Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN SEBAGAI PROSES

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian
dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui system penilaian, salah satu
nya yaitu dengan menggunakan penilaian proses. Penilaian proses merupakan penilaian yang
menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam
rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan
guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar
(Delfiyan Widiyanto, Annisa Istiqomah : 2020)

Penilaian proses pembelajaran digunakan untuk mengukur keberhasilan guru dalam


kegiatan pembelajaran pembelajaran. Penilaian proses untuk mengukut kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran, perbaikan pembelajaran dengan pembaharuan pengetahuan
guru, materi pembelajaran, dan teknologi adanya desain kolaboraif. Upaya yang dilakukan
untuk mengetahui pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar dengan melakukan evaluasi.
Komponen penilaian proses pembelajaran adalah perencanaan, pelaksanaan, dan laporan.
Perencanaan penilaian proses pembelajaran terdapat lima indikator yaitu penyusunan RPP
berupa kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, alokasi waktu, bahan, metode
pembelajaran yang digunakan, dan alat, sumber, media, dan langkah pembelajaran.

Penilaian proses pembelajaran terdapat beberapa kriteria yang digunakan. Sudjana


(2014, P.60) beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam menilai proses belajar mengajar,
yaitu

a. Konsisten kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum


b. Keterlaksanaan oleh guru
c. Keterlaksanaan oleh siswa
d. Motivasi untuk belajar
e. Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar,
f. Interaksi guru dan siswa
g. Kemampuan dan keterampilan guru mengajar
h. kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Pelaksanaan penilaian proses pembelajaran yang dilakukan dengan melakukan


penilaian pada diri sendiri seperti penguasaan materi, kelas, ketersesuaian alokasi waktu,
selain itu mengamati keaktifan siswa, interaksi siswa, dan penilaian ketercapaian tujuan
pembelajaran.

Penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam pelaksanaan


pembelajaran, perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan pembaharuan pengetahuan
guru, materi pembelajaran, teknologi, dan penelitian yang mendukung guru (Pieters & Voogt,
2016, P. 119). Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan dengan sangat baik dapat
digunakan untuk memperbaiki pembelajaran dan pembaharuan pengetahuan guru, materi
pembelajaran, sehingga pelaksanaan penilaian proses dapat bermanfaat bagi proses
pembelajaran dan keteracapaian keberhasilan tujuan pembelajaran.

MODEL PENILAIAN BERBASIS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

1. Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru di kelas
untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan
belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran, dan
penentuan kenaikan kelas. Dari proses ini diperoleh profil kemampuan peserta didik
dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tercantum
dalam kurikulum. Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dalam bentuk pretes,
postes, kuis, tugas individu, tugas kelompok, laporan kerja praktik praktikum,
responsi atau ujian praktik, ulangan harian, ulangan umum/ulangan semester, ulangan
kenaikan kelas, dan ujian akhir. Semua bentuk penilaian ini bisa secara lisan, tertulis,
dan perbuatan atau unjuk kerja.( Sulastrinigsih Djumingin : 2010)

2. Tes Kemampuan Dasar


Tes kemampuan dasar adalah untuk mengetahui kompetensi dasar peserta
didik dalam membaca, menulis, dan berhitung.

3. Tes Berbasis Sekolah


Tes berbasis sekolah adalah tes yang dilakukan pada akhir jenjang sekolah.
Tes ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh tentang
pembelajaran peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta yang mengikuti tes
sekolah ini diberikan ijazah atau sertifikat sebagai bukti keberhasilannya dalam
pembelajaran pada suatu jenjang tertentu.

4. Bencmarking
Bencmarking merupakan penilaian untuk mengukur kinerja yang sedang
berlangsung, proses, dan performance untuk menentukan tingkat keunggulan dan
keberhasilan. Ukuran keunggulan dapat dtentukan di tingkat sekolah, daerah, dan
nasional. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat keberhasilan kurikulum
dan pendidikan secara keseluruhan, dan untuk melihat peringkat kelas, tetapi tidak
untuk memberikan nilai akhir peserta didik.

5. Asesmen Autentik
Asesmen atau penilaian yang digunakan untuk memberikan informasi tentang
kualitas program, sekolah, dan daerah yang menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan. Asesmen yang digunakan dalam dunia pendidikan yakni mengacu kepada
prosedur atau aktivitas yang didesain untuk mengumpulkan informasi tentang
pengetahuan, sikap, atau keterampilan seorang siswa atau sekelompok siswa. Tujuan
asesmen pada pendidikan, yakni: (a) untuk mengembangkan pembelajaran dan
pengajaran, (b) mensertifikasi kemampuan individu, dan (c) mengevaluasi
keberhasilan program.

6. Penilaian Program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas
Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Penilaian ini berguna kepada
pimpinan program untuk perbaikan program.

7. Penilaian Portofolio
Fajar (2005: 46-88) menjelaskan bahwa pada dasarnya portofolio sebagai
model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki
kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu
maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar
sehingga mereka memiliki kemampuan menggorganisir informasi yang ditemukan,
membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya
dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.

8. Penilaian Diri Sendiri


Penilaian Diri Sendiri merupakan teknik penilaian dimana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan status, proses dan tingkat
ketercapaian kompetensi yang sedang dipelajari dari suatu mata pelajaran tertentu.

DAPUS

Djumingin, S. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Makassar:


Badan Penerbit UNM.

Fajar, Arnie. 2005. Portofolio: Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pieters, J. M & Voogt, J.M. (2016). Teacher learning through teacher teams: what makes
learning throught teacher teams successful?. Education reseacrh and evaluation An
international journal no theory and practice. 22. (3-4). 

Sudjana, N. (2014). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Widiyanto, D., & Istiqomah, A. (2020). Evaluasi Penilaian Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran PPKn. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 8(1), 51-61.

Anda mungkin juga menyukai