Anda di halaman 1dari 11

Project Langkah Pembelajaran Berbasis Literasi

antar Mata Pelajaran

Skenario 1:
 Membaca masalah – menganalisis sebab – mengambil keputusan/ ibroh –
membuat poster/ kalimat himbauan (news item, announcement).
Tema Project : Home Industri pembuatan sandal

Topic:
Pengolahan limbah home industri

MATA KOMPETENSI DASAR


PELAJARAN
3.5 membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks khusus dalam bentuk pemberitahuan (report),
dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah,
sesuai dengan konteks penggunaannya
4.5 teks pemberitahuan (report)
4.5.1 menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial,
Bahasa Inggris struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam
bentuk pemberitahuan (report)
4.5.2 menyusun teks khusus dalam bentuk pemberitahuan
(report), lisan dan tulis, pendek dan sederhana, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks

Biologi 3.3 mengidentifikasi struktur, cara hidup,reproduksi dan peranan


bakteri dalam kehidupan
4.3 menyajikan data struktur, cara hidup,reproduksi dan peranan
bakteri dalam kehidupan
Kimia 3.1 mendiskripsikan struktur, tata nama,penggolongan, sifat dan
kegunaan makromolekul(polimer, karbohidrat, dan protein)
TIK 2.1 Membuat presentasi teks dengan dengan variasi tabel, grafik,
gambar dan diagram.

Kerangka Perangkat Ajar Literasi


Home Industri pembuatan
Tema Subtema Produksi sandal
sandal
Topik Produksi sandal mengurangi tingkat pengangguran
Pemahaman Peserta didik mengetahui bahwa home industry bisa mengurangi
Bermakna tingkat pengangguran di daerah sekitar
Pertanyaan Apakah masyarakat sekitar bias menerima adanya home industry
Pemantik disekitar lingkungan mereka?
Produk Pengol;ahan limbah
Menuliskan 3 kosakata baru beserta penggambaran makna dari
Kosakata Baru
kosakata tersebut.
Alokasi Waktu Satu pekan (90 menit x 4 mapel = 360 menit (8 JP))
1. Peserta didik mampu menyimak dengan saksama dan memahami
informasi dalam teks peserta didik memahami 3 kata-kata baru
yang sering digunakan.
2. Peserta didik mampu memahami dan menyajikan data tentang ciri,
replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
Tujuan model/ charta.
Pembelajaran 3. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang hakikat ilmu kimia dan
perannya dalam menyelesaikan masalah global di dunia dengan
menggunakan bahasanya sendiri.
4. Peserta didik dapat menyajikan data terkait tema dalam bentuk
announcement.

Kerangka Perangkat Ajar Numerasi


Pandemi Covid-19 dan Isu
Tema Subtema Vaksinasi Covid
Kesehatan Global
Vaksinasi Covid sebagai solusi mengurangi angka penyebaran Covid di
Topik
Indonesia dan dunia.
Pemahaman Peserta didik mengetahui bahwa Vaksinasi covid sebagai salah satu
Bermakna cara untuk mengurangi penyebaran covid di Indonesia dan dunia.
Pertanyaan Apakah seseorang yang sudah divaksin tidak dapat terpapar virus
Pemantik Covid-19?
Produk Announcement pencegahan covid-19
Menuliskan 3 kosakata baru beserta penggambaran makna dari
Kosakata Baru
kosakata tersebut.
Alokasi Waktu Satu pekan (90 menit x 4 mapel = 360 menit (8 JP))
1. Peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik
terkait fakta dan data terbaru jumlah penduduk di Indonesia yang
telah melakukan vaksinasi tiap daerah.
2. Peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik
Tujuan terkait fakta dan data terbaru jumlah penduduk di Indonesia yang
Pembelajaran terpapar covid-19.
3. Peserta didik dapat membandingkan jumlah penduduk yang telah
divaksin dengan jumlah penduduk yang terpapar covid-19,
sehingga dapat menjawab permasalahan bahwa seseorang yang
sudah divaksin tidak memungkinkan tidak dapat terpapar Covid-19.

RPP KOLABORASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MA Kolaborasi
Mata Pelajaran : Kolaborasi
Kelas/Semester : Kolaborasi
Tema Pembelajaran : Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Alokasi Waktu : 90 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyimak dan memahami informasi peristiwa yang terjadi pada teks
2. Menuliskan 3 kosakata baru berdasarkan masalah yang dibaca pada teks
3. Membuat kesimpulan dari teks
4. Membuat produk pembelajaran berupa announcement

B. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


Media : Teks, berita dan gambar
Alat/Bahan : Spidol, papan tulis, Laptop
Sumber Belajar : Buku, Internet dan media sosial

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan
materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari tema
Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
Literasi menuliskannya kosa kata baru yang mereka temui dalam bacaan. Mereka diberi tayangan dan
bahan bacaan terkait tema Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global.
Link sumber belajar:
(1) https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/15572921/satgas-jumlah-
vaksin-covid-19-terbatas-pemerintah-atur-laju-vaksinasi
(2) https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51850170
(3) https://www.alodokter.com/mengetahui-manfaat-vaksin-covid-19-dan-
kelompok-penerima-prioritasnya#:~:text=Seperti%20yang%20disebutkan
%20sebelumnya%2C%20vaksin,gejala%20yang%20berat%20dan
%20komplikasi
(4) https://www.sekolahbahasainggris.co.id/5-cara-membuat-poste-
inggriscontohnya/
(5) https://www.kompas.com/covid-19
(6) https://www.youtube.com/watch?v=uU46SB8V5Fw
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
Thinking dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan tema Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global
Collabor Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
ation mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai permasalahan Pandemi Covid-
19 dan Isu Kesehatan Global
Commun Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
ication mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativit Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait tema
y Pandemi Covid-19 dan Isu Kesehatan Global. Peserta didik kemudian membuat teks
Announcement dan menyajikannya dengan desain yang menarik
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Pengetahuan; Teknik Penilaian: Tes Uraian
2. Penilaian Keterampilan; Penilaian Praktek
Bimtek literasai dan numerasi, 5 Juni 2021

Mengetahui
Kepala Madrasah Kolaborasi Guru Mata Pelajaran

…………………………………… …………………………………….
SUMBER BELAJAR (1)

Satgas: Jumlah Vaksin Covid-19 Terbatas, Pemerintah Atur Laju Vaksinasi


Kompas.com - 22/04/2021, 15:57 WIB

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, persediaan
vaksin Covid-19 saat ini dalam kondisi terbatas.
Oleh karenanya pemerintah mengatur laju vaksinasi untuk dapat menjaga keberlangsungan
penyuntikan vaksin kepada masyarakat.
"Jumlah vaksin yang terbatas mengharuskan pemerintah mengatur laju vaksinasi Covid-19.
Namun, masyararakat tak perlu khawatir," ujar Wiku dalam siaran pers di YouTube
Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).
Menurut Wiku, saat ini pemerintah sudah memiliki tambahan 20 juta dosis vaksin Covid-
19 hasil produksi PT Bio Farma.
Sehingga diharapkan kebutuhan vaksin untuk vaksinasi pada April dan Mei 2021 dapat
terus berjalan.
"Selanjutnya PT Bio Farma juga akan terus meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-
19 sehingga dapat memenuhi kebutuhan program vaksinasi," tambah Wiku.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelaksanaan
vaksinasi tidak akan terhenti akibat stok vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini sedang
terbatas.
Hanya saja, pemerintah kini memprioritaskan dulu penyuntikan vaksin bagi lansia. "Karena
pelayan publik itu 40 persen sudah tercover (vaksin Covid-19) sementara lansia itu 10
persen," tutur Nadia
"Sehingga dengan vaksin yang saat ini tersedia maka kita ingin 60-70 persennya
dialokasikan untuk lansia dulu," kata Nadia saat dijumpai di Kemenkes, Selasa
(20/4/2021).
Dia pun menyebutkan ada kemungkinan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 libur selama Idul
Fitri 1422 Hijriah.
Namun, kondisi itu hanya berlangsung selama dua hingga tiga hari.
"Idul Fitri kemungkinan penyuntikan vaksin (Covid-19) akan libur. Tapi selama masa Idul
Fitri saja atau sekitar dua hingga tiga hari," katanya.
Setelah itu, pelaksanaan penyuntikan vaksin akan kembali berlanjut.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/22/15572921/satgas-jumlah-
vaksin-covid-19-terbatas-pemerintah-atur-laju-vaksinasi
SUMBER BELAJAR (2)

Virus corona: Sejumlah peneliti Indonesia berikhtiar mencari penawar Covid-19, mulai
empon-empon hingga propolis

Pijar Anugerah
BBC Indonesia

13 Maret 2020
Diperbarui 15 Maret 2020

Diperbarui 15 Maret 2020

SUMBER GAMBAR,EPA/HOTLI SIMANJUNTAK


Keterangan gambar,
Para petugas kesehatan di Banda Aceh mengedukasi keluarga tentang wabah Covid-19, yang telah
dinyatakan WHO sebagai pandemi, dalam program vaksinasi rutin untuk anak-anak.
Seiring Indonesia memulai pengembangan vaksin untuk virus Covid-19, sejumlah
peneliti di Indonesia mengidentifikasi senyawa-senyawa dari bahan herbal yang
berpotensi sebagai obat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta resmi ditunjuk untuk memimpin ikhtiar tersebut.
Direktur Eijkman, Amin Soebandrio, berencana membentuk konsorsium yang melibatkan
Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi, dan industri.
Amin mengatakan, sejauh ini sudah ada dua perguruan tinggi yang diajak ikut serta —
Universitas Airlangga, Surabaya dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
"Kita masih mengidentifikasi siapa saja yang punya kompetensi dan komitmen," ujarnya
kepada BBC News Indonesia.
 Berpacu melawan waktu untuk temukan vaksin virus corona
 Delapan mitos vaksin di balik wabah campak global: Autisme hingga konspirasi Barat
 Rendahnya kepercayaan terhadap imunisasi adalah krisis kesehatan global yang
memprihatinkan
Berbagai kelompok penelitian di seluruh dunia tengah berlomba untuk menemukan vaksin
Covid-19. Vaksin, umumnya berupa virus atau bagian dari virus yang telah dilemahkan,
disuntikkan ke dalam tubuh untuk membantu sistem kekebalan mengenali mereka sebagai
penyerang dan belajar melawannya.
Amin menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan para peneliti ialah mengidentifikasi bagian
virus Covid-19 yang memiliki sifat antigenik serta mempelajari cara merangsang pembentukan
antibodi yang protektif. Tantangan pertama mereka, mendapatkan sampel virus hidup.
"Saat ini belum ada yang menyatakan berhasil membiakkan virusnya di Indonesia," kata Amin.
Perlu diketahui, sampel yang digunakan dalam uji virus Covid-19 bukanlah virus hidup,
melainkan materi genetik atau RNA-nya saja.
"Membiakkan virusnya itu tidak mudah, dan tidak semua lembaga bisa melakukannya," ia
mengimbuhkan.
Amin mengakui bahwa pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia agak terlambat
dibandingkan di negara-negara lain, karena Indonesia "baru melihat urgensinya setelah ada
eskalasi [kasus]". Namun demikian, ia mengatakan lembaga penelitian Eijkman sudah
berbicara dengan Biofarma sejak bulan Januari untuk menginisasi penelitian vaksin Covid-19.
Amin berharap para peneliti dapat menghasilkan bibit vaksin dalam satu tahun. Bibit vaksin itu
kemudian akan diserahkan ke industri untuk diproduksi massal.
Tak cuma di Eijkman, sejumlah ilmuwan dari berbagai universitas dan lembaga riset di
Indonesia juga secara independen melakukan penelitian untuk menemukan obat Covid-19.
Mereka mengatakan sudah mengidentifikasi beberapa senyawa yang potensial, sebagian
besarnya berasal dari obat-obatan herbal.
Propolis
Muhammad Sahlan, peneliti di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, mengembangkan
propolis sebagai "alternatif pengobatan" untuk Covid-19. Propolis, yang juga dikenal sebagai
"lem lebah", adalah zat resin yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai jenis tanaman.
Ekstrak propolis dikenal memiliki berbagai manfaat antara lain antiseptik, anti-inflamasi,
antioksidan, antikanker, hingga menguatkan sistem pertahanan tubuh.
Sejak 2010, pria yang menyandang gelar doktor di bidang teknik kimia ini berusaha
"mensaintifikasi" manfaat propolis dengan meneliti struktur molekulnya — melihat caranya
berikatan dengan molekul target dalam sel. Propolis yang ia gunakan dalam penelitian berasal
dari Tetragonula biroi, lebah tak bersengat asal Sulawesi Selatan.

Keterangan gambar,
Muhammad Sahlan mengidentifikasi beberapa senyawa dalam propolis asli Indonesia yang berpotensi
menjadi obat Covid-19.
Akhir Januari lalu, ilmuwan di China menerbitkan publikasi tentang struktur protease virus
Covid-19, bagian yang digunakan oleh virus untuk menempel pada sel inang. Dalam struktur
yang dipublikasikan itu, sang ilmuwan menyertakan molekul sintetis, disebut N3, yang bisa
menjadi inhibitor atau penghambatnya.
Setelah membaca publikasi tersebut, Sahlan dan kawan-kawan langsung melakukan
pemodelan dengan senyawa-senyawa kimia yang berasal dari propolis. Senyawa-senyawa itu
dinilai berdasarkan kemampuannya untuk menempel pada struktur protease virus Covid-19 —
membuatnya jadi tidak bisa menempel pada sel manusia.
Ia menemukan tiga dari sembilan senyawa yang ada di propolis asli Indonesia bisa menempel
yang cukup baik pada virus Covid-19. Bila senyawa N3 memiliki nilai -8, senyawa Sulawesins a
memiliki nilai -7.9, Sulawesins b -7.6 dan deoxypodophyllotoxin -7.5.
"Semakin negatif nilai yang dimiliki, semakin besar kemampuan senyawa menempel pada virus
Covid-19," kata Sahlan. "Makanya saya bilang, ini kelihatannya kita punya potensi."
Keterangan gambar,
Tetragonula biroi adalah lebah tak
bersengat asal Sulawesi Selatan.
Seluruh penelitian ini baru dilakukan
di komputer atau in silico. Sahlan
mengatakan, untuk bisa sampai ke
tahap uji preklinis (uji coba pada
hewan) dan uji klinis (uji coba pada
manusia), ia membutuhkan sampel
virus Covid-19.
"Kita berharap sampai ke situ (uji
klinis), tinggal ketika kita punya
akses untuk bisa ke situ, kita akan lakukan," ujarnya.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan mengelompokkan obat herbal atau obat bahan alam
ke dalam jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Obat bahan alam yang klaim
khasiatnya dibuktikan berdasarkan data empiris, tapi belum melalui uji pra klinik, dikategorikan
sebagai jamu.
Maka dari itu, propolis ini baru bisa ditawarkan sebagai jamu, bukan obat Covid-19, kata
Sahlan.
"Selama aman, tidak, selama ada evidence-nya ... bisa menjelaskan untuk membantu supaya
tidak terjadi infeksi, kita bilangnya jamu."
Flavonoid
Riset serupa juga dilakukan Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB). Wisnu
Ananta Kusuma, pakar ilmu komputer dari IPB, mengatakan pihaknya menggunakan
pendekatan big data analitycs atau analisis data.
Dari berbagai makalah ilmiah yang diterbitkan dalam satu bulan terakhir, para peneliti
mendapatkan 56 senyawa sintetis dan 396 protein – baik pada virus maupun sel manusia –
yang bisa dijadikan target.
Kemudian mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin atau machine learning untuk
membangun sebuah jaringan yang dicocokkan dengan 1400 senyawa di basis data tanaman
obat yang diciptakan Departemen Farmasi UI, herbaldb.

NCE COMMUNICATION VIA REUTERS


Keterangan gambar,
Para peneliti di Indonesia mencari senyawa yang bisa menghambat virus Covid-19 menginfeksi sel
manusia.
"Dari situ beberapa senyawa diperoleh yang paling sesuai untuk mencegah virus corona ini
kemudian dicari senyawa itu ada di tanaman apa saja, kita memang sengaja memilih yang
umum sehingga orang bisa menggunakan," kata Wisnu.
Setelah mendapatkan senyawa yang cocok, dilakukan simulasi secara in silico untuk melihat
apakah senyawa tersebut bisa menempel dengan baik dengan protein tertentu.
Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB, Irmanida Batubara, mengatakan sebagian besar
senyawa yang potensial sebagai obat Covid-19 termasuk dalam golongan flavonoid, yang
dihasilkan tanaman-tanaman herbal.
"Itu sudah terbukti secara in silico bahwa mereka bisa menghancurkan protein pada virus
corona sehingga dia mampu merusak virus corona, dan di sisi lain, si senyawa metabolit
sekunder ini pun mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia sehingga bisa menangkal
serangan dari virus corona," ia menjelaskan.
Empon-empon
Guru besar Universitas Airlangga (UNAIR), Chairul Anwar Nidom, menawarkan pendekatan
berbeda. Ia mengusulkan masyarakat agar mengonsumsi empon-empon untuk membantu
melindungi diri dari Covid-19.
"Empon-empon" adalah istilah yang biasa dipakai para ibu rumah tangga di pedesaan untuk
bumbu-bumbu yang biasanya terdiri dari jahe, temulawak, kunyit, lengkuas, kunir, sereh, dan
sebagainya. Nidom dan para peneliti di Profesor Nidom Foundation pernah menguji empon-
empon untuk mengatasi gejala yang diakibatkan virus flu burung.
Menurut Nidom, kebanyakan orang yang menderita flu burung meninggal dunia karena paru-
parunya rusak berat atau pneumonia. Hal itu bukan semata disebabkan oleh virus sendiri,
melainkan efek dari infeksi virus itu yang memperberat kondisi paru-paru.
Ia menjelaskan, ketika virus flu burung menginfeksi sel paru, ia menggertak respon imun yang
disebut dengan sitokin. Sitokin di paru-paru tidak hanya melawan virus, tapi juga menyebabkan
sel-sel paru itu menjadi rusak. Infeksi virus menyebabkan badai sitokin atau cytokine storm di
dalam paru-paru.

SUMBER GAMBAR,ULET IFANSASTI/GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Masyarakat membeli 'empon-empon' yang diyakini bisa menangkal Covid-19.
"Itu yang menyebabkan seseorang yang terinfeksi flu burung itu menjadi fatal," ujarnya.
Menurut Nidom, empon-empon mengandung senyawa curcumin yang bisa mengendalikan
produksi sitokin di dalam paru-paru.
Berdasarkan penelitian terhadap Covid-19, diketahui penyakit tersebut juga menyebabkan
pneumonia, yang semakin parah terutama pada umur-umur atau usia yang tua.
"Saya melihat bahwa pada kasus pasien [Covid-19] yang pneumonia berat, respon imunnya
hampir sama dengan respon imun yang digertak oleh virus flu burung," kata Nidom.
"Hipotesis saya, bahwa [respon imun] terhadap Covid itu jauh lebih ringan daripada terhadap
flu burung. Nah karena itu empon-empon jauh lebih baik sekarang dipakai oleh masyarakat
dalam menyiapkan diri berhadapan dengan virus Covid-19."
Nidom mengatakan, penelitian empon-empon untuk mengobati flu burung telah sampai ke uji
praklinis pada tahun 2009. Namun penelitian itu tidak diteruskan, karena proyeknya berubah
fokus pada pengembangan vaksin.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Agus Dwi Susanto, mengatakan pengalaman
pada kasus flu burung belum tentu bisa diterapkan pada Covid-19. "Pada prinsipnya semua
butuh uji klinis untuk membuktikannya," kata Agus.
Menurut Agus, sah-sah saja mengatakan bahwa obat herbal bisa meningkatkan imunitas
karena telah ada cukup banyak riset yang mendukung itu. Tapi bukan berarti bisa melawan
Covid-19.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta para peneliti
yang melakukan studi tentang virus tersebut untuk berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
Ia mengatakan, lembaga riset di bawah Kementerian Kesehatan itu mengampu seluruh peneliti
di Indonesia untuk melakukan penelitian bersama tentang virus Covid-19 termasuk yang terkait
obat dan vaksinnya.
Achmad mengimbuhkan, penelitian mengenai virus Covid-19 dilakukan di Balitbangkes sejalan
dengan pemeriksaan sampel dari pasien suspek.
"Jadi ini bukan pekerjaan yang sepotong-potong ya, ini pekerjaan yang multidimensional dan
sifatnya global. Jadi jangan dianggap bahwa kita cuma periksa thok, nanti setelah meriksa baru
meneliti virusnya. Ini bareng kok simultan."
Dikarenakan belum ada obat khusus untuk Covid-19, kata Achmad, para pasien di rumah sakit
diberikan obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka serta obat untuk meringankan
gejala seperti obat panas dan obat batuk.
Dalam perkembangan terakhir per Minggu (15/3), delapan dari 96 pasien Covid-19 di Indonesia
dinyatakan sembuh.

Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51850170
SUMBER BELAJAR (3)

https://www.alodokter.com/mengetahui-manfaat-vaksin-covid-19-dan-kelompok-
penerima-prioritasnya#:~:text=Seperti%20yang%20disebutkan%20sebelumnya%2C
%20vaksin,gejala%20yang%20berat%20dan%20komplikasi

SUMBER BELAJAR (4)

https://www.sekolahbahasainggris.co.id/5-cara-membuat-poste-inggriscontohnya/

SUMBER BELAJAR (5)


Link bacaan: https://www.kompas.com/covid-19

SUMBER BELAJAR (6)

Link video: https://www.youtube.com/watch?v=uU46SB8V5Fw

Anda mungkin juga menyukai