K E S E H ATA N
PENYAKIT KATASTROPIK
BERBIAYA MAHAL
TETAP DIJAMIN PROGRAM JKN-KIS
GOOGLE PLAY
APPLE STORE
Nomor kontak
CHIKA
Chat Assistant
PANDAWA SCAN JKN
ME!
please
CEO
Message
PENJAMINAN
Tetap Diberikan, Upaya
Pencegahan Juga Harus
Dioptimalkan
P
rogram JKN-KIS sebagai risk pooling terbesar melalui simpfilikasi rujukan bagi peserta dengan
di Indonesia memiliki tantangan operasional diagnosis thalasemia major dan hemofilia, layanan
terkait penyediaan jaminan pelayanan kesehatan konsultasi online dan deteksi dini kanker payudara dan
yang berkualitas bagi peserta dengan pelayanan serviks di FKTP, serta bekerja sama dengan 714 rumah
yang efektif dan biaya yang efisien. Selain itu, sakit dengan sarana kemoterapi, 507 rumah sakit dengan
terdapat tantangan dari variabilitas demografi dan onkologi board, dan 35 rumah sakit dengan sarana radio
geografis peserta yang menyebabkan bervariasinya terapi yang tersebar di seluruh Indonesia.
kondisi kesehatan peserta. Hal-hal tersebut memiliki
keterkaitan keberlangsungan pemberian jaminan Upaya penjaminan terhadap penyakit katastropik tetap
pelayanan kesehatan. Salah satu aspek pendukung harus dibarengi dengan upaya pencegahan yang optimal.
keberlangsungan jaminan pelayanan kesehatan adalah Peningkatan kasus penyakit katastropik harus dicegah
biaya jaminan kesehatan yang efektif dan efisien sebagai mengingat penyakit katastropik memerlukan perawatan
komponen utama dari biaya program JKN-KIS. medis dalam jangka panjang dengan biaya yang tinggi
yang tentu akan berdampak terhadap peningkatan
Berdasarkan data biaya jaminan pelayanan kesehatan biaya pelayanan kesehatan dan keberlangsungan Dana
pada tahun 2016 sampai 2020 dari biaya pelayanan Jaminan Sosial (DJS). Untuk itu, dibutuhkan monitoring
kesehatan sekitar Rp374,86 triliun, 83,31% adalah biaya yang berkelanjutan untuk memantau risiko penyakit
layanan rujukan di mana penyakit katastropik merupakan katastropik pada peserta JKN sebagai upaya untuk
salah satu kelompok penyakit terbesar yang ditanggung mencegah kenaikan kasus penyakit katastropik serta
Program JKN-KIS. Penyakit katastropik merupakan mengefektifkan dan mengefisienkan biaya pelayanan
penyakit yang membutuhkan perawatan medis yang kesehatan.
lama dan berbiaya tinggi. Penyakit yang termasuk dalam
pengelompokan katastropik pada Program JKN, antara Selain itu, risiko penyakit katastropik sesungguhnya
lain penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, sirosis disebabkan oleh faktor metabolik, lingkungan dan
hati, thalasemia, leukimia dan hemofilia. perilaku sehingga pencegahan peningkatan kasus
hendaknya dilakukan dari hulu, yaitu melalui upaya
Besarnya biaya jaminan pelayanan kesehatan promotif dan preventif kepada masyarakat. Upaya
terhadap penyakit katastropik yang memiliki biaya ini tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab BPJS
besar menunjukkan bahwa negara telah hadir untuk Kesehatan dan kementerian/lembaga terkait, tetapi juga
memberikan askes pelayanan kesehatan yang seluas- partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa
luasnya kepada masyarakat serta melindungi masyarakat menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-
dari risiko finansial melalui skema Program JKN-KIS. hari.
PENGEMBANGAN 10 BINCANG
Akhmad Tasyrifan
Didik Dharmadi
Anastasya Margaret Deteksi Dini Tekan Biaya
Mohamad Irfan Pengobatan Kanker
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia,
BULETIN DITERBITKAN Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo
OLEH BPJS KESEHATAN :
Padahal deteksi dini ini perlu. Kalau kanker
Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT ditemukan dalam stadium lanjut maka obatnya
Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. sudah pasti lebih mahal, ya mau tidak mau
(021) 4212940 pengaruh ke pembiayaan BPJS Kesehatan. Selain
itu terdapat kendala ada beberapa obat yang tidak
masuk BPJS karena dinilai tidak cost effective.
ginjal kronis diderita 0,35% populasi atau 680.850 orang Hidayat, mengatakan, dalam sebuah asuransi kesehatan
berusia 15 tahun ke atas. Stroke bahkan jauh lebih apabila sebagian besar klaim layanan lari ke penyakit-
banyak, yaitu 1,09% atau 2,120.361 orang. Selama 2014 penyakit berbiaya mahal, itu natural. Demikian juga
sampai 2020 biaya PTM sebesar Rp118,16 triliun atau dalam program JKN-KIS. Tetapi kalau trennya meningkat
meningkat 18%-25% setiap tahun. terus, dan tidak ada intervensi untuk memutusnya atau
mengendalikannya maka akan menjadi tantangan besar
“Penyakit-penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh bagi pembiayaan DJS dan keberlanjutan JKN-KIS ke
faktor metabolik, lingkungan dan perilaku,” ujar Elvieda. depan.
Banyak perilaku masyarakat yang berisiko tinggi terjadi “Masih tingginya kasus katastropik sebetulnya
PTM. Seperti pola makan tidak sehat terutama gula, merefleksikan tidak berhasilnya program di hulu,
garam dan lemak berlebihan. Kemudian kurangnya yaitu promosi (promotif) dan pencegahan (preventif).
aktifitas fisik, ditambah lagi di masa pandemi Covid-19 Contohnya pencegahan di level primer untuk penyakit
lebih banyak orang tinggal di rumah, dan banyak diabates melitus (DM). Penderita DM apabila tidak
makanan siap saji yang dipesan secara daring. Merokok dikendalikan gula darahnya, maka implikasi berikutnya
juga berisiko tinggi PTM. Faktor lainnya adalah badan adalah terjadi komplikasi yang larinya ke mikrovaskuler
berlebih, tekanan darah tinggi dan prediabetes. atau makrovaskuler. Keduanya terverifikasi sebagai
penyakit yang menelan biaya terbesar dalam klaim
Kemenkes membuat sejumlah kebijakan untuk layanan kesehatan,” kata Budi.
penanggulangan PTM di Indonesia. Mulai dari promosi
kesehatan seperti edukasi dan penyuluhan ke masyarakat. Melihat kondisi keuangan dan pembiayaan DJS saat
Kemudian deteksi dini untuk mengidentifikasi sejak ini, menurut Budi, keuangan DJS yang dikelola BPJS
awal kemungkinan adanya faktor risiko. Memberikan Kesehatan masih posisi aman meski penyakit katastropik
perlindungan khusus melalui vaksinasi khususnya menyedot pembiayaan terbesar. Artinya tidak akan
penyakit kanker untuk kelompok rentan. Penanganan terjadi defisit. Keberlanjutan program JKN-KIS juga
khusus yaitu pengobatan di fasyankes sesuai standar. masih aman. Tapi, kalau kondisi seperti ini dibiarkan
tanpa intervensi, artinya biaya penyakit katastropik terus
Pembiayaan katastropik yang selalu tinggi dalam meningkat, maka dalam jangka panjang bisa berbahaya.
jangka panjang akan menjadi tantangan tersendiri Sebetulnya kondisi ini bisa dikendalikan. Bagaimana
untuk keberlanjutan program JKN-KIS. Dana jaminan caranya?
sosial (DJS) yang merupakan iuran peserta dan
dikelola oleh BPJS Kesehatan terancam defisit apabila Menurut Budi, fenomena katastropik ini bisa dikendalikan
penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah ini di aspek hulu, dan ini masuk ranahnya Kementerian
tidak dikendalikan dengan baik ditambah faktor-faktor Kesehatan dan perlu dukungan dari BPJS Kesehatan.
lain, seperti besaran iuran yang belum sesuai hitungan Upaya pencegahan di hulu penting. Tetapi hasilnya
aktuaria, dan kolektibilitas iuran yang rendah. tidak bisa terlihat dalam waktu singkat. Butuh waktu 10
hingga 20 tahun ke depan untuk melihat dampak dari
Pengamat kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas upaya promotif dan preventif terhadap pembiayaan
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Budi JKN-KIS. Karena itu harus konsisten dan bersabar.
S I DINI
TEKEK
DE AN BIAYA
N
TEK
KANKER
OBATA aksono
Sudoyo
G u Wis
N r. dr. Ar
PE Yayasan Kan
ker Indonesia, Prof. D
mum
Ketua U
P
enyakit katastropik atau Tetapi prosedur deteksi dini belum dengan media untuk pendidikan.
penyakit berbiaya mahal semua dijamin BPJS Kesehatan. BPJS
selalu menyedot anggaran Kesehatan menjamin biaya kalau Kami melatih kader-kader untuk
terbesar dari klaim layanan sudah sakit. Jadi langkah langkah melakukan deteksi dini seperti IVA
kesehatan program JKN-KIS. Di untuk menemukan lebih dini itu dan papsmear. Kami juga melakukan
tahun 2020 saja, BPJS Kesehatan tidak dijamin sekalian. Yang dijamin deteksi dini melalui klinik kami di
membayarkan 19,9 juta kasus adalah obatnya. Lebak Bulus. Di sama kami ada
katastropik dengan biaya sebesar mamografi, USG, dan papsmear.
Rp20,0 triliun atau 25% dari total Padahal deteksi dini ini perlu. Kalau Tapi kami tidak bisa jangkau semua
biaya klaim layanan JKN-KIS di tahun kanker ditemukan dalam stadium orang, sehingga kami kerja sama
itu. Dari delapan penyakit berbiaya lanjut maka obatnya sudah pasti media untuk mendidik masyarakat,
mahal tersebut, kanker hampir selalu lebih mahal, ya mau tidak mau juga melatih dokter dan tenaga
berada di urutan kedua setelah pengaruh ke pembiayaan BPJS kesehatan lainnya untuk deteksi dini.
jantung. Penyakit kanker menyerap Kesehatan. Yang jadi masalah
dana sebesar Rp3,5 triliun atau 18% sekarang ada beberapa obat yang
dari total biaya klaim layanan, dan tidak masuk BPJS Kesehatan karena
bahkan di 2019 lebih besar yaitu obat-obatan dimaksud dinilai tidak
Rp4,1 triliun. cost effective.
S
ebagai program asuransi kesehatan sosial secara Nomor 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
nasional yang jumlah pesertanya terus bertambah dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
seiring waktu, BPJS Kesehatan berkomitmen Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepasa peserta Jaminan Kesehatan Naional BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memastikan peserta
(JKN) dengan menyeimbangkan jumlah peserta dengan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-
fasilitas kesehatan yang disediakan. KIS) memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas,
profesional, dan memuaskan. Hal itu bisa dicapai dengan
Per 30 September 2021, jumlah peserta Program JKN proses seleksi setiap faskes yang ingin bermitra dengan
sebanyak 226,3 juta jiwa yang terdiri dari peserta BPJS Kesehatan dalam melayani program JKN-KIS yang
Penerima Bantuan Iuran, peserta mandiri, dan juga diukur dengan proses kredensial atau penilaian dari
peserta segemen Pekerja Penerima Upah (PPU). pihak dan proses yang telah ditentukan dalam regulasi.
BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berupaya Selain itu juga menyesuaikan dengan regulasi terbaru
melebarkan jaringan fasilitas kesehatan mitra kerja sama dan mengadaptasi era kebiasaan baru.
khususnya pada daerah yang masih memerlukan layanan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Persyaratan administrasi yang mutlak dipenuhi adalah
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) perizinan, Surat Izin Praktik (SIP) tenaga medis, akreditasi
sehingga peserta JKN-KIS dapat terlayani secara optimal. dan Nomor Pengguna Wajib Pajak (NPWP) faskes.
Sementara, kriteria teknis yang menjadi pertimbangan
Oleh karena itu BPJS Kesehatan melakukan seleksi melalui BPJS Kesehatan untuk menyeleksi faskes yang
proses kredensialing dan rekredensialing bagi fasilitas bekerja sama antara lain sumber daya manusia seperti
kesehatan (faskes) yang hendak menjalin kerja sama tenaga medis yang kompeten dan lingkup pelayanan,
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Khusus untuk kelengkapan sarana dan prasarana termasuk sarana
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) tempat tidur, sistem, prosedur dan administrasi, serta
yang akan bekerja sama di tahun 2022, BPJS Kesehatan evaluasi kerja sama bagi faskes yang sudah bekerja sama
akan melakukan kredensialing dan rekredensialing pada dan melakukan rekredensialing. Pelaksanaan seleksi
bulan Oktober-Desember 2021 di seluruh Indonesia. faskes ini melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota setempat, Asosiasi Fasilitas Kesehatan, dan Asosiasi
Ketentuan seleksi faskes melalui kredensialing dan Profesi.
rekredensialing ini telah diselaraskan dengan PP Nomor
47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang BPJS Kesehatan juga berupaya untuk mempercepat
Perumahsakitan dan Peraturan Menteri Kesehatan dan mempermudah proses kerja sama dengan fasilitas
kesehatan dengan membuat aplikasi bernama Health SIPA, NPWP badan, perjanjian kerja sama dengan jejaring
Facilities Information System (HFIS). Aplikasi HFIS yang jika diperlukan, surat pernyataan kesediaan mematuhi
berbasis website tersebut dapat diakses melalui internet ketentuan terkait JKN-KIS dan sertifikat akreditasi.
publik dan proses dalam mengajukan kerja sama dapat
dimonitor secara transparan. Bagi RS Kelas D Pratama atau yang setara wajib
menyertakan SIO, SIP tenaga kesehatan yang berpraktik,
Dalam aplikasi HFIS, pihak faskes dapat dengan NPWP badan, perjanjian kerja sama dengan jejaring
mudah mengunggah data yang menjadi syarat kerja jika diperlukan, surat pernyataan kesediaan mematuhi
sama agar bisa bermitra dengan BPJS Kesehatan. Hal ketentuan terkait JKN-KIS, dan sertifikat akreditasi.
tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh faskes
yang melayani peserta JKN-KIS berkualitas dan sesuai Untuk FKTP yang terkendala pengurusan SIO dan
dengan aturan yang ada. Untuk bisa menjadi mitra BPJS Akreditasi pada kondisi Bencana Nasional atau
Kesehatan, FKTP harus memenuhi sejumlah persyaratan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 sebagai
yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri persyaratan kerja sama dengan BPJS Kesehatan,
Kesehatan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan mengacu kepada Surat Edaran Menteri Kesehatan
Keempat Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Nomor HK.02.01/MENKES/455/2020 tentang Perizinan
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan
Kesehatan Nasional. Penetapan Rumah Sakit Pendidikan pada Masa Pandemi
Corona Virus 2019 (Covid-19).
Bagi dokter praktik perorangan atau dokter gigi,
persyaratan yang harus dipenuhi antara lain memiliki Jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan
Surat Ijin Praktik (SIP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), BPJS kesehatan terus meningkat setiap tahunnya.
perjanjian kerja sama dengan laboratorium, apotek, dan Sampai dengan tanggal 1 Oktober 2021, jumlah fasilitas
jejaring lainnya, surat pernyataan kesediaan mematuhi kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BPJS
ketentuan terkait JKN-KIS. Kesehatan sebanyak 27.082. FKTP yang sudah kerja sama
adalah 22.965, dan FKRTL yang bekerja sama sebanyak
Untuk Puskesmas atau setara, syarat yang harus dipenuhi 2.677 FKRTL yaitu 2.412 RS dan 265 Klinik Utama. Selain
yakni harus memiliki Surat Izin Operasional (SIO), SIP bagi itu jumlah apotek Program Rujuk Balik (PRB) yang bekerja
dokter atau dokter gigi, Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sama sebanyak 312, dan Optik sebanyak 1.128.
bagi apoteker, Surat Izin Praktik atau Surat Izin Kerja
(SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain, perjanjian kerja Khusus untuk FKRTL, bila dilihat dari jenis kepemilikannya
sama dengan jejaring jika diperlukan, surat pernyataan 61 persen FKRTL adalah milik swasta dengan kepemilikan
kesediaan mematuhi ketentuan terkait JKN-KIS dan perorangan dan grup, sementara jika dilihat dari jenis
sertifikat akreditasi. pelayanan sebanyak 80 persen adalah RS Umum, dan
dari aspek klasifikasi RS sebanyak 48 persen adalah RS
Sementara, bagi klinik pratama atau yang setara harus Kelas C.
memiliki SIO, SIP tenaga kesehatan yang berpraktik, SIK,
Surat Keputusan Mensos Nomor 92/HUK/2021 sebagai Keempat langkah tersebut hanya berlaku bagi peserta
upaya untuk peningkatan akurasi dan pemadanan data PBI JK yang kepesertaannya nonaktif di bawah enam
peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan bulan setelah penetapan surat keputusan Kementerian
(PBI JK) itu menyebabkan adanya pemutakhiran data Sosial berlaku. Namun bagi bagi peserta PBI Jaminan
peserta PBI JK yang tidak masuk dalam Data Terpadu Kesehatan yang telah dinonaktifkan lebih dari 6
Kesejahteraan Sosial (DTKS). bulan lalu, dipersilakan untuk membawa dokumen
kependudukan dan mengajukan permohonan kepada
Namun sebagaimana Peraturan Menteri Sosial Nomor Dinas Sosial setempat untuk diproses agar terdaftar
21 Tahun 2019 pasal 8, bahwa Penerima Bantuan Iuran dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sesuai
Jaminan Kesehatan (PBI JK) yang telah dihapuskan ketentuan PP Nomor 76/2015 dan Permensos Nomor 5
paling lama 6 bulan sejak penetapan penghapusan Tahun 2019 tentang Pengelolaan DTKS.
dikeluarkan, dapat dilakukan re-aktivasi atau pengaktifan
kembali kepesertaannya dengan syarat ditemukan layak Adapun apabila peserta yang dinonaktifkan tersebut
membutuhkan layanan kesehatan. sebetulnya mampu membayar sendiri iuran JKN-KIS
untuk diri sendiri dan keluarganya, maka disarankan
Syarat PBI JK adalah Warga Negara Indonesia (WNI), untuk segera mengalihkan segmentasi kepesertaannya
memiliki NIK yang terdaftar di Dukcapil, dan terdaftar ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau
dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Kepesertaan peserta mandiri dengan pilihan hak kelas rawat yang
PBI JK berlaku terhitung sejak didaftarkan oleh disesuaikan kemampuan peserta membayar iuran.
Kementerian Kesehatan berdasarkan penetapan oleh
Menteri Sosial. Peserta yang beralih ke segmen peserta mandiri atau
PBPU, kartunya bisa langsung aktif tanpa menunggu masa
Lantas bagaimana bagi peserta PBI JK yang membutuhkan verifikasi pendaftaran 14 hari seperti halnya pendaftaran
layanan kesehatan namun kepesertaannya non aktif? Ada peserta mandiri baru. Namun dengan catatan, pengalihan
beberapa langkah yang harus ditempuh oleh peserta ke segmen PBPU tersebut harus dilakukan selambat-
agar kepesertaan PBI JK-nya bisa aktif kembali. Berikut lambatnya 1 bulan sejak kepesertaannya sebagai PBI JK
tata caranya: dinonaktifkan.
• Peserta terlebih dulu dapat menghubungi BPJS BPJS Kesehatan senantiasa berkomitmen penuh
Kesehatan Care Center 165, Chat Assistant JKN mendukung upaya penyempurnaan DTKS dengan
(CHIKA) atau datang ke kantor BPJS Kesehatan menginstruksikan agar BPJS Kesehatan kantor cabang
terdekat untuk mengetahui status Kepesertaan KIS berkoordinasi dengan Dinas Sosial daerah setempat
PBI Jaminan Kesehatan. Apabila status kepesertaan dengan penyampaian data DTKS yang memiliki sebagian
PBI JK masih aktif, tidak perlu melakukan reaktivasi. anggota keluarganya belum terdaftar dalam DTKS. Data
Sedangkan apabila statusnya nonaktif, maka tersebut diharapkan bisa menjadi data input untuk
harus melakukan langkah selanjutnya. Selain peningkatan kualitas dan kuantitas DTKS.
itu, peserta PBI JK yang dinonaktifkan juga bisa
mendapatkan informasi status kepesertaannya Sesuai amanah Peraturan Presiden RI Nomor 82
pada saat yang bersangkutan akan mendapatkan Tahun 2018 pasal 99, Pemerintah Daerah juga wajib
layanan kesehatan di FKTP atau rumah sakit. mendukung penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan Nasional melalui peningkatan pencapaian
• Langkah selanjutnya yaitu peserta melaporkan kepesertaan di wilayahnya, kepatuhan membayar iuran,
diri ke Dinas Sosial daerah setempat dengan peningkatan pelayanan kesehatan dan dukungan lainnya
membawa Kartu JKN-KIS, Kartu Keluarga, KTP- sesuai ketentuan perundang-undangan dalam rangka
Elektronik, surat keterangan dari FKTP atau rumah menjamin kesinambungan Program Jaminan Kesehatan.
sakit bahwa yang bersangkutan membutuhkan
layanan kesehatan dan surat keterangan tidak Sesuai dengan aturan yang berlaku, apabila terdapat
mampu dari kecamatan. Petugas Dinas Sosial masyarakat yang belum terdaftar dalam Data Terpadu
akan melakukan verifikasi dan validasi data. Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai PBI JK, maka dapat
dilaporkan kepada Dinas Sosial untuk didaftarkan dalam
• Berdasarkan dokumen kependudukan tersebut, DTKS PBI JK yang aktif di bulan berikutnya.
Dinas Sosial selanjutnya menerbitkan surat
keterangan yang ditujukan kepada Kepala Cabang Sebagai badan hukum publik yang tunduk pada regulasi
BPJS Kesehatan setempat untuk permohonan yang ditetapkan pemerintah, BPJS Kesehatan tidak
reaktivasi status kepesertaan PBI JK dan memiliki wewenang untuk mendaftarkan masyarakat ke
membutuhkan layanan kesehatan. Lama proses dalam DTKS. Oleh karenanya baik dari Pemerintah Daerah
reaktivasi biasanya dalam jangka waktu 1 x 24 jam. maupun masyarakat dapat berperan aktif mendaftarkan
penduduk yang masuk kategori miskin dan tidak mampu
• Setelah kepesertaan PBI berhasil dilakukan reaktivasi, yang belum masuk ke dalam DTKS, untuk selanjutnya
peserta dapat kembali ke fasilitas kesehatan dilaporkan kepada Kementerian Sosial.
pertama atau rumah sakit dan melaporkan bahwa
kartu sudah aktif kembali.
S
elain menjadi penyebab kematian terbanyak Febria bercerita, kanker rahim yang dideritanya itu
nomor dua di dunia, kanker merupakan salah awalnya terdeteksi pada Mei 2016 setelah ia mengalami
satu jenis penyakit berbahaya yang menyedot keguguran anak kedua akibat hamil anggur atau mola
biaya sangat besar. Hadirnya program Jaminan hidatidosa. Kondisinya saat itu juga mengharuskannya
Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjalani operasi pengangkatan rahim. Pasca operasi
yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah membantu tersebut, Febria kemudian menjalani CT scan pada
banyak pasien kanker mendapatkan kesembuhan. beberapa bagian tubuhnya. Dari hasil pemeriksaan
Mereka tak lagi dipusingkan dengan biaya pengobatan tersebut, ia diharuskan menjalani kemoterapi agar sel-sel
yang mahal. kanker di tubuhnya tidak semakin menyebar.
Seperti pengalaman Febria Barita Silaen (40 tahun), Awalnya, berat bagi Febria menerima kenyataan dirinya
peserta JKN-KIS asal Bekasi, Jawa Barat. Di tahun 2016, harus menjalani kemoterapi. Pikirannya melayang,
Febria didiagnosa menderita kanker rahim. Selama dua membayangkan hari-hari berat yang bakal dilalui. Tidak
tahun, ia harus menjalani rangkaian pengobatan kanker hanya menghadapi stigma penderita kanker, tetapi juga
di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, sampai akhirnya harus merasakan efek samping dari kemoterapi, mulai
dinyatakan sembuh. dari nyeri, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah,
hingga mengalami kebotakan.
“Kalau tidak jadi peserta JKN-KIS, untuk pengobatan
kanker selama dua tahun, mungkin sudah habis ratusan “Hari-hari pertama mulai kemoterapi memang sangat
juta. Beruntung saya jadi peserta JKN-KIS, jadi bisa berat. Bisa makan satu hingga tiga suap nasi saja
fokus di pengobatan dan tidak pusing lagi mikirin biaya sudah perjuangan banget. Setiap hari, saya berusaha
pengobatan yang besar,” kata Febria kepada Media Info menguatkan diri sendiri. Saya harus yakin pengobatan
BPJS Kesehatan.
S
alah satu upaya RSUD dr. Iskak Tulungagung pola rujukan Ponek, semua ibu hamil diminta untuk
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang menginstal aplikasi Emergency Button, kemudian semua
optimal kepada masyarakat adalah dengan fasilitas kesehatahn (faskes) mengimput data kesehatan
mengembangkan inovasi layanan hospital without ibu ke dalam KIA online (Simpusta). Call center PSC juga
wall dalam platform Public Safety Centre (PSC), di mana dapat melihat kondisi kegawatan. Nantinya call center
pelayanan bagi pasien tidak hanya berada di dalam atau PSC yang akan mengatur alur rujukan berdasarkan
lingkup rumah sakit saja, melainkan dapat dilakukan kondisi ibu dan tingkat kegawatan.
di rumah pasien dengan memanfaatkan teknologi
informasi. “Sistem rujukan ini berdasarkan triase pasien. Jadi kalau
hijau bisa melahirkan di bidan atau Puskesmas maupun
Konsep Hospital Without Wall juga sangat relevan klinik, kuning di RSIA atau RSU, dan kalau merah harus
diterapkan pada masa pandemi covid-19 seperti saat ke rumah sakit rujukan Ponek. Jadi kita berupaya
ini. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk melindungi sedemikian rupa agar seluruh ibu hamil terkawal. Kalau
kelompok rentan atau pasien berpenyakit kronis dari mau melahirkan, tinggal hubungi call center PSC,” kata
paparan virus corona. Supriyanto.
Dalam pelaksanaan konsep ini, pasien berisiko tinggi Selain itu, pemanfaatan teknologi juga dilakukan dalam
atau rentan yang menderita penyakit kronis tidak proses pengadaan obat. “Di RSUD dr. Iskak, pengadaan
perlu lagi datang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat itu bukan manusia lagi yang mengerjakan, tetapi
pelayanan rawat jalan. Tenaga dokter, bidan, perawat sistem, sehingga ini bisa meniadakan moral hazard.
atau tenaga medis lain akan datang ke rumah pasien Kenapa kemudian menjadi murah? Karena kalau ada
untuk memberikan pelayanan dengan dipandu oleh diskon, otomatis masuk manufaktur, jadi meniadakan
dokter supervisor yang standby 24 jam di call center orang ketemu orang, menghindari moral hazard,” kata
secara daring audio visual. Supriyanto.
Pelayanan yang diberikan mulai dari mengurus RSUD dr. Iskak Tulungagung merupakan rumah sakit tipe
administrasi, pemeriksaan klinis umum, laboratorium B Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung
dasar, rehabilitasi medis, hingga pelayanan resep dan yang menjadi rumah sakit rujukan regional Jawa Timur.
obat. Layanan ini gratis bagi masyarakat Tulungagung. Dari berbagai inovasi yang dilakukan, rumah sakit ini
telah meraih banyak penghargaan, antara lain Rumah
“Pelayanan Hospital Without Wall itu harus dimulai dari Sakit Tipe B Terbaik I tahun 2019 dan terbaik II tahun
pre hospital, intra hospital, inter hospital, dan juga post 2020 dari BPJS Kesehatan, Role Model Pelayanan Prima
hospital (home care). Jadi pelayanan kesehatan yang Penyelenggaraan Pelayanan Publik dari Kementerian
diberikan itu paripurna,” kata Direktur Utama RSUD Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
dr. Iskak Tulungagung Supriyanto Dharmorejo dalam Birokrasi, hingga dinobatkan sebagai rumah sakit
webinar JKN Series yang digelar Asosiasi Dinas Kesehatan terbaik di dunia dalam hal penyelenggaraan layanan
(Adinkes) Pusat. publik (corporate social responsibility) dari International
Hospital Federation (IHF).
Supriyanto menambahkan, penggunaan teknologi
informasi juga dimanfaatkan untuk berbagai pelayanan,
termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil. Misalnya dalam
P
emerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos)
melakukan penyesuaian kepesertaan Penerima
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) dengan
menonaktifkan beberapa peserta yang tidak
masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS). Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Sosial
Nomor 92/HUK/2021.
SPADA
A
W BERDARAH
DEMAM HUJAN
MUSIM
G JELAN
I
ndonesia sebagai negara tropis masih menjadi waspada terhadap penyakit yang ditularkan melalui
wilayah endemis demam berdarah dengue (DBD) nyamuk aedes aegypti ini di saat kasus DBD mulai
yang mana setiap tahunnya belum pernah lepas dari meningkat di peralihan musim kemarau ke musim hujan.
kasus baru dan bahkan yang menyebabkan kematian. Bukan tanpa alasan, pasalnya demam berdarah bisa
mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, kasus segera dan secara tepat.
demam berdarah biasanya mulai meningkat pada waktu
curah hujan mulai meningkat namun masih terdapat Dokter pakar penyakit tropik dan infeksi dr. Ronald
sinar matahari yang memungkinkan perkembangbiakan Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM mengatakan penyakit
nyamuk aedes aegypti tumbuh dengan cepat. demam berdarah sebenarnya merupakan penyakit
yang dapat sembuh dengan sendirinya atau self-
Kementerian Kesehatan melakukan kajian tentang limiting disease. Namun, masyarakat harus waspada
DBD dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan lantaran proses infeksi dari virus dengue memiliki fase
Geofisika (BMKG) yang hasilnya menunjukkan kritis di mana seorang pasien membutuhkan dukungan
bahwa peningkatan kasus demam berdarah perawatan medis untuk melewatinya.
berkorelasi dengan tingginya
kelembapan udara. Kelembapan “Demam berdarah sebenarnya penyakit self-limiting
udara yang tinggi merupakan disease, penyakitnya sembuh dengan sendirinya dari
cuaca yang paling tubuh. Cuma memang harus hati-hati karena DBD ada
cocok untuk nyamuk tiga fase,” kata dokter Ronald.
berkembang biak lebih
cepat. Fase pertama adalah fase demam di mana gejala akibat
infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes
Data Kementerian aegypti mulai muncul. Fase ini muncul pada hari pertama
Kesehatan Juli 2021, hingga hari ketiga. Gejala yang ditimbulkan adalah
total terdata 30.089 demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri otot.
kasus demam dengue Gejala khas yang ditimbulkan dari penyakit DBD adalah
di seluruh Indonesia, demam yang tiba-tiba muncul tanpa disertai dengan flu,
dengan jumlah batuk, sakit tenggorokan, atau diare.
suspek mencapai
30.480. Sebanyak Fase selanjutnya adalah fase kritis di mana demam pasien
255 penderita mulai turun, namun di sinilah fase yang paling berbahaya
di antaranya dari penyakit demam berdarah karena bisa menimbulkan
d i l a p o r k a n pendarahan di berbagai organ tubuh. Pada fase kritis,
meninggal dunia. biasanya pasien merasa mual karena ada cairan plasma
darah yang keluar dari pembuluh darah dan memasuki
M as y ar akat lambung. Fase kritis terjadi pada hari keempat menjelang
disarankan untuk hari ketujuh.
IG : @famuzXXXX
Katanya sekarang
kita bisa mengurus
administrasi BPJS
Kesehatan lewat
Whatsapp ya? Lalu
bagaimana cara
mengecek nomor
Whatsapp BPJS
Kesehatan di kota
saya?
JAWAB
G: @nur_azXXXX
Saya peserta BPJS
Kesehatan mandiri
yang bayar iuran
dengan sendiri. Waktu
saya daftar BPJS
Kesehatan pertama
kali, fasilitas kesehatan
yang saya pilih
ternyata jaraknya jauh
dari rumah. Apakah
bisa diganti? Caranya
bagaimana?
JAWAB
Perubahan pilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sebagai informasi, perubahan FKTP efektif berlaku pada
(FKTP) dapat dilakukan jika peserta JKN-KIS sudah tanggal 1 di bulan berikutnya.
terdaftar minimal 3 bulan di FKTP sebelumnya. Anda
dapat mengubah pilihan FKTP Anda melalui aplikasi
Mobile JKN pada Menu Ubah Data Peserta, lalu klik di
kolom Fasilitas Kesehatan Tingkat I.