Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembuatan Garam Dengan Multiple Effect

Evaporator

Pada proses ini biasanya digunakan saturated brine (leburan garam jenuh) alami, yang
terkandung didalam tanah atau danau. Saturated brine dapat juga diperoleh dari hasil
samping produksi natrium carbonate dengan proses Solvey.
Pertama-tama saturated brine (leburan garam) dari air dalam tanah dengan kadar H2S
yang terlarut dalam garam NaCl maksimum 0.015%. Perlakuan pendahuluan dari bahan
baku brine adalah dengan aerasi untuk menghilangkan kandungan hidrogen sulfide.
Penambahan sedikit chlorine dimaksudkan untuk mempercepat penghilangan H2S dalam
brine. Brine setelah proses aerasi, kemudian diumpankan dalam tangki pengendap untuk
mengendapkan lumpur atau solid yang tidak diinginkan seperti kalsium, magnesium dan ion
besi. Pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan brine
sehingga didapat larutan garam. Setelah proses pengendapan, kemudian larutan garam
dipekatkan pada evaporator multi efek. Larutan garam pekat kemudian dicuci dengan brine
untuk memurnikan garam. Larutan garam kemudian difiltrasi pada filter untuk proses
pemisahan garam dan larutan brine. Garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium
yodat untuk penambahan kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan sodium
chloride. Sodium chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan dipasarkan.
Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,8%.

Proses dengan multiple effect evaporation merupakan proses yang paling klasik untuk
produksi garam. Jumlah evaporator yang diterapkan bervariasi antara 2, 6, mungkin 7.
Sedangkan langkah-langkah prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Umpan yang berupa larutan NaCl 26% dipanaskan terlebih dahulu di preheater.
b. Larutan NaCl yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam evaporator 5 tahap. Evaporator
divakumkam sehingga dari satu evaporator ke evaporator berikutnya titik didihnya semakin
menurun. Di evaporator larutan garam dipanaskan dengan steam.
c. Uap yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan lagi untik proses penguapan di
evaporator berikutnya.
d. Dari evaporator dihasilkan slurry garam yang selanjutnya dialirkan ke alat sentrifugasi.
e. Di alat sentrifugasi kristal garam terpisahkan dari air namun masih basah.
f. Garam yang basah tersebut dikeringkan lalu dipak dan siap dikeringkan.

Anda mungkin juga menyukai