Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

TENTANG POLRI

Dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem

Manajemen dan Standar Keberhasilan Operasional Kepolisian Negara

Republik Indonesia, INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint

Identification System) bahwa tugas pokok dan fungsi INAFIS adalah

memberikan bantuan teknis kepada pengemban fungsi penegakan

hukum terkait dengan kegiatan identifikasi.

Dalam ketentuan Pasal 14 ayat (1) huruf h Undang Undang No. 2

Tentang Kepolisian Republik Indonesia, bahwa salah satu tugas

Kepolisian adalah menyelenggarakan identifikasi Kepolisian,

Kedokteran Kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi Kepolisian

untuk kepentingan tugas Kepolisian. Penyelenggaraan identifikasi

Kepolisian dimaksudkan untuk kepentingan penyidikan tindak pidana

dan pelayanan identifikasi non-tindak pidana bagi masyarakat dan

instansi lain dalam rangka pelaksanaan fungsi Kepolisian.

METODE PENELITIAN

Menurut Soerjono Soekanto ( 1989 : 12 ) penelitian hukum empiris yaitu

pendekatan dilakukan penelitian lapangan dengan melihat serta

mengamati apa yang terjadi di lapangan, penerapan peraturan-peraturan

tersebut dalam prakteknya dalam masyarakat. peneliti sudah terlibat

sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data

LOKASI

37
Di wliayah hukum Polres Bantul

BAB IV

Identifikasi Sidik Jari adalah proses penentuan dua atau lebih sidik jari

berasal dari jari yang sama, dengan membandingkan garis-garis

papilairnya (detail garis/karakteristik garis).

. Menurut Reinhard Hutagaol Sidik jari sebenarnya 'adalah kulit yang

menebal dan menipis membentuk suatu "punggungan" pada telapak jari

yang membentuk suatu pola,

Sidik jari merupakan alat bukti yang sah yaitu sebagai alat bukti

keterangan ahli (sesuai dengan Pasal 8 184 ayat (1) butir (b) Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana / KUHAP, yaitu dalam bentuk

berita acara yang terdiri dari :

a. Berita acara pengambilan sidik jari disertai rumusan sidik jari,

b. Berita acara pemotretan, dan

c. Berita acara olah TKP.

Menurut Galton Klasifikasi sidik jari adalah membagi data pola garis alur sidik
jari ke dalam kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari
tersebut yaitu untuk memercepat proses identifikasi. Ada dua jenis kategori sidik
jari yaitu kategori bersifat umum (global) dan kategori yang bersifat khusus
(lokal)

mengklasifikasi ciri-ciri global sidik jari dalam tiga kategori bentuk:

a. Arches adalah pola garis alur sidik jari berbentuk terbuka yang

mencakup 5% dari populasi.


b. Loops adalah jenis paling umum yaitu kurva melingkar meliputi

60% sampai dengan 65 % dari populasi.

c. Whorls adalah berbentuk lingkaran penuh yang mencakup 30%

sampai 35% dari populasi.

a. Kurangnya pengalaman anggota INAFIS dalam melakukan olah

tempat kejadian perkara, perbandingan sidik jari dan

pengoperasian peralatan INAFIS.

b. Rusaknya kondisi tempat kejadian perkara sebelum petugas

datang di tempat kejadian perkara.

2. Kendala Eksternal

a. Sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara belum tentu

sidik jari laten pelaku, bisa sidik jari korban, ataupun saksi.

b. Sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara tidak utuh

atau rusak.

c. Sidik jari yang menempel di permukaan yang tidak rata, atau kaca

yang lembab tidak bisa diambil.

d. Tempat kejadian perkara sudah rusak atau tidak murni lagi.

e. Tidak ada pembanding sidik jari yang ditemukan ditempat

kejadian perkara

Anda mungkin juga menyukai