INFORMASI UMUM :
Nama Adi Dwi Irawan
Sekolah SMKN 1 Sewon
Thn. Pelajaran – Semester 2021/2022 – Semester Genap
Jenjang Sekolah SMK N 1 Sewon
Kelas / Program Keahlian X / Semua Program Keahlian
Alokasi Waktu 540 menit (2xPertemuan @270 menit)
Fase Capaian E
Capaian Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat memahami dan
membuat teks informasi, mendeskripsikan kejadian
dan fenomena, melaporkan percobaan, menyajikan
dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan
menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup
bidang keahliannya. Mereka juga dapat memahami
serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik,
diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual.
Peserta didik menggunakan struktur bahasa untuk
menghubungkan informasi dan ide, memberikan
deskripsi dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan
mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada
bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan
posisinya.
Elemen Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah
Kompetensi Awal Virus
Covid 19
Pengaruh pandemic virus covet 19 pada sector ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan teknologi.
Profil Pelajar Pancasila Kreatif
Bernalar kritis
Sarana dan Prasarana Laptop, PPT/handout, WAG, Google classroom
Target Peserta Didik. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:
Siswa reguler/tipikal
1
KOMPONEN INTI :
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat mengklasifikasikan virus berdasarkan ciri-
ciri yang dimiliki
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses replikasi virus
3. Peserta didik dapat membedakan virus yang merugikan dan
yang menguntungkan
4. Peserta didik dapat menuliskan dalam laporan singkat
mengenai pandemi yang pernah mewabah di Indonesia
5. Peserta didik dapat menjelaskan dampak covid dalam bidang
kesehatan, pendidikan, ekonomi dan teknologi.
Pemahaman Bermakna Virus Covid 19 menimbulkan dampak yang besar pada sector
pendidikan, ekonomi, kesehatan dan teknologi . Dengan ditunjang
dengan dasar pengetahuan tentang virus covid 19 dengan
lingkungan peserta didik dapat ikut serta memberikan ide
bagaimanan meminimalkan dampak yang dihasilkan serta tindakan
langsung untuk mengatasi dampak daari pandemic virus covid 19
sesuai denan jurusannya masing-masing.
Pertanyaan Inti (Pemantik) Apakah kalian pernah sakit dengan gejala batuk, flu, radang, suhu
tubuh tinggi?
Apa yang kalian lakukan apabila menhgalami gejala tersebut?
Bagaimana tindakan kalian jika hasil tes PCR menunjukkan hasil
positif covid 19?
Kelengkapan perangkat Rincian kegiatan pembelajaran, Materi ajar, Lembar kegiatan,
ajar Asesmen, Rubrik penilaian, Pengayaan dan Remedial, Glosarium,
Daftar Pustaka
Kata Kunci Virus , Covit19,
2
5. PROJEK IPAS
1. KELAS X
2. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
6.
DESKRIPSI UMUM
Selama 2 kali pertemuan, peserta didik akan mempelajari teori ciri-ciri virus, struktur virus,
bentuk virus, Replikasi virus, manfaat virus, penyakit yang disebabkan virus, covid19,
dampak pandemic covid19 pada sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan dan teknologi.
Sebelum mempelajari teori tentang virus covid19, guru akan melakukan tes formatif
mengenai teori yang sudah diberikan sebagai paduan pelaksanaan praktek. Pada akhir sesi,
guru akan memberikan assesmen sumatif.
Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan model pembelajaran PjBL dan pendekatan inquiry.
PERSIAPAN
AKTIVITAS
Pertemuan 1 : GC Peserta didik secara mandiri mempelajari ciri-ciri virus, struktur virus,
bentuk virus, Replikasi virus, disesuaikan dengan jurusan masing-masing.
Guru juga memberikan Lembar Kerja Peserta Didik untuk membuat video cara penanganan
limbah dalam skala rumah tangga.
Pertemuan 2 : GC Peserta didik secara mandiri menganalisis teori manfaat virus, penyakit
yang disebabkan virus, covid19, dampak pandemic covid19 pada sektor pendidikan, ekonomi,
kesehatan dan teknologi kemudian dilanjutkan dengan tes sumatif
NOTE:
Alokasi waktu, materi, kegiatan pembelajaran, dan asesmen dapat disesuaikan sesuai kebutuhan
dan karakteristik peserta didik.
3
7. PERTEMUAN 1 DARING (180 MENIT) : WAG, GC
5
Refleksi Lembar Kegiatan
6
8. PERTEMUAN 2 DARING (150 MENIT) : WAG, GC
7
Refleksi Lembar Kegiatan
8
LAMPIRAN MODUL AJAR 1 :
9
Lampiran 1: Makhluk Hidup dan Lingkungan
B. STRUKTUR VIRUS
Virus tidak termasuk sel (aseluler), karena tidak memiliki bagian-bagian sel seperti
dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel-organel lainnya. Partikel
virus yang lengkap disebut virion. Secara umum, struktur virus diwakili oleh
bakteriofag yang berbentuk seperti huruf T.
10
Gambar 3. Struktur Tubuh Bakteriofage
Struktur dari bakteriofag adalah sebagai berikut.
a.
Kepala
Kepala merupakan bagian dalam kepala virus berisi asam nukleat, sedangkan
bagian luarnya diselubungi oleh kapsid. Kepala virus bakteriofag berbentuk
polihedral dengan jenis asam nukleat DNA
b.
Leher
Leher merupakan bagian yang menghubungkan kepala dan ekor. Leher juga
menjadi saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.
c.
Ekor
Ekor merupakan bagian yang berfungsi untuk menempel pada sel inang.
Ekor terdiri atas serabut ekor dan lempeng dasar. Serabut ekor berfungsi
melekatkan diri pada sel inang. Sementara itu, lempeng dasar yang berisi jarum
penusuk berfungsi untuk menginjeksikan DNA ke dalam sel inang.
C. Bentuk virus
Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti batang, bulat, oval (peluru),
filamen (benang), polihedral, dan seperti huruf T.
a. Bentuk batang, misalnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Bentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus
c. Bentuk bulat, misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan Orthomyxovirus.
d. Bentuk filamen (benang), misalnya virus Ebola.
e. Bentuk polihedral, misalnya Adenovirus.
f. Bentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag, yaitu virus yang menyerang bakteri
Escherichia coli.
11
Gambar 4. Macam-macam bentuk virus
D. Replikasi Virus
Proses perkembangbiakan virus ada dua macam, yaitu daur litik dan daur
lisogenik.
1. Daur Litik
Daur litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan dengan daya
infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan daur litik disebut virus
virulen. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk
virion-virion baru. Seluruh tahapan dalam daur litik berlangsung dengan cepat.
Tahapan-tahapan tersebut adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi,
pematangan (perakitan), serta lisis.
a. Adsorpsi
Pada tahap ini, virus akan menempelkan bagian ujung serabut ekornya yang
memiliki reseptor pada sel inang. Tidak semua bagian organel sel bisa ditempeli
oleh virus, sebab virus bukanlah stiker yang bisa menempel di mana saja. Virus
hanya bisa melekat di tempat tertentu saja.
Bagian yang bisa ditempeli virus adalah bagian dinding sel. Hal ini
dikarenakan bagian dinding memiliki protein khusus yang bisa membuat
protein virus melekat. Kalau diibaratkan, penempelan ini sudah mirip gembok
dan kunci, susah dipisahkan dan sangat unik.
Ketika awal menempel, virus akan menghasilkan enzim penghancur yang
disebut dengan lisozim. Enzim inilah yang bisa melelehkan dinding sel inang
dan membuat lubang yang nantinya akan dimasuki oleh virus.
b. Injeksi
Ujung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan membran
sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan asam nukleat miliknya yang
mengandung DNA dan RNA sehingga kapsid virus menjadi kosong (mati).
c. Sintesis dan replikasi
Karena tidak memiliki mesin biosintetik sendiri, maka virus harus
memanfaatkan mesin biosintetik milik inang. Untuk mempertahankan
hidupnya, maka DNA inang akan dimatikan oleh virus dan diganti dengan DNA
virus tersebut.
Jadi jalan hidup virus ini sangat mirip dengan alien. Iya, cerita alien yang sering
kita saksikan di televisi atau film. Alien juga menginvasi tubuh manusia, sama
seperti virus menginvasi sel inang suatu makhluk hidup.
Dalam tahap ini, DNA virus akan bereplikasi atau memperbanyak diri dalam
jumlah yang sangat banyak. Kemudian, DNA virus akan mensintesis protein
memakai enzim dalam sel inang dan ribosom yang nantinya akan dibuat
menjadi kapsid baru.
d. Perakitan
12
Nantinya bagian tersebut akan dirakit menjadi kapsid yang utuh dan siap
untuk diisi dengan DNA virus. Akhirnya, terbentuklah tubuh virus yang baru.
Dalam sekali perakitan, akan muncul 100 hingga 200 virus baru.
e. Lisis
Virus menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim yang dapat merusak dinding
sel inang. Dinding sel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga
sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar
dari sel inang dan menyerang sel inang yang lain.
2. Daur Lisogenik
Daur lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik dibandingkan dengan
daya infeksi virus. Sel inang pada daur ini tidak segera pecah, bahkan dapat
bereproduksi secara normal. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak
menghancurkan sel inangnya. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan
kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag
membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel
anakannya. Profag di dalam sel anakan dapat aktif dan keluar dari kromosom sel
inang untuk masuk ke dalam tahapan-tahapan daur litik. Virus yang dapat
bereproduksi dengan daur litik dan lisogenik disebut virus temperat, misalnya
fag λ.
b. Injeksi
Ujung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan
membran sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan asam nukleat
miliknya yang mengandung DNA dan RNA sehingga kapsid virus menjadi
kosong (mati).
. Penggabungan
Nah, fase ini tidak ada di dalam daur litik. Dalam daur lisogenik, DNA virus akan
bergabung dengan DNA bakteri sehingga membentuk sirkuler yang menyerupai
kalung tanpa ujung dan pangkal.
Jika dilihat seksama, dalam proses replikasi virus ini, DNA yang terbentuk
nampak seperti pilinan benang. Nantinya, DNA inang akan terputus dan DNA
virus menyambung ikatan tersebut dengan DNA virus lainnya.
Proses akhir dari fase penggabungan ini adalah terbentuk sirkuler baru yang
berisikan DN virus. Jadi, di dalam DNA sel inang sudah terdapat DNA virus.
d. Pembelahan
Dalam daur lisogenik, DNA virus melakukan replikasi dengan cara
mengkopi DNA sel inang yang membelah diri. Hal ini dikarenakan
DNA virus sudah menyatu dengan DNA bakteri. Bisa dikatakan DNA
13
virus menjadi non-aktif atau disebut juga dengan profag.
Jadi, jika DNA sel inang yang sudah terinfeksi melakukan pembelahan
diri, maka profag juga akan ikut termultipikasi. Sehingga dalam dua
DNA sel inang yang dihasilkan dari pembelahan tersebut, juga
terdapat DNA virus yang ikut terkopi.
Berapa kali pun DNA sel inang bertambah banyak, maka jumlah DNA
virus akan sama banyak dengan jumlah DNA sel inang. Jadi, jika DNA
sel inang bertambah sebanyak 100, maka jumlah DNA virus juga
menjadi 100.
e. Sintesis
Dalam fase ini, DNA virus mulai beraksi menghancurkan DNA sel yang
ditumpanginya. Hal ini bisa disebabkan profag yang kembali aktif karena
radiasi maupun zat kimia. Dalam fase ini nantinya akan terbentuk kapsid
baru melalui proses sintesis protein.
f. Perakitan
Kapsid yang sudah terbentuk dalam proses sintesis akan dirakit sehingga
membentuk kapsid utuh. Kapsid yang sudah sempurna ini akan bertugas
sebagai selubung virus. Setelahnya,DNA virus yang baru sudah siap untuk
menginvasi dunia luar.
g. Litik
Pada fase terakhir ini, DNA virus yang baru sudah matang dan bisa
menghasilkan enzim lisozim yang dapat meleburkan dinding sel inang.
Dinding yang sudah lebur akan membuka jalan bagi DNA virus untuk keluar
dan kemudian melakukan proses pemultiplikasian virus dari awal lagi.
Jika dilihat dari proses yang sudah dijelaskan di atas, bisa disimpulkan
bahwa proses daur lisogenik lebih panjang dibandingkan dengan daur litik di
dalam replikasi virus. Proses penggabungan dan pembelahan sel merupakan
proses yang membedakan antara kedua daur hidup virus tersebut.
1. Manfaat Virus
Sebagian besar virus memang merugikan karena merupakan parasit intraseluler
obligat pada sel hidup. Akan tetapi, ada beberapa virus yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk
melawan suatu penyakit.
b. Digunakan dalam pembuatan rekayasa genetika, misalnya untuk terapi gen.
c. Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen.
d. Pemberantasan hama tanaman. Misalnya Baculovirus yang digunakan untuk
biopestisida. Biopestisida ini tidak mencemari lingkungan.
e. Produksi interferon, yaitu sejenis senyawa yang mampu mencegah replikasi
virus di dalam sel induk.
f. Pembuatan hormon insulin, yaitu dengan mencangkokkan virus penyebab
kanker pada gen-gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri. Akibatnya, bakteri
tersebut dapat berkembang biak dan memproduksi insulin.
15
Gejala-gejala penyakit campak Jerman adalah munculnya ruam dari kepala
hingga seluruh tubuh selama 2 – 3 hari, sakit kepala, demam ringan, hidung
tersumbat, kelenjar getah bening di leher dan belakang telinga membengkak,
hilang nafsu makan, dan konjungtivitis (infeksi pada kelopak dan bola mata).
Cara penularan campak Jerman antara lain melalui batuk, bersin atau liur
penderita, berbagi makanan dan minuman menggunakan piring dan gelas
yang sama dengan penderita, serta menyentuh mata, hidung, dan mulut
sendiri setelah memegang bendabenda yang terkontaminasi virus rubela.
Pencegahan terhadap rubela dapat dilakukan dengan pemberian vaksin
rubela yang biasanya tergabung dalam vaksin MMR (Measles, Mumps, dan
Rubela), yaitu vaksin untuk campak (measles), gondongan (mumps), dan
rubela.
e. Herpes simpleks
Herpes simpleks adalah penyakit yang menyerang kulit dan selaput lendir.
Herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV-1) dan HSV-2.
Gejala penyakit ini adalah timbulnya gelembung-gelembung (vesikula) kecil
yang mudah pecah. Infeksi pertama biasanya bersifat setempat dan
cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil.
Virus herpes dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penularan herpes dapat melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal
dari gelembung-gelembung yang pecah. Selain itu, juga dapat ditularkan
melalui hubungan seksual. Pada bayi virus tersebut tidak akan keluar dari
tubuh dan tetap laten di dalam sel-sel saraf. Herpes dapat menyerang bagian
bagian tubuh seperti mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang-
kadang otak.
f. Gondongan
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh Paramyxovirus. Virus ini
menyerang kelenjar parotis (kelenjar ludah) dan menyebabkan
pembengkakan pada kelenjar tersebut. Gejala-gejala penyakit ini adalah
demam hingga suhu tubuh mencapai 39,5oC, sakit kepala, nyeri pada
anggota gerak dan otot, serta timbulnya pembengkakan di belakang kelenjar
parotis yang berdekatan dengan telinga karena adanya peradangan akibat
infeksi. Pembengkakan dan rasa nyeri semakin terasa jika menelan makanan
yang bersifat asam. Gondongan dapat ditularkan melalui kontak langsung
dengan penderita, yaitu melalui ludah, urine, dan muntahan. Gondongan
dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, dan
Rubela).
i. Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh Poliovirus yang
menyerang susunan saraf pusat. Kelumpuhan dapat terjadi jika virus ini
menyerang selaput otak (meninges) dan sumsum tulang belakang. Polio
umumnya diderita oleh anak-anak. Virus polio dapat hidup di air selama
berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum.
Selain itu, penularan juga dapat melalui makanan yang tercemar oleh feses
penderita, peralatan makan, bahkan ludah. Replikasi virus polio terjadi di
dalam saluran pencernaan. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan
dengan pemberian vaksin Salk.
j. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus
chikungunya genus Alphavirus dari famili Togaviridae. Virus ini ditularkan
melalu i gigitannyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala yang
dirasakan penderita mirip dengan gejala demam berdarah, yaitu demam
disertai nyeri yang hebat pada persendian tangan dan kaki, hingga
menyebabkan kelumpuhan sementara
k. Ebola
Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini
menyerang sel darah putih makrofag, jaringan fibroblas, dan kemudian
menyebar ke organorgan tubuh. Virus ebola dapat menyebabkan
pendarahan dan kematian pada penderitanya. Oleh karena itu, virus ini
dianggap sebagai virus yang paling mematikan saat ini. Gejala awal yang
timbul mirip dengan gejala influenza yang muncul 3 hari setelah terjadi
infeksi, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan nafsu makan
menghilang. Kemudian, virus bereplikasi dan menyerang darah. Sel darah
17
yang mati akan menyumbat kapiler darah dan menyebabkan kulit memar,
melepuh, bahkan larut seperti kertas basah. Pada hari ke-6, darah akan
keluar dari telinga, hidung, dan mata penderita. Selain itu, penderita juga
akan memuntahkan cairan hitam yang merupakan jaringan tubuh yang
hancur. Pada hari ke-9, biasanya penderita mengalami kematian. Penularan
ebola dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita,
seperti darah, feses, urine, ludah, dan keringat.
n. Demam berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(Flavivirus) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam berdarah
ini adalah demam, tubuh menggigil, sakit kepala, timbul rasa sakit pada
punggung sendi, otot, dan bola mata. Suhu tubuh penderita akan kembali
normal setelah 5 – 6 hari dan akan meningkat kembali sekitar 5 – 8 hari
kemudian. Selanjutnya, akan timbul bercak-bercak merah di kulit yang
berlangsung selama 24 – 72 jam. Setelah itu, terjadi penurunan kadar
trombosit dalam darah dan kondisi yang paling parah adalah terjadinya
pendarahan yang dapat menyebabkan kematian. Demam berdarah
merupakan penyakit epidemi (wabah) di Filipina, India, dan Indonesia
dengan tingkat kematian mencapai 5 – 10%.
o. Hepatitis
Hepatitis adalah virus yang menyebabkan gangguan fungsi hati dan saluran
empedu. Hepatitis dapat menimbulkan kematian. Ada beberapa tipe
hepatitis, yaitu sebagai berikut.
1.) Hepatitis A, disebabkan oleh HAV dari genus Heparnavirus.
2.) Hepatitis B, disebabkan oleh HBV dari genus Orthoheparnavirus.
3.) Hepatitis C, disebabkan oleh HCV dari genus Hepacivirus.
4.) Hepatitis D, disebabkan oleh HDV dari genus Deltavirus.
5.) Hepatitis E, disebabkan oleh HEV dari genus Herpesvirus.
18
Penularan virus hepatitis dapat melalui cairan tubuh atau peralatan makan
dan minum penderita.
b. Rabies
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh Rhabdovirus. Rabies merupakan
infeksi akut pada susunan saraf pusat hewan dan dapat menular ke manusia
melalui gigitan atau air liur hewan penderita seperti anjing, kucing, kelinci.
c. Tumor (kutil)
Tumor adalah penyakit yang menyerang sel epitel kulit dan membran
mukosa. Penyakit ini dapat diderita oleh hewan seperti ayam atau sapi. Pada
ayam, tumor disebabkan oleh virus RSV (Rous Sarcoma Virus), sedangkan pada
sapidisebabkan oleh Bovine papillomavirus.
20
Lampiran 2 : Lembar Kerja Peserta Didik sebagai Asesmen Formatif 1 (Pertemuan 1)
Jurusan BOGA
Jurusan UPW
Jurusan TKJ
No Kegiatan Nilai
1 Ketepatan waktu pengumpulan 1
2 Durasi (30 detik) 1
3 Kesesuaian Tema 1
4 Identitas Diri 1
5 Salam pembuka 1
6 Langkah jelas 1
7 Salam Penutup 1
8 Kata-kata Mutiara 1
9 Video Editing 1
10 Backsound 1
21
Lampiran 4 : Asesmen Sumatif (Pertemuan 2)
Asesmen Diagnostik
Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan konsep usaha dalam bidang
keilmuan IPA dengan bahasa nya sendiri.
Peserta didik dapat mengkatagorikan macam macam
perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari yang sering
ditemui.
Peserta didik dapat menghitung energi mekanik dan energi
potensial dari soal cerita.
Peserta didik dapat menganalisis perubahan energi dari suatu
peristiwa nyata.
Peserta didik dapat mepertimbangan sumber energi alternatif
apa yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas peserta didik selama belajar di 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?
rumah 2. Apakah kamu memiliki waktu yang cukup untuk belajar?
3. Sebutkan hal yang menyenangkan selama belajar dari rumah.
4. Sebutkan hal yang tidak menyenangkan selama belajar dari
rumah.
5. Pembelajaran yang seperti apa yang kamu harapkan?
6. Apa saja kesulitan yang kamu hadapi selama belajar dari
rumah?
Sarana prasarana pendukung yang dimiliki 1. Piranti apa yang kamu gunakan selama belajar dari rumah?
peserta didik di rumah HP atau laptop?
2. Apakah di rumahmu memasang Wifi?
3. Apakah kamu sering terkendala sinyal?
22
4. Apa saja kendala terkait sarana prasarana yang kamu alami
selama belajar dari rumah?
Aktifitas di rumah yang mendukung minat 1. Apakah kamu memiliki sosial media? Jika iya, sebutkan.
dan bakat peserta didik 2. Mengapa kamu menyukai sosial media tersebut?
3. Apakah kamu sering memposting sesuatu dalam sosial
mediamu? Jika iya, berupa tulisan, atau kreasi seni (infografis,
lagu, tari, dll), atau konten video?
4. Seberapa sering kamu mengakses sosial media dalam satu
hari?
5. Berapa jam biasanya kamu mengakses sosial mediamu?
6. Apakah kamu memiliki teman orang asing?
7. Seberapa sering kamu menggunakan Bahasa Inggris dalam
unggahan di sosial mediamu?
8. Apa hobimu?
9. Apakah ada dari hobimu yang berhubungan dengan bahasa
Inggris? Jika ada, sebutkan.
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?
23
Lampiran 9: Pengayaan dan Remedial
24
Lampiran 11: Daftar Pustaka
25