Anda di halaman 1dari 7

PERMATA AUDYA

2110110141072
TUGAS AKHIR KK (F80-F84)

Kelainan Perkembangan Psikologis

 F80 = Kelainan Perkembangan dan Bicara


 F81 = Kelainan Perkembangan Keterampilam Sekolah
 F82 = Kelainan Perkembangan Fungsi Gerak
 F83 = Kelainan Perkembangan Campuran
 F84 = Kelainan Perkembangan Pervasif

F80 Kelainan perkembangan dan bicara

1. F80.1 Gangguan artikulasi (membuat kata) waktu bicara

Dyslalia, adalah masalah artikulasi yang disebabkan kondisi tidak sempurna pada organ organ
artikulasi. Contoh kondisi yang dimaksudkan adalah pembentukan saraf yang tidak sempurna pada
lidah.

1. Gejala disleksia pada anak

 Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad


 Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak seusianya
 Sering menulis terbalik, misalnya menulis ‘pit’ saat diminta menulis ‘tip’
 Sulit dalam membedakan huruf tertentu saat menulis, misalnya ‘d’ dengan ‘b’ atau ‘p’
dengan ‘q’

Selain keluhan di atas, anak dengan disleksia dapat mengalami kesulitan dalam sejumlah aktivitas
berikut:

 Memproses dan memahami apa yang didengar


 Menemukan kata yang tepat untuk menjawab suatu pertanyaan
 Mengeja, membaca, menulis, dan berhitung
 Mengingat huruf, angka, dan warna
 Mengucapkan kata yang tidak umum
 Memahami tata bahasa dan memberi imbuhan pada kata

2. Disleksia pada remaja dan orang dewasa


Pada remaja dan orang dewasa, disleksia dapat menyebabkan penderitanya sering salah
mengucapkan nama atau kata, dan kesulitan dalam membaca atau menulis. Oleh sebab itu, penderita
cenderung menghindari aktivitas membaca dan menulis.
Disleksia juga dapat menyebabkan penderita kesulitan dalam:

 Mengeja
 Memahami lelucon atau ungkapan kata yang memiliki makna lain (idiom), seperti “kambing
hitam”
 Menyimpulkan suatu cerita
 Mempelajari bahasa asing
 Mengingat sesuatu
 Menghitung

Dengan demikian penderita dyslalia terbiasa menghilangkan, mengganti, dan mengubah suara satu
atau beberapa fonem

Ledterm : Dyslalia

2. F80.1 Gangguan bahasa ekspresif

Dysphasia atau Aphasia adalah kesulitan berbicara atau menggunakan kata-kata dengan tepat atau
gangguan otak yang dapat memengaruhi keterampilan berbicara dan menulis seseorang. Ini dapat
menyebabkan penderita kehilangan kemampuan untuk berbahasa dan memahami orang lain dengan
baik

Gejala Aphasia

a. Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap.


b. Berbicara dengan kalimat yang tidak bisa dimengerti atau tidak masuk akal.
c. Mengganti satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain.
d. Mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dikenali.
e. Tidak mengerti ucapan orang lain.

Ledterm : Dysphasia
Aphasia

Aphasia Dysphasia
-developmental -developmental
- - expressive type F80.1 - -expressive type F80.1

3. F80.2 Gangguan bahasa reseptif

Aphasia Wernicke adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak
tengah kiri atau yang dikenal dengan area Wernicke. Area ini berperan dalam mengontrol bahasa.
Akibatnya, orang dengan aphasia wernicke kesulitan berbicara dalam bahasa yang bisa dimengerti
dan kesulitan memahami ucapan orang lain

Ledterm : Aphasia

Aphasia
-Wernicke’s (developmental) F80.2

4. F80.3 Aphasia didapat dengan epilepsy [Landau-Kleffner]

Sindrom Landau Kleffner (Lanau-Kleffner syndrome) adalah kelainan langka pada anak yang
menyebabkan gangguan perilaku, kejang, dan ketidakmampuan memahami atau mengekspresikan
bahasa. Sindrom ini juga disebut dengan aphasia epilepsy didapat atau infantil.

Salah satu gejala dari kondisi ini adalah munculnya afasia yang disebutkan di atas, yang dapat bersifat
komprehensif (yaitu, ada masalah dalam memahami bahasa), ekspresif (dalam produksi ini) atau
campuran, setelah periode waktu di mana perkembangan bahasa adalah normatif untuk usia anak.
Sebenarnya, anak mungkin tiba-tiba atau semakin kehilangan kemampuan yang diperoleh
sebelumnya. Yang paling umum adalah bahwa ada masalah yang bersifat komprehensif, kehilangan
kemampuan untuk memahami bahasa dan bahkan dapat menyebabkan keheningan.
Ledterm : Aphasia
Aphasia
-acquired, with epilepsy (Landau-Kleffner syndrome) F80.3

5. F80.8 & F80.9 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya dan tidak dijelaskan

Lisping (cadel) adalah gangguan bicara yang ditandai dengan ketidakmampuan mengucapkan bunyi
‘s’ atau ‘z’ dengan benar, yang dikenal sebagai konsonan desis. Biasanya suara-suara itu
menggantikan sibilants. Penyebabnya adalah kesalahan penempatan lidah atau kegemukan lidah
dalam mulut.

Ledterm : Lisping
Disorder

Disorder
- developmental
- - speech
- - - and language disorder F80.9

F81 Kelainan Perkembangan Keterampilan Sekolah

1. F81.0 & F81.1 Kelainan Khusus membaca dan mengeja- dyslexia perkembangan

Dyslexia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis,
atau mengej. Penderita dyslexia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan
mengubahnya menjadi huruf atau kalimat. Dyslexia tergolong sebagai gangguan saraf pada bagian
otak yang memproses bahasa. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak atau orang dewasa

Gejala Disleksia

a. Kesulitan belajar membaca, walaupun tingkat kecerdasannya normal. ...


b. Kesulitan dan memiliki kemampuan berbicara yang sangat lambat, sehingga membutuhkan
waktu lebih lama untuk belajar berbicara. ...
c. Perkembangan lebih lambat dibandingkan anak seusianya.

Ledterm : Dyslexia
Disorder

Dyslexia Disorder
- developmental F81.0 - spelling (specific) F81.1

2. F81.2 Kelainan khusus keterampilan berhitung

Acalculia adalah gangguan dimana penderita merasa sulit untuk melakukan operasi numerik dan
aritmatika bervariasi. Penyebabnya adalah keterlambatan belajar, seperti : autisme dan sindrom
asperger atau lesi di jaringan otak area kognitif spesifik otak.

Gejala acalculia
a. Kebingungan simbol yang terkenal.
b. Kurangnya pemahaman atau realisasi penempatan angka dalam huruf atau sebaliknya.
c. Kegagalan untuk melakukan operasi aljabar dasar yang berurutan, dan resolusinya.
[/daftar_anda]

Ledterm : Acalculia
Acalculia
- developmental F81.2
3. F81.3 Kelainan keterampilan sekolah campuran

Adalah kategori gangguan residual yang tidak jelas dimana keterampilan aritmatika dan membaca
atau mengeja secara signifikan terganggu, tetapi dimana gangguan tersebut tidak semata mata dapat
dijelaskan dalam hal keterbelakangan mental umum atau pendidikan yang tidak memadai

Ledterm : Disorder

Disorder
- developmental
- - scholastic skills
- - - mixed F81.3

4. F81.8 & F81.9 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah lainnya dan tidak dijelaskan

Learning disorder atau gangguan belajar adalah suatu gangguan psikiatris yang mempengaruhi
kemampuan untuk menerima, memproses, menganalisis, atau menyimpan informasi. Anak dengan
dengan gangguan belajar mungkin mempunyai tingkat intelegensia yang sama atau bahkan lebih
tinggi dibandingkan dengan temannya.

Ledterm : Disorder
Disability

Disorder Disability
- developmental - learning F81.9
- - scholastic skills
- - - specified NEC F81.8

F82 Kelainan Perkembangan Fungsi Gerak

1. F82 Kelainan perkembangan fungsi gerak

Dyspraxia adalah gangguan pergerakan dan koordinasi akibat adanya kelainan pada perkembangan
sistem syaraf. Dyspraxia merupakan kelainan bawaan, namun tidak selalu dapat terdeteksi sejak lahir.
Dyspraxia ditandai dengan terlambatnya seorang anak mencapai satu titik perkembangan yang
seharusnya sudah dicapai oleh anak seusianya.

Gejala Dyspraxia

a. Ceroboh, seperti sering terbentur atau menjatuhkan barang.


b. Sulit berkonsentrasi, mengikuti instruksi, dan memahami informasi.
c. Sulit mengatur diri sendiri dan menyelesaikan tugas.
d. Sulit atau lamban untuk mempelajari hal baru.
e. Sulit mendapatkan teman baru.
f. Terlihat malas belajar.

Ledterm : Dyspraxia

Dyspraxia
- developmental (syndrome) F82

F83 Kelainan Perkembangan Campuran

1. F83 Kelainan perkembangan campuran


Merupakan kategori sisa yang berisi campuran gangguan perkembangan spesifik bicara dan bahasa,
keterampilan belajar, dan fungsi motoris, tapi tidak ada yang lebih menonjol untuk diagnosa utama.
Kategori ini dipakai kalau gangguan fungsi memenuhi kriteria untuk dua atau lebih dari F80, F81, dan
F82.

Ledterm : Disorder

Disorder
- developmental
- - mixed F83

F84 Kelainan Perkembangan Pervasif

1. F84.0 Autisme kanak-kanak

Autisme atau autism adalah kelainan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan perilaku dan
interaksi sosial. Gejala penyakit ini lebih sering terdeteksi pada masa kanak-kanak, tetapi juga dapat
ditemukan ketika dewasa. Autisme saat ini disebut gangguan spektrum atau autism spectrum
disorder (ASD). Penyebabnya antara lain riwayat autisme dalam keluarga dan kelahiran prematur.

Gejala autisme pada orang dewasa

a. Sulit memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain.


b. Sangat cemas dengan berbagai situasi sosial atau kegiatan di luar rutinitas.
c. Sulit berteman atau lebih suka menyendiri.
d. Sering kali berbicara blak-blakan dan kasar dan menghindari kontak mata dengan orang lain.
Ledterm : Autism, autistic

2. F84.1 Autisme tidak khas

Jenis gangguan perkembangan pervasif yang berbeda dari autisme masa kanak-kanak baik dalam usia
onset atau gagal memenuhi ketiga set kriteria diagnostik. Autisme atipikal muncul paling sering pada
individu yang sangat terbelakang dan pada individu dengan gangguan perkembangan spesifik yang
parah dari bahasa reseptif.

Ledterm : Autism, autistic

Autism
- atypical F84.1

3. F84.2 Sindroma Rett


Sindrom Rett atau Rett syndrome adalah kumpulan gejala dari suatu kelainan genetik yang mengenai
otak yang menyebabkan gangguan perkembangan neurologis yang progresif. Penyakit ini disebabkan
oleh mutasi pada gen MECP2 yang terletak pada kromosom X, oleh karena itu penyakit ini sering
terjadi pada anak perempuan

Gejala Sindrom Rett


a. Rewel
b. Terlambat bicara
c. Tidak suka bermain
d. Respons minimal ketika berinteraksi dengan orang
e. Gerakan tangan yang berulang-ulang
f. Kepala terlihat kecil
Ledterm : Rett’s disease or syndrome F84.2
4. F84.3 Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya
Gangguan disintegrasi anak atau chilhood disintegrative disorder (CDD), yang dikenal juga sebagai
sindrom Heller, adalah suatu kondisi anak anak berkembang secara normal, namun ketika mereka
mencapai usia 2-4 tahun menunjukkan penurunan atau kehilangan berat kemampuan
sosial,komunikasi dan keterampilan lainnya. Penyebab terjadinya adalah karena faktor genetik,
paparan lingkungan seperti racun atau infeksi dan juga respon autoimun

Ledterm : Heller’s disease or syndrome F84.3

5. F84.4 Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental dan gerakan stereotype

Adalah gangguan yang tidak jelas dengan validitas nasologis yang tidak pasti. Kategori ini dirancang
untuk memasukkan sekelompok anak dengan keterbelakangan mental berat (IQ dibawah 35) yang
menunjukkan masalah utama dalam hiperaktif dan perhatian, serta perilaku stereotip. Sindrom ini
juga sering dikaitkan dengan berbagai keterlambatan perkembangan, baik spesifik maupun global.

Ledterm : Overactive
Disorder
Disorder
- overactive, associated with mental ratardation and stereoryped movement F84.4

6. F84.5 Sindroma Asperger

Sindrom Asperger adalah gangguan neurologis atau saraf yang tergolong ke dalam gangguan
spektrum autisme. Gangguan spektrum autisme (autisme spectrum disorder) atau yang lebih dikenal
dengan penyakit autisme merupakan gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi kemampuan
seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Penyebabnya adalah kelainan
genetik yang diturunkan

Gejala sindrom Asperger


a. Kelainan genetik sehingga menyebabkan gangguan pada komunikasi antarsel otak
b. Infeksi pada masa kehamilan, seperti rubella dan cytomegalovirus
c. Paparan racun dan zat pemicu kanker ketika hamil
d. Kelahiran prematur
e. Berat badan lahir bayi yang rendah
f. Paparan terhadap obat asam valproat dan thalidomide ketika hamil

Ledterm : Asperger’s disease or syndrome F84

7. F84.8 & F84.9 Gangguan perkembangan pervasif lainnya dan tidak dijelaskan

Ledterm : Disorder

Disorder Disorder

- developmental - developmental

- - pervasive - - pervasive F84.9

- - - specified NEC F84.8

Anda mungkin juga menyukai