Anda di halaman 1dari 1

Indonesia Dan Peran dalam ASEAN

Indonesia beranggapan bahwa terciptanya kawasan Asia Tenggara yang stabil, aman, damai. dan kondusif serta terjalinnya
hubungan vang harmoni dengan negara-nepara di Asia Tenggara adalah modal dasar pembangunan nasional.

Peran penting Indonesia dalam ASEAN schagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara, terlepas dari kemantapan
Indonesia mengimplementasikan prinsip bebas-aktif yang telah dicanangkan Berangkar dari landasan konstitusional politik
luar negeri Indonesia, yakni UUD 1945, Indonesia berur mewujudkan perannya untuk melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan.

Peran aktif Indonesia memiliki prinsip-prinsip dasar yang khas, yakni anti-kolonialisme, menjunjung persamaan/kesedatajat
antar bangsa-bangsa di dunia. kepentingan nasional, dan penyelesaian-penyelesaian multilateral d institusional terhadap
masalah-masalah global.

Peran aktif Indonesia dalam ASEAN adalah refleksi kepercayaan diri Indonesia akan kemampuanny sebagai negara
terbesar di kawasan Asia Tenggata Indonesia memiliki modal untuk bertindak sebaga salah satu negara terpenting di Asia
Tenggara. Modal tersebut adalah luas wilayah dan jumlah penduduknya. sumber daya alam, posisi geopolitik yang strategis
dan tradisi budaya serta warisan sejarah. Indonesia dianggap oleh negara-negara di luar kawasan ASEAN sebagai tulang-
punggung ASEAN.

Menurut pernyataan Chiken Kakazu upaya menciptakan stabilitas kawasan Asia Timur mau tidak mau akan menempatkan
Indonesia sebagai pilar utamanya. Keamanan Asia Timur dipengaruhi stabilitas di kawasan Asia Tenggara, rentu saja banyak
dipengaruhi Indonesia. Peran Indonesia di ASEAN sendiri tidak bisa diremehkan. Indonesia berkontribusi dalam berbagai
bidang demi kemajuan ASEAN.

Dan berikut peran peran dari indonesia di asean

Kawasan Bebas Senjata Nuklear Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone atau Traktat Bangkok yang
biasa disingkat SEANWFZadalah suatu kesepakatan di antara negara-negara Asia Tenggara yang terdiri dari Brunei
Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk
mengamankan kawasan Asean dari nuklir.

Latar belakang Gagasan pembentukan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) ini diawali pada tanggal 27
November 1971, sewaktu 5 anggota dari Association of Southeast Asian Nations' (ASEAN) bertemu di Kuala Lumpur dan
menanda tangani deklarasi atas "ASEAN Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN). (Asean sebagai kawasandamai,
merdeka dan netral). Komponen utama dari ZOPFAN yang dituju oleh ASEAN adalah pembentukan SEANWFZ. Namun
demikian sehubungan dengan suasana politik di kawasan yang kurang menguntungkan maka proposal resmi untuk
pendirian kawasan bebas nuklir tersebut tertunda hingga pertengahan tahun 1980an. Setelah melakukan perundingan dan
pembuatan naskah oleh suatu kelompok kerja ASEAN atas ZOPFAN, maka traktat SEANWFZ akhirnya ditanda tangani oleh
kepala pemerintahan dari 10 negara anggota Asean di Bangkok pada tanggal 15 Desember 1995.

Negara-negara anggota berkewajiban untukl tidak mengembangkan, memproduksi, atapun membeli, mempunyai atau
menguasai senjata nuklir, pangkalan senjata nuklir, ataupun melakukan uji coba atau menggunakan senjata nuklir
dimanapun juga baik di dalam maupun di luar kawasan Asia Tenggara; tidak meminta ataupun menerima bantuan
berkenan dengan nuklir; tidak melakukan segala suatu kegiatan pemberian bantuan ataupun menyokong pembuatan
ataupun pengambil alihan peralatan nuklir apapun juga oleh negara manapun juga; tidak menyediakan sumber daya atau
material khusus ataupun perlengkapan kepada negara persenjataan non nuklir dimanapun juga (non nuclear weapon state-
NNWS), atapun negara persenjataan nuklir terkecuali negara tersebut telah memenuhi perjanjian keselamatan dengan the
International Atomic Energy Agency; untuk mencegah operasi atau penggelaran senjata nuklir di wilayah-wilayah
anggotanya dan mencegah pula dilakukannya uji coba nuklir; serta mencegah wilayah laut kawasan Asia Tenggara dari
pembuangan sampah radioaktifdan ataupun bahan-bahan radioaktif lainnya oleh siapapun juga.

Anda mungkin juga menyukai