HABIBIE
Disusun Oleh :
SMAN 2 BANDAR
Kab. Simalungun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul “Sejarah Novel Bj..Habibie”. Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang secara garis
besar memuat tentang Novel biografi Bj.Habibie meliputi masa kecilnya, latar belakang
keluarga, latar belakang pendidikan, karir militer, karir politik, dan nilai-nilai kepemimpinan
beliau.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,
penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan terima
kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari Ibu E.Rosmeir Nadapdap,
S.pd dan teman-teman jurusan IPS.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................1
Daftar Isi……….…………………………………………………...……………................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Bj.Habibie................................................................................................................4
B. Latar Belakang Pendidikan......................................................................................4
C. Latar Belakang Pekerjaan dan Karir........................................................................5
D. Kebijakan Politik Bj.Habibie...................................................................................6
E. Kebijakan Ekonomi Bj.Habibie...............................................................................8
F. Penghargaan Kepemimpinan Bj.Habibie.................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, (25 Juni 1936 – 11 September
2019) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelumnya, B.J. Habibie menjabat
sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno. B. J. Habibie
menggantikan Bj.Habibie yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei
1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan
ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia berlatar
belakang teknokrat.
B.J. Habibie kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih
sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat
selama 2 bulan dan 7 hari (sebagai wakil presiden) dan juga selama 1 tahun dan 5 bulan
(sebagai presiden), B. J. Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia
dengan masa jabatan terpendek.
B. J. Habibie merupakan presiden Indonesia pertama yang terlahir di luar Jawa dan
berasal dari etnis Gorontalo, Sulawesi dari garis keturunan ayahnya yang berasal
dari Kabila, Gorontalo dan etnis Jawa dari ibunya yang berasal dari Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini antara lain adalah:
1. Siapakah Bj.Habibie?
2. Bagaimana kepribadian Bj.Habibie?
3. Bagaimana latar belakang keluarga dan pendidikannya?
4. Bagaimana karir dan politik Bj.Habibie?
5. Bagaimana jasa-jasa Bj.Habibie?
C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini antara lain adalah:
1. Mengetahui siapakah Bj.Habibie.
2. Mengetahui kepribadian Bj.Habibie.
3. Mengetahui latar belakang keluarga dan pendidikannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bj.Habibie
B.J. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul
Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli
pertanian yang berasal dari etnis Gorontalo, sedangkan ibunya dari etnis Jawa.
Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah dari B.J. Habibie) memiliki marga "Habibie", salah satu
marga asli dalam struktur sosial Pohala'a (Kerajaan dan Kekeluargaan) di Gorontalo.
Sementara itu, R.A. Tuti Marini Puspowardojo (ibu dari B.J. Habibie) merupakan anak
seorang dokter spesialis mata di Yogyakarta dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo
bertugas sebagai pemilik sekolah.
Marga Habibie dicatat secara historis berasal dari wilayah Kabila, sebuah daerah
di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Dari silsilah keluarga, kakek dari B.J.
Habibie merupakan seorang pemuka agama, anggota majelis peradilan agama, serta salah
satu pemangku adat Gorontalo yang tersohor pada saat itu. Keluarga besar Habibie di
Gorontalo terkenal gemar beternak sapi, memiliki kuda dalam jumlah yang banyak, serta
memiliki perkebunan kopi. Sewaktu kecil, Habibie pernah berkunjung ke Gorontalo untuk
mengikuti proses khitanan dan upacara adat yang dilakukan sesuai syariat Islam dan adat
istiadat Gorontalo.
4
di RWTH Aachen, Jerman Barat. Menerima gelar diploma insinyur pada 1960 dan
gelar doktor insinyur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
C. Latar Belakang Pekerjaan dan Karir
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan
penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman Barat Pada tahun 1973, ia kembali ke
Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto.
Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek)
sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Gebrakan B. J. Habibie saat menjabat Menristek
diawalinya dengan keinginannya untuk mengimplementasikan "Visi Indonesia". Menurut
Habibie, lompatan-lompatan Indonesia dalam "Visi Indonesia" bertumpu pada riset dan
teknologi, khususnya pula dalam industri strategis yang dikelola oleh PT IPTN, PT Pindad,
dan PT PAL. Targetnya, Indonesia sebagai negara agraris dapat melompat langsung menjadi
negara industri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu, ketika menjabat sebagai Menristek, Habibie juga terpilih sebagai
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang pertama. Habibie terpilih
secara aklamasi menjadi Ketua ICMI pada tanggal 7 Desember 1990.
Puncak karier Habibie terjadi pada tahun 1998, di mana saat itu ia diangkat sebagai
Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), setelah sebelumnya menjabat
sebagai Wakil Presiden ke-7 (menjabat sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998)
dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Berikut Riwayat Pekerjaan BJ.Habibie:
1. Direktur Utama PT. Perindustrian Angkatan Darat (Pindad);
2. Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ;
3. Ketua Dewan Pembina Industri Strategis (BPIS);
4. Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS);
5. Ketua Dewan Riset Nasional (1999) ;
6. Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam;
7. Anggota Dewan Komisaris PT Pertamina;
8. Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische
Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat (1960–1965));
9. Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur, Hamburg, Jerman
Barat (1966–1969);
5
10. Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersial/ Pesawat
Militer Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) GmbH, Hamburg, Jerman
Barat (1969–1973);
11. Wakil Presiden/ Direktur Teknologi Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB),
Hamburg, Jerman Barat (1974–1978);
12. Penasihat Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (1974–1978);
13. Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Bandung (1976);
14. Direktur Utama PT Pelayaran Armada Laut (PAL), Surabaya (1978);
15. Profesor Kehormatan/ Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung (1977).
6
5. Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban
dari tuntutan reformasi, yaitu:
a. Tap MPR No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentang
Referendum
b. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978
tentang Pancasila Sebagai Asas Tunggal
c. Tap MPR No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978
tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan
kebijakan di luar batas perundang-undangan
d. Tap MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.
12 Ketetapan MPR antara lain:
1. Tap MPR No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam
rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
2. Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil
presiden Republik Indonesia
4. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah
5. Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi
ekonomi
6. Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
7. Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No.
I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR
8. Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum
9. Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum
10. Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN
11. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada
Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
12. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P4)
7
E. Kebijakan Bj.Habibie di bidang Ekonomi
Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih
berkisar antara Rp10.000 – Rp15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah
pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp6.500 per
dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu,
ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ
Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan
unit Pengelola Aset Negara
2. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
3. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp10.000,00
4. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
6. Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan yang Tidak Sehat
7. Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
8
k. Anggota Kehormatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Jerman (1983)
l. Anggota Kehormatan Akademi Aeronautika Perancis (1985)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Habibie berpandangan bahwa masalah utama yang dihadapi masyarakat muslim,
khususnya masyarakat muslim Indonesia, adalah masalah keterbelakangan yang
menyebabkan masyarakat muslim tertinggal dari masyarakat lainnya. Keterbelakangan
tersebut bersumber dari berbagai faktor terutama pada pendidikan, teknologi dan ekonomi.
Dalam menanggapi dan menawarkan solusi bagi permasalahan tersebut, Habibie
menggunakan sebuah kombinasi pendekatan struktural dan kultural. Pendekatan struktural
digunakan untuk mendapatkan pandangan tentang masalah tersebut secara menyeluruh pada
semua struktur masyarakat. Sementara pendekatan kultural digunakan untuk melengkapi
pendekatan struktural ketika sebuah masalah berakar atau juga dipengaruhi oleh masalah-
masalah kebudayaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bj.Habibie
11