GEOMETRI
Garis dan bidang merupakan salah satu contoh dari istilah tak
terdefinisikan yang menjadi pijakan awal dari geometri, sehingga konsep garis
dan bidang digunakan dalam geometri. Misalnya adalah perpotongan kubus, balok
dan lain sebagainya merupakan kumpulan dari bidang – bidang. Dari contoh
diatas dapat dipahami bahwa garis dan bidang merupakan faktor dasar geometri,
tentunya dengan tidak melupakan bahwa titik juga merupakan dasar geometri.
1. Titik
2. Garis
a) b) c) d)
Segitiga merupakan suatu gambar yang dibatasi oleh tiga garis lurus
dan memiliki jumlah sudut didalamnya selalu 180°. Segitiga terdiri dari
segitiga siku – siku, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga
sebarang,
5. Lingkaran
6. Ruang
Ruang adalah suatu tempat atau lokasi yang dibatasi oleh permukaan
dan mempunyai isi atau volume. Bangun ruang sering juga disebut bangun 3
dimensi karena memiliki 3 komponen utama yaitu rusuk, sisi dan titik sudut.
Beberapa contoh bangun ruang seperti :
a) Prisma
b) Limas
c) Silinder
d) Bola
e) Kerucut
f) Balok
g) Kubus
h) Torus
Menghitung Luas dan Keliling Bidang Dua Dimensi
Object Formula
Persegi panjang
Luas = 𝑝 x 𝑙
𝑝
𝑙 Keliling = 2 ( 𝑝 + 𝑙 )
Persegi
Luas = s x s
s
Keliling = 4s
s
Segitiga Luas = 1/2 ( a x t )
Keliling = a + b + c
b t
Jajar genjang a
c
Luas = a x t
t b
a
Keliling = 2 ( a + b )
Trapesium
d b c
Luas = 1/2 ( a + b ) t
a
Keliling = a + b + c + d
Lingkaran
Luas = πr2
r Keliling = 2πr
Elips
Luas = πab
b
a
Keliling = π ( a + b )
34
Menghitung Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
Object Formula
Balok
Volume = 𝑝 x 𝑙 x t
Kubus
)
Volume = s)x s x s
Luas permukaan = 6s2
Silinder
Volume = πr2 x t
Bola
Volume = 4/3 πr3
Kerucut
Volume = 1/3 πrh
35
3.2 Grafik Fungsi
Contoh :
3.3.1 Trigonometri
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonon dan metria.
Trigonon berarti segitiga dan metria berarti ukuran. Seperti juga arti kata
trigonometri, telah kita ketahui bahwa rumus – rumus trigonometri berasal dari
perbandingan pada suatu segitiga siku – siku.
a c
Y Z
Penyelesaian :
Dengan rumus phytagoras :
Maka diperoleh :
Berikut adalah tabel nilai sudut istimewa dan sudut lain yang berelasi :
Tabel 3.1 Nilai trigonometri sudut istimewa
Pada Tabel 3.2 terlihat bahwa sinus akan berubah menjadi cosinus,
cosinus berubah menjadi sinus, dan tangen berubah menjadi cotangen bila sudut
yang berelasi 90° atau 270°. Dan akan tetap jika sudut berelasi 180° dan 360°.
Adapun nilai positif atau negatifnya tergantung dari berada di kuadran berapa
sudut yang akan dicari.
3.3.2 Hubungan Koordinat Kartesius Dengan Koordinat Polar
r y
0 x X
Penyelesaian :
Jadi koordinat kutub dari P (6,8) adalah P (10, 40°)
Penyelesaian :