ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum optimalnya prestasi belajar siswa.
Hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dengan skor rentang 1 sampai dengan 5 model rating scale.
Responden adalah 53 siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah
Kejuruan di Kota Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian diperoleh
bahwa kinerja mengajar guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar siswa, baik secara parsial maupun simultan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan
kinerja mengajar guru. Artinya semakin tinggi kinerja mengajar guru akan berdampak
pada prestasi belajar siswa yang semakin tinggi.
ABSTRACT
The problem in this research is not optimal student achievement. It is characterized by
the acquisition of learning outcomes of student who have not reached the Minimum
Completeness Criteria in school. This study aims to determine the effect of
performance of teaching teachers on student achievement. The method used in this
research was survey method. Data collection techniques used question model on scale
of 1-5 form with rating scale. Respondents were 53 students of class X of Office
Administration Vocational High School in Bandung. The approach used is a
quantitative approach to data analysis techniques using regression analysis. The
result showed that the performance of teaching teachers has a positive and significant
impact on student achievement, either partially or simultaneously. It can be concluded
that student achievement can be improved through increased performance of teaching
teachers. It means the better of performance of teaching teacher will have an impact
on student achievement for the better.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sarana yang paling urgen dalam mengembangkan sumber daya
manusia (SDM) dan watak bangsa (Nation Character Building) (Priansa, 2014). Harkat
dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh mutu pendidikannya. Mengingat begitu
pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan masyarakat, maka dewasa ini pemerintah
berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Harapan agar pendidikan di Indonesia
bangkit dari keterpurukan dan menjadi garda terdepan dalam pembangunan bangsa.
Bentuk dari peningkatan kualitas pendidikan ialah melalui proses pendidikan yang
dilaksanakan dalam proses belajar yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik kepada
peserta didik di sekolah (Subandowo, 2009).
Proses belajar yang telah terjadi di sekolah akan menghasilkan suatu nilai akhir atau
hasil pembelajaran guna mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah
disampaikan oleh guru. Dalam setiap proses belajar tentunya diharapkan siswa dapat
memperoleh hasil belajar yang baik. Namun pada kenyataannya hasil belajar yang
diperoleh siswa tidak selamanya sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya.
Hasil belajar siswa yang rendah menjadi salah satu permasalahan dalam pendidikan.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari pencapaian siswa terhadap standar
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Hal ini harus menjadi perhatian dan bahan
evaluasi dalam proses pembelajaran. Hasil pembelajaran yang berkualitas akan
berpengaruh pada prestasi belajar yang diperoleh siswa (Wulandari, 2013).
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang merupakan salah satu gambaran
keberhasilan kemampuan siswa (Novauli, 2015) serta merupakan tolok ukur keberhasilan
guru dalam mengajar (Rohmah & Marimin, 2015). Untuk memastikan kualitas penentuan
prestasi siswa, ada keharusan untuk melaksanakan suatu bentuk pengukuran dan evaluasi
dalam proses belajar mengajar (Shahril, Salimin, & Elumalai, 2015).
Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa belum
menunjukkan hasil yang optimal. Hal tersebut tercermin pada nilai siswa belum mencapai
KKM 100%, baik pada UTS (Ujian Tengah Semester) maupun pada UAS (Ujiah Akhir
Sekolah). Pertanyaan yang timbul dari permasalahan tersebut adalah mengapa prestasi
belajar siswa belum optimal? Merujuk pada perspektif teori belajar bahwasannya banyak
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik secara internal maupun
eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah kinerja mengajar guru yang diduga dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor eksternal yang berpengaruh pada prestasi
belajar adalah fasilitas belajar, bimbingan guru dan orang tua (Mushtaq & Khan, 2012).
Faktor penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah kualitas guru (Rivkin,
Hanushek, & Kain, 2005).
Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah
pengaruh kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa?” Dengan demikian tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kinerja mengajar guru terhadap
prestasi belajar siswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di
sekolah (Ramadhan & Winata, 2016). Salah satu indikator keberhasilan proses belajar
adalah prestasi belajar (Rohmah & Marimin, 2015). Prestasi adalah nilai yang merupakan
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa
selama masa tertentu (Suryabrata, 2006).
Pendapat lain mengemukakan bahwa prestasi belajar siswa dapat diukur melalui tiga
faktor utama, yaitu faktor kognitif, faktor afektif , dan faktor perilaku yang diharapkan
dapat memperkuat karakter siswa sebagai generasi muda yang memiliki prestasi tinggi dan
independen (Astuty, 2015). Prestasi belajar mencerminkan tujuan pada tingkat tertentu
yang berhasil dicapai oleh anak didik (siswa) yang dinyatakan dengan angka atau huruf
(Sudjana, 2009). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
rumusan tujuan yang direncanakan oleh guru sebelumnya yang dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor (Usman dalam Jihad & Haris,
2009).
Prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap anak didik pada periode tertentu (Heck, 2009). Pendapat lain bahwa :“prestasi
belajar sebagai salah satu bentuk penilaian terhadap hasil dari kegiatan transfer ilmu
(belajar) yang dilakukan di sekolah dan diwakilkan dalam bentuk angka sebagai salah satu
bentuk penilaian standar akan pencapaian suatu peserta didik dalam rentang waktu yang
telah ditentukan sebelumnya”. (Dislen, 2013)
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah
hasil yang telah dicapai siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar yang terlihat
dari kecakapan-kecakapan siswa yang mencerminkan tingkat penguasaan materi yang telah
dipelajarinya.
didefinisikan sebagai suatu situasi atau keadaan dimana guru memberikan pengetahuan
kepada siswa (Thomas & Sarah, 2008). Mengajar adalah membimbing bagaimana siswa
belajar (Gimbert, Bol, & Wallace, 2007). Mengajar berarti mengatur dan menciptakan
kondisi yang ada di lingkungan anak didik sehinga dapat dapat melakukan kegiatan
belajar.
Dari beberapa definisi mengenai mengajar maka dapat disimpulkan bahwa mengajar
adalah segala upaya guru yang disengaja dalam rangka memberikan kemungkinan bagi
siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan.
Kinerja mengajar guru adalah penampilan kerja guru dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dalam memberikan bimbingan belajar yang berisi pengetahuan dan
keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi peserta didik (Rodriguez,
Capelleras, & Garcia, 2014). Kinerja mengajar guru yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan seorang guru dalam melakukan tugasnya yaitu menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
Kinerja mengajar guru dapat diukur menggunakan 10 indikator (Wahyudi, 2012),
yaitu merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun bahan pembelajaran, merencanakan
penggunaan metode pembelajaran, merencanakan penggunaan alat dan sumber yang akan
dipakai dalam pembelajaran, merencanakan penilaian hasil pembelajaran, keterampilan
membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan menutup pembelajaran,
menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau hasil belajar siswa,
dan melakukan tindakan lanjut hasil belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode survey. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan informasi faktual melalui angket. Teknik pengumpulan data
menggunakan model rating scale dengan rentang 1 sampai 5 dengan responden penelitian
berjumlah 53 orang di salah satu sekolah menengah kejuruan di kota Bandung.
Instrumen pengumpalan data terdiri dari 1 bagian saja yaitu angket untuk mengukur
kinerja mengajar guru, terdiri dari 3 dimensi, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dalam dimensi perencanaan pembelajaran
tedapat 5 indikator yaitu merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun bahan
pembelajaran, merencanakan penggunaan metode pembelajaran, merencanakan
penggunaan alat dan sumber yang akan dipakai dalam pembelajaran, dan merencanakan
penilaian hasil pembelajaran. Pada dimensi pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 3
indikator, yaitu keterampilan membuka pembelajaran, keterampilan menjelaskan, dan
keterampilan menutup pembelajaran. Kemudian yang terakhir dimensi evaluasi
pembelajaran terdapat 2 indikator, yaitu menggunakan berbagai strategi dan metode
penilaian untuk memantau hasil belajar siswa, dan melakukan tindakan lanjut hasil belajar
siswa.
Gambaran dari tanggapan responden dalam hal kinerja mengajar guru diperoleh
dengan statistik deskriptif menggunakan skor rata-rara tiap bagian. Kemudian teknik
analisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan regresi.
produktif Administrasi Perkantoran di salah satu SMK di kota Bandung. Hasil prestasi
belajar siswa untuk mata pelajaran produktif di SMK dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 1, dapat di ambil kesimpulan bahwa prestasi belajar yang terlihat
dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, berada pada kelas interval 70-79
dengan frekuensi sebanyak 29. Untuk idealnya hasil belajar yang diukur dari nilai rata-rata
hasil UTS dan UAS siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran
sebaiknya berada pada kriteria tinggi melebihi nilai rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM). Namun, dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 65,42, jika dikonsultasikan dengan
kriteria prestasi belajar untuk mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran SMK
angka tersebut berada pada rentang skor 00,00 – 79,99 atau berada pada kategori sedang.
KESIMPULAN
Prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari rata-rata nilai UTS dan UAS, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan
55% siswa yang memiliki nilai sedang dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai tinggi
atau sangat tinggi, berdasarkan informasi tersebut maka prestasi belajar siswa dikatakan
kurang atau rendah.
Kinerja guru yang meliputi 10 indikator, diantaranya merumuskan tujuan
pembelajaran, menyusun bahan pembelajaran, merencanakan penggunaan metode
pembelajaran, merencanakan penggunaan alat dan sumber yang akan dipakai dalam
pembelajaran, merencanakan penilaian hasil pembelajaran, keterampilan membuka
DAFTAR PUSTAKA
Adeyemi. (2011). Principals' Leadership Styles and Teachers' Job Performance in Senior
Secondary Schools in Ondo State, Nigeria. Journal of Economic The Departement
of Educational Foundations and Management, University of Ado-Ekiti, III(3), 84-
92.
Dislen, G. (2013). The Reasons of Lack of Motivation from the Students and Teachers
Voices. The Journal of Academic Social Science, 1(1), 35-45.
Gimbert, B., Bol, L., & Wallace, D. (2007). The Influence of Techer Preparation on
Student Achievement and the Application of National Standards by Teachers of
Mathematics in Urban Secondary School. Educatin and Urban Society, I(40), 91-
117.
Jihad, A., & Haris, A. (2009). Teroi Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Aruz Media.
Khan, A., Shah, I., & M, K. S. (2012). Teacher Stress, Performance & Resources The
Moderating Effect of Resources on Stress and Performance. International Review
of Social Science and Humanities, II(2), 21-29.
Kuzmanovic, M., Savic, G., Gausavace, B. A., Nikolic, D. M., & Panic, B. (2012). A
Conjoint-Based Approach to Student Evaluations of Teaching Performance. Expert
System With Applications, IV(10), 83-89.
Mushtaq, I., & Khan, S. N. (2012). Factors Effecting Students’ Academic Perfor-mance.
Global Journal of Management and Business Research, XII(12), 738-756.
Novauli, F. (2015). Kompetensi Guru dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada SMP
Negeri Dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan, III(1), 45-67.
Rivkin, S. G., Hanushek, E. A., & Kain, J. F. (2005). Teachers, Schools, and Academic
Achievement. Econometrica, LXXIII(2), 417-458.
Rohmah, K. K., & Marimin. (2015). Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial Guru terhadap Prestasi
Siswa Program Studi Administrasi Perkantoran di SMK 1 Purwodadi. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan, X(1), 28-41.
Shahril, M. I., Salimin, N., & Elumalai, G. (2015). The Validity and Reliability of ISO
Test Towards The Performance Assessment of Future Physical Education Teachers
in Teaching and Learning Process. Procedia - Social and Behavioral Sciences ,
814-820.
Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Thomas, S. D., & Sarah, R. C. (2008). Out of Field Teachers and Student Achievement.
Public Finance Review, I(36), 7-32.