SUATU KEBUTUHAN
Sub. Direktorat Daktiloskopi - Direktorat Pidana
Sejarah Penemuan Daktiloskopi :
1) Malpighi 1686
2) Purkinje – 1823
3) Herschel – 1858
4) Coulier – 1863
5) Faulds - 1880 Identifikasi Teraan Laten Pertama
6) Thompson – 1882
7) Bertillon - 1882
8) Mark Twain (Samuel L. Clemens) - 1883
9) Galton - 1888
10) Vucetich- 1891
11) Vucetich & Galton - 1892
12) Haque & Bose - 1897
13) Henry – 1900
Dasar Hukum dan Sejarah perkembangan Daktiloskopi di Indonesia :
1. Koninklijk Besluit 16 Januari 1911 Nomor 27 (I.S 1911 Nomor 234) tentang Penugasan
kepada Departemen Kehakiman untuk menerapkan Sistem Identifikasi Sidik Jari atau
Daktiloskopi.
2. Pelaksanaan sistem Daktiloskopi ini dimulai pada tanggal 12 November 1914 setelah dengan
resmi dibuka sebuah kantor Daktiloskopi Departemen Kehakiman yang dilakukan dengan
Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Besluit van den Governeur-Generaal van
NederlandschIndie) tanggal 30 Maret 1920 Nomor 21 (I.S. 1920 Nomor 259) tentang
Pembentukan Kantor Pusat Daktiloskopi Departemen Kehakiman beserta Organisasi dan Tata
Laksananya.
3. Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 28 Maret 1914 Nomor IT (I.S 1914
Nomor 322) tentang Reorganisasi Kepolisian di Batavia, Semarang, Surabaya, termasuk Meester
Cornelis, Kepolisian ditugasi untuk mengambil fotografi dan Daktiloskopi di bagian reserse.
Daktiloskopi berasal dari Bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari,
dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti.
Secara harfiah, Daktiloskopi berarti mengamati sidik jari
Dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris yang kita kenal menjadi “Ilmu Sidik
Jari”.
Kedua ilmu itu ditetapkan pada objek yang sama, yaitu garis papil, tetapi tujuan Daktiloskopi
tersebut lebih dititikberatkan untuk keperluan personal identifikasi.
Daktiloskopi berarti mengamati sidik jari, khususnya garis yang terdapat pada ruas ujung jari,
baik tangan dan kaki. Jadi, daktiloskopi berarti ilmu yang mempelajari sidik jari untuk
keperluan pengenalan kembali atau untuk proses identifikasi orang.
Lanjutan…..
S UBYEK: PERMOHONAN:
Orang
perseorangan
Teraan
Sidik Jari
Ditjen
Lembaga
AHU/Dit swasta
Pidana
Perumusan
Sidik Jari
Lembaga
pemerintah
Identifikas
i Sidik Jari
Notaris
PERSYARATAN PENGAJUAN PERMOHONAN:
PNBP
ALUR DAN PROSES PERMOHONAN PERMUSAN SIDIK
JARI :
Direktur
Pidana
Pemohon
Kasubdit
TU Daktiloskopi
TU Dit
Ditjen
Pidana
AHU
JFU JFU
JFU
STATISTIK PENYELESAIAN PERMOHONAN
SIDIK JARI SUB DIREKTORAT DAKTILOSKOPI
TERIMA KASIH