Anda di halaman 1dari 2

Rizki Amelia

21080118140054
Kelas A
1. Five major affect the performance output of photovaltaic panels :
load resistance : Beban atau baterai menentukan tegangan di mana panel akan beroperasi. Untuk
mengisi baterai, baterai panel harus beroperasi pada tegangan yang sedikit lebih tinggi daripada
tegangan bank baterai. Sistem PV harus beroperasi di tegangan dekat dengan titik daya
maksimum array. Jika resistensi beban sangat cocok dengan I-V panel kinerja, panel akan
beroperasi di atau dekat titik daya maksimum, menghasilkan kemungkinan tertinggi efisiensi.
Dengan meningkatnya resistensi beban, panel akan beroperasi pada tegangan lebih tinggi dari
daya maksimum titik, menyebabkan efisiensi dan output saat ini berkurang. Karena alasan ini,
perangkat kontrol yang melacak titik daya maksimum harus digunakan untuk terus menerus cocok
dengan tegangan dan persyaratan operasi saat ini.
sunlight intensity : Semakin besar intensitas penyinaran matahari maka semakin tinggi kinerja
solar panel. Secara umum untuk memaksimalkan penyerapan penyinaran matahari di Indonesia
panel harus diletakkan dengan kaidah berikut :
- jika lokasi pemasangan panel surya berada di bawah garis khatulistiwa maka panel diarahkan
condong 15 derajat ke arah utara
- jika lokasi pemasangan panel surya berada di atas garis khatulistiwa maka panel diarahkan
condong 15 derajat ke arah selatan
cell temperature : Sel PV, seperti perangkat semikonduktor lainnya, sangat sensitif terhadap
suhu. Efisiensi dan output daya sel PV berkurang dengan meningkatnya suhu. Hal ini terutama
disebabkan oleh peningkatan tingkat rekombinasi pembawa internal yang disebabkan oleh
peningkatan konsentrasi pembawa. Suhu modul PV meningkat dengan meningkatnya radiasi
matahari dan suhu udara tetapi berkurang dengan meningkatnya kecepatan angin. Untuk
mengurangi masalah terkait suhu pada modul PV, aspek-aspek berikut dapat dipertimbangkan.
1) Jaga jarak yang cukup antara modul dan atap (atau tanah) untuk memungkinkan aliran udara
konvektif untuk mendinginkan mereka.
2) Pastikan panel dan struktur pendukung berwarna terang sehingga penyerapan panas akan
lebih sedikit.
3) Gunakan struktur dasar berlubang untuk meningkatkan pendinginan.
4) Jangan simpan inverter di bawah dan dekat dengan modul.
5) Gunakan kipas pendingin
shading : Shading menghasilkan ketidakcocokan dalam arus yang dihasilkan sel individu dari
suatu modul. Bahkan sebagian shading pada sel tunggal dapat secara signifikan mengurangi
output daya seluruh modul seolah-olah semua sel diarsir. Sel yang tertutup bayangan
menghasilkan jauh lebih sedikit saat ini daripada yang tidak berbayang. Sejak sel-sel dalam
sebuah modul dihubungkan secara seri, memiliki arus yang sama mengalir melalui semua sel. Jika
lebih banyak arus dipaksa melalui sel yang dibayang, itu akan terlalu panas dan mungkin rusak.
Solusi umum untuk menghindari pemanasan hot spot sel PV karena shading adalah dengan
menggunakan Bypass Diodes. Diode bypass terhubung melintasi sub-string sel dalam modul.
Selama operasi normal dengan cahaya seragam jatuh di setiap sel, yang bypass diode akan
bertindak sebagai saklar terbuka.
crystalline structure : Tipe polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi
dapat menghasilkan listrik pada saat mendung. Sel surya ini menggunakan material crystalline
silicon (C-Si). Variasi Crystalline yang sering dijumpai adalah Monocrystalline,
Polycrystalline/Multicrystalline, Ribbon silicon, dan Mono-like-silicon (MLM).
Rizki Amelia
21080118140054
Kelas A

2. Limitations of solar photovaltaic energy conversion

a. High initial cost


Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film.
Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk
membuat sel fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel
fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk konversi
fotovoltaic 60% dari biaya total dimana memang membutuhkan investasi awal yang besar dan harga
per kwh listrik yang relatif tinggi yaitu sekitar US $ 0,25-0,5/ kWh. Jadi, jika modul sel surya itu bisa
diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya pembangunan PLTS.
b. Irregular supply of solar energy
Ketika nilai iradiasi atau intensitas sinar matahari menurun, maka arus yang dihasilkan oleh modul
surya akan ikut menurun dengan proporsional, sedangkan variasi dari tegangan tanpa beban sangatlah
kecil. Intensitas radiasi matahari akan sangat berpengaruh terhadap arus dan sedikit pada tegangan
yaitu apabila nilai intensitas radiasi matahari yang diserap oleh photovoltaic semakin rendah, maka
arusnya pun akan semakin rendah pula. Dalam penelitian, energi cahaya yang diserap hanya sedikit
yang akan berdampak pada energi listrik yang dihasilkan, karena posisi plat solar cell hanya mengarah
ke satu arah dan bersifat statis, sehingga plat solar cell hanya menunggu cahaya matahari menyinari
alat ini, yang berdampak langsung pada energi cahaya matahari yang didapatkan dan energi listrik
yang dihasilkan solar cell. Oleh karena itu, telah dirancang sistem penjejak matahari sesuai dengan
arah datangnya cahaya matahari, sehingga diperoleh peningkatan energi matahari sebesar 30 % yang
berhasil diubah menjadi energi listrik.
c. Require battery storage for supply power at night
Sel surya (photovoltaic) akan menghasilkan energi listrik pada siang hari dan baterai akan menyimpan
energi listrik tersebut. Dan penyimpanan energi listrik dari photovoltaic ke dalam baterai dibantu
dengan menggunakan` solar charge controller dengan tujuan agar tidak terjadinya kelebihan dalam
pengisian (overcharge). Besar daya yang diproduksi dari photovoltaic sebesar 140 W/m2 yang
didapatkan dari intensitas matahari maksimum yang diterima oleh photovoltaic mencapai 1000 W/m2
dengan efisiensi cell sebesar 14%. Baterai menyimpan energi listrik yang diterimanya pada siang hari
dan akan dikeluarkan pada malam hari untuk melayani beban (terutama untuk penerangan).
d. Low efficiency
Besar daya yang dihasilkan dari PV (photovoltaic) sangat tergantung dari nilai intensitas penyinaran
matahari dan efisiensi cellnya. Dengan efisiensi cell sebesar 14%.
e. Require large area
Cahaya matahari telah mempengaruhi rancang bangunan sejak permulaan sejarah arsitektur. Fitur
umum dari arsitektur surya pasif adalah arah bangunannya terhadap matahari, ukuran bangunan yang
tepat (rasio luas permukaan dengan volume yang kecil), pemilihan penghalang (serambi), dan
penggunaan massa termal. Maka diperlukan area yang luas dans strategis agar sinar matahari bebas
masuk dan terhindar dari bayangan.
f. Do not generate power during cloudy season
Kecilnya nilai energi listrik yang diproduksi dari panel surya ketika cuaca mendung dapat dijadikan
acuan yang disebabkan oleh produksi arus listrik yang turun bukan karena penurunan efisiensi akibat
rendahnya intensitas matahari.

Sumber :
Mahmud Wasfi, Senior Member, IEEE. 2011. Solar Energy and Photovoltaic Systems.
Cyber Journals: Multidisciplinary Journals in Science and Technology, Journal of Selected Areas in
Renewable and Sustainable Energy (JRSE), February Edition, 2011.
Lorenzo, Eduardo. 1994. Solar electricity, engineering of photovoltaic systems. Madrid: Polytechnic
University of Madrid
Vidyanandan, K.V.. (2017). An Overview of Factors Affecting the Performance of Solar PV Systems.
Energy Scan (A house journal of Corporate Planning, NTPC Ltd.). 27. 2-8.

Anda mungkin juga menyukai