Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS POLEANG BARAT
Jln. Poros Kolaka-Boepinang No.170 Rakadua Kode Pos 93772

ICRA ( INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT BANGUNAN UPTD PUSKESMAS


POLEANG BARAT

TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Pencegahan infeksi di Puskesmas perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan
Prioritas Program dan turut berperan dalam memberikan masukan berkaitan dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari tahap peencanaan, proses sampai dengan
finising bangunan dengan melampirkan kajian identifikasi resiko infeksi / ICRA (Infection
Control Risk Assessment) yang dikeluarkan oleh Tim PPI pada setiap akan melaksanakan
kontruksi/renovasi bangunan.
B. Tujuan Icra Bangunan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga outsourching
mahasiswa dan pengunjung
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas esehatan
dan resiko terhadap pengunjung.
C. Perencanaan
Tanggal :
Lokasi : Area Samping Gedung perawatan dan Area Belakang Gedung utama
Kegiatan : penambahan Ruang Bersalin dan Ruang Administrasi
D. Susunan Panitia

No. Kajian
Nama Proyek PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN
Lokasi Proyek UPTD Puskesmas Poleang Barat
No. SPK 014/PA.PPK-DINKES/KONTRAK/IV/2022
Lokasi Proyek POLBAR
No. SPK 014/PA.PPK-DINKES/KONTRAK/IV/2022
Lokasi Kontruksi POLBAR
Kordinator Proyek
Kontraktor Kerja CV VENNY PRATAMA
Konsultan Pengawas CV. MEGAH REZKY ARCHITECTURE
Supervisor Proyek
Tanggal mulai proyek 14 April 2022
Perkiraan Durasi 180 Hari

E. Analisa ICRA
Aktivitas Kontruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe :
2. Kelompok Beresiko :
3. Level ICRA :

Kelompok Pasien Proyek Kontruksi


Resiko
Kelompok Resiko
Rendah
Kelompok Resiko
Medium
Kelompok Resiko
Tinggi
Kelompok Resiko
Tertinggi
Aktivitas pencehagan infeksi yang dibutuhkan berdasarkan analisis ICRA :

kelas Selama Proyek Kontruksi Setelah Proyek Kontruksi Selesai


Kelas 1 1. Lakukan pekerjaan dengan metode 1. Bersihkan area kerja setelah
minimalisir selesai
2. Timbulnya debu dari pekerjaan kontruksi
3. Segera mengganti plafon yang diambil
pemeriksaan visual
Kelas 2 1. Lakukan tindakan aktif untuk mencegah 1. Usap permukaan kerja dengan
debu terdispersi ke atmofser cairan pembersih/desinfektan
2. Lakukan penguapan pada permukaan 2. Sebelum ditransportasikan,
kerja untuk mengontrol debu pada saat tempatkan sampah konstruksi
memotong/ membongkar dalam wadah tertutup rapat
3. Segel pintu yang tidak digunakan dengan 3. Lap dengan lap basah
tape permukaan atau sedot ddengan
4. Segel dan tutup ventilasi udara HEPA Filter Vacum sebelum
5. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC di meninggalkan area kerja
area kerja 4. Setelah selesai, perbaiki sistem
HVAC di area kerja
Kelas 3 1. Pindahkan atau isolasi sistem HVAC di 1. Jangan melepas penghalang dari
area kerja untuk mencegah kontaminasi area kerja sampai dengan
pada sistem saluran proyek yang sudah selesai
2. Lengkappi semua barier kritikal seperti diinspeksi oleh panitia K3 dan
gypsum, triplek, plastik, untuk menyegel panitia PPI, serta telah
area perawatan atau gunakan metode dibersihkan seluruhnya oleh
kubik kontrol (keranjang dilapisi plastik Kebersihan
dan disegel koneksinya dengan area kerja 2. Lepaskan bahan penghalang
dengan menggunakan HEPA Vacum secara hati-hati untuk
untuk menvacum bila keluar) meminimalisisr penyebaran
3. Pertahankan tekanan udara negatif di debu dan debris sehubungan
dalam area kerja menggunakan unit proyek kontruksi
filtrasi udaraa dengan HEPA. 3. Sedot area kerja dengan HEPA
4. Angkut sampah kontruksi dengan wadah filter vacuum.
tertutup. Pada saat pemindahan, tutupi 4. Usap permukaan area kerja
wwadah atau troli dengan tape, kecuali dengan cairan
memiliki tutup yang solid. pembersih/desinfektan.
5. Setelah selesai perbaiki sistem
HVAC di area kerja
Kelas 4 1. Isolasi HVAC di area kerja untuk 1. Jangan melepas penghalang
mencegah kontaminasi pda sistem area kerja sampai dengan
saluran proyek yang sudah selesai
2. Lengkapi semua barie kritiikal seperti diinspeksi oleh panitia K3 dan
gypsum, triplek, plastik untuk menyegel Panitia PPI, serta telah
area kerja dari area perawatan atau dibersihkan selruhnya oleh
guankan metode kubik kontrol Kebersihan.
(keranjang dilapisi plastik dan disegel 2. Lepaskan bahan penghalang
koneksinya dengan area kerja dengan secar ahati-hati untuk
menggunakan HEPA Vacum untuk meminimalisir penyebaran debu
menvacum bila keluar) sebelum dan debris sehubungan proyek
kontruksi dimulai. kontruksi.
3. Pertahankan tekanan udara negatif di 3. Sebelum ditransportasikan
dalam area kerja menggunakan unit temppatkan sampah kontruksi
filtrasi udara dengan HEPA. dalam wadah tertutup.
4. Segel lubang, pipa, saluran dan tusukan 4. Pada saat pemindahan, tutupi
5. Bangun anteroom (ruang antara) dan wadah atau troli dengan tape,
minta semu apersonil untuk melewati kecuali telah memiliki tutup
ruangan ini sehingga bisa di vacum yang solid.
dengan HEPA Filter sebelum 5. Sedot area kerja dengan HEPA
meninggalkab area kerja atau mereka filter vacuum.
dapat menggunakan baju kerja yang 6. Usap permukaan area kerja
dilepas saat meninggalkan area kerja. dengan cairran
6. Semua personil yang memasuki area pembersih/desinfektan.
kerja diminta untuk menggunakan sepatu 7. Setelah selesai, perbaiki sistem
kerja. Sepatu kerja harus dilepas saat HVAC di area kerja.
pekerja meninggalkan area kerja.

F. Identifikasi Daerah Sekitar Area Proyek (Dampak Potensial)

No LOKASI UNIT NAMA UNIT KELOMPOK


RESIKO
1 Ruang Poliklinik R. KIA
R.MTBS
R. PENDAFTARAN
R. POLI GIGI
R. POLI UMUM
LABORATORIUM

Hasil kajian :
1. Lokasi perbaikan merupakan area yang beresiko sedang dampak potensial dari kegiatan ini,
oleh karena itu perlu adanya pembatas yang memisahkan lokasi gedung dan lokasi perbaikan
dengan menggunakan terpal untuk mengurangi dampak yang diakibatkan barier debu dan
barier material lainnya.
2. Antisipasi evakuasi pekerja yang keluar masuk membawa alat dan bahan bangunan selama
proses pengerjaan.
3. Antisipasi evakuasi pasien yang keluar masuk keruangan selama proses pengerjaan

IPCN Ketua Panitia


PPI UPTD Puskesmas Poleang Barat

Rahmatang, S.Kep.Ns

Menyetujui
Kontraktor Proyek

VENNY PRATAMA
Drs Muhammad Yahya (direktur)
G. Panitia Pencegahan Dan Peengendalian Infeksi UPTD Puskesmas Poleang Barat
1. Kajian Awal Resiko Infeksi
DAFTAR TILIK KAJIAN AWAL RESIKO
Tanggal Mulai Tanggal Selesai
Nama Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan
Lokasi Proyek Belakang Gedung Utama
Lingkup Kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Dikaji Oleh TIM PPI UPTD Puskesmas Poleang Barat

Kelompok Pasien Matriks Pencegahan Infeksi


Resiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Kelompok Resiko
rendah
Kelompok Resiko
Medium
Kelompok Resiko
Tinggi
Kelompok Resiko
Tertinggi

Kelas Pencegahan : Kelas II

DURASI PROYEK
o Proyek jangka pendek ( durasi proyek selama 1 shift atau kurang dari 24 jam )
o Proyek jangk apanjang ( Durasi proyek lebih dari 24 jam )
o Proyek skala Besar ( Proyek yang menimbulkan gangguan yang signifikan

H. Panitia Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi UPTD Puskesmas Poleang Barat


1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berdasarkan Kelas
Koordinator aktifitas pada area ini harus dilakukan sebelum proyek dimulai. Manager
proyek bertanggung jawab untuk mengkoordinasi aktifitas di area proyek dengan
manager Unit dan Komite PPI

Kelas II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer


2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan
3. Segel pintu yang tidak terpakai dilakban
4. Tutup dan segel ventilasi udara
5. Seka permukaan dengan pembersih desinfektan
6. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah tertutup rapat sebelum
dipindahkan
7. Pel basah dan/atau vacum dengan alat Vacuk HEPA Filter
8. Tempatkan keset dipintu masuk dan keluar area kerja
9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempay berlangsungnya pekerjaan,
kembalikan seperti semula

Catatan Tambahan
1. Ada pembatas untuk meminimalisir debu dengan memasang terpal di ruangan
2. Proses pengankutan bahan material tertutup atau dilakukan setelah pelayanan selesai
3. Ada pemberitahuan sedang dilakukan pekerjaan
4. Petugas dilarang merokok di area pembanguanan

Ketua PPI Puskesmas Kontraktor Proyek


Rahmatang, S.Kep,.Ns Teddy Setiawan, ST

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS POLEANG BARAT
Jln. Poros Kolaka-Boepinang No.170 Rakadua Kode Pos 93772

FORMULIR
PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI/KONSTRUKSI BANGUNAN
Area Renovasi : Gedung Pelayanan
Tanggal pemantauan :

KELAS I

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN


1 Melakukan pekerjaan dengan metode yang dapat
meminimalisir debu dari aktivitas konsruksi
2 Menutup akses lorong arah ruang penunggu pasien
3 Petugas renovasi menggunakan APD Makser untuk
meminimalisir paparan debu
4 Renovasi dilaksanakan pada saat sore hari

Poleang Barat, 2022


Penganggung Jawab PPI, Observer,

Rahmatang, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai