Sifat wajib pada rasul utusan Allah adalah sifat yang sudah pasti ada pada rasul
utusan Allah SWT. Yang semestinya wajib ditiru, dipelajari, dipedomani dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari, keempat sifat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sidiq (benar/jujur), artina selalu berkata benar, tidak pernah berdusta dalam
keadaan bagaimanapun, apapun yang disampaikan oleh Rasul baik berupa
berita, janji, ramalan masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran.
b. Amanah (dapat dipercaya), seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan
amanah yang dipikulkan kepadanya.
c. Tabligh (menyampaikan), seorang Rasul akan menyampaikan apa saja yang
diperintahkan oleh Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya.
d. Fatonah (cerdas), seorang Rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi,
pkiran yang jernih, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Mereka mampu
mengatasi yang paling dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran
dan kebenaran.
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Rasul. Sifat mustahil ini
lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
a. Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan
perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.
b. Al-Khiānah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan
kepadanya pasti dilaksanakan.
c. Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman
yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
d. Al-Balādah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. Tidak
bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.
3 َن3 و3 ُش3 ْم3َ ي3و3َ 3 َم3 ا3 َع3َّط3ل3 ا3ن3َ 3 و3ُ ل3 ُك3ْ أ3َ ي3َ ل3 ْم3ُه3َّ ن3ِ اَّل إ3ِ إ3ن3َ 3 ي3ِ ل3 َس3ر3ْ 3 ُم3 ْل3 ا3ن3َ 3 ِم3ك
َ 3َ ل3 ْب3َ ق3 ا3َ ن3 ْل3 َس3ر3ْ 3َ أ3 ا3 َم3َو
3ِق3 ا3و3َ 3 ْس3َ أْل3 ا3 ي3ِف
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka
sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” (Q.S. Al-Furqon [25]:20).
Rasul Ulul ‘Azmi adalah rasul-rasul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan
ketabahan yang luar biasa, kesabarannya dalam berbagai cobaan serta keuletannya
dalam berjuang melaksanakan dakwah (menyebarkan ajaran tauhid) ditengah-tengah
kaumnya, walaupun kaumnya menentang keras dakwahnya.
3 ِل3 ُس3 ُّر3ل3 ا3ن3َ 3 ِم3م3ِ 3ز3ْ 3 َع3 ْل3 ا3و3ُل3و3ُ أ3 َر3َ ب3ص 3ْ 3 ا3َف
َ 3 ا3 َم3 َك3ر3ْ 3ِ ب3ص