1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan 1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan
karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat,
kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu,
rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling
pengembangan pribadi peserta didik untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami belum
dan dikembangkan sesuai dan dikembangkan sesuai dengan mengikuti panduan yang disusun sepenuhnya mengikuti panduan
dengan panduan BSNP dan panduan BSNP. BSNP namun masih memerlukan yang disusun BSNP.
menjadi rujukan bagi pengembangan.
pengembangan kurikulum
sekolah lainnya yang memiliki
karakteristik yang sama.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan document KTSP pada warga sekolah dan pemangku
kepentingan.
1.1.2.Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia
peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
KTSP Dokumen I. Kurikulum Sekolah memuat muatan lokal dan Pengembangan Diri, yang disesuaikan dengan
karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan usia belum mempertimbangkan
karakteristik daerah, kebutuhan karakteristik daerah, kebutuhan peserta didik dan kebutuhan karakteristik daerah, kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi sosial masyarakat, kondisi pembelajaran. sosial masyarakat, kondisi
budaya, usia peserta didik, dan budaya, usia peserta didik, dan budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran yang kebutuhan pembelajaran dalam kebutuhan pembelajaran.
terintegrasi dalam silabus setiap silabus setiap mata pelajaran.
mata pelajaran serta menjadi
rujukan kab/kota dalam
pengembangan kurikulum lokal.
Rekomendasi:
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Sekolah belum membuat program khusus untuk kegiatan remedial dan pengayaan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami
telah mengalokasikan waktu telah mengalokasikan waktu yang kurang mengalokasikan waktu tidak mengalokasikan waktu
yang cukup bagi peserta didik cukup bagi peserta didik agar yang cukup bagi peserta didik yang cukup bagi peserta didik
agar dapat memahami konsep dapat memahami konsep yang agar dapat memahami konsep agar dapat memahami konsep
yang baru sebelum melanjutkan baru sebelum melanjutkan ke yang baru sebelum melanjutkan yang baru sebelum melanjutkan
ke pelajaran berikutnya dengan pelajaran berikutnya dengan ke pelajaran berikutnya, ke pelajaran berikutnya, serta
selalu melaksanakan program selalu melaksanakan program sedangkan program remedial dan program remedial dan pengayaan
remedial dan pengayaan yang remedial dan pengayaan. pengayaan kadang kala belum pernah dilaksanakan.
sistematis untuk setiap peserta dilaksanakan.
didik.
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta
didik.
KTS Dokumen I. Sekolah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan dan Konseling bagi semua peserta didik.
Buku Piket Guru.
Jadwal Piket Guru.
Sekolah belum memberikan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan
Buku Catatan Kasus.
sesuai kebutuhan pengembangan peserta didik.
Kegiatan Bimbingan dan Konseling belum terorganisir (program perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut secara khusus belum ada).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan Sekolah kami memberikan Sekolah kami masih sangat Sekolah kami belum mampu
layanan dan bimbingan secara bimbingan secara teratur dan terbatas dalam memberikan memberikan layanan bimbingan
teratur dan berkesinambungan berkesinambu-ngan serta layanan bimbingan dan konseling dan konseling bagi peserta didik.
dalam memenuhi kebutuhan menawarkan pelayanan konseling yang memadai dalam memenuhi
pengembangan pribadi setiap dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan pengembangan
peserta didik, baik yang pengembangan pribadi peserta pribadi peserta didik.
terprogram dengan jelas maupun didik.
berdasarkan kasus per kasus
sesuai kebutuhan peserta didik.
Sekolah Perlu memberikan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan
pengembangan peserta didik.
Sekolah Perlu membuat secara khusus program Bimbingan dan Konseling (perencanaan, pelaksanaan ,
evaluasi dan tindak lanjut).
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
KTS Dokumen I Dalam Kurikulum Sekolah, Kegiatan Ekstra disesuaikan dengan bakat, minat, jenis kelamin,
dan,tingkat perkembangan (usia) peserta didik, serta budaya setempat meliputi : Pramuka,
Volley, Atletik dan kerohanian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan Sekolah kami sudah menyediakan Sekolah kami menyediakan Sekolah kami belum mampu
berbagai jenis kegiatan ekstra beberapa kegiatan ekstra- kegiatan ekstra-kurikuler tetapi memberikan kegiatan ekstra-
kurikuler yang disesuaikan kurikuler bagi peserta didik yang belum mengakomodir semua kurikuler bagi peserta didik.
dengan minat setiap peserta sesuai dengan minat sebagian kebutuhan pengembangan
didik dan melibatkan masyarakat besar peserta didik. pribadi peserta didik.
dalam pengembangan ekstra-
kurikulernya.
Sekolah perlu memprogram ulang kegiatan ekstrakurikuler Sekolah (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Tindak lanjut)
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
KTSP Dokumen II. Silabus Sekolah dikembangkan berdasarkan SI, SKL dan panduan KTSP yang sesuai dengan
Panduan KTSP. BNSP.
Silabus kls 1 s/d 6 untuk 8 Silabus Sekolah memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi
mata pelajaran. pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar sebagai acuan pengembangan RPP.
Sekolah telah memiliki silabus untuk 8 mata pelajaran.
o Sekolah Belum memiliki Silabus untuk mata pelajaran Mulok dan Pengembangan
diri.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah sesuai dengan Silabus kami telah sesuai dengan Sebagian silabus kami telah Silabus kami belum sesuai
SI, SKL, dan panduan KTSP serta SI, SKL, dan panduan KTSP. sesuai dengan SI, SKL, dan dengan SI, SKL, dan panduan
telah mempertimbangkan situasi panduan KTSP. KTSP.
dan kondisi sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat Silabus Mulok dan Pengembangan diri yang disesuaikan dengan buku pegangan
guru serta kebutuhan peserta didik.
KTSP Dokumen II Dalam Pengembangan silabus, Sekolah menggunakan panduan silabus yang disusun BNSP
sebagai referensi.
Silabus Kls 1 s/d 6 untuk 8
Pengembangan Silabus untuk 8 mata pelajaran secara mandiri di laksanakan oleh sekolah
mata pelajaran.
yang bekerjasama dengan seluruh dewan Guru.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah dikaji dan Silabus kami telah dikaji dan Sebagian silabus kami telah dikaji Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur dikembangkan secara teratur oleh dan dikembangkan secara teratur dikembangkan secara teratur oleh
oleh guru secara mandiri yang guru secara mandiri atau oleh guru secara mandiri atau guru secara mandiri atau
berdampak pada peningkatan berkelompok. berkelompok. berkelompok.
mutu peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengkaji ulang silabus secara rutin untuk disesuaikan dengan buku pegangan guru serta
kebutuhan peserta didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Silabus kls 1 s/d 6. Dalam penyusunan RPP, sekolah menggunakan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Program Semester. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
Rpp kls 1 s/d 6 tiap mata mencapai KD.
pelajaran. RPP Sekolah di susun secara lengkap dan sistematis yang memuat : identitas mata pelajaran,
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
RPP disusun untuk setiap KD dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
RPP dirancang untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan/ program semester.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
RPP disusun oleh setiap guru RPP disusun oleh setiap guru Sebagian guru menyusun RPP Guru tidak menyusun RPP sendiri.
untuk setiap kompetensi dasar untuk setiap kompetensi dasar sendiri untuk setiap kompetensi
berdasarkan prinsip-prinsip berdasarkan prinsip-prinsip dasar berdasarkan prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran dan perencanaan pembelajaran. perencanaan pembelajaran.
direview secara berkala untuk
memastikan dampaknya pada
peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Sekolah perlu menfasilitasi perbaikan penyusunan dan pelaksanaan RPP untuk disesuaikan dengan buku
pegangan guru serta kebutuhan peserta didik serta mengikut sertakan guru pada diklat-diklat
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi,
kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-
nilai, dan lingkungan peserta didik.
Silabus RPP Sekolah disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
Program Semester. tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
RPP belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
RPP disusun dengan penentuan KKM dan pengadaan sarana-prasarana pembelajaran.
RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP tidak memperhatikan
gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, perbedaan individual peserta
intelektual, minat, bakat, intelektual, minat, bakat, motivasi kebutuhan khusus, kecepatan didik.
motivasi belajar, potensi, belajar, potensi, kemampuan belajar, latar belakang budaya.
kemampuan sosial, emosional, sosial, emosional, gaya belajar,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kebutuhan khusus, kecepatan
kecepatan belajar, latar belakang belajar, latar belakang budaya,
budaya, norma, nilai-nilai, dan norma, nilai-nilai, dan lingkungan
lingkungan peserta didik serta peserta didik.
direview oleh para ahli.
Rekomendasi:
Guru Perlu menyusun rencana pembelajaran yang memperhatikan segala perbedaan kebutuhan para
siswa yang di fasilitasi oleh Sekolah
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran
dengan mudah.
Daftar Inventaris Buku. Pengadaan buku pegangan dan referensi siswa sesuai dengan pedoman buku BOS.
Buku pegangan Siswa. Sumber belajar yang tersedia di sekolah kami antara lain : buku teks pegangan siswa, buku
Buku Referensi. referensi dan koleksi buku di perpustakaan.
Koleksi Buku Perpustakaan. Buku teks di sekolah cukup untuk satu buku per siswa untuk setiap mata pelajaran ( 1 : 1 )
Sekolah dan para guru perlu memfasilitasi dan mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber belajar
dengan maksimal
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara
tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Daftar Inventaris Buku. Selain buku teks pelajaran, guru juga menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan,
Buku pegangan Guru. buku referensi dan sumber belajar lainnya.
Buku Pengayaan.
Buku Referensi. o Guru belum memanfaatkan secara maksimal dalam penggunaan perpustakaan
Koleksi Buku Perpustakaan. sebagai sumber pembelajaran bagi siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami sudah Guru-guru kami sepenuhnya
berbagai jenis sumber dan media buku panduan, buku pengayaan, menggunakan sumber belajar hanya bergantung pada buku-
pembelajaran di sekolah serta buku referensi, dan sumber lainnya selain buku pelajaran, buku pelajaran saja dalam
memanfaatkan tempat belajar belajar lain selain buku pelajaran namun hanya pada mata melakukan proses pembelajaran.
lain di luar sekolah dengan secara tepat dalam pembelajaran pelajaran tertentu.
melibatkan siswa. untuk membantu dan memotivasi
peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menghimbau kepada Guru untuk memanfaatkan secara maksimal dalam penggunaan
perpustakaan untuk membantu motivasi siswa sebagai sumber pembelajaran.
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Silabus. Disekolah, Guru melaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
Program Semester. penutup.
Lembar Observasi.
Supervisi Kepala Sekolah. o Dalam proses pembelajaran 5 dari 11 orang guru belum menggunakan metode
yang interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi anak didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami melaksanakan Sebagian guru-guru kami sudah Guru-guru kami belum konsisten
kegiatan pembelajaran yang kegiatan pembelajaran yang konsisten melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan
interaktif, inspiratif, interaktif, inspiratif, pembelajaran yang interaktif, pembelajaran sesuai dengan RPP
menyenangkan, dan menantang menyenangkan dan menantang inspiratif, menyenangkan dan yang disusunnya.
sesuai dengan RPP yang sesuai dengan RPP yang menantang sesuai dengan RPP
disusunnya serta dijadikan acuan disusunnya. yang disusunnya.
bagi guru-guru di sekolah
lainnya.
Rekomendasi:
Sekolah menfasilitasi guru untuk menggunakan metode PAKEM dan CTL, melalui mengikutsertakan
mereka dalam diklat.
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan
konfirmasi.
Silabus. Guru di sekolah dalam pembelajaran telah menggunakan metode yang disesuaikan dengan
RPP. karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Lembar Kegiatan Siswa
o Dalam pembuatan RPP guru belum menerapkan sistem eksplorasi, elaborasi, serta
konfimasi tetapi dalam pembelajaran secara tidak langsung telah mengelola kelas
secara efektif dan memberi kesempatan yang sama kepada para siswa untuk
melakukan eksplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfimasi.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak hanya Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami belum Guru-guru kami belum
memberikan kesempatan pada kesempatan pada peserta didik sepenuhnya konsisten memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan untuk melakukan ekplorasi dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan elaborasi, serta elaborasi, serta mendapatkan peserta didik untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi di setiap konfirmasi di setiap proses ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi di setiap
proses pembelajaran tetapi juga pembelajaran. mendapatkan konfirmasi di setiap proses pembelajaran.
di luar proses pembelajaran. proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah Perlu mengadakan kegiatan pemantapan dan penularan cara pembuatan RPP dengan aspek
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi agar guru-guru mengetahui kembali aspek- aspek pembuatan RPP.
Dengan mengikut sertakan pada kegiatan diklat.
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran.
Program Supervisi. Kepala Sekolah melakukan Supervisi proses pembelajaran melalui tahap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
Jadwal Supervisi.
Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, dan
konsultasi.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah
kami disupervisi dan dievaluasi kami disupervisi dan dievaluasi kami disupervisi dan dievaluasi kami tidak disupervisi dan
mulai dari tahap perencanaan, mulai dari tahap perencanaan, hanya pada tahapan tertentu dievaluasi mulai dari tahap
pelaksanaan, dan penilaian hasil pelaksanaan, dan penilaian hasil saja. perencanaan, pelaksanaan, dan
pembelajaran termasuk program pembelajaran. penilaian hasil pembelajaran.
tindak lanjut.
Rekomendasi:
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan
Pengawas.
Program Supervisi. Pelaksanaan supervisi di sekolah dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah dan Pengawas.
Jadwal Supervisi.
Buku Tamu.
o Hasil supervisi dan evaluasi proses pembelajaran belum ditindaklanjuti dengan
penguatan dan penghargaan bagi yang telah memenuhi standar, teguran yang
bersifat mendidik bagi yang belum memenuhi standar, dan belum diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara pembelajaran dilakukan secara pembelajaran dilakukan secara pembelajaran hanya dilakukan
berkala dan berkelanjutan oleh berkala dan berkelanjutan oleh berkala oleh kepala sekolah dan oleh pengawas.
Kepala Sekolah, teman sejawat Kepala Sekolah dan Pengawas. pengawas tetapi tidak
dan Pengawas serta melibatkan ditindaklanjuti.
peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi program tindak lanjut dari hasil supervisi dan evaluasi melalui penguatan,
penghargaan, teguran dan diklat kepada guru
3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis 3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik
yang diharapkan dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai
pembelajar yang mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa
percaya diri yang tinggi.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi 3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan
pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
KTSP Dokumen I Hasil belajar siswa di Sekolah dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada KKM untuk
KKM Sekolah setiap mata pelajaran dari setiap kelas.
SKL Sekolah Nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran untuk setiap kelas menunjukkan kenaikan yang
DAKOLNUM lebih baik.
Rekaptulasi Nilai Ujian
o Hasil lulusan ujian dapat berhasil 100 % untuk setiap tahunnya, namun nilai
Setiap tahun.
Nilai Raport. cenderung tidak konsisten.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan Hasil belajar peserta didik masih
kemajuan yang lebih baik kemajuan yang lebih baik dalam prestasi belajar yang lebih baik, di bawah SKL.
melebihi standar kompetensi mencapai target yang ditetapkan namun tidak konsisten.
kelulusan, percaya diri, dan dalam SKL.
memiliki harapan yang tinggi
dalam berprestasi.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar secara konsisten,
melalui pemberian motivasi dan pengefektifan pembelajaran
KTSP Dokumen I Sekolah mempunyai bentuk pembelajaran meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya
diri yang tinggi bagi peserta didik dengan metode interaktif, inspiratif, menyenangkan dan
RPP.
menantang.
Hasil tugas/Pekerjaan Peserta didik mampu menjadi pelajar yang mandiri, mereka selalu menyelesaikan tugas-tugas
Siswa yang diberikan oleh Guru dengan tugas yang berpariasi.
Perolehan nilai tugas peserta didik menunjukkan peningkatan.
Peserta didik kami Peserta didik kami mampu Sebagian peserta didik kami Peserta didik kami belum mampu
mengembangkan keterampilan menjadi pembelajar yang mandiri. mampu menjadi pembelajar yang menjadi pembelajar yang mandiri.
berpikir logis, kritis, dan analititis mandiri.
serta mengembangkan kreatifitas
mereka.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menambahkan pembelajaran mandiri melalui lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat
seperti kegiatan Pramuka, supercamp , Kunjungan edukasi, outbond,berlatih jualan, Kegiatan Bulan
Ramadhan, pelayanan pada masyarakat, hari raya qurban, dll.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
Program pembiasaan Sekolah mempunyai bentuk pembelajaran meningkatkan motivasi peserta didik dengan
(KTSP). menerapkan siklus pembelajaran yang aktif,kreatif dan efektif dengan memajang hasil karya
Pajangan di Kelas. siswa.
Hasil karya Siswa. Di sekolah semua peserta didik memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan
Dokumentasi kegiatan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab melalui kegiatan upacara, olah
Upacara dan Olahraga. raga dan kegiatan lainnya.
Bukti keikutsertaan siswa Di sekolah peserta didik memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni
pada kegiatan lomba. dan budaya.
Di sekolah peserta memperoleh pengalaman mengekspresikan karya seni dan budaya
dengan memajang hasil karya mereka di dinding kelas.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik kami memiliki Peserta didik kami memiliki Sebagian peserta didik kami Peserta didik belum memiliki
motivasi belajar dan rasa percaya motivasi belajar dan rasa percaya memiliki motivasi belajar dan rasa motivasi belajar dan rasa percaya
diri yang tinggi, serta mampu diri yang tinggi. percaya diri yang tinggi. diri yang tinggi.
mengekspresikan diri dalam
mengungkapkan pendapat
mereka dengan jelas dan santun.
Rekomendasi:
Sekolah dan dewan guru perlu menfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang mampu
memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab, melalui kegiatan -kegiatan
kemasyarakatan maupun kegiatan sosial lainnya
KTSP. Sekolah Telah menyusun program pengembangan keterampilan hidup peserta didik.
Program kegiatan keterampilan hidup peserta didik disekolah meliputi kegiatan penilaian
SKL.
pada setiap mata pelajaran (SKL) dan kegiatan ekstrakurikuler (kepramukaan, olahraga, dan
kehorahian).
Rekomendasi:
Sekolah perlu memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pengembangan keterampilan hidup peserta didik sesuai
dengan program yang telah dibuat.
Sekolah perlu menfasilitasi pengembangan ketrampilan hidup melalui penambahan kegiatan ekstra kurikuler
yang sesuai bakat dan minat peserta didik dan tidak hanya tertumpu pada satu kegiatan saja.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Kegiatan Pembiasaan Sekolah telah memprogramkan pengembangan nilai-nilai agama dan budaya yang sesuai
(KTSP) dengan tahap perkembangan anak sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memahami dan Peserta didik kami memahami Peserta didik kami memiliki Peserta didik kami memiliki
menerapkan ajaran agama dan ajaran agama dan nilai-nilai pengetahuan yang memadai pengetahuan agama yang
nilai-nilai budaya dalam budaya serta mampu mengenai agama mereka dan terbatas dan belum mampu
kehidupan mereka sehari-hari menerapkan dalam kehidupan sudah mulai berusaha menerapkannya dalam kehidupan
secara konsisten baik di sekolah mereka sehari-hari. menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
maupun di tengah-tengah sehari hari.
masyarakat.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi Peserta didik dalam peningkatan penerapan nilai agama dan budaya, dengan
kegiatan pembiasaan di kehidupan sehari-hari dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
keagamaan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami
sangat memadai untuk sudah memadai sesuai dengan sudah memadai sesuai dengan belum memadai sesuai dengan
memberikan layanan standar yang ditetapkan syarat minimal yang ditentukan syarat minimal yang ditentukan
pembelajaran dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk penambahan Guru kelas yang berstatus PNS sesuai dengan
standar yang ditetapkan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Sekolah kami memiliki jumlah Jumlah tenaga kependidikan di Jumlah tenaga kependidikan di
kependidikan dengan jumlah tenaga kependidikan yang sekolah kami sudah memadai sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk memadai sesuai dengan standar sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memberikan layanan pendidikan yang ditetapkan, termasuk untuk yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi menangani peserta didik yang
semua peserta didik, termasuk mengalami kesulitan belajar.
peserta didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS sesuai
dengan standar yang ditetapkan
SK Kepala Sekolah. Di sekolah, Kepala Sekolah berijazah S1 kependidikan dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SK Guru. Kualifikasi guru disekolah :
Ijazah Kepala Sekolah. - 1 orang berijazah S1 kependidikan.
Ijazah Guru - 3 orang berijazah D2 kependidikan.
Laporan bulanan. - 2 orang berijazah SLTA kependidikan.
- 1 orang guru honor berijazah D2 kependidikan.
Profil Sekolah.
- 3 orang guru honor berijazah SLTA non kependidikan.
Sertifikat Pendidik Kepala
Sekolah. o Dari 10 orang guru, baru 1 orang pendidikannya S1.
o Seluruh guru disekolah belum mempunyai sertifikat pendidik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki pendidik Kualifikasi pendidik di sekolah Kualifikasi pendidik di sekolah Kualifikasi pendidik di sekolah
dengan kualifikasi yang sangat kami sudah memadai sesuai kami sudah memadai sesuai kami belum memadai sesuai
memadai dari standar yang dengan standar yang ditetapkan, dengan syarat minimal yang dengan syarat minimal yang
ditentukan untuk memberikan termasuk untuk menangani ditentukan. ditentukan.
pengalaman belajar dengan peserta didik yang mengalami
kualitas tinggi bagi semua kesulitan belajar.
peserta didik, termasuk peserta
didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menghimbau dan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya ke jenjang
yang memenuhi standar pendidikan.
Sekolah perlu memfasilitasi dan mengajukan nama-nama guru untuk berkompetensi menjadi guru profesional
Ijazah Guru Honor 1 orang guru honor yang merangkap/difungsikan sebagai tenaga administrasi berijazah D2
kependidikan.
1 orang guru honor yang merangkap/difungsikan sebagai tenaga layanan khusus (pesuruh
sekolah) berijazah SLTA non kependidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Kualifikasi pendidik di sekolah Kualifikasi tenaga kependidikan di Kualifikasi tenaga kependidikan di
kependidikan dengan kualifikasi kami sudah memadai sesuai sekolah kami sudah memadai sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memberikan pengalaman belajar termasuk untuk menangani yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi peserta didik yang mengalami
semua peserta didik, termasuk kesulitan belajar.
peserta didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS
dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan standar
Sertifikat Kepala Sekolah. Kepala Sekolah di sekolah telah memenuhi standar kompetensi pendidik.
Guru di sekolah telah memenuhi standar kompetensi pendidik.
Daftar penilaian guru dan
pegawai ( DP3 ).
Daftar Hadir Guru o Belum semuanya Guru disekolah mampu menangani peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki pendidik Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi pendidik di sekolah
dengan kompetensi yang sangat kami sudah memadai sesuai kami sudah memadai sesuai kami belum memadai sesuai
memadai untuk memberikan dengan standar yang ditetapkan, dengan syarat minimal yang dengan syarat minimal yang
pengalaman belajar dengan termasuk untuk menangani ditentukan ditentukan
kualitas tinggi bagi semua peserta didik yang mengalami
peserta didik, termasuk peserta kesulitan belajar.
didik yang mempunyai kebutuhan
khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi peningkatan kompetensi guru dalam hal menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar dengan mengikut sertakan dalam diklat.
Daftar Hadir guru dan 2 orang guru honor yang merangkap/dipungsikan sebagai tenaga kependidikan telah
pegawai memenuhi standar kompetensi .
Observasi hasil kerja
dilapangan.
o Dikarenakan tidak adanya tenaga Kependidikan yang berstatus PNS dan sekolah
memfungsikan guru honorer yang berkompetensi sebagai guru/tenaga pendidik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi tenaga kependidikan Kompetensi tenaga kependidikan
kependidikan dengan kompetensi kami sudah memadai sesuai di sekolah kami sudah memadai di sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memberikan pengalaman belajar termasuk untuk menangani yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi peserta didik yang mengalami
semua peserta didik, termasuk kesulitan belajar.
peserta didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
o Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS
dengan kompetensi yang memenuhi standar
5.1. Sarana sekolah sudah memadai 5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah
peserta didik dalam rombongan belajar.
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan
alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik 5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala
sesuai dengan persyaratan standar
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik
dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang
berkebutuhan khusus.
5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan
lainnya.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.
Profil Sekolah. Sekolah memiliki 6 rombongan belajar dengan jumlah siswa 194 orang.
Daftar Jumlah Siswa Jumlah peserta didik :
perkelas. - Kls 1 sebanyak 38 orang
Laporan Bulanan. - Kls 2 sebanyak 28 orang
- Kls 3 sebanyak 39 orang
- Kls 4 sebanyak 40 orang
- Kls 5 sebanyak 29 orang
- Kls 6 sebanyak 20 orang
Sekolah perlu memanfaatkan Ruang kelas yang tersedia untuk penambahan rombongan belajar agar sesuai
dengan Standar yang telah ditentukan
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
Daftar inventaris Barang. Setiap ruang kelas tersedia papan tulis 1 buah, 1 buah lemari untuk penyimpanan buku
Buku Koleksi di pegangan siswa.
perpustakaan. Jumlah Buku pelajaran untuk siswa 1:1 setiap mata pelajaran.
Buku pegangan Guru Jumlah buku pengayaan yang dikoleksi di perpustakaan sebanyak 1500 judul.
Buku pegangan Siswa. Jumlah buku referensi sebanyak 30 judul.
Buku referensi. Jumlah buku pegangan guru sebanyak 23 judul.
Koleksi perpustakaan juga mempunyai media pembelajaran lainnya, CD Pembelajaran, KIT
Laporan bulanan
Bahasa, KIT IPA, KIT MATEMATIKA, GLOBE, PETA, GAMBAR PAHLAWAN.
o Untuk alat dan sumber belajar yang sifatnya permainan / olahraga belum
memenuhi standar yang telah ditentukan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki alat dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami belum memiliki dan
sumber belajar yang melebihi menggunakan alat serta sumber menggunakan alat serta sumber menggunakan alat serta sumber
dari ketetapan dalam SNP yang belajar sesuai dengan SNP. belajar sesuai dengan SPM. belajar sesuai dengan SPM.
digunakan untuk meningkatkan
mutu proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyediakan peralatan sumber belajar siswa yang sifatnya permainan/olahraga sesuai dengan
standar.
5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.
RAPBS Pelaksanakan perbaikan / pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah yang sifatnya
memerlukan dana yang besar telah dilaksanakan oleh pemerintah pada tahun 2007, 2009
Laporan DAK
dan 2010.
2O07,2009,2010 Pelaksanaan perbaikan/pemerliharaan sarana dan prasaran sekolah yang sifatnya ringan
sekolah menganggarkan sesuai dengan standar pengelolaan keuangan BOS dengan
memperhatikan prioritas dan urutan penggunaan dana sesuai pedoman buku BOS.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di
sekolah kami dilaksanakan secara sekolah kami dilaksanakan secara sekolah kami baru melakukan sekolah kami tidak dilaksanakan
rutin melebihi waktu yang berkala sesuai dengan SNP. pemeliharaan rutin seperti secara rutin. Sebagian gedung
ditetapkan dalam SNP dan kebersihan ruangan. sekolah kami di bawah standar,
catatan pemeliharaan terekam harus diperbaiki dan dibersihkan
dengan baik. atau diganti.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat program perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah secara
berkesinambungan.
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang
berkebutuhan khusus.
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi
yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
KTSP. Sekolah sudah merumuskan dan memiliki visi dan misi serta mengembangkannya.
Rumusan Visi Misi Sekolah. Dalam merumuskan visi dan misi, sekolah melibatkan kepala sekolah, guru, tokoh
Pajangan Visi Misi Sekolah. masyarakat dan Komite sekolah.
Profil Sekolah Sekolah telah mensosialisasikan visi dan misi kepada warga sekolah, orang tua siswa.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi pemahaman visi dan misi kepada seluruh warga sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat sekitar.
Sekolah perlu mereviu visi dan misi secara berkala.
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
RKS. Sekolah sudah menyusun RKS , Program tahunan, program semester yang di jadikan dasar
Program Tahunan. dalam penyusunan RAPBS Sekolah dan telah disetujui oleh komite sekolah serta UPT Dinas
Program Semester. pendidikan Setempat.
Dalam merumuskan RKS sekolah kami melibatkan kepala sekolah, guru, dan Komite sekolah.
RAPBS.
Sekolah perlu menerapkan pengelolaan yang terbuka dan akuntabilitas sehingga masyarakat dapat
memahami secara benar kondisi sekolah
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
RKS Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan serta mengembangkannya.
RKS Sekolah Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
RKS Sekolah Mengacu pada SKL yang sudah ditetapkan sekolah dan pemerintah.
RKS Sekolah Mengakomodasi masukan dari barbagai pihak yang berkepentingan dan
diputuskan oleh rapat dewan Guru yang dipimpin oleh kepala sekolah.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada
warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan.
RKS Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan serta mengembangkannya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami sudah Sekolah kami sudah mensosialisa- Sekolah kami sudah mensosialisa- Sekolah kami belum
mensosialisa-sikan dokumen sikan dokumen rencana kerja sikan dokumen rencana kerja mensosialisasikan dokumen
rencana kerja kepada semua kepada semua stakeholder namun hanya kepada pihak-pihak rencana kerja kepada semua
stakeholder sekolah dalam sekolah secara dalam rapat dinas. terbatas saja, misalnya kepala stakeholder sekolah.
berbagai kesempatan dan on-line dinas pendidikan atau ketua
di situs sekolah. yayasan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan RKS kepada kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana
jangka menengah (renstra)
Sekolah perlu mensosialisasikan rencana kerja tahunan sekolah kepada semua pemangku kepentingan
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil
belajar
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap
peningkatan hasil belajar.
Sekolah perlu menentukan evaluasi diri dengan penentuan skala prioritas dan melaksanakan program tindak
lanjut.
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah dalam melakukan Evaluasi Diri.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil
belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil
evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
KKM Setiap Mata Pelajaran Sekolah sudah menyusun indikator keberhasilan kinerja proses pembelajaran.
Sekolah sudah mensosialisasikan indikator keberhasilan kinerja proses pembelajaran kepada
Daftar Nilai.
segenap warga sekolah.
Sekolah telah melakukan penilaian kinerja proses pembelajaran.
Sekolah sudah menyusun KKM untuk setiap mata pelajaran.
Dalam melakukan perbaikan pembelajaran telah menunjukkan peningkatan rata- rata hasil
belajar.
Sekolah telah melakukan penilaian keberhasilan proses pembelajaran /ketercapaian KKM
setiap mata pelajaran.
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen Sekolah Sekolah sudh mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung
Pajangan Data Sekolah administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Papan Pengumuman Sekolah telah melalukan Komunikasi dengan warga sekolah yang dilaksanakan secara efektif
Telepon Sekolah dan efisiean serta dapat dipertanggungjawabkan.
Internet Sekolah. Sekolah telah melaporkan data secara lengkap dan akurat.
Website/blog Sekolah.
o Sekolah belum memiliki program pengelolaan sistem informasi.
o Dalam mengelola sistem informasi sekolah belum sepenuhnya terkoneksi secara online pada
website sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki sistem Sekolah kami memiliki sistem Pengelolaan data di sekolah kami Pengelolaan data di sekolah kami
pengelolaan data berbasis ICT pengelolaan data berbasis ICT berbasis ICT namun masih belum berbasis ICT sehingga
dengan cara yang efektif, efisien, dengan cara yang efektif, efisien menggunakan program office belum efektif dan efisien.
dan akuntabel serta dan akuntabel dan sudah yang sederhana dan belum
tersosialisasikan kepada seluruh tersosialisaikan kepada seluruh berbasis website.
pemangku kepentingan dan pemangku kepentingan.
terkoneksi secara online pada
website sekolah.
Rekomendasi:
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
Papan Pengumuman. Sekolah telah memiliki fasilitas informasi berupa telepon, internet, papan pengumuman.
Telepon Sekolah. Sekolah telah menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif, dan mudah diakses oleh
Internet sekolah. masyarakat.
Website/blog sekolah.
o Secara khusus sekolah belum menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan
untuk melayani permintaan informasi, pemberian informasi, pengaduan dari
masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
o Sekolah belum mencatat dan didokumentasikan semua informasi dari
masyarakat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami belum menyediakan
informasi dengan data yang informasi dengan data yang informasi untuk warga sekolah akses informasi yang mudah bagi
terbaru bagi warga sekolah dan terbaru bagi warga sekolah dan namun belum ditunjang oleh warga sekolah.
pihak yang berkepentingan serta pihak yang berkepentingan. sistem pembaharuan data.
mudah diakses secara online
melalui website sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menugaskan seorang guru untuk melayani permintaan informasi, pemberian informasi dan
pengaduan dari masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
Sekolah perlu mencatat dan mendokumentasikan semua informasi dari masyarakat untuk ditindak lanjuti.
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan
tenaga kependidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memperhatikan Sekolah kami memperhatikan Sekolah kami memperhatikan Sekolah kami kurang
hasil kerja setiap pendidik dan hasil kerja setiap pendidik dan hasil kerja setiap pendidik dan memperhatikan hasil kerja setiap
tenaga kependidikan serta tenaga kependidikan serta tenaga kependidikan. pendidik dan tenaga
senantiasa melaksanakan senantiasa melaksanakan kependidikan.
pengembangan profesinya secara pengembangan profesinya.
berkelanjutan untuk
meningkatkan efektifitas kinerja.
Sekolah perlu mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Program Supervisi. Sekolah sudah menyusun program pengawasan terhadap Pendidik dan Tenaga
Kependidikan .
Sekolah sudah mensosialisasikan program pengawasan kepada Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami senantiasa Sekolah kami senantiasa Sekolah kami melakukan supervisi Sekolah kami belum melakukan
melakukan supervisi dan evaluasi melakukan supervisi dan evaluasi dan evaluasi atas pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan tugas
terhadap pendidik dan tenaga terhadap pendidik dan tenaga tugas pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan baik kinerja kependidikan baik kinerja kependidikan namun belum kependidikan secara berkala.
pelaksanaan tugas maupun pelaksanaan tugas maupun terprogram dengan baik.
kesesuaian dengan standar kesesuaian dengan standar
nasional serta menyusun nasional.
program perbaikan dan
peningkatan yang berkelanjutan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik secara berkala.
Sekolah perlu membuat program supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
standar.
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
SK Komite. Sekolah telah menyusun Program Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan akademik
Notulen Rapat. dan nonakademik.
Dokumen Komite. Keterlibatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Warga sekolah kami terlibat Warga sekolah kami terlibat Warga sekolah terlibat langsung Warga sekolah kami belum
langsung dalam pengelolaan langsung dalam pengelolaan hanya pada kegiatan akademis. terlibat langsung dalam
kegiatan akademis dan non kegiatan akademis dan non pengelolaan kegiatan akademis
akademis serta kegiatan akademis. dan non akademis.
pengembangan sekolah pada
umumnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah secara langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non
akademis.
Sekolah perlu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, yang berkaitan dengan input, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan.
SK Komite. Sekolah telah membuat Program Keterlibatan Masyarakat dalam pengelolaan kegiatan non
Notulen Rapat. akademik.
Dokumen Komite.
o Warga Sekolah belum sepenuhnya dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan non akademis.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami melibatkan Sekolah kami melibatkan Sekolah kurang melibatkan Sekolah kami sama sekali tidak
masyarakat dalam pengelolaan masyarakat dalam pengelolaan masyarakat dalam pengelolaan melibatkan masyarakat dalam
non akademis dan memberikan non akademis. non akademis. pengelolaan non akademis.
kesempatan untuk berkreasi.
Rekomendasi:
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar 7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan
Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan
kabupaten/kota
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang relevan
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara
transparan, efisien, dan akuntabel.
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada
Pemerintah dan pemangku kepentingan.
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan 7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan
dukungan pembiayaan lainnya inisiatifnya sendiri
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri setempat.
7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses 7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial
ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang
mampu di bidang ekonomi
7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Perumusan rancangan anggaran Perumusan rancangan anggaran Perumusan rancangan anggaran Perumusan rancangan anggaran
biaya pendapatan dan belanja biaya pendapatan dan belanja biaya pendapatan dan belanja biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada sekolah (RAPBS) merujuk pada sekolah (RAPBS) merujuk pada sekolah (RAPBS) belum
peraturan pemerintah dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Pemerintah. sepenuhnya merujuk pada
melibatkan partisipasi komite dikomunikasikan kepada komite Peraturan Pemerintah,
sekolah dan pemangku sekolah dan pemangku pemerintahan provinsi, dan
kepentingan yang terkait. kepentingan yang terkait. pemerintahan kabupaten/kota.
Sekolah perlu melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait dalam
penyusunan RAPBS/RKAS.
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
RAPBS/RKAS Perumusan RAPBS/RKAS Sekolah melibatkan Guru, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah,
Notulen Rapat. tokoh masyarakat dan fihak terkait ( Pemerintah setempat).
o Sekolah belum melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan
RAPBS/RKAS.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS belum
Komite sekolah dan pemangku Komite sekolah dan pemangku Komite sekolah dan belum melibatkan Komite sekolah dan
kepentingan yang relevan serta kepentingan yang relevan melibatkan pemangku pemangku kepentingan yang
Dunia Usaha dan Dunia Industri. kepentingan yang relevan relevan
Sekolah perlu melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan RAPBS/RKAS Sekolah.
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
Rekomendasi:
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
RAPBS/RKAS. Sekolah sudah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara periodik (bulanan,
Buku Kas. triwulan dan semester).
LPJ Keuangan. Laporan pertanggungjawaban keuangan dilaporkan secara rinci dan transparan kepada
pemerintah, dewan guru dan staf serta komite sekolah.
Laporan pertanggungjawaban memuat laporan perkegiatan dan memuat laporan realisasi
perjenis anggaran serta belanja rutin.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah belum membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan pertanggungjawaban pendapatan pertanggungjawaban pendapatan pertanggungjawaban pendapatan
dan penggunaan keuangan dan penggunaan keuangan dan penggunaan keuangan dan penggunaan keuangan
secara berkala dan menyeluruh secara periodik kepada kepada Pemerintah dan kepada Pemerintah dan
kepada Pemerintah dan Pemerintah dan pemangku pemangku kepentingan, tetapi pemangku kepentingan.
pemangku kepentingan. kepentingan. masih perlu dilakukan secara
rutin dan proses yang transparan.
Rekomendasi:
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Sekolah kami kreatif menggali Sekolah kami mendapatkan Kami berencana untuk Kami belum mempertimbangkan
berbagai sumber untuk pembiayaan tambahan melalui memperluas penggunaan sumber penggunaan sumber daya atau
mendapatkan pendapatan pemanfaatan sarana dan daya dan pra-sarana sekolah prasarana sekolah untuk mencari
tambahan. prasarana sekolah. untuk mendapatkan pembiaya-an sumber pembiayaan tambahan.
tambahan tetapi kami belum
mengimplemen-tasikannya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyusun program pengembangan kewirausahaan.
Sekolah perlu melakukan Kegiatan penggalangan dana cara : mencari donatur tetap, mengembangkan Koperasi sekolah,
Kantin, kerjasama dengan DUDI, serta membentuk jalinan dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Kami telah membangun jaringan Kami telah mengembangkan Hubungan kami dengan Dunia Kami belum memiliki hubungan
kerja yang kuat dengan Dunia hubungan kerja sama dengan Usaha, Dunia Industri dan yang kuat dengan dunia usaha
Usaha, Dunia Industri dan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok masyarakat harus dan dunia industri setempat.
kelompok masyarakat setempat kelompok masyarakat, khususnya dikembangkan lebih lanjut agar
yang membantu sekolah kami orangtua yang mampu untuk mendapatkan bantuan keuangan
dalam hal pembiayaan. membantu sekolah kami. dari mereka.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengidentifikasi DUDI yang memiliki dana CSR.
Sekolah perlu menyusun proposal penggalian dana dari DUDI.
Sekolah perlu melakukan kegiatan-kegiatan aksi yang melibatkan DUDI.
Sekolah perlu melakukan kerjasama dengan beberap DUDI.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Kami memelihara hubungan Kami memelihara hubungan Kami menyimpan catatan alumni Kami belum menyimpan catatan
dengan alumni kami dan dengan alumni dan mereka dan sebagian dari mereka alumni sekolah kami.
memberdayakan mereka sebagai membantu upaya kami walaupun membantu sekolah tetapi bukan
sumber pendanaan dan bantuan bukan dalam hal pembiayaan. dalam hal pembiayaan
lainnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mendata seluruh alumni sekolah.
Sekolah perlu membentuk wadah / organisasi alumni.
Sekolah perlu membuat program kegiatan yang melibatkan alumni.
Sekolah perlu memanfaatkan sumberdaya alumni.
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Daftar Siswa Miskin. Sekolah menerima siswa usia sekolah dari semua lapisan/tingkatan sosial ekonomi.
Laporan penerimaan Sekolah menerima siswa yang berkebutuhan khusus. (Jika ada yang mendaftar)
Beasiswa. Sekolah memberikan bantuan beasiswa untuk anak miskin.
Sekolah memberi bantuan kebutuhan perlengkapan sekolah bagi siswa kurang mampu.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah melayani siswa dari Sekolah melayani siswa dari Sekolah mampu melayani siswa Sekolah belum mampu melayani
berbagai tingkatan sosial berbagai tingkatan sosial ekonomi dari tingkatan sosial ekonomi semua siswa dari berbagai
ekonomi termasuk siswa dengan termasuk siswa dengan namun belum dapat melayani tingkatan sosial ekonomi.
kebutuhan khusus dan kebutuhan khusus. siswa yang berkebutuhan khusus.
mempromosikan kesetaraan
akses bagi semua peserta didik.
Rekomendasi:
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
Daftar Siswa Miskin. Sekolah sudah mengidentifikasi tingkat ekonomi orang tua siswa.
Laporan penerimaan Sekolah telah membebaskan biaya pendidikan bagi seluruh siswa.
Beasiswa Sekolah sudah menerapkan subsidi silang kepada siswa kurang mampu.
Sekolah juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan bantuan kepada siswa
kurang mampu dengan mengajukan sumber dana kepada pemerintah setempat.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami mematuhi standar Kami merumuskan besarnya Sumbangan orangtua dirumuskan Sumbangan orangtua dan biaya
mengenai biaya sumbangan sumbangan orangtua berdasarkan kemampuan kegiatan sekolah lainnya
orangtua dan subsidi silang berdasarkan kemampuan ekonomi orangtua peserta didik, ditentukan sama untuk semua
pembiayaan dan juga memiliki ekonomi orangtua dan tetapi sekolah tidak menerapkan peserta didik dengan tidak
alokasi khusus untuk menerapkan prinsip subsidi subsidi silang dalam membiayai mempertimbangkan kemampuan
memberikan tempat bagi anak silang. program kegiatan peserta didik. ekonomi orangtua.
yang sangat miskin dengan
mencari sumber dana lainnya.
Rekomendasi:
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta 8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap
didik baik dalam bidang akademik maupun pencapaian kompetensi peserta didik.
nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar
peserta didik.
8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar 8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses 8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk
belajar anak mereka semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir
semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam
bentuk buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
KTSP. Guru-guru di sekolah telah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan SK dan KD.
SILABUS. Guru mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat
RPP menyusun silabus mata pelajaran.
KKM. Dalam menentukan KKM setiap mata pelajaran guru memperhatikan karakteristik peserta didik,
Agenda Guru. karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
o Sebagian guru sekolah belum mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai
ketentuan.
o Sebagian guru disekolah belum menyusun kisi-kisi soal.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menyusun Guru-guru kami menyusun dan Sebagian Guru-guru kami Guru-guru kami melaksanakan
rencana penilaian terhadap hasil mengembangkan perencanaan menyusun perencanaan penilaian penilaian hasil belajar peserta
belajar peserta didik terhadap penilaian untuk mencapai berdasarkan kompetensi dasar didik tanpa membuat
pencapaian kompetensi yang kompetensi peserta didik. dan standar kompetensi. perencanaan penilaian yang jelas
diharapkan dan diinformasikan terlebih dahulu.
kepada peserta didik sehingga
setiap peserta didik memahami
target kompetensi yang harus
dicapai.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami tidak
menginformasikan silabus mata informasi kepada peserta didik informasi kepada peserta didik memberikan informasi kepada
pelajaran yang didalam-nya mengenai kriteria penilaian hanya KKM saja diawal semester. peserta didik mengenai kriteria
memuat rancangan dan kriteria termasuk KKM yang disusun. penilaian, termasuk KKM.
penilaian termasuk KKM dengan
memperhatikan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran dan
kondisi sekolah pada awal
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para guru untuk menginformasikan segala model penilaian kepada peserta didik
termasuk KKM, tehnik dan rubrik penilaian.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Prota dan Promes Sekolah telah memfasilitasi guru dalam melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan
Jadwal penilaian. rencana yang telah dibuat.
Laporan hasil belajar Semua guru di sekolah melaksanakan ulangan harian , ulangan tengah semester, ulangan
siswa. akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional.
DKN.
Laporan kelulusan. o Sebagian guru disekolah dalam melaksanakan belum sesuai dengan rencana
penilaian yang telah disusun.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami selalu Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami tidak menilai atau
berbagai jenis metode untuk melaksanakan penilaian dan penilaian terhadap peserta didik memonitor kemajuan peserta
menilai kemajuan belajar peserta memantau kemajuan belajar secara periodik, tapi sebagian didik sesuai rencana.
didik secara berkelanjutan dan peserta didik secara berkala besar tidak sesuai dengan
mengembangkannya sesuai dengan rencana yang telah rencana penilaian yang telah
berdasarkan rencana yang telah dibuat pada silabus dan RPP. disusun.
dibuat sesuai dengan
perkembangan peserta didiknya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam melaksanakan penilaian dan memantau kemajuan belajar peserta
didik sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami membuat Guru-guru kami menerapkan Guru-guru kami hanya Guru-guru kami hanya
instrumen yang tepat dan dapat berbagai teknik, bentuk, dan jenis menerapkan teknik, bentuk, dan menerapkan satu teknik, bentuk
diandalkan untuk menerapkan penilaian sesuai dengan target jenis penilaian tertentu untuk dan jenis penilaian.
berbagai teknik, bentuk dan jenis kompetensi yang ingin diukur. mengukur prestasi dan kesulitan
penilaian serta direview secara belajar peserta didik.
berkala.
8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
Daftar nilai. Guru di sekolah selalu menginformasikan Hasil ulangan harian kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya.
Nilai siswa.
Soal –soal perbaikan. o Sebagian guru belum menyusun program perbaikan dan pengayaan
o Sebagian guru belum menganalisa terhadap semua hasil penilaian.
o Sebagian guru belum menyusun program tindak lanjut hasil analisa terhadap hasil
penilaian.
o Sebagian guru belum melaksanakan remidial berdasarkan hasil analisis hasil
penilaian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami selalu Hasil tes digunakan sebagian Hasil tes di sekolah kami tidak
kesempatan kepada semua menggunakan hasil penilaian guru-guru kami untuk selalu berpengaruh pada
peserta didik untuk memberikan peserta didik dalam mereview merencanakan perbaikan bahan perbaikan program pembelajaran
pendapat terhadap hasil rencana pembelajaran yang telah pembelajaran selanjutnya. yang telah disusun.
pencapaian kemajuan belajar disusun.
yang mereka peroleh dan terlibat
dalam penetapan target
pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal menyusun program perbaikan dan pengayaan.
Sekolah pelu memfasilitasi guru untuk menganalisa semua hasil penilaian dan menyusun program tindak
lanjut analisa hasil penilaian.
Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk melaksankan remedial yang berdasarkan hasil analisa penilaian
pembelajaran.
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Rekomendasi:
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Rapat bersama orang tua Sekolah telah mensosialisasikan:SK/KD setiap mata pelajaran, KKM setiap mata pelajaran, Kriteria
wali murid kenaikan kelas, Program penilaian, program Remidial dan pengayaan kepada orang tua peserta didik.
Undangan. Sekolah telah melibatkan orangtua peserta didk dalam menyediakan fasilitas belajar putra/putrinya.
Daftar hadir.
Notulen rapat. o Sekolah belum sepenuhnya melibatkan orangtua peserta didik dalam penyusunan Kriteria
Kelulusan Ujian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami membuat laporan Sekolah kami menjalin kemitraan Sekolah kami belum memberi Sekolah kami belum melibatkan
berkala pada orangtua mengenai dengan orangtua dalam kesempatan berdiskusi untuk orangtua secara aktif dalam
pencapaian hasil belajar peserta meningkatkan pencapaian hasil membangun kerja sama dengan membantu anak mereka belajar
didik dan menawarkan belajar siswa. orangtua agar membantu anak di rumah.
kesempatan untuk mereka belajar di rumah.
mendiskusikan kemajuan anak
mereka serta mengajukan
usulan-usulan peningkatan hasil
belajar peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan orang tua peserta didik dalam penyusunan kriteria kelulusan ujian.
Demikian laporan Evaluasi Diri Sekolah ini di buat dengan harapan dapat diimplementasikan ke dalam
rencana pengembangan sekolah dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sambas sebagai bahan pertimbangan untuk membantu sekolah dalam upaya memenuhi delapan
standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada primanya layanan bagi peserta didik, orangtua,
masyarakat, dan pemangku kepentingan.
SOLIHIN, S.Pd
NIP. 19621204 198407 1 001