Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI-ICRA

(INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT)


RENOVASI GEDUNG KAMAR MANDI PASIEN
DAN KARYAWAN

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI –ICRA


(INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT )
RENOVASI GEDUNG KAMAR MANDI PASIEN DAN KARYAWAN
A. Pendahuluan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Permenkes No. 43 tahun 2019 tentang Puskemas sehingga
PPI harus tampil dalam pencegahan dan pegendalian infeksi pada
pembangunan dan renovasi Gedung di Puskemas perlu dilakukan kajian
resiko untuk menentukan prioritas progam pencegahan infeksi Puskesmas.
Tim PPI UPTD Puskesmas Kartasura turut berperan dalam memberikan
masukan berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari
tahap perencanaaan, proses sampai dengan finishing bangunan dengan
melampirkan kajian identifikasi Resiko Infeksi ICRA (Infection Controle Risk
Assesment) yang dikeluarkan oleh Tim PPI Puskesmas Purwosari dan
disetujui oleh pengawas internal dan Pelaksana Proyek pada setiap akan
melaksanakan kontruksi/renovasi bangunan.
B. Tujuan
1. Untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinnya HAI’s (Healthcare
Associated Infection)
2. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat
ditindaklanjuti berdasarkan hasil penilaian skala prioritas.
C. Perencanaan

1. Tanggal :
2. Lokasi :
3. Kegiatan :
4. Luas :
D. Analisis ICRA
Aktivitas kontruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : tipe C Pekerjaan yang menyebabkan timbulnya debu dan dalam
jumlah sedang dan besar atau membutuhkan pembongkaran terhadap
komponen gedung yang tetap atau telah dirakit. Meliputi (tetapi tidak
hanya terbatas pada) :
a. Pengampelasan dinding untuk pengecatan atau pemasangan
keramik
b. Pembongkaran lantai, langit – langit (plafon) dan kusen
c. Pembangunan dinding baru
d. Pembuatan saluran atau instalasi listrik diatas plafon
e. Pekerjaan pemasangan kabel dalam jumlah besar
f. Semua aktifitas yang tidak dapat diselesaikan dalam 1 shift jam kerja
2. Kelompok resiko : resiko tinggi
1. Level ICRA : Level IV

KELOMPOK PASIEN RESIKO TIPE A TIPE B TIPE C TIPE


D
Resiko rendah I II II III/IV
Resiko sedang I II III IV
Resiko tinggi I II III/IV IV
Resiko sangat tinggi II III/IV III/IV IV
Identifikasi area di sekitar proyek pembangunan untuk mengkaji
pengaruh potensial :

a. Lantai 1

No Kategori Unit Nama Unit Potensi Resiko Infeksi


1 Utara Ruang Kepala  Debu
Puskesmas dan  Bising
Kantor TU  Percikan materia
2 Selatan Laboratorium  Debu
 Bising
 Percikan material
3 Barat Ruang Tunggu  Debu
Pasien  Bising
 Percikan material
Tipe proyek pembangunan/renovasi Gedung Kamar Mandi Pasien
Puskesmas Purwosari termasuk dalam : Level IV dimana terdapat hal –
hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
b. Bangunan

Kelas Selama Proses Kontruksi Setelah Proses Kontruksi


selesai
Kelas 1. Isolasi sistem HVAC di area 1. Jangan melepas
IV
kerja untuk mencegah penghalang dari area
kontaminasi pada sistem kerja sampai dengan
saluran proyek yang sudah
2. Lengkapi semua barier selesai diinspeksi oleh
kritikal seperti gipsum , triplek Panitia K3 dan Tim PPI,
, plastik , untuk menyegel serta telah dibersihkan
area kerja dari area seluruhnya oleh Unit
perawatan atau gunakan Kebersihan
metode kubik kontrol 2. Lepaskan bahan
( keranjang dilapisi plastik penghalang secara hati –
dan disegel koneksinya hati untuk meminimalisir
dengan area kerja penyebaran debu dan
menggunakan HEPA vacum debris sehubungan
untuk memvacum bila dengan proyek konstruksi
keluar ) sebelum konstruksi 3. Sebelum
dimulai ditransportasikan
3. Pertahankan tekanan udara tempatkan sampah
negatif didalam area kerja konstruksi dalam wadah
menggunakan unit fitrasi tertutup rapat
udara dengan HEPA 4. Pada saat
4. Segel lubang , pipa , saluran pemindahan ,tutupi
dan tususkan wadah atau troli , segel
5. Bangun anteroom ( ruang dengan tape kecuali
antara ) dan minta semua memiliki tutup yang solid
personil untuk melewati 5. Sedot area kerja dengan
ruangan ini sehingga bisa HEPA filter vacum
divacum dengan HEPA filter 6. Usap permukaan kerja
sebelum meninggalkan area dengan cairan
kerja atau mereka dapat pembersih / disinfektan
menggunakan baju kerja 7. Setelah selesai , perbaiki
yang dilepas setiap sistem HVAC di area
meninggalkan area kerja kerja
6. Semua personil yang
memasuki area kerja diminta
untuk menggunakan sepatu
kerja. Sepatu kerja harus
dilepas setiap kali pekerja
meninggalkan area kerja

c. Pekerja Proyek dan Petugas Puskesmas


1) Sebelum melakukan pembangunan
a) Pekerja proyek sanggup melakukan pekerjaan dengan metode
yang dapat meminimalisir paparan infeksi baru
b) Pekerja proyek sanggup melakukan metode yang aktif untuk
mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke udara
c) Pasang papan pemberitahuan di area pembangunan dengan
permohonan maaf apabila menganggu kenyamanan pasien
d) Pasang papan pemberitahuan di area pembangunan bahwa
setiap orang yang masuk ke area proyek wajib memakai APD :
masker, baju kerja, pelindung kepala dan pelindung kaki
standart
2) Selama pembangunan
a) Pekerja proyek dan petugas Puskesmas memakai APD
masker, baju kerja, sarung tangan, pelindung kepala dan
sepatu pelindung standart
b) Pekerja dan petugas Puskesmas memakai earplug jika terjadi
kebisingan
c) Pekerja dan petugas Puskesmas memakai pelindung mata jika
terjadi potensi paparan debu
d) Bersihkan area kantor kerja dalam wadah permukaan
horizontal setiap selesai pekerjaan proyek.
e) Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, petugas
pembangunan melakukan cuci tangan dan membersihkan diri
(mandi)
3) Sesudah pembangunan
a) Jangan melepas papan pemberitahuan pembangunan dari
area proyek sampai selesai diperiksa oleh Tim PPI dan Kepala
proyek
b) Lepaskan penutup area pembangunan secara hati-hati untuk
meminimakan penyebaran debu ,kotoran dan puing-puing
bangunan
E. Kesimpulan
Pembangunan Pengembangan/Renovasi Gedung Kamar Mandi
Pasien dan karyawan Puskesmas Purwodiningratan bisa dilakukan
dengan tetap memperhatikan potensi resiko Infeksi yang ditimbulkan dan
K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja)
F. Penutup
Demikian hasil identifikasi Resiko Infeksi – ICRA ( Infection
Controle Risk Assesment) sebagai upaya Tim PPI dalam pencegahan
resiko Infeksi sebelum dilakukan pembangunan. Dengan demikian kami
setuju dengan syarat ketentuan yang dipersyaratkan diatas.

Surakarta, 28 Februari 2023


Koordinator PPI

dr.Anindya Wahyu Widyaningsih


NIP.
DOKUMENTASI
Lampiran :

Tahap 1 :

Tipe A Aktifitas inspeksi dan non – invasif


Meliputi ( tetapi tidak hanya terbatas pada ) :
 Pelepasan dan pemasangan plafon untuk pemeriksaan visual
saja, maksimal 1 plafon per 50 m”
 Pengecatan ( tanpa penggosokan )
 Pemasangan wallpaper,pekerjaan trim listrik , perbaikan ledeng
ringan, dan aktifitas yang tidak menyebabkan debu atau
membutuhkan pembongkaran dinding atau akses ke langit –
langit selain untuk pemeriksaan visual
Tipe B Skala kecil,durasi aktifitas tidak lama yang menghasilkan
debu minimal.
Meliputi ( tetapi tidak hanya terbatas pada ) :
 Instalasi kabel telephone dan komputer
 Pembongkaran dinding dan langit – langit dimana perpindahan
debu dapat dikontrol
Tipe C Pekerjaan yang menyebabkan timbulnya debu dalam jumlah
sedang dan besar atau membutuhkan pembongkaran
terhadap komponen gedung yang tetap atau telah dirakit.
Meliputi ( tetapi tidak hanya terbatas pada ) :
 Pengampelasan dinding untuk pengecatan atau pemasangan
wallpaper
 Pembongkaran lantai , langit – langit ( plafon ) dan kusen
 Pembangunan dinding baru
 Pembuatan saluran atau instalasi listrik diatas plafon
 Pekerjaan pemasangan kabel dalam jumlah besar
 Semua aktifitas yang tidak dapat diselesaikan dalam 1 ( satu )
shift jam kerja
Tipe D Proyek pembongkaran dan konstruksi mayor
Meliputi ( tetapi tidak hanya terbatas pada ) :
 Aktifitas yang membutuhkan lebih dari 1 ( satu ) shift jam kerja
 Membutuhkan pembongkaran berat atau pembuangan seluruh
sistem kabel
 Konstruksi baru

Tahap 2
Identifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terpengaruh. Apabila lebih dari 1
( satu ) kelompok resiko , pilih kelompok dengan resiko terbesar :

Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi Resiko Sangat Tinggi


 Area  Perawatan  Instalasi Gawat  Area dengan
perkantoran pasien dan Darurat pasien immuno-
 Tanpa tidak tercakup  Radiologi compromised
pasien /area dalam grup ¾  Ruang Merpati  Perawatan luka
resiko  Laundry  Laboratorium bakar
rendah yang  Foodcourt  Ruang Elang  CSSD
tidak  Instalasi Gizi  Ruang  HCU
terdaftar  Pendaftaran Cendrawasih  Kamar Isolasi
dimanapaun  Kamar operasi
 Farmasi
 Instalasi Rawat
jalan

ICRA MATRIX –LEVEL KEWASPADAAN :


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN

Kelompok Resiko Pasien Tipe Proyek


Renovasi
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Resiko Rendah I II II III/IV
Resiko Sedang I II III IV
Resiko Tinggi I II III/IV IV
Resiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Catatan
Persetujuan dari Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diperlukan bila
aktifitas konstruksi dari level resiko mencapai Kelas III atau Kelas IV dan
membutuhkan prosedur pencegahan infeksi.

AKTIFITAS PENCEGAHAN INFEKSI YANG DIBUTUHKAN BERDASARKAN


LEVEL KELAS

LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN SETELAH PENYELESAIAN


PROYEK
Level I 1. Lakukan pekerjaan dengan Bersihkan area kerja setelah
metode meminimalisir pekerjaan selesai
timbulnya debu dari pekerjaan
konstruksi
2. Segera mengganti plaforn yang
diambil untuk pemeriksaan
visual
Level 1. Lakukan tindakan aktif untuk 1. Usap permukaan kerja
2 mencegah debu terdispersi ke dengan cairan pembersih /
atmosfer disinfektan
2. Lakukan penguapan pada 2. Sebelum
permukaan kerja untuk ditransportasikan,tempat
mengontrol debu pada saat kan sampah konstruksi
memotong / membongkar dalam wadah tertutup
3. Segel pintu yang tidak rapat
digunakan dengan tape 3. Lap dengan lap basah
4. Segel dan tutup ventilasi udara permukaan atau sedot
5. Pindahkan atau isolasi sistem dengan HEPA filter vacum
HVAC di area kerja sebelum meninggalkan
area kerja
4. Setelah selesai, perbaiki
sistem HVAC di area kerja
Level III 1. Pindahkan atau isolasi sistem 1. Jangan melepas
HVAC di area kerja untuk penghalang dari area kerja
mencegah kontaminasi pada sampai dengan proyek
sistem saluran yang sudah selesai
2. Lengkapi semua barier kritikal diinspeksi oleh Panitia K3
seperti gipsum, triplek , plastik , dan Tim PPI , serta telah
untuk menyegel area kerja dari dibersihkan seluruhnya
area perawatan atau gunakan oleh Unit Kebersihan
metode kubik kontrol 2. Lepaskan bahan
( keranjang dilapisi plastik dan penghalang secara hati –
disegel koneksinya dengan area hati untuk meminimalisir
kerja menggunakan HEPA penyebaran debu dan
vaccum untuk memvacum bila debris sehubungan
keluar ) sebelum konstruksi dengan proyek konstruksi
dimulai 3. Sedot area kerja dengan
3. Pertahankan tekanan udara HEPA filter vacum
negatif didalam area kerja 4. Usap permukaan kerja
menggunakan unit filtrasi udara dengan cairan pembersih /
dengan HEPA desinfektan
4. Angkut sampah konstruksi 5. Setelah selesai , perbaiki
didalam kontainer tertutup rapat sistem HVAC di area kerja
5. Pada saat pemindahan , tutupi
wadah atau troli , segel dengan
tape kecuali memiliki tutup yang
solid
Level IV 1. Isolasi sistem HVAC di area 1. Jangan melepas
kerja untuk mencegah penghalang dari area kerja
kontaminasi pada sistem sampai dengan proyek
saluran yang sudah selesai
2. Lengkapi semua barier kritikal diinspeksi oleh Panitia K3
seperti gipsum , triplek , plastik , dan Tim PPI , serta telah
untuk menyegel area kerja dari dibersihkan seluruhnya
area perawatan atau gunakan oleh Unit Kebersihan
metode kubik kontrol 2. Lepaskan bahan
( keranjang dilapisi plastik dan penghalang secara hati –
disegel koneksinya dengan area hati untuk meminimalisir
kerja menggunakan HEPA penyebaran debu dan
vacum untuk memvacum bila debris sehubungan
keluar ) sebelum konstruksi dengan proyek konstruksi
dimulai 3. Sebelum ditransportasikan
3. Pertahankan tekanan udara tempatkan sampah
negatif didalam area kerja konstruksi dalam wadah
menggunakan unit fitrasi udara tertutup rapat
dengan HEPA 4. Pada saat
4. Segel lubang , pipa , saluran pemindahan ,tutupi wadah
dan tususkan atau troli , segel dengan
5. Bangun anteroom ( ruang tape kecuali memiliki tutup
antara ) dan minta semua yang solid
personil untuk melewati 5. Sedot area kerja dengan
ruangan ini sehingga bisa HEPA filter vacum
divacum dengan HEPA filter 6. Usap permukaan kerja
sebelum meninggalkan area dengan cairan pembersih /
kerja atau mereka dapat disinfektan
menggunakan baju kerja yang 7. Setelah selesai , perbaiki
dilepas setiap meninggalkan sistem HVAC di area kerja
area kerja
6. Semua personil yang memasuki
area kerja diminta untuk
menggunakan sepatu kerja.
Sepatu kerja harus dilepas
setiap kali pekerja
meninggalkan area kerja
Tahap 4 :
Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek ,menilai dampak potensial

NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSIAL RESIKO INFEKSI


1 Unit bawah
2 Unit atas
3 Samping kanan
4 Samping kiri
5 Belakang
6 Depan

Anda mungkin juga menyukai