Anda di halaman 1dari 1

Cerita Singkat Film Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 –
Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang)
adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda
pada masa Perang Aceh.

Suatu ketika, Belanda mendeklarasikan perang kepada aceh, belanda yang mengirimkan
pasukannya untuk bertempur, membakar amarah Cut Nyak Dien karena belanda berhasil
menguasai masjid Baiturrahman dan lantas membakarnya. Seorang pejuang bernama Ibrahim
Lamnga, suami dari Cut Nyak Dien, tewas di Gle Tarum ketika memperebutkan kembali daerah
mukim VI yang berhasil dikuadai Belanda. Cut Nyak Dien pun sangat marah dan ia akan
bersumpah untuk menghancurkan belanda.
Seorang pejuang, bernama Teuku Umar melamar Cut Nyak Dien pada saat itu. Lamaran
tersebut diterima oleh Cut Nyak Dien karena Teuku Umar mengizinkan Cut Nyak Dien untuk
ikut bertempur di medan perang. Teuku Umar pun menjadi suami kedua Cut Nyak Dien. Sekitar
tahun 1875, Teuku Umar menyusun rencana untuk melakukan pendekatan kepada Belanda.
Teuku Umar dan pasukannya sengaja menyerahkan diri kepada belanda dan berpura-pura untuk
menjadi pihak yang mau membantu belanda. Dan disitulah hubungan Teuku Umar dan Belanda
pun semakin kuat, dan bahkan Teuku Umar juga mempelajari taktik-taktik penyerangan Belanda
dalam melawan Aceh. Walaupun sebagai konsekuensinya, Teuku Umar telah dianggap sebagai
penghianat oleh orang Aceh sendiri.
Setelah itu, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan pasukannya pun pergi meninggalkan
markas belanda dengan membawa peralatan dan kelengkapan alat senjata belanda, hingga
belanda pun sangat marah dan melakukan operasi besar-besaran untuk menangkap mereka.
Belanda kemudian menyerang Banda Aceh dan Meulaboh. Pada akhir pertempuran
tersebut,Teuku Umar pun tewas. Cut Nyak Dien pun lantas mengambil alih pimpinan
perlawanan. Tetapi dikarenakan umur Cut Nyak Dien yang sudah tua, serta matanya yang
semakin rabun dan penyakit lain yang dideritanya, Cut Nyak Dien tertangkap oleh Belanda.
Pasukannya yang bernama Pang Laot berkhianat dan melaporkan lokasinya kepada belanda.
Belanda pun berhasil menemukan mereka, lalu bertarung hingga titik darah penghabisan. Cut
Nyak Dien pun dipindahkan ke Banda Aceh, lalu dipindahkan lagi ke Sumedang. Ia pun
berusaha melakukan perlawanan terhadap musuh, tetapi, pada akhirnyai berhasil dihentikan oleh
Belanda. Anaknya yang bernama Cut Gamblang yang terus bersamanya berhasil kabur ke hutan
dan meneruskan perlawanan ayah dan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai