Anda di halaman 1dari 4

REKAMAN MASING-MASING BAGIAN

1. Untuk langkah yang pertama adalah kita siapkan terlebih dahulu file kawasan
penelitian dan titik hujan dalam bentuk format .shp (shapefile). Dan data yang kami
gunakan adalah data curah hujan dari Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, yang
kami unduh dari halaman website Internet.
2. Jika sudah menyiapkan filenya, kita buka aplikasi ArcMap nya dengan simbol
seperti ini.
3. Ini adalah tampilan awal ArcMap pada ArcGis 10.8.
4. Untuk tahapan yang selanjutnya yaitu memasukan file sudah kita siapkan tadi
(Dalam format .shp), caranya dengan klik kanan pada bagian tabel Layer dan pilih
Add Data.
5. Setelah masuk ke tampilan Add Data, kita pilih file yang sudah kita download (Disini
Kelompok kami nama filenya ADMINISTRASI_KECAMATAN.shp) dan klik Add.
Maka tampilannya akan seperti ini.
6. Dipeta ini kan masih belum ada nama daerahnya, bagaimana cara menampilkan
namanya? Kita klik kanan pada bagian tabel ADMINISTRASI_KECAMATAN dan
pilih Properties.
7. Jika sudah masuk ke tampilan Properties, kita cari yang namanya Label. Pada
menu Label ini ada yang namanya Label Features In This Layer, kita beri centang.
Dan untuk Label Field nya kita cari nama WADMKK. Jika sudah kita klik OK.
8. Nah nama daerahnya sudah muncul, untuk yang selanjutnya yaitu kita
memasukkan data curah hujannya. Dengan cara, cari menu ArcToolbox di bagian
atas dengan simbol seperti ini. Jika sudah muncul, kita klik ikon plus pada
Conversion Tools lalu klik lagi tanda Plus pada Excel, setelah itu klik Excel To
Table.
9. Pada tampilan Excel To Table ini kita cara nama Input Excel File dan kita klik ikon
yang bersimbol seperti ini. Jika sudah masuk, kita bisa memasukkan data curah
hujannya yang berformat Excel (Kelompok kami namanya Curah Hujan Kebumen),
klik Open setelah itu kita Klik OK.
10. Selanjutnya kita akan memunculkan titik koordinat dengan cara klik kanan pada
tabel CurahHujanKebumen dan pilih Display XY Data.
11. Ditampilan Display XY Data ini kita cek kembali, apakah Coordinate Systemnya
sudah menggunakan WGS 1984 atau belum. Jika sudah kita klik OK.
12. Di peta ini kan titik stasiun hujannya kurang jelas, untuk memperjelasnya kita klik
ikon ini dan rubah menjadi Circle 2 dengan warna merah dan size 15, lalu klik OK.
Maka tampilannya akan berubah seperti ini.
13. Untuk tahap berikutnya yaitu menampilkan Stasiun Hujan dengan cara klik kanan
pada tabel CurahHujanKebumen dan pilih Data lalu Export Data. Jika ingin
merubah namanya pada Output tinggal rubah saja, disini kami tidak merubahnya
dan klik OK.
14. Selanjutnya kita membuat poligon thiessennya dengan cara cari ikon Search diatas
dengan simbol berikut. Jika sudah kita ketikan thiessen dan pilih yang paling atas,
yaitu Create Thiessen Polygon.
15. Jika sudah masuk kedalam Create Thiessen Polygon, pada bagian Input Features
kita klik ikon ini dan pilih Export_Output.
16. Lalu kita ke Environment, dan cari Processing Extent. Pada bagian Extent kita cari
Same as layer ADMINISTRASI_KECAMATAN dan klik.
17. Untuk yang selanjutnya yaitu scroll kebawah dan cari Raster Analysis. Dan pada
bagian Masknya kita pilih ADMINISTRASI_KECAMATAN dan klik OK. Lalu OK
lagi. Maka tampilannya akan berubah seperti berikut.
18. Sekarang kita akan memotong sesuai dengan luas administrasi kecamatannya
dengan cara ke menu Geoprocessing dan pilih Clip.
19. Jika sudah masuk ke Clip, untuk Input Features nya kita pilih
Export_Output_CreateThiessen. Untuk Clip Features nya kita pilih
ADMINISTRASI_KECAMATAN. Jika sudah kita klik OK. Nah tampilannya akan
berubah seperti berikut.
20. Untuk menghilangkan bagroundnya kita hilangkan centang pada
Export_Output_CreateThiessen yang di bawah.
21. Selanjutnya yaitu memasukkan data curah hujan pada atribute dengan cara klik
kanan pada tabel Export_Output_CreateThiessen yang atas dan pilih Joint And
Relates, klik Join.
22. Setelah masuk ke tampilan Join, pada bagian Choose the field in this layer yang
atas ini, kita cari Input_FID, lalu klik OK.
23. Untuk menampilkan data curah hujannya kita klik kanan pada tabel
Export_Output_CreateThiessen yang atas lalu pilih Open Attribute Table, maka
tampilannya seperti berikut.
24. Langkah yang selanjutnya adalah klik kanan lagi pada tabel
Export_Output_CreateThiessen yang atas lalu pilih Properties.
25. Pada tampilan Properties kita cari Symbology dan klik Categories, jika Color Rump
nya ingin di rubah tinggal pilih saja. Jika sudah kita klik Add Values dan klik OK.
Maka tampilannya akan berubah seperti ini.
26. Agar tampilan administrasinya terlihat, kita pindahkan ke atas dengan cara klik icon
dengan simbil ini, dan kita naikkan di bawah tabel CurahHujanKebumen. Maka
tampilannya seperti ini.
27. Kita rubah warnanya terlebih dahulu dengan klik ikon ini, rubah ke Hollow dan
Outline Colornya rubah menjadi Grey (70%). Lalu klik OK.
28. Dan berikut adalah tampilan akhir peta Curah Hujan Kecamatan Kebumen Jawa
Tengah metode Polygon Thiessen.

29. Untuk yang selanjutnya adalah kita menghitung luasannya, dengan cara klik kanan
pada tabel ADMINISTRASI_KECAMATAN lalu klik Open Attribute Table.
30. Untuk menambahkan Field, kita klik ikon dengan simbol berikut dan pilih Add Field.
31. Pada tampilan Add Field ini dibagian Name kita ketikkan Luas. Dan untuk typenya
kita rubah menjadi Double. Kenapa Double? Karena untuk menampilkan angka
desimal dibelakang koma, setelah itu kita klik OK.
32. Jika sudah muncul Field Luas nya, kita klik kanan pada bagian Luasnya dan pilih
Calculate Geometry.
33. Dimenu Calculate Geometry ini kan kita menggunakan Area, namun masih
Disable.
34. Untuk itu kita rubah Coordinate Systemnya dari WGS-1984 menjadi WGS 1984
UTM Zone 49S, dengan cara kita pergi ke bagian tabel layer lalu klik kanan dan
pilih Properties.
35. Setelah masuk ke menu Properties kita pilih Coordinate System dan rubah WGS
1984 menjadi WGS 1984 UTM Zone 49S dan klik OK. Kenapa menggunakan Zone
49S? Karena di dalam peta, Kabupaten Kebumen berada pada Zona 49. Seperti
gambar berikut.
36. Setelah itu kita masuk lagi ke Open Attribute Table lagi dan klik kanan pada bagian
luasnya, kita pilih Calculate Geometry lagi.
37. Pada Calculate Geometry ini di bagian Property nya sudah ada Area dan kita pilih.
38. Dan pada Units nya kita rubah menjadi Hectares [ha] dan klik OK.
39. Jika sudah muncul angka luasnya kita kembalikan lagi Coordinate Systemnya
menjadi WGS 1984 kembali.
40. Dengan cara klik kanan lagi pada bagian tabel Layer dan pilih Properties lalu pilih
Coordinate Systemnya menjadi WGS 1984. Jika sudah kita klik OK.
41. Dan berikut adalah tampilan Luasan pada peta Curah Hujan Kabupaten Kebumen
Jawa Tengah metode Polygon Thiessen menggunakan Aplikasi ArcGis.

Anda mungkin juga menyukai