Anak panah dan busurnya disiapkan, ketapel raksasa diisi bola api. Para prajurit
infanteri merapatkan tameng, mengenggam erat tombak dan menghunus pedang
pendek dari sarungnya. Usai memberi instruksi pada pasukan infanteri, Maximus
naik kuda, bergerak memutar memimpin pasukan kavaleri untuk menyergap kaum
Barbar dari belakang. Begitu aba- aba “serang” dikumandangkan, ribuan anak
panah, ratusan bola api menyembur kaum Barbaryang memekik maju menyerang
pasukan Romawi. Dua bala tentara bertempur dalam gelapnya pagi buta, saling
memotong, mengayunkan pedang, kapak, dan apa pun yang bisa membuat lawannya
terjungkal mati. Maximus dengan ratusan pasukan kudanya menembus gelapnya
hutan, menyerang kaum Barbar dari belakang. Taktik Supit Urang (jepitan udang)
membuat kaum Barbar kacau dan habis dibantai legiun Romawi di perbatasan utara
Imperium Romawi, di daerah Austria sekarang
FILOSOFI TERAS IV
ini.