Lampiran Udah Semua LAPORAN MTP GAIS
Lampiran Udah Semua LAPORAN MTP GAIS
Disusun oleh:
Kelompok I
S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
1. Identitas Peternakan
j. Sudah sesuai
dengan UMR
daerah Kendal
2. SejarahPeternakan
a. Memulai usaha : a. Tahun 2000 a. Usaha sudah
b. Tempat pertama kali merintis didirikan sejak a. - a. -
usaha : b. Rumah tahun 2000, awal
mulanya hanya b. - b. -
c. Modal awal : c. Rp. 10.000.000 ada 5 ekor
kambing dan saat c. - c. …
d. Alasan memilih d. Disesuaikan ini sudah
dengan Modal berkembang d. - d. …
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
dengan baik
karena memiliki e. - e. …
e. Jumlah ternak yang kambing potong
dipelihara pada awal e. 5 ekor sebanyak 10 ekor
pemeliharaan : dan beberapa f. Ketika musim f. Menurut Kurniawan et al., (2015)
komoditas ternak penghujan, tujuan pembuatan silase yaitu untuk
f. Kendala usaha : f. Belum lainnya. sebaiknya mengawetkan serta mengurangi
menemukan sebagian hijauan terjadinya kehilangan nutrient pada
pakan yang b. Tempat pertama diolah menjadi hijauan agar dapat dimanfaatkanuntuk
cocok kali merintis silasi sehingga pakan pada masa mendatang.
dilakukan di dapat
halaman belakang memperpanjang
rumah agar daya simpan.
menghemat biaya
namun kurang
sesuai dengan
standar karena
masih berdekatan
dengan rumah
warga
c. Modal sebesar Rp
10.000.000 sudah
cukup untuk
digunakan
membeli ternak
d. Memilih kambing
potong karena
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
disesuaikan
dengan modal
yang dimiliki
e. Jumlah ternak
yang dipelihara
awalnya 5 ekor
dan sudah cukup
baik untuk
dilanjutkan
karena masih
awal dalam
merintis usaha.
f. Pakan yang
diberikan
terkadang belum
cocok karena
pembuatan pakan
pakan dilakukan
sendiri oleh pihak
farm sehingga
sulit menemukan
formulasi ransum
yang tepat
3. Perkandangan
a. Layout perkandangan
(lampiran) a. - a. - a. - a. -
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
b. Posisi kandang menghadap b. Timur ke barat b. Sudah sesuai b. – b. Menurut Sandi dan Purnama (2017)
ke c. Individu karena kandang kandang yang baik menghadap kea rah
c. Tipe kandang : yang menghadap timur dan tidak terhalangi oleh
d. 15 ekor dari timur ke bangunan lain.
d. Kapasitas kandang : barat akan
e. mendapat sinar
e. Bahankandang Atap : Genteng matahari dan
k. Atapkandang : sirkulasi udara
Lantai : Papan Kayu dengan baik. c. – c. –
l. Lantai kandang :
Dinding : Bambu c. Sesuai karena
m. Dindingkandang : untuk kambing
f. … potong d. – d. –
f. Ukurankandang Panjang : 2 m
n. Panjang kandang : d. Sudah sesuai
Lebar : 1.25 m dengan ukuran
o. Lebarkandang : bangunan e. - e. Menurut Sasono et al., (2010) atap
Tinggi : 1.5m kandang kandang terbuat dari genting dapat
p. Tinggikandang : menyerap panas dengan baik
g. Head to head e. – Atap dari
g. Penempatanternak : genteng cocok
head to head h. - digunakan karena
h. Bangunan penunjang : - dapat meyerap
panas dengan baik
h. -
4. Produktivitas Ternak
c. …
c. Konsumsibahankering (BK) c. Pakan A= 0.816 c. Sudah sesuai c. …
pakan : kg/hari
(selama praktikum)
d. Pemberian pakan
d. 3 kali/hari, d. Sudah sesuai, hal 2x dalam sehari d. Menurut Daning dan Martiningsih
d. Frekuensipemberian : hijauan 1x, ini dilakukan agar lebih efektif (2021) frekuensi pemberian pakan
(selamapraktikum) konsentrat 2x supaya untuk kambing adalah 2 kali dalam
pertumbuhan sehari dengan pakan yang cukup
e. ternak dapat memenuhi gizi.
e. Asal pakan : t. Pakan A optimal
(Konsentrat) e. e. …
Pakan konsentrat e. Sudah sesuai guna
terdiri dari menekan biaya
f. Harga pakan : bekatul, produksi
molases, ampas f. … f. …
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
kelapa, bungkil f. Sudah baik karena
sawit, bungkil meskipun
kedelai, gaplek, menyesuaikan
tepung janggel harga pasar tetap g. …
jagung dan kulit memperhatikan
kopi. Pakan nutrisi yang
konsentrat dibutuhkan
diproduksi ternak.
sendiri oleh
pihak farm dan
bahan pakan
didatangkan dari
daerah Kendal
dan Yogyakarta.
u. Pakan B
(Hijauan)
Hijauan diperoleh
dari lahan milik
pribadi
7. Evaluasi Produksi(lampiran
…)
a. 31 - 35 kg a. Sudah sesuai a. - a. -
a. Bobot awal(selama
praktikum) : b. 33 - 36 kg b. Sudah mencapai b. - b. -
target yang
b. Bobot akhir(selama c. 14 hari diinginkan c. - c. -
praktikum) : pembeli
f. Sudah sesuai
g. Belum sesuai,
untuk kambing
potong standart
FC/G yang
dibutuhkan
berkisar antara
Rp 16,465 – Rp
88,150
8. Kondisi Abnormal Pada
Ternak
a. - a. - a. - a. -
a. Penyakit ternak : -
b. pemilik b. Belum sesuai b. - b. -
b. Siapa yang menentukan karena untuk
ternak tersebut sakit apa? memastikan c. -
c. diberi obat yang ternak sakit lebih c. -
c. Penanganan : sesuai baik memanggil d. –
dokter hewan. d. -
d. Siapa yang menangani : d. pekerja kandang
c. Sudah sesuai e. – e. Menurut Widiarso dan Mubarokah
e. Pengobatan : e. obat cacing (2019) angka kematian pada kambing
d. Sudah sesuai dapat ditekan dengan memberikan
f. Vaksin : f. - pengobatan dan penanganan yang tepat
e. Disesuaikan apabila ternak terkena penyakit.
g. Desinfektan : g. - dengan penyakit
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
ternak f. - f. -
h. Pencegahan : h. -
f. - g. - g. -
i. Ciri-ciri : i. -
g. - h. Melakukan h. Menurut Detta, (2019) sanitasi kandang
sanitasi kandang merupakan kegiatan meliputi
h. - kebersihan kandang dan lingkungan
bersih karena dengan keadaan kandang
i. - serta lingkungan bersih maka kesehatan
i. - ternak dan pemilik akan terjamin
j. - i. -
j. -
9. Sanitasi dan Penanganan
Limbah
a. Penyapuan a. sudah sesuai a. - a. -
a. Sanitasi : lantai kandang
b. sudah sesuai b. - b. Menurut Trivana dan Pradhana (2017)
b. Jenis limbah : b. Kotoran padat karena jenis bahwa kotoran kambing dapat
dan sisa pakan limbah yang c. - dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
c. Penanganan limbah : berasal dari
c. Kotoran padat kotoran ternak c. -
dikumpulkan sisa pakan dapat d. –
diolah menjadi d. -
d. Harga limbah : d. Rp 1500/Kg pupuk e. -
e. -
e. Cara pengolahan : e. ditunggu hingga c. sudah sesuai,
kering lalu sebelum diolah f. -
digiling menjadi pupuk f. -
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
f. Ketersediaan tenaga kerja f. 4 orang pekerja maka kotoran
untuk mengolah limbah : ternak g. -
dikumpulkan g. -
g. Waktu pengolahan : g. 1 minggu terlebih dahulu.
d. Sudah sesuai
e. Sudah sesuai
f. Sudah sesuai
g. Pengolahan
limbah minimal
membutuhkan
waktu 1 minggu
1 Pemasaran
0.
a. Jenis produk : a. Ternak hidup a. Sesuai karena
ternak dijual a. - a. -
b. Tempat pemasaran : b. Pembeli datang dalam keadaan
ke farm hidup b. -
b. -
c. Cara pemasaran :
c. Datang ke b. Sesuai karena c. -
d. Alat transportasi : kandang dan pembeli harus c. -
jual pasar memastikan
e. Harga jual kondisi ternak d. -
d. -
d. 3,6 – 4,4 juta sebelum dibeli
c. Sudah sesuai, hal
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
e. Kambing dengan ini supaya ternak e. - e. -
bobot badan 35kg dapat dilihat
dijual dengan harga langsung oleh
Rp 2.625.000 pembeli
d. Disesuaikan
dengan lokasi
tujuan
e. Sesuai dengan
harga pasar
1 Analisis Efisiensi Usaha
1. a. Laba : a. Rp 2.625.000 – a. Sudah sesuai
Rp 1.500.000 = karena
b. Benefit Cost Ratio Rp 1.125.000 mendapatkan a. - a.
(B/C) : keuntungan
b. 1,1
c. Break Even Point b. Sudah sesuai, b. - b.
(BEP) : c. Rp 21.250.700 B/C ratio >1
menunjukkan
d. Return On Investment d. 7,4% bahwa usaha c. - c.
(ROI) : layak dilanjutkan
e. 1,8 tahun
e. Payback Period (PP) : c. Sudah sesuai d. - d.
karena BEP yang
dihasilkan lebih
tinggi dari harga e. - e.
jual sehingga
dapat menghitung
Evaluasi (sesuai
atau tidak dengan Solusi
Perencanaan dan atau Referensi
perencanaan dan [diisi solusi praktis
N Kondisi [diisi perencanaan awal dan atau
Aspek atau teori) yang dapat
o Sebenarnya pendapat pada literature terpercaya
[disertai penjelasan diterapkan pada
(jurnal / buku)]
mengapa sesuai peternakan tersebut]
atau tidak sesuai]
keuntungan
d. Sudah sesuai,
dianggap cukup
menguntngkan
karena nila
pengembalian
investasi cukup
besar.
e. Sudah sesuai,
perusahaan dapat
mengembalikan
modal setelah 1,8
tahun
DAFTAR PUSTAKA
Daning, D. R. A. dan A, Martiningsih. 2021. Ketersediaan pakan kambing pada musim hujan dan kering di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Detta, N. 2019. Hubungan Sanitasi Kandang Ternak Sapi Dengan Kepadatan Lalat Didesa Jono Kecamatan Temayang Kabupatenbojonegoro (Doctoral
Hamdan, A., Kalsel, B. B., Purwanto, B. P., Kalsel, B. P. T. P., Astuti, D. A., Atabany, A. dan Taufik, E. 2018. Respon kinerja produksi dan fisologis
kambing Peranakan Ettawa terhadap pemberian pakan tambahan dedak halus pada agroekosistem lahan kering di Kalimantan Selatan. J.
Hariyati, S., N. K. Laya dann U. A. Rokhayati. 2019. Pengaruh penambahan sumber protein nabati bungkil kelapan terhadap pertambahan bobot badan
Kementrian Pertanian. 2001. Keputusan Mentri Pertanian RI : Pedoman Budidaya Ternak Kambing/Domba yang Baik. Jakarta (ID) : Kementrian Pertanian.
Kurniawan, D., Erwanto, E dan Fathul, F. 2015. Pengaruh Penambahan Berbagai Sterter pada Pembuatan Silase terhadap Kualitas Fisik dan Ph Silase
Ransum Berbasis Limbah Pertanian. J. Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4) : 191 – 195.
Mustika, L. M. dan Hartutik. 2021. Kualitas Silase Tebon Jagung (Zea mays L,) Dengan Penambahan Berbagai Bahan Aditif Ditinjau Dari Kandungan
Rostini, T., I. Zakir dan R. E. Hidayah. 2017. Peningkatan produktivitas kambing di kelompok ternak kambing Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru
Sandi, S dan P. P. Purnama. 2017. Menajemen perkandangan sapi potong di Desa Sejaro Sakti Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. J. Peternakan
Sasono A., Rosdiana R.F dan Setiawan B.S. 2010. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Septian, M. H., P. Bayuaji, M. Sihite, R. N. Aeni dan W. Romadon. 2020. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air, SIfat Fisik dan Organoleptik
Susilo, E., L.K. Nuswantara dan E. Pangestu. 2019. Evaluasi Bahan Pakan Hasil Samping Industri Pertanian Berdasarkan Parameter Fermentabilitas
Syafrudin, A. I., E. Pangestu dan M. Christiyanto. 2020. Nilai Total Digestible Nutrient Bahan Pakan By-Product Bahan Industi Pertanian Sebagai Pakan
Kambing yang Diuji Secara In Vitro. J. Sains Peternakan Indonesia. 15 (3) : 302 – 307.
Syamsi, A. N., M. Ifani, H. S. Widodo, R. A. Rahayu dan C. L. Meilinda. 2020. Nutrisi dan Indeks Sinkronisasi Protein-Energi Beberapa Jenis Bungkil
Pengolahan Pangan untuk Pakan Sapi Perah. Prosiding Seminar Nasional dan Call For papers, Purwokerto: 6 -7 Oktober 2020. Hal. 202 –
209.
Trivana, L. dan A. Y. Pradhana. 2017. Optimalisasi waktu pengomposan dan kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan
Untung. 2016. Kualitas bibit kambing pada kelompok tani ‘Dadi Akeh’di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabir. J. Fapertanak. 1(2): 1 – 8.
Wati, N. E., J. Achmadi dan E. Pangestu. 2012. Degradasi Nutrien Bahan Pakan Limbah Pertanian Dalam Rumen Kambing Secara In Sacco. J. Animal
Widiarso, B. P. dan W. W. Mubarokah. 2019. Respon peternak terhadap pencegahan dan pengobatan penyakit cacing Gastrointestinal pada kambing di Desa
Klopo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. J. Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis. 9(2): 76 – 82.
LAMPIRAN
Lampiran 1. PerhitunganBahanKering (BK), Total Digestible Nutrients (TDN), dan Protein Kasar (PK)Pakan
PendugaanBobotBadanTernak
Pendugaan BB Ternak (kg)
(dari rumus winter
Ternak BCS Umur BentukBadan Panjang Badan (cm) Tinggi Ternak (cm)
disempurnakan
Arjodarmoko)
1 3 >1 tahun 69 73 33,8
2 3 >1 tahun 67 69 31,4
3 4 >1 tahun 70 72 34,7
4 4 >1 tahun 69 71 34,2
5 4 >1 tahun 71 70 35,3
6 3 >1 tahun 69 70 32,8
7 3 >1 tahun 68 69 33,7
8 4 >1 tahun 70 72 34,7
9 4 >1 tahun 69 69 34,2
10 4 >1 tahun 71 72 35,2
Bobotbadanawal (kg) = 34 kg
Perhitungan Kebutuhan Ternak (Bahan Kering (BK), Total Digestible Nutrients (TDN), dan Protein Kasar (PK))
Berikut adalah beberapa contoh perhitungan kebutuhan ternak (cukup pilih salah 1)
= = =
= = =
10 X - 6,4 = 3,3 10 Y - 5,3 = 1,56 10 Z - 1,61 = -0,24
X = 0,97 kg Y = 0,69 kg Z = 0,137 kg
Contoh 2.
Tabel 5. Kebutuhan Ternak
Jenis Ternak Umur Ternak Kebutuhan BK (kg) Kebutuhan TDN (kg) Kebutuhan PK (kg)
Kambing Jawarandu (jantan) >6 bulan 0,787 0,443 0,068
Sumber :Purbowatiet al., 2015.
Konversi pakan =
= 11,85
0,064
= 185,15
B/C Ratio
Rp. 27.875.000 / Rp. 24.765.000
= 1,1
Biaya Tetap
cc. Kandang = Rp. 3.250.000
dd. Instalasi op = Rp. 12.000.000
Total = Rp. 15.250.000
BEP ; Biaya tetap / (kontribusi margin per unit - biaya variable per unit) / harga per unit
: 15.250.000 / ((11.300.000 – 2.625.000) /11.300.000)
: 15.250.000 / 0,7
: 21.250.700
Dengan demikian liberty farm dapat mencapai BEP ketika angka penjualanya mencapai Rp. 21.250.700, jika melewati angka
tersebut maka sudah balik modal dan bisa menghitung keuntungan.
4. PP (Payback Periode)
Besaran modal : 39.850.000
Besaran arus kas : 20.000.000 *perumpamaan
Periode pengembalian modal yang diperoleh sido lancer farm usai menginvestasikan sejumlah dana ialah 1,8 tahun, hai ini bermakna
bahwa uang yang tertanam di dalam suatu aktiva ialah Rp. 39.850.000 dan dapat diambil kembali dalam kisaran waktu 1,8 tahun
Lampiran 4. Denah Perkandangan
Keterangan:
A
A: Kandang Kambing
B: Tempat pembuatan
pakan
C: Kantor
D: Gudang pakan
C
D