Anda di halaman 1dari 3

MAPEL BISNIS ONLINE

KELAS XI BDP
BAB 3
SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZATION

Dengan memahami apa definisi SEO itu, istilah dan terminologi, dan definisi-definisi SEO di
atas, maka Anda bisa membuat definisi bebas mengenai SEO, namun tetap mengingat dan
memahami definisi SEO secara umum misalnya dari Wikipedia berbahasa Inggris.

Salah satu definisi apa SEO itu secara bebas misalnya: “semua usaha yang diperlukan agar
sebuah situs web atau sebuah halaman web dapat muncul di SERP untuk setiap keyword
yang ditargetkan”.

Selamat mencoba! 🙂

1.2 Apa Tujuan SEO?

Jika Anda sudah melakukan optimisasi mesin pencari terhadap situs Anda seperti ilustrasi
www.denahajiumroh.com di atas, maka tentunya akan lebih banyak klik (atau kunjungan) dari
para pengguna internet ke situs Anda tersebut, dibandingkan jika situs Anda tidak muncul di
halaman 1 hasil pencarian mesin pencari. Frekuensi atau intensitas klik atau trafik
kunjungan (atau trafik saja) para pengguna internet terhadap hasil pencarian dari mesin pencari
(misalnya Google), dapat dianalisa dengan peta panas klik (click heatmap atau bisa disebut
dengan heatmap saja), seperti gambar berikut ini (disebut Google heatmap atau Google SERP
heatmap).

Perhatikan bahwa mayoritas klik pengguna akan banyak berada di separuh halaman pertama
atas (upper fold), yaitu bagian halaman yang langsung terlihat oleh pengguna tanpa harus
menggulung (scroll) atau klik untuk melihat separuh halaman bagian bawah.

Sebagaimana namanya, “kata KUNCI“ memainkan peranan utama dalam dunia per-SEO-an.
Apa pasal?

Kalau saya tanya Anda apa yang dilakukan oleh pengguna internet untuk mencari sesuatu di
internet, maka kemungkinan besar Anda akan menjawab “kata, frase, atau kalimat yang
diketikkan di kotak mesin pencari”, misalnya Google. Seperti gambar berikut ini:

Maka dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kata, frase, atau kalimat tersebut adalah
representasi dari pikiran, ide, pertanyaan, atau rasa ingin tahu dari pengguna mesin
pencari tersebut, lalu diketikkan di kotak pencarian di atas.
Sungguh menakjubkan!

Tapi memang sudah sewajarnya karena selain kata sebagai representasi pikiran, ide, atau rasa
ingin tahu, selain bisa diucapkan, juga bisa dituliskan. Sehingga disebutlah kata yang menjadi
representasi pikiran/ide/pertanyaan/rasa ingin tahu tersebut sebagai kata KUNCI.

Maksud riset kata kunci ini adalah agar Anda mengetahui kata, frase, atau kalimat apa yang
paling sering digunakan di mesin pencari terkait dengan produk, jasa, atau informasi
yang Anda tawarkan di situs web Anda. Jika misalnya Anda memiliki agen perjalanan
umroh, maka Anda harus mengetahui setiap kata, frase, dan kalimat terkait layanan perjalanan
umroh yang paling banyak dipakai di pencarian. Misalnya jika untuk pencarian paket umroh
pada tahun 2017 didapat kata kunci umroh 2017 yang paling sering dipakai oleh para pengguna
internet, maka Anda harus memastikan halaman web terkait di situs Anda memiliki elemen-
elemen web yang mengandung frase “umroh 2017” (tanpa tanda petik) ini.

Biasanya kata kunci untuk sebuah halaman web sekitar 1 – 3 kata kunci saja. Satu kata kunci
utama dan yang lainnya adalah kata kunci tambahan. Misal dalam contoh ini: umroh 2017
adalah kata kunci utama, sedangkan umroh 2017 jakarta dan umroh murah 2017 adalah dua
kata kunci tambahan atau kata kunci pendukungnya (sering juga disebut kata kunci turunan
karena biasanya kata kunci tambahan atau kata kunci pendukung ini diambil dari kata kunci
utama).

2.1 Alat-alat Untuk Melakukan Riset Kata Kunci

Alat untuk melakukan riset kata kunci yang umum dan gratis adalah Google Keyword Planner
dan Google Trends. Selain itu tersedia juga perangkat bantu tambahan lain yang juga gratis
seperti Ubersuggest dan Soovle. Untuk lebih detailnya mengenai riset kata kunci, akan
dituliskan di artikel tersendiri mengenai riset kata kunci SEO. (Misalnya seperti pembahasan di
artikel ini.)

2.2 Tujuan Melakukan Riset Kata Kunci

Inti tujuan dari melakukan riset kata kunci adalah Anda bisa menemukan kata-kata (yang
dalam SEO disebut dengan kata kunci-kata kunci) yang paling cocok menggambarkan
produk atau jasa di situs web Anda yang paling sering digunakan oleh para pengunjung
di internet untuk mencari produk atau jasa sejenis. Inilah tujuan utama melakukan riset kata
kunci.

Catatan: Proses selanjutnya kata kunci-kata kunci hasil riset ini nanti harus diletakkan di
beberapa elemen penting di situs atau halaman web Anda dan didapatkan sebagai teks jangkar
dari tautan situs eksternal yang mengarah ke situs atau halaman web Anda. Dan hal ini sudah
masuk ke jenis optimisasi pada SEO yang pertama yaitu: Optimisasi Halaman (SEO On-Page).
Jadi tanpa adanya riset kata kunci, Anda tidak bisa memulai SEO dengan baik dan
benar.

3. Jenis-jenis Optimisasi Pada SEO

Setelah panjang-lebar berteori dengan beberapa ilustrasi di atas, atau sudah ada beberapa kata
kunci (hasil dari proses riset kata kunci) dalam genggaman Anda, mungkin Anda sekarang
punya pertanyaan: “Jadi bagaimana cara terbaik saya untuk melakukan SEO?”

Good question!

Secara umum, ada dua jenis optimisasi pada SEO. Yang pertama adalah Optimisasi Halaman
atau Optimisasi Di-Halaman (SEO On-Page) dan yang kedua adalah Optimisasi Di Luar-
Situs (SEO Off-Site).

Namun secara lengkap sebenarnya ada 2 jenis optimisasi lainnya yang seringkali dipisahkan
dari dua jenis optimisasi utama di SEO. Dua optimisasi lainnya tersebut adalah Optimisasi
Domain dan Optimisasi Kata Kunci dan Lainnya. Bersama-sama Optimisasi Luar-Situs, kedua
jenis optimisasi ini termasuk dalam kategori optimisasi tingkat lanjut.

Berdasarkan informasi di atas, berikut ini pembagian jenis optimisasi SEO berdasarkan tingkat
kesulitannya:

1. Optimisasi Tingkat Dasar


o SEO On-Page
2. Optimisasi Tingkat Lanjut
o SEO Off-Site
o SEO Domain
o SEO Kata Kunci dan Lainnya

Anda mungkin juga menyukai