Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN DAN PRASARANA

RUANG STERILISASI RS

Romadona, ST, MARS

DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
JAKARTA, 30 OKTOBER 2020
PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS
HEALTHCARE BUILDING
Permenkes RI no. 24/2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS
a. Kepatuhan fasyankes terkait Massa bangunan mendukung terjadinya
peruntukan bangunan disesuaikan dg sirkulasi udara (untuk kepentingan
ketentuan daerah. dilusi) dan pencahayaan alami :

b. Pengaturan kembali jarak bebas antar a. Massa bangunan tidak gemuk


bangunan, kepadatan bangunan dan Rencana (bulky mass)
Massa
ketinggian bangunan → Blok b. Desain bangunan memperhatikan
mempertimbangkan kaidah-kaidah Bangunan orientasi matahari
PPI
a. Desain meminimalisir resiko
Tata Letak Bangunan penyebaran infeksi → a.l.
(Site Plan) pengaturan jarak antar tempat
Desain Tata duduk di r. tunggu, jarak antar
Ruang & bed, tata ruang dg zonasi,
Penataan kembali zonasi blok bangunan Komponen sistem tata udara, material
bangunan non porosif, dll
fasyankes dengan penguatan pada : Bangunan
b. To be concern : desain
a. minimalisasi risiko penularan
perhatikan alur/ pergerakan
penyakit
petugas, pasien dan barang →
b. tingkat privasi ruang-ruang a. Efektif dan efisien one way flow, no cross.
pelayanan sesuai fungsi
c. Selain akses masuk/keluar
pelayanan.
c. kedekatan hubungan fungsi antar Pemanfaatan pasien dan barang diupayakan
Ruang pelayanan → mempersingkat b. Pemisahan yang jelas terdapat akses khusus pasien
Ruang PIE yang jelas → area strictly
jarak dan respon time antara pasien infeksius
dan non infeksius limited access
FUNGSI RUANG STERILISASI

melaksanakan proses dekontaminasi


atau disinfeksi sebelum disterilisasi

menerima dan memilah bahan- melaksanakan pembersihan khusus


bahan kotor yang digunakan di dari peralatan dan bahan-bahan
rumah sakit
memeriksa dan menguji
mengeluarkan dan instrumen, peralatan dan linen
mendistribusikan

CSSD merakit kembali instrumen set,


mengemas linen dll
menyimpan dan
mengontrol persediaan

mengemas semua bahan-bahan


memberikan label dan untuk sterilisasi
tanggal pada bahan
STERILISASI
KRITERIA DESAIN

➢ Kemudahan akses ke lift, dumbwaiter dan tangga sangat penting dalam menentukan lokasi instalasi
sterilisasi sentral. Juga harus dekat dengan instalasi yang banyak membutuhkan layanan. Biasanya
pengguna terbesar adalah ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang perawatan intensif, r. kebidanan.

➢ Ruang sterilisasi sentral secara ideal diletakkan pada area “pusat layanan” dari instalasi yang berdekatan,
yang menerima bahan seperti penyimpanan umum, penyimpanan linen dan laundri.

➢ Ruang sterilisasi sentral dihubungkan dengan dua buah dumbwaiter atau lift kecil. Satu dumbwaiter
membawa barang-barang steril menggunaan nampan (tray), obat-obatan dan lain-lain, sedangkan satu
dumbwaiter lainnya membawa barang-barang kotor.
➢ Pola aliran kerja harus direncanakan dimana lalu lintas petugas dan pergerakan dari persediaan dan
peralatan dicapai dengan cara yang efisien.
➢ Pergerakan merupakan satu arah, untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan instrumen yang hilang.
➢ Ada tiga akses di ruang sterilisasi terpusat, yaitu akses untuk penerimaan bahan-bahan kotor, akses
mengeluarkan persediaan dan instrumen bersih dan steril serta akses penerimaan barang bersih.
➢ Ruang sterilisasi sentral terbagi tiga yang zona/area : area kotor, area bersih dan area steril
ALUR KEGIATAN RUANG STERILISASI (1)
ALUR KEGIATAN RUANG STERILISASI (2)
ZONASI BERDASARKAN TINGKAT STERILITAS RUANGAN
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (1)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR

1. Ruangan Pemilahan/ Sortir ▪ Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah petugas,


Barang Kotor dengan perhitungan 3-5 m2/ petugas.
▪ Tata udara : Temperatur ruang 24o+ 2oC, Total
pertukaran udara min. 6 ACH
▪ Pencahayaan alami dioptimalkan, Intensitas + 200 lux
2. Ruangan Pembersihan/ ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan
Dekontaminasi ▪ Lantai tidak licin, tahan thdp air & bahan kimia.
▪ Dinding tahan thdp air s.d. ketinggian 120 cm dr lantai
▪ Akses dari R. Pembersihan menuju R. Pengemasan
sebatas akses barang.
▪ Ruangan dilengkapi instalasi air bersih (termasuk air
panas) dan saluran pembuangan air kotor (floor drain).
▪ Tekanan udara negatif, total pertukaran udara min. 10
ACH, resirkulasi udara tidak diperkenankan.
▪ Sebelum dialirkan ke IPAL, buangan air kotor harus di-
pretreatment terlebih dahulu
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (2)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR

3. Ruangan Administrasi ▪ Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah


Penerimaan Barang Baru petugas, dengan perhitungan 3-5 m2/ petugas.
▪ Tata udara : Temperatur ruang 24o+ 2oC, Total
pertukaran udara min. 6 ACH
▪ Pencahayaan alami dioptimalkan, Intensitas +
200 lux
4. Ruangan Pengemasan • Luas ruangan disesuaikan kebutuhan
Alat/Instrumen/ Linen/ • Dilengkapi meja kerja dan perlengkapan
BMPH siap Sterilisasi pengemasan.
• Komponen bangunan non porosif.
• Temperatur ruangan 24±2 oC, kelembaban 55 +
5%, tekanan udara positif, total pertukaran
udara min. 6 ACH, kelas kebersihan ruangan
1.000.000 (ISO-9).
▪ Pencahayaan alami dioptimalkan, Intensitas
200-500 lux
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (3)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR

5. Ruangan Sterilisasi ▪ Ruangan dilengkapi Autoklaf table, horizontal


sterilizer, container for sterilizer, steam sterilizer,
sterilizer kerosene, (atau jika memungkinkan ada
pulse vacuum sterilizer, plasma sterilizer).
▪ Jika menggunakan peralatan sterilisasi steam heated,
agar disiapkan prainstalasi uap.
▪ Konstruksi ruangan menyesuaikan jenis dan kapasitas
alat yang digunakan.
6. Gudang Steril • Luas ruangan disesuaikan kebutuhan
• Dilengkapi lemari/rak linen, lemari instrumen lemari
perbekalan farmasi dan Kontainer.
• Komponen bangunan non porosif.
• Temperatur ruangan 24±2 oC, kelembaban 55 + 5%,
tekanan udara positif, total pertukaran udara min. 4
ACH, kelas kebersihan ruangan 100.000 (ISO-8), filtasi
dengan medium filter.
▪ Pencahayaan alami dioptimalkan, Intensitas +200 lux
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (4)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR


7. Ruangan Sterilisasi Suhu ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan peralatan.
Rendah ▪ Komponen bangunan non porosif.
▪ Konstruksi ruang menyesuaian jenis & kapasitas alat.
▪ Temperatur ruangan 24±2 oC, kelembaban 55 + 5%, total
pertukaran udara min. 4 ACH.
▪ Untuk ruangan yang menggunakan sterilisasi Etilen Oksida
(EtO), maka ruangan harus tekanan negatif, resirkulasi
tidak diperkenankan dan ducting VAC dari bahan stainless
steel.
▪ Disediakan stop kontak listrik, jenis dan jumlah
menyesuaikan peralatan.
8. Gudang Barang/Linen/ ▪ Fungsi ruang : tempat penyimpanan sementara barang,
Bahan Perbekalan Baru linen dan bahan perbekalan baru sebelum disterilisasi.
▪ Dilengkapi rak/lemari
▪ Temperatur ruangan 24±2 oC, kelembaban 55 + 5%.
▪ Pencahayaan alami dioptimalkan, Intensitas +100 lux
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (5)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR


9. Ruangan Dekontaminasi ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan.
Kereta/Troli: ▪ Letak sebaiknya di sisi depan/luar unit Sterilisasi
- Area Cuci
▪ Bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi
- Area Pengeringan
benturan-benturan troli.
▪ Lantai tidak licin dan tahan thdp air.
▪ Konstruksi dinding tahan thdp air s.d. 120 cm dari lantai.
▪ Dilengkapi dengan sink dan pancuran air.
▪ Tekanan udara negatif, total pertukaran udara min. 10 ACH

10. Ruang Distribusi ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan


Instrumen dan Barang ▪ Dilengkapi passed box
Steril
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (6)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR


11. Ruangan Ganti Petugas ▪ Dibedakan antara ruangan ganti/ loker pria dan wanita.
(Loker) ▪ Dilengkapi toilet, loker/ lemari pakaian bersih dan
kontainer pakaian kotor
▪ Disediakan fasilitas mencuci tangan untuk petugas,
lengkap dengan sabun antiseptik (general prequotion).
▪ Akses masuk dan keluar petugas adalah pass trough.

12. Ruangan Petugas ▪ Ruang kerja petugas (kepala dan staf)


(Kepala, Staf, Toilet) ▪ Luas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan
▪ Tata udara : Temperatur ruangan 24o+ 2oC, kelembaban
55 + 5%, total pertukaran udara per jam 6 kali
▪ Intensitas cahaya 100 - 300 lux
PERSYARATAN TEKNIS RUANGAN (7)

NO. NAMA RUANG PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA GAMBAR


13. Ruangan Penyimpanan ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan.
Non Steril ▪ Temperatur ruangan 24o+ 2oC, kelembaban 55 + 5%

14. Janitor ▪ Ruangan dilengkapi dengan service sink.


▪ Bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap air.
▪ Ketinggian lantai lebih rendah dari sekitarnya dan
dilengkapi dengan floor drain.
▪ Tekanan udara negatif, total pertukaran udara min. 10 ACH
15. Ruangan RO ▪ Luas ruangan disesuaikan kebutuhan
LAYOUT R. STERILISASI (PROTOTYPE)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai