NOMOR : 0025.SPK/DAN.01.02/C02060000/2022
27 Juni 2022
TENTANG PEKERJAAN :
PENGADAAN JASA PEMBAHARUAN KCT/KRN ULP CIREBON KOTA
ANTARA
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK DISTRIBUSI JAWA BARAT
UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN CIREBON
DENGAN
PT SANTOSA ASIH JAYA
Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh
dua, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Kedua Belah Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sesuai dengan :
1. Nota Dinas Permohonan Proses Pengadaan Barang Jasa No.
0425/DAN.01.02/Manager/2022, Tanggal 14 Juni 2022.
2. Rencana Kerja dan Syarat - Syarat No. 0049.RKS/PPPBJ/02060000/2022,
Tanggal 10 Juni 2022.
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan No.
0049.AANWJING/DAN.01.02/C02060000/2022, Tanggal 21 Juni 2022.
Pasal 1
SUMBER DANA
ANGGARAN OPERASI AGA
Pos 54
Program Administrasi Niaga
Tahun 2022
Pasal 2
PEKERJAAN
PENGADAAN JASA PEMBAHARUAN KCT/KRN ULP CIREBON KOTA
LOKASI :
PT. PLN (Persero) UP3 Cirebon
Pasal 3
HARGA BORONGAN
Kedua Belah Pihak sepakat bahwa untuk harga pekerjaan tersebut sebesar :
Rp. 185.107.624,-
terbilang : Seratus delapan puluh lima juta seratus tujuh ribu enam ratus dua
puluh empat rupiah
Harga tersebut sudah termasuk PPN 11 %
Dengan rincian tercantum pada lampiran SPK dan tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perintah Kerja ini.
Pasal 4
DIREKSI PEKERJAAN DAN DIREKSI PENGAWAS
Direksi Pekerjaan adalah MB TE LISTRIK PT. PLN (Persero) UID Jawa Barat UP3
Cirebon.
Pengawas Pekerjaan adalah SPV TE Listrik UP3 Cirebon dan SPV TE ULP Cirebon
Kota.an SPV TE.
3. Pembayaran dilakukan melalui Rekening Bank Pihak Kedua yaitu : Bank BRI
Jakarta Kantor Cabang Khusus No. Rekening 0206010001573300 a.n PT
SANTOSA ASIH JAYA.
Pasal 6
SYARAT – SYARAT MUTU PEKERJAAN
Pihak Kedua wajib :
Pasal 8
WAKTU PENYERAHAN PEKERJAAN
Pihak Kedua sanggup menyerahkan seluruh pekerjaan & administrasi Pihak Pertama
selambat - lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal ditandatanganinya
Surat Perintah Kerja ini. Adapun waktu penyerahan pekerjaan berakhir pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 25 September 2022
Pasal 9
MASA PEMELIHARAAN DAN JAMINAN PEMELIHARAAN
Pasal 10
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN PEKERJAAN
Pasal 11
CLAIM
Pihak Keduatidak dapat menuntut kenaikan harga sebagai akibat apapun, kecuali
terdapat ketentuan dari Pemerintah mengenai penyesuaian harga akibat tindakan
Pemerintah dalam bidang moneter.
Pasal 13
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PENDAPAT
PASAL 15
INTEGRITAS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. Sehubungan dengan Perjanjian dan hal-hal, dokumen-dokumen,
kegiatan – kegiatan, dan transaksi-transaksi yang dimaksud dalam atau terkait
dengan Perjanjian ini PARA PIHAK menyepakati tidak akan melakukan tindakan-
tindakan yang mengakibatkan terjadinya ketidakwajaran dalam pelaksanaan
Paraf Pihak Pertama
Paraf pihak kedua
Halaman 7 dari 7
Perjanjian ini termasuk namun tidak terbatas pada tindakan penipuan,
penggelapan, pemerasan, kolusi, penyuapan, gratifikasi, korupsi, kecurangan,
pemalsuan dan tindakan lain yang tidak sesuai dengan etika bisnis yang baik
serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
termasuk mengenai pemberantasan tindak pidana korupsi, pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang, penerapan praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk
peraturan yang mengatur mengenai tata kelola anti penyuapan yang berlaku di
lingkungan PIHAK PERTAMA.
2. PARA PIHAK menyepakati bahwa Perjanjian ini dilaksanakan dengan itikad
baik, tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi keinginannya, menerima serta bertanggungjawab atas segala
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK,
menghindari serta mencegah terjadinya konflik kepentingan (conflict of interest),
menghindari serta mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, dan tidak
menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui
atau patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini
3. PIHAK KEDUAmenyatakan, menjamin dan berkomitmen kepada PIHAK
PERTAMA bahwa dalam melaksanakan Perjanjian akan mematuhi ketentuan
hukum yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada peraturan perundang-
undangan terkait anti korupsi, anti pencucian uang serta kebijakan PIHAK
PERTAMA mengenai anti-fraud dan tata kelola anti-penyuapan seperti :
a) Menerapkan 4 No’s :
i. No bribery, menghindari suap menyuap dan pemerasan,
ii. No gift, menghindari hadiah atau gratifikasi yang bertentangan
dengan peraturan yang berlaku,
iii. No kickback, menghindari komisi, tanda terima kasih baik dalam
bentuk uang atau bentuk lainnya,
iv. No luxurious hospitality, menghindari jamuan yang berlebihan;
b) Mengikuti prosedur uji kelayakan berbasis integritas (integrity due diligence)
yang diterapkan PLN;
c) Mengikuti program sosialisasi sistem manajemen anti-penyuapan yang
dilaksanakan PIHAK PERTAMA yang dapat diwakili oleh pegawai pihak
PIHAK KEDUAyang ditunjuk untuk mewakili perusahaan PIHAK KEDUA;
d) Menandatangani dan melaksanakan pakta integritas PIHAK KEDUA;
e) melaporkan insiden fraud melalui Whistle Blowing System PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA akan melakukan audit terkait tagihan pembayaran dan
dokumen pembukuan serta pencatatan PIHAK KEDUAketika terdapat
indikasi ketidakwajaran berupa overcharge atau overprice dari tagihan
yang disampaikan oleh PIHAK KEDUAkepada PIHAK PERTAMA, dimana
Pasal 16
PEMUTUSAN SURAT PERINTAH KERJA
Pihak Pertama mempunyai hak untuk memutuskan Surat Perintah Kerja ini apabila :
PASAL 17
KEWAJIBAN TERMINASI DALAM KONTRAK
1. Selain wanprestasi yang diatur dalam Perjanjian maka setiap wanprestasi yang
dilakukan PIHAK KEDUAakan mengikuti ketentuan dibawah ini. Setiap peristiwa
sebagai berikut merupakan suatu peristiwa wanprestasi PIHAK, yaitu :
a) Peristiwa Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diperbaiki oleh PIHAK
KEDUAadalah sebagai berikut:
I. PIHAK KEDUAterbukti melakukan tindak pidana antara lain adanya
pemalsuan surat/dokumen, praktek korupsi, penyuapan, pemberian
gratifikasi, persekongkolan, kecurangan dan pemalsuan yang
berkaitan dengan proses pengadaan, pelaksanaan Perjanjian dan
pelaksanaan Pekerjaan.
2. Dalam hal terjadi Peristiwa Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diperbaiki oleh
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan pencairan Jaminan
Pelaksanaan dan mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan surat
pengakhiran Perjanjian kepada PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal terjadi Peristiwa Wanprestasi yang Dapat Diperbaiki oleh PIHAK
KEDUAsebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini, PIHAK PERTAMA berhak
mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan surat peringatan, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) PIHAK PERTAMA akan memberikan peringatan tertulis pertama kepada
PIHAK KEDUAdengan perintah pemulihan wajib diselesaikan oleh PIHAK
KEDUAdalam waktu 10 Hari Kalender setelah tanggal diterimanya
peringatan PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUAdan PIHAK
KEDUAwajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang wajib dilengkapi
dengan bukti pendukung kepada PIHAK PERTAMA bahwa pemulihan
PASAL 18
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
PASAL 19
KETENTUAN LAIN
1. Apabila terdapat suatu ketentuan dalam Surat Perintah Kerja ini yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
dinyatakan batal oleh Hakim, maka Surat Perintah Kerja ini tidak batal secara
keseluruhan, akan tetapi PARA PIHAK dengan itikad baik akan berunding untuk
melakukan perbaikan atas ketentuan tesebut sesuai dengan maksud dan tujuan
dibuatnya Surat Perintah Kerja ini.
Masing-masing PIHAK dengan itikad baik akan melakukan tindakan yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar maksud dan
tujuan diadakannya Surat Perintah Kerja ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua)
diantaranya dibubuhi Meterai secukupnya serta mempunyai kekuatan hukum yang
sama, 1(satu) rangkap untuk masing- masing Pihak dan berlaku sejak ditanda-
tangani kedua belah pihak pada tanggal tersebut diatas.