Anda di halaman 1dari 4

PERAN NIAT DALAM AMAL Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

ِ ‫ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬،ُ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬
Pada kesempatan yang mulia ini, kami akan membawakan tema khutbah tentang peran niat
‫ت‬
dalam amal. Para ulama telah menjelaskan bahwasanya amal salih terdiri atas tiga hal, yaitu
‫هّٰللا‬
ُ‫أن الَ ِإ ٰله إالَّ ُ َوحْ َده‬ ْ ‫ أ ْشهَ ُد‬،ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬،‫َأ ْع َمالِنَا‬ amalan lisan, amalan anggota tubuh, dan amalan hati.
ُ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬َ ‫اَل َش ِر ْي‬. Banyak orang yang melalukan amal shalih namun terkadang lupa dengan niatnya diawal,
sehingga mereka zakat, puasa, haji, qurban, dll dengan anggota tubuhnya dan berdzikir
َ‫ ِإنَّك‬،‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬ dengan lisannya namun tidak melibatkan niat yang baik dihati, padahal niat yang baik juga
ِ ‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
‫آل‬ َ َ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬ ِ َ‫ َوب‬.‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ termasuk amalan hati.
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬،‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬. Secara bahasa (Arab), niat (‫ ) نية‬adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan.
Orang Arab menggunakan kata-kata niat dalam arti "sengaja". Terkadang niat juga digunakan
َ‫ َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمن‬،‫ك َوتَ َعالَى‬ َ ‫ال تَبَا َر‬ ُ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل َحي‬
َ َ‫ْث ق‬ ِ ْ‫ ُأو‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬ dalam pengertian sesuatu yang dimaksudkan atau disengajakan.
‫َّجي ِْم‬
ِ ‫ان الر‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ال َّش ْي‬:
Mari kita simak dengan sungguh-sungguh hadits yang diriwayatkan oleh khalifah Umar bin

‫ث ِم ْنهُ َما‬َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
Khatab tentang niat berikut ini.
ِ ‫س َو‬
‫ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫ْت َرسُو َل هللا‬ ُ ‫ َس ِمع‬:‫ال‬ َ َ‫ب َرض َي هللاُ ع ْنهُ ق‬ ِ ‫ص ُع َم َر ْب ِن الخَطَّا‬ ٍ ‫ير ال ُمؤ ِمنينَ َأبي َح ْف‬ ِ ‫ع َْن َأ ِم‬
ِ‫َت ِهجْ َرتُهُ ِإلَِى هللا‬ ْ ‫ فَ َم ْن َكان‬،‫ َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِرٍئ َما نَ َوى‬،‫ت‬ ِ ‫ (( ِإنَّ َما اَأل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬:ُ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ل‬
‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬:‫َوقَا َل‬ ‫ فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى‬،‫ َأوْ ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا‬،‫ص ْيبُهَا‬
ِ ُ‫َت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي‬
ْ ‫ َو َم ْن َكان‬،‫َو َرسُوْ لِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه‬
‫ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا َع ِظي ًما‬ )) ‫ َما هَا َج َر ِإلَ ْي ِه‬.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khaththab dia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah
shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Amalan-amalan itu hanyalah tergantung pada niatnya.
Alhamdulillah, pada siang ini kita masih mampu bersimpuh untuk melakukan sebagian
Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan. Maka barang
ketaatan kita kepada Allah SwT, yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan berbagai
siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya keapda Allah dan Rasul-
macam nikmat-Nya kepada kita semua.
Nya. Namun barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut.”. HR. Bukhari dan
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Dan Muslim.
mudah-mudahan dengan izin Allah SwT kita akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.
Ditinjau dari perawi hadits, hadits ini diiwayatkan oleh Khalifah Umar bin Khatab, rasuullah
Selanjutnya kami mengajak kepada diri khatib pribadi dan semua jamaah sholat jumat untuk memberi beliau kuniyah (julukan) dengan Hafs, yang berararti Singa lantaran beliau memiliki
senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SwT, menjalankan segala ketegasan, kewibawaan dan kekuatan yang luar biasa. Selain itu beliau mendapat nama
perintah dan menjauhi segala laranganNya dengan memulainya dengan niat yang tulus, ikhlas panggilan (laqob) Al Faruq (sang pembeda) karena keislaman beliau menjadi awal dakwah
karena Allah SWT. secara terang terangan, sehingga dibedakan mana yang benar dan salah, mana yang muslim
dan mana yang kafir.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dilihat dari latar belkang hadits, ada sahabat nabi yang bernama Abdullah bin Mas’ud Coba kita renungkan firman Allah dalam QS. Al-Ma’un ayat 4-6 berikut ini.
menjelaskan bahwa hadits ini disampaikan oleh Rasulullah saw terkait dengan seorang pria
yang ingin menikahi seorang wanita yang bernma Ummu Qois. Akan tetapi wanita tersebut َ ‫فَ َو ْي ٌل لِ ْل ُم‬
َ‫صلِّين‬
menolak untuk menikah dengannya kecuali jika ia mau berhijrah bersamanya. Akhirnya, pria Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
tersebut rela untuk hijrah namun hijrahnya demi menikahinya. Kemudian pria ini dipanggil َ ‫الَّ ِذينَ هُ ْم ع َْن‬
َ‫م َساهُون‬lْ ‫صاَل تِ ِه‬
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
dengan julukan Muhajjir Ummu Qois.
َ‫الَّ ِذينَ هُ ْم يُ َراءُون‬
Imam Bukhari menyebutkan hadits tentang niat ini di awal kitab shahihnya sebagai orang-orang yang berbuat riya,
mukadimah kitabnya, di sana tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena
dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa walaupun orang tersebut melaksanakan ibadah
mengharap Ridho Allah SWT maka akan sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia
sholat namun jika niatnya berbuat riya’ maka ia termasuk orang-orang yang celaka.
maupun di akhirat.
Dalam hadits tentang niat ada 3 fungsi.
Abu Abdillah rahimahullah berkata, “Tidak ada hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang lebih banyak, kaya dan dalamnya faedah daripada hadits ini”. Mayoritas ulama salaf o Pembeda antara ibadah yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara shalat fardhu
berpendapat bahwa hadits tentang niat ini sepertiga Islam. Mengapa demikian? dengan shalat sunnah, shalat Zhuhur dengan shalat Ashar, puasa wajib dengan puasa
sunnah, dst.
Menurut Imam Baihaqi, karena tindakan seorang hamba itu terjadi dengan hati, lisan dan
anggota badannya, dan niat yang tempatnya di hati adalah salah satu dari tiga hal tersebut Pembeda antara ibadah dengan kegiatan sehari-hari/kebiasaan. Misalnya mandi,
tanpa diniati mandi wajib (mandi janabah) atau mandi sunah di hari Jumat dan hari
dan yang paling utama.
Raya, maka ia hanya bernilai sebagai kegiatan membersihkan tubuh semata.
Menurut Imam Ahmad adalah, karena ilmu itu berdiri di atas tiga kaidah, di mana semua Sedangkan jika diawali dengan niat maka akan menjadi ibadah wajib atau sunnah.
Niat merubah gerakan tubuh menjadi ibadah yang yang bernilai.
masalah kembali kepadanya, yaitu:
o Niat merupakan penentu sah atau tidaknya sebuah amal. Dalam hukum Islam,
 Pertama, hadits “innamal a’malu binniyat” (Sesungguhnya amal itu tergantung sebagaian besar amal harus disertai dengan niat. Tanpa niat ia tidak dianggap sebagai
dengan niat). amal alias tidak sah. Contohnya, wudhu, mandi janabah/wajib, shalat, puasa, zakat,
dll. Mandi tanpa diniatkan mandi janabah maka ia dianggap perbuatan biasa, tidak
 Kedua, hadits “Man ‘amila ‘amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa radd” (Barang siapa menghilangkan hadats kecil atau besar. Mengeluarkan harta tanpa diniati zakat, maka
yang mengerjakan suatu amal yang tidak kami perintahkan, maka amal itu tertolak). ia hanya bernilai mendermakan harta dan belum menggugurkan kewajiban zakat, dll.

 Ketiga, hadits “Al Halaalu bayyin wal haraamu bayyin” (Yang halal itu jelas dan yang o Niat merupakan tolak ukur diterima atau ditolaknya sebuah amal, serta banyak atau
haram itu jelas).” sedikitnya pahala yang diperoleh seseorang.

Di samping itu, niat adalah tolok ukur suatu amalan; diterima atau tidaknya tergantung niat Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
dan banyaknya pahala yang didapat atau sedikit pun tergantung niat. Niat adalah perkara hati Setelah kita mengetahu fungsi dari niat dalam beribadah sehari-hari, selanjutnya kita
yang urusannya sangat penting, seseorang bisa naik ke derajat shiddiqin dan bisa jatuh ke lihat faedah hadits tentang niat tadi.
derajat yang paling bawah disebabkan karena niatnya. 1. Syarat diterimanya amal ada dua; ikhlas[3] dan mutaaba’atur rasul (mengikuti
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam). Dalil bahwa syarat diterimanya amal adalah
ikhlas berdasarkan hadits di atas, sedangkan dalil bahwa syarat yang kedua adalah KHUTBAH  II
harus sesuai sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hadits berikut: ،ِ‫َلى َرسُوْ ِل هللا‬َ ‫صالَةُ َو ال َّسالَ ُم ع‬ َّ ‫ َو ال‬ .ِ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ َو ال ُّش ْك ُر هّلِل ِ َو الَ َحوْ َل َو الَ قُ َّوةَ ِإالَّ بِاهلل‬
َ ‫َث فِي َأ ْم ِرنَا هَ َذا َما لَي‬
‫ْس ِم ْنهُ فَهُ َو َر ٌّد‬ َ ‫َم ْن َأحْ د‬ َ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َشر ْيـك‬.ُ‫نَبِـيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو عَل َي آلِ ِه َو َأصْ َحابِ ِه َو َم ْن َواالَه‬
“Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan
ِ ْ‫ ُأو‬،ُ‫ان َر ِح َم ُك ُم هللا‬
‫ص ْي ُك ْم َو‬ ُ ‫ َأ َّما بَعْـ ُد فَيَاَأيـُّهَا ْاِإل ْخ َو‬.ُ‫ َو َأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫لَه‬
(berasal) darinya maka dia tertolak (tidak diterima).” (HR. Bukhari-Muslim) َ‫ َو الَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َو َأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬،‫ق تُقَاتِ ِه‬
َّ ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللاِ َح‬
َ ‫ِإي‬
Dari hadits di atas kita ketahui, bahwa agar lurus dan diterimanya suatu amal Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
dibutuhkan batin dan zhahir yang baik. Batin akan menjadi baik dengan niat yang
ikhlas, dan zhahir akan menjadi baik dengan sesuai contoh atau ada perintah dari Niat yag baik dapat merubah perbuatan biasa menjadi bernialai ibadah, yaitu dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. meniatkan perbuatan tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat yang buruk
2. Amal yang kecil bisa menjadi besar karena niat yang benar, dan amal yang besar mampu merubah perbuatan baik menjadi tak berpahala bahkan bisa menjadi sebuah dosa.
menjadi kecil karena niat.
Niat yang baik tidak merubah yang haram menjadi halal atau baik. Misalnya, seorang yang
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
mencuri dengan niat untuk menderma dan semisalnya. Niat menderma tidak bisa merubah
3. Amal dikatakan saleh apabila bersih dan benar. Hal ini sebagaimana dikatakan Fudhail perbuatan mencuri menjadi sebuah amal shaleh, justru dosnya menjadi semakin besar karena
bin ‘Iyaadh rahimahullah ketika menafsirkan ayat berikut, ia mendermakan ang haram untuk orang lain.

‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم َأيُّ ُك ْم َأحْ َسنُ َع َماًل‬
َ َ‫الَّ ِذي َخل‬ Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

“Yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu,
baik amalnya.”(QS. Al Mulk : 2)

Maksudnya yang paling bersih dan paling benar.” Lalu orang-orang bertanya, “Wahai Abu ‘Ali! َ ِ‫ َحتَّى َما تَجْ َع ُل فِي فَ ِم ا ْم َرَأت‬،‫ق نَفَقَةً تَ ْبتَ ِغي بِهَا َوجْ هَ هَّللا ِ ِإاَّل ُأ ِجرْ تَ َعلَ ْيهَا‬
‫ك‬ َ ِ‫ك لَ ْن تُ ْنف‬
َ َّ‫{}ِإن‬
Apa maksud yang paling bersih dan paling benar?” Ia menjawab, “Sesungguhnya amal apabila
bersih namun tidak benar maka tidak diterima, dan apabila benar namun tidak bersih juga “Sesungguhnya, tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap
tidak diterima, bersih adalah karena Allah, dan benar adalah di atas Sunnah.” wajah Allah kecuali kamu akan diberi pahala termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut
istrimu.” (HR. Bukhari 1/21 no. 56)
4. Niat yang baik dapat menjadikan perbuatan yang biasa (’aadaah) menjadi ibadah.
Misalnya ketika dihidangkan makanan ia merasakan karunia Allah dan nikmat-Nya, dia Para ulama menjelaskan bahwa tatkala seorang lekakisedang menyuapkan makanan ke mulut
pun memulai makan dengan nama Allah (bismillah) dan menyudahinya dengan istrinya, maka kondisi ini adalah kondisi dimana mereka saling bermesraan dan jauh dari
nuansa akhirat. Akan tetapi jika sang suami.melakukan itu dengan niat karena
memuji Allah, dia juga meniatkan dengan apa di makannya itu agar badannya bisa
AllahSubhanahu wa ta’ala, maka dia akan mendapatkan pahala atas hal tersebut.
sehatnsehingga bisa menjalankan ketaatan kepada-Nya.
‫ت َوال ِّذ ْك ِر‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,‫بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬ Betapa banyak waktu yang digunakan oleh laki-laki mencari nafkah untuk keluarga. Maka jika
dia meniatkan bahwa mencari nafkah tersebut adalah untuk ibadah kepada Allah Subhanahu
‫ َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬,‫ال َح ِكي ِْم‬.
ْ wa ta’ala, maka akan bernilai pahala di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.

Maka jangan sampai waktu yang kita miliki dari pagi hingga petang, kemudian tidak kita
niatkan untuk Allah Subhanahu wa ta’ala, maka akan hilang waktu tersebut tanpa ada nilainya
jika tanpa diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas beribadah karena Allah SWT.
‫‪Marilah kita akhiri khutbah Jum’at ini dengan membenahi niat kita masing-masing dalam‬‬
‫‪aktivitas sehari-hari seningga gerakan tubuh yang tanpa nilai InsyaAllah jika diawali dengan‬‬
‫‪niat maka aktivitas kita dari pagi, siang, dan malam menjadi lading pahala kita karena niat kita‬‬
‫‪adalah semata-mata karena Allah SWT.‬‬ ‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ‬ ‫ِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ‬
‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ ،‬اللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫آ َمنُوْ ا َ‬
‫ت يَا قَ ِ‬
‫اض َي‬ ‫ت ِإنَّكَ َأ ْنتَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدع ََوا ِ‬ ‫ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬ ‫َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت‬
‫‪،‬ال َحا َجا ِ‬‫ْ‬

‫صغَارًا‪ ،‬اللّهُ َّم َأ ِعنَّا َعلَى ِذ ْك ِركَ َو ُش ْك ِر َ‬


‫ك‬ ‫اللّهُ َّم ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِد ْينَا َوارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَانَا ِ‬
‫َو ُح ْس ِن ِعبَا َدتِكَ ‪ ،‬اللّهُ َّم َأ ِم ْتنَا َعلَى اِإْل ْساَل ِم َواِإْل ْي َما ِن‪َ ،‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬
‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا‬
‫قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ ِإ َما ًما‪َ ،‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب‬
‫صفُوْ نَ َو َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ‬
‫ار‪ُ ،‬س ْب َحانَ َربِّكَ َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬ ‫النَّ ِ‬
‫صاَل ةَ‬‫ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ ،‬أقِ ْي ُموا ال َّ‬

Anda mungkin juga menyukai