2 TEOREMA PLASTIS
Pada prinsipnya jika suatu struktur mencapai kondisi keruntuhan maka akan dipenuhi tiga
kondisi berikut :
a. Kondisi leleh ( yield condition)
b. Kondisi keseimbangan ( equilibrium condition)
c. Kondisi mekanisme (mechanism condition)
Pertimbangkan balok ujung terjepit dari Gambar 2.9. Jika suatu mekanisme diasumsikan
seperti yang ditunjukkan oleh garis tebal pada Gambar 2.9.b berdasarkan asumsi bahwa sendi-
plastis pada balok terbentuk pada 2, maka diagram momen keseimbangan akan seperti yang
ditunjukkan oleh garis penuh pada (c). Karena Mp terlampaui dari 2 dan 4, balok harus
diperkuat sepanjang ini untuk membawa beban percobaan (W t) yang terlalu besar. Hanya jika
mekanisme dipilih sedemikian rupa sehingga nilai momen plasis tidak terlampaui (lihat garis
putus-putus) adalah nilai yang benar (terendah) yang diperoleh.
25 75
100 100
Gambar 2.11
contoh.
1. Untuk struktur balok dua perletakan sendi-sendi (struktur statis tertentu) dengan r = 0 dan n = 1
Struktur diatas hanya memerlukan sebuah sendi plastis untuk mencapai mekanisme runtuhnya
yaitu sendi plastis pada momen maksimum (dibawah beban titik).
2. Struktur balok dua perletakan sendi-jepit (struktur statis tak tentu berderajat satu) dengan r
= 1 dan n = 2.
3. Balok kedua ujungnya terjepit (struktur statis tak tentu) ,dengan beban terpusat .
A B
C B
a.struktur pembebanan
b. mekanisme runtuh
r = 2 (RB dan MB) n = 2 + 1 =3 (jumlah sp=3 bh) yaitu pada titik A, B dan C
Pada struktur perletakan ini diperlukan tiga buah sendi plastis untuk mencapai mekanisme
keruntuhannya. Sendi plastis pada sistem perletakan tersebut akan terjadi pada titik dimana
terjadinya momen maksimum dan pada kedua perletakan jepitnya.
Mekanisme runtuh
5. Balok jepit-sendi dengan beban merata
Collapse mechanism
6.Balok jepit-jepit dengan beban terpusat
1,5
10.Balok menerus dengan beban merata dan terpusat
Beban runtuh (diambil yang terkecil) yaitu bentang CD dengan W C = 0,83 Mp/L2