202294631
Vol. 9, No. 3, Juni 2022, hlm. 469-478 p-ISSN: 2355-7699
Akreditasi KEMENRISTEKDIKTI, No. 36/E/KPT/2019 e-ISSN: 2528-6579
Abstrak
Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan termasuk pendidikan, dimana
pembelajaran dilakukan dari rumah untuk mengurangi resiko penularan virus corona dengan menerapkan e-
learning. Hal ini yang membuat implementasi e-learning harus baik, oleh karenanya harus dilakukan evaluasi
agar e-learning mudah digunakan. Salah satu aspek penting yang harus dievaluasi yakni dari sisi usability-nya
agar dapat diketahui kepuasan pengguna dari sisi “kebergunaan”nya. Penelitian ini menggunakan dua metode
evaluasi usability yaitu System Usability Scale (SUS) dan evaluasi heuristik (HE). Penggunaan kedua metode ini
dilakukan untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih mendalam agar dapat dilakukan perbaikan oleh pihak
terkait. Dalam evaluasi usability menggunakan HE, evaluator yang dipilih adalah lima user expert yang ahli
dalam bidang usability (tiga orang) ahli dalam bidang IT dan pengembangan pembelajaran (dua orang),
sedangkan lingkup evaluasi pada penelitian ini yaitu proses login, edit profile, organisasi perkuliahan, dan
aktivitas perkuliahan. Sedangkan pada evaluasi menggunakan kuesioner SUS diperoleh skor 63,3 (grade C-)
dengan 162 responden, dengan hasil uji realibitas sebesar 0,818 dan uji validitas semua item pertanyaan di atas
0,129 yang berarti bersifat realible dan valid. Hasil evaluasi usability menggunakan HE, didapatkan bahwa
terdapat satu prinsip yang dianggap sebagai permasalahan mayor oleh user expert yaitu prinsip user control and
freedom, dimana sistem (e-learning) tidak memfasilitasi fungsi undo dan redo yang menyebabkan pengguna
kebingungan apabila dengan sengaja/tidak memilih menu yang tidak dikehendaki.
Kata kunci: masalah usability, evaluasi usability, e-learning, evaluasi heuristik, System Usability Scale
Abstract
The COVID-19 pandemic affects many aspects including education, where learning is carried out from home to
reduce the risk of coronavirus transmission by implementing e-learning. One important aspect that must be
evaluated is from the usability side, where we can find out the user satisfaction from the "usability" side. This
study uses two usability evaluation methods, namely the System Usability Scale (SUS) and the heuristic
evaluation (HE). The use of these two methods is carried out to obtain more in-depth evaluation results so that
related parties can improve them. In the usability evaluation using HE, the selected evaluators are five user
experts who are experts in the field of usability (three people) who are experts in the field of IT and learning
development (two people), while the scope of evaluation in this study is the login process, edit profile, lecture
organization, and lecture activities. While the evaluation using the SUS questionnaire obtained a score of 63.3
(grade C-) with 162 respondents. The results of the usability evaluation using HE, it was found that there is one
principle that is considered a major problem by user experts, namely the principle of user control and freedom,
where the system (e-learning) does not facilitate the undo and redo functions which causes confusion if the user
click unwanted menu.
Keywords: usability problem, usability evaluation, e-learning, heuristic evaluation, System Usability Scale
469
470 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 9, No. 3, Juni 2022, hlm. 469-478
undo (untuk membatalkan aksi) ataupun redo i. Help User Recognize, Diagnose, and Recover
(melakukan aksi kembali), dan tombol cancel untuk from Errors
keluar dari suatu proses.
Prinsip kesembilan – help users recognize,
diagnose, and recover from errors – pada prinsip ini
d. Consistency and Standards
pesan error seharusnya ditampilkan dalam bahasa
Prinsip keempat – consistency and standards – yang sederhana (tanpa ada kode error), dengan tepat
adalah kemampuan sistem untuk konsisten terhadap mengindikasikan permasalahan, dan ada solusi yang
fitur sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan jelas untuk masalah tersebut (Nielsen, 2001).
memudahkan pengguna untuk mengenali fitur yang
disajikan oleh sistem tersebut. Pengguna seharusnya j. Help and Documentation
tidak dikhawatirkan oleh kata, gambar, situasi atau
Prinsip kesepuluh – help and documentation –
aksi yang berbeda namun memiliki makna yang
prinsip ini adalah ketersediaan dokumentasi untuk
sama (Moran, 2019).
membantu pengguna memahami persoalannya
dalam menggunakan sistem. Meskipun sebaiknya
e. Error Prevention
suatu sistem tidak memerlukan penjelasan lebih
Prinsip kelima – error prevention – terdapat 2 jauh, akan tetapi mempersiapkan segala
jenis error pada penggunaan sistem, yaitu slip dan kemungkinan yang akan terjadi adalah pilihan
kesalahan. Slip pada pengguna terjadi dalam kondisi terbaik (Nielsen, 2001).
tanpa sadar, sedangkan kesalahan pada pengguna
terjadi dalam kondisi sadar berdasarkan ketidak- Pada evaluasi heuristik, langkah pertama yang
sesuaian antara model mental pengguna dengan dilakukan adalah user expert di briefing mengenai
desain sistem yang ada. Pada prinsip ini pesan error latar belakang penelitian dan tujuannya, termasuk
yang ditampilkan oleh sistem sangat penting untuk metode evaluasi yang digunakan. Selanjutnya
memberikan peringatan kepada pengguna baik langkah kedua, seluruh user expert melakukan
dalam keadaan slip maupun kesalahan (Nielsen, penilaian secara independen termasuk pemberian
2001). skala terhadap severity rating’s problem, dan
langkah terakhir adalah analisis hasil evaluasi.
f. Recognition Rather than Recall Sedangkan pada evaluasi menggunakan kuesioner
SUS dilakukan secara online yang disebarkan ke
Prinsip keenam – recognition rather than pengelola program studi dan fakultas. Adapun
recall – adalah kemampuan pengguna untuk kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada Tabel
mengenali sistem secara cepat dan tepat. Sistem 2.
seharusnya memiliki pola yang mudah dipahami Tabel 2. Kuesioner SUS
oleh pengguna sehingga pengguna akan dengan Kode Pertanyaan
cepat berdaptasi dengan pola desain yang ada pada P1 Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi
sistem tersebut (Buduiu, 2019). P2 Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan
P3 Saya merasa sistem ini mudah untuk digunakan
g. Flexibility and Efficiency of Use P4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau
teknisi dalam menggunakan sistem ini
Prinsip ketujuh – flexibility and efficiency of P5 Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan dengan
use – adalah prinsip fleksibilitas yang perlu disajikan semestinya
oleh sistem dalam mendukung segala karakter dari P6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten
pada sistem ini
pengguna. Berdasarkan karakternya pengguna
Saya merasa orang lain akan memahami cara
terbagi atas 2 jenis, yaitu pengguna tingkat mahir P7
menggunakan sistem ini dengan cepat
ataupun pengguna baru. Pengguna tingkat mahir P8 Saya merasa sistem ini membingungkan
dengan kemampuannya yang lebih baik daripada Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan
P9
pengguna baru membutuhkan ketersediaan operasi sistem ini
khusus terhadap sistem, seperti: shortcuts, advance P10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum
installation, dan lainnya (Sutcliffe, 2002). menggunakan sistem ini
pula tingkat permasalahannya. Secara lebih spesifik (3) tidak ada notifikasi saat pengguna menambahkan
nilai severity problem’s rating yang paling rendah komentar di forum.
(nilai 0) berarti tidak memiliki permasalahan
usability sama sekali. Nilai 1 berarti bahwa terdapat 4. KESIMPULAN
permasalahan kosmetik dan permasalahan ini tidak
Dari hasil dan pembahasan didapatkan
terlalu penting untuk diperbaiki, terkecuali ada
kesimpulan bahwa evaluasi e-learning dengan
kesempatan untuk memperbaikinya. Berikutnya
menggunakan metode evaluasi heursitik didapatkan
adalah nilai 2 yang berarti terdapat permasalahan
bahwa secara umum dari sepuluh prinsip usability
usability yang bersifat minor, sehingga permasalah
heuristik terdapat satu prinsip yang masuk pada
ini memiliki sedikit prioritas untuk dapat dibenahi.
kategori permasalahan mayor yaitu user control and
Nilai 3 pada severity problem rating berarti bahwa
freedom dimana sistem(e-learning) tidak
terdapat permasalahan mayor, sehingga memiliki
memfasilitasi fungsi undo dan redo yang
prioritas yang tinggi untuk segera diperbaiki.
menyebabkan pengguna kebingungan apabila
Terakhir adalah rating bernilai 4, dimana nilai ini
dengan sengaja/tidak memilih menu yang tidak
tergolong permasalahan yang sangat fatal pada
dikehendaki, selanjutnya ada empat(4) prinsip yang
usability, sehingga permasalahan ini mestinya dapat
dianggap tidak memiliki permasalahan usability,
dituntaskan sebelum produk (sistem) tersebut dirilis
untuk diimplementasikan (Salman, Wan Ahmad & yaitu: (1) visibility of system status; (2) match
between system and the real world; (3) consistency
Sulaiman, 2018).
and standards; (4) help user recognize, diagnose
Pada Gambar 4 terlihat bahwa terdapat 1
and recover from errors, dan yang masuk dalam
kriteria (user control and freedom) yang memiliki
cosmetic usability problem ada lima (5) prinsip: (1)
skala severity problem tergolong mayor usability
Error prevention; (2) recognition rather than recall;
problem (nilai 3). Hal ini terjadi disebabkan oleh
(3) flexibility and efficiency of use; (4) aesthetic and
kurangnya dukungan terhadap fungsi undo dan redo
minimalist design; (5) help and documentation).
pada sistem.
Untuk 4 prinsip (visibility of system status; Sedangkan pada evaluasi dengan menggunakan
kuesioner System Usability Scale diperoleh skor
match between system and real world; consistency
63,33 (grade C-), dengan hasil uji realibitas sebesar
and standards; help users recognize, diagnose and
0,818 dan uji validitas semua item pertanyaan di atas
recover from errors tidak memiliki permasalahan
0,129 yang berarti bersifat realible dan valid. Untuk
sama sekali (bernilai 0). Sedangkan 5 prinsip (error
penelitian selanjutnya, perlu dilakukan perhitungan
prevention; recognition rather than recall;
prioritas dari tiap-tiap prinsip sehingga lebih mudah
flexibility and efficiency of use, aesthetic and
menentukan urutan prioritas pada saat ditemukan
minimalist design; help and documentation)
tingkat keparahan yang sama.
memiliki tingkat permasalahan kosmetik (bernilai
1).
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Institut Teknologi Telkom
Purwokerto yang telah mendanai penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
ABIDAH, A., HIDAYATULLAH, H.N.,
SIMAMORA, R.M., FEHABUTAR, D.
dan MUTAKINATI, L., 2020. The Impact
of Covid-19 to Indonesian Education and
Its Relation to the Philosophy of ‘Merdeka
Belajar’. Studies in Philosophy of Science
and Education, 1(1), pp. 38-49.
AL-SHAGRAN, A. dan, SAHRAOUI, A., 2018.
Assessment of E-learning Systems: A
Systems Engineering Approach System.
International Journal of Computer Science
Gambar 4. Hasil Evaluasi Heuristik
and Software Engineering, 6(8), pp. 173-
Adapun permasalahan yang sering dikeluhkan 179.
oleh pengguna adalah: (1) kesulitan login ALVES, J.M. et al, 2016. Software Quality
dikarenakan username dan password belum SSO Evaluation of the Laboratory Information
sehingga sering dilakukan reset password, (2) dosen System Used in the Santa Catarina State
kesulitan membagi grup berdasarkan kelas yang Integrated Telemedicine and Telehealth
dapat memudahkan kerja dosen dalam mengatur System. In: 2016 IEEE 29th International
beberapa kelas dalam satu mata kuliah yang sama,
476 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 9, No. 3, Juni 2022, hlm. 469-478