Anda di halaman 1dari 38

(PKL)

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PTPN X KEBUN AJONG GAYASAN

Disusun oleh :

RAHMAD NUR HIDAYAT


NIS :

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
Jl. Brawijaya 55  (0331) 487535 Jember
e-mail : smk5jember@yahoo.co.id, website :
www.smkn5jember.sch.id
2022
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PTPN X KEBUN AJONG GAYASAN

Disusun oleh :

RAHMAD NUR HIDAYAT


NIS :

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
Jl. Brawijaya 55  (0331) 487535 Jember
e-mail : smk5jember@yahoo.co.id, website :
www.smkn5jember.sch.id
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI DI PTPN X KEBUN AJONG GAYASAN

Jember, 8 April 2022


Pembimbing Lapangan Pembimbing Sekolah

SAEFUL ADI SUHARNO, S.Pd


Maneger lapangan NIP. 196404201989031024

Mengesahkan,
Kepala SMK NEGERI 5 JEMBER

Dra. Hj. KUMUDAWATI, M.Pd.


NIP. 19700317 199303 1 008
KATA PENGANTAR

iii
Dengan memanjatkan puji syukur terhadap Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyususn dapat
menyelesaikan praktik kerja lapangan dengan lancar dan dapat membuat laporan
praktik kerja lapangan ini. Shalawat serta salam tetap dicurahkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan arahan dari
zaman kegelapan menuju masa yang terang benderang, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan praktik kerja lapangan di PTPN X Gayasan Ajong yang
dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret hingga tanggal 27Juni 2022.

Laporan ini ditulis sebagaimana merupakan syarat kelulusan Praktik Kerja


Lapangan. Adapun subjek yang dibahas dalam laporan ini adalah mengenai
pembibitan sampai penanaman yang dilakukan dalam budiya Tembakau. Dalam
penyusunan laporan ini, penyusun tentu saja mendapatkan banyak bimbingan dan
saran, maka dari itu penyusun sangat berterima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Kumudawati, M.Pd, selaku kepala SMKN 5 Jember.


2. Bapak Dwi Aprilla Sandi, SP, selaku General Manager Kebun Ajong.
3. Bapak Saepul Adi, selaku Manager Tanaman
4. Bapak Mahfud, selaku Sinder TBN 3.
5. Semua rekan yang membantu dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih belum bisa dikatakan sempurna,
maka dari itu kritik dan saran sangat diperlukan. Saya berharap dengan adanya
laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat mengubah cara pandang
terhadap tanaman tembakau maupun limbah tembakau baik di bidang industri
maupun lingkungan. Terima kasih.

Jember, 8 April 2022

Rahmad Nur Hidayat

DAFTAR ISI

Halaman

iv
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iv

DAFTAR ISI.............................................................................................vi

DAFTAR TABEL....................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................. 1
1. Dasar Pelaksaan Praktik Kerja Lapangan..............................1
2. Rumusan Masalah..................................................................2
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan..................................................3
BAB II PROFIL DUDI

1. Sejarah PTPN X Gayasan Ajong........................................... 4


2. Visi dan Misi.........................................................................10
3. Alamat PTPN X Gayasan Ajong..........................................12
4. Struktur Organisasi PTPN X Gayasan Ajong......................12
BAB III KEGIATAN UMUM LOKASI PKL

A. Pembibitan....................................................................................15
1. Persiapan Media Dan Alat....................................................15
2. Sterilisasi da nisi dosis..........................................................15
3. Pembuatan bedengan ............................................................15
4. Perawatan pillen....................................................................19

B. Persiapan Tanam..........................................................................23
1. Persiapan lahan........................................................................23
2. Persiapan tanam bibit..............................................................25
C. Tanam............................................................................................26
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................31

v
B. Saran................................................................................31
Daftar Pustaka...................................................................................32
Lampiran ..........................................................................................33

DAFTAR TABEL

Halaman

vi
Tabel 1. Pengamatan......................................................................................18

Tabel 2. Pengolahan dan racun pembibitan ...................................................21

Tabel 3. Pengolahan lahan tanah ...................................................................24

Tabel 4. Pupuk dan racun pembesaran ..........................................................27

vii
viii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik kerja lapangan merupakan suatu usaha untuk memperkenalkan


dunia industri kepada peserta didik khususnya murid Sekolah Menengah
Kejuruan sehingga siswa dapat mempraktikan keterampilan yang telah
didapat disekolah ke lapangan kerja yang sesungguhnya. Selain bermanfaat
kepada siswa SMK, PKL juga bermanfaat untuk DU/DI (Dunia
Usaha/Dunia Industri) antara lain DU/DI lebih dikenal oleh masyarakat,
khususnya masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi
produk, adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI, dapat mengembangkan proses dan produk melalui
optimalisasi pekerja PKL, mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas
sesuai dengan kebutuhannya, dan meningkatkan citra positif DU/DI karena
dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dan
instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
PTPN X Jember sebagai produsen sekaligus eksportir tembakau cerutu
Basuki NaOogst, melaksanakan salah satu teknik budidaya tembakaunya
dengan menggunakan kerodong/waring yang disebut TBN (Tembakau
Bawah Naungan). Dalam pelaksanaannya ditangani oleh PTPN X Gayasan
Ajong Jember, dimana terdapat budidaya tembakau. Mulai dari Pembibitan,
Penanaman, Panen hingga Pengelolaan tembakau. Maka dari itu dengan
adanya praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh siswa SMK dapat
menambah efisiensi dalam pelaksanaan setiap tugas dan tanggung jawab
yang ada. Dengan adanya praktik kerja lapangan, siswa dapat berkontribusi
untuk mengembangkan perusahaan, dan tentunya siswa mendapatkan ilmu

9
dan pengalaman yang banyak. Sehingga dalam pelaksanaan PKL ini semua
pihak dapat diuntungkan.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembuatan laporan ini, subjek yang dibahas adalah mengenai


pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di dalam Budidaya tembakau.
Pembibitan, Persiapan Tanam Sampai Tanam. Tentu saja ketiga kegiatan
tersebut memiliki peranan yang sangat penting untuk menghasilkan
tembakau yang berkualitas.
a) Pembibitan dimana proses terjadinya pillen menjadi sebuah
benih tembakau yang berkuliats.
b) Persiapan tanam dimana hal ini yang merupakan proses
pembuatan tempat pembesaran bibit tembakau, dalam
pembuatan tempat pembesaran bibit banyak aspek yang perlu
di teliti utamanya tingkat kandungan dalam tanah dan rumah
TBN.
c) Tanam adalah proses dimana bibit dari pembibitan di
pindahkan ke tempat pembesaran.
Beberapa masalah pokok pada pelaksanaan tugas tersebut antara

lain :

1. Mengapa pembibitan berperan sangat penting dalam


menghasilkan bibit yang berkualitas ?
2. Apa saja proses yang di lakukan dalam pembibitan ?
3. Mengapa persiapan tanam harus dilakukan dengan
mengambil contoh tanah ?
4. Apa dampaknya apa dampaknya yang akan terjadi jika Rumah
Tbn tidak rapat,kuat, dan rapi ?
5. Apa kententuan bibit yang berkuliatas siap tanam ?
C. Tujuan

10
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DU/DI yang menjadi
Institusi Pasangan (IP) dalam pelaksanaa PKL untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana
berkontribusi bagi DU/DI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan
di SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung kepada peserta didik
membangun dan menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membangun dan mengembangkan kepribadiannya yang
berkarakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan
diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang
ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar
mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi Pasangan yang memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dan
program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja.

11
BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

RIWAYAT PT PERKEBUNAN NUSANTARA X

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) didirikan dengan Akte Notaris


Harun Kamil, SH No. 43 tanggal 11 Maret 1996 di Jakarta, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang
peleburan PT. Perkebunan XIX (Poersero) Klaten, PT. Perkebunan XXI –
XXII (Persero) Surabaya dan PT. Perkebunan XXVII (Persero) Jember
menjadi PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO).
Eks. PT Perkebunan XXVII (Persero) jember mempunyai lahan HGU di
Kebun Ajong Gayasan yang dalam riwayatnya dahulu adalah milik
Perusahaan Belanda yang diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, dengan
riwayat sebagai berikut :

NO. : DASAR HUKUM : Uraian tentang SK-nya

1. Undang-undang No. 86/ Undang-undang Nasionalisasi Perusa


1958 tgl. 27 Desember haan2 milik Belanda yang berada di
1958 LN.162/1958 jo dalam wilayah RI. Penentuan Perusa
PP 4/1959 LN.7/1959. Haan Pertanian / Perkebunan Temba
Kau Milik Belanda yang
dikenakan Nasionalisasi.

2. Pemerintah Pemerintah Peraturan Pemerintah tentang Pem


(PP) No. 173/1961 bentukan Perusahaan Perkebunan
LN. 198 / 1961 Negara Kesatuan Jatim IX (PPN Baru
Jatim IX).

3. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah t entang Pem


(PP) No. 30 / 1963 bentukan Perusahaan Perkebunan
tanggal 22 Mei 1963 (Negara) T embakau V dan V I
LN. 51 / 1963 (PTPN V & VI).

4. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah tentang pendi


(PP) No. 14 / 1968 rian / Pembentukan Perusahaan
LN. 23 / 1968 Negara Perkebunan (PNP) XXVII.
Penggabungan dari PTPN V & VI.

5. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Tentang

12
(PP) No. 7 / 1972 Pengalihan bentuk PNP XXVII men
tanggal 22 Pebruari jadi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan XXVII.

6. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah tentang Pele


(PP) No. 15 / 1996 buran Perusahaan Perseroan(Persero)
tanggal 14 Pebruari PT Perkebunan XIX, Perusahaan Per 1996
seroan (Persero) PT Perkebunan
XXI – XXII, dan Perusahaan Persero
an (Persero) PT Perkebunan XXVII
(Persero) Menjadi PT Perkebunan
Nusantara X.

Nama Perusahaan : PT PERKEBUNAN NUSANTARA X


KEBUN AJONG GAYASAN

Alamat : Jl. M.H. Thamrin 143 Ajung – Jember


Telepon (0331) 321501 Fax : (0331) 335145

Visi : Menjadi market leader produk tembakau yang mampu


Bersaing di pasar global.

Jumlah Karyawan : 190 yang terbagi pada 3 bagian :


- Bagian Tanaman (TBN & NO)
- Bagian Pengolahan
- Bagian A K & U (Akuntansi Keuangan &
Umum)
Yg terbagi dalam seksi-seksi :
1. Bagian Akuntansi
2. Bagian perencanaan & keungan
3. Bagian SDM / HCM
4. Bagian Sekretariat & Umum (Sekum).

Jam Kerja : Senin sd Kamis Jam : 07.30 – 15.00


Istirahat : 11.30 – 12.00
Jum’at Jam : 07.30 – 15.00
Istirahat : 11.30 – 12.30
Sabtu Jam : 07.30 – 13.00
SDM :1.Mempunyai fungsi pokok memimpin dan
mengelola asset di urusan SDM agar sasaran
yang telah ditentukan dapat dicapai.

13
2.Mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan kegiatan meliputi
perencanaan,pengorganisasipelaksanaan,
administrasi dan pengawasan dalam wilayah
kerjanya dan menciptakan lingkungan kerja
yang menunjang tercapainya sasaran
diwilayah kerjanya.
3. Mempunyai wewenang : melakukan
seleksi calon karyawan, melaksanakan
pembayaran yg berkaitan dengan gaji,
tunjangan2 & biaya pegawai lainnya serta
membuat program pelatihan karyawan.

Kebun Ajong Gayasan merupakan salah satu Unit Usaha Strategis


Tembakau dari PTPN 10 (Persero) yang terletak di Jember, mengusahakan
tembakau Besuki Na Oogst.

Tembakau Besuki Naa Oogst itu sendiri pada awalnya dirintis oleh G.
BIRNEE bekerjasama dengan Mr. C. SANDERBERG DAN Ad. Van
GENEP dari Belanda, mereka bertiga mendirikan Perkebunan Tembakau
dengan nama LAND BOUW MAATSCHAPP OUD DJEMBER (LMOD),
yang sukses mengekspor secara besar-besaran tembakau Besuki Naa
Oogst pada tahun 1859.

Kesuksesan pemasaran tembakau tersebut ke pasar internasional, banyak


menarik minat pengusaha Belanda yang akhirnya pada tahun 1950
mendirikan Yayasan Perkebunan Rakyat Indonesia (YAPERRIN) yang
dapat bertahan sampai tahun 1957, sebab pada tahun 1958 terbit Undang-
Undang No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan
milik Belanda menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Kesatuan Jatim IX
(PPN Baru Jatim IX).

14
Perkembangan selanjutnya PPN Baru Jatim IX pada tahun 1963 berubah
menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Tembakau V dan tahun 1968
menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP XXVII) yang pada akhirnya
juga berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
XXVII pada tahun 1972.

Restrukturisasi BUMN sektor perkebunan pada tahun 1996, kembali


merubah PT. Perkebunan XXVII menjadi PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA X (PERSERO) dengan Akta Pendirian No. 43 tanggal 11
Maret 1996 dihadapan notaris Harun Kamil, SH yang meliputi PTP XIX,
PTP XXI – XXII dan PTP XXVII sampai dengan sekarang.

PRODUKSI INTI.

Produksi pokok dari Kebun Ajong gayasan adalah tembakau, sejak dari
tahapan proses awal pembibitan sampai dengan tembakau yang siap
dipasarkan pada pembeli.

Proses produksi tembakau melewati tahapan-tahapan waktu tertentu


sampai menjadi tembakau siap jual yang masa tersebut dinamakan satu
musim yang lamanya + 8 bulan.

Tahapan proses produksi tersebut antara lain :

 Tahap Pertama : Masa pembibitan, pengolahan tanah, tanam,


Pemeliharaan tanaman sampai dengan panen
Yang membutuhkan waktu + 4 bulan.
 Tahap Kedua : Pengeringan di gudang pengering selama 3
minggu.
 Tahap Ketiga : Pengolahan yang meliputi fermentasi, sortasi
Sampai dengan pengebalan, sehingga menjadi
tembakau siap jual.

15
Produksi tembakau Kebun Ajong Gayasan terdiri dari dua faritas yaitu
Tembakau Bawah Naungan (TBN) dan Tembakau Na Oogst (NO), areal
tanaman pada MTT 2017-2018 terbagi menjadi :

 Tanaman TBN = 350 Ha.


 Tanaman NO =0 Ha.
Jumlah = 350 Ha.
Sasaran produksi tembakau TBN dan tembakau Na-Oogst sebagai
berikut :
1. Produksi Hijau Tembakau TBN : 20.750 Kg/ha.
2. Keutuhan Daun TBN : 85 %
3. Rendemen TBN : 10, 1 %
4. Tembakau Ops Stapel TBN : 2.096 Kg/Ha.
5. Komposisi Eksport TBN – NW : 27 %
TBN – LPW : 11 %
TBN – PW : 25 %
TBN – RFU : 3 %
TBN Filler : 34%
Komposisi Na-Oogst :
Dekblat :2%
Omblat : 28 %
Filler : 28,70 %
Pemasaran hasil produksi baik pemeriksaan dan negosiasi dengan pembeli
sebagian besar dilakukan di Jember.

KARYAWAN.
Keberhasilan pencapaian sasaran dan target produksi, berkaitan erat
dengan Sumber Daya Manusia dalam hal ini karyawan sebagai pelaku
tehnis dari suatu proses produksi.

Karyawan dilingkungan Kebun Ajong Gayasan terbagi sebagai berikut :

16
 Karyawan Tetap = 121 orang / bulan
- Laki – laki = 108 orang
- Perempuan = 13 orang
 Karyawan Kontrak = 69 orang / bulan
- Laki – laki = 68 orang
- Perempuan = 1 orang

Selama proses produksi sejak dari pembibitan sampai pengebalan setiap


hari dapat menyerap tenaga kerja disekitar areal lahan tanaman maupun
sekitar gudang pengolah sebagai pekerja musiman sebanyak + 10.000
orang selama + 8 bulan pertahun.
Salah satu tindak lanjut proses hubungan kerja industrial sebagai
perlindungan terhadap karyawan / pekerja dilingkungan Kebun Ajong
Gayasan dan mengacu pada KEPMENNAKER NO: KEP-150/MEN/1999
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, telah
diikutsertakan Program Jamsostek sebanyak 691 orang/bulan yang terdiri
dari :
 Karyawan Tetap = 121 orang / bulan
 Karyawan Musiman = 900 orang / bulan
Jumlah = 1.021 orang / bulan

Program tersebut untuk perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk


santunan apabila pekerja mengalami peristiwa kecelakaan kerja, sakit,
hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia, sebagai pengganti sebagian
dari penghasilan atau pelayanan yang hilang atau berkurang.

A. Karyawan Tetap.
Karyawan tetap di lingkungan Kebun Ajong Gayasan berjumlah 157
orang, keseluruhan telah diikutsertakan dalam program Jamsostek.

17
Mengenai hak – hak dan kewajiban karyawan tetap telah diatur dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Direksi PT. Perkebunan Nusantara
X (Persero) dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara X tahun 2016 -
2017.

B. Karyawan Kontrak / Musiman.


Selama satu musim tanam karyawan kontrak / musiman di Kebun Ajong
Gayasan mencapai + 10.000 orang yang meliputi pekerja tanaman dan
gudang pengolah.

Secara struktur organisasi, pimpinan yang langsung berhadapan dengan


pekerja kontrak / musiman adalah Penanggung Jawab Bagian (PJB) dan
Penanggung Jawab Gudang (PJG).

Untuk menyikapi keadaan yang berkembang baik dimasyarakat maupun


dalam peraturan – peraturan ketenagakerjaan, alangkah baiknya apabila
penanggung jawab wilayah baik tanaman maupun gudang pengolah
menguasai peraturan-peraturan mengenai ketenagakerjaan.

Penguasaan dan pengetrapan peraturan tersebut untuk mengantisipasi efek


yang mungkin timbul dalam hubungan ketenagakerjaan dari berbagai segi,
baik dari segi usia kelayakan bekerja maupun waktu dan upah yang harus
mencapai standart tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

2. Visi dan Misi

Visi

"Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka yang berwawasan lingkungan.

Misi

18
1. Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku tebu dan tembakau
yang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan internasional dan
berwawasan lingkungan.

2. Berkomitmen menjaga pertumbuhan dan kelangsungan usaha melalui


optimalisasi dan efisiensi di segala bidang.

3. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan bagi


kepuasan stakeholder melalui kepemimpinan, inovasi dan kerjasama team serta
organisasi yang profesional.

Filosofi Perusahaan

Menjalankan misi perusahaan memerlukan acuan yang berfungsi sebagai


koridor dan batasan sebagai arahan untuk karyawan dalam melaksanakan
pekerjaan dengan penuh integritas, peraturan atau petunjuk. Hal tersebut
hendaknya dilaksanakan oleh semua tingkat karyawan, dengan mengikuti aturan
yang ada akan memberikan pencapaian prestasi yang merupakan visi perusahaan.

Pokok arahan juga disebutkan dalam Company Business Philosophy meliputi:


Integritas,Profesionalisme, Visioner, dan Sinergi." Dalam produktifitas
karyawan di tempat kerja harus tetap tinggi dan budaya kerja harus dipahami dan
dilaksanakan, adalah: profesional, produktif, dan pembelajar.

Budaya Perusahaan

Didalam menjalankan misi perusahaan diperlukan tuntunan yang berfungsi


sebagai koridor dan batasan sekaligus pendorong bagi karyawan untuk
melakukannya dengan penuh integritas, sehingga apabila tuntunan ini dilakukan
oleh seluruh jajaran karyawan, diyakini akan dapat membawa pencapaian visi
perusahaan. Tuntunan dimaksud diwujudkan dalam pernyataan Filosofi Bisnis PT
Perkebunan Nusantara X (Persero), sebagai beikut:"Integritas, Profesionalisme,
Visioner, dan Sinergi." agar produktivitas karyawan dalam bekerja tetaptinggi,
maka budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan adalah:

Agar produktifitas karyawan dalam bekerja tetap tinggi, maka budaya kerja yang
harus dihayatidan dilaksanakan adalah:

"Profesional, Produktif, dan Pembelajar"

3. Alamat PTPN X Gayasan Ajong


Jl. MH. Thamrin No.143, Limbung Sari, Ajung, Kec. Ajung, Kabupaten Jember,
Jawa Timur 68175

19
4. Struktur Organisasi PTPN X Gayasan Ajong

20
BAB III

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Tanaman Tembakau

1. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Nicotiana

Species : Nicotiana tabacum L.

2. Morfologi Tanaman Tembakau


a) Morfologi Akar
Tanaman tembakau mempunyai sistem perakaran tunggang dengan
panjang sekitar 50-70 cm. Selain itu, terdapat juga akar serabut yang
tumbuh secara horizontal. Apabila kondisi tanah tanah mendukung, maka
akar serabut dapat tumbuh sampai kedalaman kurang lebih 40 cm dalam
waktu 5 minggu. Akar tanaman tembakau merupakan tempat sintesis
nikotin sebelum diangkut melalui pembuluh kayu menuju daun.

b) Morfologi Batang
Tanaman tembakau memiliki bentuk batang yang bulat lonjong atau bulat
tergantung dari varietasnya. Batang tembakau berdiri tegak dengan warna
hijau dan berbulu. Batang memliki struktur yang agak lunak dengan

21
diamter sekitar 5 cm. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun juga
ditumbuhi tunas ketiak daun. Di setiap ketiak daun tersebut terdapat titik-
titik tumbuh cabang yang dorman. Apabila batang tersebut dipangkas,
maka titik tumbuh akan bertunas sebagai sirung. Dimana sirung tersbut
akan bercabang dan berkembang, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan tanaman.
c) Morfologi Daun
Tanaman tembakau memiliki daun yang bersifat tunggal, bertangkai atau
duduk dibatang dan tersusun secara spiral. Jumlah daun sekitar 18-25
lembar dengan panjang yang bervariasi, antara 30-43 cm dan lebar 16-27
cm. Secara umum daun tembakau berwarna hijau kekuningan.
d) Morfologi Bunga
Bunga tembakau merupakan bunga majemuk berbentuk malai dengan
karangan bunga berbentuk piramidal, dan terletak di ujung tanaman.
Bunga ini menyerupai terompet dengan warna merah jambu sampai merah
tua pada bagian atas. Bunga tembakau terdiri dari kelopak, mahkota
bunga, benang sari, dan putik. Kelopak tersebut berlekuk dan mempunyai
lima buah pancung. Secara umum, satu buah bunga memiliki lima benang
sari yang melekat di mahkota. Bakal buah mempunyai dua buah ruang
yang membesar dan terletak di atas dasar bunga. Sementara itu, kepala
putik terletak pada tabung bunga berdekatan dengan benang sari.
e) Morfologi Buah dan Biji
Tambakau memiliki buah berbentuk seperti telur ayam dengan panjang
1,5-2 cm. Saat buah masih muda berwarna hijau, kemudian setelah masak
berubah menjadi coklat. Tingkat kemasakan buah per individunya tidak
serempak. Oleh karena itu, panen buah untuk benih dilakukan secra
serempak setelah 75% buah masak. Bakal buah tembakau terletak diatas
dasar bunga dan terdiri dari dua ruang. Pada tiap ruang-ruang tersebut
berisi biji yang cukup banyak. Biji ini memiliki warna coklat tua, dan pada
umumnya setiap tanaman akan menghasilkan 6-7 g benih.
A. Pembibitan

22
Tembakau merupakan tanaman yang di budidayakan melalui benih/pillen,
dalam pembuatan benih pillen di buat dari benih murni/wose yang sudah
mendapatkan sertifikat mutu benih sesusai variestasnya berdasarkan hasil
pengunjian UPT PSBP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, sudah
mengalami masa simpan minimal 1 (satu) tahun, sehat dan daya kecambah ≥
90% (SNI : ≥ 85%)
1. Persiapan media dan alat
1.1 Pengadaan kompos & tanah
1.2 Buat tempat steril
a) Tungku
Tungku adalah sebuah alat tempat pengukusan media tanam.
b) Meja penampungan
Meja penampungan adalah sebuah tempat yang dimana dari
pengukusan di pindahkan untuk di masukan di sosis juga
membuang hawa panas dari sisa pengukusan.
1.3 Buat alat-alat bedengan
a) Reng-reng/Lis/Nampan
2. Sterilisasi dan isi sosis
Sterilisasi dimana setiap bahan di harus melalui sterilisasi agar tidak
menimbulkan penyakit pada saat pembibitan dan pembesaran di tempat
pembiakan.
2.1 Ayak bahan
2.2 Mencampur media
2.3 Isi sosis (isi media plastic)
3. Pembuatan Bedengan
Bedengan adalah dimana sebuah tempat pembibitan tembakau yang di
bentuk persegi panjang dan mempunyai tingkat kemiringan 60 drajat,untuk
pembuatanya harus benar-benar rapi,tingkat kemiringan sesusai dan tidak
menimbulkan genangan air di atas bedengan (Tidak Bergelombang/Lubang)
3.1 Bajak

23
Mengunakan traktor untuk membalik tanah bertujuan tanah dalam ke
bagian atas dan mempermudah bedengan.
3.2 Pagar bedengan
Pagar bedengan terbuat dari wareng dan untuk tinggi wareng 2m di
pasang mengelilingi lahan yang di gunakan untuk pembibitan.
Bertujuan melindungi semua bentuk hama.
3.3 Buat got dan jalan
Got memasukan dan membuang air lebar dan dalam 50×50m, jalan
untuk memudahkan para perkerja, dibuat 1×20m.
3.4 Ps. Trocok
3.5 Ukuran pembuat bedengan 60cm
3.6 Buat bedengan (bangun dan dihalusi)
3.7 Pasang cagak bedengan
80 dari dasar bedengan
3.8 Ps. Plastik lamak/alas & lis bedengan
Plastik dasar yang di buat alas bedengan 11m
Lis bedengan panjang 10,5m sedangkan lis samping 120cm.
3.9 Ps. Kawat/Kerangka BAP
Menyanggah atap wareng di bedengan.
3.1.0 Ps. Atap dan abir-abir (penutup samping)
Pemasangan atap utama yang terbuat dari wareng sama plastic
putih,atap kedua di terbuat dari wareng dan plastik hitam. Ukuran
3×2,5m.
a) Atap putih : memberi kecupukan sinar matahari setelah sebar.
b) Atap hitam : meredam sinar matahari langsung selama
perkecambahan, kurang lebih 8 hari dari sebar.
c) Waktu : Pemasangan H-3 dan di buka H+8
Wareng yang sudah berbentuk setengah lingkaran
3.1.1 Angkut sosis
Dari tempat pembuatan sosis poly ke tempat bedengan.
3.1.2 Potong dan tata polybag

24
Memotong bagian sosis menjadikan polybag dengan ukuran
4cm/polybag,sekali potong 5×6 lonjang sosis menjadi 30 polybabg.
Dengan alat persegi ukuran 20×15cm.
3.1.3 Ps. Instalasi air
Instalasi air di buat dengan tujuan untuk mempermudah saat melakukan
penyiraman di dalam lahan pembibitan dan biasanya disediakan 1 pompa
air yang untuk menyedot air dari sumur.
3.1.4 Sanitasi bedengan (layak sebar)\
Lahan bersih dari gulma/rumput dll. Untuk area luar atau dalam bedengan.
3.1.5 Pelembaban untuk sulam
Untuk memberi kecukupan air terhadap akar,bibit yang di pindah.
3.1.6 Pupuk awal
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
3.1.7 Racun lingkungan
Untuk mensterilkan media yang akan di sebar benih. Dengan tujuan
mengantisipasi penyakit dan hama.
3.1.8 Sebar benih (Pasang pilen)
Pasang benih, 1 (satu) biji disetiap 1(satu) polybag.
3.1.9 Pelembaban sebar utama
Untuk memberi kecukupan air terhadap akar,bibit yang di pindah.
3.2.0 Pupuk awal
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
3.2.1 Racun lingkungan
Untuk mensterilkan media yang akan di sebar benih. Dengan tujuan
mengantisipasi penyakit dan hama.
3.2.2 Sebar utama/hari pertama
Dalam sebar benih pilen mengikuti luas area tanaman pembibitan, paling
cepat 1-2 Hari (paling lambat 3hari)

25
3.2.3 Tabel Pengamatan Pillen Berkecambah Menjadi Bibit.

TABEL PENGAMATAN PERKECAMBAHAAN


Jumlah
Presentase
No Hari Tanggal Umur Perubahan fisik
Perkembangan
%

12 -Maret- 1
1 Senin - Masih berupa benih pillen 0
2022 Hari

2 - Benih mulai mulai media tanam


2 Selasa 4-Mei-2021 0
Hari kareana adanya penyiraman.

- Benih mulai mudah


3
3 Rabu 5-Mei-2022 hancur/membuka akar untuk 0%
Hari
perkecambahan.

4 - Benih mulai membelah dan


4 Kamis 6-Mei-2022 20%
Hari berkecambah.

5 - Mulai muncul batang kecil dan


5 Jumat 7-Mei-2022 45%
Hari muncul daun

6 - Pertumbuhan mulai merata


6 Sabtu 8-Mei-2022 85%
Hari munculnya daun

- Tumbuhan mulai bisa di bedakan


7 Minggu 9-Mei-2022 7 hari mana yang mati dan yang hidup. 90%
(Membuka mulsa hitam)

- Benih/pillen menjadi bibit


8
8 Senin 10-Mei-2022 tembakau dan kehidupan merata 95%
Hari
menjadi bibit.

Pertumbuhan yang mengalami kegagalan sebesar 5%. Hasil

26
Di sebabkan oleh beberapa faktor
sebagai berikut : 1. kelewat 2. Semut dan 3. Faktor tidak tumbuh 5%
(Melakukan sulaman 1)

4. Perawatan pillen sampai menjadi bibit


Perawatan benih pillen adalah proses kegiatan yang meliputi
pemyiraman,peracunan,pemupukan dan perawatan.
Dalam hal ini menentukan kondisi bibit yang baik, agar saat di tanam di
tempat pembesaran tidak mudah terserang penyakit.
4.1 Racun semut
Mengantisipasi semut memakan benih pillen yang sudah di sebar.
Dilakukan sore hari selama H-2 s/d H+10.
4.2 Siram 1-38 Hari
Siram untuk menjaga kelmababan media polybag.
- Gembor/bedeng H+1 s/d H+10
Pagi 2× Siram jam 07.00-11.00
Sore 1× Siram jam 13.00-16.00
- Gembor/bedeng H+10 s/d H+20
Pagi 2× Siram jam 07.00-11.00
Sore 1× Siram jam 13.00-16.00
- 3 Gembor/bedeng H+20 s/d H+38 atau sudah siap tanam.
Pagi 1× Siram jam 07.00-11.00
Sore 1× Siram jam 13.00-16.00
4.3 Seleksi I
Mengeluarkan polybag yang sudah di sebar pillen tidak tumbuh.
4.4 Racun I
Buldok 25 EC Mengantisipasi serang semut, di lakukan pagi dan sore
H+1 s/d H+10.
4.5 Pupuk susulan 1
MPK (15gram/bedengn dengan jumlah polly kurang lebih 8 Ribu)
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.

27
4.6 Racun II
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air) Untuk
mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.7 Pupuk susulan 2
MPK (20gram/bedengn dengan jumlah polly kurang lebih 8 Ribu)
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.8 Racun III
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air) Untuk
mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.9 Seleksi II
Memilah pertumbuhan sesusai ukuran great A,B dan C.
Bertujuan mempermudah perawatan pertumbuhan.
4.1.0 Racun Extra
Delouse 200L Mengantisipasi hama bemesia, ulat. Racun extra berupa
racun tambahan.
4.1.1 Pupuk susulan 3
MPK (30gram/bedengn dengan jumlah polly kurang lebih 8 Ribu)
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.1.2 Racun IV
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air)
Mengantisipasi hama bemesia, ulat. Racun extra berupa racun
tambahan.
4.1.3 Buka atap
Buka bagian atap atau mulai ditarang/dijemur.
4.1.4 Pupuk susulan 4

28
MPK (35gram/bedengn dengan jumlah polly kurang lebih 8 Ribu)
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.1.5 Pupuk susulan 5
MPK (40gram/bedengn dengan jumlah polly kurang lebih 8 Ribu)
Untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan bibit tersebut. Cara
pengaplikasian disiramkan ke polybag.
4.1.6 Racun V
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air)
Mengantisipasi hama bemesia, ulat. Racun extra berupa racun
tambahan.
4.1.7 Racun VI
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air)
Mengantisipasi hama bemesia, ulat. Racun extra berupa racun
tambahan.
4.1.8 Isi ke nampan
Memindahkan bibit ke nampan yang kosong. Di umur 35 Hari.
4.1.9 Angkut bibit
Pemindahan bibit dari tempat pembibitan ke tempat tanam pada 38
Hari.
4.2.0 Racun VII/VIII
Lannate (10gram/5 bedeng sprayer dengan isi 10 liter air)
Mengantisipasi hama bemesia, ulat. Racun extra berupa racun
tambahan.
4.2.1 Tanam
Di lakukan penyiraman secukupnya dan peracunan lannate, bibit siap
di pindahkan ke penataran.
4.2.2 Tabel Pupuk Dan Racun

29
Jumlah
Pestisida Kapasitas Dosis
pestidida/spr
Umur sprayer Pestisida
ayer isi 10
(Hari) isi 10 liter Per Ha (5
Merk Dagang Bahan Aktif liter/gembor
(Bedeng) Bedeng)
8 liter
7,1
-2 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l ml
7,1
-1 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l gr
7,1
1 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l gr
7,1
2 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l ml
7,1
3 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l gr
7,1
4 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l ml
7,1
5 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l gr
7,1
6 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l ml
7,1
7 10 gr 7
Lannate 40 SP Metomil 40% gr
7,1
10 10 ml 7
Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 g/l gr
7,1
15 10 gr 7
Lannate 40 SP Metomil 40% gr
14,3
20 gr
Manzate 82 WP Mankozeb 82% gr
8,3
20 10 gr 6
Lannate 40 SP Metomil 40% gr
16,7
20 gr
Manzate 82 WP Mankozeb 82% gr
Imidakloprid 200 8,3
10 ml
Extra Delouse 200 SL g/l ml
12,5
25 10 gr 4
Lannate 40 SP Metomil 40% gr
25,0
20 gr
Manzate 82 WP Mankozeb 82% gr
Imidakloprid 200 12,5
10 ml
Extra Delouse 200 SL g/l ml
12,5
10 gr 4
30 Lannate 40 SP Metomil 40% gr
7,5
1,5 ml
Ridomil Gold 350 ES Mefenoxam 350 g/l gr
Extra Delouse 200 SL Imidakloprid 200 8 ml 40.0

30
g/l ml
16,7
10 gr 3
35 Lannate 40 SP Metomil 40% gr
33,3
20 gr
Manzate 82 WP Mankozeb 82% gr
Imidakloprid 200 16,7
10 ml 3
38 Delouse 200 SL g/l ml
16,7
10 gr 3
44 Lannate 40 SP Metomil 40% gr

B . Persiapan Tanam

Persiapan Tanam adalah kegiatan dimana kita mempersiapkan


tempat penanaman yang awalnya dari tempat pembibitan.
Dalam hal persiapan tanam sangat penting karena mempengaruhi tingkat
pembesaran bibit tembakau.

1. Persiapan lahan
Persiapan lahan adalah dimana kita mencari lahan untuk di pergunakan
dalam tempat budidaya tembakau, yang sesusai ketentuan PTPN X
Gayasan Ajong yang sudah di tentukan, untuk mendapatkan lahan yang
sesusai dengan ketentuan/kriteria perlu melakukan beberapa tahapan dan
proses agar benar-benar sesusai apa yang sudah tentukan.
Berikut beberapa tahapan :
a. Ploting lahan
Adalah mencari lahan yang berpotensi atau yang baik kategori lahan
yang baik yaitu :
- Jauh dari pohon besar yang rindang
- Bukan bekas tanaman inang/harus bekas (tanaman padi)
- Melihat kecukupan air dan melihat system pembuang air (irigasi)
untuk masukan air yang baik dan membuang air
- Hindari tanah yang berlanas tinggi
- Melihat struktur kemiringan tanah
- Mengunakan alat GPS sabagai alat ukur luas lahan.

31
b. Pengosongan lahan
adalah hal dimana yang telah di sepakati pemilik dan dengan penyewa
tanah tersebut (PTPN X Gayasan Ajong)
- Pengosahan lahan paling lambat H-45 Hari (Maka aktivitas
pekerjaan mengacu pada rekomendasi khusus)
c. Pengambilan sempel tanah
adalah untuk rekomendasi pemupukan bulan ferbruari-minggu 1 mei
2021. Di lakukan oleh pihak litbang.
d. Desain blok TBN
Mengunakan kompas,buatan dari kayu membentuk ( + ) sudutnya 90
drajat. Untuk mendesain tanaman terlihat lurus/atur.
adalah 16 meter (1 Ha = 7 gudang : 21 Kamar.
e. Pelaksanaan pembuatan got keliling dan jalan
Dengan ukuran yang sudah ditentukan atau sesusai sop lebar 50 cm
dan kedalaman 50 cm ,bertujuan untuk mengatuskan air.
Jalan untuk memudahkan mobilisasi penyiraman,pemupukan dan
pemanenan. Ukuran jalan kamar 1m,jalan tol/panen 3m maksimal.
f. Sistem pengolahan tanah untuk tanaman TBN mengacu sebagai
berikut :
Tabel pengolahan tanah

Cuaca Normal Kering Cuaca Basah


- Bajak Traktor I - Membuat Got 16-an
- Membuat Got 16-an - Bajak Traktor I
- Membuat Got Pecahan - Membuat Got Pecahan
- Bajak Traktor II - Bajak Traktor II
- Bajak Traktor III/Rotari - Bajak Traktor III/Rotari
- Bajak Traktor I dengan kedalaman minimal 20 cm dimulai pada H-38
- Got 16-an dan got pecahan dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 40-50
cm. untuk lahan berpadas,kedalaman got minimal 30 cm dan disesuaikan
dengan kemampuan mengatuskan air.

32
- Bajak Traktor II dengan kedalaman 25-30 cm dimulai pada H-24
- Bajak Traktor III/Rotari dengan kedalaman 25-30 cm di mulai pada H-17
- Meratakan siap tanam H-10 sampai H-7

2. Persiapan Tanam Bibit


a. Got dalam dan bersih
Tujuan adalah memperdalam kembali got yang sudah di buat pada
persiapan lahan, untuk mengantisipasi adanya got yang dangkal.

b. Bidang tanam datar/rata


Kalau di saat musim kering bisa di lakukan dengan media yang datar,
berbeda dengan saat musim hujan di lakukan dengan media yang
gulud semu.
c. Rumah TBN selesai dengan prinsip rapat, kuat dan rapi
a) Lubang cegak naungan sedalam 60-80cm.
b) Kedalaman paji penguat naungan 80-100cm.
c) Pemasangan helm pada cagak naungan dilakukan sebelum
kawat BWG 10.
d) Pemasangan cagak V :
- Lebar bentangan cagak V : 240-250cm.
- Pada cagak V pinggir, turunnya kawat
- Pada cagak V tengah dipasang menggunakan system semat
poros
e) Pagar tepi menggunakan waring rangkap
f) Pintu masuk areal harus selalu tertutup, dengan tambahan
korden kupu tarung
d. Untuk melakukan deteksi dini dan menekan populasi hama
Bemesia tabaci di lakukan dengan pemasangan yellow sticky trap
(YST) pada H-5, dipasang setiap kamar.
e. Siram gejik pada

33
Melobangi media tanam dengan cara disiram terlebih dahulu (Musim
kiring) mengunakan alat kayu. Hal dilakukan H-5 sebelum tanam.
f. Pupuk dasar
Mempercepat pertumbuhan, menggunakan pupuk SP36, KNO3, ZA
dengan takaran, cara pengaplikasian di larutkan di air.

C. Tanam
Tanam adalah dimana merupakan proses pemindahan bibit dari lokasi
pembibitan ke tempat pembesaran, di tempat pembesaran bibit dari di
pindah sampek panen kurang 42-45 hari (Petik)
7.1 Seri tanam
Sistem seri merupakan untuk mengatur waktu juga luasan/seri, dalam
1 (satu) areal tanam dan biasanya di setiap 1 areal tanam : 3 seri.
7.2 Syarat bibit layak tanam
Dengan sop ini untuk menghasilkan tumbuhan tembakau yang dan
berkulitas tinggi.
Syarat-syarat bibit yang layak tanam di antaranya :
- Sehat
- Kuat dan seragam
- Ukuran tinggi batang 6-8 cm.
7.3 Jarak tanam TBN
Untuk mengatur pertumbuhan tembakau secara baik batang besar dan
tinggi.
Dengan ketentuan jarak sebagai berikut :
Jarak antar baris tanaman : 105 cm × 42 cm Jarak antar tanaman.
7.4 Pemasangan alat pengukur ketinggian tanaman
Untuk memantau setiap hari pertembuhan tanaman. Setiap petak seri
di pasang 2 buah alat, di lakukan H-2.
7.5 Waktu sulaman tanam

34
Untuk mengenapi jumlah tanaman dengan sebab-sebab diantaranya
mati/kelewat tidak tertanami (Faktor kelalaian). Dalam waktu
penyulaman di siapkan 2 waktu.
- H+1 s/d H=10 dengan di ganti polybag dari bedengan.
- H+11 s/d H=18 dengan polybag besar (2 kg).
- Prinsip sulaman tanaman mengunakan bibit yang sehat, kuat, kokoh
dan lebih besar di bandingkan sekitarnya.
- Bibit sulaman di sediakan di bawah 5% untuk sepenataran.
Jika terjadi kematian di umur tersebut bisa langsung di ganti dan
penanaman di polybag dilukan H-2 terlebih dahulu,bertujuan agar umur
atau tanaman sulaman setara sama tanaman yang sudah di tanam.

7.6 Penangan tanaman terserang penyakit


Untuk tanaman sakit yang di sebebkan oleh bakteri, jamur, dan virus,
tanaman harus di bongkar, di masukan dalam zak plastik, dan dibenam
di dalam jurang yang tidak teraliri air. Lubang tanam diaplikasi
pestisida, setelah 1-2 hari di lakukan penyulaman.
7.7 Tabel Pupuk Dan Racun (Pembesaran)

Umur Pestisida Jumlah Kapasitas Dosis


(Hari) pestidida/spr sprayer Pestisida
ayer isi 10 isi 10 liter TBN/Ha
liter (phn) (24.645)
Merk Dagang Bahan Aktif

-1 Ridomil Gold Mefenoxam 350 15 ml 1,848 gr


350 ES*) g/l
Ekstra Delouse 200 Imidakloprid 10 ml 540 456 ml
SL **)+ 200 g/l +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 228 ml
eter 400 ml/l
7 Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 10 ml 456 ml
g/l
Ridomil Gold Mankozeb 64% 15 gr 685 gr
MZ4?64 WG +Mefenoksam 4%
Ekstra Delouse 200 SL Imidakloprid 200 10 ml 456 ml
**)+ g/l +

35
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 228 ml
eter 400 ml/l
14 Lannate 40 SP Metomil 40% 10 gr 480 513 gr
Cabrio 250 EC Piraklostrobin 5 ml 257 ml
250 g/l
Ekstra Demolish 18 EC Abamectin 18 g/l 5 ml 257 ml
**)+ +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 257 ml
eter 400 ml/l
21 Buldok 25 EC Betasiflutrin 25 10 ml 420 587 ml
g/l
Manzate 82 WP Mancozeb 82% 20 gr 1,174 gr
Ekstra Delouse 200 SL Imidakloprid 200 10 ml 587 ml
**)+ g/l +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 293 ml
eter 400 ml/l
28 Lannate 40 SP Metomil 40% 10 gr 420 587 gr
Cabrio 250 EC Piraklostrobin 5 ml 293 ml
250 g/l
35 Agrimec 18 EC Abamectin 18 g/l 5 ml 390 316 ml
Manzate 82 WP Mancozeb 82% 20 gr 1,264 gr
Ekstra Prevathon 50 Klorantraniprol 10 ml 632 ml
SC **) 50 g/l
42 Lannate 40 SP Metomil 40% 10 gr 390 632 gr
Ridomil Gold Mankozeb 64% 15 gr 948 gr
MZ4/64 WG +Mefenoksam 4%
Ekstra Demolish 18 EC Abamectin 18 g/l 5 ml 316 ml
**)+ +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 316 ml
eter 400 ml/l
49 Delouse 200 SL Imidakloprid 200 10 ml 350 704 ml
**)+ g/l +
Cabrio 250 EC Piraklostrobin 5 ml 352 ml
250 g/l
Ekstra Delouse 200 SL Imidakloprid 200 10 ml 704 ml
**)+ g/l +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 352 ml
eter 400 ml/l
56 Prevathon 50 SC Klorantraniprol 10 ml 350 704 ml
**) 50 g/l
Manzate 82 WP Mancozeb 82% 20 gr 1,408 ml
Ekstra Demolish 18 EC Abamectin 18 g/l 5 ml 352 ml
**)+ +
Agristick 400L Alkilaril poliglikol 5 ml 352 ml
eter 400 ml/l
63 Lannate 40 SP Metomil 40% 10 gr 300 822 gr

36
70 Prevathon 50 SC Klorantraniprol 10 ml 822
**) 50 g/l gr

D. Pembahasan

Dalam budidaya tembakau perlu banyak aspek internal dan external


dalam keberhasilan pembudidayaan tembakau perlu di perhatikan betul-betul hal
ini karena tembakau adalah tumbuhan yang sangat sensitive terhadapat
lingkungan sekitarnya, maka dari itu untuk menghasilkan bibit yang baik,kuat dan
tidak mudah terserang penyakit.

Aspek Internal dengan cara melakukan pengambilan sempel setiap media


dan lahan yang mau di pergunakan dalam pembuatan bibit tembakau dan lahan
tempat pembesarnya karena hal ini sangat menentukan kondisi bibit yang baik,
sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

Aspek External adalah dimana factor yang di sebabkan dengan cara


proses pengolahan dari media dan lahan yang tidak sesusai yang sudah di tentukan
karena hal ini juga sangat berpengaruh dalam mengasilkan bibit yang baik.

Pembuatan bedengan bedengan dilakukan dengan cara di bajak terlebih dahulu


setelah di bajak dilakukan pengukuran lebar dan panjang lahan untuk menentukan
berapa jumlah bedeng,dan ukuran bedeng yang di gunakan.

Pembuatan bedengan harus mempunyai kemiringan 60derajat sehingga


menghasilkan bedengan yang bermodel terasering, sehingga tidak ada genangan
air pada saat dilakukan penyiraman pada saat pembibitan.

Hal ini di lakukan karena pada saat perkecambahan tidak terjadi pembusukan
karena adanya air yang mengenangan pada.

37
Hal dalam pembuatan media pembibitan tembakau dengan campuran
kompos,pasir dan abu. Setelah di campur dengan merata,di masukan ke karung
yang sudah di modifikasi seperti lonjongan lontong dan di masukan ke tempat
pengukusan kurang lebih 30menit-1jam dengan suhu 100 °C. Lalu diangkat dan di
tuangkan ke tempat penampungan untuk pendinganan setelah itu di masukan ke
plastik sosis.

Selesai di masukan sosis di angkut dan dipotong dengan ukuran 4-5 cm, lalu
diberikan pelembaban,pupuk awal dan racun lingkungan setelah itu masuk
dengan ketahapan penyebaran benih , sesudah penyebaran benih selesai, di
lakukan penyiraman pada polly secara merata dan air masuk ke seluruh bagian
polly sampek kebagian bawah polly.

Jika sudah di lakukan penyebaran masuk ketahapan perawatan yang tiap hari
lakukan penyiraman,pumupukan dan peracunan secara rutin selama 38 Hari,untuk
penyiraman,setelah di pembibitan masuk ke proses tanam.

Tanam adalah dimana proses pemindahan bibit dari lokasi pembibitan ke


tempat pembesaran tembakau, sebelum kegiatan tanam dilakukan biasanya tanah
yang di gunakan sudah diambil sempel terlebih dahulu, dan dilakukan perjanjian
atau persewaan kepada pemilik lahan, semua selesai dinyatakan sudah sesusai
baru dilakukaan pnegerjaan bajak, pembuatan got dan jalan, pemasangan cagak,
kawat BWG lalu pemasangan wareng pada terakhir proses persiapan tanam dan
melakukan pemupukan awal beserta memasang yellow trip (perangkap hama) hal
ini bertujuan agar tanaman tumbuh dengan baik dan sesusai yang sudah di
tentukan.

38

Anda mungkin juga menyukai