TaLatar Belakang
Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan
Untuk Semua (IUWASH PLUS) adalah program berdurasi lima setengah tahun yang
dirancang untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan
layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat miskin dan kelompok
rentan di perkotaan. USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan instansi pemerintah,
pihak swasta, LSM, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya untuk mencapai hasil utama,
yaitu:
1. Peningkatan sebanyak 1.100.000 juta penduduk perkotaan yang mendapatkan akses
kualitas layanan air minum yang layak, di mana 500.000 di antaranya adalah penduduk dengan
40% tingkat kesejahteraan terendah dari total populasi (juga disebut sebagai “Bottom 40%”
atau “B40”), kelompok rentan, atau provinsi-provinsi di wilayah timur Indonesia; dan
2. Peningkatan sebanyak 500.000 penduduk perkotaan yang mendapatkan layanan sanitasi
aman.
Untuk memastikan peningkatan akses terhadap layanan WASH secara berkelanjutan, USAID
IUWASH PLUS berpegang pada hipotesis pembangunan yang berfokus pada penguatan
sistem pemberian layanan, agar dapat menjangkau segmen penduduk yang paling miskin dan
rentan secara lebih efektif. Untuk mencapai hal tersebut, program ini melakukan sejumlah
kegiatan melalui empat komponen yang saling terkait, yaitu: 1) meningkatkan layanan WASH
rumah tangga; 2) memperkuat kinerja kelembagaan WASH di tingkat kota; 3) memperkuat
lingkungan pembiayaan WASH; dan 4) memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi
WASH nasional. Untuk mendukung komponen-komponen tersebut, USAID IUWASH PLUS
juga menjalankan Komponen Keberlanjutan dan Inovasi Lokal (LSIC) yang dirancang untuk
mendorong inovasi WASH yang dapat memperkuat masyarakat, sektor swasta, pemerintah,
dan penyedia layanan WASH.
A. Deskripsi Kegiatan
Untuk mencapai peningkatan akses WASH di Kabupaten Karawang, Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) telah melaksanakan program pembangunan
sanitasi perdesaan dan sanimas citarum harum. Program sanitasi perdesaan tersebar di 10
desa dan yang masuk kriteria perkotaan ada 5 desa sedangkan program sanimas citarum
harum tersebar di 9 desa dan yang masuk kriteria perkotaan ada 5 desa. Kedua program
tersebut memiliki system yang berbeda yaitu program sanitasi perdesaan memakai system
individu (septiktank individu) dengan kapasitas 30 unit per desa sedangkan untuk program
sanimas citarum harum memakai system komunal (IPAL Komunal) dengan kapasitas 50 SR
per desa. untuk itu USAID IUWASH PLUS sebagai mitra dari Dinas PRKP rencananya akan
ikut mendukung dalam kegiatan pelatihan bagi KSM dan KPP yang ada di desa - desa
tersebut. dalam pelaksanaan dan keberlanjutannya masyarakat penerima layanan tidak bisa
berdiri sendiri sendiri namun tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan
Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) dimana kelompok tersebut akan memiliki
beberapa orang pengurus sebagai pengelola/memanage untuk kepentingan bersama seluruh
penerima layanan sanitasi di wilayahnya. Sebagai bentuk pengelolaan adalah seperti: (a)
Wadah bersama masyarakat dalam pengelolaan program berbasis masyarakat; (b)
Perwujudan tanggung jawab masyarakat untuk mengelola dan memelihara fasilitas; (c)
Menjamin keberlanjutan pengelolaan system penyediaan air limbah domestic berbasis
masyarakat; (d) Menjamin kualitas layanan system penyediaan air limbah domestik berbasis
masyarakat; dan (e) Sebagai mitra kerja pemerintah (Kelurahan, kecamatan, kota) dan
mampu berjejaring dengan organisani sanitasi yang ada di Kabupaten karawang
Sebagai wadah masyarakat dengan berbagai kelebihan strategis dalam mengelola sistim
penyediaan air limbah domestik, kelompok masyarakat sebaiknya bukan memiliki
pemahaman dan ketrampilan dalam Pengelolaan sehingga, kelompok tersebut menjadi
kelompok yang memiliki daya guna yang baik, memberikan manfaat yang besar bagi pengurus
dan anggota serta masyarakat sekitarnya.
B. Tujuan Umum
Memberikan Pelatihan Manajemen Kelembagaan dan Operasional Pemeliharaan bagi KPP
sebagai pengelola Sarana Sanitasi tersebut.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti secara penuh, peserta pelatihan diharapkan dapat:
1. Pengurus KPP mampu melaksanakan peran dan fungsinya sebagai pengurus dengan baik.
2. Pengurus KPP mampu melaksanakan pemeliharaan dan perawatan baik secara system
sanitasi individu maupun komunal.
3. Pengurus KPP mampu menjadi promotor WASH bagi lingkungannya.
D. Metode
Sesuai strategi model pelatihan yang digunakan, pelatihan akan menerapkan berbagai
metode yang dapat dapat membangkitkan keterlibatan peserta yaitu:
1. Curah Pendapat
2. Studi Kasus
3. Diskusi Kelompok
E. Peserta dan Fasilitator
1. Kriteria Peserta
Perwakilan Pengurus KPP yang aktif dan terdaftar dalam SK Kepala Desa.
Peserta tidak menginap serta bersedia mengikuti pelatihan secara penuh sesuai
ketentuan yang berlaku.
Berkomitmen untuk menerapkan hasil-hasil pelatihan di wilayahnya sesuai konteks
kebutuhan yang ditemui
Peserta pelatihan dari Program Sanimas Citarum - hari kedua (11 desember
2020):
No Peserta dan Fasilitator Jumlah Keterangan
2 orang @ 5 Desa
- Desa Karyabakti - Batujaya
- Desa Karyamulya - Batujaya
1 Pengurus KPP di 5 Desa Perkotaan 10 orang
- Desa Tanahbaru - Pakisjaya
- Desa Cimahi - Klari
- Desa Parungsari -Telukjambe Barat
1 orang @ 5 Desa
- Desa Cintalanggeng - tegalwaru
2 Pengurus KPP di 5 Desa Perdesaan 5 orang - Desa Mekarbuana - tegalwaru
- Desa Medalsari - pangkalan
- Desa Kertasari - pangkalan
3 Dinas PRKP 3 orang
4 Dinas Kesehatan 1 orang
5 Bappeda 1 orang
6 Fasilitator Sanimas Citarum 5 orang
7 IUWASH PLUS 3 orang
Jumlah 28 orang
G. Agenda
Agenda kegiatan pelatihan adalah sebagai berikut:
H. Anggaran
Anggaran kegiatan pelatihan bersumber dari USAID IUWASH PLUS.