Skenario 1:
Membaca masalah – menganalisis sebab – mengambil keputusan/ ibroh –
membuat poster/ kalimat himbauan (news item, announcement).
Tema Project : Home Industri pembuatan sandal
Topic:
Pengolahan limbah home industri
RPP KOLABORASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MA Kolaborasi
Mata Pelajaran : Kolaborasi
Kelas/Semester : Kolaborasi
Tema Pembelajaran : Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Alokasi Waktu : 90 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyimak dan memahami informasi peristiwa yang terjadi pada teks
2. Menuliskan 3 kosakata baru berdasarkan masalah yang dibaca pada teks
3. Membuat kesimpulan dari teks
4. Membuat produk pembelajaran berupa announcement
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan
materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari tema
Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
Literasi menuliskannya kosa kata baru yang mereka temui dalam bacaan. Mereka diberi tayangan dan
bahan bacaan terkait tema Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global.
Link sumber belajar:
(1) https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/15572921/satgas-jumlah-
vaksin-covid-19-terbatas-pemerintah-atur-laju-vaksinasi
(2) https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51850170
(3) https://www.alodokter.com/mengetahui-manfaat-vaksin-covid-19-dan-
kelompok-penerima-prioritasnya#:~:text=Seperti%20yang%20disebutkan
%20sebelumnya%2C%20vaksin,gejala%20yang%20berat%20dan
%20komplikasi
(4) https://www.sekolahbahasainggris.co.id/5-cara-membuat-poste-
inggriscontohnya/
(5) https://www.kompas.com/covid-19
(6) https://www.youtube.com/watch?v=uU46SB8V5Fw
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
Thinking dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan tema Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Collabor Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
ation mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai permasalahan Pandemi Covid-
19 dan Isu Kesehatan Global
Commun Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
ication mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativit Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait tema
y Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global. Peserta didik kemudian membuat teks
Announcement dan menyajikannya dengan desain yang menarik
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Mengetahui
Kepala Madrasah Kolaborasi Guru Mata Pelajaran
…………………………………… …………………………………….
SUMBER BELAJAR (1)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, persediaan
vaksin Covid-19 saat ini dalam kondisi terbatas.
Oleh karenanya pemerintah mengatur laju vaksinasi untuk dapat menjaga keberlangsungan
penyuntikan vaksin kepada masyarakat.
"Jumlah vaksin yang terbatas mengharuskan pemerintah mengatur laju vaksinasi Covid-19.
Namun, masyararakat tak perlu khawatir," ujar Wiku dalam siaran pers di YouTube
Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).
Menurut Wiku, saat ini pemerintah sudah memiliki tambahan 20 juta dosis vaksin Covid-
19 hasil produksi PT Bio Farma.
Sehingga diharapkan kebutuhan vaksin untuk vaksinasi pada April dan Mei 2021 dapat
terus berjalan.
"Selanjutnya PT Bio Farma juga akan terus meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-
19 sehingga dapat memenuhi kebutuhan program vaksinasi," tambah Wiku.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelaksanaan
vaksinasi tidak akan terhenti akibat stok vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini sedang
terbatas.
Hanya saja, pemerintah kini memprioritaskan dulu penyuntikan vaksin bagi lansia. "Karena
pelayan publik itu 40 persen sudah tercover (vaksin Covid-19) sementara lansia itu 10
persen," tutur Nadia
"Sehingga dengan vaksin yang saat ini tersedia maka kita ingin 60-70 persennya
dialokasikan untuk lansia dulu," kata Nadia saat dijumpai di Kemenkes, Selasa
(20/4/2021).
Dia pun menyebutkan ada kemungkinan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 libur selama Idul
Fitri 1422 Hijriah.
Namun, kondisi itu hanya berlangsung selama dua hingga tiga hari.
"Idul Fitri kemungkinan penyuntikan vaksin (Covid-19) akan libur. Tapi selama masa Idul
Fitri saja atau sekitar dua hingga tiga hari," katanya.
Setelah itu, pelaksanaan penyuntikan vaksin akan kembali berlanjut.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/15572921/satgas-jumlah-
vaksin-covid-19-terbatas-pemerintah-atur-laju-vaksinasi
SUMBER BELAJAR (2)
Virus corona: Sejumlah peneliti Indonesia berikhtiar mencari penawar Covid-19, mulai
empon-empon hingga propolis
Pijar Anugerah
BBC Indonesia
13 Maret 2020
Diperbarui 15 Maret 2020
Keterangan gambar,
Muhammad Sahlan mengidentifikasi beberapa senyawa dalam propolis asli Indonesia yang berpotensi
menjadi obat Covid-19.
Akhir Januari lalu, ilmuwan di China menerbitkan publikasi tentang struktur protease virus
Covid-19, bagian yang digunakan oleh virus untuk menempel pada sel inang. Dalam struktur
yang dipublikasikan itu, sang ilmuwan menyertakan molekul sintetis, disebut N3, yang bisa
menjadi inhibitor atau penghambatnya.
Setelah membaca publikasi tersebut, Sahlan dan kawan-kawan langsung melakukan
pemodelan dengan senyawa-senyawa kimia yang berasal dari propolis. Senyawa-senyawa itu
dinilai berdasarkan kemampuannya untuk menempel pada struktur protease virus Covid-19 —
membuatnya jadi tidak bisa menempel pada sel manusia.
Ia menemukan tiga dari sembilan senyawa yang ada di propolis asli Indonesia bisa menempel
yang cukup baik pada virus Covid-19. Bila senyawa N3 memiliki nilai -8, senyawa Sulawesins a
memiliki nilai -7.9, Sulawesins b -7.6 dan deoxypodophyllotoxin -7.5.
"Semakin negatif nilai yang dimiliki, semakin besar kemampuan senyawa menempel pada virus
Covid-19," kata Sahlan. "Makanya saya bilang, ini kelihatannya kita punya potensi."
Keterangan gambar,
Tetragonula biroi adalah lebah tak
bersengat asal Sulawesi Selatan.
Seluruh penelitian ini baru dilakukan
di komputer atau in silico. Sahlan
mengatakan, untuk bisa sampai ke
tahap uji preklinis (uji coba pada
hewan) dan uji klinis (uji coba pada
manusia), ia membutuhkan sampel
virus Covid-19.
"Kita berharap sampai ke situ (uji
klinis), tinggal ketika kita punya
akses untuk bisa ke situ, kita akan lakukan," ujarnya.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan mengelompokkan obat herbal atau obat bahan alam
ke dalam jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Obat bahan alam yang klaim
khasiatnya dibuktikan berdasarkan data empiris, tapi belum melalui uji pra klinik, dikategorikan
sebagai jamu.
Maka dari itu, propolis ini baru bisa ditawarkan sebagai jamu, bukan obat Covid-19, kata
Sahlan.
"Selama aman, tidak, selama ada evidence-nya ... bisa menjelaskan untuk membantu supaya
tidak terjadi infeksi, kita bilangnya jamu."
Flavonoid
Riset serupa juga dilakukan Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB). Wisnu
Ananta Kusuma, pakar ilmu komputer dari IPB, mengatakan pihaknya menggunakan
pendekatan big data analitycs atau analisis data.
Dari berbagai makalah ilmiah yang diterbitkan dalam satu bulan terakhir, para peneliti
mendapatkan 56 senyawa sintetis dan 396 protein – baik pada virus maupun sel manusia –
yang bisa dijadikan target.
Kemudian mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin atau machine learning untuk
membangun sebuah jaringan yang dicocokkan dengan 1400 senyawa di basis data tanaman
obat yang diciptakan Departemen Farmasi UI, herbaldb.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta para peneliti
yang melakukan studi tentang virus tersebut untuk berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Ia mengatakan, lembaga riset di bawah Kementerian Kesehatan itu mengampu seluruh peneliti
di Indonesia untuk melakukan penelitian bersama tentang virus Covid-19 termasuk yang terkait
obat dan vaksinnya.
Achmad mengimbuhkan, penelitian mengenai virus Covid-19 dilakukan di Balitbangkes sejalan
dengan pemeriksaan sampel dari pasien suspek.
"Jadi ini bukan pekerjaan yang sepotong-potong ya, ini pekerjaan yang multidimensional dan
sifatnya global. Jadi jangan dianggap bahwa kita cuma periksa thok, nanti setelah meriksa baru
meneliti virusnya. Ini bareng kok simultan."
Dikarenakan belum ada obat khusus untuk Covid-19, kata Achmad, para pasien di rumah sakit
diberikan obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka serta obat untuk meringankan
gejala seperti obat panas dan obat batuk.
Dalam perkembangan terakhir per Minggu (15/3), delapan dari 96 pasien Covid-19 di Indonesia
dinyatakan sembuh.
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51850170
SUMBER BELAJAR (3)
https://www.alodokter.com/mengetahui-manfaat-vaksin-covid-19-dan-kelompok-
penerima-prioritasnya#:~:text=Seperti%20yang%20disebutkan%20sebelumnya%2C
%20vaksin,gejala%20yang%20berat%20dan%20komplikasi
https://www.sekolahbahasainggris.co.id/5-cara-membuat-poste-inggriscontohnya/