HABIBIE
DAFTAR ISI
1
Judul Halaman................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang......................................................................
b. Rumusan Masalah.................................................................
BAB II
BAB III
1
1
PEMBAHASAN
A. Biografi Bj. Habibie..............................................................
B. Penggabungan Pendekatan Kultural dan Struktural Dalam
PENUTUP
A. Saran......................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendekatan lslami" yang muncul dari pemikir Islam, sebagai pendekatan
Rumusan Masalah
Biografi Bj. Habibie, adalah sosok yang saya kagumi. Karena sosok
beliau adalah orang yang yang cerdas dalam segala bidang. Entah itu sikap
sehari hari, bersikap didepan umum. Dan paling saya kagumi dengan
beliau adalah Orang Indonesia pertama yang bisa membuat pesawat
terbang. Maka tidak heran kalau saya sangat menganggumi beliau. Maka
dari itu saya memilih makalah ini dengan judul BJ. HABIBIE, di makalah
ini saya akan mengulas secara singkat mengenai beliau.
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini adalah :
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
Biografi B.J Habibie dan Pemikirannya
A.
B.J Habibie atau dengan nama lengkapnya yaitu Prof. Dr.Ir. Dr. Sc. H.C.
Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi
Selatan Indonesia. Anak ke empat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardoyo. Dia hanya satu tahun
kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) karena pada tahun 1955 dia dikirim
oleh ibunya belajar di Rheinisch Westfalische Technische Honuchscule, Aschen
Jerman.
B.J. Habibie menikahi dr. Hasri Ainun Besari, anak ke empat dari delapan
bersaudara keluarga H. Mohammad Besari, pada tanggal 12 Mei tahun 1962 dan
dikaruniai dua orang putra dengan lima orang cucu.
Setelah menyelesaikan kuliahnya dengan tekun selama lima tahun, B.J.
Habibie memperoleh gelar Insinyur Diploma dengan predikat Cum Laude di
Fakultas Teknik Mekanik Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara. Pemuda
Habibie adalah seorang muslim yang sangat alim yang selalu berpuasa Senin dan
Kamis. Kejeniusannya membawanya memperoleh Gelar Doktor Insinyiur di
Fakultas Teknik Mekanik Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara dengan
predikat Cum Laude tahun 1965.
B.J. Habibie memulai kariernya di Jerman sebagai Kepala Riset dan
Pembangunan Analisa Struktur Hamburger Flugzeugbau Gmbh, Hamburg Jerman
(1965-1969). Kepala Metode dan Teknologi Divisi Pesawat Terbang Komersial
dan Militer MBB Gmbh, Hamburg dan Munchen (1969-1973). Wakil Presiden
dan Direktur Teknologi MBB Gmbh Hambur dan Munchen (1973-1978),
penasehat teknologi senior untuk Direktur MBB bidang luar negeri (1978). Pada
tahun 1977 dia menyampaikan orasi jabatan guru besarnya tentang konstruksi
pesawat terbang di ITB Bandung.
Tergugah untuk melayani pembangunan bangsa, tahun 1974 B.J. Habibie
kembali ke tanah air, ketika Presiden Soeharto memintanya untuk kembali. Dia
memulai kariernya di tanah air sebagai Penasehat Pemerintah Indonesia pada
bidang teknologi tinggi dan teknologi pesawat terbang yang langsung direspon
oleh Presiden Republik Indonesia (1974-1978). Pada tahun 1978 dia diangkat
sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap sebagai kepala BPPT.
Dia memegang jabatan ini selama lima kali berturut-turut dalam kabinet
pembangunan hingga tahun 1998.
Sebelum masyarakat Indonesia menggelar pemilihan umum tahun 1997,
Habibie menyampaikan kepada keluarga dan kerabatnya secara terbatas bahwa dia
merencanakan berhenti dari jabatan selaku menteri setelah Kabinet Pembangunan
Enam berakhir. Namun, manusia merencanakan Tuhan yang menentukan. Tanggal
11 Maret 1998, MPR memilih dan mengangkat B.J. Habibie sebagai Wakil
Presiden Republik Indonesia ketujuh.
Pada saat bersamaan, krisis ekonomi melanda kawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia, dan hal itu segera berdampak pada krisis politik dan krisis
kepercayaan. Kriris berubah menjadi serius dan masyarakat mulai menuntut
perubahan dan akhirnya tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan
pengunduran dirinya. Sesuai pasal 8 UUD 1945, pada hari yang sama, sebelum
itu, B.J. Habibie diambil sumpah jabatannya sebagai Presiden oleh Ketua
Mahkamah Agung RI.
Presiden B.J. Habibie memegang jabatan presiden selama 518 hari dan
selama masa itu, dibawah kepemimpinannya Indonesia tidak hanya sukses
menyelenggarakan pemilihan umum yang jujur dan adil pertama kali tanggal 7
Juni 1999, tetapi juga sukses membawa perubahan yang signifikan terhadap
stabilitas, demokratis dan reformasi.
Prof. B.J. Habibie mempunyai medali dan tanda jasa nasional dan
internasional, termasuk Grand Officer De La Legium DHonour, hadiah tertinggi
dari Pemerintah Perancis atas konstribusinya dan pembangunan industri di
Indonesia pada tahun 1997; Das Grosskreuz medali tertinggi atas konstribusinya
dalam hubungan Jerman-Indonesia tahun 1987; Edward Warner Award,
pemberian dari Dewan Eksekutif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional
(ICAO) pada tahun 1994; Star of Honour Lagran Cruz de la Orden del Merito
Civil dari Raja Spanyol tahun 1987. Dia juga menerima gelar doktor kehormatan
dari sejumlah universitas, seperti Institut Teknologi Cranfield, Inggris; Universitas
Chungbuk Korea dan beberapa universitas lainnya.
Selama kariernya, dia memegang 47 posisi penting seperti Direktur Presiden
IPTN Bandung, Presiden Direktur PT PAL Surabaya, Presiden Direktur PINDAD,
Ketua Otorita Pembangunan Kawasan Industri Batam, Kepala Direktur Industri
Strategis (BPIS) dan Ketua ICMI. Sampai sekarang, ia masih menjabat sebagai
Presiden Forum Islam Internasional dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi
dan pengembangan SDM sejak tahun 1977, Penyantun dan Ketua Habibie Centre
untuk urusan luar negeri sejak tahun 1999.
Dia juga anggota beberapa institusi non pemerintah internasional seperti
Dewan Gerakan Internasional sejak tahun 2002, sebuah LSM yang beranggotakan
kurang lebih 40 orang mantan presiden dan Perdana Menteri dari beberapa negara.
Dia juga anggota pendiri Perkumpulan Islam Internasional Rabithah Alam Islam
sejak tahun 2001 yang bermarkas besar di Mekkah, Saudi Arabia. Dari semua
organisasi yang disebutkan sebagian besar telah meminta Habbie menjadi salah
satu pendiri Asosiasi Etika Internasional, Politik dan Ilmu Pengetahuan yang telah
berdiri pada tanggal 6 Oktober tahun 2003 di Bled Slovenia yang anggotanya
terdiri dari negarawan dan ilmuwan dari sejumlah negara.
Dengan
persetujuan
Soeharto,
Habibie
mendirikan
Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun 1990. ICMI adalah pusat
untuk pengusaha non-China atau pribumi, yang benci akan kekayaan dan
pengaruh dari keluarga etnis China yang kaya. ICMI mempunyai bank sendiri dan
koran harian yang diberi nama Republika.
B.
Penggabungan
Pendekatan
Kultural
dan
Struktural
Dalam
1.
Pendekatan Struktural
Dalam pergulatan teorisasi ilmu sosial mapan, pendekatan struktural
amat digemari dalam kajian-kajian akademis. Pendekatan sturuktural telah
menempati tempat penting dalam teori penelitian kemasyarakatan. Selain
itu,
kurikulum-kurikulum
sekolah
kelihatannya
sangat
antusias
2.
Pendekatan Kultural
Pendekatan
kultural
adalah
pendekatan
yang
menginginkan
BAB III
PENUTUP
A.
Saran
Habibie berpandangan bahwa masalah utama yang dihadapi masyarakat
muslim,
khususnya
keterbelakangan
yang
masyarakat
muslim
menyebabkan
Indonesia,
masyarakat
muslim
adalah
masalah
tertinggal
dari
DAFTAR PUSTAKA
Dhakiri, Muh. Hanif, Paulo Freire: Islam dan Pembebasan. Jakarta: Djambatan,
2000.
Geertz, Lihat Clifford, The Interpretation of Culture, Selected Essays. New York:
Basic Book, 1973.
Habibie, B.J., Beberapa Pemikiran tentang Peran Sumber Daya Manusia Dalam
Membangun Masa Depan Bangsa pidato tertulis Habibie pada
www.thc.com didownload pada 20 Mei 2008.
Lindbeck, George A., The Nature of Doctrine, Religion and Theology in a Post
Liberal Age. Philadelphia: The Westminster Press, 1984.
Nurdin, A. Fauzi, Islam dan Perubahan Sosial. Semarang: Reality Press, 2005.
The Habibie Center, Bacharuddin Jusuf Habibie, Prof. Dr-Ing. Dr.Sc. H. C. Mult.
Diterjemahkan oleh La Ode A. Rahman. Hannover: The Habibie Center,
t.th.
Website:
____________, Menolong Diri Sendiri Demi Terwujudnya Dunia Baru. Paper
pada www.thc.com didownload pada 20 Mei 2008.
Hidayat, Muhammad Mansur, Pokok-Pokok Pengembangan Masyarakat Pantai.
Sebuah artikel pada www.hangtuahuniversity.com didownload pada 20 Mei
2008.
Makruf, Amar, Dimensi Pemikiran Keislaman BJ Habibie Di Dalam
Mengembangkan Sumber Daya Manusia (Studi Komparatif Dengan Ismail
Raji Al-Faruqi Dalam Kaitannya Dengan Pergerakan Islam Kultural
Indonesia). Sebuah abstrak dalam www.digilib.ui.edu/opac/themes
didownload pada 20 Mei 2008.
www.thc.com (The Habibie Center) didownload pada 20 Mei 2008.
A.
B.
DATA PRIBADI
Nama
Kelas
: X.IPA 1
RIWAYAT PENDIDIKAN
Hormat saya,