalam pembabakan sejarah HMI, tahun-tahun 1964-1965 merupakan fase
tantangan yaitu masa ketika HMI mendapat tantangan yang terus-menerus dari
pihak komunis, fase ini juga dikenal dengan fase pengganyangan HMI oleh
komunis. Pada masa itu, ketika kekuatan PKI semakin membesar, mereka
mengariskan kebijakan baru terhadap HMI yang dianggapnya sebagai penghalang
dalam berbagai maksud dan tujuan mereka. Hal ini berarti HMI harus bubar dan
diyatakan sebagai organisme terlarang. Dalam pehitungan PKI seandainya HMI
tidak bubar sampai saat G 30 S, maka jika kondisi berbalik, yaitu HMI akan
menumpas PKI sebagai mana yang terjadi di Madiun yang saat itu HMI tampil
dengan Corps Mahasiswa-nya.
Pada tahun 1964-1965 suasana sosial politik Indonesia dikuasai oleh
kerangka piker Marxisme. Semua persoalan baik politik maupun social harus
dibahas dalam kerangka Marxisme. Apalagi partai-partai Islam seperti NU, PSI dan
PERTI sudah berada dalam payung NASAKOM dan selalu memberikan justifikasi
kepada kebijakan pemerinta. Sehingga ketiga partai Islam tersebut kelihatan
sudah kehilangan identitasnya.
Satu hal yang menarik, yaitu pertentangan ideologis yang dialami oleh HMI
yang menjadi bagian umat Islam dengan GMNI, CGMI, dan GEMSOS serta
0rganisasi kepemudaan lainnya yang berorientasi sosialis-komunis dan bagian dari
kaki tangan PKI sebagai partai dominan. Inisiatif terbesar dipegang oleh orang-
orang sosialis-komunis yang sudah barang tentu ideologi mereka bertentangan
ideologi HMI.
Oleh karena itu arah pemikiran HMI berusaha untuk menghadang ofensif
kaum sosialis-komunis dengan rumusan baku yang disebut dengan kepribdian
HMI, yang kemudian dikukuhkan melalui kongresVII di Jakarta pada Tahun 1963.
kemudian pada tahun 1965, CakNur (Nurcholis Madjid) menyusun makalah yang
diberi judul Dasar-dasar Islamisme. Makalah ini kemudian dicerahkan dalam
training-training HMI dimana-mana.
Pada Kongres VIII di Solo, cak Nur terpilih sebagai Ketua Umum HMI dan
salah satu rekomendasinya adalah membenahi dan menyempurnakan konsep
kepribadian HMI menjadi Garis-Garis Pokok perjuangan (GPP) HMI.
Usaha-usaha merumuskan pegangan ideologis bagi HMI akhirnya
dihasilkan. Hasil penelaahan dan kerja keras tersebut akhirnya dalam kongres IX
di Malang melahirkan rumusan awl Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI.
Kongres juga memberikan mandat kepada Nurcholis Madjid, Endang Syaifudin
Anshari Anshari dan Saqib Mahmud untukmerumuskan (membenahi dan
menyempurnakan ) kembali jika ditemui hal-hal yang kurang.
NDP hasil kongres di Malang adalah merupakan penjabaran dari pasal 3AD
HMI tentang dasar organisasi, yaitu Islam. Dan pada tahun 1985 di Indonesia
diberlakukan Undang-Undang No. 8/1985, tentang organisasi kemasyarakatan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 12
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

yang salah satu pasalnya berbunyi : HMI menghimpun Mahasisiwa Islam yang
beridentitaskan Isalam dan bersumber pada Al Qur’an dan As’Sunnah, sedang
pasal 4 berbunyi : organisasi ini berasaskan Pancasila. Dengan demikian untuk
menjabarkan pasal identitas islam rumusan NDP diubah tidak dalam substansinya
hanya dalam namanya saja menjadi Nilai Identitas Kader (NIK) HMI.
Gerakan reformasi 1998 telah membawa angin kebebasan (liberalisasi
politik). Seiring denga proses liberalisasi tersebut, berbagai gerakan sosial di
Indonesia menemukan momentumnya untuk kembali mempertegas identitasnya
masing-masing, tak terkecuali HMI. Kongres HMI XXII tahun 1999 di Jambi
menghasilkan beberapa keputusan mendasar bagi organisasi yakni ‘kembalinya’
HMI menjadi organisasi yang berasas Islam dengan peran sebagai organisasi
perjuangan. Rumusan NIK-pun menglami perubahan nama, meskipun tidak ada
perubahan dari segi substansi, menjadi NDP seperti sedia kala.

2. KEDUDUKAN DAN ARTI PENTING NDP DALAM ORGANISASI HMI


Semangat ke-Islaman yang menyertai suasana kelahiran HMI,
mengharuskan HMI menjadikan islam sebagai roh dan karakternya. Semangat
kesejarahan ini memberikan pengertian bahwa dalam keadaan bagaimanapun
HMI tidak dapat melepaskan keterikatannya pada ajaran –ajaran Islam. Islam
telah menjadi kodrat dan fitrah HMI sejak awal kelahirannya. Bagi HMI, Islam
diyakini sebaagai kebenaran yang baik dan haq, tidak ada lagi kebenaran selain
Islam.
Sebagai pengakuan keyakinan akan kebenaran Islam secara yuridis, HMI
meletakkan Nilai Islam dalam Muqoddimah AD HMI. Pengakuan Islam sebagai
ajaran yang Haq dan ajaran yang dalam muqoddimah AD HMI, mengandung
pengertian bahwa islam akan selalu menjiwai aturan-aturan pokok dan kebijakan
organisasi yang menjadi pedoman dalam melakukan aktifitas organisasi.
Penerimaan Islam bagi HMI adalah untuk memberikan pedoman pada para
anggotanya bagaimana kehidupan manusia yang benar dan fitri, kehidupan yang
benar adalah kehidupan manusia yang fitri sesuai dengan fitrahnya, yaitu paduan
yang utuh antara aspek duniawi dan Ukhrawi, individual dan social, serta
Integralisasi antara iman, ilmu dan amal dalam mencapai kebahagiaan didunia
dan akhirat.
Kesempurnaan ajaran islam, oleh HMI dijadikan prinsip-prinsip ajaran yang
pokok menjadi system nilai dasar yang berfungsi mengarahkan dan memagari
cara berfikir dan bertindak setiap anggota HMI , sehingga dengan demikian setiap
kader HMI mempunyai wawasan keislaman berkenaan dengan hidup dan
memaknai kehidupan. Untuk memberikan pedoman yang sama bagi setiap kader
HMI supaya mempunyai wawasan keislaman yang identik yang pada gilirannya
akan mempunyai gerak langkah organisasi yang sama guna menegakkan
kebenaran didunia dalam rangka mencapai kebahagian, keharmonisan dan
keselamatan dunia dan akhirat. Maka dirumuskanlah nilai dasar tersebut dalam
sebuah pedoman organisasi yang diberi nama Nilai Identitas Kader (NIK). Dengan
demikian NIK merupakan kerangka pemahaman HMI terhadap ajaran-ajaran

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 13
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

pokok Islam yang dirumuskan secara sistematis, Utuh yang berdasarkan Al Qur’an
dan As’sunnah.
Kedudukan dan peranan NIK yang strategis mendorong HMI untuk secara
terus – menerus menyuburkan pemahaman, penghayatan dan dan pengamalan
ajaran islam, yang keraangka dasarnya terkandung dalam NIK, sehingga mampu
membingkai karakter identitas dan organisasi pada karakter identitas dan
organisasi pada kader HMI. Dorongan tersebut yang merupakan tuntutan dan
kebutuhan HMI dalam memanifestasikan ajaran Islam, semakin mendesak jika
dikaitkan dengan gejala-gejala perubahan sosial yang begitu cepat.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 14
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

NILAI DASAR PERJUANGAN (NDP)


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

I. Dasar-dasar Kepercayaan
Manusia memerlukan satu bentuk kepercayaan. Kepercayan itu akan melahirkan
tata nilai guna menopang hidup budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang
sempurna tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut
karena kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran.
Demikian pula cara berkepercayan harus pula benar. Menganut kepercayaan yang
salah atau dengan cara yang salah bukan saja tidak dikehendaki, akan tetapi
bahkan berbahaya.
Disebabkan kepercayaan itu diperlukan, maka dalam kenyataan kita temui bentuk-
bentuk kepercayaan yang beraneka ragam di kalangan masyarakat. Karena
bentuk-bentuk kepercayaan itu berbeda satu dengan yang lainnya, maka sudah
tentu ada dua kemungkinan: kesemuanya itu salah atau salah satu saja di
antaranya yang benar. Disamping itu masing-masing bentuk kepercayaan
mungkin mengandung unsur-unsur kebenaran dan kepalsuan yang campur baur.
Sekalipun demikian kenyataan menunjukkan bahwa kepercayaan itu melahirkan
nilai-nilai. Nilai-nilai itu kemudian melembaga dalam tradisi-tradisi yang diwariskan
turun-temurun dan mengikat anggota masyarakat yang mendukungnya. Karena
kecenderungan tradisi untuk tetap mempertahankan diri terhadap kemungkinan
perubahan nilai-nilai, maka dalam kenyataan ikatan-ikatan tradisi sering menjadi
penghambat perkembangan peradaban dan kemajuan manusia. Di sinilah terdapat
kontradiksi kepercayaan diperlukan sebagi sumber tata nilai guna menopang
peradaban manuisia, tetapi nilai-nilai itu melembaga dalam tradisi yang membeku
dan mengikat, maka justru merugikan peradaban.
Oleh karena itu, pada dasarnya, guna perkembangan peradaban dan
kemajuannya, manusia harus selalu beersedia meninggalkan setiap bentuk
kepercayaan dan tata nilai yang tradisional, dan menganut kepercayaan yang
sungguh-sungguh merupakan kebenaran. Maka satu-satunya sumber dan pangkal
nilai itu haruslah kebenaran itu sendiri. Kebenaran merupakan asal dan tujuan
segala kenyataan. Kebenaran yang mutlak adalah Tuhan Allah.
Perumusan kalimat persaksian (Syahadat) Islam yang kesatu: Tidak ada Tuhan
selain Allah mengandung gabungan antara peniadaan dan pengecualian.
Perkataan “tidak ada Tuhan”, meniadakan segala bentuk kepercayaan, sedangkan
perkataan “selain Allah”, memperkecualikan kepercayaan kepada satu kebenaran.
Dengan peniadaan itu, dimaksudkan agar manusia membebaskan dirinya dari
belenggu segenap kepercayaan yang ada dengan segala akibatnya, dan dengan
pengecualian itu dimaksudkan agar manusia hanya tunduk pada ukuran
kebenaran dalam menetapkan dan memilih nilai-nilai, itu berarti tunduk kepada
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta segala yang ada termasuk manusia.
Tunduk dan pasrah itu disebut Islam.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 15
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Tuhan itu ada, dan ada secara mutlak hanyalah Tuhan. Pendekatan ke arah
pengetahuan akan adanya Tuhan dapat ditempuh manusia dengan berbagai jalan,
baik bersifat intuitif, ilmiah, historis, pengalaman dan lain-lain. Tetapi karena
kemutlakan Tuhan dan kenisbian manusia, maka manusia tidak dapat menjangkau
sendiri kepada pengertian akan hakekat Tuhan yang sebenarnya. Namun demi
kelengkapan kepercayaan kepada Tuhan, manusia memerlukan pengetahuan
secukupnya tentang Ketuhanan dan tata nilai yang bersumber kepada-Nya. Oleh
sebab itu diperlukan sesuatu yang lain lebih tinggi namun tidak bertentangan
dengan insting dan indera.
Sesuatu yang diperlukan itu adalah “Wahyu” yaitu pengajaran atau pemberitahuan
yang langsung dari Tuhan sendiri Kepada manusia. Tetapi sebagimana
kemampuan menerima pengetahuan sampai ke tingkat yang tertinggi tidak dimiliki
oleh setiap orang, demikian juga wahyu tidak diberikan kepada setiap orang.
Wahyu itu diberikan kepada manusia tertentu yang memenuhi syarat yang dan
dipilih oleh Tuhan sendiri yaitu para Nabi dan Rasul atau utusan Tuhan. Dengan
kewajiban para rasul itu untuk menyampaikannya kepada seluruh umat manusia.
Para Rasul dan Nabi itu telah lewat dalam sejarah semenjak Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa dan Isa atau Yesus anak Maryam sampai pada Muhammad SAW.
Muhammad adalah Rasul penghabisan, jadi tiada Rasul lagi sesudahnya. Jadi para
Nabi dan Rasul itu adalah manusia biasa dengan kelebihan bahwa mereka
menerima wahyu dari Tuhan.
Wahyu Tuhan yang diberikan kepada Muhammad SAW terkumpul seluruhnya
dalam kitab suci al-Quran. Selain berarti “bacaan”, kata al-Quran juga berarti
“kumpulan” atau kompilasi dari segala keterangan. Sekalipun garis-garis besar, al-
Quran merupakan suatu kompendium, yang singkat namun mengandung
keterangan-keterangan tentang segala sesuatu sejak dari sekitar alam dan
manusia sampai pada hal-hal ghaib yang tidak mungkin diketahui manusia dengan
cara lain (al-Nahl [16]: 89).
Jadi untuk memahami Ketuhanan Yang Maha Esa dan ajaran-ajaran-Nya, manusia
harus berpegang pada al-Quran, dengan terlebih dahulu mempercayai kerasulan
Muhammad SAW. Maka kalimat kesaksian yang kedua memuat esensi kedua dari
kepercayaan yang harus dianut umat manusia, yaitu bahwa Muhammad adalah
Rasul Allah.
Kemudian di dalam al-Qur’an didapatkan keterangan lebih lanjut tentang
Ketuhanan Yang Maha Esa dan ajaran-ajaran-Nya yang merupakan garis-garis
besar jalan hidup yang mesti diikuti manusia. Tentang Tuhan antara lain: Surat al-
Ikhlash menerangkan secara singkat: “Katakanlah; Dia adalah Tuhan Yang Maha
Esa. Dia itu adalah Tuhan. Tuhan tempat menaruh segala harapan. Tiada Ia
berputra dan tiada pula Ia berbapa.” (al-Ikhlash [112]: 1-4). Selanjutnya Ia adalah
Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Kasih dan Maha
Sayang, Maha Pengampun dan seterusnya dari segala sifat kesempurnaan yang
layaknya bagi Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Tuhan seru sekalian alam.
Juga diterangkan bahwa Tuhan adalah Yang Pertama dan Yang Penghabisan,
Yang Lahir dan Yang Bathin (al-Hadid [37]: 3), dan “Kemana pun manusia

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 16
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

berpaling maka di sanalah wajah Tuhan” (al-Baqarah [2]: 115). Dan “Dia itu
bersama kamu dimana pun kamu berada” (al-An’am[57]: 4). Jadi Tuhan tidak
terikat dengan ruang dan waktu.
Sebagai “Yang Pertama dan Yang Penghabisan”, maka sekaligus Tuhan adalah
asal dan tujuan segala yang ada, termasuk tata nilai. Artinya: sebagaimana tata
nilai harus bersumber kepada kebenaran dan berdasarkan kecintaan kepada-Nya,
Ia pun sekaligus menuju kepada kebenaran dan mengarah kepada “persetujuan”
atau “ridla-Nya”. Inilah kesatuan antara asal dan tujuan hidup yang sebenarnya
(Tuhan sebagai tujuan hidup yang benar diterangkan dalam bagian lain).
Tuhan menciptakan alam raya ini dengan sebenarnya, dan mengaturnya dengan
pasti (al-An’am [6]: 73, al-Furqan [25]: 2). Oleh karena itu alam mempunyai
eksistensi yang riil dan objektif, serta berjalan mengikuti hukum-hukum yang
tetap. Dan sebagai ciptaan dari sebaik-baiknya penciptanya, maka alam
mengandung kebaikan pada dirinya dan teratur secara harmonis (al-Mu’minun
[23]: 14). Nilai ciptaan ini untuk manusia bagi keperluan perkembangan
peradabannya (Lukman [31]: 20). Maka alam dapat dan harus dijadikan objek
penyelidikan guna dimengerti hukum-hukum Tuhan (sunnah Allah) yang berlaku
di dalamnya. Kemudian manusia memanfaatkan alam sesuai dengan hukum-
hukumnya sendiri (Yunus [10]: 101).
Jika kenyataan alam ini berbeda dengan persangkaan idealisme maupun agama
Hindu yang mengatakan bahwa alam itu tidak mempunyai eksistensi riil dan
obyektif, melainkan semua palsu atau maya dan sekedar emanasi atau pancaran
dunia lain yang kongkrit, yaitu idea atau dari Nirwana (Shad [38]: 27). Juga tidak
seperti dikatakan filsafat agnosticisme yang mengatakan bahwa alam tidak
mungkin dimengerti manusia. Dan sekalipun filsafat materialisme mengatakan
bahwa alam ini mempunyai eksistensi riil dan obyektif sehingga dapat dimengerti
oleh manusia, namun filsafat itu mengatakan bahwa alam ada dengan sendirinya.
Peniadaan Pencipta atau pun peniadaan Tuhan adalah satu sudut dari filsafat
materialisme.
Manusia adalah puncak ciptaan dan makhluk-Nya yang tertinggi... (al-Tien [95]: 4,
al-Isra’ [17]: 70). Sebagai makhluk tertinggi manusia dijadikan “Khalifah” atau
wakil Tuhan di bumi (al-An’am [6]: 165). Manusia ditumbuhkan dari bumi dan
diserahi untuk memakmurkannya (Hud [11]: 16). Maka urusan di dunia telah
diserahkan Tuhan kepada manusia. Manusia sepenuhnya bertanggung jawab atas
segala perbuatannya di dunia. Perbuatan manusia ini membentuk rentetan
peristiwa yang disebut sejarah. Dunia adalah wadah bagi sejarah, dimana manusia
menjadi pemilik atau “rajanya”
Sebenarnya terdapat hukum-hukum Tuhan yang pasti (sunnah Allah) yang
menguasai sejarah, sebagaimana adanya hukum yang menguasai alam tetapi
berbeda dengan alam yang telah ada secara otomatis tunduk terhadap
sunnatullah itu, manusia karena kesadaran dan kemampuannya untuk
mengadakan pilihan tidak terlalu tunduk kepada sunnatullah itu, manusia karena
kesadaran dan kemampuannya untuk mengadakan pilihan tidak terlalu tunduk
kepada hukum-hukum kehidupannya sendiri (al-Ahzab [33]: 72). Ketidakpatuhan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 17
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

itu disebabkan karena sikap menentang atau kebodohannya. Hukum dasar alami
dari segala yang ada inilah “Perubahan dan perkembangan”, sebab: segala
sesuatu ini adalah ciptaan Tuhan dan pengembangan oleh-Nya dalam suatu
proses yang tiada henti-hentinya (al-Ankabut [29]: 20). Segala sesuatu ini berasal
dari Tuhan dan menuju kepada Tuhan. Maka satu-satunya yang tak mengenal
perubahan hanyalah Tuhan sendiri, asal dan tujuan segala sesuatu (al-Qashas
[28]: 88). Di dalam memenuhi tugas sejarah, manusia harus berbuat sejalan
dengan arus perkembangan itu menuju kepada kebenaran. Hal itu berarti bahwa
manusia harus selalu berorientasi kepada kebenaran, dan untuk itu harus
mengetahui jalan menuju kebenaran itu (al-Isra [17]: 72). Dia tidak mesti selalu
mewarisi begitu saja nilai-nilai tradisional yang tidak diketahuinya dengan pasti
akan kebenaranya (al-Isra [17]: 36).
Oleh karena itu hidup yang baik adalah yang disemangati oleh iman dan diterangi
oleh ilmu (Al Mujadalah [58]: 11). Bidang iman dan pencabangannya menjadi
wewenang wahyu, sedangkan bidang ilmu pengetahuan menjadi wewenang
manusia untuk mengusahakan dan mengumpulkannya dalam kehidupan dunia ini.
Ilmu itu meliputi tentang alam dan tentang manusia (sejarah). Untuk memperoleh
ilmu pengetahuan tentang nilai kebenaran sejauh mungkin, manusia harus melihat
alam dan kehidupan ini sebagaimana adanya tanpa melekatkan kepadanya
kualitas-kualitas yang bersifat ketuhanan. Sebab sebagaimana diterangkan di
muka, alam diciptakan dengan wujud yang nyata dan objektif sebagaimana
adanya. Alam tidak menyerupai Tuhan dan Tuhan pun untuk sebagian atau
seluruhnya tidak sama dengan alam. Sikap mempertuhankan dan mensucikan
(sakralisasi) haruslah ditujukan kepada Tuhan sendiri. Tuhan Allah Yang Maha Esa
(Fushilat [41]:37).
Ini disebut “Tauhid” dan lawannya disebut “Syirik”, artinya mengadakan tandingan
terhadap Tuhan, baik seluruhnya atau sebagian. Maka jelasnya bahwa syirik
menghalangi perkembangan dan kemajuan peradaban, kemanusiaan yang menuju
kebenaran.
Kesudahan sejarah atau kehidupan duniawi ini ialah hari kiamat. Kiamat
merupakan permulaan bentuk kehidupan yang tidak lagi bersifat sejarah atau
duniawi, yaitu kehidupan akhirat. Kiamat disebut juga “hari agama”, atau yaum al-
din, dimana Tuhan menjadi satu-satunya Pemilik dan Raja (Al-Fatihah [1]: 4, al-
Haj [22]: 56, al-Mukminun [40]: 16). Disitu tidak lagi terdapat kehidupan historis
seperti kebebasan, usaha dan tata masyarakat. Tetapi yang ada adalah
pertanggunganjawab individual manusia yang bersifat mutlak dihadapan Illahi
atas segala perbuatannya dahulu di dalam sejarah (al-Baqarah [2]: 48).
Selanjutnya kiamat merupakan “Hari Agama”, maka tidak ada yang mungkin kita
ketahui selain dari yang diterangkan dalam wahyu. Tentang hari kiamat dan
kelanjutannya/kehidupan akhirat yang non historis manusia hanya diharuskan
percaya tanpa kemungkinan mengetahui kejadia-kejadian (al-A’raf [7]: 187).

II. Pengertian-pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 18
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Telah disebutkan dimuka, bahwa manusia adalah puncak ciptaan, merupakan


makhluk yang tertinggi dan adalah wakil dari Tuhan di bumi. Sesuatu yang
membuat manusia menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau kegiatan
yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan
kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia saja yaitu Fitrah. Fitrah membuat
manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran
(hanief) (al-Rum [30]:50).
“Dhamier” atau hati nurani adalah pemancar keinginan kepada kebaikan, kesucian
dan kebenaran. Tujuan hidup manusia ialah kebenaran yang mutlak atau
kebenaran yang terakhir, yaitu Tuhan Yang Maha Esa (al-Dzariyat [51]: 56).
Fitrah merupakan bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan
prinsipil membedakannya dari makhluk-makhluk yang lain. Dengan memenuhi hati
nurani, seseorang berada dalam fitrahnya dan menjadi manusia sejati.
Kehidupan dinyatakan dalam kerja atau amal perbuatannya (al-Taubah [19]: 105
dan al-Najm[53]: 39). Nilai-nilai tidak dapat dikatakan hidup dan berarti sebelum
menyatakan diri dalam kegiatan-kegiatan amaliyah yang kongkrit (al-Shaf [61]: 2-
3). Nilai hidup manusia tergantung kepada nilai kerjanya. Di dalam dan melalui
amal perbuatan yang berperikemanusiaan (fitri sesuai dengan tuntutan hati
nurani) manusia mengecap kebahagiaan, dan sebaliknya di dalam dan melalui
amal perbuatan yang tidak berperikemanusiaan (jahat) ia menderita kepedihan
(al-Nahl [16]:79 dan al-Nisa[4]:111).
Hidup yang penuh dan berarti ialah yang dijalani dengan sungguh-sungguh dan
sempurna, yang di dalamnya manusia dapat mewujudkan dirinya dengan
mengembangkan kecakapan-kecakapan dan memenuhi keperluan-keperluannya.
Manusia yang hidup berarti dan berharga ialah dia yang merasakan kebahagiaan
dan kenikmatan dalam kegiatan-kegiatan yang membawa perubahan ke arah
kemajuan-kemajuan baik yang mengenai alam maupun masyarakat yaitu hidup
berjuang dalam arti yang seluas-luasnya (al-Ankabut [29]: 6).
Dia diliputi semangat mencari kebaikan, keindahan, dan kebenaran (al-Nisa [4]:
125). Dia menyerap segala sesuatu yang baru dan berharga sesuai dengan
perkembangan kemanusiaan dan menyatakan dalam hidup berperadaban dan
berkebudayaan (al-Zumar [39]: 18). Dia adalah aktif, kreatif dan kaya akan
kebijaksanaan (wisdom,hikmah) (al-Baqarah[2]:269). Dia berpengalaman luas,
berfikir bebas, berpandangan lapang dan terbuka, bersedia mengikuti kebenaran
dari manapun datangnya (al-An’am [6]: 125). Dia adalah manusia toleran dalam
arti kata yang benar, penahan amarah dan pemaaf (Ali Imran[3]:134). Keutamaan
ini merupakan kekayaan kemanusiaan yang menjadi milik dari pribadi-pribadi yang
senantiasa berkembang dan selamanya tumbuh kearah yang lebih baik.
Seorang manusia sejati (insan kamil) ialah yang kegiatan mental dan phisikisnya
merupakan suatu keseluruhan. Kerja jasmani dan kerja rohani bukanlah dua
kenyataan yang terpisah. Malahan dia tidak mengenal perbedaan antara kerja dan
kesenangan, kerja baginya adalah kesenggangan dan kesenangan ada dalam dan
melalui kerja. Dia berkepribadian, merdeka, memiliki dirinya sendiri, menyatakan
ke luar corak perorangannya dan mengembangkan kepribadian dan wataknya

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 19
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

secara harmonis. Dia tidak mengenal perbedaan antara kehidupan individual dan
kehidupan komunal, tidak membedakan antara perorangan dan sebagai anggota
masyarakat. Hak dan kewajiban serta kegiatan-kegiatan untuk dirinya adalah juga
sekaligus untuk sesama umat manusia.
Baginya tidak ada pembagian dua (dichotomy) antara kegiatan-kegiatan rohani
dan jasmani, pribadi dan masyarakat, agama dan politik ataupun dunia akhirat.
Kesemuanya dimanifestasikan dalam suatu kesatuan kerja yang tunggal pancaran
niatnya, yaitu mencari kebaikan, keindahan dan kebenaran (al-Bayyinah [98]:5).
Dia adalah seorang yang ikhlas, artinya seluruh amal perbuatannya benar-benar
berasal dari dirinya sendiri dan merupakan pancaran langsung dari
kecenderungannya yang suci dan murni (al-Baqarah [2]: 207, al-Insan [76]: 8-9).
Suatu pekerjaan dilakukan karena keyakinan akan nilai pekerjaan itu sendiri bagi
kebaikan dan kebenaran, bukan karena hendak memperoleh tujuan lain yang
nilainya lebih rendah (pamrih). Kerja yang ikhlas mengangkat nilai kemanusiaan
pelakunya dan memberikannya kebahagiaan (Fathir [35]: 10). Hal itu akan
menghilangkan sebab-sebab suatu jenis pekerjaan yang ditinggalkan dan kerja
amal akan menjadi kegiatan kemanusiaan paling berharga (al-Baqarah [2]: 264).
Keikhlasan adalah kunci kebahagiaan hidup manusia, tidak ada kebahagiaan sejati
tanpa keihlasan dan keikhlasan selalu menimbulkan kebahagiaan.
Hidup fitrah ialah bekerja secara ikhlas yang memancarkan dari hati nurani yang
hanief atau suci.

III. Kemerdekaan Manusia (Ikhtiar) dan Keharusan Universal (Takdir)


Keikhlasan yang insani itu tidak mungkin ada tanpa kemerdekaan. Kemerdekaan
dalam arti kerja sukarela tanpa paksaan yang didorong oleh kemauan yang murni,
kemerdekaan dalam pengertian kebebasan memilih sehingga pekerjaan itu benar-
benar dilakukan sejalan dengan hati nurani. Keikhlasan merupakan pernyataan
kreatif kehidupan manusia yang berasal dari perkembangan tak terkekang dari
kemauan baik. Keikhlasan adalah gambaran terpenting dari kehidupan manusia
sejati. Kehidupan sekarang di dunia dan abadi (eksternal) berupa kehidupan kelak
sesudah mati di akhirat. Dalam aspek pertama manusia melakukan amal
perbuatan dengan baik dan buruk yang harus dipikul secara individual, dan
komunal sekaligus (al-Anfal [8]: 25). Sedangkan dalam aspek kedua manusia tidak
lagi melakukan amal perbuatan, melainkan hanya menerima akibat baik dan
buruknya dari amalnya dahulu di dunia secara individual. Di akhirat tidak terdapat
pertanggungjawaban bersama tetapi hanya ada pertanggungjawaban
perseorangan yang mutlak (al-Baqarah [2]: 48, Luqman [31] :33). Manusia
dilahirkan sebagai individu, hidup di tengah alam dan mensyarat sesamanya,
kemudian menjadi individu kembali.
Jadi individualitas adalah pernyataan asasi yang pertama dan terakhir dari
kemanusiaan, serta letak kebenarannya dari nilai kemanusiaannya sendiri. Karena
individu adalah penanggungjawab terakhir dan mutlak dari awal perbuatannya,
maka kemerdekaan pribadi, adalah haknya yang pertama dan asasi.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 20
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Tetapi individualitas hanyalah pernyataan yang asasi dan primer saja dari
kemanusiaan. Kenyataan lain, sekalipun bersifat sekunder ialah bahwa individu
hidup dalam suatu hubungan tertentu dengan dunia sekitarnya. Manusia hidup di
tengah alam sebagai makhluk sosial hidup di tengah sesama. Dari segi ini manusia
adalah bagian dari keseluruhan alam yang merupakan suatu kesatuan.
Oleh karena itu kemerdekaan harus diciptakan untuk pribadi dalam konteks hidup
di tengah dan masyarakat. Sekalipun kemerdekaan adalah esensi dari
kemanusiaan tidak berarti bahwa manusia selalu dan dimana saja merdeka.
Adanya batas-batas dari kemerdekaan adalah suatu kenyataan. Batas-batas
tertentu itu dikarenakan adanya hukum-hukum yang pasti dan tetap yang
menguasai alam –hukum yang menguasai benda-benda maupun masyarakat
manusia sendiri– yang tidak tunduk dan tidak pula bergantung kepada kemauan
manusia. Hukum-hukum itu mengakibatkan adanya “keharusan universal” atau
“kepastian hukum” dan “takdir” (al-Hadid [57]: 22).
Jadi kalau kemerdekaan pribadi diwujudkan dalam konteks hidup di tengah alam
dan masyarakat dimana terdapat keharusan universal yang tidak tertaklukkan,
maka apakah bentuk hubungan yang harus dipunyai oleh seseorang kepada dunia
sekitarnya? Sudah tentu bukan hubungan penyerahan, sebab penyerahan berarti
peniadaan terhadap kemerdekaan itu sendiri. Pengakuan akan adanya keharusan
universal yang diartikan sebagai penyerahan kepadanya sebelum suatu usaha
dilakukan berarti perbudakan. Pengakuan akan adanya kepastian umum atau
takdir hanyalah pengakuan akan adanya batas-batas kemerdekaan. Sebaliknya
suatu persyaratan yang positif dari kemerdekaan adalah pengetahuan tentang
adanya kemungkinan-kemungkinan kreatif manusia. Yaitu tempat bagi adanya
usaha yang bebas dan dinamakan “ikhtiar” artinya pilihan merdeka.
Ikhtiar adalah kegiatan kemerdekaan dari individu, juga berarti kegiatan dari
manusia merdeka. Ikhtiar merupakan usaha yang ditentukan sendiri dimana
manusia berbuat sebagai pribadi banyak segi yang integral dan bebas; dan
dimana manusia tidak diperbudak oleh suatu yang lain kecuali oleh keinginannya
sendiri dan kecintaannya kepada kebaikan. Tanpa adanya kesempatan untuk
berbuat atau berikhtiar, menusia menjadi tidak merdeka dan menjadi tidak bisa
dimengerti untuk memberikan pertanggungjawaban pribadi dari amal
perbuatannya.Kegiatan merdeka berarti perbuatan manusia yang merubah dunia
dan dirinya sendiri (al-Rad [13] : 11). Jadi sekalipun terdapat keharusan universal
atau takdir namun manusia dengan haknya untuk berikhtiar mempunyai peranan
aktif dan menentukan bagi dunia dan dirinya sendiri.
Manusia tidak dapat berbicara mengenai takdir suatu kejadian sebelum itu
menjadi kenyataan. Maka percaya kepada takdir akan membawa keseimbangan
jiwa tidak terlalu berputus asa karena suatu kegagalan dan tidak pula terlalu
membanggakan diri karena suatu kemujuran. Sebab segala sesuatu tidak hanya
terkandung pada dirinya sendiri, melainkan juga kepada keharusan yang universal
itu (al-Hadid [57]: 23).

IV. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 21
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Telah jelas bahwa hubungan yang benar antara individu manusia dengan dunia
sekitarnya bukan hubungan penyerahan. Sebab penyerahan meniadakan
kemerdekaan dan keikhlasan dan kemanusiaan. Tetapi jelas pula bahwa tujuan
manusia hidup merdeka dengan segala kegiatannya ialah kebenaran. Oleh karena
itu sekalipun tidak tunduk pada suatu apapun dari dunia sekelilingnya, namun
manusia merdeka masih dan mesti tunduk pada kebenaran. Karena menjadikan
sesuatu sebagai tujuan adalah berarti pengabdian kepada-Nya.
Jadi kebenaran-kebenaran menjadi tujuan hidup. Dan apabila demikian maka
sesuai dengan pembicaraan terdahulu maka tujuan hidup yang terakhir dan
mutlak ialah kebenaran yang terakhir dan mutlak sebagai tujuan dan tempat
menundukan diri. Adakah kebenaran terakhir dan mutlak itu?. Ada, sebagaimana
tujuan akhir dan mutlak dari hidup itu ada. Karena sikapnya yang terakhir
(ultimate) dan mutlak maka sudah pasti kebenaran itu hanya satu secara mutlak
pula.
Dalam perbendaharaan bahasa dan kulturiil, kita sebut kebenaran mutlak itu
“Tuhan”. Kemudian sesuai dengan uraian Bab I, Tuhan itu menyatakan diri
kepada manusia sebagai Allah (Lukman [31]: 30). Karena kemutlakan-Nya, Tuhan
bukan saja tujuan segala kebenaran (Ali Imran [3]:60). Maka Dia adalah Yang
Maha Benar. Setiap pikiran Yang Maha Benar adalah pada hakekatnya pikiran
tentang Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu seorang manusia merdeka ialah yang berketuhanan Yang Maha
Esa, Keikhlasan tiada lain ialah kegiatan yang dilakukan semata-mata bertujuan
kepada Tuhan Yang Maha Esa., yaitu kebenaran mutlak, guna memperoleh
persetujuan atau “ridha” dari-Nya. Sebagaimana kemanusiaan terjadi karena
adanya kemerdekaan dan kemerdekaan ada karena adanya tujuan kepada Tuhan
semata-mata. Hal itu berarti segala bentuk kegiatan hidup dilakukan hanyalah
karena nilai kebenaran itu yang terkandung di dalamnya guna mendapatkan
persetujuan atau ridha kebenaran mutlak. Dan hanya pekerjaan “karena Allah”
itulah yang bakal memberikan rewarding bagi kemanusiaan (al-Lail [92]: 19-21).
Kata “iman” berarti percaya dalam hal ini percaya kepada Tuhan sebagai tujuan
hidup yang mutlak dan tempat pengabdian diri kepada-Nya. Sikap menyerahkan
diri dan mengabdi kepada Tuhan itu disebut Islam. Islam menjadi nama segenap
ajaran pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ali Imran [3]: 19). Pelakunya
disebut “Muslim”. Tidak lagi diperbudak oleh sesama manusia atau sesuatu yang
lain dari dunia sekelilingnya, manusia muslim adalah manusia yang merdeka yang
menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (al-Ahdzab [33]: 49). Semangat
tauhid (memutuskan pengabdia hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa)
menimbulkan kesatuan tujuan hidup, kesatuan kepribadian dan kemasyarakatan.
Kehidupan bertauhid tidak lagi berat sebelah, parsial dan terbatas. Manusia
bertauhid adalah manusia yang sejati dan sempurna yang kesadaran akan dirinya
tidak mengenal batas.
Dia adalah pribadi manusia yang sifat perorangannya adalah dari keseluruhan
(totalitas) dunia kebudayaan dan peradaban. Dia memiliki seluruh dunia ini dalam

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 22
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

arti kata mengambil bagian sepenuh mungkin dalam menciptakan dan menikmati
kebaikan-kebaikan dan peradaban kebudayaan.
Pembagian kemanusiaan tidak selaras dengan dasar kesatuan kemanusiaan
(human totality), itu antara lain ialah pemisahan antara eksistensi ekonomi dan
moral manusia, antara kegiatan duniawi, antara tugas-tugas peradaban dan
agama. Demikian pula sebaliknya, anggapan bahwa manusia adalah tujuan pada
dirinya membela kemanusiaan seseorang menjadi: manusia sebagai pelaku
kegiatan dan manusia sebagai tujuan kegiatan. Kepribadian yang pecah
berlawanan dengan kepribadian kesatuan (human totality) yang homogen
harmonis pada dirinya sendiri: jadi berlawanan dengan kemanusiaan.
Oleh karena hakekat hidup adalah amal perbuatan atau kerja, maka nilai-nilai
tidak dapat dikatakan ada sebelum menyatakan diri dalam kegiatan-kegiatan
konkrit dan nyata (al-Syu’ara [26]: 226). Kecintaan kepada Tuhan sebagai
kebaikan, keindahan dan kebenaran yang mutlak dengan sendirinya memancar
dalam kehidupan sehari-hari dalam hubungannya dengan alam dan masyarakat,
berupa usaha-usaha yang nyata guna menciptakan sesuatu yang membawa
kebaikan, keindahan dan kebenaran bagi sesama manusia “amal saleh” (harfiah;
pekerjaan yang selaras dalam hal ini selaras dengan kemanusiaan) merupakan
pancaran langsung dari iman (lihat al-Qur’an: ..aamanu wa a’aamilus shaalihaat,
tidak kurang dari 50 pengulangan kombinasi kata). Jadi ketuhanan Yang Maha Esa
memancar dalam prikemanusiaan. Sebaliknya karena kemanusiaan adalah
kelanjutan kecintaan kepada kebenaran maka tidak ada prikemanusiaan tanpa
Ketuhanan Yang Maha Esa. Prikemanusiaan tanpa Ketuhanan adalah tidak sejati
(an-Nur [24]: 39). Oleh karena itu semangat Ketuhanan Yang Maha Esa dan
semangat mencari ridha dari-Nya adalah dasar peradaban yang benar dan kokoh.
Dasar selain itu pasti goyah dan akhirnya membawa keruntuhan peradaban (al-
Baraah [9]: 109).
“Syirik” merupakan kebalikan dari tauhid, secara harfiah artinya mengadakan
tandingan, dalam hal ini kepada Tuhan. Syirik adalah sifat menyerah dan
menghambakan diri kepada sesuatu selain kebenaran baik kepada sesama
manusia maupun alam. Karena sifatnya yang meniadakan kemerdekaan asasi,
syirik merupakan kejahatan terbesar kepada kemanusiaan (Lukman [31]: 13).
Pada hakikatnya segala bentuk kejahatan dilakukan orang karena syirik (al-An’am
[6]: 82). Sebab dalam melakukan kejahatan itu dia menghambakan diri kepada
motif yang mendorong dilakukannya kejahatan tersebut yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip kebenaran. Demikian pula karena syirik seseorang
mengadakan pamrih atas pekerjaan yang dilakukannya. (Hadis: “sesungguhnya
sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian adalah syirik
kecil,yaitu riya, pamrih” (Rawahu Amad, hadis hasan)Dia bekerja bukan karena
nilai pekerjaan itu sendiri dalam hubungannya dengan kebaikan, keindahan dan
kebenaran, tetapi karena hendak memperoleh sesuatu yang lain.
“Musyrik” adalah pelaku dari syirik. Seseorang yang menghambakan diri kepada
selain Tuhan baik manusia maupun alam disebut musyrik, sebab dia mengangkat
sesuatu selain Tuhan menjadi setingkat dengan Tuhan (Ali Imran[3]:64).

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 23
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Demikian pula seseorang yang menghambakan (sebagaimana dengan tiran atau


diktator) adalah musyrik, sebab dia mengangkat dirinya sendiri setingkat dengan
Tuhan (al-Qashash [28]: 4). Kedua pelaku itu merupakan pemnentang terhadap
kemanusiaan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Maka sikap berkemanusiaan adalah sikap yang adil, yaitu sikap menempatkan
sesuatu kepada tempatnya yang wajar, seseorang yang adil (wajar) ialah yang
memandang manusia tidak melebihkan sehingga menghambakan dirinya kepada-
Nya. Dia selalu menyimpan i’tikad baik dan lebih baik (ihsan). Maka Ketuhanan
menimbulkan sikap yang adil dan baik kepada manusia (al-Nahl [16]:90).

V. Individu dan Masyarakat


Telah diterangkan dimuka, bahwa pusat kemanusiaan adalah masing-masing
pribadinya dan bahwa kemerdekaan pribadi adalah hak asasinya yang pertama.
Tidak ada sesuatu yang lebih berharga dari kemerdekaan itu. Juga telah
dikemukakan bahwa manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu
dengan dunia sekitarnya, sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin
memenuhi kebutuhan kemanusiaannya dengan baik tanpa berada ditengah
sesamanya dalam bentuk-bentuk hubungan tertentu.
Maka dalam masyarakat itulah kemerdekan asasi diwujudkan. Justru karena
adanya kemerdekaan pribadi itu maka timbul perbedaan-perbedan antara suatu
pribadi dengan lainnya (al-Zuhruf [43]: 32). Sebenarnya perbedaan-perbedaan itu
adalah untuk kebaikannya sendiri, sebab kenyataan yang penting dan prinsipil,
ialah bahwa kehidupan ekonomi, sosial dan kultural menghendaki pembagian
kerja yang berbeda-beda (Al-Maidah [5]: 48).
Pemenuhan suatu bidang kegiatan guna kepentingan masyarakat adalah suatu
keharusan, sekalipun hanya oleh sebagian anggotanya (al-Lail [92]: 4). Namun
sejalan dengan prinsip kemanusiaan dan kemerdekaan, dalam kehidupan yang
teratur tiap-tiap orang harus diberi kesempatan untuk memilih dari beberapa
kemungkinan dan untuk berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya (al-
Isra [17]: 84, al-Zummar [39]: 39). Peningkatan kemanusian tidak dapat terjadi
tanpa memberikan kepada setiap orang keluasan untuk mengembangkan
kecakapannya melalui aktifitas dan kerja yang sesuai dengan kecenderungannya
dan bakatnya.
Namun inilah kontradiksi yang ada pada manusia dia adalah makhluk yang
sempurna dengan kecerdasan dan kemerdekaannya dapat berbuat baik kepada
sesamanya, tetapi pada waktu yang sama ia merasakan adanya pertentangan
yang konstan dan keinginan tak terbatas sebagai hawa nafsu. Hawa nafsu
cenderung ke arah merugikan orang lain (kejahatan) dan kejahatan dilakukan
orang karena mengikuti hawa nafsu (Yusuf [12]: 53 dan Rum [30] : 29).
Ancaman atas kemerdekaan masyarakat, dan karena itu juga berarti ancaman
terhadap kemerdekaan pribadi anggotanya ialah keinginan tak terbatas atau hawa
nafsu tersebut, maka selain kemerdekaan, persamaan antara hak sesama manusia
adalah esensi kemanusiaan yang harus ditegakkan. Realisasi persamaan dicapai
dengan membatasi kemerdekaan. Kemerdekaan tak terbatas hanya dipunyai satu

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 24
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

orang, sedangkan untuk lebih satu orang kemerdekaan tak terbatas tidak
dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan, kemerdekaan seseorang dibatasi oleh
kemerdekaan orang lain. Pelaksanaan kemerdekaan tak terbatas hanya berarti
pemberian kemerdekaan kepada pihak yang kuat atas pihak yang lemah
(perbudakan dalam segala bentuknya), sudah tentu hak itu bertentangan dengan
prinsip keadilan. Kemerdekaan dan keadilan merupakan dua nilai yang saling
menopang. Sebab harga diri manusia terletak pada adanya hak bagi orang lain
untuk mengembangkan kepribadiannya, sebagai kawan hidup dengan tingkat
yang sama. Anggota-anggota masyarakat harus saling menolong dalam
membentuk masyarakat yang bahagia (al-Maidah [5]: 5).
Sejarah dan perkembangannya bukanlah suatu yang tidak mungkin dirubah.
Hubungan yang benar antara manusia dengan sejarah bukanlah penyerahan pasif,
tetapi sejarah ditentukan oleh manusia sendiri. Tanpa pengertian ini adanya azab
Tuhan (akibat buruk) dan pahala (akibat baik) bagi satu amal perbuatan mustahil
ditanggung manusia (al-Zalzalah [99]: 7-8).
Manusia merasakan akibat amal perbuatannya sesuai dengan ikhtiar. Dalam hidup
ini (dalam sejarah) dan dalam hidup kemudian (sesudah sejarah) (al-Taubah [9]:
74 dan al-Nahl [16] : 30). Semakin seseorang bersungguh-sungguh dalam
kekuatan yang bertanggung jawab dengan kesadaran yang terus menerus akan
tujuan dalam membentuk masyarakat semakin ia mendekati tujuan (al-Ankabut
[29]: 69). Manusia mengenali dirinya sebagai makhluk yang nilai dan martabatnya
dapat sepenuhnya dinyatakan. Jika ia mempunyai kemerdekaan tidak saja untuk
mengatur hidupnya sendiri tetapi juga untuk memperbaiki hubungan dengan
sesama manusia dalam lingkungan masyarakat. Dasar hidup gotong royong ini
ialah kesetiakawanan dan kecintaan sesama manusia dalam pengakuan akan
adanya persamaan dan kehormatan bagi setiap orang (al-Hujurat [49]:13 dan 10).

VI. Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi


Telah kita bicarakan tentang hubungan antara individu dan masyarakat dimana
kemerdekaan dan pembatasan kemerdekaan saling bergantung, dan dimana
perbaikan kondisi masyarakat tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-
usaha bersamanya. Jika kemerdekan dicirikan dalam bentuk yang tidak bersyarat
(kemerdekaan tak terbatas), maka sudah terang bahwa setiap orang
diperbolehkan mengejar dengan bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya
pertarungan keinginan yang bermacam-macam itu satu sama lain dalam
kekacauan atau anarchi (al-Lail [96]: 8-10). Sudah barang tentu hal itu
menghancurkan masyarakat dan meniadakan kemanusiaan sebab itu harus
ditegakkan keadilan dalam masyarakat (al-Maidah [5]:8).
Siapakah yang harus menegakkan keadilan dalam masyarakat, sudah barang pasti
adalah masyarakat sendiri, tetapi dalam prakteknya diperlukan adanya satu
kelompok dalam masyarakat yang karena kualitas-kualitas yang dimilikinya
senantiasa mengadakan usaha-usaha menegakkan keadilan itu dengan jalan
selalu menganjurkan sesuatu yang bersifat kemanusiaan serta mencegah
terjadinya sesuatu yang berlawanan dengan kemanusiaan (Ali Imran [3]: 104).

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 25
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Kualitas terpenting yang harus dipunyai ialah rasa kemanusiaan yang tinggi,
sebagai pancaran dari kecintaannya yang terbatas kepada Tuhan. Disamping itu
diperlukan kecakapan yang cukup. Kelompok orang-orang itu adalah pimpinan
masyarakat; atau setida-tidaknya mereka adalah orang-orang yang seharusnya
memimpin masyarakat. Memimpin adalah menegakkan keadilan, menjaga agar
setiap orang memperoleh hak asasinya, dan dalam jangka waktu yang sama
menghormati kemerdekaan orang lain dan martabat kemanusiaannya sebagai
manifestasi kesadarannya akan tanggung jawab sosial.
Negara adalah bentuk masyarakat yang terpenting, dan pemerintah adalah
susunan masyarakat yang terkuat dan berpengaruh. Oleh sebab itu pemerintah
yang pertama berkewajiban menegakkan keadilan. Maksud semula dan
fundamental dari didirikannya negara dan pemerintahan ialah guna melindungi
manusia yang menjadi warga negara dari kemungkinan perusakan terhadap
kemerdekaan dan harga diri sebagai manusia, sebaliknya setiap orang harus
mengambil bagian pertanggungjawaban dalam masalah-masalah negara atas
persamaan yang diperoleh melalui demokrasi.
Pada dasarnya masyarakat dengan masing-masing pribadi yang ada di dalamnya
haruslah memerintah dan memimpin diri sendiri (Hadis: “kullukum raa’in wa
kullukum mas’uulun ‘an raiyyatih”, Bukhari-Muslim). Oleh karena itu pemerintah
haruslah merupakan kekuatan pimpinan yang lahir dari kekuatan masyarakat
sendiri. Pemerintah haruslah demokratis, berasal dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat, menjalankan kebijaksanaannya atas persetujuan rakyat berdasarkan
musyawarah dan dimana rasa keadilan dan martabat kemanusiaan tidak
terganggu (al-Syura [42]: 38, 42). Kekuatan yang sebenarnya di dalam negara
ada di tangan rakyat, dan pemerintah harus bertanggung jawab pada rakyat.
Menegakkan keadilan mencakup penguasaan atas keinginan-keinginan dan
kepentingan-kepentingan pribadi yang tak mengenal batas (hawa nafsu). Adalah
kewajiban dari negara sendiri dan kekuatan-kekuatan sosial untuk menjunjung
tinggi prinsip kegotong-royongan dan kecintaan sesama manusia. Menegakkan
keadilan adalah amanat rakyat kepada pemerintah yang mesti dilaksanakan (al-
Nisa [4]: 59). Ketaatan rakyat pada pemerintah yang adil merupakan ketaatan
kepada diri sendiri yang wajib dilaksanakan. Didasarkan oleh sikap hidup yang
benar, ketaatan kepeda pemirantah termasuk dalam lingkungan ketaatan kepada
Tuhan (Kebenaran Mutlak) (al-Nisa [4]: 58). Pemerintah yang benar dan harus
ditaati ialah mengabdi kepada kemanusiaan, kebenaran dan akhirnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa (al-Maidah [5]: 45).
Perwujudan menegakkan keadilan yang terpenting dan berpengaruh ialah
menegakkan keadilan di bidang ekonomi atau pembagian kekayaan di antara
anggota masyarakat. Keadilan menuntut agar setiap orang dapat bagian yang
wajar dari kekayaan atau rezeki. Dalam masyarakat yang tidak mengenal batas-
batas individual, sejarah merupakan perkembangan dialektis yang berjalan tanpa
kendali dari pertentangan-pertentangan golongan yang didorong oleh
ketidakserasian antara pertumbuhan kekuatan produksi di satu pihak dan
pengumpulan kekayaan oleh golongan-golongan kecil dengan hak-hak istimewa di

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 26
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

lain pihak (al-Hadid [57]: 20). Karena kemerdekaan tak terbatas mendorong
timbulnya jurang-jurang pemisah antara kekayaan dan kemiskinan yang semakin
dalam. Proses selanjutnya apabila –yaitu bila sudah mencapai batas maksimal–
pertentangan golongan itu akan menghancurkan sendi-sendi tatanan sosial dan
membinasakan kemanusiaan dan peradabannya (al-Isra [4]: 16).
Dalam masyarakat yang tidak adil, kekayaan dan kemiskinan akan terjadi dalam
kualitas dan proporsi yang tidak wajar sekalipun realitas selalu menunjukan
adanya perbedaan-perbedaan antara manusia dalam kemampuan fisik maupun
mental namun kemiskinan dalam masyarakat dengan pemerintah yang tidak
menegakkan keadilan adalah keadilan yang merupakan perwujudan dari
kezaliman. Orang-orang kaya menjadi pelaku dari kezaliman sedangkan orang-
orang miskin dijadikan sasaran atau korbannya. Oleh karena itu sebagai yang
menjadi sasaran kezaliman, orang-orang miskin berada di pihak yang benar.
Pertentangan antara kaum miskin menjadi pertentangan antara kaum yang
menjalankan kezaliman dengan yang dizalimi. Dikarenakan kebenaran pasti
menang terhadap kebatilan, maka pertentang itu disudahi dengan kemenangan
tak terhindar bagi kaum miskin, kemudian mereka memegang tampuk pimpinan
dalam masyarakat (al-Nisa [4]: 160-161, al-Syu’ara [26]: 182-183, al-baqarah [2]:
279, al-Qashash [28]: 5).
Kejahatan di bidang ekonomi yang menyeluruh adalah penindasan oleh
kapitalisme. Dengan kepitalisme dengan mudah seseoranmg dapat memeras
orang-orang yang berjuang mempertahankan hidupnya karena kemiskinan,
kemudian merampas hak-haknya secara tidak sah, berkat kemampuannya untuk
memaksakan persyaratan kerjanya dan hidup kepada mereka. Oleh karena
menegakkan keadilan mencakup pemberantasan kapitalisme dan segenap usaha
akumulasi kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat (al-Baqarah [2]: 278-279).
Sesudah syirik kejahatan terbesar kepada kemanusiaan adalah penumpukan harta
kekayaan beserta penggunaanya yang tidak benar, menyimpang dari kepentingan
umum, tidak mengikuti jalan Tuhan (al-Humazah [104] : 1-3). Maka menegakan
keadilan inilah membimbing manusia ke arah pelaksanaan tata masyarakat yang
akan memberikan kepada setiap orang kesempatan yang sama untuk mengatur
hidupnya secara bebas dan terhormat (amar ma’ruf) dan pertentangan terus
menerus terhadap segala bentuk penindasan kepada manusia, kepada kebenaran
asasi dan rasa kemanusiaan (nahi mungkar). Dengan perkataan lain harus
diadakan restriksi-restriksi atau cara-cara memperoleh, mengumpulkan dan
menggunakan kekayaan itu. Cara yang tidak bertentangan dengan kemanusiaan
diperbolehkan (yang ma’ruf dihalalkan) sedangkan cara yang bertentangan
dengan kemanusiaan dilarang (yang mungkar diharamkan) (Ali Imran [3]: 110).
Pembagian ekonomi secara tidak benar itu hanya ada dalam suatu masyarakat
yang tidak menjalankan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam hal ini
pengakuan berketuhanan Yang Maha Esa tetapi tidak melaksanakannya, sama
nilainya dengan tidak berketuhanan sama sekali. Sebab nilai-nilai tidak dapat
dikatakan hidup sebelum menyatakan diri dalam amal perbuatan yang nyata (al-
Shaf [61]: 2-3).

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 27
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Dalam suatu masyarakat yang tidak menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya


tempat untuk tunduk dan menyerahkn diri, manusia dapat diperbudaknya antara
lain oleh harta benda. Tidak lagi seorang pekerja menguasai hasil pekerjaannya,
tetapi justru dikuasai oleh hasil pekerjaan itu. Produksi seorang buruh
memperbesar kapital majikan tetapi dari kapital itu selanjutnya lebihmemperbudak
buruh. Demikian pula terjadi pada majikan bukan ia menguasai kapital tetapi
kapital itulah yang menguasainya Kapital atau kekayaan telah menggenggam dan
memberikan sifat-sifat tertentu seperti keserakahan, ketamakan dan kemiskinan.
Oleh karena itu menegakkan keadilan bukan saja dengan amar ma’ruf nahi
mungkar sebagaimana diterangkan dimuka, tetapi juga melalui pendidikan yang
intensif terhadap pribadi-pribadi agar tetap menyintai kebenaran dan menyadari
secara mendalam akan adanya Tuhan. Sembahyang merupakan pendidikan yang
kontinu, sebagai bentuk formil peringatan kepada Tuhan. Sembahyang yang
benar akan lebih efektif dalam meluruskan dan membetulkan garis hidup manusia.
Sebagaimana ia mencegah kekejian dan kemungkaran (al-Ankabut [29]:45). Jadi
sembahyang merupakan penopang hidup yang benar (Hadis: “Sembahyang
adalah tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti menegakkan
aaSembahyang adalah tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti
menegakkan agama, barang siapa meninggalkannya berarti merobohkan
agama”.Bukhari). Sembahyang menyelesaikan masalah-masalah kehidupan,
termasuk pemenuhan kebutuhan yang ada secara intrinsik pada rohani manusia
yang mendalam, yaitu kebutuhan spiritual berupa pengabdian yang bersifat
mutlak (Lukman [31]: 30). Pengabdian yang tidak tersalurkan secara benar
kepada Tuhan Yang Maha Esa, tentu tersalurkan kearah sesuatu yang lain, dan
membahayakan kemanusiaan. Dalam hubungan itu telah terdahulu keterangan
tentang syirik yang merupakan kejahatan fundamental terhaap kemanusiaan.
Dalam masyarakat, yang adil mungkin masih terdapat pembagian manusia
menjadi golongan kaya miskin. Tetapi hal itu terjadi dalam batas-batas kewajaran
dan kemanusiaan dengan pertautan kekayaan dan kemiskinan yang mendekat.
Hal itu sejalan dengan dibenarkannya pemilikan pribadi (privat ownership) atas
harta kekayaan dan adanya perbedaan-perbedaan tak terhindarkan dari
kemampuan-kemampuan pribadi, fisik maupun mental (al-Rum [30]: 37).
Walaupun demikian usaha-usaha kearah perbaikan dalam pembagian rejeki ke
arah yang merata tetap harus dijalankan oleh masyarakat. Dalam hal ini zakat
adalah penyelesaian terakhir masalah perbedaan kaya dan miskin itu. Zakat
dikenakan hanya atas harta yang diperoleh secara benar, sah dan halal saja.
Sedang harta kekayaan yang haram tidak dikenakan zakat tetapi harus dijadikan
milik umum guna manfaat bagi rakyat dengan jalan penyitaan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, sebelum penarikan zakat dilakukan terlebih dahulu harus dibentuk
suatu masyarakat yang adil berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana tidak
lagi didapati cara memperoleh kekayaan secara haram, dimana penindasan atas
manusia oleh manusia dihapuskan (al-Baqarah [2]: 188).
Sebagaimana ada ketetapan tentang bagaimana harta kekayaan itu diperoleh,
juga ditetapkan bagaimana mempergunakan harta kekayaan itu. Pemilikan pribadi

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 28
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

dibenarkan hanya jika digunakan hak itu tidak bertentangan pemilikan pribadi
menjadi batal dan pemerintah berhak mengajukan konsfikasi penggunaan dalam
masyarakat (al-Furqan [25]: 67). Seseorang dibenarkan mempergunakan harta
kekayaan dalam batas-batas tertentu, yaitu dalam batas tidak kurang tetapi juga
tidak melebihi rata-rata penggunaan yang berlebihan (tabzier atau israf)
bertentangan dengan prikemanusiaan (al-Isra [17]: 26-27). Kewenangan selalu
menjadi provokasi terhadap pertentangan golongan dan masyarakat membuat
akibat destruktif (al-Isra’ [17]: 16) Sebaliknya penggunaan kurang dari rata-rata
masyarakat (taqti) merusakan diri sendiri dalam masyarakat disebabkan
membekunya sebagian dari kekayaan umum yang dapat digunakan untuk manfaat
bersama (Muhammad [47]: 38).
Hal itu semuanya merupakan kebenaran karena pada hakekatnya seluruh harta
kekayaan ini adalah milik Tuhan (Yunus [10]: 55). Manusia seluruhnya diberi hak
yang sama atas kekayaan itu dan harus diberi hak yang sama atas kekayaanitu
dan harus diberikan bagian yang wajar daripadanya (al-‘Araf [7]: 10).
Pemilikan oleh seseorang (secara benar) hanya bersifat relatif sebagaimana
amanat dari Tuhan. Penggunaan harta itu sendiri harus sejalan dengan yang
dikehendaki Tuhan, untuk kepentingan umum (al-Hadid [57]: 7, al-Nur [24]: 33).
Maka kalau terjadi kemiskinan, orang-orang miskin diberi hak atas sebagian harta
orang-orang kaya, terutama yang masih dekat dalam hubungan keluarga (al-
Ma’arij [70]: 24-25). Adalah kewajiban negara dan masyarakat untuk melindungi
kehidupan keluarga dan memberinya bantuan dan dorongan. Negara yang adil
menciptakan persyaratan hidup yang wajar sebagaimana diperlukan oleh pribadi-
pribadi agar dia dan keluarganya dapat mengatur hidupnya secara terhormat
sesuai dengan keinginan-keinginannya untuk dapat menerima tanggung jawab
atas kegiatan-kegiatannya. Dalam prakteknya, hal itu berarti bahwa pemerintah
harus membuka jalan yang mudah dan kesempatan yang sama kearah pendidikan
kecakapan yang wajar, kemerdekaan beribadah sepenuhnya dan pembagian
kekayaan bangsa yang pantas.

VII. Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan


Dari seluruh uraian yang telah dikemukakan, dapatlah dikumpulkan dengan pasti
bahwa inti dari kemanusiaan yang suci ialah iman dan kerja kemanusiaan atau
amal saleh (al-Tien [95]:6).
Iman dalam pengertian kepercayaan akan adanya kebenaran mutlak yaitu Tuhan
Yang Maha Esa, serta menjadikan satu-satunya tujuan hidup dan tempat
pengabdian diri yang terakhir dan mutlak. Sikap itu menimbulkan kecintaan tak
terbatas pada kebenaran, kesucian dan kebaikan yang menyatakan dirinya dalam
sikap prikemanusiaan. Sikap prikemanusiaan menghasilkan amal saleh, artinya
amal yang berkesesuaian dengan dan meningkatkan kemanusiaan. Sebaik-baiknya
manusia ialah yang berguna untuk sesamanya. Tetapi bagaimana hal itu harus
dilakukan oleh manusia ?
Sebagaimana setiap perjalanan kearah suatu tujuan ialah gerak ke depan
demikian pula perjalanan umat manusia atau sejarah adalah gerak maju ke

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 29
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

depan. Maka semua nilai dalam kehidupan relatif adanya berlaku untuk suatu
tempat dan suatu waktu tertentu. Demikianlah segala sesuatu berubah, kecuali
tujuan akhir dari segala yang ada, yaitu kebenaran mutlak (Tuhan) (al-Qashash
[28] :8 8). Jadi semua nilai yang benar adalah bersumber atau dijabarkan dari
ketentuan-ketentuan hkum-hukum Tuhan (al-An’am [6]: 57). Oleh karena itu
manusia berikhtiar dan medereka ialah yang bergerak. Gerak itu tidak lain dari
gerak maju ke depan (progresif). Dia adalah dinamis, tidak statis. Dia bukanlah
seorang tradisionalis, apalagi reaksioner (al-Isra’ [17]:36). Dia menghendaki
perobahan terus-menerus sejalan dengan arah menuju kebenaran mutlak. Dia
senantiasa mencari kebenaran-kebenaran selama perjalanan hidupnya.
Kebenaran-kebenaran itu menyatakan dirinya dan ditemukan di dalam alam dari
sejarah umat manusia.
Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan
kebenaran-kebenran dalam hidupnya, sekalipun relatif, namun kebenaran-
kebenaran merupakan tonggak sajarah yang mesti dilalui oleh umat manusia
dalam perjalanan sejarah menuju kebenaran mutlak. Dan keyakinan adalah
kebenaran mutlak itu sendiri pada suatu saat dapat dicapai oleh manusia, yaitu
ketika mereka telah memahami benar seluruh alam dan sejarahnya sendiri
(Fushilat [41]: 53).
Jadi ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang
dibimbing oleh ilmu pengetahuan apat berjalan di atas kebenaran-kebenaran,
yang menyampaikannya kepada kepatuhan yang tanpa reserve kepada Tuhan
Yang Maha Eesa (Fathir [35]: 28). Dengan iman dan kebenaran ilmu pengetahuan
manusia mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi (Mudjadalah [58]: 11).
Ilmu pengetahuan ialah pengetian yang dipunyai oleh manusia secara benar
tentang dunia sekitarnya dan dirinya sendiri. Hubungan yang benar antara
manusia dan alam sekelilingnya ialah hubungan dan pengarahan. Manusia harus
menguasai alam dan masyarakat guna dapat mengarahkannya kepada yang lebih
baik. Penguasaan dan kemudian pengarahan itu tidak mungkin dilaksanakan
tanpa pengetahuan tentang hukum-hukumnya yang agar dapat menguasai dan
menggunakannya bagi kemanusiaan. Sebab alam tersedia bagi umat manusia bagi
kepentingan pertumbuhan kemanusiaan. Hal itu tidak dapat dilakukan kecuali
mengerahkan kamampuan intelektualitas atau ratio (al-Jasiyah [45]: 13).
Demikian pula manusia harus memahami sejarah dengan hukum-hukum yang
tetap (Ali Imran [3]: 137). Hukum sejarah yang tetap (sunnatullah untuk sejarah)
yaitu garis besarnya ialah bahwa manusia akan menemui kejayaan jika setia
kepada kamanusiaan fitrinya dan menemui kehancuran jika menyimpang darinya
dengan menuruti hawa nafsu (al-Syam [91]: 9-10).
Tetapi cara-cara perbaikan hidup hingga terus-menerus maju ke arah yang lebih
baik sesuai dengan fitrah adalah masalah pengalaman. Pengalaman ini harus
ditarik dari masa lampau, untuk dapat mengerti masa sekarang dan
memperhitungkan masa yang akan datang (Yusuf [12]: 111). Menguasai dan
mengarahkan masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan
membimbingnya ke arah kamajuan dan kebaikan.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 30
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

VIII. Kesimpulan dan Penutup


Dari seluruh uraian yang telah lalu dapatlah diambil kesimpulan secara garis besar
sebagai berikut:
a. Hidup yang benar dimulai dengan percaya atau iman kepada Tuhan.
Tuhan Yang Maha Esa dan keinginan mendekat serta kecintaan kepada-Nya yaitu
taqwa. Iman dan taqwa bukanlah nilai yang statis dan abstrak. Nilai-nilai itu
memancar dengan sendirinya dalam bentuk kerja nyata bagi kemanusiaan dan
amal soleh. Iman tidak memberi arti apa-apa bagi manusia jika tidak disertai
dengan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang sungguh-sungguh untuk
menegakkan perikehidupan yang benar dalam berperadaban dan berbudaya.
b. Iman dan taqwa dipelihara dan diperkuat dengan melakukan ibadah atau
pengabdian formil kepada Tuhan. Ibadah mendidik individu agar tetap ingat dan
taat kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada kebenaran sebagaimana yang
dikehendaki oleh hati nurani yang hanief. Segala sesuatu yang menyangkut
bentuk dan cara ibadah menjadi wewenang penuh dari agama tanpa adanya hak
manusia untuk mencampurinya. Ibadah yang terus menerus kepada Tuhan
menyadarkan manusia akan kedudukannya ditengah alam dan masyarakar
sesamanya. Ia tidak melebihkan diri sehingga mengarah kepada kedudukan
Tuhan dengan merugikan kamanusiaan orang lain, dan tidak mengurangi
kehormatan dirinya sebagai makhluk tertinggi dengan akibat perbudakan diri
kepada alam maupun orang lain. Dengan ibadah manusia dididik untuk memiliki
kemerdekaannya, kemanusiaannya dan dirinya sendiri, sebab ia telah berbuat
ikhlas, yaitu pemurnian pengabdian kepada Kebenaran semata.
c. Kerja kemanusiaan atau amal saleh mengambil bentuknya yang utama
dalam usaha yang sungguh-sungguh secara essesial menyangkut kepentingan
manusia secara keseluruhan, baik dalam ukuran ruang maupun waktu. Yaitu
menegakkan keadilan dalam masyarakat sehingga setiap orang memperoleh harga
diri dan martabatnya sebagai manusia. Hal itu berarti usaha-usaha yang terus
menerus harus dilakukan guna mengarahkan masyarakat kepada nilai-nilai yang
baik, lebih maju dan lebih insani usah itu ialah “amar ma’ruf”, di samping usaha
lain untuk mencegah segala bentuk kejahatan dan kemerosotan nilai-nilai
kemanusiaan atau “nahi munkar”. Selanjutnya bentuk kerja kemanusiaan yang
lebih nyata ialah pembelaan kaum lemah, kaum tertindas dan kaum miskin pada
umumnya serta usaha-usaha kearah peningkatan nasib dan taraf hidup mereka
yang wajar dan layak sebagai manusia.
d. Kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar kepada kemanusiaan
melahirkan “jihad”, yaitu sikap hidup berjuang. Berjuang itu dilakukan dan
ditanggung bersama oleh manusia dalam bentuk gotong royong atas dasar
kemanusiaan, dan kecintaan kepada Tuhan. Perjuangan menegakan kebenaran
dan keadilan menuntut ketabahan, kesabaran dan pengorbanan. Dan dengan
jalan itulah kebahagiaan dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia. Oleh
sebab itu persyaratan bagi berhasilnya perjuangan adalah adanya barisan yang
merupakan bangunan yang kokoh dan kuat. Mereka terikat satu sama lain oleh

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 31
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

persaudaraan dan solidaritas yang tinggi, dan oleh sikap tegas kepada musuh-
musuh dari kemanusiaan. Tetapi justru demi kemanusiaan mereka adalah
manusia yang toleran. Sekalipun mengikuti jalan yang benar, mereka tidak
memaksakan kepada orang lain atau golongan lain.
e. Kerja kemanusiaan atau amal saleh itu merupakan proses perkembangan
yang permanen. Perjuangan kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih
baik, lebih benar. Oleh sebab itu manusia harus mengetahui arah yang benar dari
perkembangan peradaban di segala bidang. Dengan perkataan lain, manusia
harus mendalami dan selalu mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia
dan kerja kemanusiaan tanpa ilmu tidak akan mencapai tujuannya, sebaliknya
ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawa kebahagiaan bahkan
menghancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan adalah karunia Tuhan yang besar
artinya bagi manusia. Mendalami ilmu pengetahuan harus didasari dengan sikap
terbuka. Mampu mengungkapkan perkembangan pemikiran tentang kehidupan
berperadaban dan berbudaya. Kemudian mengambil dan mengamalkan di
antaranya yang baik.
f. Dengan demikian tugas hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu :
“beriman, berilmu, dan beramal”.

Rujukan NDP
Dasar-dasar kepercayaan
AnNahl ayat 80, Al-Ikhlas, Alhadid ayat 3-4, Albaqarah ayat 113, Al-An’am ayat
73, Al-Furqan ayat 2, Al-Mu’minun ayat 14, Luqman 20, Yunus ayat 101, Shad
ayat 27, At-Tin ayat 4, Al-Isra ayat 70, Al-An’am ayat 165, Hud ayat 61, Al-Ahzab
ayat 72, Al-‘Ankabut ayat 20, Al-Qashash ayat 88, Al-Isra’ ayat 36, Al-Mujadalah
ayat 11, As-Sajadah ayat 37, Al-Fatihah ayat 4, Al-Hajj ayat 56, Al-Muknin ayat 16,
Al-Baqarah ayat48, Al-‘Araf 187.

Pengertian Dasar tentang kemanusiaan


Ar-Ruum ayat 30, Adz-Dzariyah ayat 56, Ali Imran ayat 134 dan ayat 156, At-
Taubah ayat105, An-najm ayat 39, As-Shof ayat2-3, An-Nahl ayat 97, An-Nisa
ayat 111 dan ayat 125, Al-Ankabut ayat 6, Az-Zumar ayat 18, Al-baqarah ayat
207, 264, dan ayat 269, Al-An’am ayat 125, Al-Bayyinah ayat 5, Al-Insan ayat 8-9,
Fathir ayat 10.

Kemerdekaan Manusia (Ikhtiar) dan Keharusan Universal (Takdir)


Al-Anfaal ayat 25, Al-Baqarah ayat 48, Luqman ayat 33, Al-Hadid ayat 22-23, Ar-
Raad ayat 11.

Ketuhanan YME dan Prikemanusiaan


Luqman ayat 13 dan ayat 30, Ali Imran ayat 19-21 dan ayat 64, Al-Ahzab ayat
39, Asy-Syu’araa ayat 226, An-Nuur ayat 39, At-Taubah ayat 109, Al-Qashash ayat
4, An-Nahl ayat 90.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 32
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Individu dan Masyarakat


Az-Zukhruf ayat 32, Al-Maidah ayat 2 dan ayat 48, Al-Lail ayat 4, Al-Isra’ ayat 84,
Az-Zumar 39, Yusuf ayat 53, Ar-Ruum 29, Al-Zalzalah ayat 7-8, At-Taubah ayat
74, An-Nahl ayat 30, Asy-Syu’araa ayat 69, Al-Hujarat ayat 13 dan ayat 10.

Keadilan Sosial dan Ekonomi


Al-lail ayat 8-10, Al-Maidah ayat 8 dan ayat 45, Ali-Imroon ayat 104 dan ayat110,
Asy-Syuraa ayat 38 dan ayat 42, An-Nisa ayat 58-59, Al-Hadiid ayat 7 dan ayat
20, Al-Isra’ ayat 16, An-Nisa’ ayat 160-161, Asy-Syu’araa ayat 182-183, Al-
Baqarah ayat 279, Al-Humazah ayat 1-3, Ash-Shaf ayat 2-3, Al-Ankabut ayat 45,
Luqman ayat 30, Ar-Ruum ayat 37, At-Taubah ayat 60, Al-Baqarah ayat 188, Al-
Furqaan ayat 67, Al-Isra’ ayat 16, Muhammad ayat 38, Yunus ayat 55, Al-A’raaf
ayat 10, An-Nuur ayat 33, Al-Ma’aarij ayat 24-25.

Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan


At-Tiin ayat 6, Al-Qashash ayat 88, Al-An’am ayat 57, Al-Isra’ ayat 36, As-Sajadah
ayat 53, Fathir 28, Ali-Imran ayat 18 dan ayat 137, Al-Mujadalah ayat 11, Al-
Jatsiyah ayat 13, Asy-Syams 9-10, Yusuf ayat 111.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 33
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

KONSTITUSI

ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

MUKADIMAH
Sesungguhnnya Allah Subhanahu Wata’ala mewahyukan Islam sebagai
ajaran yang haq dan sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan
sesuai fitrahnya sebagai kalifah di muka bumi dengan kewajibannya mengabdikan
diri semata-mata kehadiratNya.
Menurut iradat Allah Subhanahu Wata’ala. Kehidupan yang sesuai dengan
fitrahnya adalah paduan utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan
social serta iman, ilmu dan amal dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
Berkat rahmat Allah Subhanahu Wata’ala. Bangsa Indonesia telah berhasil
merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka umat islam berkewajiban
mengisi kemerdekaan ini dalam wadah Negara Republik Indonesia menuju
masyarakat adil makmur yang diridhloi Allah Subhanahu Wata’ala.
Mahasiswa islam sebagai yang sadar akan hak dan kewajiban serta peranan
dan tanggung jawabnya kepada umat manusia bertekat memberikan dharma
bhaktinya untuk memperjuangkan nilai-nilai islam dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, benegara dalam rangka mengabdikan diri pada Allah
Subhanahu Wata’ala.
Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufik dan hidayah Allah
Subhanahu Wata’ala serta usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh
kebijaksanaan, dengan nama Allah , kami mahasiswa Islam sebangsa dan setanah
air menghimpun diri dalam satu organisasi yang digerakkan dengan pedoman
berbentuk anggaran dasar sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat HMI.

Pasal 2
Waktu dan Tempat kedudukan
HMI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan
dengan tanggal 5 Februari 1947 M untuk waktu yang tidak ditentukan dan
berkedudukan di tempat Pengurus Besar.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 34
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

BAB II
AZAS

Pasal 3
HMI berazaskan Islam

BAB III
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT

Pasal 4
Tujuan
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah
Subhanahu wata’ala.

Pasal 5
Usaha
a. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
c. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kemaslahatan masa depan umat manusia
d. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam sedunia.
f. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan
untuk menopang pembangunan nasional.
g. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan huruf (a) s.d. (e) dan sesuai
dengan azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai
tujuan organisasi.

Pasal 6
Sifat
HMI bersifat independen.

BAB IV
STATUS FUNGSI DAN PERAN

Pasal 7
Status
HMI adalah organisasi mahasiswa.

Pasal 8
Fungsi

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 35
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

HMI berfungsi sebagai organisasi kader.

Pasal 9
Peran
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan.
BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 10
a. Yang dapat menjadi anggota HMI adalah Mahasiswa Islam yang terdaftar pada
perguruan tinggi dan/atau yang sederajat yang ditetapkan oleh Pengurus HMI
Cabang/Pengurus Besar HMI.
b. Anggota HMI terdiri dari :
1. Anggota Muda
Anggota muda adalah mahasiswa islam yang menuntut ilmu di perguruan
tinggi atau yang sederajat dan telah mengikuti Maperca.
2. Anggota Biasa
Anggota biasa adalah anggota muda yang telah memenuhi syarat dan atau
anggota muda yang telah mengikuti Latihan Kader 1.
3. Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan adalah orang yang berjasa kepada HMI yang telah
ditetapkan Pengurus HMI Cabang/Pengurus Besar HMI.
c. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban.
d. Status keanggotaan, hak dan kewajiban anggota HMI diatur lebih lanjut dalam
ART HMI

BAB VI
KEDAULATAN

Pasal 11
Kedaulatan berada di tangan anggota biasa yang pelaksanaannya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan penjabarannya.

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 12
Kekuasaan
Kekuasaan dipegang oleh Kongres, Konferensi/Musyawarah Cabang dan Rapat
Anggota Komisariat.

Pasal 13
Kepemimpinan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 36
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

a. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Besar HMI, Pengurus HMI


Cabang dan Pengurus HMI Komisariat.
b. Untuk membantu tugas Pengurus Besar HMI, dibentuk Badan Koordinasi.
c. Untuk membantu tugas Pengurus HMI Cabang, dibentuk Koordinator
Komisariat.

Pasal 14
Majelis Pengawas dan Konsultasi
a. Ditingkat Pengurus Besar HMI dibentuk Majelis Pengawas dan Konsultasi PB
HMI.
b. Ditingkat Pengurus HMI Cabang dibentuk Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Cabang.
c. Ditingkat Pengurus HMI Komisariat dibentuk Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus HMI Komisariat.

Pasal 15
Badan–Badan Khusus
Dalam rangka memudahkan realisasi usaha mencapai tujuan HMI maka dibentuk
Korp-HMI-wati, Lembaga Pengembangan Profesi, Badan Pengelola Latihan, dan
Badan Penelitian Pengembangan.
BAB VIII
KEUANGAN DAN HARTA BENDA

Pasal 16
Keuangan dan Harta Benda
a. Keuangan dan harta benda HMI dikelola dengan prinsip transparansi,
bertanggungjawab, efektif, efisien dan berkesinambungan.
b. Keuangan dan Harta benda HMI diperoleh dari uang pangkal anggota, iuran
dan sumbangan anggota,sumbangan alumni dan usaha-usaha lain yang halal
dan tidak bertentangan dengan sifat Independensi HMI.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN

Pasal 17
a. Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan
oleh Kongres.
b. Harta benda HMI sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada Yayasan Amal
Islam.

BAB X
PENJABARAN ANGGARAN DASAR,
DAN PENGESAHAN

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 37
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Pasal 18
Penjabaran Anggaran Dasar HMI
a. Penjabaran pasal 3 tentang azas organisasi dirumuskan dalam Memori
Penjelasan tentang Islam sebagai Azas HMI.
b. Penjabaran pasal 4 tentang tujuan organisasi dirumuskan dalam Tafsir Tujuan
HMI.
c. Penjabaran pasal 5 tentang usaha organisasi dirumuskan dalam Program Kerja
Nasional.
d. Penjabaran pasal 6 tentang sifat organisasi dirumuskan dalam Tafsir
Independensi HMI.
e. Penjabaran pasal 8 tentang fungsi organisasi dirumuskan dalam Pedoman
Perkaderan HMI.
f. Penjabaran pasal 9 tentang peran organisasi dirumuskan dalam Nilai Dasar
Perjuangan HMI.
g. Penjabaran Anggaran Dasar tentang hal-hal di luar point a hingga f di atas
dirumuskan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 19
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Penjabaran Anggaran Dasar
dimuat dalam Peraturan-Peraturan/Ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Penjabaran Anggaran Dasar HMI.

Pasal 20
Pengesahan
Pengesahan Anggaran Dasar HMI ditetapkan pada Kongres III di Jakarta, tanggal
4 September 1953, yang diperbaharui pada :
Kongres IV di Bandung, tanggal 4 Oktober 1955,
Kongres V di Medan, tanggal 31 Desember 1957,
Kongres VI di Makassar, tanggal 20 Juli 1960,
Kongres VII di Jakarta, tanggal 14 September 1963,
Kongres VIII di Solo, tanggal 17 September 1966,
Kongres IX di Malang, tanggal 10 Mei 1969,
Kongres X di Palembang, tanggal 10 Oktober 1971,
Kongres XI di Bogor, tanggal 12 Mei 1974,
Kongres XII di Semarang, tanggal 15 Oktober 1976,
Kongres XIII di Ujung Pandang, tanggal 12 Februari 1979,
Kongres XIV di Bandung, tanggal 30 April 1981,
Kongres XV di Medan, tanggal 25 Mei 1983,
Kongres XVI di Padang, tanggal 31 Maret 1986,
Kongres XVII di Lhokseumawe, tanggal 6 Juli 1988,
Kongres XVIII di Jakarta, tanggal 24 September 1990,
Kongres XIX di Pekanbaru, tangal 9 Desember 1992,
Kongres XX di Surabaya, tanggal 29 Januari 1995,

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 38
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Kongres XXI di Yogyakarta, tanggal 26 Agustus 1997,


Kongres XXII di Jambi, tanggal 3 Desember 1999,
Kongres XXIII di Balikpapan, tanggal 30 April 2002,
Kongres XXIV di Jakarta, tanggal 23 Oktober 2003,
Kongres XXV di Makassar, tanggal 20 Februari 2006.
Kongres XXVI di Palembang, tanggal 28 Juli 2008
Kongres XXVII di Depok, tanggal 5 November 2010
Kongres XXVIII di Jakarta Timur, Depok, Jakarta Selatan, tanggal 15 Maret-15
April 2013
Kongres XXIX di Pekanbaru, tanggal 22 November-5 Desember 2015

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 39
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

ANGGARAN RUMAH TANGGA


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I
KEANGGOTAAN

BAGIAN I
ANGGOTA

Pasal 1
Anggota Muda
Anggota Muda adalah Mahasiswa Islam yang menuntut ilmu di perguruan tinggi
dan/atau yang sederajat yang telah mengikuti Masa Perkenalan Calon Anggota
(Maperca) dan ditetapkan oleh Pengurus Cabang.

Pasal 2
Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah Anggota Muda atau Mahasiswa Islam yang telah dinyatakan
lulus mengikuti Latihan Kader I (Basic Training).

Pasal 3
Anggota Kehormatan
a. Adalah orang yang berjasa kepada HMI.
b. Mekanisme penetapan Anggota Kehormatan diatur dalam ketentuan tersendiri.

BAGIAN II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 4
a. Setiap Mahasiswa Islam yang ingin menjadi anggota harus mengajukan
permohonan serta menyatakan secara tertulis kesediaan mengikuti Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan/peraturan organisasi lainnya.
b. Apabila telah memenuhi syarat pada ayat (a) dan yang bersangkutan telah
dinyatakan lulus mengikuti Maperca, maka dinyatakan sebagai Anggota Muda.
c. Mahasiswa Islam yang telah memenuhi syarat (a) dan/atau Anggota Muda HMI
dapat mengikuti Latihan Kader I dan setelah lulus dinyatakan sebagai Anggota
Biasa HMI.

BAGIAN III

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 40
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

MASA KEANGGOTAAN

Pasal 5
Masa Keanggotaan
a. Masa keanggotaan Anggota Muda berakhir 6 (enam) bulan sejak Maperca.
b. Masa keanggotaan Anggota Biasa adalah sejak dinyatakan lulus LK I (Basic
Training) hingga 2 (dua) tahun setelah berakhirnya masa studi S0 dan S1, dan
hingga 1 tahun untuk S2 dan S3.
c. Anggota Biasa yang habis masa keanggotaannya saat menjadi pengurus,
diperpanjang masa keanggotaannya sampai selesai masa
kepengurusannya(dinyatakan demisioner), setelah itu dinyatakan habis masa
keanggotaannyadan tidak dapat menjadi pengurus lagi.
d. Anggota Biasa yang melanjutkan studi ke strata perguruan tinggi yang
lebihtinggi atau sama lebih dari dua tahun sejak lulus dari studi sebelumnya
dan tidak sedang diperpanjang masa keanggotaan karena menjadi pengurus
(sebagaimana dimaksud ayat c) maka masa keanggotaan tidak diperpanjang
lagi (berakhir).
e. Masa keanggotaan berakhir apabila:
1. Telah berakhir masa keanggotaannya.
2. Meninggal dunia.
3. Mengundurkan diri.
4. Menjadi anggota Partai Politik.
5. Diberhentikan atau dipecat.
6. Tidak Terdaftar lagi di perguruan tinggi

BAGIAN IV
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 6
Hak Anggota
a. Anggota Muda mempunyai hak bicara dan hak partisipasi.
b. Anggota Biasa memiliki hak bicara, hak suara, hak partisipasi dan hak untuk
dipilih.
c. Anggota Kehormatan memiliki hak mengajukan saran/usul dan pertanyaan
kepada pengurus secara lisan dan tulisan.

Pasal 7
Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik HMI.
b. Setiap anggota berkewajiban menjalankan Misi Organisasi.
c. Setiap anggota berkewajiban menjunjung tinggi etika, sopan santun dan
moralitas dalam berperilaku dan menjalankan aktifi tas organisasi.
d. Setiap anggota berkewajiban tunduk dan patuh kepada AD dan ART serta
berpartisipasi dalam setiap kegiatan HMI yang sesuai dengan AD dan ART.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 41
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

e. Setiap anggota biasa berkewajiban membayar uang pangkal dan iuran anggota.
f. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol organisasi.

BAGIAN V
MUTASI ANGGOTA

Pasal 8
a. Mutasi anggota adalah perpindahan status keanggotaan dari satu cabang ke
cabang lain.
b. Dalam keadaan tertentu, seorang anggota HMI dapat memindahkan status
keanggotaannya dari satu cabang ke cabang lain atas persetujuan cabang
asalnya.
c. Untuk memperoleh persetujuan dari cabang asal, maka seorang anggota harus
mengajukan permohonan secara tertulis untuk selanjutnya diberikan surat
keterangan.
d. Mutasi anggota hanya dapat dilakukan jika yang bersangkutan pindah studi
dan/atau pindah domisili.
e. Apabila seorang anggota HMI studi di 2 (dua) perguruan tinggi yang berbeda
wilayah kerja cabang, maka ia harus memilih salah satu cabang.

BAGIAN VI
RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN

Pasal 9
a. Dalam keadaan tertentu anggota HMI dapat merangkap menjadi anggota
organisasi lain atas persetujuan Pengurus Cabang.
b. Pengurus HMI tidak dibenarkan untuk merangkap jabatan pada organisasi lain
sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Ketentuan tentang jabatan seperti dimaksud pada ayat (b) di atas diatur dalam
ketentuan tersendiri.
d. Anggota HMI yang mempunyai kedudukan pada organisasi lain di luar HMI,
harus menyesuaikan tindakannya dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan ketentuan-ketentuan organisasi lainnya.

BAGIAN VII
SANKSI ANGGOTA

Pasal 10
Sanksi Anggota
a. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang
diberikan organisasi kepada anggota yang melalaikan tugas,
melanggarketentuan organisasi, merugikan atau mencemarkan nama baik
organisasi, dan/atau melakukan tindakan kriminal dan tindakan melawan
hukum lainnya.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 42
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

b. Sanksi dapat berupa teguran, peringatan, skorsing, pemecatan atau bentuk lain
yang ditentukan oleh pengurus dan diatur dalam ketentuan tersendiri.
c. Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum yang
ditunjuk untuk itu.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

A. STRUKTUR KEKUASAAN

BAGIAN I
KONGRES

Pasal 11
Status
a. Kongres merupakan musyawarah utusan cabang-cabang.
b. Kongres memegang kekuasaaan tertinggi organisasi.
c. Kongres diadakan 2 (dua) tahun sekali.
d. Dalam keadaan luar biasa, Kongres dapat diadakan menyimpang dari ketentuan
pasal 11 ayat ( c ).
e. Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat diselenggarakan atas inisiatif satu
cabang dengan persetujuan sekurang-kurangnya melebihi separuh dari jumlah
cabang penuh.

Pasal 12
Kekuasaan/Wewenang
a. Meminta laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar.
b. Menetapkan AD, ART, Pedoman-Pedoman Pokok dan Pedoman Kerja Nasional.
c. Memilih Pengurus Besar dengan jalan memilih Ketua Umum yang sekaligus
merangkap sebagai formateur dan dua mide formateur
d. Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) Pengurus Besar.
e. Menetapkan calon-calon tempat penyelenggaraan Kongres berikutnya.
f. Menetapkan dan mengesahkan pembentukan dan pembubaran Badan
Koordinasi (Badko).
Pasal 13
Tata Tertib
a. Peserta Kongres terdiri dari Pengurus Besar (PB), Utusan/Peninjau Pengurus
Cabang, Kohati PB HMI, Bakornas Lembaga Pengembangan Profesi, Badan
Pengelola Latihan (BPL), Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang), Badko,
Anggota MPK PB HMI dan Undangan Pengurus Besar HMI.
b. Kohati PB HMI, Bakornas Lembaga Pengembangan Profesi, Badan Pengelola
Latihan, Balitbang, Badko, Anggota MPK PB HMI dan Undangan Pengurus Besar
merupakan peserta peninjau.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 43
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

c. Peserta Utusan (Cabang Penuh) mempunyai hak suara dan hak bicara,
sedangkan peninjau mempunyai hak bicara.
d. Banyaknya utusan cabang dalam Kongres dari jumlah Anggota Biasa Cabang
penuh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sn = a.px-1
Di mana :
x adalah bilangan asli {1,2,3,4, …}

Sn = Jumlah Anggota Biasa


a = 150 (Seratus lima Puluh)
p = Pembanding = 4 (empat)
x = Jumlah utusan

Jumlah anggota Jumlah Utusan


150 s/d 599 :1
600 s/d 2.399 :2
2.400 s/d 9.599 :3
9.600 s/d 38.900 :4
dan seterusnya ……….

e. Jumlah peserta peninjau ditetapkan oleh Pengurus Besar.


f. Pimpinan Sidang Kongres dipilih dari peserta (utusan/peninjau) oleh peserta
utusan dan berbentuk presidium.
g. Kongres baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh
jumlah peserta utusan (Cabang penuh).
h. Apabila ayat (g) tidak terpenuhi maka Kongres diundur selama 2 x 24 jam dan
setelah itu dinyatakan sah.
i. Setelah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas oleh
Kongres maka PB HMI dinyatakan Demisioner.
j. Badko dan Cabang harus mengikutsertakan HMI-Wati sebagai peserta.

BAGIAN II
KONFERENSI CABANG/MUSYAWARAH ANGGOTA CABANG

Pasal 14
Status
a. Konferensi Cabang (Konfercab) merupakan musyawarah utusan Komisariat.
b. Konfercab/muscab merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di
tingkat Cabang.
c. Bagi Cabang persiapan diselenggarakan Musyawarah Anggota Cabang
(Muscab).
d. Konfercab/Muscab diselenggarakan satu kali dalam setahun.

Pasal 15

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 44
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Kekuasaan dan Wewenang


a. Meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Cabang
b. Menetapkan Pedoman Kerja Pengurus Cabang
c. Memilih Pengurus Cabang dengan jalan memilih Ketua Umum yang merangkap
sebagai Formateur dan dua Mide Formateur.
d. Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) Pengurus
Cabang.

Pasal 16
Tata Tertib Konferensi Cabang/Musyawarah Anggota Cabang
a. Peserta Konfercab terdiri dari Pengurus Cabang, Utusan/Peninjau Komisariat,
Kohati Cabang, Badan Pengelola Latihan, Lembaga pengembangan profesi,
BALITBANG Anggota MPK Pengurus Cabang, Koordinator Komisariat (Korkom)
dan undangan Pengurus Cabang.
b. Pengurus Cabang adalah penanggung jawab Konferensi/Musyawarah
Anggota Cabang; Komisariat Penuh adalah peserta utusan; KohatiCabang,
Lembaga Pengembangan Profesi,BALITBANG, Badan Pengelola Latihan,
anggota MPK Pengurus Cabang, Korkom, Komisariat Persiapan, danundangan
Pengurus Cabang adalah peserta peninjau.
c. Untuk Muscab, Pengurus Cabang adalah penanggung jawabpenyelenggara
Muscab, anggota biasa adalah utusan, Kohati Cabang,Lembaga Pengembangan
Profesi, Badan Pengelola Latihan, anggota MPK Pengurus Cabang dan
undangan pengurus cabang adalah peserta peninjau.
d. Peserta utusan (komisariat penuh/anggota biasa) mempunyai hak suara danhak
bicara sedangkan peserta peninjau mempunyai hak bicara.
e. Banyaknya utusan Komisariat dalam Konfercab ditentukan dari jumlah Anggota
Biasa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sn = a.px-1
di mana :
x adalah bilangan asli (1, 2, 3, 4, ….)
Sn = Jumlah Anggota Biasa
a = 150 (seratus lima puluh)
p = Pembanding = 3 (tiga)
x = Jumlah Utusan

Jumlah Anggota Jumlah Utusan


50 s/d 149 :1
150 s/d 449 :2
450 s/d 1.349 :3
1.350 s/d 4.049 :4
4.050 s/d 12.149 :5
12.150 s/d 36.449 :6
dan seterusnya ………….

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 45
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

f. Pimpinan Sidang Konfercab/Muscab dipilih dari peserta utusan/peninjau oleh


peserta utusan dan berbentuk presidum.
g. Konfercab/Muscab baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh
jumlah peserta utusan Komisariat/Komisariat penuh.
h. Apabila ayat (g) tidak terpenuhi, maka Konfercab/Muscab diundur 1 x 24 jam
setelah itu dinyatakan sah.
i. Setelah Pengurus Cabang menyampaikan LPJ di hadapan peserta
Konfercab/Muscab maka pengurus cabang dinyatakan demisioner.

BAGIAN III
RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT

Pasal 17
Status
a. Rapat Anggota Komisariat (RAK) merupakan musyawarah Anggota Biasa
Komisariat.
b. RAK diadakan satu kali dalam satu tahun.
Pasal 18
Kekuasaan/Wewenang
a. Meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Komisariat.
b. Menetapkan Pedoman Kerja Komisariat
c. Memilih Pengurus Komisariat dengan jalan memilih Ketua Umum yang
merangkap sebagai formateur dan kemudian dua mide formateur.
d. Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) Pengurus HMI
Komisariat.

Pasal 19
Tata Tertib Rapat Anggota Komisariat
a. Peserta RAK terdiri dari Pengurus Komisariat, Anggota Biasa Komisariat,
Pengurus Kohati Komisariat, Anggota Muda, Anggota MPK Pengurus Komisariat
dan undangan Pengurus Komisariat.
b. Pengurus Komisariat adalah penanggung jawab penyelenggara RAK; Anggota
Biasa adalah utusan; Anggota Muda, Anggota MPK Pengurus Komisariat dan
undangan Pengurus Komisariat adalah peserta peninjau.
c. Peserta utusan mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta
peninjau mempunyai hak bicara.
d. Pimpinan Sidang RAK dipilih dari peserta utusan/peninjau oleh peserta utusan
dan berbentuk presidium.
e. RAK baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah
Anggota Biasa.
f. Apabila ayat (e) tidak terpenuhi maka RAK diundur 1 x 24 jam dan setelah itu
dinyatakan sah.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 46
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

g. Setelah LPJ Pengurus Komisariat diterima oleh peserta RAK maka Pengurus
Komisariat dinyatakan demisioner.

B. STRUKTUR PIMPINAN

BAGIAN IV
PENGURUS BESAR

Pasal 20
Status
a. Pengurus Besar (PB) adalah Badan/Instansi kepemimpinan tertinggi organisasi.
b. Masa jabatan PB adalah dua tahun terhitung sejak pelantikan/serah terima
jabatan dari PB Demisioner.

Pasal 21
Personalia Pengurus Besar
a. Formasi Pengurus Besar sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum.
b. Formasi Pengurus Besar disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dengan
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi kinerja kepengurusan.
c. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Besar adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader III.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat, Pengurus Cabang dan/atau Badko.
6. Tidak menjadi personalia Pengurus Besar untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum.
d. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formateur Pengurus Besar adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader III.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat, Cabang dan/atau Badko.
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
Pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani
8. Ketika mencalonkan diri, mendapatkan rekomendasi tertulis dari Cabang.
e. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Kongres, personalia Pengurus
Besar harus sudah dibentuk dan Pengurus Besar Demisioner sudah
mengadakan serah terima jabatan.
f. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat
dipilih Pejabat Ketua Umum.
g. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 47
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam)
bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Presidium selama 2 (dua)
bulan berturut-turut.
h. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
Kongres apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama PB HMI yang melanggar
Anggaran Dasar pasal 6.
2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar Pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 58.
3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga
pasal 21 ayat d.
i. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan
Pejabat Ketua Umum sebelum Kongres hanya dapat melalui:
1. Keputusan Sidang Pleno Pengurus Besar yang disetujui minimal 50%+1
suara utusan Sidang Pleno Pengurus Besar apabila pemberhentian Ketua
Umum diusulkan melalui Keputusan Rapat Harian Pengurus Besar yang
disetujui oleh 2/3 jumlah Pengurus Besar.
2. Keputusan Sidang Pleno Pengurus Besar atau Rapat Harian Pengurus Besar
yang disetujui minimal 50%+1 jumlah suara utusan Sidang Pleno Pengurus
Besar atau 50%+1 jumlah Pengurus Besar apabila pemberhentian Ketua
Umum diusulkan oleh minimal 1/2 jumlah Cabang penuh.
j. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis disertai
alasan, bukti dan saksi, dan tanda tangan pengusul. Usulan ditembuskan
kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar dan Cabang.
k. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan
pemberhentiannya kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar
selambat-lambatnya satu mingggu sejak putusan pemberhentiannya
ditetapkan. Putusan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar
yangbersifat final dan mengikat dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak
pengajuan gugatan pembatalan diterima.
l. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Jenderal
Pengurus Besar secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum
dalam Rapat Harian Pengurus Besar yang terdekat.
m. Bila Sekretaris Jenderal Pengurus Besar tidak dapat menjadi Pejabat
Sementara Ketua Umum karena mangkat, mengundurkan diri, atau
berhalangan tetap hingga dua kali Rapat Harian yang terdekat dari mangkat
atau mundurnya Ketua Umum maka Pejabat Sementara Ketua Umum diangkat
secara otomatis dari Ketua Bidang Pembinaan Aparat Organisasi hingga dipilih,
diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dalam Rapat Harian
Pengurus Besar yang terdekat.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 48
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

n. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Besar untuk memilih Pejabat Ketua
Umum, Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau
pengunduran diri Ketua Umum kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Besar dan mengundang Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus
Besar menjadi saksi dalam Rapat Harian Pengurus Besar.
o. Rapat Harian Pengurus Besar untuk memilih Pejabat Ketua Umum langsung
dipimpin oleh Pejabat Sementara Ketua Umum. Pejabat Ketua Umum dapat
dipilih melalui musyawarah atau pemungutan suara dari calon-calon yang terdiri
dari Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Ketua Bidang.
p. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dilakukan oleh Koordinator
Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar atau Anggota Majelis
Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar.
q. Ketua Umum dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus
Besar dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat PB HMI
2. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1
(satu)semester.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja PB HMI (di luar bidang
yang bersangkutan).

Pasal 22
Tugas dan Wewenang
a. Menggerakkan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
b. Melaksanakan ketetapan-ketetapan Kongres.
c. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan
HMI kepada seluruh aparat dan anggota HMI.
d. Melaksanakan Sidang Pleno Pengurus Besar setiap semester kegiatan, selama
periode berlangsung.
e. Melaksanakan Rapat Harian Pengurus Besar minimal satu minggu sekali, selama
periode berlangsung.
f. Melaksanakan Rapat Presidium Pengurus Besar minimal dua minggu sekali,
selama periode berlangsung.
g. Memfasilitasi sidang Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar dalam
rangka menyiapkan draft materi Kongres atau sidang Majelis Pengawas dan
Konsultasi Pengurus Besar lainnya ketika diminta.
h. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Anggota melaluiKongres.
i. Mengesahkan Pengurus Badko.
j. Menerima laporan kerja Pengurus Badko.
k. Menaikkan dan menurunkan status Cabang berdasarkan evaluasi perkembangan
Cabang.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 49
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

l. Mengesahkan Pengurus Cabang dan mengesahkan pemekaran Cabang


berdasarkan rekomendasi Konfercab Induk dan menetapkan pembentukan
Cabang Persiapan berdasarkan usulan Musyawarah Daerah (Musda) Badko.
m. Memberikan sanksi dan merehabilitasi secara langsung terhadap
anggota/pengurus.

BAGIAN V
BADAN KOORDINASI

Pasal 23
Status
a. Badan Koordinasi (Badko) adalah badan pembantu Pengurus Besar.
b. Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinir beberapa cabang.
c. Masa jabatan Pengurus Badko disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus
Besar.

Pasal 24
Personalia Pengurus Badko
a. Formasi Pengurus Badko sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
b. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Badko adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang.
6. Tidak menjadi personalia Pengurus Badko untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum.
c. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formateur Pengurus Badko adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader III.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang.
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani.
8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis yakni karya tulis ilmiah.
9. Ketika mencalonkan diri mendapatkan rekomendasi tertulis dari cabang.
d. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Musda, personalia Pengurus
Badko harus sudah dibentuk dan Pengurus Badko Demisioner sudah
mengadakan serah terima jabatan.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 50
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

e. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat
dipilih Pejabat Ketua Umum.
f. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:
1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam)
bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Presidium selama 2 (dua)
bulan berturut-turut.
g. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
Musda apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Pengurus Badko yang
melanggar Anggaran Dasar Pasal 6.
2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar Pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 58.
3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga
pasal 24 ayat c.
h. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan Pejabat Ketua Umum sebelum
Musda, hanya dapat dilakukan melalui:
1. Keputusan Sidang Pleno Pengurus Badko yang disetujui minimal 50%+1
suara peserta Sidang Pleno Pengurus Badko apabila pemberhentian Ketua
Umum yang diusulkan melalui Keputusan Rapat Harian Pengurus Badko yang
disetujui oleh 2/3 jumlah Pengurus Badko.
2. Sidang Pleno Pengurus Badko yang disetujui minimal 50%+1 jumlah suara
utusan Sidang Pleno Pengurus Badko apabila pemberhentian Ketua Umum
diusulkan oleh minimal setengah jumlah cabang penuh.
i. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis disertai
alasan, bukti dan sanksi dan tanda tangan pengusul. Usulan ditembuskan
kepada Pengurus Besar.
j. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan
pemberhentiannya kepada Pengurus Besar selambat-lambatnya satu mingggu
sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Besar yang
bersifat fi nal dan mengikat dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak
pengajuan gugatan pembatalan diterima.
k. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum
Pengurus Badko secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum
dalam Rapat Harian Pengurus Badko yang terdekat.
l. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Badko, Sekretaris Umum selaku
Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau pengunduran
diri Ketua Umum kepada Cabang dan Pengurus Besar.
m.Ketua Umum dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus
Badko dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus Badko.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 51
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

2. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu)


semester.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Pengurus Badko HMI (di
luar bidang yang bersangkutan).

Pasal 25
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan Pengurus Besar tentang
berbagai masalah organisasi di wilayahnya.
b. Mewakili Pengurus Besar menyelesaikan persoalan intern di wilayah
koordinasinya tanpa meninggalkan keharusan konsultasi dengan Pengurus
Besar.
c. Melaksanakan segala ketetapan Musyawarah Daerah (MUSDA)
d. Melaksanakan Sidang Pleno setiap semester
e. Membantu menyiapkan draft materi Kongres.
f. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan Cabang dalam wilayah koordinasinya.
g. Mewakili Pengurus Besar melantik Cabang-Cabang di wilayah koordinasinya.
h. Meminta laporan perkembangan Cabang-Cabang dalam wilayah koordinasinya.
i. Menyampaikan laporan kerja Pengurus setiap semester kepada Pengurus Besar.
j. Menyelenggarakan Musda selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Kongres.
k. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Musda.
l. Menyelenggarakan LK III minimal 1 tahun sekali.

Pasal 26
Musyawarah Daerah
a. Musyawarah Daerah (Musda) adalah musyawarah utusan cabang-cabang yang
ada dalam wilayah koordinasinya.
b. Penyelenggaraan Musda dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah Kongres.
c. Apabila ayat b tidak terpenuhi maka PB HMI menunjuk carataker untuk
melakukan MUSDA.
d. Kekuasaan dan wewenang Musda adalah menetapkan program kerja dan
memilih calon-calon Ketua Umum/Formateur Badko maksimal 3 (tiga) orang
dan diusulkan pengesahannya pada PB HMI dengan memperhatikan suara
terbanyak untuk ditetapkan 1 (satu) sebagai Ketua Umum/Formateur.
e. Tata Tertib Musda disesuaikan dengan pasal 13 ART.

Pasal 27
Pembentukan Badan Koordinasi
a. Membentuk Badko direkomendasikan di Kongres dan disahkan di pleno I PB
HMI
b. Satu Badan Koordinasi (Badko) mengkoordinir minimal 3 (tiga) Cabang Penuh.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 52
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

BAGIAN VI
CABANG

Pasal 28
Status
a. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cabang merupakan satu kesatuan
organisasi yang dibentuk di Kota Besar atau Ibukota Propinsi/Kabupaten/Kota
yang terdapat perguruan tinggi.
b. Di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cabang merupakan satu kesatuan
organisasi yang dibentuk di Ibukota Negara atau Kota Besar lainnya di Negara
tersebut yang terdapat Mahasiswa Muslim.
c. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah satu tahun semenjak pelantikan/serah
terima jabatan dari Pengurus Demisioner.

Pasal 29
Personalia Pengurus Cabang
a. Formasi Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum.
b. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Cabang adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan/atau Korkom.
6. Tidak menjadi personalia Pengurus Cabang untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum.
c. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formateur Pengurus Cabang adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sangsi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat, Korkom dan/atau Pengurus Cabang.
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani.
8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis.
9. Ketika mencalonkan diri mendapatkan rekomendasi tertulis dari Pengurus
Komisariat penuh.
d. Selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari setelah KONFERCAB/ MUSCAB,
personalia Pengurus Cabang harus sudah dibentuk dan Pengurus Cabang
Demisioner sudah mengadakan serah terima jabatan.
e. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif, maka dapat
dipilih Pejabat Ketua Umum.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 53
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

f. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif adalah:


1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Presidium selama 1 (satu)
bulan berturut-turut.
g. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
Konfercab/Muscab apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Cabang yang melanggar
Anggaran Dasar pasal 6.
2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 58.
3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga
pasal 29 ayat c.
h. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan
Pejabat Ketua Umum melalui:
1. Keputusan Sidang Pleno Pengurus Cabang yang disetujui minimal 50%+1
suara utusan Sidang Pleno Pengurus Cabang.
2. Usulan pemberhentian Ketua Umum hanya dapat diajukan melalui Keputusan
Rapat Harian Pengurus Cabang yang disetujui oleh minimal 2/3 jumlah
Pengurus Cabang atau oleh minimal 1/2 jumlah Komisariat penuh.
i. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis disertai
alasan, bukti dan saksi, dan tanda tangan pengusul. Usulan ditembuskan
kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang dan Komisariat.
j. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan
pemberhentiannya kepada Pengurus Besar selambat-lambatnya satu mingggu
sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Besar
dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak pengajuan pembatalan gugatan
diterima. Dalam hal masíh terdapat keberatan atas keputusan Pengurus Besar
maka dapat diajukan gugatan ulang kepada Pengurus Besar selambat-
lambatnya satu mingggu sejak keputusan Pengurus Besar ditetapkan.
Keputusan Pengurus Besar yang bersifat final dan mengikat dikeluarkan paling
lambat dua minggu sejak gugatan ulang diterima.
k. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum
Pengurus Cabang secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum
dalam Rapat Harian Pengurus Cabang yang terdekat.
l. Bila Sekretaris Umum Pengurus Cabang tidak dapat menjadi Pejabat Sementara
Ketua Umum karena mangkat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap
hingga dua kali Rapat Harian yang terdekat dari
mangkat atau mundurnya Ketua Umum maka Pejabat Sementara Ketua Umum
diangkat secara otomatis dari Ketua Bidang Pembinaan Aparat Organisasi
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum
dalam Rapat Harian Pengurus Cabang yang terdekat.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 54
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

m. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Cabang untuk memilih Pejabat


Ketua Umum, Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau
pengunduran diri Ketua Umum kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Cabang dan menjadi saksi dalam Rapat Harian Pengurus Cabang.
n. Rapat Harian Pengurus Cabang untuk memilih Pejabat Ketua Umum langsung
dipimpin oleh Pejabat Sementara Ketua Umum. Pejabat Ketua Umum dapat
dipilih melalui musyawarah atau pemungutan suara dari calon yang terdiri dari
Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang.
o. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dilakukan oleh Koordinator
Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang atau Anggota Majelis
Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang di hadapan
sidang MPKPC Khusus untuk cabang yang ditunjuk untuk itu.
p. Ketua Umum dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus
Cabang dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus Cabang.
2. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu)
semester.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Cabang (di luar bidang
yang bersangkutan).
4. Memperhatikan hasil sidang pleno dan rekomendasi MPK PC.

Pasal 30
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Konferensi/Musyawarah Cabang, serta
ketentuan/kebijakan organisasi lainnya yang diberikan oleh Pengurus Besar
atau Pengurus Badko.
b. Menetapkan dan mengesahkan pendirian KORKOM.
c. Membentuk Koordinator Komisariat (Korkom) bila diperlukan dan mengesahkan
kepengurusannya.
d. Mengesahkan Pengurus Komisariat dan Badan Khusus di tingkat Cabang
e. Membentuk dan mengembangkan Badan-Badan Khusus.
f. Melaksanakan Sidang Pleno sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) bulan
atau 2 (dua) kali selama satu periode berlangsung.
g. Melaksanakan Rapat Harian Pengurus Cabang minimal satu minggu sekali,
selama periode berlangsung.
h. Melaksanakan Rapat Presidium Pengurus Cabang minimal 1 (satu) kali dalam
sebulan.
i. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan 4 (empat) bulan sekali kepada
Pengurus Besar melalui Pengurus Badko.
j. Memilih dan mengesahkan 1 (satu) orang Formateur/Ketua Umum dan 2 (dua)
orang mide Formateur dari 3 (tiga) calon Anggota Formateur Korkom yang
dihasilkan Musyawarah Komisariat dengan memperhatikan suara terbanyak dan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 55
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

mengesahkan susunan Pengurus Korkom yang diusulkan Formateur/Ketua


Umum Korkom.
k. Mengusulkan pembentukan dan pemekaran Cabang melalui Musyawarah
Daerah.
l. Menyelenggarakan Konferensi/Musyawarah anggota Cabang.
m. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Anggota Biasa melalui
Konferensi/Musyawarah anggota Cabang.

Pasal 31
Pendirian dan Pemekaran Cabang
a. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, pendirian Cabang Persiapan dapat
diusulkan oleh sekurang-kurangnya 300 (tiga ratus) orang anggota biasa
kepada Pengurus Badko setempat yang selanjutnya diteruskan kepada
Pengurus Besar.
b. Di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia, pendirian Cabang Persiapan dapat
diusulkan oleh sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) orang anggota biasa
langsung kepada Pengurus Besar.
c. Usulan disampaikan secara tertulis disertai alasan dan dokumen pendukungnya.
d. Pengurus Besar dalam mengesahkan Cabang Persiapan menjadi Cabang Penuh
harus meneliti keaslian dokumen pendukung, mempertimbangkan potensi
anggota di daerah setempat, dan potensi-potensi lainnya di daerah setempat
yang dapat mendukung kesinambungan Cabang tersebut bila disahkan dengan
mempertimbangkan pendapat dari Badko dalam forum pleno PB HMI
e. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekurang-kurangnya setelah 1
(satu) tahun disahkan menjadi Cabang Persiapan, mempunyai minimal 150
(seratus lima puluh) anggota biasa dan mampu melaksanakan minimal 2 (dua)
kali Latihan Kader I dan 1 (satu) kali Latihan Kader II di bawah bimbingan dan
pengawasan Pengurus Badko setempat, memiliki Badan Pengelola Latihan dan
minimal 1 (satu) Lembaga Pengembangan Profesi aktif serta direkomendasikan
Pengurus Badko setempat dapat disahkan menjadi Cabang penuh.
f. Di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekurang-kurangnya setelah 1
(satu) tahun disahkan menjadi Cabang Persiapan, mempunyai minimal 75
(tujuh puluh lima) anggota biasa dan mampu melaksanakan minimal 1 (satu)
kali Latihan Kader I dan 1 (satu) kali Latihan Kader II di bawah bimbingan dan
pengawasan Pengurus Besar, dan memiliki Badan Pengelola Latihan dapat
disahkan menjadi Cabang Penuh.
g. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, 1 (satu) Cabang penuh dapat
dimekarkan menjadi 2 (dua) atau lebih Cabang penuh apabila masing-masing
Cabang yang dimekarkan tersebut memiliki minimal 150 (seratus lima puluh)
anggota biasa, memiliki Badan Pengelola Latihan dan minimal 1(satu) Lembaga
Pengembangan Profesi aktif, direkomendasikan dalam Konferensi Cabang asal
dan disetujui dalam Musyawarah Badko setempat, serta tidak dalam satu
wilayah administratif Kabupaten/Kota.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 56
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

h. Di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia, 1 (satu) Cabang dapat dimekarkan


menjadi 2 (dua) atau lebih Cabang penuh apabila masing-masing Cabang yang
dimekarkan tersebut memiliki minimal 75 (tujuh puluh lima) anggota biasa,
memiliki Badan Pengelola Latihan dan direkomendasikan Konferensi Cabang
asal.
i. Dalam mengesahkan pemekaran Cabang penuh, Pengurus Besar harus
mempertimbangkan tingkat dinamika Cabang penuh hasil pemekaran, daya
dukung daerah tempat kedudukan Cabang-Cabang hasil pemekaran, potensi
keanggotaan, potensi pembiayaan untuk menunjang aktifi tas Cabang hasil
pemekaran, dan potensi-potensi lainnya yang menunjang kesinambungan
Cabang.
j. Untuk pemekaran Cabang penuh yang berkedudukan di Kota Besar, 2 (dua)
atau lebih Cabang penuh yang telah dimekarkan dapat berada dalam 1 (satu)
wilayah administratif Kota bila memiliki potensi keanggotaan, potensi
pembiayaan, dan potensi-potensi penunjang kesinambungan Cabang lainnya
yang tinggi.

Pasal 32
Penurunan Status dan Pembubaran Cabang
a. Cabang Penuh dapat diturunkan statusnya menjadi Cabang Persiapan apabila
memenuhi salah satu atau seluruh hal berikut:
1. Memiliki anggota biasa kurang dari 150 orang (dalam NKRI) yang tersebar
dalam 3 (tiga) komisariat serta 75 orang (di luar NKRI).
2. Tidak lagi memiliki salah satu atau keduanya dari Badan Pengelola Latihan
dan 1 (satu) Lembaga Pengembangan Profesi.
3. Dalam satu periode kepengurusan tidak melaksanakan Konferensi Cabang
selambat-lambatnya selama 18 (delapan belas) bulan.
4. Tidak melaksanakan Latihan Kader II sebanyak 2 (dua) kali dalam 2 (dua)
periode kepengurusan berturut-turut atau tidak melaksanakan 4 (empat) kali
Latihan Kader I dalam 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut.
5. Tidak melaksanakan Sidang Pleno minimal 4 (empat) kali selama 2 (dua)
periode kepengurusan berturut-turut atau Rapat Harian dan Rapat Presidium
minimal 20 kali selama 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut.
b. Apabila Cabang Persiapan dan Cabang Penuh yang diturunkan menjadi Cabang
Persiapan dalam waktu 2 (dua) tahun tidak dapat meningkatkan statusnya
menjadi Cabang Penuh maka Cabang tersebut dinyatakan bubar melalui
Keputusan Pengurus Besar.

BAGIAN VII
KOORDINATOR KOMISARIAT

Pasal 33
Status
a. Koordinator Komisariat (Korkom) adalah instansi pembantu PengurusCabang.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 57
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

b. Pada perguruan tinggi yang dianggap perlu, Pengurus Cabang dapat


membentuk Korkom untuk mengkoordinir beberapa Komisariat.
c. Masa jabatan Pengurus Korkom disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus
Cabang.

Pasal 34
Personalia Pengurus Korkom
a. Formasi Pengurus Korkom sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
b. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Korkom adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sangsi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader I minimal 1 (satu) tahun.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat.
6. Tidak menjadi personalia Pengurus Korkom untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum.
c. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formateur Pengurus Korkom adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an .
3. Tidak sedang dijatuhi sangsi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat.
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani.
8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis.
9. Ketika mencalonkan diri mendapatkan rekomendasi tertulis dari Pengurus
Komisariat Penuh.
d. Selambat-lambatnya 15 (lima belas hari) hari setelah Musyawarah Komisariat,
personalia Pengurus Korkom harus sudah dibentuk dan Pengurus Demisioner
sudah mengadakan serah terima jabatan.
e. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif, maka dapat
dipilih Pejabat Ketua Umum.
f. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif adalah:
1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 2 (dua)
bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam rapat harian dan/atau rapat presidium selama 1 (satu)
bulan berturut-turut.
g. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
Musyawarah Koordinator Komisariat apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal
berikut:

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 58
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Pengurus Korkom yang


melanggar Anggaran Dasar pasal 6.
2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 58.
3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga
pasal 34 ayat c
h. Pemberhentian Ketua Umum Korkom dan pengangkatan Pejabat Ketua Umum
Korkom hanya dapat dilakukan melalui:
1. Keputusan Rapat Harian Pengurus Cabang yang disetujui minimal 50%+1
suara peserta Rapat Harian Pengurus Cabang.
2. Rapat Harian Pengurus Cabang hanya membahas usulan pemberhentian
Ketua Umum Korkom yang diusulkan oleh minimal ½ jumlah Komisariat di
wilayah Korkom tersebut atau 1/2 jumlah Pengurus Cabang atau 2/3 jumlah
Pengurus Korkom.
i. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis disertai
alasan, bukti dan saksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul. Usulan
ditembuskan kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang dan
Komisariat.
j. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan
pemberhentiannya kepada Pengurus Cabang selambat-lambatnya satu minggu
sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Cabang
dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak pengajuan pembatalan gugatan
diterima. Dalam hal masíh terdapat keberatan atas keputusan Pengurus Cabang
maka dapat diajukan gugatan ulang kepada Pengurus Cabang selambat-
lambatnya satu minggu sejak keputusan Pengurus Cabang ditetapkan.
Keputusan Pengurus Cabang yang bersifat final dan mengikat dikeluarkan
paling lambat dua minggu sejak gugatan ulang diterima.
k. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum
Korkom secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum hingga
dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dalam Rapat
Harian Pengurus Cabang yang terdekat.
l. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Cabang, Sekretaris Umum Korkom
selaku Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau
pengunduran diri Ketua Umum kepada Komisariat dan Pengurus Cabang.
m. Ketua Umum dapat melakukan reshuffl e atau penggantian personalia
Pengurus Korkom dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus Korkom.
2. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 3 (tiga) bulan.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Korkom (di luar bidang
yang bersangkutan).

Pasal 35
Tugas dan Wewenang

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 59
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

a. Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan Pengurus Cabang tentang


berbagai masalah organisasi di wilayahnya.
b. Mewakili Pengurus Cabang menyelesaikan persoalan intern di
wilayahkoordinasinya dan berkonsultasi serta berkoordinasi dengan Pengurus
Cabang.
c. Melaksanakan Ketetapan-ketetapan Musyawarah Komisariat.
d. Menyampaikan laporan kerja di Sidang Pleno Pengurus Cabang dan di waktu
lain ketika diminta Pengurus Cabang.
e. Membantu menyiapkan draft materi Konferensi Cabang.
f. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan Komisariat dalam wilayah
koordinasinya.
g. Meminta laporan Komisariat dalam wilayah koordinasinya.
h. Menyelenggarakan Musyawarah Komisariat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah Konferensi Cabang.
i. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pengurus Cabang melalui
Rapat Harian Pengurus Cabang selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum
Musyawarah Komisariat dan menyampaikan laporan kerja selama periode
kepengurusan di Musyawarah Komisariat.
j. Mengusulkan kenaikan dan penurunkan status Komisariat di wilayah
koordinasinya berdasarkan evaluasi perkembangan Komisariat.
k. Mengusulkan kepada Pengurus Cabang pembentukan Komisariat Persiapan.

Pasal 36
Musyawarah Komisariat
a. Musyawarah Komisariat (Muskom) adalah musyawarah perwakilan komisariat-
komisariat yang ada dalam wilayah koordinasi Korkom.
b. Muskom dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah Konferensi
Cabang.
c. Kekuasaan dan wewenang Muskom adalah menetapkan Pedoman Kerja
Pengurus Korkom, program kerja, mengusulkan pemekaran Komisariat serta
Rekomendasi Internal dan Eksternal Korkom dan memilih calon-calon
Formateur Korkom sebanyak 3 (tiga) orang dan diusulkan kepada Pengurus
Cabang untuk dipilih dan disahkan 1 (satu) orang sebagai Formateur dan 2
(dua) orang sebagai mide Formateur dengan memperhatikan suara terbanyak.
d. Tata tertib Muskom disesuaikan dengan pasal 16 Anggaran Rumah Tangga.

BAGIAN VIII
KOMISARIAT

Pasal 37
Status
a. Komisariat merupakan satu kesatuan organisasi di bawah Cabang yang
dibentuk di satu perguruan tinggi atau satu/beberapa fakultas dalam satu
perguruan tinggi.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 60
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

b. Masa jabatan Pengurus Komisariat adalah satu tahun semenjak


pelantikan/serah terima jabatan Pengurus Demisioner.
c. Setelah satu tahun berdirinya dengan bimbingan dan pengawasan
Korkom/Cabang yang bersangkutan serta syarat-syarat berdirinya Komisariat
Penuh telah terpenuhi, maka dapat mengajukan permohonan kepada Pengurus
Cabang untuk disahkan menjadi Komisariat Penuh dengan rekomendasi
Korkom.
d. Dalam hal tidak terdapat Korkom pengajuan Komisariat penuh langsung kepada
Pengurus Cabang.

Pasal 38
Personalia Pengurus Komisariat
a. Formasi pengurus komisariat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum.
b. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Komisariat adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader I minimal 1 (satu) tahun setelah
lulus.
5. Tidak menjadi personalia Pengurus Komisariat untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Ketua Umum
c. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formateur Pengurus Komisariat adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader I minimal 1 (satu) tahun.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat.
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani
8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis.
d. Selambat-lambatnya 15 (lima belas hari) hari setelah Rapat Anggota Komisariat,
personalia Pengurus Komisariat harus sudah dibentuk dan Pengurus Demisioner
sudah mengadakan serah terima jabatan.
e. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif, maka dapat
dipilih Pejabat Ketua Umum.
f. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non-aktif adalah:
1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 2 (dua)
bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Presidium selama 1 (satu)
bulan berturut-turut.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 61
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

g. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum
Rapat Anggota Komisariat apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut:
1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Pengurus Komisariat yang
melanggar Anggaran Dasar pasal 6.
2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 58.
3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga
pasal 38 ayat c.
h. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan
Pejabat Ketua Umum hanya dapat dilakukan melalui:
1. Keputusan Rapat Harian Pengurus Komisariat yang disetujui minimal 50%+1
suara utusan Rapat Harian Pengurus Komisariat.
2.Usulan pemberhentian Ketua Umum dapat diajukan melalui Keputusan Rapat
Harian PengurusKomisariat yang disetujui oleh minimal 2/3 jumlah Pengurus
Komisariat.
3. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis
disertai alasan, bukti dan saksi (bila dibutuhkan) dan tanda tangan pengusul.
Usulan ditembuskan kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus
Besar dan Cabang.
i. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan
pemberhentiannya kepada Pengurus Cabang selambat-lambatnya satu mingggu
sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Putusan Pengurus Cabang yang
bersifat fi nal dan mengikat dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak
pengajuan gugatan pembatalan diterima.
j. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum
Pengurus Komisariat secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum
dalam Rapat Harian Pengurus Komisariat yang terdekat.
k. Bila Sekretaris Umum Pengurus Komisariat tidak dapat menjadi Pejabat
Sementara Ketua Umum karena mangkat, mengundurkan diri atau berhalangan
tetap hingga dua kali Rapat Harian yang terdekat dari mangkat atau
mundurnya Ketua Umum maka Pejabat Sementara Ketua Umum diangkat
secara otomatis dari Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan
Anggota hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua
Umum dalam Rapat Harian Pengurus Komisariat yang terdekat.
l. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Komisariat untuk memilih Pejabat
Ketua Umum, Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau
pengunduran diri Ketua Umum kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Komisariat dan mengundang Majelis Pengawas dan Konsultasi
Pengurus Komisariat menjadi saksi dalam Rapat Harian Pengurus Komisariat.
m. Rapat Harian Pengurus Komisariat untuk memilih Pejabat Ketua Umum
langsung dipimpin oleh Pejabat Sementara Ketua Umum. Pejabat Ketua Umum
dapat dipilih melalui musyawarah atau pemungutan suara dari calon yang
terdiri dari Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 62
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

n. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dilakukan oleh Koordinator


Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat atau Anggota Majelis
Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat.
o. Ketua Umum dapat melakukan reshuffl e atau penggantian personalia Pengurus
Komisariat dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus Komisariat.
2. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam waktu 3 (tiga)
bulan.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Komisariat (di luar
bidang yang bersangkutan)

Pasal 39
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Rapat Anggota Komisariat dan
ketentuan/kebijakan organisasi lainnya yang diberikan oleh Pengurus Cabang.
b. Membentuk dan mengembangkan Badan-Badan Khusus.
c. Melaksanakan Rapat Harian Pengurus Komisariat minimal satu bulan satu kali.
d. Melaksanakan Rapat Presidium Pengurus Komisariat minimal 1 (satu) kali dalam
seminggu.
e. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan 4 (empat) bulan sekali kepada
Pengurus Cabang.
f. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota biasa melalui
Rapat Anggota Komisariat.

Pasal 40
Pendirian dan Pemekaran Komisariat
a. Pendirian Komisariat Persiapan dapat diusulkan oleh sekurang-kurangnya 25
(dua puluh lima) Anggota Biasa dari satu perguruan tinggi atau satu/beberapa
fakultas dari satu perguruan tinggi langsung kepada Pengurus Cabang atau
melalui Pengurus Korkom yang selanjutnya dibicarakan dalam Sidang Pleno
Pengurus Cabang.
b. Usulan disampaikan secara tertulis disertai alasan dan dokumen pendukungnya.
c. Pengurus Cabang dalam mengesahkan Komisariat Persiapan harus meneliti
keaslian dokumen pendukung, mempertimbangkan potensi anggota di
perguruan tinggi/fakultas setempat dan potensi-potensi lainnya yang dapat
mendukung kesinambungan Komisariat tersebut bila dibentuk.
d. Sekurang-kurangnya setelah 1 (satu) tahun disahkan menjadi Komisariat
Persiapan, mempunyai minimal 50 (lima puluh) anggota biasa dan mampu
melaksanakan minimal 1 (satu) kali Latihan Kader I dan 2 (dua) kali Maperca di
bawah bimbingan dan pengawasan Cabang/Korkom setempat, serta
direkomendasikan Korkom setempat dapat disahkan menjadi Komisariat penuh
di Sidang Pleno Pengurus Cabang.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 63
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

e. Pemekaran Komisariat penuh dapat dimekarkan menjadi 2 (dua) atau lebih


Komisariat penuh apabila masing-masing Komisariat yang dimekarkan tersebut
memiliki minimal 50 (lima puluh) anggota biasa.
f. Dalam mengesahkan pemekaran Komisariat Penuh, Pengurus Cabang harus
mempertimbangkan potensi dinamika Komisariat penuh hasil pemekaran, daya
dukung Fakultas/Perguruan tinggi tempat kedudukan Komisariat-Komisariat
hasil pemekaran, potensi keanggotaan, potensi pembiayaan untuk
menunjang aktivitas Komisariat hasil pemekaran, dan potensi-potensi lainnya
yang menunjang kesinambungan Komisariat.

Pasal 41
Penurunan Status dan Pembubaran Komisariat
a. Komisariat penuh dapat diturunkan statusnya menjadi Komisariat Persiapan
apabila memenuhi salah satu atau seluruh hal berikut:
1. Memiliki anggota biasa kurang dari 50 orang.
2. Dalam satu periode kepengurusan tidak melaksanakan Rapat Anggota
Komisariat selambat-lambatnya selama 18 (delapan belas) bulan.
3. Tidak melaksanakan Latihan Kader I sebanyak 2 (dua) kali dalam 2 (dua)
periode kepengurusan berturut-turut atau tidak melaksanakan 3 (tiga) kali
Maperca dalam 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut.
4. Tidak melaksanakan Rapat Harian minimal 10 (sepuluh) kali selama 2 (dua)
periode kepengurusan berturut-turut atau Rapat Presidium minimal 30 (tiga
puluh) kali selama 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut.
b. Apabila Komisariat Penuh yang diturunkan menjadi Komisariat Persiapan dalam
waktu 2 (dua) tahun tidak dapat meningkatkan statusnya menjadi Komisariat
Penuh maka Komisariat tersebut dinyatakan bubar melalui Keputusan Pengurus
Cabang.

C. MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI

BAGIAN IX
MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS BESAR

Pasal 42
Status, Fungsi, Keanggotaan dan Masa Jabatan
a. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar adalah Majelis Pengawas dan
Konsultasi HMI ditingkat Pengurus Besar.
b. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar berfungsi melakukan
pengawasan terhadap kinerja Pengurus Besar dalam melaksanakan AD/ART
dan aturan di bawahnya dan memberikan penilaian konstitusional yang bersifat
final dan mengikat atas perkara konstitusional di tingkat Pengurus Besar.
c. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar berjumlah 15 (lima
belas) orang yang dipilih oleh peserta Kongres.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 64
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

d. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar adalah


anggota/alumni HMI yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak pernah dijatuhi sanksi organisasi karena melanggar AD/ART.
4. Dinyatakan telah lulus mengikuti Latihan Kader III.
5. Pernah menjadi Presidium Pengurus Besar atau Presidium Pengurus Badan
Khusus di tingkat Pengurus Besar.
6. Sehat secara jasmani maupun rohani.
7. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis.
8. Ketika mencalonkan mendapatkan rekomendasi tertulis dari 5 Cabang penuh.
9. Tidak menjadi anggota MPK PB untuk yang ketiga kalinya.
10. Sanggup menggikuti rapat-rapat dan sidang MPK PB HMI.
e. Masa Jabatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar adalah 2 (dua)
tahun dimulai sejak terbentuknya di Kongres dan berakhir pada Kongres
periode berikutnya.
f. Apabila salah satu anggota MPK meninggal, mengundurkan diri, maka diganti
oleh calon MPK PBHMI dengan nomor urut berikutnya dan dipilih berdasarkan
pengurus setempat berdasarkan suara terbanyak.
g. Apabila hasil pengawasan dan putusan MPK PB HMI tidak dijalankan maka MPK
PB HMI memanggil Ketua Umum PB HMI untuk dimintai keterangan. Keterangan
yang diperoleh selanjutnya dijadikan bahan oleh MPK PB HMI untuk diberikan
penilaian dengan berpedoman pada AD/ART HMI.

Pasal 43
Tugas dan Wewenang MPK PB
a. Menjaga tegaknya AD/ART HMI di tingkat Pengurus Besar.
b. Menyampaikan hasil pengawasannya dalam Sidang MPK PB HMI kemudian
disampaikan dalam Pleno Pengurus Besar dalam Kongres.
c. Mengawasi pelaksanaan AD/ART dan ketetapan-ketetapan Kongres oleh
Pengurus Besar.
d. Memberikan masukan dan saran kepada Pengurus Besar dalam melaksanakan
AD/ART dan ketetapan-ketetapan Kongres baik diminta maupun tidak diminta.
e. Menyampaikan hasil pengawasannya kepada Sidang Pleno Pengurus Besar.
f. Menyiapkan draft materi Kongres.
g. Memberikan putusan yang bersifat fi nal dan mengikat atas
perkarakonstitusional yang diajukan oleh anggota biasa dan struktur organisasi
lainnya.

Pasal 44
Struktur, Tata Kerja dan Persidangan MPK PB
a. Struktur MPK PB terdiri dari 1 (satu) orang Koordinator dan Komisi-Komisi.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 65
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

b. Koordinator, dan ketua komisi dipilih dari dan oleh anggota MPK PB dalam rapat
MPK PB HMI.
c. Komisi-Komisi ditetapkan berdasarkan pembagian bidang Pengurus Besar dan
dipimpin oleh seorang Ketua Komisi yang dipilih dari dan oleh anggota Komisi
tersebut.
d. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, MPK PB difasilitasi oleh
Pengurus Besar.
e. MPK PB bersidang sedikitnya 4 (empat) kali dalam 1 (satu) periode.
f. Sidang MKP PB dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 2/3 anggota MPK PB dan
dipimpin oleh Koordinator MPK PB.
g. Putusan MPK PB diambil secara musyawarah mufakat dan bila tidak dapat
dipenuhi dapat diambil melalui suara terbanyak (50%+1).

BAGIAN X
MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS CABANG

Pasal 45
Status, Fungsi, Keanggotaan dan Masa Jabatan
a. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang adalah Majelis Pengawas
dan Konsultasi HMI ditingkat Pengurus Cabang.
b. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang berfungsi melakukan
pengawasan terhadap kinerja Pengurus Cabang dalam melaksanakan AD/ART
dan aturan penjabarannya, Keputusan Pengurus Besar, Pengurus Badko dan
hasil-hasil Konfercab/Muscab.
c. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang berjumlah 7
(tujuh) orang.
d. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang adalah
anggota/alumni HMI yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak pernah dijatuhi sangsi organisasi karena melanggar AD/ART.
4. Dinyatakan telah lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Presidium Pengurus Cabang atau Presidium Pengurus Badan
Khusus di tingkat Pengurus Cabang atau Ketua Umum Korkom.
6. Sehat secara jasmani maupun rohani.
7. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis yakni karya tulis ilmiah.
8. Ketika mencalonkan mendapatkan rekomendasi tertulis dari
Korkom/Komisariat.
9. Tidak menjadi anggota MPK PC untuk yang ketiga kalinya.
e. Masa Jabatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang adalah 1
(satu) tahun dimulai sejak terbentuknya di Konferensi Cabang dan berakhir pada
Konferensi Cabang berikutnya.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 66
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Pasal 46
Tugas dan Wewenang MPK PC
a. Menjaga tegaknya AD/ART HMI di semua tingkatan struktur Cabang hingga
Komisariat.
b. Mengawasi pelaksanaan AD/ART dan penjabarannya, keputusan Pengurus
Besar dan Pengurus Badko, serta ketetapan-ketetapan Konferensi Cabang oleh
Pengurus Cabang dan badan khusus di tingkat Cabang.
c. Memberikan saran dan masukan atas pelaksanaan keputusan Pengurus Besar
dan Pengurus Badko, dan ketetapan-ketetapan Konferensi Cabang
olehPengurus Cabang dan badan khusus di tingkat Cabang ketika diminta
maupun tidak diminta.
d. Menyampaikan hasil pengawasannya kepada Sidang Pleno Pengurus Cabang.
e. Menyiapkan draft materi Konferensi Cabang.

Pasal 47
Struktur, Tata Kerja dan Persidangan MPK PC
a. Struktur MPK PC terdiri dari 1 (satu) orang Koordinator dan Komisi-Komisi.
b. Koordinator dipilih dari dan oleh anggota MPK PC.
c. Komisi-Komisi ditetapkan berdasarkan pembagian bidang Pengurus Cabang dan
dipimpin oleh seorang Ketua Komisi yang dipilih dari dan oleh anggota Komisi
tersebut.
d. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, MPK PC difasilitasi oleh
Pengurus Cabang.
e. MPK PC bersidang sedikitnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode.
f. Sidang MPK PC dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 2/3 anggota MPK PC
dan dipimpin oleh Koordinator MPK PC.
g. Putusan MPK PC diambil secara musyawarah mufakat dan bila tidak dapat
dipenuhi dapat diambil melalui suara terbanyak ( 50%+1).

BAGIAN XI
MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS KOMISARIAT

Pasal 48
Status, Fungsi, Keanggotaan dan Masa Jabatan
a. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat adalah Majelis Pengawas
dan Konsultasi HMI ditingkat Pengurus Komisariat.
b. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat berfungsi melakukan
pengawasan terhadap kinerja Pengurus Komisariat dalam melaksanakan
AD/ART dan aturan penjabarannya, keputusan Pengurus Cabang dan Korkom,
dan ketetapan Rapat Anggota Komisariat.
c. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat berjumlah 5
(lima) orang.
d. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat adalah
anggota/alumni HMI yang memenuhi syarat sebagai berikut:

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 67
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

1. Bertaqwa kepada Allah SWT.


2. Dapat membaca Al Qur’an.
3. Tidak pernah dijatuhi sanksi organisasi karena melanggar AD/ART.
4. Dinyatakan telah lulus mengikuti Latihan Kader II.
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan Pengurus Badan Khusus di tingkat
Komisariat minimal sebagai Presidium.
6. Sehat secara jasmani maupun rohani.
7. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan
akademis yakni karya tulis ilmiah.
8. Tidak menjadi anggota MPK PK untuk yang ketiga kalinya.
e. Masa Jabatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat adalah 1
(satu) tahun dimulai sejak terbentuknya di RAK dan berakhir pada RAK periode
berikutnya.
Pasal 49
Tugas dan Wewenang MPK PK
a. Menjaga tegaknya AD/ART HMI ditingkat Komisariat.
b. Mengawasi pelaksanaan AD/ART dan penjabarannya, keputusan Pengurus
Cabang dan Korkom serta ketetapan-ketetapan Rapat Anggota Komisariat oleh
Pengurus Komisariat dan badan khusus di tingkat Komisariat.
c. Memberikan saran dan masukan atas pelaksanaan keputusan Pengurus Cabang
dan Korkom dan ketetapan-ketetapan Rapat Anggota Komisariat oleh Pengurus
Komisariat dan badan khusus di tingkat Komisariat ketika diminta maupun tidak
diminta.
d. Menyampaikan hasil pengawasannya kepada Sidang Pleno, rapat harian
Pengurus Komisariat dan RAK.
e. Menyiapkan draft materi Rapat Anggota Komisariat.

Pasal 50
Struktur, Tata Kerja dan Persidangan MPK PK
a. Struktur MPK PK terdiri dari 1 (satu) orang Koordinator dan Komisi-Komisi.
b. Koordinator dipilih dari dan oleh anggota MPK PK.
c. Komisi-Komisi ditetapkan berdasarkan pembagian bidang Pengurus Komisariat
dan dipimpin oleh seorang Ketua Komisi yang dipilih dari dan oleh anggota
Komisi tersebut.
d. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, MPK PK difasilitasi oleh
Pengurus Komisariat.
e. MPK PK bersidang sedikitnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode.
f. Sidang MPK PK dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 2/3 anggota MPK PK
dan dipimpin oleh Koordinator MPK PK.
g. Putusan MPK PK diambil secara musyawarah mufakat dan bila tidak dapat
dipenuhi dapat diambil melalui suara terbanyak (50%+1).

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 68
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

D. BADAN-BADAN KHUSUS

Pasal 51
Status, Sifat dan Fungsi Badan Khusus
a. Badan Khusus adalah lembaga yang dibentuk/disahkan oleh struktur pimpinan
sebagai wahana beraktivitas di bidang tertentu secara profesional di bawah
koordinasi bidang dalam struktur pimpinan setingkat.
b. Badan Khusus bersifat semi otonom terhadap struktur pimpinan.
c. Badan Khusus dapat memiliki pedoman sendiri yang tidak bertentangan dengan
AD/ART dan ketetapan Kongres lainnya.
d. Badan Khusus berfungsi sebagai penyalur minat dan bakat anggota dan
wahana pengembangan bidang tertentu yang dinilai strategis.

Pasal 52
Jenis Badan Khusus
a. Badan Khusus terdiri dari korps HMI-wati (Kohati), Badan Pengelola Latihan,
Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) dan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang).
b. Badan Khusus dapat dibentuk di semua tingkatan struktur HMI.
c. Badan Khusus sebagaimana yang tersebut dalam point a dan b di atas memiliki
pedoman sendiri yang tidak bertentangan dengan AD/ART HMI.
d. Badan Khusus berfungsi sebagai wadah pengembangan minat dan bakat
anggota di bidang tertentu.
e. Di tingkat Pengurus Besar dibentuk Kohati PB HMI, Badan Pengelola Latihan
(BPL), Bakornas Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) dan Balitbang PB HMI.

Pasal 53
Korps HMI-Wati
a. Korps HMI-Wati yang disingkat Kohati adalah badan khusus HMI yang berfungsi
sebagai wadah membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-
wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan.
b. Di tingkat internal HMI, Kohati berfungsi sebagai bidang keperempuanan. Di
eksternal HMI, berfungsi sebagai organisasi keperempuanan.
c. Kohati terdiri dari Kohati Pengurus Besar HMI, Kohati Badko HMI, Kohati HMI
Cabang, Kohati HMI Korkom dan Kohati HMI Komisariat.
d. Kohati bertugas:
1. Melakukan pembinaan, pengembangan dan peningkatan potensi kader HMI
dalam wacana dan dinamika keperempuanan.
2. Melakukan advokasi terhadap isu-isu keperempuanan.
e. Kohati memiliki hak dan wewenang untuk:
1. Memiliki Pedoman Dasar Kohati.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 69
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

2. Kohati berhak untuk mendapatkan berbagai informasi dari semua tingkat


struktur kepemimpinan HMI untuk memudahkan Kohati menunaikan
tugasnya.
3. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar, khususnya dalam gerakan
keperempuanan yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan pedoman
organisasi lainnya.
f. Personalia Kohati :
1. Formasi pengurus Kohati sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua umum,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
2. Struktur pengurus Kohati berbentuk garis fungsional.
3. Pengurus Kohati disahkan oleh struktur kepemimpinan HMI setingkat.
4. Masa kepengurusan Kohati disesuaikan dengan masa kepengurusan struktur
kepemimpinan HMI.
g. Yang dapat menjadi Ketua/Pengurus Kohati PB HMI adalah HMI-wati yang
pernah menjadi pengurus Kohati Cabang/Badko/Kohati PB HMI, berprestasi,
telah mengikuti LKK dan LK III. Yang dapat menjadi Ketua/Pengurus Kohati
Badko adalah HMI-wati yang pernah menjadi Pengurus Kohati Cabang,
berprestasi, yang telah mengikuti LKK dan LK II atau training tingkat nasional
lainnya. Yang dapat menjadi Ketua/Pengurus Kohati Cabang adalah HMI-wati
yang pernah menjadi pengurus Kohati/Bidang Pemberdayaan Perempuan
Komisariat/Korkom, berprestasi dan telah mengikuti LKK dan LK II. Yang dapat
menjadi Ketua/Pengurus Kohati Korkom adalah HMI-wati yang pernah menjadi
Pengurus Kohati/ Bidang Pemberdayaan Perempuan Komisariat, berprestasi dan
telah mengikuti LKK dan LK I. Yang dapat menjadi Ketua/Pengurus Kohati
Komisariat adalah HMI-wati berprestasi yang telah mengikuti LK I dan LKK.

h. Musyawarah Kohati :
1. Musyawarah Kohati merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi
pada Kohati.
2. Musyawarah Kohati merupakan forum laporan pertanggung jawaban dan
perumusan program kerja Kohati.
3. Tata tertib Musyawarah Kohati diatur tersendiri dalam Pedoman Dasar
Kohati.

Pasal 54
Lembaga Pengembangan Profesi
a. Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) adalah lembaga perkaderan untuk
pengembangan profesi di lingkungan HMI.
b. Lembaga Pengembangan Profesi terdiri dari:
1. Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI)
2. Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI)
3. Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI)
4. Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI)
5. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI)

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 70
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

6. Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI)


7. Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI)
8. Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI)
9. Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI)
c. Lembaga Pengembangan Profesi bertugas :
1. Melaksanakan perkaderan dan program kerja sesuai dengan bidang profesi
masing-masing LPP.
2. Memberikan laporan secara berkala kepada struktur HMI setingkat.
d. Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) memiliki hak dan wewenang untuk:
1. Memiliki pedoman dasar dan pedoman rumah tangga.
2. Masing-masing Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat Pengurus
Besar berwenang untuk melakukan akreditasi Lembaga Pengembangan
Profesi (LPP) di tingkat cabang.
3. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar yang tidak bertentangan
dengan AD/ART dan pedoman organisasi lainnya.
4. Dapat melakukan penyikapan terhadap fenomena eksternal sesuai dengan
bidang profesi masing-masing Lembaga Pengembangan Profesi (LPP).
e. Personalia Lembaga Pengembangan Profesi (LPP)
1. Formasi pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP)
sekurangkurangnya terdiri dari Direktur, Direktur Administrasi dan Keuangan,
dan Direktur Pendidikan dan Pelatihan.
2. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disahkan oleh struktur
kepemimpinan HMI setingkat.
3. Masa kepengurusan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) disesuaikan
dengan masa kepengurusan HMI yang setingkat.
4. Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) adalah anggota biasa yang
telah mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) di masing-masing lembaga
profesi.
f. Musyawarah
1. Musyawarah Lembaga merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi
di Lembaga Pengembangan Profesi (LPP), baik di tingkat Pengurus Besar
HMI maupun di tingkat HMI Cabang.
2. Di tingkat Pengurus Besar disebut Musyawarah Nasional di hadiri oleh
Pengurus Lembaga Pengembangan Profesi Cabang dan di tingkat Cabang
disebut Musyawarah Lembaga dihadiri oleh anggota Lembaga
Pengembangan Profesi Cabang.
3. Musyawarah Lembaga menetapkan program kerja dan memilih formateur
dan mide formateur.
4. Tata tertib Musyawarah Lembaga diatur tersendiri dalam Pedoman Lembaga
Pengembangan Profesi (LPP).
g. Rapat Koordinasi Nasional
1. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dilaksanakan oleh Lembaga
Pengembangan Profesi di tingkat Pengurus Besar dan diadakan sekali dalam
satu masa periode kepengurusan.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 71
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

2. Rapat Koordinasi Nasional dihadiri oleh Lembaga Pengembangan Profesi di


Tingkat Pengurus Besar HMI dan Lembaga Pengembangan Profesi di tingkat
Cabang.
3. Rapat Koordinasi Nasional berfungsi untuk menyelaraskan program-program
kerja di lingkungan lembaga-Lembaga Pengembangan Profesi.
h. Pembentukan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) :
1. Pembentukan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di Tingkat Pengurus
Besar dapat dilakukan sekurang-kurangnya telah memiliki 10 (sepuluh)
Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat Cabang.
2. Pembentukan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) di tingkat cabang dapat
dilakukan oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang anggota biasa
berdasarkan profesi keilmuan atau minat dan bakat.

Pasal 55
Badan Pengelola Latihan
a. Badan Pengelola Latihan (BPL) adalah lembaga yang mengelola aktivitas
pelatihan di lingkungan HMI.
b. Badan Pengelola Latihan terdiri dari Badan Pengelola Latihan yang terdapat di
tingkat Pengurus Besar dan yang terdapat di tingkat Badko/Cabang.
c. Badan Pengelola Latihan bertugas :
1. Melaksanakan dan mengelola aktivitas pelatihan di lingkungan HMI.
2. Memberikan laporan secara berkala kepada struktur kepemimpinan HMI
setingkat.
d. Badan Pengelola Latihan (BPL) memiliki hak dan wewenang untuk:
1. Memiliki pedoman dasar dan pedoman rumah tangga.
2. Badan Pengelola Latihan (BPL) berwenang untuk melakukan akreditasi Badan
Pengelola Latihan (BPL) di tingkat Badko/Cabang.
3. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar, khususnya yang di bidang
perkaderan yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan pedoman
organisasi lainnya.
e. Personalia Badan Pengelola Latihan (BPL)
1. Formasi pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) sekurang-kurangnya terdiri
dari Direktur, Sekretaris dan Bendahara.
2. Pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) disahkan oleh struktur
kepemimpinan HMI setingkat.
3. Masa kepengurusan Badan Pengelola Latihan (BPL) disesuaikan dengan
masa kepengurusan HMI setingkat.
4. Pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) di tingkat Pengurus Besar dan
Badko adalah anggota biasa yang telah lulus LK III dan Senior Course dan di
tingkat Cabang telah lulus LK II dan Senior Course.
f. Musyawarah Lembaga :
1. Musyawarah Lembaga merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi
di Badan Pengelola Latihan (BPL).

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 72
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

2. Musyawarah Lembaga menetapkan program kerja dan calon Kepala BPL


sebagai formateur yang kemudian diajukan kepada pengurus struktur
kepemimpinan HMI setingkat untuk ditetapkan.
3. Tata tertib Musyawarah Lembaga diatur tersendiri dalam Pedoman Badan
Pengelola Latihan(BPL).

Pasal 56
Badan Penelitian dan Pengembangan
a. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) adalah lembaga yang
mengelola aktivitas penelitian dan pengembangan di lingkungan HMI.
b. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) hanya terdapat di semua
tingkat Pengurus Besar.
c. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) bertugas:
1. Melaksanakan dan mengelola aktivitas penelitian dan pengembangan di
lingkungan HMI.
2. Memberikan laporan secara berkala kepada Pengurus Besar HMI.
d. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) memiliki hak dan wewenang
untuk:
1. Memiliki pedoman dasar dan pedoman rumah tangga.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) berhak untuk
mendapatkan berbagai informasi dari semua tingkatan HMI untuk keperluan
penelitian dan pengembangan di lingkungan HMI.
3. Dapat melakukan kerjasama dengan pihak luar, khususnya yang di bidang
penelitian dan pengembangan yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan
pedoman organisasi lainnya.
e. Personalia Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).
1. Formasi pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
sekurang-kurangnya terdiri dari Kepala, Sekretaris dan Bendahara.
2. Pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) disahkan oleh
Pengurus Besar HMI setingkat.
3. Masa kepengurusan struktur kepemimpinan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) disesuaikan dengan masa kepengurusan HMI
setingkat.
4. Pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) adalah anggota
biasa dan telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) HMI.
f. Musyawarah Lembaga :
1. Musyawarah Lembaga merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi
pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).
2. Musyawarah Lembaga menetapkan program kerja dan calon Kepala
Balitbang sebagai formateur yang diajukan kepada struktur HMI setingkat.
3. Tata tertib Musyawarah Lembaga diatur tersendiri dalam Pedoman Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) HMI.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 73
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

BAB III
ALUMNI HMI

Pasal 57
Alumni
a. Alumni HMI adalah anggota HMI yang telah habis masa keanggotaannya.
b. HMI dan alumni HMI memiliki hubungan historis, aspiratif .
c. Alumni HMI berkewajiban tetap menjaga nama baik HMI, meneruskan misi HMI
di medan perjuangan yang lebih luas dan membantu HMI dalam merealisasikan
misinya.

BAB IV
KEUANGAN DAN HARTA BENDA

Pasal 58
Pengelolaan Keuangan dan Harta Benda
a. Prinsip halal maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak berasal
dan tidak diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilainilai
Islam.
b. Prinsip transparansi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber
dan besar dana yang diperoleh serta kemana dan berapa besar dana yang
sudah dialokasikan.
c. Prinsip bertanggungjawab maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh
dapat dipertanggungjawabkan sumber dan keluarannya secara tertulis dan bila
perlu melalui bukti nyata.
d. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan berguna
dalam rangka usaha organisasi mewujudkan tujuan HMI.
e. Prinsip efi sien maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak
melebihi kebutuhannya.
f. Prinsip berkesinambungan maksudnya adalah setiap upaya untuk memperoleh
dan menggunakan dana tidak merusak sumber pendanaan untuk jangka
panjang dan tidak membebani generasi yang akan datang.
g. Uang pangkal dan iuran anggota bersifat wajib yang besaran serta metode
pemungutannya ditetapkan oleh Pengurus Cabang.
h. Uang pangkal dialokasikan sepenuhnya untuk Komisariat.
i. Iuran anggota dialokasikan dengan proporsi 60 persen untuk Komisariat, 40
persen untuk Cabang.

BAB V
LAGU, LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 59
Lagu, Lambang, dan atribut organisasi lainnya diatur dalam ketentuan tersendiri
yang ditetapkan Kongres.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 74
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 60
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
a. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada Kongres.
b. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Kongres
yang pada waktu perubahan tersebut akan dilakukan dan disahkan dihadiri oleh
2/3 peserta utusan Kongres dan disetujui oleh minimal 50%+1 jumlah peserta
utusan yang hadir.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 61
Struktur kepemimpinan HMI berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga kepada seluruh anggota HMI.

Pasal 62
a. Pasal tentang Rangkap Anggota kehormatan/Jabatan dan Sanksi Anggota
dalam Anggaran Rumah Tangga dijabarkan lebih lanjut dalam Penjelasan
Rangkap Anggota/Jabatan dan Sanksi Anggota.
b. Pasal-pasal tentang Struktur Kepemimpinan dalam ART dijabarkan lebih lanjut
dalam Pedoman Kepengurusan HMI, Pedoman Administrasi Kesekretariatan,
dan Penjelasan Mekanisme Pengesahan Pengurus HMI.
c. Pasal-pasal tentang Badan Khusus dalam ART dijabarkan lebih lanjut dalam
Pedoman Dasar Kohati, Pedoman tentang Lembaga Pengembangan Profesi,
Pedoman Badan Pengelola Latihan dan Kode Etik Pengelolaan Latihan, dan
Pedoman Balitbang.
d. Pasal-pasal tentang Keuangan dan Harta Benda dalam ART dijabarkan lebih
lanjut dalam Pedoman Keuangan dan Harta Benda HMI.

BAB VIII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 63
a. Pedoman-pedoman Pokok Organisasi dibahas pada forum tersendiri dan
disahkan di Pleno PB HMI.
b. Pedoman-pedoman Pokok Organisasi yang dimaksud adalah :
1. Islam sebagai asas HMI
2. Tafsir Tujuan
3. Tafsir Independensi
4. Nilai-nilai dasar Perjuangan HMI
5. Pedoman Kerja Kepengurusan
6. Pedoman Administrasi dan Kesekretariatan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 75
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

7. Pedoman Keuangan dan Perlengkapan


8. Pedoman Perkaderan
9. Pedoman Kohati
10. Pedoman Balitbang
11. Pedoman Lembaga Pengembangan Profesi
12. Pedoman Badan Pengelola Latihan
13. Ikrar Pelantikan Anggota dan Pengurus
14. Atribut Organisasi
15. Pedoman mekanisme penetapan.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 76
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

MEMORI PENJELASAN
TENTANG ISLAM SEBAGAI AZAS HMI

“Hari ini telah Kusempurnakan bagi kamu agamamu, dan telah kucukupkan
kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu” (Al-Qur’an
Al-Maidah : 3)
“Dan mereka yang berjuang dijalanKu (Kebenaran), maka pasti Aku tunjukkan
jalannya (mencapai tujuan) sesungguhnya Tuhan itu cinta kepada orang-orang
yang selalu berbuat (progresif)” (Al-Qur’an Al-Ankabut : 69)
Islam sebagai ajaran yang haq dan sempurna hadir di bumi diperuntukkan
untuk mengatur pola hidup manusia agar sesuai dengan fitrah kemanusiaannya
yakni sebagai khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-
mata ke hadiratNya.
Iradat Allah Subhanahu Wata’ala, kesempurnaan hidup terukur dari personality
manusia yang integrative antara dimensi dunia dan ukhrawi, individu dan social,
serta iman, ilmu dan amal yang semuanya mengarah terciptanya kemaslahatan
hidup di dunia baik secara individu maupun kolektif.
Secara normative Islam tidak sekedar agama ritual yang cenderung
individual akan tetapi merupakan suatu tata nilai yang mempunyai komunitas
dengan kesadaran kolektif yang memuat pemahaman/kesadaran, kepentingan,
struktur dan pola aksi bersama demi tujuan-tujuan politik.
Substansi pada dimensi kemasyarakatan, agama memberikan spirit pada
pembentukan moral dan etika. Islam yang menetapkan Tuhan dari segala tujuan
menyiratkan perlunya peniru etika ketuhanan yang meliputi sifat rahmat
(pengasih), barr (pemulia), ghafur (pemaaf), rahim (penyayang) dan ihsan berbuat
baik. Totalitas dari etika tersebut menjadi kerangka pembentukan manusia yang
kafah (tidak boleh mendua) antara aspek ritual dengan aspek kemasyarakatan
(politik, ekonomi dan social budaya).
Adanya kecenderungan bahwa peran kebangsaan Islam mengalami
marginalisasi dan tidak mempunyai peran yang signifikan dalam mendesain
bangsa merupakan implikasi dari proses yang ambiguitas dan distortif. Fenomena
ini ditandai dengan terjadinya mutual understanding antara Islam sebagai agama
dan Pancasila sebagai ideology. Penempatan posisi yang antagonis sering terjadi
karena berbagai kepentingan politik penguasa dari politisi-politisi yang mengalami
split personality.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 77
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Kelahiran HMI dari rahim pergolakan Revolusi phisik bangsa pada tanggal 5
Pebruari 1947 didasari pada semangat mengimplementasikan nilai-nilai keIslaman
dalam berbagai aspek keIndonesiaan.
Semangat nilia ynag menjadi embrio lahirnya komunitas Islam sebagai
interest group (kelompok kepentingan) dan oressure group (kelompok
penekanan). Dari sisi kepentingan sasaran yang hendak diwujudkan adalah
tertuangnya nilai-nilai tersebut secara normative pada setiap level
kemasyarakatan, sedangkan pada posisi penekan adalah keinginan sebagai
pejuang Tuhan (sabilillah) dan pembelaan mustadh’afin.
Proses internalissai pada HMI yang sangat beragam dan suasana interaksi
yang sangat plural menyebabkan timbuknya berbagai dinamika keislaman dan
keIndonesiaan dengan didasari rasionalisasi menurut subyek dan waktunya.
Pada tahun 1955 pola interaksi politik didominasi pertarungan ideologis antara
nasionalis, komunis dan agama (Islam). Keperluan sejarah (historical necessity)
memberikan spirit proses ideologisasi organisasi. Eksternalisasi yang muncul
adalah kepercayaan diri organisasi untuk “bertarung” dengan komunitas lain yang
mencapai titik kulminasinya pada tahun 1965.
Seiring dengan kreatifitas intelektual para kader HMI yang menjadi ujung
tombak pembaharuan pemikiran Islam dan proses transformasi politik bnagsa
yang membutuhkan suatu perekat serta ditopang akan kesadaran sebuah
tanggung jawab kebangsaan, maka pad kongres ke-X HMI di Palembang, tanggal
10 Oktober 1971 terjadilah proses justifikasi Pancasila dalam mukadimah
Anggaran Dasar.
Orientasi aktifis HMI yang merupakan penjabaran dari tujuan organisasi
menganjurkan terjadinya proses adaptasi pada jamnnya. Keyakinan Pancasila
sebagai ideology negara pada kenyataannya mengalami proses stagnasi. Hal ini
memberika tuntutan strategi baru bagi lahirnya metodologi aplikasi Pancasila.
Normalisasi Pancasila dalam setiap kerangka dasar organisasi menjadi suatu
keharusan agar mampu mensuport bagi setiap institusi kemasyarakatan dalam
mengimplementasikan tata nilai Pancasila.
Konsekuensi yang dilakukan HMI adalah ditetapkannya Islam sebagai
identitas yang mensubordiansi Pancasila sebagai azas pada kongres XVI di
Palembang.
Islam yang senantiasa memberikan energi perubahan mengaharuskan para
penganutnya untuk melakukan inovasi internalisasi, eksternalisasi maupun
obyektifitasi. Dan yang paling fundamental peningkatan gradai umat diukur dari
kualitas keimanan yang dating dari kesadaran paling dalam bukan dari pengaruh
eksternal.
Perubahan bagi HMI merupakan suatu keharusan, dengan semakin
meningkatknya keyakinan akan Islam sebagai landasan teologis dalam
beeinteraksi secara vertical maupun horizontal, maka pemilihan Islam sebagai
azas merupakan pilihan dasar dan bukan implikasi dari sebuah dinamika
kebangsaan.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 78
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Demi tercapainya idealisme keIslaman dan keIndonesiaan, maka HMI


bertekat Islam menjadikan sebagai doktrin yang mengarahkan pada peradaban
secara integralistik, trasendetal, humanis dan inklusif. Dengan demikian kader-
kader HMI harus berani menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta
prinsip-prinsip demokrasi tanpa melihat perbedaan keyakinan dan mendorong
terciptanya penghargaan Islam sebagai sumber kebenaran yang paling hakiki dan
menyerahkan semua demi ridhoNya.

Billahittaufiq Wal Hidayah


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 79
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

TAFSIR TUJUAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

I. PENDAHULUAN
Tujuan yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha
yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan
terarah. Bahwa tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh motivasi dasar
pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas dimana ia berada. Dalam
totalitas kehidupan bangsa Indonesia, maka HMI adalah organisasi yang
menjadikan Islam sebagai sumber nila, motivasi dan ispirasi berstatus sebagai
organisasi mahasiswa yang berperan sebagai sumber insani pembangunan bangsa
dan berfungsi sebagai organisai kader yang bersifat independent.
Pemantapan fungsi pengkaderan HMI ditambah dengan kenyataan bahwa
bangsa Indonesia sangat kekurangan tenaga intelektual yang memiliki
keseimbangan hidup yang terpadu antara pemenuhan tugas duniawi dan ukhrowi,
iman dan ilmu, individu dan masyarakat, sehingga peranan kaum inteletual yang
semakin besar dimasa mendatang merupakan besar dimasa mendatang
merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
Atas dasar factor tersebut, maka HMI menetapkan tujuannya sebagaimana
dirumuskan dalan Pasal 4 Anggaran Dasar HMI yaitu :

“TERBINANYA INSAN AKADEMIS, PENCIPTA, PENGABDI YANG


BERNAFASKAN ISLAM DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS
TERWUJUDNYA MASYARAKAT ADIL MAKMUR YANG DIRIDHOI ALLAH
SWT”
Dengan rumusan tersebut, maka pada hakikatnya HMI bukanlah organisasi
massa dalam pengertyian fisik dan kuantitas, sebaliknya HMI secara kualitatif
merupakan lembaga pengabdian idea, bakat dan potensi yang mendidik,
memimpin dan membimbing anggota-anggotanya untuk mencapai tujuan dengan
cara-cara perjuangan yang benar dan efektif.

II. MOTIVASI DASAR KELAHIRAN DAN TUJUAN ORGANISASI


Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai agama yang
Haq dan smpurna untuk mengatur ummat manusia agar berkehidupan sesuai
dengan fitrahnya sebagai khalifatullah di muka bumi dengan kewajiban
mengabdikan diri semata-mata kehadiratNya.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 80
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia tersebut adalah kehidupan


yang seimbang dan terpadu antara pemenuh dan kalbu, iman dan ilmu, dalam
mencapai kebahagiaan hidup didunia dan ukhrawi. Atas keyakinan ini, maka HMI
menjadikan Islam selain sebagai motivasi dasar kelahiran juga sebagai sumber
nilai, motivasi dan inspirasi. Dengan demikian Islam bagi HMI merupakan pijakan
dalam menetapkan tujuan dan usaha organisasi HMI
Dasar motivasi yang paling dalam bagi HMI adalah ajaran Islam. Karena
Islam adalah ajaran fitrah, maka pada dasarnya tujuan dan mission Islam adalah
juga merupakan tujuan daripada kehidupan manusia yang fitri, yaitu yang tunduk
pada fitrah kemanusiaan.
Tujuan kehidupan manusia yang fitri adalah kehidupan yang menjamin
adanya kesejahteraan jasmani dan rohani secara seimbang atau dengan kata lain
kesejahteraan materiil dan kesejahteraan spiritual.
Kesejahteraan yang dimaksud akan terwujud dengan adanya amal saleh
(kerja kemanusiaan) yang dilandasi dan dibarengi dengan keimanan yang benar.
Di dalam amal kemanusiaan inilah manusia akan mendapat kebahagiaan dan
kehidupan yang sebaik-baiknya. Bentuk kehidupan yang ideal secara sederhana
kita rumuskan dengan “kehidupan yang adil dan makmur”.
Untuk menciptakan kehidupan yang demikian, Anggaran Daasar
menegaskan kesadaran mahasiswa Islam Indonesia untuk merealisir nilai-nilai
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmad dalam
Kebijaksanaan/Permusyawaratan serta mewujudkan Keadilan social bagi Seluruh
Rakyat Indonesia dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Perwujudan daripada nilai-niali tersebut adalah berupa amal saleh atau
kerja kemanusiaan. Dan kerja kemanusiaan ini akan terlaksana secara benar dan
sempurna apabila dibekali dan didasari oleh iamn dan ilmu pengetahuan. Karena
inilah hakikat tujuan HMI tidak lain adalah pembentukan manusia yang beriman
dan berilmu serta mampu menunaikan tugas kerja kemanusiaan (amal saleh).
Pengabdian dalam bentuk amal saleh inilah pada hakekatnya tujuan hidup
manusia, sebab dengan melalui kerja kemanusiaan manusia mendapat
kebahagiaan.

III. BASIC DEMAND BANGSA INDONESIA


Sesungguhnya kelahiran HMI dengan rumusan tujuan seperti pada pasal 4
Anggaran Dasar tersebut adalah dalam rangka menjawab dan memenuhi
kebutuhan dasar (basic need) bangsa Indonesia setelah mendapat kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 guna memformulasikan dan merealisasikan cita-cita
hidupnya. Untuk memahamimkebutuhan dan tuntutan mereka, maka kita perlu
melihat dan memahami keadaan da sejarah mereka sebelumnya. Sejarah
Indonesia dapat kita bagi dalam 3 (tiga) periode yaitu :
a. Periode (Masa) Penjajahan
Penjajahan pada dasarnya adalah perbudakan. Sebagai bangsa terjajah
sebenarnya bangsa Indonesia pada waktu itu telah kehilangan kemauan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 81
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

dan kemerdekaan sebagai hak azasionya. Idealisme dan tuntutan bangsa


Indonesia pada waktu itu adalah kemerdekaan. Oleh karena itu timbullah
pergerakan-pergerakan nasional dimana pimpinan-pimpinan yang
dibutuhkan adalah mereka yang mampu menyadarkan hak-hak asasinya
sebagai suatu bangsa.
b. Periode (Masa) Revolusi
Periode ini adalah masa merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa seta didorong oleh keinginan yang
luhur maka bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Dalam periode ini yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia
adalah adanya persatuan solidaritas dalam bentuk mobilitas kekuatan fisik
guna melawan dan menghancurkan penjajah. Umtuk itu yang dibutuhkan
adalah “solidaritas marking” diantara seluruh kekuatan nasional sehingga
dibutuhkan adanya pimpinan-pimpinan nasional “type solidarity maker”.
c. Periode (Masa) Membangun
Setelah Indonesia merdeka dan kemerdekaan itu mantap berada
ditangannya maka timbullah agar cita-cita dan idealisme sebagai manusia
yang bebas dapat terealisir dan diwujudkan. Karena periode ini periode
pengisian kemerdekaan, yaitu guna menciptakan masyarakat atau
kehidupan yang adil dan makmur. Maka mulailah pembangunan nasioanal.
Untuk melaksanakan pembangunan, factor yang sangat diperlukan adalah
ilmu pengetahuan.

Pimpinan nasional yang dibutuhkan adalah negarawan yang “problem


solver” yaitu “type administrator”. Disamping ilmu pengetahuan diperlukan pula
adanya iman/akhlaq sehingga mereka mampu melaksanakan tugas kerja
kemanusiaan (amal saleh). Manusia yang demikian mempunyai garansi yang
obyektif untuk menghantarkan bangsa Indonesia kedalam suatu kehidupan yang
sejahtera, adil dan makmur serta kebahagiaan. Secara keseluruhan basic demand
bangsa Indonesia tersebut dengan tegas tetulis dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam alenia ke-dua yaitu terbinanya Negara Indonesia yang :
(1) Merdeka, (2) Bersatu dan berdaulat, (3) adil dan makmur.
Tujuan 1 dan 2 secara formal telah kita capai tetapi tujuan ke-tiga sekarang
sedang kita perjuangkan. Suatu masyarakat atau kehidupan yang adil dan
makmur hanya akan terbina dan terwujud dalam suatu pembaruan dan
pembangunan terus menerus yang dilakuakn oleh manusia-manusia yang
beriman, berilmu pengetahuan dan berkepribadian,dengan mengembangkan nilai-
nilai kepribadian bangsa.

IV. KUALITAS INSAN CITA HMI

Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh
HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 82
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut


sebagaimana dalam pasal tujuan (pasal 5 AD HMI) adalah sebagai berikut :

a. Kualitas Insan Akademis


a. Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan
kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa yang diketahui
dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya
dengan kesadaran.
c. Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan
ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja
secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai
dengan prinsip-prinsip perkembangan.
b. Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
a. Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar
yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang
lebih baik dan bersikap dengan bertolak dari Yang Ada (yaitu Allah). Berjiwa
penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan
pembaharuan.
b. Bersifat independen, terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari
potensi,sehingga dengan demikian kreatifnya dapat berkembang dan
menentukan bentuk yang indah-indah.
c. Dengan memiliki kemampuan akademis dan mampu melaksanakan kerja
kemanusiaan yang disemangati ajaran Islam.
c. Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi
a. Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan ummat dan bangsa.
b. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukan hanya sanggup membuat
dirinya baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik.
c. Insan akdemis, pencipta dan pengabdi adalah insan yang
bersungguhsungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya
untuk kepentingan umat dan bangsa.
d. Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan
pengabdi yang bernafaskan Islam
a. Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya
tanpa memakai merk Islam. Islam akan menjadi pedoman dalam berkarya
dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian
Islam telah menafasi dan menjiwai karyanya.
b. Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya.
Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang utuh, tercegah dari split
personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan
dirinya sebagai muslim. Kualitas insan ini telah mengintegrasikan masalah
suksesnya pembangunan nasional bangsa ke dalam suksesnya perjuangan
umat Islam Indonesia dan sebaliknya.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 83
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

e. Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur


yang diridhai oleh Allah SWT
a. Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai
oleh Allah SWT.
b. Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat dari perbuatannya dan sadar dalam
menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral.
c. Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi
persoalanpersoalan dan jauh dari sikap apatis.
d. Rasa tanggung jawab, taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk
mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang diridhai Allah SWT.
e. Evaluatif dan selektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
f. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “ khallifah fil
ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Pada pokoknya insan
cita HMI merupakan “man of future” insan pelopor yaitu insan yang berfi kiran
luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli dalam
bidangnya, dia sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana
mencari ilmu perjuangan untuk secara kooperatif bekerja sesuai dengan yang
dicita-citakan. Tipe ideal dari hasil perkaderan HMI adalah “man of inovator”
(duta-duta pembantu). Penyuara “idea of progress” insan yang berkeperibadian
imbang dan padu, kritis, dinamis, adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa
kepada Allah Allah SWT. Mereka itu manusia-manusia uang beriman berilmu
dan mampu beramal saleh dalam kualitas yang maksimal (insan kamil) Dari
lima kualitas insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam tiga
kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan
kualitas insan cita. Ketiga kualitas insan pengabdi tersebut merupakan insan
islam yang terefl eksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang ridhai Allah SWT.

V. TUGAS ANGGOTA HMI


Setiap anggota HMI berkewajiban meningkatkan kualitas dirinya menuju kualitas
insan cita HMI. Untuk itu setiap anggota HMI harus mengembangkan sikap mental
pada dirinya yang independen untuk itu :
a. Senantiasa memperdalam hidup kerohanian agar menjadi luhur dan bertaqwa
kepada Allah SWT.
b. Selalu tidak puas dalam mencari kebenaran
c. Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional menghadapi pendirian yang
berbeda.
d. Bersifat kritis dan berpikir bebas kreatif
e. Selalu haus terhadap ilmu pengetahuan dan selalu mencari kebenaran
Hal tersebut akan diperoleh antara lain dengan jalan :

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 84
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

a. Senantiasa meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang


dimilikinya dengan penuh gairah.
b. Aktif berstudi dalam Fakultas yang dipilihnya.
c. Mengadakan tentor club untuk studi ilmu jurusannya dan club studi untuk
masalah kesejahteraan dan kenegaraan
d. Selalu hadir dan pro aktif dalam forum ilmiah
e. Aktif dalam mengikuti karya seni dan budaya
f. Mengadakan halaqah-halaqah perkaderan dimasjid-masjid kampus
Bahwa tujuan HMI sebagaimana yang telah dirumuskan dalam pasal 4 AD HMI
pada hakikatnya adalah merupakan tujuan dalam setiap Anggota HMI. Insan cita
HMI adalah gambaran masa depan HMI. Suksesnya anggota HMI dalam membina
dirinya untuk mencapai Insan Cita HMI berarti dia telah mencapai tujuan HMI.
Insan cita HMI pada suatu waktu akan merupakan “Intelektual community” atau
kelompok intelegensi yang mampu merealisasi cita-cita umat dan bangsa dalam
suatu kehidupan masyarakat yang religius sejahtera, adil dan makmur serta
bahagia (masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT).
Billahittaufiq wal hidayah.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 85
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI

Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda
oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada
kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :


Pertama, Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.
Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota
kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin dan membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas
kepemimpinan seorang mmanajer akan menjadi tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin
mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota
kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-
kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara
secara tidak langsung.
Ketiga, Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau
pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain,
para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan
tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan
dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemn, tetap tidak sama dengan


manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang
untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain
seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

Tujuan Kepemimpinan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 86
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi kepemimpinan, lebih-lebih


kalau dikaji secara praktis keduaduanya mempunyai maksud yang sama dalam
menyukseskan proses kepemimpinan namun secara definitif kita dapat
menganalisanya secara berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka ideal
/filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin,
sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan
agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang inginkan
secara efektif dan efisien.

Fungsi Kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi
utama ; (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau
pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-
maintenance”) atau sosial. Fungsi pertama menyangkut pemberian saran
penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu
yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar- persetujuan dengan
kelompok lain, pnengahan perberdaan pendapat, dan sebagainya.

Manajemen dan Organisasi


1) Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
– sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja
dengan orang-orang untuk menentuakn, menginterpretasikan, dan
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian
(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling).

Pola Umum Manajemen


Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada administrasi;
Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik
daripada administrasi yaitu organisasi ;
Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen merupakan suatu
proses dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-
lain ;
Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ;
Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen
menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi ;
Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan se-
efisien mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.

2) Organisasi

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 87
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama


(cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut Dwight Waldo,
Organisasi adalah struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas
wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu
struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka
satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang
terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Jadi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait
dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol
dan perlu diperhatikan, yakni :
Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai
tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu
susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau
perkembangan tugas pokok.
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang
terikat dalam hubungan formal.
Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu
organisasi selalu terdapat apa yang
dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.

Fungsi-Fungsi Organisasi :
Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;
Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi ;
Mencegah kesimpangan kerja ;
Menentukan pedoman-pedoman kerja.

Keuntungan-keuntungan Organisasi :
Organisasi yang baik memberikan keuntungan sebagai berikut :
Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing ;
Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi ;
Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja ;
Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan minat ;
Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan
efisien.

Unsur-unsur Organisasi :
Pada hakikatnya organisasi terbentuk dari sekelompok orang, kerjasama dan
tujuan bersama.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 88
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN

Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja


Dalam Islam kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam, sabda
Rasulullah Saw. “ Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu
bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu” (Shahih Bukhari & Muslim) Setiap
manusia pasti memerankan suatu kepemimpinan. Hadis Rasulullah mengatakan, “
Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya.
Pemimpin adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki
adalah pengasuh dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap asuhannya.
Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada
asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan bertanggungjawab
pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).
Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak seorang m,uslim adalah tidak mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak
merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila
diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup memikul,
hendaknya dia menolak tanggungjawab itu. Kecuali, pabila dia yang harus
memegangnyamaka dia wajib melaksanakannya. Bila menghindar berarti berdosa,
dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat pahala. Nash-nash berikut
ini menjelaskan hal tersebut di atas :
Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang
berambisi / meminta dijadikan pemimpin. Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw
bersabda
“ Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu akan
menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkahnya bahagianya orang yang
terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang yang
menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari & Nasai)
Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua
orang anak, pamanku, satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu
lemah dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan
penyesalan pada hari kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar
dan melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R. Muslim)
Kepemimpinan yang Efektif
Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan
kepentingan jangka panjang organisasi.
Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan
tersebut.
Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk
mencpai tujuan organisasi.
Ciri-ciri Pemimpin Islam
Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 89
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Tujuan Islam secara menyeluruh


Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam
Pengemban amanat / bertanggungjawab.

Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam


Musyawarah
Adil
Kebebasan berfikir
Karakter Kepemimpinan Islam
Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu
mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.
Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada hasil,
ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.
Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat
anda, akui kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras
secara terus menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi
diri anda pada persoalan yang mudah dan aman.
Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin
Akhlak yang baik
Memiliki daya imajinasi
Berfikir menurut fungsinya
Mampu bersikap adil kepada semua
Memiliki banyak minat
Bersikap sebagai pendidik
Memiliki emosional yang matang
Bersikap sebagai perencana
Mampu menghormati diri dan orang lain
Teku, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi
Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih
Ekspresif (berbicara dan menulis)
Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap
Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras
Setia kepada semua kepentingan

Tipe-tipe Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga
buah tipe dasar, yakni :
1) Tipe Otoriter (autocratic)
Pemimpin yang bertipe demikian dipandang sebagai orang yang memberikan
perintah dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif.
Dengan segala kemampuannya, ia berusaha menakutnakuti bawahannya dengan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 90
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

jalan memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk
seorang bawahan yang bekerja dengan baik (correct).
2) Tipe Demokratis atau Partisifasi
Pemimpin demikian mengadakan konsultasi dengan para bawahannya mengenai
tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan / dikehendaki oleh
pimpinan serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif
melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3) Sedang pada tipe yang terakhir,
Pemimpin sangat sedikit menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu
tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap para bawahannya atau bersifat “Free
rein” (Laissez Faire) di dalam segal tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya
mempunyai ketergantungan yang besar pada anggota kelompok untuk
menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat / cara mencapainya. Mereka (para
pemimpin ‘laissez faire’) menganggap bahwa peranan meraka sebenarnya sebagai
orang yang berusaha memberikan kemudahan (fasilitas) kerja para pengikut,
umpama dengan jalan menyampikan informasi kepada orang-orang yang
dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang ada di luar
kelompok.
Unsur-unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan dalam manajemen adalah :
Man (manusia)
Material (bahan)
Machine (mesin / alat)
Methods (tata kerja)
Money (uang)
Market (pasar)
Unsur Manusia dalam Manajemen
Manusia salah satu dari unsur manajemen yang merupakan motor penggerak bagi
sumber-sumbe dan lat-alat baik yang bersifat “ Human Resources “ maupun “Non
Human Resources” dalam suatu organisasi.
Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin (manajer) dapat dibedakan menurut
tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :
1) Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen Media (Middle Management)
Manajemen Rendah (Lower Management)
2) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja
“fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management “
b) Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”
c) Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 91
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Pada tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir


daripada kerja fisik dalam memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan
organisasi, perumuan kebijakan, penggerakkan kelompok pimpinan pada tingkat
lebih rendah dan memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Untuk itu
“Manajerial Skill” lebih dibutuhkan. Pada tingkat Middle Management, dalam
tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan ;
kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada
tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih
banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih banyak
membutuhkan “technical Skills” daripada “Managerial Skills”.

ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN


Ada berbagai macam tipe organisasi, yang umum dikenal yakni :
a. Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk jalur” dan
“bentuk militer”. Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh seorang ahli
adminstrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol. Bentuk lini dipandang sebagai
bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara luas pada masa perkembangan
industri pertama. Organisasi ini banyak dipergunakan di lingkungan militer dan
perusahaan-perusahaan kecil.
Ciri-cirinya :
Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi
ke berbagai tingkat operasional.
Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya.
Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin lama makin berkurang
menurut jenjang.
Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung.
Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih sederhana.
Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
Keuntungan organisasi yang berbentuk lini :
Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif.
Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh semua
pihak.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah orang
yang perlu diajak berembuk tidak begitu banyak.
Disiplin mudah dipertahankan.
Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling kenal mengenal.
Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi untuk
mengembangkan bakat-bakat pemimpin.
b. Bentuk Lini dan Staf
Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor adalah
merupakan orang-orang lini (line personnel). Tetapi ketika organisasi melai

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 92
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

membesar, maka semakin terasa pentingnya penyediaan tenaga spesialis mampu


memberikan nasihat-nasihat teknis dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit
operasional lainnya. Orang-orang inilah yang biasanya disebut “staf personnel”
(orang-orang staf yang melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf ini
dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu : (1) para penasihat dan (2)
“auxilliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi
lancarnya meknisme organisasi.
Ciri-ciri Pokok :
Organisasinya besar dan kompleks.
Jumlah karyawannya banyak.
Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana dijelaskan di
atas.
Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka hubungan langsung
di sini sudah tidak mungkin lagi terjadi antar anggota maupun antara pemimpin
dan bawahan.
Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkangkan dan dipergunakan secara
optimal.
Kebaikan-kebaikannya :
Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melaksanakan
tugas pokok organisasi, dan kelompok staf yang melaksanakan kegiatan
penunjang.
Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan yang berbeda-
beda.
Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan.
Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang
lebih besar / kompleks.
Keburukannya :
Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf.
Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan.
Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya.
Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf sering agak
membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena kedua jenis hirarki ini tidak
selalu seirama dalam memandang sesuatu. Meskipun terdapat kelemahan-
kelemahan organisasi tipe lini dan staf ini, namun untuk organisasi yang semakin
kompleks seperti dewasa ini lebih cenderung menggunakan bentuk lini dan staf.
c. Bentuk Fungsional
Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi dimana kekuasaan dari pimpinan
dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan-satuan dibawahnya
dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Tiap-tiap kepala dari satuan ini
mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua pejabat bawahan sepanjang
mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal. 136). Ciri lain dari organisasi
demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak terlalu menekankan pada hirarki
struktural, akan lebih banyak didasarkan pada sifat dan macam fungsi yang harus

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 93
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak populer, dan kebanyakan hanya


dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta seperti toko serba ada, dan yang
sejenisnya.
Kebaikan-kebaikannya :
Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.
Dapat dicapai spesialisasi yang baik.
Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada
umumnya tinggi.
Moral serta disiplin kerja tinggi.
Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah dijalankan.

Kelemahannya :
Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri
dalam satu bidang saja.
Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-orang yang
bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.
Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi pada suatu fungsi.
c. Organisasi Tipe Panitia
Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe di mana pimpinan dan para pelaksana
dibentuk dalam kelompokkelompok yang bersifat panitia. Maksudnya, pada tingkat
pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi
ke dalam kelompok-kelompok yang disebut “task force” atau satuan tugas.
Ciri-cirinya :
Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya hanya terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, ketua seksi dan para petugas.
Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen. Organisasi tipe panitia
hanya dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu), dan
setelah kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan, maka panitia dibubarkan.
Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.
Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab
yang sama.
Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk
satuan tugas (task force).
Keuntungan Tipe Panitia :
Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan tepat, karena sudah
dibicarakan secara kolektif.
Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan kecil
sekali.
Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahannya :
Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya harus
dibicarakan lebih dulu dengan para anggota organisasi.
Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta
pertanggungjawabannya melebihi dari yang lain.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 94
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu orang
pimpinan saja.
Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan didasarkan
pada kolektifitas.

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN ORGANISASI


Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan
manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana manajemen tidak
akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan seorang pemimpin pun
harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara Kepemimpinan, manajemen dan
organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak
dapat terpisahkan.

3.2 Materi Penunjang


Seperti yang sudah dijelaskan terdahulu, materi penunjang adalah materi yang
telah menjadi kemestian untuk ada dalam training (misal materi perkenalan dan
orientasi latihan, dan materi evaluasi dan rencana tindak lanjut), atau materi yang
merupakan prasyarat tercapainya pemahaman materi pokok (misal materi
pengantar ideologi, dan materi pengantar filsafat ilmu, sebagai prasyarat
optimalisasi pemahaman materi Nilai Dasar Perjuangan, atau materi teknik dan
etika diskusi, sebagai prasyarat berjalannya diskusi yang baik dalam
pertrainingan), atau materi yang memiliki hubungan/penurunan dari materi pokok
dan memiliki keterkaitan dengan tujuan perkaderan yang menjadi karakter lokal.
Dalam panduan ini hanya akan disampaikan materi tambahan yang sifatnya
kemestian saja.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 95
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

ATRIBUT ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

I. LENCANA / BAGDE HMI


Lencana adalah lambang HMI yang pemakaiannya di baju, oleh karena itu
gambar, ukuran, bentuk warna dan isinya sama persis dengan lambang HMI.
(lihat gambar).

II. BENDERA
Gambar : Lihat lampiran.
Bentuk : Panjang : Lebar = 3 : 2
Warna : Hijau dan Hitam dalam perbandingannya yang seimbang
Isi : Lambang HMI sepenuhnya (lihat gambar)

III.STEMPEL
Gambar : Lihat lampiran
Bentuk : Oval Garis
Di tengah lambang HMI
Separuh sebelah bawah nama badan
Warna : Hijau

IV. MUTS (PECI) HMI


Gambar : Lihat gambar
Bentuk : Perbandingan berimbang
Warna : bagian atas : hitam dan hijau (hitam sebelah
kanan, hijau sebelah kiri)
Bagian samping kiri : hijau : hitam (1 : 2)
Bagian samping kanan : hijau : hitam (2 : 1)
Bagian samping kiri diberi pita warna putih :
panjang setinggi muts dan lebar 3,5 cm dan
guntingan 17 helai

V. KARTU ANGGOTA
Gambar : Lihat gambar

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 96
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Bentuk : Empat persegi panjang


Ukuran : 9,5 x 6,5 cm
Warna : Kertas (dasar) : putih, tulisan : hitam
Isi :
Halaman muka :
a. Lambang HMI sebelah kiri atas
b. Tulisan kartu anggota dan nama Cabang sebelah tengah atas
c. Kalimat syahadat, sebelah bawah dan di kurung dengan segi empat
d. Nomor anggota
e. Masa berlaku

Halaman belakang :
a. Nama
b. Tempat / Tanggal Lahir
c. Alamat
d. Perguruan Tinggi / Komisariat
e. Jenis Kelamin
f. Jabatan
g. Pas foto, sebelah kiri bawah (ukuran 2 x 3)
h. Tanggal pembuatan
i. Pengurus HMI Cabang yang membuat (ditandatangani langsung)

VI. PAPAN NAMA HMI


Gambar : Lihat gambar
Ukuran : Untuk PB HMI 200 x 150 cm
Untuk BADKO HMI 180 x 135 cm
Untuk HMI Cabang 160 x 120 cm
Isi : - Lambang HMI
- Nama tingkat kepengurusan
- Alamat
Warna : - Dasar Papan : Hijau
- Tulisan : Putih

VII. GORDON (SELEMPANG) HMI


Gambar : Lihat gambar
Ukuran : Hitam dan hijau dalam perbandingan yang seimbang
Pemakaian : Dilakukan pada leher dan dipakai pada acara-acara yang
bersifat umum
Lambang / Lencana : Digantungkan pada ujung selempang dengan ukuran yang
seimbang

VIII. BARET HMI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 97
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Gambar : Lihat gambar


Bentuk : Bundar
Warna : Bagian atas hijau dan hitam berbanding sama besar (dilihat dari
depan hitam sebelah kiri)
Isi : Lambang HMI sepenuhnya (lihat gambar)

GAMBAR 1
LAMBANG HMI

GAMBAR 3
BENDERA HMI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 98
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 99
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 100
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 101
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

II. LAMBANG HMI


a) Bentuk huruf alif :
• Sebagai huruf hidup, lambang optimis kehidupan HMI
• Huruf alif merupakan angka 1 (satu) lambang tauhid, dasar/semangat HMI
b) Bentuk Perisai
Lambang kepeloporan HMI
c) Bentuk Jantung
Jantung adalah pusat kehidupan manusia, lambang fungsi pengkaderan HMi
d) Bentuk Pena
Melambangkan bahwa HMI organisasi mahasiswa yang senantiasa haus akan
ilmu pengetahuan
e) Gambar Bulan Bintang
Lambang kejayaan umat Islam seluru dunia
f) Warna Hijau
Lambang keimanan dan kemakmuran
g) Warna Hitam
Lambang ilmu pengetahuan
h) Keseimbangan Warna Hijau dan Hitam
Lambang keseimbangan, esensi kepribadian HMI
i) Warna Putih
Lambang kemurnian dan kesucian perjuangan HMI
j) Puncak Tiga
Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya
Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 102
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

• Lambang Islam, Iman dan Ikhsan


• Lambang Iman, Ilmu dan Amal
k) Tulisan HMI
Kepanjangan dari Himpunan Mahasiswa Islam

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 103
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

TEKNIK PERSIDANGAN

Definisi sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas


nasalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan
sebagai suatu kebijaksanaan organisasi tersebut. Keputusan dari persidangan ini
akanmengikat pada seluruh elemen dari organisasi itu selama belum diadakan
perubahan atas keputusan tersebut. Keputusan ini sifatnya final sehingga berlaku
bagi yang setuju maupun tidak ketika persidangan berlangsung.

Macam-macam sidang dapat digolongkan dalam berbagai segi antara lain :


A. Dari segi jabatan
1. Rapat Presidium merupakan rapat dari pengurus inti suatu organisasi untuk
mengambil suatu kebijaksanaan tertentu.
2. Rapat harian merupakan rapat rutin yang dilaksanakan secara berkala
dalam rangka merumuskan suatu aktivitas tertentu.
3. Rapat bidang/komisi merupakan rapat khusus yang dilakukan oleh suatu
bidang atau komisi berkenaan dengan bidang kerja yang ditangani.

B. Dari segi keputusan


1. Dalam tingkat nasional biasa disebut Kongres/Muktamar/Musyawarah
Nasional (Munas)/Musyawarah Besar (Mubes)
2. Dalam tataran regional atau suatu daerah tertentu disebut musyawarah
Daerah (MUSDA)
3. Dalam tataran suatu daerah cabang tertentu disebut
Konperensi/Musyawarah Cabang (Muscab)
4. Rapat Tahunan Anggota (dalam HMI : Rapat Anggota Komisariat = RAK)

C Dari segi peserta


1. Sidang Pleno merupakan siding yang melibatkann kese4luruhan anggota
sidang.
2. Sidang Komisi merupakan sidang dalam membahas suatu permasalahan
tertentu yang telah diteteapkan.
3. Sidang Sub Komisi ini dilakukan bila dalam rapat komisi dipandang tidak
cukupm representative sehingga perlu dibagi lagi untuk memudahkan
pembahasan.
4. Sidang komisi dan sub komisi pada dasarnya adalah institusi pengambilan
keputusan yang diberikan sebagai mandate dari rapat pleno sehingga
keputusan komisi dan sub komisi perlu mendapat pengesahan oleh sidang
pleno. Namun hal ini dapat dikecualikan bila keputusan sidang pleno
mendelegasikan sepenuhnya keputusannya pada komisi tersebut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu persidangan untuk


dapat memperlancar jalannya persidangan antara lain :
Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya
Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 104
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

1. Tempat/ruang sidang
Agar sidang terasa lebih enak dan nyaman, maka tempat/ruang persidangan
harus diatur sedemikian rupa :
- cukup luas
- bersih dan sehat
- keamanan terjaga
2. Waktu dan acara persidangan
Harus dipilh waktu yang tepat sehingga tidak berbenturan dengan kegiatan
lain dan seluruh peserta sidang bias menghadiri. Agenda acara persidangan
harus dibuat sehingga seluruh peserta dapat mengetahui dengan baik. Pada
akhirnya factor kedisiplinan adalah satu hal yang menentukan kelancaran
persidangan.
3. Peserta sidang
Perlu disebutkan siapa saja yang berhak mengikuti sidang tersebut dan hak-
hak yang dimiliki oleh peserta sidang.
Biasanya peserta sidang dibagi menjadi dua yaitu peserta utusan dan peserta
peninjau.
4. Tata tertib sidang
Agar sidang berjalan dengan lancar, maka perlu dibuat tata tertib persidangan
yang meliputi antara lain :
- Hak dfan kewajiban peserta
- Peraturan mengenai keputusan sidang
- Peraturan hak suara dan hak bicara
- Peraturan pemilihan pimpinan sidang

5. Perlengkapan sidang
Perlengkapan sidang meliputi palu sidang, kursi/meja, penerangan
lampu, podium, peneras dan tidak kalah penting adalah atribut persidangan
yang telah ditentukan dalam organisasi tersebut meliputi atribut dari
organisasi tersebut.

6. Pimpinan sidang
Dalam sidang dapat dipimpin seorang atau lebih pimpinan sidang sesuai
dengan kebutuhan. Dalam sidang dipimpin lebih dari seorang dapat berbentuk
majelis atau presidium. Perbedaan dari keduanya adalah pada majelis biasanya
dipimpin seorang ketua majelis, sedangkan dalam presidium tidak ada
kedudukan ketua, namun dapat ditunjuk seorang coordinator diantara mereka.

7. Keputusan sidang
Keputusan sidang merupakan hasil dari seluruh proses dan pelaksanaan
persidangan setelah diformulasikan dari semua pendapat peserta sidang yang
kemudian disepakati.
Cara-cara pengambilan keputusan :
- mufakat (aklamasi)

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 105
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

- suara terbanyak (voting)


- kompromi (lobying)

A. Yang harus diperhatikan oleh peserta sidang :


1. Bersikap baik sesuai dengan etika yang berlaku
2. Hadir pada setiap sidang tepat pada waktunya
3. Mentaati tata tertib persidangan
4. Menghormati pimpinan sidang
5. Menghargai pendapat peserta yang lainnya
6. Menyampaikan pendapat / gagasan setelah diizinkan oleh pimpinan
sidang dengan bahasa lugas, mudah dimengerti dan tidak bertele-tele (to
the point)

B. Yang harus diperhatikan oleh pimpinan sidang :


1. Mengarahkan sidang dalam menyelesikan masalah
2. Menjelaskan masalah yang dibatasi
3. Memberikan kesempatan pada peserta untuk menyampaikan pendapat /
gagasan.
4. Peka terhadap masalah yang berkembang
5. Menyimpulkan dan menjelaskan hasil-hasil keputusan yang diambil
6. Mengusahakan untuk mendapatkan kesepakatan dalam mengambil
keputusan

C. Syarat-syarat pemimpin sidang :


1. Mempunyai sifat leadership
2. Mengetahui pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Bijaksana dan bertnggungjawab
4. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis

a. Sikap pemimpin sidang ;


1. Simpatik dan menarik
2. Dispilin
3. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
4. Adil dan bijaksana terhadap peserta
5. Menghargai pendapat peserta

b. Move-move persidangan
1. Schorsing adalah suatu penundaan siding untuk sementara waktu.
2. Lobying adalah bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam pengambilan keputusan.
3. Interupsi adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam
sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan
sidang tersebut. Macam-macam interupsi yang ada sebagaimana berikut:
a. Interupsi of order

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 106
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau


memberikan masukan berkaitan dengan jalannya persidangan (untuk
lancarnya persidangan)
b. Interupsi of information
Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh
peserta sidang termasuk pimpinan sidang, informasi itu bisa internal
maupun informasi eksternal.
c. Interupsi of clarification
Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan
peserta sidang lain untuk tidak ada penangkapan bias ketika seseorang
memberikan tanggapan atau sebuah penegasan atas suatu pernyataan.
d. Interupsi of explanation
Bentuk interupsi untuk memjelaskan atas suatu pernyataan yang kita
sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu
pelurusan atas pernyataan kita.

c. Penggunaan palu sidang


Cara pengetukan :
1. Satu kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin
(keputusan sementara)
c. Memberikan perhatian kepada peserta sidang untuk tidak berbuat
gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak
terlalu lama sehingga pesera sidang tidak perlu meninggalkan tempat
tempat sidang, misalkan skorsing selama sepuluh menit untuk
melakukan lobbying antara peserta sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap
keliru.
2. Dua kali ketukan
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalkan scorsing untuk istirahat, sholat dan makan.
3. Tiga kali ketukan
a. Membuka / menutup sidang atau acara resmi.
b. Mengesahkan keputusan akhir / final sidang.

Contoh-contoh kalimat yang biasa dipakai oleh pimpinan sidang :


1. Membuka sidang :
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahiim, sidang pleno II saya
nyatakan … dibuka.” Tok…Tok…Tok
2. Menutup sidang :
“Dengan mengucap Alhammdulillahirabbil alamiin, Sidang pleno II saya
nyatakan …ditutup.” Tok…Tok…Tok

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 107
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

3. Mengalihkan pimpinan sidang :


“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang
berikutnya” Tok
4. Mengambil alih pimpinan sidang:
Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih” Tok
5. Menskorsing Sidang :
“Dengan ini sidang saya skors selama 15 menit” Tok
6. Mencabut skorsing :
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang
dilanjutkan” Tok
7. Memberi peringatan kepada peserta sidang : Tok..” Peserta diharap tenang
!”

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 108
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

PEDOMAN DASAR KOHATI


MUKADIMAH

Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang


haq dan sempurna untuk mengatur umat manusia agar berkehidupan sesuai
dengan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan
diri semata-mata kehadiratNya.
Di sisi Allah SWT manusia baik laki-laki maupun perempuan mempunyai
derajat yang sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan yakni sejauh mana ia
istiqomah/teguh mengimani dan mengamalkan ajaran-ajaran Ilahi dalam
kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah terakhir menekankan
posiis strategis kaum wanita dalam masyarakat sebagaimana digambarkan dalam
sabdanya yang berbunyi : “Wanita adalah Tiang Negara, bila kaum wanitanya baik
(berakhlakuk karimah) maka Negaranya baik dan bila wanitanya rusak (amoral)
maka rusaklah negara itu”. Dalam rangka memaknai peran strategis tersebut
maka kaum wanita dituntut untuk menguasai ilmu agama, Iptek serta
keterampilan yang tinggi, dengan senantiasa menyadari akan kodrat
kemanusiaannya. Sebagai salah satu strategi perjuangan dalam mewujudkan
mission HMI, diperlukan sebuah wadah yang menghimpun segenap potensi HMI
dalam wacana keperempuanan untuk melaksanakan fungsi dan
tanggungjawabnya, HMI membentuk Korp HMI-wati (KOHATI) oleh Karena itu
dalam rangka mencapai tujuan tersebut harus senantiasa dilakukan upaya-upaya
secara terencana, teratur dan berkesinambungan serta penuh kebijakan yang
dinafasi keimanan kepada Allah SWT dan berpedoman pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga HMI. Untuk menjabarkan kebijakan dan pedoman
tersebut disusun Pedoman Dasar KOHATI sebagai landasan operasional sebaik-
baiknya sebagai berikut :

PEDOMAN DASAR KOHATI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian KOHATI
a. KOHATI adalah singkatan dari Korp HMI-wati
b. KOHATI adalah badan khusus HMI yang bertugas dalam mengembangkan
wacana dan dinamika gerakan keperempuanan

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 109
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Pasal 2
Waktu dan Tempat Kedudukan
a. KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan
tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di Surakarta
b. KOHATI berkedudukan di tempat kedudukan HMI
Pasal 3
Tujuan
Terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita

Pasal 4
Status
a. KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI (AD HMI Ps. 14 ART Ps.
61 ayat c)
b. Secara structural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI diwakili oleh
presidium KOHATI

Pasal 5
Sifat
KOHATI bersifat semi otonom

Pasal 6
Fungsi
a. KOHATi berfungsi sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi
kader HMI dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan
b. Di tingkat internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai bidang keperempuanan
c. Di tingkat eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi perempuan

Pasal 7
Peran
KOHATI berperan sebagai Pencetak Muslimah sejati dalam menegakkan
dan mengembangkan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan

Pasal 8
Keanggotaan
Anggota KOHATI adalah HMI-wati yang telah Latihan Kader I (LK I)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI
A. Struktur Kekuasaan

Pasal 9
Musyawarah KOHATI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 110
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

a. 1. Musyawah KOHATI merupakan forum pertanggungjawaban pengururs


dan perumusan Program Kerja KOHATI
2. Musyawarah KOHATI memilih dan menetapkan formateur/ketua umum
dan dua orang mide formateur
b. 1. Di tingkat Nasional diselenggarakan Musyawarah Nasional KOHATI
dalam rangkaian kongres HMI
2. Di tingkat daerah diselenggarakan musyawarah KOHATI BADKO dalam
rangkaian Musyawarah Daerah BADKO HMI
3. Di tingkat Cabang diselenggarakan Musyawarah KOHATI Cabang dalam
rangkaian Konperensi HMI Cabang
4. Di tingkat Korkom diselenggarakan Musyawarah KOHATI Korkom dalam
rangkaianMusyawarah Korkom
5. Di tingkat Komisariat diselenggarakan Musyawarah KOHATI Komisariat
dalam rangkaian Rapat Anggota Koimsariat

Pasal 10
Peserta Musyawarah
a. Peserta Musyawarah Nasional KOHATI, terdiri dari pengurus KOHATI PB
HMI, Pengurus KOHATI BADKO HMI, Pengurus KOHATI HMI Cabang
Persiapan, Bidang Keperempuanan HMI Cabang sebagai peninjau serta
Pengurus KOHATI HMI Cabang penuh sebagai utusan
b. Peserta Musyawarah Daerah KOHATI, terdiri dari Pengurus KOHATI BADKO
HMI, Pengurus KOHATI HMI Cabang Persiapan di wilayah koordinasinya
sebagai peninjau dan Pengurus KOHATI HMI Cabang penuh sebagai
utusan.
c. Peserta Musyawarah KOHATI HMI Cabang terdiri dari pengurus KOHATI
HMI Cabang, Pengurus KOHATI Komisariat Persiapan sebagai peninjau dan
pengurus KOHATI HMI Komisariat Penuh sebagai utusan
d. Peserta Musyawarah KOHATI Korkom HMI terdiri dari Pengurus KOHATI
Korkom HMI, Pengurus KOHATI HMI Komisariat Persiapan di wilayah
koordinasinya sebagai peninjau dan pengurus KOHATI HMI Komisariat
Penuh sebagai utusan
e. Peserta Musyawarah KOHATI HMI Komisariat terdiri dari Pengurus KOHATI
Komisariat sebagai peninjau dan anggota biasa HMI-wati Komisariat
sebagai utusan

Pasal 11
. Instansi Pengambilan Keputusan
a. Tiap keputusan KOHATI dilakukan secara musyawarah dengan tata
susunan tingkatan instansi pengambilan keputusan rapat pleno, rapat
harian dan rapat presidium
b. Untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan rapat bidang
dan rapat kerja

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 111
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

B. Struktur Pimpinan

Pasal 12
Pimpinan KOHATI
a. Di tingkat PB HMI dibentuk KOHATI PB HMI
b. Di tingkat Badko HMI dibentuk KOHATI Badko HMI
c. Di tingkat HMI Cabang dibentuk KOHATI HMI Cabang
d. Di tingkat Korkom dapat dibentuk KOHATI Korkom HMI
e. Di tingkat Komisariat dapat dibentuk KOHATI Komisariat

Pasal 13
Pembentukan Pimpinan KOHATI
a. Penetapan Ketua Umum KOHATI ditentukan oleh Musyawarah KOHATI
b. Bila Ketua Umum KOHATI tidak dapat menjalankan tugasnya dan atau
melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi maka dapat
dipilih pejabat Ketua Umum oleh sidang Pleno KOHATI melalui rapat pleno
KOHATI

Pasal 14
Personalia Pengurus KOHATI
a. Formateur/Ketua Umum menyusun struktur kepengurusan KOHATI dengan
dibantu oleh mide formateur
b. Formasi pengurus KOHATI PB HMI, KOHATI Badko HMI, KOHATI HMI
Cabang, KOHATI Korkom HMI dan KOHATI Komisariat terdiri dari Ketua
Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang dan
Departemen-departemen, atau sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris dan
Bendahara
c. Struktur pengurus KOHATI berbentuk garis fungsional

Pasal 15
Kriteria Pengurus
a. Yang dapat menjadi Ketua Umum/pengurus KOHATI PB HMI adalah HMI-
wati yang pernah menjadi pengurus KOHATI HMI Cabang/Badko/KOHATI
PB HMI, berprestasi, telah mengikuti LKK, LK III dan atau training HMI
tingkat nasional lainnya
b. Yang dapat menjadi Ketua Umum/pengurus KOHATI Badko HMI adalah
HMI-wati yang pernah menjadi pengurus KOHATI Cabang, berprestasi,
yang telah megikuti LKK dan atau LK III atau training HMI tingkat Nasional
lainnya
c. Yang dapat menjadi Ketua Umum/pengurus KOHATI Cabang adalah HMI-
wati yang pernah menjadi pengurus KOHATI Komisariat/bidang UPW,
berprestasi, telah mengikuti LKK dan LK II

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 112
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

d. Yang dapat menjadi Ketua Umum/pengurus KOHATI Korkom adalah HMI-


wati yang pernah menjadi pegurus KOHATI Komisariat/bidang UPW,
berprestasi, telah mengikuti LKK dan LK II
e. Yang dapat menjadi Ketua Umum/pengurus KOHATI Komisariat adalah
HMI-wati berprestasi yang telah mengikuti LK I dan LKK

Pasal 16
Pengesahan dan Pelantikan Pengurus KOHATI
a. Di tingkat PB HMI KOHATI PB HMI disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum
PB HMI
b. Di tingkat HMI Badko, Pengurus KOHATI Badko, KOHATI Cabang, KOHATI
Korkom dan KOHATI Komisariat disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum
HMI setingkat

BAB III
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 17
KOHATI PB HMI
a. KOHATI PB HMI bertanggung jawab kepada Munas KOHATI dan
menyampaikan laporab kepada Kongres
b. KOHATI PB HMI bersifat koordinatif terhadap KOHATI HMI Cabang
c. KOHATI PB HMI adalah penanggung jawab masalah KOHATI dan wacana
keperempuanan di tingkat Nasional

Pasal 18
KOHATI Badko HMI
a. KOHATI Badko HMI adalah unsure perpanjangan tangan KOHATI PB HMI
yang mengkoordinir kegiatan-kegiatan KOHATI HMI Cabang di wilayah
koordinasinya
b. KOHATI Badko HMI bertanggung jawab kepada Musyawarah KOHATI
Badko HMI dan menyampaikan laporan kepada Musda Badko
c. KOHATI Badko HMI menyampaikan laporan dan informasi kerja minimal
enam bulan sekali kepada KOHATI PB HMI
d. KOHATI Badko HMI adalah penanggung jawab masalah KOHATI/wacana
keprempuanan di tingkat regional

Pasal 19
KOHATI HMI Cabang
a. KOHATI HMI Cabang adalah aparat HMI Cabang yang mengkoordinir
kegiatan bidang keperempuanan HMI Cabang setempat
b. KOHATI HMI Cabang bertanggung jawab kepad pimpinan HMI Cabang

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 113
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

c. Menyampaikan/mengirimkan lampiran susunan kepengurusan KOHATI HMI


Cabang serta rencana program kerja kepada KOHATI PB HMI dengan
tembusan kepada KOHATI Badko HMI
d. Menyampaikan informasi kegiatan minimal 4 bulan sekali kepada KOHATI
PB HMI dengan tembusan kepada KOHATI Badko HMI
e. KOHATI HMI Cabang bersifat koordinatif kepada KOHATI Komisariat
f. KOHATI HMI Cabang adalah penanggung jawab terhadap masalah
KOHATI/wacana keperempuanan di tingkat Cabang

Pasal 20
KOHATI HMI Korkom
a. KOHATI HMI Korkom adalah perpanjangan tangan KOHATI HMI Cabang
yang mengkoordinir kegiatan-kegiatan KOHATI HMI Komisariat di wilayah
koordinasinya
b. KOHATI HMI Korkom bertanggung jawab kepada Musyawarah KOHATI
Komisariat
c. Menyampaikan/mengirimkan lampiran susunan kepengurusan KOHATI
Korkom HMI disertai dengan rencana program kerja terhadap KOHATI HMI
Cabang
d. KOHATI HMI Korkom menyampaikan laporan dan informasi kerja minimal 4
bulan sekali kepada KOHATI HMI Cabang

Pasal 21
KOHATI HMI Komisariat
a. KOHATI HMI Komisariat adalah aparat HMI Komisariat yang mengkoordinir
pembinaan pengkaderan serta kegiatan bidang keperempuanan HMI
Komisariat
b. KOHATI HMI Komisariat bertanggung jawab kepada Musyawarah KOHATI
dan menyampaikan laporan rapat anggota komisariat
c. Menyampaikan/mengirimkan lampiran susunan Pengurus KOHATI
Komisariat kepada KOHATI HMI Cabang dengan tembusan kepada bidang
UPW Korkom HMI setempat disertai dengan rencana program kerja
KOHATI HMI Komisariat
d. Menyampaikan informasi kegiatan minimal 4 bulan sekali kepada KOHATI
HMI Cabang dengan tembusan kepada HMI Cabang
e.
BAB IV
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN

Pasal 22
Pedoman administrasi dan surat menyurat KOHATI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 114
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

a. Administrasi dan surat-menyurat KOHATI disesuaikan dengan administrasi


dan surat-menyurat yang berlaku di HMI
b. Untuk surat intern (ke dalam) dengan kode : No.surat/A/Sek/KHI/bulan
Hijriah/tahun Hijriah
c. Untuk surat ekstern (ke luar) dengan kode : No.surat/B/Sek/KHI/bulan
Hijriah/tahun Hijriah
d. Khusus surat keluar instansi HMI ditandatangai oleh Ketua Umum dan
Sekretaris Umum KOHATI

Pasal 23
Atribut KOHATI
a. Yang dimaksud dalam atribut KOHATI adalah Mars KOHATI, Badge KOHATI
serta Busana KOHATI
b. Bentuk, penjelasan penggunaan atribut KOHATI dimuat tersendiri dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pedoman ini

BAB V
KEUANGAN

Pasal 24
Keuangan
Sumber dana KOHATI diperoleh dari dana yang halal dan tidak megikat

BAB VI
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 25
a. Penjabaran tentang status, sifat, fungsi dan peran KOHATI dirumuskan
dalam tafsir tersendiri
b. Bagan struktur organisasi kepengurusan, tujuan KOHATI dirunuskan
tersendiri
Pasal 26
Hal lain yang menyangkut ketetapan yang tidak tercantum dalam pedoman
ini disesuaikan
dengan pedoman organisasi HMI dan atau peraturan PB HMI/KOHATI PB
HMI

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 115
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

ANALISA TUJUAN KOHATI

Tujuan yang jelas diperlukan oleh sebuah organisasi, sehingga setiap usaha
yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan
terarah. Tujuan organisasi dipengaruhi oleh motivasi dasar pembentukan status
dan fungsinya dalam totalitas dimana dia berada. Dalam totalitas pengkaderan
HMI, KOHATI merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai tujuan HMI yaitu terbinanya insane akademis, pencipta dan pengabdi
yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Sebagai sebuah lembaga Korp HMI-wati (KOHATI) yang ide dasar
pembentukannya dilandaskan pada kebutuhan akan pengembangan misi HMI
secara luas, serta kebutuhan akan adanya wadah pembinaan untuk anggota HMI-
wati yang lebih aspiratif, memandang penting bahwa kualitas peranan HMI-wati
perlu terus dipacu/ditingkatkan. Dalam rangka itu maka KOHATI merumuskan
tujuan sebagai berikut “Terbinanya muslimah yang berkualitas insane cita”.
Dengan rumusan tujuan ini, KOHATI memposisikandirinya sebagai bagian yang
ingin mencapai tujuan HMI (mencapai lima kualitas insane cita), tetapi
berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI-wati untuk menjadi muslimah yang
berkualitas insan cita.
Sesuai dengan ide dasar pembentukannya, maka proses pembinaan di
KOHATI ditujukan untuk peningkatan kualitas dan peranannya dalam wacana
keperempuanan. Ini dimaksudkan bahwa aktivitas HMI-wati tidak saja di KOHATI
dan HMI, tetapi juga dalam masyarakat luas, terutama dalam merespon,
mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan. Dengan demikian, maka jelas
bahwa tugas KOHATI adalah melakukan akselerasi pada pencapaian tujuan HMI.
Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, maka KOHATI harus
membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya sehingga anggota KOHATI
memiliki watak dan kepribadian yang tegus, kemampuan intelektual, kemampuan
professional serta kemandirian dalam merespon, mengantisipasi berbagai wacana
keperempuanan yang berkembang di masyarakat.Peningkatan kualitas ini,
dilakukan oleh KOHATI melalui proses pembinaan yang terencana dan terarah
melalui serangkaian aktivitasnya.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 116
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

TAFSIR STATUS KOHATI

Status sebuah lembaga merupakan pengakuan dan petunjuk tenatng


eksistensi lembaga tersebut. Lahirnya sebuah status didasarkan pada kebutuhan
akan pengembangan organisasi dan mempermudah pencapaia tujuan organisasi
itu. Status juga merupakan petunjuk dimana sebuah lembaga berspesialisasi.
Korp HMI-wati (KOHATI) adalah badan khusus HMI yang bergerak dalam
wacana keperempuanan HMI, di bidang kewanitaan (psl 61 ART HMI). Rumusan
ini menjelaskan bahwa status KOHATI adalah badan khusus HMI dengan
spesialisasi membina anggota HMI-wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas
insane cita.
Spesialisasi di bidang kewanitaan menunjukkan bahwa perkembangan
kewanitaan di masyarakat perlu direspon oleh HMI. Respon ini didasarkan pada
kenyataan bahwa kondisi sosio cultural masyarakat masih menempatkan kaum
perempuan pada posisi periferial dan defensif. Sebagai organisasi kader, HMI
bertanggung jawab untuk menciptakan iklim yang kondusif dan harmonis dalam
upaya pemberdayaan kaum perempuan, melalui proses pengkaderannya. Dalam
pengkaderan HMI,
KOHATI ditempatkan sebagai ujung tombak untuk mengantisipasi dan
mempelopori terjawabnya persoalan-persoalan tersebut.
Dalam kerangka tersebut, maka yang pertama menjadi sasaran
pemberdayaan KOHATI adalah anggotanya yakni HMI-wati, dengan
diselenggarakannya berbagai aktivitas maupun pelatihan khusus bagi HMI-wati.
Aktivitas ini tentunya tidak dapat terlepas dari rangkaian aktivitas pengkaderan
HMI. Adanya wujud dan aktivitas tersebut dibicarakan tersendiri dalam pembinaan
KOHATI.

TAFSIR SIFAT KOHATI

Sifat dalam sebuah organisasi menunjukkan watak atau karakteristik. Hal


ini mengandung makna bahwa sifat adalah pembeda anatar lembaga. Perbedaan
ini dimaksudkan sebagai salah satu taktik dan strategi dalam perjuangan sebuah
organisasi.
Sebagai badan khusus dalam HMI, KOHATI bersifat semi otonom. Dengan
sifat ii menunjukkan keberadaan KOHATi sebagai subsistem dalam perjuangan
HMI. Adapun latar belakang munculnya sifat ini, karena pada dasarnya anggota
HMI mengakui adanya kesamaan kemampuana maupun kesempatan antara
anggota HMI baik laki-laki maupun perempuan. Namun supra struktur masyarakat
kita nampaknya masih menempatkan organisasi sebagai alat yang paling efektif
untuk menyahuti berbagai persoalan dalam upaya pencapaian tujuannya.
Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi otonom ini
mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 117
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

beraktivitas dan berkreativitas di dalam (intern) HMI, terutama dalam pembinaan


potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas
kader HMI-wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang
sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD/ART HMI maupun Pedoman
Dasar KOHATI serta kebijakan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan
kegiatan yang bersifat ke luar (ekstern) HMI, KOHATI merupakan perpanjangan
tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada
aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh
karenanya KOHATI harus senantiasa mengadakan koordinasi dengan HMI.
Hal tersebut secara keseluruhan diekspresikan dalam struktur organisasi
HMI, dimana KOHATI diwakili oleh presidium KOHATI menjadi bagian dari
kepengurusan HMI di tingkatannya. Inilah yang dinamakan pengurus KOHATI ex
officio pengurus HMI.
Konsekuensi structural tersebut, menjadikan keberadaan KOHATI sangat
jelas sebagai badan khusus HMI. Karena setiap pengambilan keputusan maupun
kebijaksanaan HMI dan KOHATI diputuskan secara bersama dalam mekanisme
HMI. Otonomisasi KOHATI di bidang intern hanya pada bentuk aktivitas
pengembangan kualitas kader HMI-wati. Oleh karena itu dengan sifat semi
otonom ini, menunjukkan bahwa KOHATI memiliki saling ketergantungan pada
sejauhmana interaksi, koordinmasi dan komunikasi antara seluruh jajaran
kepengurusan HMI di semua tingkatan.
Dengan sifatnya ini KOHATI dapat memasuki dan berinteraksi dengan
organisasi-organisasi wanita yang ada baik secara local, regional, nasional maupun
internasional.

TAFSIR FUNGSI DAN PERAN KOHATI

Korp HMI-wati (KOHATI) sebagai badan khusus HMI, mempunyai tugas dan
tangung jawab dalam mengkoordinir potensi HMI dalam melakukan akselerasi
tercapainya tujuan HMI dalam mengembangkan wacana keperempuanan. Adapun
fungsi KOHATI sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI
di dalam wacana keperempuanan.
Dunia keperempuanan yang menjadi lahan kerja KOHATI adalah
pembinaan sebagian anggota HMI, yaitu HMI-wati. Pembinaan tersebut diarahkan
pada pembinaan akhlaq, intelektual, keterampilan, kepemimpinan, keorganisasian,
keluarga sejahtera serta beberapa kualitas lain yang menjadi kebutuhan
anggotanya. Maksud pembinaan tersebut adalah mempersiapkan kader HMI agar
mampu berperan secara optimal sebagai pencetak muslimah yang
memperjuangkan nilai-nilai keIslaman dan keIndonesiaan. Oleh karena itu,
KOHATI berfungsi sebagai akselerator pengkaderan bagi HMI-wati.
Sebagai wadah, tentunya KOHATi hanya merupakan alat pencapaian tujuan
HMI. Oleh karenanya keberhasilan KOHATI sangat ditentukan oleh anggotanya,
dengan didukung perangkat dan mekanisme organisasi HMI. Oleh karena itu
sebagai strategi perjuangan HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi wanita.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 118
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

Sebagai fasilitaor KOHATI memiliki perangkat-perangkat pembinaan berupa


pedoman dan jaringan informasi. Pemanfaatan perangkat-perangkat tersebut
sangat dipengaruhi oleh kualitas aparat pengurusnya.
Atas dasar itu, maka KOHATI mempunyai tanggung jawab moral yang
besar dalam menjabarkan dan menyahuti komitmen HMI pada bidang kewanitaan
dalam arti yang luas yaitu menyangkut aspek pengembangan potensi perempuan
dalam konteks social kemasyarakatan seperti potensi intelektual, potensi
kepemimpinan, potensi moral dan potensi lainnya.
Operasionalisasi dari fungsi tersebut diwujudkan dalam dua aspek pembagian
kerja KOHATI yaitu :
1. Aspek Internal
Dalam hal ini KOHATI menjadi wadah/media latihan bagi para HMI-wati
untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi serta kualitasnya
dalam bidang kewanitaan khususnya menyangkut kodrat kemanusiaannya dan
bidang social kemasyarakatan umumnya melalui pendidikan, penelitian dan
pelatihan serta aktivitas-aktivitas lain dalam kepengurusan HMI.
2. Aspek Eksternal
Dalam hal ini KOHATI merupakan pembawa misi HMI di setiap forum-forum
kewanitaan. Kehadiran KOHATI dalam forum ini tentunya semakin memperluas
keberadaan HMI di semua aspek kehidupan. Secara khusus bagi kader HMI-wati,
keterlibatan pada dunia eksternal merupakan pengembangan dari kualitas
pengabdian masyarakat yang dimilikinya.
Dengan kata lain fungsi KOHATI adalah wadah aktualisasai dan pemacu
seluruh potensi-potensi perempuan, khususnya HMI-wati untuk mengejar
kesenjangan yanga ada serta mendorong HMI-wati untuk berinteraksi secara
optimal dalam setiap aktivitas HMI, serta menjadikan ruang gerak HMI dalam
masyarakat menjadi semakin luas.

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 119
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

STRUKTUR ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 120
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT KIMIA SEPULUH NOPEMBER 2022
LATIHAN KADER 1 (BASIC TRAINING)

HYMNE HMI

Bersyukur dan Ikhlas


Himpunan Mahasiswa Islam
Yakin Usaha Sampai
Untuk Kemajuan
Hidayah dan Taufiq
Bahagia HMI

Berdo’a dan Ikrar


Menjunjung Tinggi Syi’ar Islam
Turut Qur’an dan Hadist
Jalan Keselamatan
Ya Allah Berkati
Bahagia HMI

MARS KOHATI

Wahai HMI-Wati Semua


Sadarlah Kewajiban Mulia
Pembina, Pendidik Tunas Muda
Tiang Negara Jaya

Himpunkan Kekuatan Segera


Jiwai Semangat Pahlawan
Tuntut Ilmu Serta Amalkan
Untuk Kemanusiaan

Jayalah Kohati
Pengawal Panji Islam
Derapkanlah Langkah Perjuangan
Kuatkan Iman

Majulah Tabah HMI-Wati


Harapan Bangsa
Membina Masyarakat Islam Indonesia

Rumah Insan Cita (Sekretariat) : Gebang Lor No. 14, Surabaya


Email : hmi.komisariatkimia@gmail.com
Instagram : komisariat_kimia Halaman 121

Anda mungkin juga menyukai