Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian
dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui system penilaian, salah satu
nya yaitu dengan menggunakan penilaian proses. Penilaian proses merupakan penilaian yang
menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam
rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan
guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar
(Delfiyan Widiyanto, Annisa Istiqomah : 2020)
4. Bencmarking
Bencmarking merupakan penilaian untuk mengukur kinerja yang sedang
berlangsung, proses, dan performance untuk menentukan tingkat keunggulan dan
keberhasilan. Ukuran keunggulan dapat dtentukan di tingkat sekolah, daerah, dan
nasional. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat keberhasilan kurikulum
dan pendidikan secara keseluruhan, dan untuk melihat peringkat kelas, tetapi tidak
untuk memberikan nilai akhir peserta didik.
5. Asesmen Autentik
Asesmen atau penilaian yang digunakan untuk memberikan informasi tentang
kualitas program, sekolah, dan daerah yang menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan. Asesmen yang digunakan dalam dunia pendidikan yakni mengacu kepada
prosedur atau aktivitas yang didesain untuk mengumpulkan informasi tentang
pengetahuan, sikap, atau keterampilan seorang siswa atau sekelompok siswa. Tujuan
asesmen pada pendidikan, yakni: (a) untuk mengembangkan pembelajaran dan
pengajaran, (b) mensertifikasi kemampuan individu, dan (c) mengevaluasi
keberhasilan program.
6. Penilaian Program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas
Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Penilaian ini berguna kepada
pimpinan program untuk perbaikan program.
7. Penilaian Portofolio
Fajar (2005: 46-88) menjelaskan bahwa pada dasarnya portofolio sebagai
model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki
kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu
maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar
sehingga mereka memiliki kemampuan menggorganisir informasi yang ditemukan,
membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya
dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.
DAPUS
Fajar, Arnie. 2005. Portofolio: Dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pieters, J. M & Voogt, J.M. (2016). Teacher learning through teacher teams: what makes
learning throught teacher teams successful?. Education reseacrh and evaluation An
international journal no theory and practice. 22. (3-4).
Widiyanto, D., & Istiqomah, A. (2020). Evaluasi Penilaian Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran PPKn. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 8(1), 51-61.