1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan 1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia
peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana
program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling
peserta didik untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta
didik.
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk
memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami belum
dan dikembangkan sesuai dan dikembangkan sesuai dengan mengikuti panduan yang disusun sepenuhnya mengikuti panduan
dengan panduan BSNP dan panduan BSNP. BSNP namun masih memerlukan yang disusun BSNP.
menjadi rujukan bagi pengembangan.
pengembangan kurikulum
sekolah lainnya yang memiliki
karakteristik yang sama.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan documen kurikulum pada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan usia belum mempertimbangkan
karakteristik daerah, kebutuhan karakteristik daerah, kebutuhan peserta didik dan kebutuhan karakteristik daerah, kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi sosial masyarakat, kondisi pembelajaran. sosial masyarakat, kondisi
budaya, usia peserta didik, dan budaya, usia peserta didik, dan budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran yang kebutuhan pembelajaran dalam kebutuhan pembelajaran.
terintegrasi dalam silabus setiap silabus setiap mata pelajaran.
mata pelajaran serta menjadi
rujukan kab/kota dalam
pengembangan kurikulum lokal.
Rekomendasi:
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami Struktur kurikulum sekolah kami
telah mengalokasikan waktu yang telah mengalokasikan waktu yang kurang mengalokasikan waktu tidak mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar cukup bagi peserta didik agar yang cukup bagi peserta didik agar cukup bagi peserta didik agar
dapat memahami konsep yang dapat memahami konsep yang dapat memahami konsep yang dapat memahami konsep yang
baru sebelum melanjutkan ke baru sebelum melanjutkan ke baru sebelum melanjutkan ke baru sebelum melanjutkan ke
pelajaran berikutnya dengan pelajaran berikutnya dengan selalu pelajaran berikutnya, sedangkan pelajaran berikutnya, serta
selalu melaksanakan program melaksanakan program remedial program remedial dan pengayaan program remedial dan pengayaan
remedial dan pengayaan yang dan pengayaan. kadang kala dilaksanakan. belum pernah dilaksanakan.
sistematis untuk setiap peserta
didik.
Rekomendasi:
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan Sekolah kami memberikan Sekolah kami masih sangat Sekolah kami belum mampu
layanan dan bimbingan secara bimbingan secara teratur dan terbatas dalam memberikan memberikan layanan bimbingan
teratur dan berkesinambungan berkesinambu-ngan serta layanan bimbingan dan konseling dan konseling bagi peserta didik.
dalam memenuhi kebutuhan menawarkan pelayanan konseling yang memadai dalam memenuhi
pengembangan pribadi setiap dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik, baik yang pengembangan pribadi peserta peserta didik.
terprogram dengan jelas maupun didik.
berdasarkan kasus per kasus
sesuai kebutuhan peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah Perlu memberikan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan pengembangan peserta didik.
Sekolah Perlu membuat secara khusus program Bimbingan dan Konseling (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak
lanjut).
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan Sekolah kami sudah menyediakan Sekolah kami menyediakan Sekolah kami belum mampu
berbagai jenis kegiatan ekstra beberapa kegiatan ekstra- kegiatan ekstra-kurikuler tetapi memberikan kegiatan ekstra-
kurikuler yang disesuaikan kurikuler bagi peserta didik yang belum mengakomodir semua kurikuler bagi peserta didik.
dengan minat setiap peserta sesuai dengan minat sebagian kebutuhan pengembangan
didik dan melibatkan besar peserta didik. pribadi peserta didik.
masyarakat dalam
pengembangan ekstra-
kurikulernya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memprogram ulang kegiatan ekstrakurikuler Sekolah (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Tindak lanjut)
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar, Materi, Alokasi Waktu, Kegiatan Pembelajaran,
Indikator, Penilaian, Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Sekolah Belum memiliki Silabus untuk mata pelajaran Mulok dan Pengembangan diri.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah sesuai dengan Silabus kami telah sesuai dengan Sebagian silabus kami telah Silabus kami belum sesuai
SK, KD, SKL, dan panduan serta SI, KD, SKL, dan panduan. sesuai dengan SI, KD, SKL, dan dengan SI, KD, SKL, dan panduan.
telah mempertimbangkan situasi panduan.
dan kondisi sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat Silabus Mulok dan Pengembangan diri yang disesuaikan dengan buku pegangan guru serta kebutuhan
peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah dikaji dan Silabus kami telah dikaji dan Sebagian silabus kami telah Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur dikembangkan secara teratur dikaji dan dikembangkan secara dikembangkan secara teratur
oleh guru secara mandiri yang oleh guru secara mandiri atau teratur oleh guru secara mandiri oleh guru secara mandiri atau
berdampak pada peningkatan berkelompok. atau berkelompok. berkelompok.
mutu peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengkaji ulang silabus secara rutin untuk disesuaikan dengan buku pegangan guru serta kebutuhan peserta
didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
RPP disusun oleh setiap guru RPP disusun oleh setiap guru Sebagian guru menyusun RPP Guru tidak menyusun RPP sendiri.
untuk setiap kompetensi dasar untuk setiap kompetensi dasar sendiri untuk setiap kompetensi
berdasarkan prinsip-prinsip berdasarkan prinsip-prinsip dasar berdasarkan prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran dan perencanaan pembelajaran. perencanaan pembelajaran.
direview secara berkala untuk
memastikan dampaknya pada
peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi perbaikan penyusunan dan pelaksanaan RPP untuk disesuaikan dengan buku pegangan guru serta
kebutuhan peserta didik serta mengikut sertakan guru pada diklat-diklat
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta
didik.
Hanya 9 orang dari 11 Guru di sekolah dalam menyusun RPP memperhatikan perbedaan gender,
kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan social,
emosional, gaya belajar, serta kebutuhan siswa
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP tidak memperhatikan
gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, perbedaan individual peserta didik.
intelektual, minat, bakat, motivasi intelektual, minat, bakat, motivasi kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, potensi, kemampuan sosial, belajar, potensi, kemampuan sosial, belajar, latar belakang budaya.
emosional, gaya belajar, kebutuhan emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai, belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik serta dan lingkungan peserta didik.
direview oleh para ahli.
Rekomendasi:
Guru Perlu menyusun rencana pembelajaran yang memperhatikan segala perbedaan kebutuhan para siswa yang di fasilitasi
oleh Sekolah
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
Sekolah dan para guru perlu memfasilitasi dan mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber belajar dengan maksimal
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam
pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami sudah Guru-guru kami sepenuhnya
berbagai jenis sumber dan media buku panduan, buku pengayaan, menggunakan sumber belajar hanya bergantung pada buku-
pembelajaran di sekolah serta buku referensi, dan sumber lainnya selain buku pelajaran, buku pelajaran saja dalam
memanfaatkan tempat belajar belajar lain selain buku pelajaran namun hanya pada mata melakukan proses pembelajaran.
lain di luar sekolah dengan secara tepat dalam pembelajaran pelajaran tertentu.
melibatkan siswa. untuk membantu dan
memotivasi peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menghimbau kepada Guru untuk memanfaatkan secara maksimal dalam penggunaan perpustakaan untuk
membantu motivasi siswa sebagai sumber pembelajaran.
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami melaksanakan Sebagian guru-guru kami sudah Guru-guru kami belum konsisten
kegiatan pembelajaran yang kegiatan pembelajaran yang konsisten melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan
interaktif, inspiratif, interaktif, inspiratif, pembelajaran yang interaktif, pembelajaran sesuai dengan RPP
menyenangkan, dan menantang menyenangkan dan menantang inspiratif, menyenangkan dan yang disusunnya.
sesuai dengan RPP yang sesuai dengan RPP yang menantang sesuai dengan RPP
disusunnya serta dijadikan acuan disusunnya. yang disusunnya.
bagi guru-guru di sekolah
lainnya.
Rekomendasi:
Sekolah menfasilitasi guru untuk menggunakan metode PAKEM dan CTL, melalui mengikutsertakan mereka dalam diklat.
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
Sekolah Perlu mengadakan kegiatan pemantapan dan penularan cara pembuatan RPP dengan aspek eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi agar guru-guru mengetahui kembali aspek- aspek pembuatan RPP. Dengan mengikut sertakan pada kegiatan
diklat.
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah Proses pembelajaran di sekolah
kami disupervisi dan dievaluasi kami disupervisi dan dievaluasi kami disupervisi dan dievaluasi kami tidak disupervisi dan
mulai dari tahap perencanaan, mulai dari tahap perencanaan, hanya pada tahapan tertentu dievaluasi mulai dari tahap
pelaksanaan, dan penilaian hasil pelaksanaan, dan penilaian hasil saja. perencanaan, pelaksanaan, dan
pembelajaran termasuk program pembelajaran. penilaian hasil pembelajaran.
tindak lanjut.
Rekomendasi:
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara pembelajaran dilakukan secara pembelajaran dilakukan secara pembelajaran hanya dilakukan
berkala dan berkelanjutan oleh berkala dan berkelanjutan oleh berkala oleh kepala sekolah dan oleh pengawas.
Kepala Sekolah, teman sejawat Kepala Sekolah dan Pengawas. pengawas tetapi tidak
dan Pengawas serta melibatkan ditindaklanjuti.
peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi program tindak lanjut dari hasil supervisi dan evaluasi melalui penguatan, penghargaan, teguran
dan diklat kepada guru
3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang 3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik
diharapkan dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar
yang mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa
percaya diri yang tinggi.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh 3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
mereka sebagai anggota masyarakat 3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan
pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL/SKM.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan Hasil belajar peserta didik masih
kemajuan yang lebih baik kemajuan yang lebih baik dalam prestasi belajar yang lebih baik, di bawah SKL.
melebihi standar kompetensi mencapai target yang ditetapkan namun tidak konsisten.
kelulusan, percaya diri, dan dalam SKL.
memiliki harapan yang tinggi
dalam berprestasi.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar secara konsisten, melalui pemberian
motivasi dan pengefektifan pembelajaran
Sekolah perlu menambahkan pembelajaran mandiri melalui lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat seperti kegiatan
Pramuka, supercamp, Kunjungan edukasi, outbond, berlatih jualan, Kegiatan Bulan Ramadhan, pelayanan pada masyarakat,
hari raya qurban, dll.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
Di sekolah peserta didik sebagian belum memperoleh pengalaman belajar yang mampu
memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik kami memiliki Peserta didik kami memiliki Sebagian peserta didik kami Peserta didik belum memiliki
motivasi belajar dan rasa percaya motivasi belajar dan rasa percaya memiliki motivasi belajar dan rasa motivasi belajar dan rasa percaya
diri yang tinggi, serta mampu diri yang tinggi. percaya diri yang tinggi. diri yang tinggi.
mengekspresikan diri dalam
mengungkapkan pendapat mereka
dengan jelas dan santun.
Rekomendasi:
Sekolah dan dewan guru perlu menfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan
lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab, melalui kegiatan -kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan sosial
lainnya
Dalam pelaksanaannya sekolah hanya melaksanakan pengembangan kepribadian peserta didik pada saat
siswa berada di sekolah.
Di sekolah para peserta didik belum sepenuhnya memahami tentang makna disiplin, toleransi, kejujuran,
kerja keras, dan perhatian kepada orang lain.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik berpartisipasi secara Peserta didik kami menunjukkan Peserta didik kami menunjukkan Peserta didik kami menunjukkan
aktif dalam kehidupan di sekolah sikap yang baik di sekolah dan di sikap yang baik di sekolah dan di sikap yang baik di sekolah.
dan di tengah masyarakat luas. tengah masyarakat luas, serta tengah masyarakat luas, akan tetapi
Mereka memiliki kemampuan memahami tentang disiplin, mereka belum terlalu memahami
secara pribadi dan sosial dan toleransi, kejujuran, kerja keras, dan tentang disiplin, toleransi, kejujuran,
melakukan berbagai jenis kegiatan perhatian kepada orang lain. kerja keras, dan perhatian kepada
untuk keberhasilan pribadi dalam orang lain.
ruang lingkup yang lebih luas.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melaksanakan pengembangan kepribadian diri siswa secara maksimal dan bekerjasama dengan semua pihak ( Dewan guru,
Komite Sekolah, serta Wali murid ).
Sekolah perlu menfasilitasi para peserta didik untuk memahami tentang makna disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, dan perhatian
kepada orang lain
Secara maksimal pelaksanaan hanyapada kegiatan penilaian setiap mata pelajaran (SKL)
sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler belum dilaksanakan secara maksimal.
Kegiatan ektrakurikuler di sekolah belum sesuai dengan minat para peserta karena hanya
tertumpu pada kegiatan olahraga saja.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Potensi dan minat peserta didik Sekolah kami menyediakan Sekolah kami menawarkan Sekolah kami hanya menyediakan
kami telah berkembang secara beragam kegiatan dan program beberapa kegiatan ekstra kurikuler program pembelajaran yang
penuh melalui partisipasi mereka keterampilan hidup sebagai bekal tetapi belum sesuai dengan minat terbatas dan belum bisa
dalam berbagai jenis kegiatan kehidupan di tengah-tengah peserta didik. mengembangkan keterampilan
serta memiliki kesempatan untuk masyarakat. lain yang dapat menjamin
mengembangkan rasa estetika pencapaian potensi mereka secara
selain keterampilan. penuh.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pengembangan keterampilan hidup peserta didik sesuai dengan
program yang telah dibuat.
Sekolah perlu menfasilitasi pengembangan ketrampilan hidup melalui penambahan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai
bakat dan minat peserta didik dan tidak hanya tertumpu pada satu kegiatan saja.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Sebagian Peserta didik belum memiliki pengetahuan dalam penerapan nilai agama di
kehidupan sehari-hari.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memahami dan Peserta didik kami memahami Peserta didik kami memiliki Peserta didik kami memiliki
menerapkan ajaran agama dan ajaran agama dan nilai-nilai pengetahuan yang memadai pengetahuan agama yang
nilai-nilai budaya dalam budaya serta mampu mengenai agama mereka dan terbatas dan belum mampu
kehidupan mereka sehari-hari menerapkan dalam kehidupan sudah mulai berusaha menerapkannya dalam
secara konsisten baik di sekolah mereka sehari-hari. menerapkan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
maupun di tengah-tengah sehari hari.
masyarakat.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi Peserta didik dalam peningkatan penerapan nilai agama dan budaya, dengan kegiatan
pembiasaan di kehidupan sehari-hari dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.
4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan 4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar.
sudah memadai 4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar.
4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah 4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar
memadai 4.2.2. Kualifikasi tenaga kependidikan memenuhi standar
4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah 4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar
memadai 4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami
sangat memadai untuk sudah memadai sesuai dengan sudah memadai sesuai dengan belum memadai sesuai dengan
memberikan layanan standar yang ditetapkan syarat minimal yang ditentukan syarat minimal yang ditentukan
pembelajaran dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk penambahan Guru kelas yang berstatus PNS sesuai dengan standar yang
ditetapkan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Sekolah kami memiliki jumlah Jumlah tenaga kependidikan di Jumlah tenaga kependidikan di
kependidikan dengan jumlah tenaga kependidikan yang sekolah kami sudah memadai sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk memadai sesuai dengan standar sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memberikan layanan pendidikan yang ditetapkan, termasuk untuk yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi menangani peserta didik yang
semua peserta didik, termasuk mengalami kesulitan belajar.
peserta didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS sesuai dengan standar
yang ditetapkan
Kualifikasi pendidik di sekolah belum memadai untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Kualifikasi pendidik di sekolah Kualifikasi tenaga kependidikan Kualifikasi tenaga kependidikan
kependidikan dengan kualifikasi kami sudah memadai sesuai di sekolah kami sudah memadai di sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memberikan pengalaman belajar termasuk untuk menangani yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi peserta didik yang mengalami
semua peserta didik, termasuk kesulitan belajar.
peserta didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS dengan kualifikasi
pendidikan yang sesuai dengan standar
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki pendidik Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi pendidik di sekolah
dengan kompetensi yang sangat kami sudah memadai sesuai kami sudah memadai sesuai kami belum memadai sesuai
memadai untuk memberikan dengan standar yang ditetapkan, dengan syarat minimal yang dengan syarat minimal yang
pengalaman belajar dengan termasuk untuk menangani ditentukan ditentukan
kualitas tinggi bagi semua peserta didik yang mengalami
peserta didik, termasuk peserta kesulitan belajar.
didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi peningkatan kompetensi guru dalam hal menangani peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar dengan mengikut sertakan dalam diklat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Kompetensi pendidik di sekolah Kompetensi tenaga kependidikan Kompetensi tenaga kependidikan
kependidikan dengan kami sudah memadai sesuai di sekolah kami sudah memadai di sekolah kami belum memadai
kompetensi yang sangat dengan standar yang ditetapkan, sesuai dengan syarat minimal sesuai dengan syarat minimal
memadai untuk memberikan termasuk untuk menangani yang ditentukan yang ditentukan
pengalaman belajar dengan peserta didik yang mengalami
kualitas tinggi bagi semua kesulitan belajar.
peserta didik, termasuk peserta
didik yang mempunyai
kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS dengan kompetensi
yang memenuhi standar
5.1. Sarana sekolah sudah memadai 5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan,
jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan
lainnya.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta
didik dalam rombongan belajar.
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat
dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik 5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan persyaratan standar
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan
memberi kemudahan kepada peserta didik yang
berkebutuhan khusus.
5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.
Jumlah peserta didik di Sekolah dalam setiap rombongan belajar melebihi dari batas
maksimum yang telah ditentukan yaitu SNP 28, SPM 32 peserta didik dalam 1 kelas
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Jumlah peserta didik di dalam Sekolah kami memenuhi SNP Sekolah kami memenuhi SPM Sekolah kami belum memenuhi
rombongan belajar kami lebih dalam hal jumlah peserta didik dalam hal jumlah peserta didik SPM dalam hal jumlah peserta
kecil dari yang ditetapkan dalam pada setiap rombongan belajar. pada setiap rombongan belajar. didik pada setiap rombongan
SNP, agar dapat lebih belajar.
meningkatkan mutu proses
pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memanfaatkan Ruang kelas yang tersedia untuk penambahan rombongan belajar agar sesuai dengan Standar
yang telah ditentukan
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
Untuk alat dan sumber belajar yang sifatnya permainan / olahraga belum memenuhi standar
yang telah ditentukan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki alat dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami belum memiliki
sumber belajar yang melebihi menggunakan alat serta sumber menggunakan alat serta sumber dan menggunakan alat serta
dari ketetapan dalam SNP yang belajar sesuai dengan SNP. belajar sesuai dengan SPM. sumber belajar sesuai dengan
digunakan untuk meningkatkan SPM.
mutu proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyediakan peralatan sumber belajar siswa yang sifatnya permainan/olahraga sesuai dengan standar.
5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.
Program perbaikan / pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah masih bersifat spontan
belum terprogram dengan baik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di Pemeliharaan bangunan di
sekolah kami dilaksanakan sekolah kami dilaksanakan sekolah kami baru melakukan sekolah kami tidak dilaksanakan
secara rutin melebihi waktu yang secara berkala sesuai dengan pemeliharaan rutin seperti secara rutin. Sebagian gedung
ditetapkan dalam SNP dan SNP. kebersihan ruangan. sekolah kami di bawah standar,
catatan pemeliharaan terekam harus diperbaiki dan dibersihkan
dengan baik. atau diganti.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat program perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah secara berkesinambungan.
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan 6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk
yang jelas untuk program peningkatan dan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan 6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk
dengan baik peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja 6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan
Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah
belajar (renstra)
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara
berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil
belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai
kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar
6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal 6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang
dan valid efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat
diakses
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui
oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami mendorong Sekolah kami mendorong Sekolah kami mendorong Sekolah kami belum
kemandirian dan kemitraan kemandirian dan kemitraan kemandirian dan kemitraan mengembangkan pola
dengan semua pemangku dengan semua pemangku dengan semua pemangku kemandirian dan kemitraan
kepentingan untuk meningkatkan kepentingan untuk meningkatkan kepentingan untuk meningkatkan dengan semua pemangku
kemampuan dalam pengelolaan kemampuan dalam pengelolaan kemampuan dalam pengelolaan kepentingan untuk meningkatkan
sekolah secara mandiri, sekolah secara mandiri, sekolah namun prosesnya belum kemampuan dalam pengelolaan
partisipatif, kolaboratif dan partisipatif, kolaboratif dan sepenuhnya dilaksanakan secara sekolah.
akuntabel serta mampu akuntabel, mandiri, partisipatif, kolaboratif
memunculkan potensi warga dan akuntabel
sekolah untuk turut serta
mengembangkan pengelolaan
sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menerapkan pengelolaan yang terbuka dan akuntabilitas sehingga masyarakat dapat memahami secara benar
kondisi sekolah
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami sudah Sekolah kami sudah Sekolah kami sudah Sekolah kami belum
mensosialisasikan dokumen mensosialisasikan dokumen mensosialisasikan dokumen mensosialisasikan dokumen
rencana kerja kepada semua rencana kerja kepada semua rencana kerja namun hanya rencana kerja kepada semua
stakeholder sekolah dalam stakeholder sekolah secara dalam kepada pihak-pihak terbatas saja, stakeholder sekolah.
berbagai kesempatan dan on-line rapat dinas. misalnya kepala dinas
di situs sekolah. pendidikan atau ketua yayasan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan RKS kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah (renstra)
Sekolah perlu mensosialisasikan rencana kerja tahunan sekolah kepada semua pemangku kepentingan
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil
belajar.
Sekolah belum sepenuhnya menentukan evaluasi diri dengan penentuan skala prioritas dan
program tindak lanjut.
Dalam melakukan Evaluasi Diri masih dilakukan sebatas tim pengembang dan belum melibatkan
warga sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami melakukan evaluasi Sekolah kami melakukan evaluasi Sekolah kami melakukan evaluasi Sekolah kami belum melakukan
diri dan mengkomunikasikan diri untuk melihat dampak dari diri namun baru dilakukan sebatas evaluasi diri secara berkala dan
rencana pengembangan rencana pengembangan sekolah tim pengembang sekolah dan berkelanjutan.
berdasarkan hasil evaluasi diri terhadap peningkatan hasil belum melibatkan warga sekolah.
dengan dinas pendidikan dan para belajar.
pemangku kepentingan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menentukan evaluasi diri dengan penentuan skala prioritas dan melaksanakan program tindak lanjut.
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah dalam melakukan Evaluasi Diri.
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
Secara khusus sekolah belum menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi, pemberian informasi, pengaduan dari masyarakat berkaitan
dengan pengelolaan sekolah.
Sekolah belum mencatat dan didokumentasikan semua informasi dari masyarakat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami belum
informasi dengan data yang informasi dengan data yang informasi untuk warga sekolah menyediakan akses informasi
terbaru bagi warga sekolah dan terbaru bagi warga sekolah dan namun belum ditunjang oleh yang mudah bagi warga sekolah.
pihak yang berkepentingan serta pihak yang berkepentingan. sistem pembaharuan data.
mudah diakses secara online
melalui website sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menugaskan seorang guru untuk melayani permintaan informasi, pemberian informasi dan pengaduan dari
masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
Sekolah perlu mencatat dan mendokumentasikan semua informasi dari masyarakat untuk ditindak lanjuti.
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Sekolah perlu mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Kepala Sekolah belum melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik secara
berkala.
Dalam melakukan supervisi dan evaluasi belum terprogram dengan baik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami senantiasa Sekolah kami senantiasa Sekolah kami melakukan Sekolah kami belum melakukan
melakukan supervisi dan melakukan supervisi dan supervisi dan evaluasi atas evaluasi atas pelaksanaan tugas
evaluasi terhadap pendidik dan evaluasi terhadap pendidik dan pelaksanaan tugas pendidik dan pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan baik kinerja tenaga kependidikan baik kinerja tenaga kependidikan namun kependidikan secara berkala.
pelaksanaan tugas maupun pelaksanaan tugas maupun belum terprogram dengan baik.
kesesuaian dengan standar kesesuaian dengan standar
nasional serta menyusun nasional.
program perbaikan dan
peningkatan yang berkelanjutan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik secara berkala.
Sekolah perlu membuat program supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar.
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
Sekolah belum sepenuhnya melibatkan warga sekolah pada kegiatan non akademis.
Sekolah belum menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Warga sekolah kami terlibat Warga sekolah kami terlibat Warga sekolah terlibat langsung Warga sekolah kami belum
langsung dalam pengelolaan langsung dalam pengelolaan hanya pada kegiatan akademis. terlibat langsung dalam
kegiatan akademis dan non kegiatan akademis dan non pengelolaan kegiatan akademis
akademis serta kegiatan akademis. dan non akademis.
pengembangan sekolah pada
umumnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah secara langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis.
Sekolah perlu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, yang berkaitan dengan input, proses, output, dan
pemanfaatan lulusan.
Warga Sekolah belum sepenuhnya dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan non akademis.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami melibatkan Sekolah kami melibatkan Sekolah kurang melibatkan Sekolah kami sama sekali tidak
masyarakat dalam pengelolaan masyarakat dalam pengelolaan masyarakat dalam pengelolaan non melibatkan masyarakat dalam
akademis. pengelolaan non akademis.
non akademis dan memberikan non akademis.
kesempatan untuk berkreasi.
Rekomendasi:
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar 7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan
Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan
kabupaten/kota
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara
transparan, efisien, dan akuntabel.
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan.
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan 7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan
pembiayaan lainnya inisiatifnya sendiri
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri setempat.
7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses 7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial
ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang
mampu di bidang ekonomi
7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait dalam penyusunan
RAPBS/RKAS.
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
Sekolah belum melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan RAPBS/RKAS.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS melibatkan Perumusan RAPBS belum
Komite sekolah dan pemangku Komite sekolah dan pemangku Komite sekolah dan belum melibatkan Komite sekolah dan
kepentingan yang relevan serta kepentingan yang relevan melibatkan pemangku pemangku kepentingan yang
Dunia Usaha dan Dunia Industri. kepentingan yang relevan relevan
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan RAPBS/RKAS Sekolah.
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
Rekomendasi:
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah belum membuat laporan
pertanggungjawaban pertanggungjawaban pendapatan pertanggungjawaban pendapatan pertanggungjawaban pendapatan
pendapatan dan penggunaan dan penggunaan keuangan secara dan penggunaan keuangan dan penggunaan keuangan
keuangan secara berkala dan periodik kepada Pemerintah dan kepada Pemerintah dan kepada Pemerintah dan
menyeluruh kepada Pemerintah pemangku kepentingan. pemangku kepentingan, tetapi pemangku kepentingan.
dan pemangku kepentingan. masih perlu dilakukan secara
rutin dan proses yang
transparan.
Rekomendasi:
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami kreatif menggali Sekolah kami mendapatkan Kami berencana untuk Kami belum mempertimbangkan
berbagai sumber untuk pembiayaan tambahan melalui memperluas penggunaan sumber penggunaan sumber daya atau
mendapatkan pendapatan pemanfaatan sarana dan daya dan pra-sarana sekolah prasarana sekolah untuk mencari
tambahan. prasarana sekolah. untuk mendapatkan pembiaya-an sumber pembiayaan tambahan.
tambahan tetapi kami belum
mengimplemen-tasikannya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyusun program pengembangan kewirausahaan.
Sekolah perlu melakukan Kegiatan penggalangan dana cara : mencari donatur tetap, mengembangkan Koperasi sekolah,
Kantin, kerjasama dengan DUDI, serta membentuk jalinan dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami telah membangun jaringan Kami telah mengembangkan Hubungan kami dengan Dunia Kami belum memiliki hubungan
kerja yang kuat dengan Dunia hubungan kerja sama dengan Usaha, Dunia Industri dan yang kuat dengan dunia usaha
Usaha, Dunia Industri dan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok masyarakat harus dan dunia industri setempat.
kelompok masyarakat setempat kelompok masyarakat, dikembangkan lebih lanjut agar
yang membantu sekolah kami khususnya orangtua yang mampu mendapatkan bantuan keuangan
dalam hal pembiayaan. untuk membantu sekolah kami. dari mereka.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengidentifikasi DUDI yang memiliki dana CSR.
Sekolah perlu menyusun proposal penggalian dana dari DUDI.
Sekolah perlu melakukan kegiatan-kegiatan aksi yang melibatkan DUDI.
Sekolah perlu melakukan kerjasama dengan beberap DUDI.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami memelihara hubungan Kami memelihara hubungan Kami menyimpan catatan alumni Kami belum menyimpan catatan
dengan alumni kami dan dengan alumni dan mereka dan sebagian dari mereka alumni sekolah kami.
memberdayakan mereka sebagai membantu upaya kami walaupun membantu sekolah tetapi bukan
sumber pendanaan dan bantuan bukan dalam hal pembiayaan. dalam hal pembiayaan
lainnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mendata seluruh alumni sekolah.
Sekolah perlu membentuk wadah / organisasi alumni.
Sekolah perlu membuat program kegiatan yang melibatkan alumni.
Sekolah perlu memanfaatkan sumberdaya alumni.
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah melayani siswa dari Sekolah melayani siswa dari Sekolah mampu melayani siswa Sekolah belum mampu melayani
berbagai tingkatan sosial berbagai tingkatan sosial dari tingkatan sosial ekonomi semua siswa dari berbagai
ekonomi termasuk siswa dengan ekonomi termasuk siswa dengan namun belum dapat melayani tingkatan sosial ekonomi.
kebutuhan khusus dan kebutuhan khusus. siswa yang berkebutuhan khusus.
mempromosikan kesetaraan
akses bagi semua peserta didik.
Rekomendasi:
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami mematuhi standar Kami merumuskan besarnya Sumbangan orangtua Sumbangan orangtua dan biaya
mengenai biaya sumbangan sumbangan orangtua dirumuskan berdasarkan kegiatan sekolah lainnya
orangtua dan subsidi silang berdasarkan kemampuan kemampuan ekonomi orangtua ditentukan sama untuk semua
pembiayaan dan juga memiliki ekonomi orangtua dan peserta didik, tetapi sekolah peserta didik dengan tidak
alokasi khusus untuk menerapkan prinsip subsidi tidak menerapkan subsidi silang mempertimbangkan kemampuan
memberikan tempat bagi anak silang. dalam membiayai program ekonomi orangtua.
yang sangat miskin dengan kegiatan peserta didik.
mencari sumber dana lainnya.
Rekomendasi:
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik 8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian
baik dalam bidang akademik maupun nonakademik kompetensi peserta didik.
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai
kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM/KBM).
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian
untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar 8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak 8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk
mereka semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku
laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM/KBM).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami tidak
menginformasikan silabus mata informasi kepada peserta didik informasi kepada peserta didik memberikan informasi kepada
pelajaran yang didalam-nya mengenai kriteria penilaian hanya KKM/KBM saja diawal peserta didik mengenai kriteria
memuat rancangan dan kriteria termasuk KKM/KBM yang semester. penilaian, termasuk KKM/KBM.
penilaian termasuk KKM/KBM disusun.
dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, mata
pelajaran dan kondisi sekolah
pada awal semester.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para guru untuk menginformasikan segala model penilaian kepada peserta didik termasuk
KKM/KBM, tehnik dan rubrik penilaian.
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami selalu Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami tidak menilai
berbagai jenis metode untuk melaksanakan penilaian dan penilaian terhadap peserta didik atau memonitor kemajuan
menilai kemajuan belajar peserta memantau kemajuan belajar secara periodik, tapi sebagian peserta didik sesuai rencana.
didik secara berkelanjutan dan peserta didik secara berkala besar tidak sesuai dengan
mengembangkannya sesuai dengan rencana yang telah rencana penilaian yang telah
berdasarkan rencana yang telah dibuat pada silabus dan RPP. disusun.
dibuat sesuai dengan
perkembangan peserta didiknya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam melaksanakan penilaian dan memantau kemajuan belajar peserta didik sesuai dengan
rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Sebagian guru belum menerapkan teknik observasi atau pengamatan di luar kegiatan
pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami membuat Guru-guru kami menerapkan Guru-guru kami hanya Guru-guru kami hanya
instrumen yang tepat dan dapat berbagai teknik, bentuk, dan jenis menerapkan teknik, bentuk, dan menerapkan satu teknik, bentuk
diandalkan untuk menerapkan penilaian sesuai dengan target jenis penilaian tertentu untuk dan jenis penilaian.
berbagai teknik, bentuk dan jenis kompetensi yang ingin diukur. mengukur prestasi dan kesulitan
penilaian serta direview secara belajar peserta didik.
berkala.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitsi guru dalam menerapkan teknik observasi atau pengamatan di luar pembelajaran.
8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
Guru-guru di sekolah belum memberikan masukan dan komentar yang mendidik dari hasil
penilaiannya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Semua guru kami secara rutin Guru-guru kami mengkaji ulang Setiap guru menyampaikan hasil Guru tidak selalu memberikan
mencatat kemajuan setiap tingkat kemajuan semua peserta Evaluasi mata pelajaran serta masukan dan komentar
peserta didik memberi komentar didik pada setiap akhir semester. hasil penilaian setiap peserta mengenai penilaian yang mereka
dan masukan serta didik kepada Kepala sekolah lakukan pada peserta didik.
menginformasikanya kepada pada akhir semester dalam
peserta didik secara individual bentuk laporan hasil prestasi
dan berkala. belajar peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi dan memberikan masukan kepada guru untuk memberikan masukan dan komentar yang
mendidik dari penilaian yang dilakukan pada peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami selalu Hasil tes digunakan sebagian Hasil tes di sekolah kami tidak
kesempatan kepada semua menggunakan hasil penilaian guru-guru kami untuk selalu berpengaruh pada
peserta didik untuk memberikan peserta didik dalam mereview merencanakan perbaikan bahan perbaikan program pembelajaran
pendapat terhadap hasil rencana pembelajaran yang telah pembelajaran selanjutnya. yang telah disusun.
pencapaian kemajuan belajar disusun.
yang mereka peroleh dan terlibat
dalam penetapan target
pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal menyusun program perbaikan dan pengayaan.
Sekolah pelu memfasilitasi guru untuk menganalisa semua hasil penilaian dan menyusun program tindak lanjut analisa hasil
penilaian.
Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk melaksankan remedial yang berdasarkan hasil analisa penilaian pembelajaran.
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami membuat laporan Sekolah kami menjalin kemitraan Sekolah kami belum memberi Sekolah kami belum melibatkan
berkala pada orangtua mengenai dengan orangtua dalam kesempatan berdiskusi untuk orangtua secara aktif dalam
pencapaian hasil belajar peserta meningkatkan pencapaian hasil membangun kerja sama dengan membantu anak mereka belajar
didik dan menawarkan belajar siswa. orangtua agar membantu anak di rumah.
kesempatan untuk mereka belajar di rumah.
mendiskusikan kemajuan anak
mereka serta mengajukan
usulan-usulan peningkatan hasil
belajar peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan orang tua peserta didik dalam penyusunan kriteria kelulusan ujian.
Demikian laporan Evaluasi Diri Sekolah ini di buat dengan harapan dapat diimplementasikan ke dalam rencana pengembangan sekolah dan
menjadi acuan bagi pemangku kepentingan Dinas Pendidikan Kabupaten Solok sebagai bahan pertimbangan untuk membantu sekolah dalam
upaya memenuhi delapan standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada primanya layanan bagi peserta didik, orangtua, masyarakat,
dan pemangku kepentingan.
A M N A, S.M
NBM. 0304 6404 729894