Anda di halaman 1dari 2

1.

Eka Dhiffa Safira, dkk ( 2020) yang berjudul “Kelelahan kerja pada
pekerja di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkit (UPJP)
Priok.” Hasil penelitian tersebut adalah Terdapat hubungan antara status gizi dan
kualitas tidur dengan kelelahan kerja di PT. Indonesia Power UPJP Priok. Tidak
ada hubungan antara usia dengan kelelahan kerja, serta tidak ada variabel faktor
pekerjaan yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT.
Indonesia Power UPJP Priok baik variabel masa kerja maupun variabel beban
kerja.
2. Tria Melissa dan Endang Dwiyanti, (2018) yang berjudul “Gambaran
Kelelahan kerja Subjektif pada operator mesin produksi pakan ikan” hasil
penelitian tersebut adalah diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar responden
berumur di atas 40 tahun, memiliki masa kerja di atas 10 tahun, memiliki status
gizi normal, bekerja di area kerja melebihi NAB dan memiliki kelelahan tingkat
sedang.

Mayoritas umur responden dengan tingkat kelelahan sedang berada pada kategori
umur lebih dari 40 tahun. Sebagian besar responden mengalami kelelahan sedang
di kategori masa kerja di atas 10 tahun (37,5%). Responden dengan gizi normal
cenderung lebih banyak merasakan kelelahan sedang sebesar (76,9%). Sebagian
besar responden bekerja di area dengan intensitas kebisingan melebihi NAB
mengalami kelelahan sedang sebesar (54,2%).
3. Hanita Rosmalina (2019) yang berjudul Faktor Yang Mempengaruhi
Kelelahan Kerja Pada Pekerja Laundry di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan
Tahun 2019 dengan Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,003
antara faktor umur dengan kelelahan kerja, nilai p-value 0,045 antara status
kesehatan dengan kelelahan, nilai p-value 0,011 antara waktu kerja dengan
kelelahan, nilai p-value 0,004 antara suhu lingkungan dengan kejadian kelelahan,
dimana p < 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara umur, status
kesehatan, waktu kerja dan suhu lingkungan terhadap kelelahan kerja. Hasil uji
chi-square didapatkan nilai p-value 0,428 antara status gizi/IMT dengan
kelelahan, nilai p-value 0,431 antara masa kerja dengan kelelahan nilai p-value
0,420 antara beban kerja dengan kelelahan, dimana > 0,05 yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna antara status gizi/IMT, masa kerja, beban kerja terhadap
kelelahan kerja
4. Putri Mahardika (2017) yang berjudul faktor yang berhubungan dengan
kelelahan kerja pada pekerja Pengisian tabung depot LPG PT. Pertamina (Persero)
MOR VII Makassar Tahun 2017 dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara umur p = 0.016 masa kerja (p<0.035), beban kerja p = 0.025 (p
<0.05), imt p = 0.004 (p<0.05) dan sikap kerja p = 0.045 (p <0.05) dengan
kelelahan kerja pada pekerja di Depot LPG PT. Pertamina (Persero) MOR VII
Makassar tahun 2017.
5. Sari Narulita P. S dan Nefferety Nilamsari, (2018) yang berjudul faktor
yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja dipo lokomotif PT. Kereta Api
Indonesia (persero) hasil penelitian tersebut adalah bahwa kelelahan yang paling
banyak dirasakan pekerja yaitu kelelahan

ringan (51,1%). Terdapat hubungan antara masa kerja, shift kerja dan kebisingan.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia, beban kerja dan status gizi.

Anda mungkin juga menyukai