Anda di halaman 1dari 10

A. Later Beiakang.

Provinsi Bengkulu terietak di sebeiah barat pegunungan bukit barisan, dengan luas wilayah
administrasi mencapai lebih kurang 1.978.870 Hektar atau 19.788,7 Km2. Wilayah
administrasi Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Sumatera Barat sampai
perbatasan Provinsi Lampung dengan jarak kurang lebih 567 Km dan dengan jumiah
penduduk 1.541.551 Jiwa ( BPS: 2004)

Provinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai
sepanjang lebih kurang 433 Km. Bagian timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi
yang subur, sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit,
memanjang dari utara ke selatan serta diselang-selangi daerah yang bergelombang
dan curam, sehingga menyebabkan provinsi Bengkulu berpotensi terjadinya
tanah longsor pada sepanjang aliran sungai karena derasnya arus, dan potensi banjir
pada hilir sungai karena adanya penumpukan airyang cepatdan besar pada hilir sungai.

Para ahli Geologi menengarai bahwa bumi mempunyai deretan wilayah menyerupai
sabuk raksasa yang rawan gempa, yang disebut Sabuk Bumi yang berjumlah 2 buah.
Sabuk Bumi pertama melewati kawasan Pasifik dan daerah-daerah yang garis
pantainya berbatasan dengan Samudera Pasifik seperti di Jepang dan Amerika Utara.
Sabuk Kedua membentang dari laut Tengah keTimur lalu menuju Asia. Ironisnya, kedua
Sabuk bertemu diwilayah Indonesia.

Daerah rawan gempa di Indonesia adalah ; Aceh, Sumetera Utara-Simeloe, Sumatera


Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten-Pandeglang, Jawa Barat - Bantar Kaung,
DIY, Lasem, JawaTimur, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Am, Sulawesi, Sanghie Talaut,
Maluku Utara, Maluku Selatan, Kalimantan Timur, Jaya Pura, Nabire, Wamena dan Kepala
Burung Papua. Hal ini juga diperkuat posisi Indonesia yang berada di atas lempeng aktif
Eurasia dan diapit oleh lempeng Indo-Australia. (Gempa Jogja, Indonesia dan Dunia :
A. Winardi dkk : 2006).

Berdasarkan data dan posisi Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa


Indonesia termasuk Provinsi Bengkulu termasuk daerah yang paling rawan
Bencana Gempa.

Selain persoalan bencana alam, permasalahan sosial lain yang krusial di Provinsi
Bengkulu adalah kemiskinan. Berdasarkan data BPS tahun 2004 terdapat
344,200 jiwa penduduk miskin atau 22,69 %dari jumlah penduduk Provinsi
Bengkulu. Prosentase pendudukmiskin ini lebih tinggi dari pada rata-rata nasional
yang hanya 17,42 %.

Berdasarkan hasil pemetaan oleh Dinas Sosiai Provinsi Bengkulu tahun 2006, potensi
daerah rawan bencana sosiai meliputi; Konflik terhadap kebijakan pemerintah yang
bernuansa politik sebanyak 4 kasus; Batas wilayah sebanyak 11 kasus; Perkelahian
pemuda sebanyak 5 kasus; konflik masalah kehutanan sebanyak 5 kasus;
Konflik antar nelayan sebanyak 2 kasus; konflik bidang pertambangan sebanyak
7 kasus; konflik bernuansa SARA sebanyak 4 kasus; konflik nuansa adat sebanyak
3 kasus dan kebakaran sebanyak 9 kasus.

Masyarakat Bengkulu merupakan masyarakat heterogen dan terbuka, di tandai dengan


banyaknya suku bangsa yang tersebar di Provinsi Bengkulu dan berinteraksi satu
dengan yang lainnya, sehingga menghasilkan akulturasi budaya.
Dinas Sosial Provinsi Bengkulu sebagai institusi di bawah naungan Pemerintah Daerah
Provinsi Bengkulu yang mempunyai tugas dan fungsi menangani permasalahan
kesejahteraan sosial, dengan berbagai program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kondisi masyarakat Bengkulu yang sejahtera lahir dan batin.
Program dan kegiatan tersebut diarahkan kepada individu, kelompok dan masyarakat
yang kurang beruntung dalam artian kurang atau tidak dapat berfungsi sosial secara
optimal yang disebut Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), sebanyak 26 jenis (
Diskesos: 2006)

Pembangunan kesejahteraan sosial Provinsi Bengkulu juga melibatkan peran


aktif masyarakat sebagai salah satu potensi dalam rangka membantu penanganan
masalah kesejahteraan sosial. Bentuk - bentuk partisipasi masyarakat, baik secara individual,
organisasional, maupun secara komunai dirangkum ke dalam Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Keduduan Tugas Pokok, Fungsi, Wewenang dan Susunan Organisasi.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 54 Tahun 2016 tentang


Kedudukan susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Sosial Provinsi Bengkulu sebagai berikut:

1. Kedudukan
Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Provinsi Bengkuiu yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur Bengkuiu melalui Sekretaris Daerah.

2. TugasPokok
Melaksanakan urusan Pemerintah dan tugas pembantuan di bidang sosial yang
menjadi kewenangan daerah

3. Fungsi
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan
jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan
jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin
c. Penyiapan penyusunan norma, standard, prosedur, dan kriteria bidang
rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan
penanganan fakir miskin
d. Penyiapan Pemberian Bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi
sosial, perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan penanganan
fakir miskin
e. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur di bidang Sosial.

4. Wewenang

a. Mendukung upaya pengem-


bangan pelayanan sosial
b. Mendukung peiestarian nilai-
nilai kepahlawanan, ke-
perintisan dan kejuangan serta
kesetiakawanan sosial.
c. Pengawasan pelaksanaan
penempatan pekerja sosial
profesional dan fungsional
panti sosial swasta
d. Perencanaan dan pengen-
dalian pembangunan secara
makro dibidang sosial.
e. Pelatihan dibidang sosial
f. Alokasi sumber daya manusia
g. Penelitian dibidang sosial.

5. Susunan Organisasi

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris :
1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3) Sub Bagian Keuangan

d. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial


1) Seksi
2) Seksi
3) Seksi

e. Bidang Rehabilitasi Sosial


1) Seksi
2) Seksi
3) Seksi

f. Bidang Pemberdayaan Sosial


1) Seksi
2) Seksi
3) Seksi

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas


(UPTD)
• Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Pagar Dewa Bengkulu
1) Kepala Panti
2) Sub Bagian TU
3) Seksi Penyantunan
• Panti Sosiai Bina Remaja (PSBR) Harapan Bengkulu
1) Kepaia Panti
2) Sub Bagian TU
3) Seksi Penyantunan

h. KelompokJabatanFungsionai

C. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup peiayanan bidang kesejahteraan sosiai terdiri dari


1. Ruang Lingkup Wilayah meliputi Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkuiu Seiatan,
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Seluma,
Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahyang, Kabupaten Lebong, Kabupaten Muko-
Muko dan Kabupaten Bengkulu Tengah

2. Ruang Lingkup Program meliputi Program pengentasan per-masalahan


kesejahteraan sosial dan program pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan
sosial.

D, Sasaran Program

Sasaran program pembangunan kesejahteraan sosial di Provinsi Bengkulu adalah


Penyandang Masaiah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS).

E. Sarasia dan Prasarana

1. Kelembagaan adalah kelembagaan daiam bentuk Dinas Sosiai di Tingkat Provinsi


Bengkulu dan Instansi Sosiai pada Kabupaten /Kota.

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) meliputi:


a. PSTW Pagar Dewa Bengkulu
b. PSBR Harapan Bengkulu

3. Mobilitas Penangguiangan Bencana dan Pelayanan Sosiai

DATA PMKS DAN P8K8

Data PMKS tahun 2006.

Penyandang Masalah Kesejah-teraan Sosia! (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau


kelompok masyarakat yang karena sesuatu hambatan, kesulitan atau gangguan sehingga
tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai
dan wajar. Hambatan dan kesulitan tersebut dapat berbentuk ke-miskinan, keterlantaran,
kecacatan, ketunasusiiaan/ keterbelakangan, keterasingan, dan perubahan Iingkungan
secara mendadak seperti terjadinya bencana a!am.

Adapun PMKS yang dihimpun oleh Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, dari Dinas Sosial
Kota/ Kabupaten dan mitra pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana tabel 1.
halaman berikut.

Tabei 1.
Data PMKS Tahun 2006
No PMKS Jml. Po 3u!asi 1

Jiwa KK 1
1. Anak Balita Teriantsr 300 -
2. Anak Teriantar 20.904 -
3. Anak Jalanan 435 - |
4. Anak Nakal 1.748
5. Anak Korfaan Tindak Kekerasan 162
6. Anak Cacat 211 -
7. Korban Penyalahgunaan Napza 89 -
8. Wansta Rawan Sostal Ekonomi 6.351 -
9. Wanita Korban Tindak
Kekerasan 437 -
10. Tuna Susila 184 -
11. Penyandang Cacat 4.5S5 -
12. Penyandang Cacat Eks Penyakit 1.631
Krons
13. Gelandangan 105 -
14. Pengemis 112 -
15, Bekas Narapidana 1.150 -
16. Unjut Usia Teriantar 8.247
17. Lanjut Usia korban Tindak 100 -
Kekerasan

No PMKS Po pulasi
Jlwa KK

18. Keluarga bermasalah sosial dan - 269


psikotogis
19 Keluarga Fakir Miskin - 101.721
20 Keluarga Tinggal di rumah tidak layak hunl - 11.462

21 Korban Bencana Alam - 7.992

22. Masyarakat tinggal di daerah rawan - 13.743


Bencana
23 Komunitas AdatTerpendt - 2.465
24. Pekeija Migran Terlantar 187 -
Korban Bencana Sosial / Pengungsi -
25.
365 258
26. Keluarga Rentan Sosial Ekonomi

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosiai adalah segala sesuatu yang bertiarga yang
dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan, mendukung atau memperkuat program
pembangunan kesejahteraan sosial, PSKS dapat berasal atau bersifat manusiawi,
sosial dan aiam sebagaimana Tabe! 2 pada halaman berikut.

B, Data Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosiai adalah segafa sesuatu yang bertiarga yang
dapat digunakan untuk menjaga, menciptakan, mendukung atau memperkuat program
pembangunan kesejahteraan sosial, PSKS dapat berasal atau bersifat manusiawi,
sosial dan aiam sebagaimana Tabe! 2 pada halaman berikut.
label 2. Data PSKS Tahun 2006
N PSKS Jml. Populasi
o.
1 Pekerja Sosiai Masyarakat (PSM) 1.1261 Org
2. Katang Taruna 1.168 Bh
3. Orgarusasi Sosiai 407 Bh
4. Wanita Pemimpin Kegiaten Sosia! 85 Org
5. Wahana Kesejafiteraan Sosiai Berbasiskan 17 Bh
Masyarakat
6. Satuan Tugas Bencana 150 Org
Taruna Siaga Bencana 140 Org
8 Dunia Usaha 25 Bh

Sumber: DKS 2006

VISI, MISIf KE8DA&AN,


SASARAN, STRATEGI DAM
PROGRAM

A. VISI

Visi pembangunan Kesejahteraan Sosial di Provinsi Bengkuiu adalah "Terwujudnya


kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan bermartabat dengan memberikan
perhatian utama pada kebutuhan dasar manusia". Hal ini sejaian dengan visi
pembangunan kesejahteraan sosia! di Indonesia, yaitu " Kesejahteraan sosial oleh dan
untuk semua " yang mengandung arti pemerintah dan masyarakat merupakan
objekdan subjek pembangunan Kesejahteraan sosia!.

B. MISI

Misi pembangunan Kesejah-teraan sosial di Provinsi Bengkulu adaJah :

1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat


2. Meningkatkan Kemampuan Lembaga masyarakat
3. Meningkatkan harkat dan martabat manusia dafam kehidupan
masyarakat.

C. KEBDAKAN

1. Meningkatkan keberfungsian sosiai PMKS meialui pelayanan dan rehabiiitasi sosiai


baik berbasis masyarakat maupun berbasis panti dalam rangka untuk
keberlangsungan hidup dan menumbuh kembangkan.
2. Meningkatkan pemberdayaan fakir miskin dan meningkatkan kualitas pelayanan dan
bantuan dasar kesejahteraan sosiai kepada warga KAT dan penyandang masalah
sosiai iainnya.
3. Mengembangkan sistem per- lindungan sosiai dan jaminan sosiai yang
menyeluruh.
4. Meningkatkan kualitas mana- jemen pelayanan kesejahteraan sosial dalam
mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial.
5. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu,
dunia usaha, perguruan Tinggi, Orsos/LSM dalam penyelenggaraan
pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.
6. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap program- program
pembangunan kesejah teraan sosial.

7. Mengembangkan dan menyerasi- kan kebijakan penanganan masalah-


masalah strategis yang menyangkut masalah kesejah-
teraan sosial.
8. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan social dasar,fasiiitas
pelayanan publik, dan jaminan kesejah-teraan sosial.
9. Meningkatkan sarana dan prasarana gedung dalam rangka menunjang
pelayanan kesejah- teraan sosial berbasis panti yang semakin profesional.

D. SASAR.AN

Sasaran pembangunan kesejahteraan sosial adalah terwujudnya potensi kesejahteraan


yang mampu menangani dan menurunkan permasalahan sosial melalui
perwujudan pembinaan, peme-liharaan dan pemuiihan terhadap penyandang
masalah kesejahteraan sosial dengan mengutamakan fungsi pencegahan,
pengembangan, reha-bilitasi dan pelayanan masyarakat, meningkatkan peran serta
tokoh masyarakat,karang taruna, tokoh wanita,LSM, Orsos.

Secara singkat dapat di katakana bahwa sasaran pembangunan kesejahteraan sosial di


Provinsi Bengkulu adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)Pembangunan Kesejahteraan
Sosial diiaksanakan secara berkelanjutan, simultan dan integral sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari pembangunan daerah Provinsi Bengkulu.

E, STRATEGI

1. Pemberdayaan Sosiai

Hal ini mengandung makna adanya pembinaan bagi Aparatur pelaku


pembangunan kesejah-teraan sosiai untuk meningkatkan profesionalisme dan
kinerjanya, serta memberikan peluang bagi masyarakat dunia usaha dan
penyandang masaiah kesejah-teraan sosiai untuk mencegah dan mengatasi
masaiah yang ada di-iingkungannya.

2. Parti si pa siSosial.
Hal ini mengandung makna adanya prakarsa dan peran penerima pelayanan
dan iingkungan sosialnya dalam pengambilan keputusan serta melakukan pilihan
terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

3. Advokasi Sosial.
Hal ini mengandung makna adanya upaya-upaya untuk mendukung, membela
dan melindungi masyarakat sehingga dapat meiakukan tindakan sosial yang menolong
mereka memenuhi kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas sumberdaya
manusianya.
4. Kemitraan sosiaL

Hal ini mengandung makna adanya kerjasama, kepedulian, Kesetaraan,


Kebersamaan dalam jaringan kerja yang menum-buhkan manfaat antara pihak-
pihak yang bermitra.

F, PROGRAM

PROGRAM SUMBER DANA DEKONSEiNTTRASI.

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas adat terpencil (KAT) dan


penyandang Masalah kesejahteraan Sosial.

F, PROGRAM

PROGRAM SUMBER DANA DEKONSEiNTTRASI.

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas adat terpencil (KAT) dan


penyandang Masalah kesejahteraan Sosial.

Tujuan :

Untuk meningkatkan kehidupan dan penghidupan serta meningkatkan harkat dan


martabat kemanusian fakir miskin dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).

Sasaran :

Keluarga yang tidak mempunyai mata pencaharian dan / atau yang mempunyai mata
pencaharian, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan pokoknya. Mereka umumnya
bermukim di fokasi rawan sosial dan ekonomi, baik di daerah pedesaan maupun di lokasi-
lokasi kumuh di perkotaan.

Mereka juga terdiri dari kelompok masyarakat yang miskin dan Fakir Miskin
akibat dari dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, termasuk Warga
KomunitasAdatTerpencil (KAT).

Kegiatan :

1) Pemberdayaan Keluarga Miskin.


2) Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
3) Pemberdayaan Fakir Miskin

2. Program Pemberdayaan Kelembagaan kesejahteraan Sosial.

Tujuan:

Terpelihara dantertanamnya nilai-niiai kepeloporan, keperintisan dan kepahlawanan pada


seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda dan Karang Taruna, PSM / Tokoh
Masyarakat, Organisasi Sosial termasuk Dunia Usaha agar dihayati dan diamalkan dalam
bentuk kepedulian, tanggung jawab, disiplin dan sikap tanggap serta pengabdian,
kerelaan berkorban dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sasaran :
Nilai-nilai kegiatan pembinaan nilai-nilai kepeloporan, kepe-rintisan dan kepahlawanan
adalah seluruh bangsa Indonesia khususnya generasi muda sebagai generasi penerus
bangsa, keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan.

Kegiatan :
1) Pelestarian dan pendaya- gunaan Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetia-
kawanan Sosial
2) Pemberdayaan Karang Taruna
3) Pemberdayaan Organisasi Sosial
4) Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat.
5) Pemberdayaan Wahana Kesos berbasis Masyarakat
6) Peningkatan Kerjasama Kelembagaan dan Dunia Usaha.

3. Program pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Tujuan :
Mengembalikan dan meningkat-kan kemampuan warga masyarakat, baik perorangan,
keluarga maupun kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan dapat menempuh kehidupan
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya.

Sasaran :

Meiiputi para Penyandang Cacat, Anak Naka! dan Korban Penyalahgunaan


Narkotika, Tuna Sosial. Penanganan permasaiahan diiaksanakan berdasarkan pen-
dekatan yang berbasis masyarakat dan diprioritaskan untuk para penyandang
masaiah yang kurang mampu.

Kegiatan :

1) Rehabilitasi Tuna Sosial


2) Rehabilitasi dan per-lindungan Sosial Korban Penyalagunaan NAPZA.
3) Rehabilitasi Sosial Penyan- dang Cacat.
4) Pelayanan dan perlindungan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
5) Pembinaan dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar,
6) Pelayanan dan Rehabilitasi sosial Anak Cacat.
7) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal.

4. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.

Tujuan :

Terbinanya dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam, memberikan


sumbangan social berupa dana maupun barang yang didayagunakan untuk
usaha Kesejahteraan Sosial, terselenggaranya penyeiamatan dan
pemberdayaan korban bencana, terlindunginya korban tindak kekerasan dan
pekerja migran serta akses jaminan sosial bagi PMKS non potensial.

Kegiatan :

1) Penyelenggaraan Pencarian dan penyelamatan Musibah, bencana Alam


dan Bencana lainnya.
2). Pemberdayaan Sosial Korban bencana 3) Perlindungan Korban Tindak
kekerasan dan Pekerja Migran
4) Pendayagunaan Sumberdana sosial.
5) Akses Jaminan Sosial.
5. Penyusunan program dan Rencana Kerja Pembangunan.
Tujuan :
Tersusunnya rencana program kerja pembangunan kesejahteraan sosial di
Provinsi Bengkulu.

Sasaran:

Penanggung jawab program pembangunan kesejahteraan sosial baik pada tingkat


Provinsi maupun pada tingkat kabupaten/ kota se Provinsi Bengkulu.

Kegiatan :

Perencanaan / Penelitian Pelaksanaan Pembangunan Nasional

PROGRAM SUNBER DANA APBD,

1. Program Pelayanan dan Rehabiiitasi Kesejahteraan Sosiai

Tujuan:

Meningkatkan kemampuan Petugas dan Pendamping Sosiai, Pemberdayaan


Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS lainnya setta meningkatkan
keterampilan peserta praktek belajar kerja (magang).

Sasaran :

Petugas Pendamping dan remaja putus sekolah.


Kegiatan :
- Pemantapan Petugas Pendamping Sosiai
- Peiatihan Praktek Belajar Kerja (PBK) bagi Remaja putus sekolah.

Anda mungkin juga menyukai