Anda di halaman 1dari 19

2021

STIKES
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Graha Mandiri Cilacap

Program Studi S1-Fisioterapi


Pengantar Fisioterapi III
Kompetensi Fisioterapi
Fahmi Rizal, S.FT.,M.K.M
Apa itu kompetensi ?
Knowledge :
kemampuan untuk mengintegrasikan
Knowledge Skill fakta yang diperoleh berdasarkan
pengalaman/pembelajaran dibalik
Behaviour aspek teknis

Skill :
kemampuan untuk melakukan tugas ke
dalam sebuah kinerja yang dapat
diterima secara konsisten dan akurat.
Attitude
Attitude :
kemampuan untuk menunjukkan kesan
dan pesan kepada pasien apakah
orang tersebut puas atau tidak.
Kompetensi Fisioterapi
Berdasarkan KEPMENKES No.
376 Tahun 2007 ??
 Apa yang diharapkan dapat dilakukan
oleh seorang fisioterapis?
 Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja
seorang fisioterapis yang di harapkan.
 Bagaimana menilai bahwa kemampuan
seorang fisioterapis telah berada pada
tingkat yang diharapkan ?
TANGGUNGJAWAB FISIOTERAPI
 Menilai kemampuan fisik pasien dan kebutuhan 
Diagnosa  Rencana Fisioterapi
 Mengembangkan rencana pengobatan sesuai
kebutuhan individual pasien
 Mengimplementasikan program
(Exercise,manipulasi, edukasi pasien,
penggunaan elektro terapi dan hidro terapi)
 Memberikan Konsultasi tentang pencegahan
cedera
 Dokumentasi (Record)  Memelihara  Rahasia
 Promosi kesehatan
KOMPETENSI DASAR FISIOTERAPI

1 Assesment Fisioterapi
Dimulai saat pasien datang dengan keluhan

Diagnosa Fisioterapi
2 Penentuan diagnosa awal dengan keterangan penunjang yang tepat

Perencanaan Fisioterapi
3 Menentukan program yang maksimal dengan sarana yang tepat

Intervensi Fisioterapi
4 Pemberian terapi sesuai dengan perencanaan dengan SOP yg benar

5 Evaluasi – Edukasi (Home Program)


CAKUPAN FISIOTERAPI

Mempromosikan Kesehatan
dan kesejahteraan gerak &
fungsi
Pencegahan terhadap
gangguan keterbatasan
gerak & fungsi
Memberikan intervensi pemulihan,
memaksimalkan fungsi, meningkatkan
kualitas hidup dan meminimalisir
ketidakmampuan
KOMPETENSI UMUM FISIOTERAPI
(Kepmenkes no.376 -2007

1. Analisa Ilmu sebagai dasar praktik


2. Analisa dan sintesis kebutuhan pasien/klien
3. Merumuskan diagnosa fisioterapi
4. Perencanaan tindakan fisioterapi
5. Intevensi fisioterapi
6. Evaluasi dan re-evaluasi
7. Kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif dan efisien
8. Pendidikan
9. Penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik
10. Melaksanakan Penelitian
11. Tanggungjawab terhadap masyarakat dan profesi
TUJUAN
Melindungi masyarakat dari pelayanan fisioterapi yang tidak
1 berkualitas dan abash serta tidak sesuai dengan standart yang
berlaku

Sebagai pedoman bagi para fisioterapis untuk menilai dan


2 mengkaji segala bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa
fisioterapi atas pelayanan yang diberikan

Sebagai pedoman bagi para fisioterapis dalam menjalankan


3 profesinya berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah
ditetapkan
MANFAAT
Untuk Industri dan Masyarakat pengguna
 Identifikasi keterampilan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan.
 Membantu penilaian unjuk kerja.
 Membantu rektruitmen tenaga kerja.
 Dipakai untuk membuat uraian jabatan.
 Membantu untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik.

Untuk Institusi Pendidikan


 Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum.
 Sebagai bahan acuan dalam menyelenggarakan pelatihan, penilaian dan sertifikasi.
Bagaimana
Kompetensi Fisioterapi
sesuai IFI ??
LANDASAN HUKUM
(Standart Kompetensi IFI-2014)
 Undang – Undang 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
 Undang - undang 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
 Undang – Undang 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 Undang – Undang 12 tahun 2013 tentang Pendidikan
Tinggi
 PP 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
 Perpres 32 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

Penyusunan “Standar Kompetensi Fisioterapi Indonesia“ dilakukan dengan


mengacu kepada standar Kompetensi internasional yang direkomendasikan
oleh World Confederation For Physical Therapy (WCPT), klasifikasi
berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasinal Indonesia (KKNI), pengkodean
berbagai masala kesehatan yang dihadapi fisioterapis berdasarkan ICF, ICD-
9, ICD-10, yang semuanya disintesa dan dimodifikasi agar sesuai dengan
keadaan di Indonesia.
AREA KOMPETENSI
(Standart Kompetensi IFI-2014)

 Profesionalitas bernilai luhur


 Kesadaran diri dan pengembangan
 Komunikasi efektif
 Manajemen informasi
 Landasan ilmiah ilmu fisioterapi
 Keterampilan praktik
 Penyelesaian masalah kesehatan gerak
dan fungsi
Profesionalitas Bernilai Luhur
 Berketuhanan Yang Maha Esa
 Disiplin, bermoral dan beretika
 Sadar dan taat terhadap hukum
 Berwawasan social budaya
 Bersikap dan berprilaku profesional

Kesadaran Diri dan


Pengembangan
 Menerapkan mawas diri
 Menerapkan prinsip belajar sepanjang
hayat
 Mengembangkan ilmu pengetahuan
Komunikasi Efektif
 Komunikasi dengan pasien dan keluarga
 Komunikasi dengan mitra kerja
 Komunikasi dengan masyarakat

Manajemen Informasi
 Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
 Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara
efektif kepada professional Kesehatan, pasien,
masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
Landasan Ilmiah Ilmu Fisioterapi
Menerapkan atau menguasai ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
psikologi, ilmu gerak dan kinesiologi, dan ilmu Kesehatan
masyarakat yang terkini untuk mengelola masalah Kesehatan
secara holistic dan komprehensif
Keterampilan Praktik
 Melakukan praktik berbasis patient safety
 Melakukan pemeriksaan atau penilaian komprehensif dari pasien untuk
menentukan kebutuhan pasien.
 Merumuskan diagnosis, prognosis, dan rencana Tindakan terapi
 Memberikan konsultasi dalam bidang keahliannya dan menentukan sesuai indikasi
fisioterapi atau dirujuk ke profesi lain
 Melaksanakan program intervensi terapi
 Menentukan hasil dari setiap intervensi apakah perlu dilanjutkan atau dihentikan
atau dirujuk
 Membuat rekomendasi untuk manajemen diri dan home program
Penyelesaian Masalah Gerak & Fungsi
 Melaksanakan promosi Kesehatan gerak dan fungsi pada individu, keluarga dan
masyarakat
 Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah Kesehatan
gerak dan fungsi
 Melakukan penalatalaksanaan masalah Kesehatan gerak dan fungsi
 Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat Kesehatan gerak dan fungsi
 Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah Kesehatan gerak dan fungsi
 Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan Kesehatan gerak
dan fungsi
SEKIAN,
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA..

Anda mungkin juga menyukai