Anda di halaman 1dari 5

Tugas Ujian Tengah Semester ( Kelompok 6 )

1. Putri Ardianti ( E1111211091 )


2. Ghina Syakila ( E1111211055 )
3.

Asia Tenggara Bebas Nuklir: Mencari Perdamaian dan Keamanan

A. Latar Belakang

Asia Tenggara, wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya, keragaman


budayanya, dan kompleksitas politiknya, telah lama menjadi pusat perhatian dalam
upaya global untuk menciptakan dunia yang lebih aman. Asia Tenggara adalah
wilayah yang sangat penting dan memiliki banyak peran dalam pandangan dunia.
Salah satu agenda paling penting yang telah muncul adalah "Asia Tenggara Bebas
Nuklir," sebuah gerakan yang bertujuan untuk menjaga kawasan ini dari ancaman
senjata nuklir.

Perjanjian regional yang lebih konkret dihasilkan, seperti Perjanjian Zona


Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara pada tahun 1995. Perjanjian ini telah
ditandatangani oleh semua anggota ASEAN dan sejumlah negara lain di wilayah ini,
dan saat ini memiliki status hukum yang kuat. Melalui perjanjian ini, negara-negara
di Asia Tenggara berkomitmen untuk tidak memiliki, mengembangkan, atau
menggunakan senjata nuklir. Dampak dari gerakan "Asia Tenggara Bebas Nuklir"
sangat penting untuk pemahaman perdamaian dan keamanan di wilayah ini.

Pertama-tama, gerakan ini telah menciptakan rasa stabilitas dan kepercayaan


antara negara-negara di wilayah ini. Ini adalah contoh langka di dunia di mana
negara-negara telah bersama-sama berkomitmen untuk menghindari penggunaan
senjata nuklir, yang dapat menciptakan kerentanan terhadap konflik dan
meningkatkan peluang diplomasi untuk menyelesaikan ketegangan. Kedua, gerakan
ini telah memberikan dorongan bagi kerja sama di bidang keamanan dan diplomasi.
Negara-negara di Asia Tenggara telah aktif dalam mempromosikan perdamaian di
seluruh dunia, menjadi perantara dalam konflik regional, dan berperan dalam
organisasi-organisasi internasional seperti PBB. Asia Tenggara Bebas Nuklir adalah
bukti bahwa kolaborasi dan diplomasi multilateral dapat memainkan peran kunci
dalam menjaga perdamaian dan mengurangi ancaman senjata nuklir di dunia yang
terus berubah.

B. Teori
Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori organisasi internasional.
Organisasi internasional adalah salah satu aktor non-negara yang mempunyai peran
penting dalam suatu hubungan antar negara. Seiring berjalannya waktu, organisasi
internasional ini berkembang untuk membangun kerjasama antar negara. Menurut
Clive Archer dalam bukunya International Organization (2011) organisasi
internasional adalah suatu susunan formal yang berkelanjutan dan dibentuk sesuai
kesepakatan antar anggotanya baik itu negara atau non-negara. Seperti yang
dikemukakan oleh Clive Archer, suatu organisasi tidak bisa dikatakan sebagai
organisasi internasional jika tidak tidak memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Harus memiliki tujuan internasional

2. Memiliki anggota yang mempunyai hak tiap-tiap anggotanya

3. Harus mempunyai tempat khusus untuk keberlangsungan organisasi dan

memiliki anggaran dasar

4. Anggota organisasi harus dari berbagai bangsa dan negara

5. Harus memiliki biaya sendiri yang berasal dari negara anggotanya dan harus

selalu aktif.

Dalam perdebatan yang kami lakukan, ASEAN menjadi organisasi internasional

yang menjadi patokan bagi semua anggotanya. Perjanjian yang dibentuk ASEAN

untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara bebas senjata nuklir atau SEANWFZ

(ASEAN Weapon Free Zone) harus ditaati dan dijalankan dengan seharusnya

sebab perjanjian ini adalah perjanjian yang sudah disepakati oleh seluruh anggota

di ASEAN karena bertujuan untuk menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara

bahkan perdamaian dunia sesuai dengan tujuan internasional yang dikemukakan

oleh Clive Archer.


C. Pembahasan

Traktat Southeast Asia Nuclear-Weapon-Free Zone (SEANWFZ) atau Traktat Zona

Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara adalah sebuah perjanjian multilateral yang

bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara.

Traktat SEANWFZ ini adalah bentuk komitmen ASEAN untuk melestarikan kawasan

yang bebas nuklir dan senjata pemusnah masal lainnya demi terciptanya perdamaian

dan keamanan di kawasan maupun internasional. Adapun poin-poin yang terdapat

dalam Traktat SEANWFZ mewajibkan negara-negara anggotanya antara lain untuk

tidak mengembangkan, memproduksi, atau membeli, mempunyai atau menguasai

senjata nuklir, pangkalan senjata nuklir, atau melakukan uji coba atau menggunakan

senjata nuklir di mana pun, baik di dalam maupun di luar kawasan Asia Tenggara.

Tujuan dibuatnya Traktat SEANWFZ sejalan dengan tujuan ASEAN yang ingin

memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan

ASEAN. Tujuan kunci lainnya adalah meningkatkan keamanan regional,

mempromosikan kerjasama dan keharmonisan, menjadi contoh global akan

pentingnya perdamaian dan diplomasi dalam menangani isu-isu keamanan global, dan

memperkuat ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yang diharapkan dapat

menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

berkelanjutan di kawasan ini.

SEANWFZ memiliki peran penting dalam mencegah eskalasi konflik di Asia

Tenggara. Dengan menghapus kehadiran senjata nuklir, traktat ini mengurangi

kemungkinan munculnya konflik besar yang dapat mengancam stabilitas kawasan.

Sebagai contoh, perjanjian ini telah membantu menghindari ketegangan yang memicu
perselisihan wilayah di antara negara-negara anggota ASEAN, seperti yang terjadi di

Laut China Selatan, dengan memastikan bahwa senjata nuklir tidak digunakan sebagai

alat intimidasi. Dengan adanya traktat SEANWFZ, ASEAN dapat memperkuat

identitasnya sebagai kawasan yang berkomitmen terhadap perdamaian.

Traktat SEANWFZ telah memberikan fondasi yang kuat bagi identitas

ASEAN sebagai penggerak utama perdamaian di Asia Tenggara. Melalui traktat ini,

ASEAN telah menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu menciptakan zona

bebas senjata nuklir yang mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan. Traktat

SEANWFZ telah memberikan pengakuan yang luas di tingkat internasional terhadap

ASEAN sebagai pelopor perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Selain

negara-negara anggota ASEAN, Traktat SEANWFZ ini juga mendapatkan banyak

dukungan dari berbagai pihak di tingkat regional maupun global. Banyak negara-

negara diluar ASEAN yang bersedia berpartisipasi dengan memberikan dukungan

untuk menghormati keputusan zona bebas nuklir di Asia Tenggara. Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memberikan dukungan terhadap upaya ASEAN

dalam mengadopsi Traktat SEANWFZ sebagai langkah penting dalam

mempromosikan perdamaian dan keamanan regional. Tidak hanya itu, berbagai

organisasi non-pemerintah dan komunitas internasional yang peduli terhadap isu-isu

keamanan dan non-proliferasi nuklir juga telah memberikan dukungan mereka

terhadap traktat SEANWFZ.

ASEAN memiliki visi yang jelas dalam menjadikan kawasan ini bebas nuklir.

Melalui inisiatif ini, ASEAN bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik,

meningkatkan keamanan regional, memperkuat kerjasama antar negara anggota,

menjadi contoh global dalam menangani isu-isu keamanan secara damai, serta

memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia


Tenggara. Dengan komitmen yang kuat terhadap ASEAN bebas nuklir, ASEAN telah

menunjukkan peran pentingnya dalam memelihara perdamaian dan keamanan di

kawasan, sambil memperkuat identitas kolektif sebagai pemain utama dalam tata

kelola global yang berkelanjutan dan damai.

Anda mungkin juga menyukai